Anda di halaman 1dari 12

1

Hubungan Kebiasaan Membaca dan Kompetensi Profesional


Pendidik dengan Hasil Belajar Tematik Kelas IV SD

Chusnul Laeli1*, Nelly Astuti2, Sarengat3


1
FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soematri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
2
FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soematri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
3
FKIP Universitas Negeri Padang, Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang, Sumatra Barat
*e-mail: lailichusnul@gmail.com, Telp. +6285609777280

Received: Accepted: Online Published:

Abstract: Relationship of reading habits and teacher professional competence


with thematic learning outcomes the fourth class primary school

The purpose of this research was to find out the positive and significant
relationships between reading habit and thematic learning outcomes; teacher
professional competence and thematic learning outcomes; and reading habit and
teacher professional competence and thematic learning outcomes of fourth grade
students. The type of research was ex-postfacto correlation. The techniques of
data collections were observation, documentation studies, questionaires, and
interview. The data analyses were product moment correlation and multiple
correlation. The results showed there was a positive and significant relationships
reading habit and thematic learing outcomes; teacher professional competence
and thematic learning outcomes; and reading habit and teacher professional
competence and thematic learning outcomes.
Keywords: reading habits, teacher professional competence, thematic learning
outcomes.

Abstrak:Hubungan kebiasaan membaca dan kompetensi profesional


pendidik dengan hasil belajar tematik kelas IV SD

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan
antara kebiasaan membaca dan hasil belajar tematik, hubungan yang positif dan
signifikan antara kompetensi profesional pendidik dan hasil belajar tematik, serta
hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan membaca dan kompetensi
profesional pendidik terhadap hasil belajar tematik. Jenis penelitian ini yaitu ex-
postfacto korelasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu: observasi,
dokumentasi, angket (kuesioner), dan wawancara. Analisis data yang digunakan
adalah korelasi product moment dan multiple correlation. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara kebiasaan membaca
dan hasil belajar tematik, hubungan positif dan signifikan antara kompetensi
profesional pendidik dan hasil belajar tematik, dan hubungan positif dan
signifikan antara kebiasaan membaca dan kompetensi profesional pendidik
terhadap hasil belajar tematik.
Kata kunci: kebiasaan membaca, kompetensi profesional pendidik, hasil belajar
tematik.

PENDAHULUAN
2

Pendidikan merupakan sarana kemampuanuntuk mewujudkan


utama dalam membentuk dan tujuan nasional.
menciptakan sumber daya manusia Bimbingan dan didikan yang
yang berkualitas, baik melalui tepat sangat diperlukan bagi peserta
pendidikan informal maupun didik. Disinilah peran pendidik
pendidikan formal. Adanya dalam rangka menumbuhkan minat
pendidikan akan meningkatkan dan baca peserta didik dan
mengembangkan kualitas sumber menjadikannya suatu kebiasaan.
daya manusia dan mengolah akal Sebagaimana diungkapkan Kunandar
pikiran manusia yang dapat (2011: 48) guru profesional adalah
menjamin kelangsungan hidup suatu guru yang mengenal tentang dirinya
negara. yaitu, dirinya adalah pribadi yang
Oleh sebab itu, pada Undang- dipanggil untuk mendampingi
Undang Bab 1 Pasal 1 ayat 1 Nomor peserta didik untuk/dalam belajar.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Peserta didik cenderung menjadikan
Pendidikan Nasional (BSNP, 2011: pendidik sebagai tokoh modeling,
5) menyatakan bahwa pendidikan baik dari segi keilmuan maupun
adalah usaha sadar dan terencana tingkah laku. Peserta didik dapat
untuk mewujudkan suasana belajar mengamati apa saja yang menjadi
dan proses pembelajaran agar siswa kebiasaan pendidiknya dan secara
secara aktif mengembangkan potensi tidak sadar akan menirunya. Budaya
dirinya untuk memiliki kekuatan membaca sendiri merupakan
spiritual keagamaan, pengendalian cerminan kemajuan suatu masyarakat
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak atau bangsa. Hal ini dibenarkan oleh
mulia, serta keterampilan yang Budiyanto (dalam Zuchdi, 2012: 17)
diperlukan dirinya, masyarakat, yang menyatakan bahwa membaca
bangsa dan negara. Melalui dan menulis merupakan instrumen
pendidikan, diharapkan para peserta utama dari tradisi keilmuan yang
didik dapat mempersiapkan diri menjadi pemacu perubahan sebuah
untuk ikut serta membangun bangsa, bangsa.
sehingga dapat mencapai Hasil studi pendahuluan yang
kesejahteraan bangsa sesuai dengan peneliti lakukan dengan pendidik
tujuan pendidikan nasional. kelas IV pada bulan Januari 2019,
Pendidik mempunyai peran pendidik mengemukakan banyak
utama dalam menentukan kualitas peserta didik yang tidak
pembelajaran yang dilaksanakan mengunjungi perpustakaan pada saat
yaitu menyampaikan ilmu istirahat, melainkan banyak yang
pengetahuan yang dimilikinya. pergi ke kantin, maupun bermain di
Berdasarkan Peraturan Pemerintah kelas dan di halaman sekolah.
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun Pendidik juga menjelaskan jika
2005 tentang Standar Nasional kesadaran membaca peserta didik di
Pendidikan, pasal 28 ayat (1) kelas IV masih kurang. Kebanyakan
dinyatakan bahwa Pendidik harus peserta didik hanya mau membaca
memiliki kualifikasi akademik dan ketika ada tugas dari pendidik.
kompetensi sebagai agen Pendidik menilai hal tersebut sebagai
pembelajaran, sehat jasmani dan cerminan kebiasaan membaca yang
rohani, serta memiliki rendah. Pendidik menyatakan jika
dalam kegiatan belajar mengajar
3

