Anda di halaman 1dari 27

Nama : YULIANTINI

NIM : 22121299017

Kelas Rendah

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang telah


Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
. diidentifikasi
1 Pendagogik Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Lebih lanjut setelah dilakukan analisis terhadap
rendahnya semangat/ motivasi siswa disebabkan:
Peserta didik tidak Pendidikan merupakan suatu upaya untuk
aktif di dalam kelas meningkatkan kualitas sumber daya manusia 1. Pembelajaran di dalam kelas masih
baik secara intelektual, psikologi, maupun monoton
aspek sosial (Andriani & Rasto, 2019)
2. Guru belum merancang pembelajaran yang
Andriani, R., & Rasto, R. (2019). Motivasi aktif dan menyenangkan
Kemampuan membaca belajar sebagai determinan hasil belajar
peserta didik masih siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen
ada yang rendah Perkantoran, 4(1), 80. 3. Peserta didik tidak mendapat perhatian dari
https://doi.org/10.17509/jpm.v4i1.14958 kedua orang tua yang sibuk bekerja

4. Ada peserta didik yang memang tidak mulai


Kemampuan dasar Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila pendidikan sejak usia PAUD
peserta didik dalam perencanaan dan metode yang digunakan
berhitung masih dapat mempengaruhi potensi dan
rendah kemampuan yang dimiliki peserta didik Berdasarkan kajian Literatur,hasil wawancara
dan keberhasilan tersebut akan tercapai pendapat guru dan siswa dapat disimpulkan
apabila peserta didik dilibatkan dalam bahwa pendidikan suatu upaya untuk
proses berpikirnya (Sugilar, 2013:157).
meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik
(Lestari, 2017)
secara intelektual, psikologi, maupun aspek
Lestari, W. (2017). Pengaruh Kemampuan Awal sosial. Agar dapat tercapai dari tujuan
Matematika dan Motivasi Belajar terhadap
Hasil Belajar Matematika. Jurnal Analisa, pembelajaran
3(1), 76.
https://doi.org/10.15575/ja.v3i1.1499

Sesuai dengan masalah yang telah di


identifikasi, bahwa faktor anak tidak aktif
didalam kelas, kemampuan baca yang rendah
serta kemampuan dasar berhitung masih
rendah.

Berdasarkan hasil wawancara terkonfirmasi


kepada guru dan siswa dapat disimpulkan
bahwa kurang nya anak tidak aktif didalam
kelas, kemampuan baca yang rendah serta
kemampuan dasar berhitung masih rendah.

Sumber wawancara kepada siswa /guru:


1. Ternyata peserta didik ketika diajak
melakukan kegiatan masih kurang fokus

2. Ternyata peserta didik tidak sering


latihan membaca baik mandiri maupun
ataupun mendapat pendampingan dari
orang tua

3. Ternyata peserta didik merasa bosan di


dalam kelas karena pembelajaran
kurang variatif

4. Ternyata peserta didik tidak sering


latihan mengingat dan menghapal
angka, serta masih ada peserta didik
yang menggunakan jari nya sebagai alat
bantu untuk berhitung.

2 Masih ada peserta Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah dianalisis lebih lanjut penyebab
didik di kelas 1 yang kemampuan dasar berhitung siswa rendah:
belum bisa membaca Menurut, Henry Guntur Tarigan (2008)
alfabet menyatakan bahwa mata pelajaran bahasa 1. Pembelajaran siswa di kelas masih belum
Indonesia dalam kurikulum CBSA, melibatkan keaktifan peserta didik
keberhasilan belajar ditentukan dari kreativitas 2. Peserta didik diberikan bimbingan secara
siswa. Membaca merupakan kunci utama khusus untuk meningkatkan kemampuan
keberhasilan belajar.(Hapsari, 2019) mengenal huruf dan membaca

Hapsari, E. D. (2019). Penerapan Membaca Setelah dianalisis lebih lanjut ternyata penting nya
Permulaan untuk Meningkatkan mengenalkan pendidikan kepada anak sejak usia
Kemampuan Membaca Siswa. 20(1), 10–24. DINI (PAUD) tujuannya agar anak sejak lahir
sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan
Pendidikan anak usia dini melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan membantu perkembangan jasmani dan rohani
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian usia pendidikan lebih lanjut.
rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut (UU RI
tahun 2003, 2003: 6).(Dunn, n.d.)

Dunn, M. (n.d.). MELALUI PENERAPAN MEDIA


KARTU GAMBAR PAUD PPs Universitas
Negeri Jakarta Kalinegoro dengan cara
dipaksakan yaitu anak.
Sesuai dengan masalah yang telah di
identifikasi, bahwa faktor Masih ada peserta
didik di kelas 1 yang belum bisa membaca
alfabet.

