LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Kelas OK
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Kelas OK
NIM : 22121299017
Kelas Rendah
2 Masih ada peserta Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah dianalisis lebih lanjut penyebab
didik di kelas 1 yang kemampuan dasar berhitung siswa rendah:
belum bisa membaca Menurut, Henry Guntur Tarigan (2008)
alfabet menyatakan bahwa mata pelajaran bahasa 1. Pembelajaran siswa di kelas masih belum
Indonesia dalam kurikulum CBSA, melibatkan keaktifan peserta didik
keberhasilan belajar ditentukan dari kreativitas 2. Peserta didik diberikan bimbingan secara
siswa. Membaca merupakan kunci utama khusus untuk meningkatkan kemampuan
keberhasilan belajar.(Hapsari, 2019) mengenal huruf dan membaca
Hapsari, E. D. (2019). Penerapan Membaca Setelah dianalisis lebih lanjut ternyata penting nya
Permulaan untuk Meningkatkan mengenalkan pendidikan kepada anak sejak usia
Kemampuan Membaca Siswa. 20(1), 10–24. DINI (PAUD) tujuannya agar anak sejak lahir
sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan
Pendidikan anak usia dini melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan membantu perkembangan jasmani dan rohani
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian usia pendidikan lebih lanjut.
rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut (UU RI
tahun 2003, 2003: 6).(Dunn, n.d.)
5 Pembelajaran di kelas Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah analisis lebih lanjut diperoleh:
masih belum berbasis
HOTS dan masih Dari segi proses, guru dapat dikatakan 1. Guru belum pernah mendapatkan pelatihan
menggunakan metode berhasil apabila mampu melibatkan sebagian dalam merancang pembelajaran HOTS
yang monoton besar peserta didik secara aktif, baik fisik,
mental, maupun sosial dalam pembelajaran. 2. Sekolah juga tidak pernah memberikan
Sedangkan dari segi hasil, guru dikatakan pemahaman terhadap pembelajaran
berhasil apabila pembelajaran yang berbasis HOTS
diberikannya mampu mengubah perilaku
sebagian besar peserta didik ke arah Berdasarkan kajian literatur serta wawancara
penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik. kepada guru,kepala sekolah serta pengawas,
(Kusuma & Aisyah, 2012) memang benar guru sangat minim mendapatkan
pelatihan bagaimana cara membuat kerangka
pembelajaran yang berbasis HOTS,serta
Kusuma, F. W., & Aisyah, M. N. (2012). penerapannnya, guru juga kesulitan karena
Implementasi Model Pembelajaran terbatasnya kemampuan.
Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi
Siswa Kelas Xi Ips 1 Sma Negeri 2
Wonosari Tahun Ajaran 2011/2012.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia,
10(2), 43–63.
https://doi.org/10.21831/jpai.v10i2.912
6 Guru masih belum Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah dilakukan analisis lebih lanjut diperoleh:
mengoptimalkan,
memanfaatkan dan Dengan 1. Guru masih kurang memahami planing
menguasai TIK dalam berkembangnya penggunaan TIK, ada lima manajemen sistem
pembelajaran pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
(1) dari pelatihan ke penampilan, 2. Kurangnya pelatihan TIK yang didapat guru
(2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
(3) dari kertas ke “online” atau saluran,
(4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, Berdasarkan kajian literatur, serta hasil
(5) dari waktu siklus ke waktu nyata, (Huda, wawancara kepada guru dan kepala sekolah dapat
2020) disimpulkan penguasaan TIK masih menjadi
kesulitan bagi guru terutama yang sudah lanjut
usia atau faktor umur, dan juga tidak di dukung
Huda, I. A. (2020). Perkembangan Teknologi dengan infrastruktur yang memadai.
Informasi Dan Komunikasi (Tik) Terhadap
Kualitas Pembelajaran Di Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK),
2(1), 121–125.
https://doi.org/10.31004/jpdk.v1i2.622
Kelas Tinggi
Pada tahap
pengembangan diharapkan siswa mampu
mengembangkan keterampilan berbahasa yaitu
membaca, menulis, menyimak, dan berbicara
dengan memilih informasi melalui buku
pengayaan.(Saputri et al., 2021)
2 Masih ada peserta didik di Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah dianalisis lebih lanjut penyebab
kelas 6 yang minat baca nya kemampuan minat baca siswa rendah:
masih rendah Minat baca adalah keinginan yang kuat disertai
dengan usaha- usaha seseorang untuk 1. Pembelajaran siswa di kelas masih
membaca”. Orang yang mempunyai minat belum melibatkan keaktifan peserta
membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam didik
kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan
kemudian membacanya atas kesadarannya 2. Guru masih menggunakan metode
sendiri atau dorongan dari luar. (Iqra, 2015) monoton dikelas
3 Komunikasi dengan wali Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah dilakukan analisis lebih lanjut
murid berjalan pasif diperoleh:
Komunikasi dengan orang tua merupakan salah 1. Orang tua murid tidak aktif dalam
satu dari forum komite sekolah
bentuk keterlibatan orang tua guna menjalin
kerjasama yang kuat antara guru dan orang tua 2. Wali murid sibuk bekerja sehingga
(Pusitaningtyas & Sidoarjo, 2016) kurang memperhatikan belajar
anaknya
Pusitaningtyas, A., & Sidoarjo, U. M. (2016).