beberapa peserta didik kurang tepat SD Negeri Gugus Merpati


dalam menjawab pertanyaan dari Kecamatan Metro Utara
pendidik. menunjukkan bahwa rata-rata nilai di
kelas IV masih terbilang rendah,
Permasalahan lain terlihat dari tabel di atas diketahui
yang dikemukakan oleh jumlah peserta didik yang tuntas
pendidik adalah kurangnya hanya sebanyak 66 orang dari 168
budaya baca peserta didik peserta didik, atau sekitar 39,59%
sehingga menyulitkan mereka saja. Hal ini dimungkinkan terjadi
dalam memaknai kata-kata karena faktor pendidik yang belum
yang ada dalam bacaan, yang mumpuni dalam mendalami
berdampak pada hasil belajar profesinya sebagai pendidik dan
yang rendah. Hal ini dapat lemahnya kebiasaan membaca pada
diminimalisir apabila peserta didik.
pendidik turut andil dalam
upaya membudayakan sikap Kompetensi profesional
membaca di sekolah.Berikut pendidik menjadi penghubung yang
data nilai Ujian Tengah mempengaruhi kebiasaan membaca
Semester (UTS) Tematik dan prestasi belajar yang akan
peserta didik kelas IV SD dicapai oleh peserta didik itu sendiri.
Negeri Gugus Merpati Apabila pandangan peserta didik
Kecamatan Metro Utara di tentang kompetensi profesional oleh
semester ganjil. pendidik negatif maka kemungkinan
akan berpengaruh negatif terhadap
Tabel 1. Nilai Ujian Tengah pembentukan kebiaasaan membaca
Semester (UTS) Tematik dan prestasi belajar peserta didik,
kelas IV SD Negeri Gugus sebaliknya apabila pandangan
Merpati Kecamatan Metro peserta didik tentang kompetensi
Utara Tahun Pelajaran profesional oleh pendidik positif
2018/2019 maka akan berpengaruh positif
terhadap peserta didik dalam hasil
belajarnya.
Berdasarkan teori dan
permasalahan di atas, peneliti
tertarik untuk meneliti
“Hubungan Kebiasaan
Membaca dan Persepsi
Pesera Didik tentang
Kompetensi Profesional
Sumber: Dokumentasi wali kelas IV
Pendidik terhadap Hasil
SD Negeri Gugus Merpati
Belajar Tematik Peserta
Kecamatan Metro
Didik Kelas IV SD Negeri
Utara
Gugus Merpati Kecamatan
Metro Utara”.
Hasil studi dokumentasi nilai
UTS tematik peserta didik kelas IV
4