Berdasarkan hasil wawancara terkonfirmasi


kepada guru dan siswa dapat disimpulkan
bahwa kemampuan baca yang rendah.

Sumber wawancara kepada siswa dan guru/


orang tua wali murid:

1. Ternyata ada peserta didik yang memang


belum memulai pendidikan nya dari usia
dini PAUD
3 Hubungan guru dan Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah dilakukan analisis lebih lanjut diperoleh:
wali murid terbatas
Menurut UU RI No.14 Tahun 2005 Tentang 1. Orang tua murid tidak aktif dalam forum
Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 1, guru adalah komite sekolah
pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, 2. Sekolah jarang melakukan kunjungan ke
mengarahkan, melatih, menilai, dan rumah orang tua siswa
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini, jalur pendidikan formal,
2 Berdasarkan kajian Literatur,hasil wawancara
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. pendapat guru dan siswa dan juga orang tua wali
Tugas guru tidak hanya sebagai pengajar murid dapat disimpulkan bahwa penting nya
namun juga sebagai terjalin komunikasi dua arah antara guru dan wali
pendidik dan pelatih. (Pusitaningtyas, 2016) murid dalam mendidik anak bersama.

Pusitaningtyas, A. (2016). Pengaruh


Komunikasi Orang Tua Dan Guru
Terhadap Kreativitas Siswa. Proceedings of
The ICECRS, 1(1), 935–942.
https://doi.org/10.21070/picecrs.v1i1.632

Sumber wawancara kepada wali murid:

1. Orang tua siswa mengaku sibuk bekerja


sehingga kurang memperhatikan belajar
anaknya
2. Ternyata rata – rata minim nya
pendidikan wali murid sehingga
kemampuan nya terbatas untuk
mengajari anak- anak nya
4 Guru belum Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah dianalisa lebih lanjut diperoleh:
mengoptimalkan model
pembelajaran inovatif Setiap guru pada satuan pendidikan 1. Guru tidak memiliki waktu yang cukup
yang sesuai dengan berkewajiban menyusun perangkat untuk merancang pembelajaran yang
karakteristik materi pembelajaran secara lengkap dan sistematis inovatif
agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, 2. Masih berfokus pada materi yang banyak
menantang, memotivasi peserta didik untuk dan banyaknya jam mengajar
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan 3. Terbatasnya pemahaman guru tentang
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan konsep pembelajaran inovatif yang sesuai
perkembangan fisik serta psikologis siswa dengan karakteristik materi
(Rahayu & Firmansyah, 2019)

Berdasarkan kajian literarur, kajian wawancara


Rahayu, G. D. S., & Firmansyah, D. (2019). kepada guru dan kepala sekolah,dapat
Pengembangan Pembelajaran Inovatif disimpulkan bahwa sangat penting bagi guru dan
Berbasis Pendampingan Bagi Guru juga kepala sekolah pemahaman tentang model
Sekolah Dasar. Abdimas Siliwangi, 1(1), pembelajaran inovatif yang sesuai dengan
17. https://doi.org/10.22460/as.v1i1p17- karakteristik materi agar tercapai tujuan dari
25.36 kerangka pembelajaran.

Menekankan bahwa eksistensi guru yang


kompeten takkan pernah pudar, karena
dalam sistem kemanusiaan dan
pemanusiaan, dialah subjek yang amat
andal, biasa disebut Oemar Bakri
(TRISONI, 2016)

TRISONI, R. (2016). Pengembangan


Profesionalisme Guru Dalam Mewujudkan
Kualitas Pendidikan. Ta’dib, 14(2), 194–
202.
https://doi.org/10.31958/jt.v14i2.205

Sumber wawancara kepada Guru/Kepsek:

1. Guru kurang memiliki waktu untuk


merancang pembelajaran inovatif

2. Ternyata guru kurang mendapatkan


pelatihan tentang pembelajaran yang
inovatif

5 Pembelajaran di kelas Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah analisis lebih lanjut diperoleh:
masih belum berbasis
HOTS dan masih Dari segi proses, guru dapat dikatakan 1. Guru belum pernah mendapatkan pelatihan
menggunakan metode berhasil apabila mampu melibatkan sebagian dalam merancang pembelajaran HOTS
yang monoton besar peserta didik secara aktif, baik fisik,
mental, maupun sosial dalam pembelajaran. 2. Sekolah juga tidak pernah memberikan
Sedangkan dari segi hasil, guru dikatakan pemahaman terhadap pembelajaran
berhasil apabila pembelajaran yang berbasis HOTS
diberikannya mampu mengubah perilaku
sebagian besar peserta didik ke arah Berdasarkan kajian literatur serta wawancara
penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik. kepada guru,kepala sekolah serta pengawas,
(Kusuma & Aisyah, 2012) memang benar guru sangat minim mendapatkan
pelatihan bagaimana cara membuat kerangka
pembelajaran yang berbasis HOTS,serta
Kusuma, F. W., & Aisyah, M. N. (2012). penerapannnya, guru juga kesulitan karena
Implementasi Model Pembelajaran terbatasnya kemampuan.
Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi
Siswa Kelas Xi Ips 1 Sma Negeri 2
Wonosari Tahun Ajaran 2011/2012.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia,
10(2), 43–63.
https://doi.org/10.21831/jpai.v10i2.912