Pengaruh komunikasi orang tua dan guru
terhadap kreativitas siswa. 1(14), 935–942. Jadi kesimpulannya setelah di analsis lebih
lanjut bahwa komunikasi sangat penting
Disebut komunikasi dua arah jika terjadi dialog antara wali murid dan guru dalam mendidik
interaktif antara guru dan orang tua. peserta didik agar terjalin kerjasama yang
Misalnya percakapan lewat telepon, home aktif dan kondusif.
visit, pertemuan orang tua dan guru, serta
aktivitas sekolah yang mengharuskan
kehadiran orang tua lainnya. Dialog yang
efektif antara guru dan orang tua akan
menumbuhkan kepercayaan, mutualitas dan
penghargaan diantara keduanya. Seorang
guru harus mampu menggabungkan kedua
cara
komunikasi ini dalam memberikan informasi
kepada orang tua.(Pusitaningtyas & Sidoarjo,
2016)
4 Guru belum Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah dianalisa lebih lanjut diperoleh:
mengoptimalkan model
pembelajaran inovatif yang Berpendapat Critical Incident merupakan strategi 1. Guru tidak memiliki waktu yang
sesuai dengan karakteristik yang digunakan untuk memulai kegiatan cukup untuk merancang
materi pembelajaran dengan tujuan mengaktifkan siswa pembelajaran yang inovatif
sejak awal dengan melihat pengalaman siswa.
Strategi Critical Incident memiliki tahapan 2. Masih berfokus pada materi yang
mengingat, menyampaikan dan mengkaitkan banyak dan banyaknya jam mengajar
pengalaman dengan materi pembelajaran.(Akbar
et al., 2018) 3. Terbatasnya pemahaman guru
tentang konsep pembelajaran inovatif
Akbar, B., Safahi, L., & Susilo, S. (2018). Setelah dianalisis lebih lanjut guru adalah
Assimilation : 7260(2), 77–81. bukan hanya seorang pendidik tetapi
merupakan seorang konstruksion designer
Abad 21 yang dikenal dengan abad yang akan mengarahkan anak-anak didik
teknologi informasi, atau era revolusi industri 4.0 nya serta memahami karakter peserta didik
ditandai dengan adanya perkembangan teknologi
informasi yang sangat cepat(Redhana, 2019).
Perubahan(Sd et al., 2019)
Sd, S., Kelas, M. I., Tema, V. S. U. B., Dan, M., Widodo, A.,
Indraswati, D., & Sobri, M. (2019). ANALISIS NILAI-NILAI
KECAKAPAN ABAD 21 DALAM BUKU. 8(2), 125–133.
5 Sebagian besar siswa sulit Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah analisis lebih lanjut diperoleh:
memahami soal dalam
menjawab soal numerasi Matematika harus disajikan dalam suasana yang 1. Guru masih menggunakan metode
terutama pekalian menyenangkan sehingga ceramah
peserta didik termotivasi untuk belajar
matematika. Beberapa upaya yang dapat 2. Guru jarang menggunakan benda
dilakukan guru untuk menarik perhatian dan konkret sebagai contoh
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
matematika antara lain dengan mengkaitkan Setelah dianalisis lebih lanjut
materi yang disajikan dengan konteks kehidupan Guru harus mampu menguasai sistem
sehari-hari yang dikenal siswa di sekelilingnya manajemen kelas yang baik serta
atau dengan memberikan informasi manfaat menerapkan pola ajar yang berpusat kepada
materi yang sedang dipelajari bagi pengembangan anak didik
kepribadian dan kemampuan siswa untuk
menyelesaikan masalah-masalah selanjutnya,
baik permasalahan dalam matematika itu sendiri,
permasalahan dalam mata pelajaran lain,
maupun permasalahan dalam kehidupan sehari-
hari.(Kumendong, 2021)
6 Guru masih belum Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah dilakukan analisis lebih lanjut
mengoptimalkan, diperoleh:
memanfaatkan dan Seiring dengan perkembangan Teknologi
menguasai TIK dalam Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin 1. Guru masih kurang memahami
pembelajaran pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan planing manajemen sistem
mekanisme belajar mengajar (pendidik) berbasis
TIK menjadi tidak terelakan lagi. Konsep yang 2. Kurangnya pelatihan TIK yang
kemudian terkenal dengan sebutan e-learning ini didapat guru
membawa pengaruh terjadinya proses
transformasi pendidikan konvesional kedalam 3. Infrastruktur kondisi kurang
bentuk digital, baik secara isi (contents) dan mendukung terutama fasilitas
sistemnya(Sawitri & Astiti, 2019) jaringan internet
Nama : YULIANTINI
NIM : 22121299017
Kelas Bebas
3 Hubungan komunikasi Sumber kajian Literatur Jurnal/artikel: Berdasarkan hasil literatur,analisis dan
antara guru dan orang wawancara kepada wali murid jalinan
tua peserta didik komunikasi yang terjadi merupakan akibat dari
terkait pembelajaran adanya hubungan sosial, karena dengan
masih kurang Adanya jalinan komunikasi yang terjadi demikian akan tercapai tujuan yang diharapkan
merupakan akibat dari adanya hubungan dalam mendidik anak
sosial (Djamarah, 2004). (Elkhaira & Wirman,
2021)
6 Guru masih belum Sumber kajian Literatur Jurnal/artikel: Berdasarkan analisis masalah dan kajian
mengoptimalkan, literature serta hasil wawancara dapat
memanfaatkan dan Sebagai salah satu faktor dalam proses disimpulkan bahwa dalam bidang teknologi
menguasai TIK dalam pelaksanaan pembelajaran, guru selalu banyak guru yang belum berkompeten secara
pembelajaran dituntut maksimal dalam penggunaan teknologi selain
juga infrastruktur yang memadai.
untuk meningkatkan kualitasnya dalam
pembelajaran. Kualitas guru dapat ditinjau
dari dua segi, yaitu segi proses dan dari segi
hasil (Mulyasa, 2006: 13). Dari (Kusuma &
Aisyah, 2012)