Utara. (4) Membuat kisi-kisi


instrumen. (5) Melakukan uji coba
instrumen penelitian di luar kelas
sampel yaitu peserta didik kelas IV
SD Negeri 1 Metro Utara sebanyak
31 orang. (6) Menganalisis item-item
soal dengan cara menguji validitas
dan reliabilitas untuk mendapatkan
METODE instrumen penelitian yang baik. (7)
Memberikan angket kebiasaan
Jenis Penelitian membaca dan persepsi peserta didik
Jenis penelitian yang digunakan tentang kompetensi profesional
dalam penelitian ini adalah penelitian pendidik kepada responden. (8)
kuantitatif. Metode penelitian yang Menganalisis dan mengolah data
digunakan adalah ex-postfacto serta pelaporan hasil penelitian.
korelasi. Penelitian ini bermaksud
menemukan ada tidaknya hubungan Populasi dan Sampel
kebisaan membaca dan persepsi pe- Populasi dalam penelitian ini
serta didik tentang kompetensi profe- adalah seluruh peserta didik kelas VI
sional pendidik dengan hasil belajar SD Negeri Gugus Merpati
tematik kelas IV SD Negeri Gugus Kecamatan Metro Utara berjumlah
Merpati Kecamatan Metro Utara. 168 peserta didik. Teknik
pengambilan sampel dalam
Prosedur penelitian ini menggunakan teknik
Tahap penelitian ex-postfacto probability sampling. Teknik
korelasi yang telah dilaksanakan oleh probability yang digunakan dalam
peneliti adalah (1) Menentukan penelitian ini adalah proporsionate
subjek penelitian, yaitu peserta didik stratified random sampling. Setelah
kelas IV SD Negeri Gugus Merpati perhitungan diperoleh jumlah sampel
Kecamatan Metro Utara. (2) sebanyak 64 responden.
Mengobservasi sekolah yang akan
dijadikan lokasi penelitian, yaitu SD Teknik Pengumpulan Data
Negeri Gugus Merpati Kecamatan Teknik pengumpulan data yang
Metro Utara. Peneliti menggunakan digunakan berupa observasi, angket
teknik observasi partisipatif pasif, (kuesioner), studi dokumentasi, dan
yaitu melakukan pengamatan wawancara. Observasi dalam
langsung terhadap subjek dimana penelitian ini dilakukan untuk
sehari-hari mereka berada dan biasa memperoleh data tentang deskripsi
melakukan aktivitasnya, tetapi lokasi penelitian dan kebiasaan mem-
peneliti tidak ikut terlibat dalam baca yang dilaksanakan di SD Negeri
kegiatan tersebut. (3) Wawancara Gugus Merpati Kecamatan Metro
dan dokumentasi, diambil dari data- Utara. Wawancara yang dilakukan
data berupa catatan tertulis maupun oleh peneliti adalah untuk
peristiwa tertentu yang dapat mendapatkan informasi tentang data
digunakan untuk mendeskripsikan peserta didik SD Negeri Gugus Mer-
kebiasaan membaca dan hasil belajar pati Kecamatan Metro Utara, dan ke-
tematik siswa kelas IV SD Negeri biasaan membacanya di sekolah.
Gugus Merpati Kecamatan Metro Studi dokumentasi untuk
5