Menurut Permendikbud No. 69 Tahun 2013


salah satu dari empat kompetensi yang harus

dicapai yaitu kompetensi inti

pengetahuan. Allen & Friedman (Setiadi, 2016)


menyatakan bahwa kesulitan dari
pembelajaran adalah mengintegrasikan
berbagai domain yaitu kognitif, perilaku dan
emosi. (Desiriah & Setyarsih, 2021)

Desiriah, E., & Setyarsih, W. (2021). Tinjauan


Literatur Pengembangan Instrumen
Penilaian Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi (Hots) Fisika Di Sma. ORBITA:
Jurnal Kajian, Inovasi Dan Aplikasi
Pendidikan Fisika, 7(1), 79.
https://doi.org/10.31764/orbita.v7i1.443
6

Sumber wawancara Kepsek dan Guru/


pengawas sekolah:

1. Kurangnya pemahaman guru tentang


pembelajaran berbasis HOTS
2. Guru masih belum kompeten dalam
merancang pembelajaran berbasis HOTS

6 Guru masih belum Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah dilakukan analisis lebih lanjut diperoleh:
mengoptimalkan,
memanfaatkan dan Dengan 1. Guru masih kurang memahami planing
menguasai TIK dalam berkembangnya penggunaan TIK, ada lima manajemen sistem
pembelajaran pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
(1) dari pelatihan ke penampilan, 2. Kurangnya pelatihan TIK yang didapat guru
(2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
(3) dari kertas ke “online” atau saluran,
(4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, Berdasarkan kajian literatur, serta hasil
(5) dari waktu siklus ke waktu nyata, (Huda, wawancara kepada guru dan kepala sekolah dapat
2020) disimpulkan penguasaan TIK masih menjadi
kesulitan bagi guru terutama yang sudah lanjut
usia atau faktor umur, dan juga tidak di dukung
Huda, I. A. (2020). Perkembangan Teknologi dengan infrastruktur yang memadai.
Informasi Dan Komunikasi (Tik) Terhadap
Kualitas Pembelajaran Di Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK),
2(1), 121–125.
https://doi.org/10.31004/jpdk.v1i2.622

Sumber wawancara Kepsek dan Guru:

1. Guru jarang menggunakan teknologi


informasi seperti PPT interaktif

2. Karena sistem infrastruktur yang kurang


memadai terutama jaringan internet
Nama : YULIANTINI
NIM : 22121299017

Kelas Tinggi

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang telah


Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
. diidentifikasi
1  Masih ada peserta Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Berdasarkan kajian Literatur,hasil
didik di kelas 6 yang wawancara pendapat guru dan siswa dapat
belum bisa perkalian Berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap. disimpulkan bahwa pentingnya berbagai
dasar dengan lancar Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh lima kecakapan keterampilan dan sikap di awal,
faktor yaitu sehingga diharapkan siswa mampu
(1) bakat belajar, mengembangkan keterampilan.
(2) waktu yang tersedia untuk balajar,
 Masih ada 5 orang (3) kemampuan individu,
siswa yang cara (4) kualitas
membaca nya tanpa pengajaran,
memperhatikan (5) lingkungan
makna tanda baca (Caroll dalam R. Angkowo dan A. Kosasih(Lestari,
2017)

Lestari, W. (2017). Pengaruh Kemampuan Awal


Matematika dan Motivasi Belajar terhadap
Hasil Belajar Matematika. Jurnal Analisa,
3(1), 76.
https://doi.org/10.15575/ja.v3i1.1499

Pada tahap
pengembangan diharapkan siswa mampu
mengembangkan keterampilan berbahasa yaitu
membaca, menulis, menyimak, dan berbicara
dengan memilih informasi melalui buku
pengayaan.(Saputri et al., 2021)

Saputri, H. R., Setiawan, D. A., & Kumala, F. N.


(2021). Studi Etnografi Pelaksanaan GLS
Untuk Meningkatkan Minat Baca, Karakter
dan Motivasi Pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia di SDN Model Kota Malang Selama
Masa Pandemi Covid-19 Universitas PGRI
Kanjuruhan Malang. Seminar Nasional PGSD
UNIKAMA, 5(1), 75–85.

Sesuai dengan masalah yang telah di identifikasi,


bahwa faktor masih ada peserta didik di kelas
6 yang belum bisa perkalian dasar dengan
lancar serta siswa yang cara membaca nya
tidak memperhatikan makna tanda baca.

Berdasarkan hasil wawancara terkonfirmasi


kepada guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa
kurang nya siswa belum bisa perkalian dasar
dengan lancar dan lupa perhatikan tanda baca
berasal dari aspek peserta didik menyebutkan
pelajaran matematika tidak menjadi mata
pelajaran yang disukai, serta kurangnya latihan
baik mandiri atau bersama teman.

Sumber wawancara kepada siswa /guru:

1. Peserta didik menyebutkan pelajaran


matematika tidak menjadi mata pelajaran
yang disukai
2. Peserta didik masih menggunakan alat
bantu seperti jari dan sempoa

3. Kurang nya pendampingan belajar oleh


orang tua di rumah serta peserta didik
yang jarang berlatih

4. Ketika di suruh membaca di depan kelas


peserta didik tidak percaya diri

2 Masih ada peserta didik di Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah dianalisis lebih lanjut penyebab
kelas 6 yang minat baca nya kemampuan minat baca siswa rendah:
masih rendah Minat baca adalah keinginan yang kuat disertai
dengan usaha- usaha seseorang untuk 1. Pembelajaran siswa di kelas masih
membaca”. Orang yang mempunyai minat belum melibatkan keaktifan peserta
membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam didik
kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan
kemudian membacanya atas kesadarannya 2. Guru masih menggunakan metode
sendiri atau dorongan dari luar. (Iqra, 2015) monoton dikelas

Iqra, J. (2015). MENINGKATKAN MOTIVASI Jadi kesimpulannya bahwa kemampuan


MEMBACA Oleh : M . Hamzah A . Sofyan Nst , dasar literasi sangat penting dilakukan sejak
dkk Abstract Libraries have a very important usia dini, agar ke depannya peserta didik
role in fostering interest in reading among the mampu mengembangkan keterampilan
public . This role can contribute to berbahasa yaitu membaca,menulis,
perputakaan to promote the library , so that menyimak, dan berbicara.
society interes. 0(02), 1–11.
Dewantara dalam buku KHD dengan judul
“Pemikiran dan Perjuangannya”, tujuan
Antoro (2017:39) berpendapat bahwa pendidikan adalah menuntun segala kodrat
yang ada pada anak, agar mereka dapat
tenaga pendidik merupakan orang yang mampu
mencapai keselamatan dan kebahagiaan
mengondisikan suasana batin peserta didik yang setinggi-tingginya baik sebagai
bahwa membaca dan menulis adalah aktivitas manusia maupun sebagai anggota
menyenangkan akan meraih kepuasan atas masyarakat.Dalam proses menuntun, guru
program literasi. Faktanya masih banyak sekolah berperan sebagai pamong dalam memberi
yang belum mampu menerapkan literasi. tuntunan dan arahan agar anak tidak
(Seminar et al., 2022) kehilangan arah dan tidak membahayakan
dirinya dan anak dapat mendapatkan
Seminar, P., Pendidikan, N., Sekolah, G., Gerakan, I., Sekolah, kemerdekaan dalam belajar.Dengan
L., Sd, D. I., Bogem, N., & Yogyakarta, K. S. (2022).
demikian, budaya positif sangat penting
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah
diterapkan di sekolah agar terbentuk
Dasar 2022 IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI
SEKOLAH (GLS) DI SD NEGERI BOGEM 2 KALASAN karakter siswa yang baik yang
SLEMAN YOGYAKARTA. mencerminkan profil Pelajar Pancasila.

Sumber wawancara kepada siswa dan guru :

1. Ternyata peserta didik ketika diajak


melakukan pembiasaan literasi masih ada
yang suka bermain
2. Peserta didik ketika di suruh untuk
menulis atau membuat karangan masih
suka bingung.

3 Komunikasi dengan wali Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah dilakukan analisis lebih lanjut
murid berjalan pasif diperoleh:
Komunikasi dengan orang tua merupakan salah 1. Orang tua murid tidak aktif dalam
satu dari forum komite sekolah
bentuk keterlibatan orang tua guna menjalin
kerjasama yang kuat antara guru dan orang tua 2. Wali murid sibuk bekerja sehingga
(Pusitaningtyas & Sidoarjo, 2016) kurang memperhatikan belajar
anaknya
Pusitaningtyas, A., & Sidoarjo, U. M. (2016).
Pengaruh komunikasi orang tua dan guru
terhadap kreativitas siswa. 1(14), 935–942. Jadi kesimpulannya setelah di analsis lebih
lanjut bahwa komunikasi sangat penting
Disebut komunikasi dua arah jika terjadi dialog antara wali murid dan guru dalam mendidik
interaktif antara guru dan orang tua. peserta didik agar terjalin kerjasama yang
Misalnya percakapan lewat telepon, home aktif dan kondusif.
visit, pertemuan orang tua dan guru, serta
aktivitas sekolah yang mengharuskan
kehadiran orang tua lainnya. Dialog yang
efektif antara guru dan orang tua akan
menumbuhkan kepercayaan, mutualitas dan
penghargaan diantara keduanya. Seorang
guru harus mampu menggabungkan kedua
cara
komunikasi ini dalam memberikan informasi
kepada orang tua.(Pusitaningtyas & Sidoarjo,
2016)