memperoleh data tentang hasil Teknik analisis data untuk me-


belajar tematik peserta didik yaitu ni- nguji hipotesis menggunakan rumus
lai ulangan tengah semester ganjil Korelasi Product Moment dan
kelas IV SD Negeri Gugus Merpati Multiple Correlation yang
Kecamatan Metro Utara. diungkapkan Pearson (dalam
Alat pengumpul data berupa Muncarno, 2016: 49), dengan data
angket dengan menggunakan skala yang diperoleh dari angket dan studi
Likert tanpa pilihan jawaban netral dokumentasi berupa nilai ulangan
untuk memperoleh data tentang tengah semester ganjil kelas IV SD
penggunaan bahan ajar dan media Negeri Gugus Merpati Kecamatan
visual. Metro Utara. Sebelum dilaksanakan
analisis data terlebih dahulu, peneliti
Instrumen Penelitian harus melakukan pungujian prasyarat
Instrumen penelitian ini berupa analisis dengan menguji normalitas
angket kebiasaan membaca dan dan linearitas data.
persepsi peserta didik tentang kom- Uji hipotesis menggunakan ru-
petensi profesional pendidik. mus korelasi Product Moment, Mul-
Indikator angket kebiasaan membaca tiple Correlation dan uji-F, sedang-
adalah (1) Frekuensi membaca (2) kan menentukan besar kecilnya
Intensitas membaca (3) Minat kontribusi variabel X1 (kebiasaan
membaca (4) Lingkungan membaca membca) dan variabel X2 (persepsi
(5) Fasilitas (6) Strategi membaca peserta didik tentang kompetensi
(7) Jenis bacaan dan (8) Tingkat profesional pendidik) terhadap Y
bacaan. adapun angket persepsi pe- (hasil belajar tematik) dengan rumus
serta didik tentang kompetensi profe- koefisien determinan.
sional pendidik yaitu (1) Penguasaan Adapun signifikansi hubungan
Materi (2) Kemampuan Membuka dilihat dari hasil perhitungan uji-F
Pembelajaran (3) Kemampuan dengan kaidah: jika Fhitung > Ftabel,
Bertanya (4) Kemampuan artinya terdapat hubungan yang
Mengadakan Variasi signifikan atau hipotesis penelitian
Pembelajaran(5) Kejelasan dan diterima. Sedangkan jika Fhitung <
Penyajian Materi (6) Kemampuan Ftabel, artinya tidak terdapat hubungan
Mengelola Kelas (7) Kemampuan yang signifikan atau hipotesis
Menutup Pelajaran. penelitian ditolak.
Instrumen penelitian diuji coba
sebelum digunakan sebagai alat HASIL DAN PEMBAHASAN
pengumpul data. Tujuan uji coba
instrumen ini untuk menentukan Hasil Penelitian
validitas dan reliabilitas angket yang Berdasarkan hasil penelitian
dibuat sehingga angket kebiasaan dan studi dokumentasi yang
membaca dan persepsi peserta didik dilaksanakan oleh peneliti pada pe-
tentang kompetensi profesional pen- serta didik kelas IV SD Negeri Gu-
didik layak digunakan untuk gus Merpati Kecamatan Metro Utara
penelitian dan dapat mengumpulkan pada bulan Januari 2019 diperoleh
data yang sesuai dengan apa yang data variabel X1 dengan skor teren-
diteliti. dah 42, dan skor tertinggi 69. Vari-
abel X2 skor terendah 52 sedangkan
Teknik Analisis Data skor tertinggi 73. Sementara untuk
6

variabel Y skor terendah 57 dan skor Sumber: Dokumentasi wali kelas IV


tertingginya 89. Dari ketiga data SD Negeri Gugus Merpati
tersebut variabel Y memiliki rentang Kecamatan Metro Utara.
nilai yang lebih besar antara skor
terendah dan tertingginya. Lebih je- Tabel 3. di atas menunjukan
lasnya dapat dilihat pada tabel bahwa sebanyak 68,74% peserta
berikut. didik masih berada di bawah KKM
yang ditetapkan, sementara peserta
didik yang mencapai KKM hanya
Tabel 2. Data Variabel X dan Y sebanyak 31,26%. Hal ini berarti
hasil belajar tematik masih perlu
Data
X1
Variabel
X2 Y
ditingkatkan lagi. Lebih jelasnya
N 64 64 64 dapat dilihat pada gambar berikut.
Skor Terbesar 69 73 89
Skor Terkecil 42 53 57
Median 54,67 63,14 73,16 20
Modus 55,16 63,73 73,80 18 57-61
∑ 3500 4086 4692 16
F
Rerata 54,68 62,47 73,21 62-66
R 14
S (simpangan baku) 6,30 6,65 8,01 E
K
12 67-71