Pusitaningtyas, A. (2016). Pengaruh Komunikasi Orang Tua


Dan Guru Terhadap Kreativitas Siswa. Proceedings of
The ICECRS, 1(1), 935–942.
https://doi.org/10.21070/picecrs.v1i1.632

Sumber wawancara kepada wali murid dan


kepsek:

1. Orang tua siswa mengaku sibuk bekerja


sehingga kurang memperhatikan belajar
anaknya
2. Ternyata rata – rata minim nya pendidikan
wali murid sehingga kemampuan nya
terbatas untuk mengajari anak- anak nya

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut


dapat disimpulkan bahwa peran guru adalah
sebagai fasilitator, informator, organisator,
motivator, pengarah/direktor, inisiator,
transmitter, mediator dan evaluator.

4 Guru belum Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah dianalisa lebih lanjut diperoleh:
mengoptimalkan model
pembelajaran inovatif yang Berpendapat Critical Incident merupakan strategi 1. Guru tidak memiliki waktu yang
sesuai dengan karakteristik yang digunakan untuk memulai kegiatan cukup untuk merancang
materi pembelajaran dengan tujuan mengaktifkan siswa pembelajaran yang inovatif
sejak awal dengan melihat pengalaman siswa.
Strategi Critical Incident memiliki tahapan 2. Masih berfokus pada materi yang
mengingat, menyampaikan dan mengkaitkan banyak dan banyaknya jam mengajar
pengalaman dengan materi pembelajaran.(Akbar
et al., 2018) 3. Terbatasnya pemahaman guru
tentang konsep pembelajaran inovatif
Akbar, B., Safahi, L., & Susilo, S. (2018). Setelah dianalisis lebih lanjut guru adalah
Assimilation : 7260(2), 77–81. bukan hanya seorang pendidik tetapi
merupakan seorang konstruksion designer
Abad 21 yang dikenal dengan abad yang akan mengarahkan anak-anak didik
teknologi informasi, atau era revolusi industri 4.0 nya serta memahami karakter peserta didik
ditandai dengan adanya perkembangan teknologi
informasi yang sangat cepat(Redhana, 2019).
Perubahan(Sd et al., 2019)

Sd, S., Kelas, M. I., Tema, V. S. U. B., Dan, M., Widodo, A.,
Indraswati, D., & Sobri, M. (2019). ANALISIS NILAI-NILAI
KECAKAPAN ABAD 21 DALAM BUKU. 8(2), 125–133.

Sumber wawancara Kepsek dan Guru:

1. Kurangnya pemahaman pembelajaran


berbasis HOTS di sekolah

2. Kurangnya pelatihan dalam merancang


pembelajaran berbasis HOTS

5 Sebagian besar siswa sulit Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah analisis lebih lanjut diperoleh:
memahami soal dalam
menjawab soal numerasi Matematika harus disajikan dalam suasana yang 1. Guru masih menggunakan metode
terutama pekalian menyenangkan sehingga ceramah
peserta didik termotivasi untuk belajar
matematika. Beberapa upaya yang dapat 2. Guru jarang menggunakan benda
dilakukan guru untuk menarik perhatian dan konkret sebagai contoh
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
matematika antara lain dengan mengkaitkan Setelah dianalisis lebih lanjut
materi yang disajikan dengan konteks kehidupan Guru harus mampu menguasai sistem
sehari-hari yang dikenal siswa di sekelilingnya manajemen kelas yang baik serta
atau dengan memberikan informasi manfaat menerapkan pola ajar yang berpusat kepada
materi yang sedang dipelajari bagi pengembangan anak didik
kepribadian dan kemampuan siswa untuk
menyelesaikan masalah-masalah selanjutnya,
baik permasalahan dalam matematika itu sendiri,
permasalahan dalam mata pelajaran lain,
maupun permasalahan dalam kehidupan sehari-
hari.(Kumendong, 2021)

Kumendong, M. (2021). Peningkatan Hasil Belajar


Matematika Melalui Penerapan Metode
Discovery Pada Peserta Didik Kelas IV SD
Negeri 04 Wanggarasi. Aksara: Jurnal Ilmu
Pendidikan Nonformal, 7(3), 895.
https://doi.org/10.37905/aksara.7.3.895-
906.2021

Sumber wawancara Kepsek dan Guru:

1. Ternyata siswa tidak fokus ketika pelajaran


sedang berlangsung
2. Ternyata kurangnya siswa latihan dalam
soal perkalian baik secara mandiri maupun
bersama teman

6 Guru masih belum Sumber Kajian Literatur Jurnal/ artikel: Setelah dilakukan analisis lebih lanjut
mengoptimalkan, diperoleh:
memanfaatkan dan Seiring dengan perkembangan Teknologi
menguasai TIK dalam Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin 1. Guru masih kurang memahami
pembelajaran pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan planing manajemen sistem
mekanisme belajar mengajar (pendidik) berbasis
TIK menjadi tidak terelakan lagi. Konsep yang 2. Kurangnya pelatihan TIK yang
kemudian terkenal dengan sebutan e-learning ini didapat guru
membawa pengaruh terjadinya proses
transformasi pendidikan konvesional kedalam 3. Infrastruktur kondisi kurang
bentuk digital, baik secara isi (contents) dan mendukung terutama fasilitas
sistemnya(Sawitri & Astiti, 2019) jaringan internet

Setelah dianalisis sebagai seorang


Sawitri, E., & Astiti, M. S. (2019). HAMBATAN konstruksion designer banyak bahan ajar
DAN TANTANGAN PEMBELAJARAN. 202–213. yang bisa kita eksplore buat peserta didik.

Sumber wawancara Kepsek dan Guru:

1. Guru jarang menggunakan teknologi


informasi seperti PPT interaktif

2. Karena sistem infrastruktur yang kurang


memadai terutama jaringan internet

Nama : YULIANTINI
NIM : 22121299017
Kelas Bebas

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1 Pendagogik Sumber kajian Literatur Jurnal/artikel: Lebih lanjut setelah dilakukan analisis
terhadap rendahnya semangat/motivasi
Motivasi belajar Ormrod (2008:58) motivasi adalah sesuatu siswa disebakan:
peserta didik rendah yang menghidupkan (energize), mengarahkan
dan mempertahankan perilaku, motivasi 1. Ternyata guru masih merancang
pembelajaran yang aktif dan
membuat peserta didik bergerak
menyenangkan bagi peserta didik.
menempatkan mereka dalam suatu arah
tertentu dan menjaga mereka agar terus Berdasarkan hasil dari kajian literatur serta
bergerak. wawancara ke guru dan kepala sekolah
pentingnya motivasi belajar bagi peserta agar
(Edli & Mudjiran, 2015) dapat mengarahkan dan mempertahankan
perilaku, motivasi membuat peserta didik
Edli, H., & Mudjiran, M. (2015). Perbedaan bergerak, jadi guru sebagai instruksional
Motivasi dan Keterampilan Belajar Peserta designer harus bisa mencipatkan kondisi belajar
Didik Berprestasi Tinggi dan Rendah Serta yang kondusif.
Implikasi dalam Bimbingan dan
Konseling. Konselor, 4(1), 26.
https://doi.org/10.24036/02015416452-
0-00

Sardiman (2012:20) menjelaskan belajar


merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan, dengan serangkaian kegiatan
misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
(Edli & Mudjiran, 2015)

Edli, H., & Mudjiran, M. (2015). Perbedaan


Motivasi dan Keterampilan Belajar Peserta
Didik Berprestasi Tinggi dan Rendah Serta
Implikasi dalam Bimbingan dan
Konseling. Konselor, 4(1), 26.
https://doi.org/10.24036/02015416452-
0-00

Sumber wawancara kepada guru/kepsek:

1. Metode yang diterapkan masih belum


tepat
2. Ada beberapa anak yang sering tidak
memperhatikan ketika jam pelajaran
berlangsung
2 Peserta didik pasif Sumber kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dilakukan analisis lebih lanjut
ketika pelajaran IPA diperoleh:
McFarlane (2013), berdampak pada kebutuhan
belajar dan metode pembelajaran berbeda- 1. Belum terciptanya kondisi yang nyaman
beda, yang membuat peserta didik mampu dan kondusif di kelas
memahami sains pada tingkat dasar misalnya
2. Guru tidak memberikan pertanyaan
melakukan penyelidikan dengan pemantik yang memancing keingin
memanfaatkan alam sekitar. (Nugraha et al., tahuan siswa
2017) Berdasarkan hasil kajian literature serta
analisis dapat serta wawancara kepada guru
Nugraha, A. J., Suyitno, H., & Susilaningsih, dan siswa disimpulkan bahwa untuk penerapan
E. (2017). Analisis Kemampuan Berpikir pembelajaran IPA alangkah baiknya guru
Kritis Ditinjau dari Keterampilan Proses memberikan atau menunjukkan contoh yang
Sains dan Motivasi Belajar melalui Model lebih konkret sehingga siswa terlibat
PBL. Journal of Primary Education, 6(1), berinteraktif bersama.
35–43.
Tujuan utama pendidikan IPA adalah
membantu peserta didik mengembangkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi sebagai
bekal untuk menghadapi tantangan dalam
kehidupan sehari-hari, melalui kegiatan
pembelajaran yang mendorong penggunaan
kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti
berpikir kritis, penalaran, reflektif dan
keterampilan proses sains (Saido et al., 2015).