Sumber: Data angket dan studi U


E
10
8
72-77

dokumentasi N
S 6 78-82
I
4
83-87
2
Tabel 2. di atas dapat 0
56,5 6 1,5 66,5 7 1,5 7 7 ,5 82 ,5 87,5 92 ,5
88-92

diketahui bahwa bahwa nilai terbesar Gambar 1. Distribusi Frekuensi Vari-


untuk data variabel X1 adalah 69 abel Y (hasil belajar )
sementara variabel X2 adalah 73.
Selain itu, data variabel X2 lebih baik Distribusi frekuensi variabel X1
atau dominan dibandingkan dengan dapat dilihat pada tabel berikut.
variabel X1. Melihat dari rerata Tabel 4. Distribusi frekuensi variabel
variabel X2 hanya selisih 25,53 dari X1
88 total nilai instrumen variabel X2, No Kelas Interval Frekuensi Persentase(%)
1 42 – 45 5 7,81
sedangkan rerata variabel X1 selisih 2 46 – 49 9 14,06
25,32 dari 80 total nilai instrumen 3 50 – 53 13 20,31
4 54 – 57 17 26,56
variabel X1. Variabel Y yaitu hasil 5 58 – 61 10 15,62

belajar tematik tentunya masih perlu 6


7
62 – 65
66 – 69
7
3
10,93
4,68
ditingkatkan karena dari KKM 75, Jumlah 64 100

rerata yang di dapatkan hanya 73,21. Sumber: Data angket kebiasaan


Berikut deskripsi frekuensi data membaca
variabel Y.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tabel 4. menunjukkan bahwa
Variabel Y kebiasaan membaca peserta didik
belum maksimal, sebab sebanyak
No
1
Kelas Interval
57 – 61
Frekuensi
5
Persentase(%)
7,81
7,81% masih berada pada kelas inter-
2 62 – 66 9 14,06 val terendah yaitu 42-45. Selain itu,
3 67 – 71 12 18,75
4 72 – 77 18 28,12 frekuensi terbanyak berada pada
5 78 – 82 11 17,18 kelas interval 54-57, sementara yang
6 83 – 87 7 10,93
7 88 – 92 2 3,12 berada pada kelas interval 66-69
Jumlah 64 100
hanya 4,68%. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram berikut.
7

18
16
X1 (kebiasaan membaca), X2 (kom-
F 14 42-45 petensi profesional pendidik), dan Y
R
E
K
12 46-49
50-53
(hasil belajar). Interpretasi hasil
10
U
E 8 54-57 perhitungan dilakukan dengan
N
S
6 58-61
membandingkan χ² hitung dengan χ²tabel
I 62-65
4
2 66-69 untuk α = 0,05 dengan dk = k – 1.
0 Hasil perhitungan uji
normalitas variabel X1 didapati χ² hitung
4 1,5 4 5 ,5 49 ,5 5 3,5 5 7 ,5 61 ,5 65,5 69 ,5

Gambar 2. Distribus Frekuensi


= 10,168 ≤ χ²tabel = 12,592 berarti data
Variabel X1
variabel X1 berdistribusi normal.
Pada hasil perhitungan uji normalitas
Distribusi frekuensi variabel X2
variabel X2 didapati χ² hitung = 6,094 ≤
dapat dilihat pada tabel berikut.
χ²tabel = 12,592 berarti data variabel X2
berdistribusi normal, sedangkan uji
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data
normalitas pada variabel Y didapati
Variabel X2
bahwa Y²hitung = 5,813 ≤ Y²tabel = 12,592
No Kelas Interval Frekuensi Persentase(%) berarti data variabel Y juga
1 51 – 54 8 11,26 berdistribusi normal.
2 55 – 58 15 21,13
3 59 – 62 14 19,72 Berdasarkan uji normalitas
4
5
63 – 66
67 – 70
16
7
22,54
9,86
yang menyatakan bahwa data va-
6 71 – 74 8 11,27 riabel X1, X2 dan Y berdistribusi nor-
7 75 – 78 3 4,22
Jumlah 64 100 mal maka selanjutnya dilakukan uji
Sumber: Data angket kompetensi linearitas. Hasil dari uji linie-ritas X1
profesional pendidik. dengan Y didapati bahwa Fhitung =
0,35 ≤ Ftabel 1,69 hal ini berarti data
Tabel 4. menunjukkan bahwa berpola linier. Pada perhitungan uji
kompetensi profesional pendidik linieritas X2 dengan Y didapati
belum maksimal dilihat dari bahwa Fhitung = 0,23 ≤ Ftabel 1,70 ini
frekuensi di kelas tertinggi dengan berarti data juga berpola linier.
interval 75- 78 hanya sebesar 4,22%.
Kelas interval 51-54 sebesar 11,26%, Uji Hipotesis
sementara frekuensi tertinggi berada Berdasarkan hasil perhitungan
pada kelas interval 63-66 sebesar uji hipotesis, koefisien korelasi
22,54%. Lebih jelasnya dapat dilihat antara variabel X1 dan variabel Y
pada gambar berikut. sebesar 0,373 bertanda positif
dengan kriteria rendah. Koefisien
18 korelasi antara variabel X2 dan
16
F 14 51-54 variabel Y sebesar 0, 429 bertanda
R
E
12 55-58 positif dengan kriteria sedang. Koe-
59-62
K
U
E
10
8 63-66 fisien korelasi antara variabel X1 dan
N
S
6 67-70 X2 sebesar 0,302 dengan kriteria ren-
71-74
I 4
75-78
dah. Koefisien korelasi antara
2
0 variabel X1 dan X2 bersama-sama
dengan variabel Y sebesar 0,324
5 0,5 5 4 ,5 5 8 ,5 62 ,5 6 6,5 7 0 ,5 74 ,5 78,5

Gambar 3. Histogram Distribusi bertanda positif dengan kriteria ren-


Frekuensi Variabel X2 dah.
Uji Prasyaratan Analisis Data Selanjutnya kontribusi variabel
Terdapat tiga data yang perlu X1 dan X2 terhadap variabel Y
diuji normalitas, yaitu data variabel
8

sebesar 10,49%. Hal itu berarti kebi- suatu masyarakat, yang perlu
asaan membaca dan kompetensi pro- dicapai ialah kebiasaan membaca
fesional pendidik memberi pengaruh yang efesien, yaitu kebiasaan
sebesar 10,49% terhadap hasil membaca yang disertai minat yang
belajar tematik kelas IV SD Negeri baik dan keterampilan membaca
Gugus Merpati Kecamatan Metro yang efesien telah bersama-sama
Utara. Adapun sisanya sebesar berkembang dengan maksimal.
89,51% dipengaruhi oleh faktor- Prestasi yang baik didapat dari
faktor lain seperti yang tidak diteliti hasil belajar dalam kurun waktu
dalam penelitian ini. tertentu yang ditunjukkan dengan
Selanjutnya nilai angka. Kebiasaan membaca yang
kebermaknaan (signifikansi) sebesar baik tentunya akan berdampak
3,753. Sesuai dengan kaidah karena terhadap hasil belajar yang optimal
F hitung= 3,753 > F tabel = 3,11 maka terutama pada mata pelajaran
hipotesis diterima, artinya terdapat tematik.
hubungan yang positif dan signifikan Hal tersebut relevan dengan
antara kebiasaan membaca dan kom- penelitian yang dilakukan oleh Yi
petensi profesional pendidik dengan (2018) berjudul Effects of an In‐
hasil belajar tematik kelas IV SD Class Library Project on Student
Negeri Gugus Merpati Kecamatan Independent Reading Habits in
Metro Utara. Primary Schools in Rural, China
yang mengemukakan bahwa
Kebiasaan membaca akan
Pembahasan mempengaruhi hasil membaca
Berdasarkan perhitungan peserta didik dan prestasi akademik
diperoleh koefisien korelasi antara di sekolah-sekolah.
variabel X1 dan variabel Y sebesar Penelitian lain yang relevan oleh
0,373 itu berarti korelasi tersebut Agustina (2016) dalam penelitiannya
bertanda positif dengan kriteria yang berjudul Hubungan Antara Ke-
rendah. Selanjutnya kontribusi biasaan Membaca dengan Hasil Be-
varibel X1 terhadap variabel Y lajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas
sebesar 13,91 %. Hal itu berarti V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota
kebiasaan membaca memiliki Bengkulu. Hasil penelitian menun-
hubungan sebesar 13,91 % terhadap jukkan bahwa r hitung = 0,798 yang
hasil belajar tematik peserta didik berada pada taraf signifikan 5%
kelas IV SD Negeri Gugus Merpati sebesar 0,388. Dengan demikian
Kecamatan Metro Utara. diketahui bahwa r hitung lebih besar
Penelitian ini mengukur tingkat daripada rtabel. Dapat disimpulkan
kebiasaan membaca berdasarkan bahwa terdapat hubungan yang sig-
landasan teoretik yang dikemukakan nifikan antara kebiasaan membaca
oleh Tampubolon (2008: 228) yang dengan hasil belajar bahasa Indone-
menyatakan bahwa membaca adalah sia siswa kelas V SD Negeri 69 Kota
kegiatan fisik dan mental yang dapat Bengkulu.
berkembang menjadi suatu Berdasarkan perhitungan
kebiasaan, membentuk kebiasaan diperoleh koefisien korelasi antara
membaca memerlukan waktu yang variabel X2 dan variabel Y sebesar
relatif lama. Jika kebiasaan 0,429 itu berarti korelasi tersebut
membaca telah membudaya dalam bertanda positif dengan kriteria
9