(Nugraha et al., 2017)

Nugraha, A. J., Suyitno, H., & Susilaningsih,


E. (2017). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis
Ditinjau dari Keterampilan Proses Sains dan
Motivasi Belajar melalui Model PBL. Journal of
Primary

Sumber wawancara Guru/siswa:


1. Selama kegiatan pelajaran berlangsung
siswa kurang aktif
2. Guru jarang menunjukan contoh
konkret kepada siswa

3 Hubungan komunikasi Sumber kajian Literatur Jurnal/artikel: Berdasarkan hasil literatur,analisis dan
antara guru dan orang wawancara kepada wali murid jalinan
tua peserta didik komunikasi yang terjadi merupakan akibat dari
terkait pembelajaran adanya hubungan sosial, karena dengan
masih kurang Adanya jalinan komunikasi yang terjadi demikian akan tercapai tujuan yang diharapkan
merupakan akibat dari adanya hubungan dalam mendidik anak
sosial (Djamarah, 2004). (Elkhaira & Wirman,
2021)

Elkhaira, I., & Wirman, A. (2021). Komunikasi


Guru dan Orang Tua dalam
Mengembangkan Pembiasaan Ucapan
yang Baik pada Anak. Indonesian Journal
of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak
Usia Dini, 3(2), 96–109.
https://doi.org/10.35473/ijec.v3i2.966
Komunikasi yang dijalin oleh guru dan
orang tua kepada anak, hendaknya
memuat ucapan-ucapan yang baik. Hal ini
dikarenakan, orang tua dan guru memiliki
tuntutan untuk mengajarkan nilai-nilai
keagamaan melalui pembiasaan ucapan
yang baik pada anak (Asmaai, 2019)
(Elkhaira & Wirman, 2021)

Elkhaira, I., & Wirman, A. (2021). Komunikasi


Guru dan Orang Tua dalam
Mengembangkan Pembiasaan Ucapan
yang Baik pada Anak. Indonesian Journal
of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak
Usia Dini, 3(2), 96–109.
https://doi.org/10.35473/ijec.v3i2.966
Sumber wawancara kepada orang tua peserta
didik:
1. Orang tua siswa jarang dilibatkan
dalam kegiatan rapat sekolah

2. Apabila pihak sekolah memanggil wali


murid meraka tidak bisa datang karena
berbagai macam alasan
4 Guru belum Sumber kajian Literatur Jurnal/artikel: Berdasarkan hasil kajian literature,analisis
mengoptimalkan model serta wawancara dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran inovatif Model diartikan sebagai kerangka model pembelajaran inovatif adalah representasi
yang sesuai dengan peristiwa komplek yang dipakai untuk
karakteristik materi konseptual yang digunakan sebagai pedoman menirukan, menunjukkan, menjelaskan
atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan. sesuatu.
Menurut Good dan Travers (dalam Gafar,
2001:37), model adalah abstraksi dunia nyata
atau representasi peristiwa kompleks atau
sistem, dalam bentuk naratif, matematis,
grafis, atau lambang lain. Disebutkan pula
bahwa suatu model dapat dipakai untuk
menirukan, menunjukkan, menjelaskan,
memperkirakan atau memperkenalkan
sesuatu. (Tibahary & Mauliana, 2018)