sedang. Selanjutnya kontribusi diperkenalkan dalam artikel ini


varibel X2 terhadap variabel Y tampaknya cocok untuk merangsang
sebesar 18,40 %. Hal itu berarti penelitian lebih lanjut tentang
persepsi peserta didik tentang kom- indikator pribadi kualitas guru.
petensi profesional pendidik Peserta didik merupakan salah
memiliki hubungan sebesar 18,40 % satu dari komponen pendidikan yang
terhadap hasil belajar tematik peserta tidak bisa ditinggalkan, karena tanpa
didik kelas IV SD Negeri Gugus adanya peserta didik tidak akan
Merpati Kecamatan Metro Utara. mungkin proses pembelajaran dapat
Terdapat hubungan signifikan dan berjalan. Di dalam proses belajar
positif antara persepsi peserta didik mengajar, peserta didik sebagai
tentang kompetensi profesional pihak yang ingin meraih cita-cita,
pendidik dengan hasil belajar memiliki tujuan dan kemudian ingin
tematik peserta didik kelas IV SD mencapainya secara optimal. Pan-
Negeri Gugus Merpati Kecamatan dangan atau persepsi peserta didik
Metro Utara. terhadap pendidiknya akan berpen-
Hamzah (2007: 18-19), garuh terhadap pencapaian hasil be-
kompetensi profesional guru adalah lajarnya. Hal ini sejalan dengan
seperangkat kemampuan yang harus penelitian yang dilakukan oleh
dimiliki oleh guru agar ia dapat Setyaningsih (2018) yang menye-
melaksanakan tugas mengajar. butkan terdapat pengaruh signifikan
Adapun kompetensi profesional persepsi siswa tentang kompetensi
mengajar yang harus dimiliki oleh profesional guru terhadap prestasi
seorang yaitu meliputi kemampuan siswa sebesar 6% dengan koefisien
dalam merencanakan, melaksanakan, jalur sebesar 0,245.
dan mengevaluasi sistem Kinerja pendidik yang
pembelajaran, serta kemampuan profesional akan meningkatkan mutu
dalam mengembangkan sistem dan kualitas serta menghasilkan hasil
pembelajaran. Kompetensi tersebut kerja pendidik yang baik dalam
sangat diperlukan guna mengem- proses pembelajaran di kelas
bangkan kualitas dan aktivitas tenaga sehingga tingkat keberhasilan
kependidikan. seorang pendidik dalam
Hal ini sejalan dengan penelitian melaksanakan tugas dan tanggung
oleh Mareike (2013) berjudul Profes- jawabnya serta kemampuan untuk
sional Competence of Teachers: Ef- mencapai tujuan dan standar yang
fects on Instructional Quality and telah ditetapkan akan berhasil. Untuk
Student Development yang itu kinerja pendidik dalam proses
mengungkapkan efek positif dari pembelajaran perlu ditingkatkan
pengetahuan konten professional sebagai upaya mengembangkan
guru, antusiasme untuk mengajar, kegiatan yang ada menjadi lebih
dan keterampilan mengatur diri baik, yang berdasarkan kemampuan
sendiri pada kualitas pengajaran, yang dimiliki, menjunjung tinggi
yang pada gilirannya terpengaruh kualitas, inisiatif dan kreativitas,
pada hasil siswa. Sebaliknya, serta kerja keras dan produktivitas.
kemampuan akademik umum guru Keberadaan pendidik yang
tidak memengaruhi pengajaran profesional dalam mengajar akan
mereka. Itu model multidimensi meningkatkan kinerja pendidik serta
kompetensi profesional guru yang
10