Tibahary, A. R., & Mauliana. (2018). MODEL-


MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
Muliana. Journal of Pedagogy, 1(03), 54–
64.
(Indrawati, 2009) memaknai model
pembelajaran sebagai suatu rencana
mengajar yang memperlihatkan pola
pembelajaran tertentu, dalam pola
tersebut dapat terlihat kegiatan
gurupeserta didik di dalam mewujudkan
kondisi belajar atau sistem lingkungan
yang menyebabkan terjadinya belajar
pada peserta didik. (Tibahary & Mauliana,
2018)
Tibahary, A. R., & Mauliana. (2018). MODEL-
MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
Muliana. Journal of Pedagogy, 1(03), 54–
64.
Sumber wawancara Kepsek/ guru:
5 Kemampuan dasar Sumber kajian Literatur Jurnal/artikel: Berdasarkan kajian literature,analisis serta
matematis siswa wawancara kepada guru, anak, kepala sekolah
tergolong rendah Matematika merupakan mata pelajaran yang serta pengawas dapat disimpulkan bahwa
sulit dipahami sehingga siswa matematika merupakan pelajaran yang sulit
dipahami siswa, jadi matematika harus
menjadi takut saat mendengar kata
disajikan dalam suasana yang menyenangkan
matematika (Antonius Cahya Prihandoko,
sehingga
2006: 9). (Kumendong, 2021)
peserta didik termotivasi untuk belajar
Kumendong, M. (2021). Peningkatan Hasil
matematika. Beberapa upaya yang dapat
Belajar Matematika Melalui Penerapan
dilakukan guru untuk menarik perhatian dan
Metode Discovery Pada Peserta Didik
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
Kelas IV SD Negeri 04 Wanggarasi.
matematika antara lain dengan mengkaitkan
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal,
materi yang disajikan dengan konteks
7(3), 895.
kehidupan sehari-hari yang dikenal siswa di
https://doi.org/10.37905/aksara.7.3.895-
sekelilingnya atau dengan memberikan
906.2021
informasi manfaat materi yang sedang dipelajari
bagi pengembangan kepribadian dan
kemampuan siswa untuk menyelesaikan
Matematika harus disajikan dalam suasana masalah-masalah selanjutnya, baik
yang menyenangkan sehingga permasalahan dalam matematika itu sendiri,
peserta didik termotivasi untuk belajar permasalahan dalam mata pelajaran lain,
matematika. Beberapa upaya yang dapat maupun permasalahan dalam kehidupan
dilakukan guru untuk menarik perhatian dan sehari-hari
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
matematika antara lain dengan mengkaitkan
materi yang disajikan dengan konteks
kehidupan sehari-hari yang dikenal siswa di
sekelilingnya atau dengan memberikan
informasi manfaat materi yang sedang
dipelajari bagi pengembangan kepribadian dan
kemampuan siswa untuk menyelesaikan
masalah-masalah selanjutnya, baik
permasalahan dalam matematika itu sendiri,
permasalahan dalam mata pelajaran lain,
maupun permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari (Antonius Cahya Prihandoko
2006:10). (Kumendong, 2021)

Kumendong, M. (2021). Peningkatan Hasil


Belajar Matematika Melalui Penerapan
Metode Discovery Pada Peserta Didik
Kelas IV SD Negeri 04 Wanggarasi.
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal,
7(3), 895.
https://doi.org/10.37905/aksara.7.3.895-
906.2021

Sumber wawancara kepsek/guru/pengawas:


1. Dari dulu sampai sekarang peserta
didik mengatakan kalau pelajaran
matematika adalah pelajran yang tidak
disukai.

2. Ternyata peserta didik yang kurang


latihan baik mandiri dan bersama
teman.

6 Guru masih belum Sumber kajian Literatur Jurnal/artikel: Berdasarkan analisis masalah dan kajian
mengoptimalkan, literature serta hasil wawancara dapat
memanfaatkan dan Sebagai salah satu faktor dalam proses disimpulkan bahwa dalam bidang teknologi
menguasai TIK dalam pelaksanaan pembelajaran, guru selalu banyak guru yang belum berkompeten secara
pembelajaran dituntut maksimal dalam penggunaan teknologi selain
juga infrastruktur yang memadai.
untuk meningkatkan kualitasnya dalam
pembelajaran. Kualitas guru dapat ditinjau
dari dua segi, yaitu segi proses dan dari segi
hasil (Mulyasa, 2006: 13). Dari (Kusuma &
Aisyah, 2012)

Kusuma, F. W., & Aisyah, M. N. (2012).


Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi
Siswa Kelas Xi Ips 1 Sma Negeri 2
Wonosari Tahun Ajaran 2011/2012.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia,
10(2), 43–63.
https://doi.org/10.21831/jpai.v10i2.912
Tony Bates (1995) menyatakan bahwa
teknologi dapat meningkatkan kualitas dan
jangkauan bila digunakan secara bijak untuk
pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti
yang sangat penting bagi kesejahteraan
ekonomi. (Teknologi, 2002)

Ariyana, Y., Pudjiastuti, A., Bestary, R., &


Zamroni. (2018). Buku Pegangan
Pembelajaran Berorientasi pada
Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Program Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran Berbasis Zonasi. Direktorat
Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan,
12–13. https://unej.id/QH1sYLa

Sumber wawancara guru/kepsek/pengawas:


1. Ternyata terbatasnya kemampuan guru
dalam mengelola serta memanfaatkan
TIK
2. Ternyata ada faktor lain juga terutama
infrastruktur yang kurang mendukung
terkhusus jaringan internet

Anda mungkin juga menyukai