dapat meningkatkan hasil belajar untuk bisa tumbuh dan berkembang


peserta didik. ke arah kedewasaan. Sedangkan
Hal tersebut relevan dengan yang memberikan arahan dan
penelitian yang dilakukan oleh panutan adalah pendidik.
Zakirova (2016) yang menyebutkan Janawi (2011: 48-97),
bahwa elemen mendasar dalam menjelaskan bahwa kompetensi
struktur kompetensi profesional guru profesionalisme adalah kemampuan
sekolah dasar adalah komponen dasar tenaga pendidik yang mampu
profesional dan pribadi. Hasil menguasai keahlian dan
penelitiannya menunjukkan hasil keterampilan teoritik dan praktik
bahwa terdapat hubungan yang dalam pembelajaran. Kompetensi
positif dan signifikan antara persepsi profesionalisme harus dimiliki oleh
peserta didik tentang kompetensi setiap pendidik dalam mencapai
profesional pendidik terhadap hasil keberhasilan pembelajaran di dalam
belajar peserta didik. maupun di luar kelas.
Berdasarkan perhitungan Berdasarkan hasil yang
diperoleh koefisien korelasi antara diperoleh dalam uji signifikansi atau
variabel X2 dan variabel X2 sebesar uji-F yang telah dilakukan, maka
0,302 itu berarti korelasi tersebut Fhitung = 3,753 ≥ Ftabel = 3,15. Berarti
bertanda positif dengan kriteria Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
rendah. Selanjutnya kontribusi terdapat hubungan signifikan dan
varibel X2 terhadap variabel Y positif antara kebiasan membaca dan
sebesar 9,12 %. Hal itu berarti persepsi peserta didik tentang
kebiasaan membaca memiliki kompetensi profesional pendidik
hubungan sebesar 9,12% terhadap terhadap hasil belajar tematik,
persepsi peserta didik tentang dengan koefisien korelasi antara
kompetensi profesional pendidik. variabel X1 dan X2 terhadap Y
Terdapat hubungan positif dan sebesar 0,324 bertanda positif
signifikan antara kebiasaan membaca dengan kriteria rendah. Selanjutnya
dengan kompetensi profesional kontribusi varibel X1 dan X2 terhadap
pendidik. Y sebesar 10,49%. Hal itu berarti
Muhadjir (dalam Rohman, kebiasan membaca dan persepsi
2009: 105) mengemukakan pada peserta didik tentang kompetensi
hakikatnya aktivitas pendidikan profesional pendidik secara
selalu berlangsung dengan bersama-sama memberi pengaruh
melibatkan pihak-pihak sebagai aktor sebesar 10,39% terhadap hasil
penting yang ada di dalam altivitas belajar tematik peserta didik kelas IV
pendidikan, aktor penting tersebut SD Negeri Gugus Merpati
adalah subjek yang memberi disebut Kecamatan Metro Utara. Sedangkan
pendidik, sedangkan subjek yang 89,61% dipengaruhi oleh faktor lain
menerima disebut peserta didik. yang tidak diteliti dalam penelitian
Peserta didik merupakan subjek yang ini.
menerima apa yang disampaikan Kurniati (2014) berdasarkan
oleh pendidik, termasuk subjek yang perhitungan diperoleh nilai r hitung
harus di biasakan membaca sejak sebesar 0,69 yang berada pada
dini. Sosok peserta didik umumnya kategori “kuat”. Hasil uji signifikan
merupakan sosok anak yang diperoleh thitung sebesar 5,048 dan
membutuhkan bantuan orang lain dibandingkan dengan ttabel 2,048
11

maka thitung lebih besar dari ttabel terhadap hasil belajar pada 467
artinya Ha diterima dan Ho ditolak, siswa kelas lima dan enam dari
terdapat hubungan antara kompetensi sekolah dasar di Kabupaten
Profesional Guru dengan Hasil Changhua, Taiwan. Selanjutnya
Belajar Siswa Kelas IV SDN 02 Batu dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Buil. yang diajukan oleh peneliti dapat
Adanya kegiatan belajar akan diterima.
menghasilkan perubahan pada diri Berdasarkan analisis hasil
peserta didik sebagai subjek didik. penelitian, dapat diketahui bahwa
Jadi seseorang itu dapat dikatakan terdapat hubungan signifikan dan
berhasil dalam belajar bila terjadi positif antara kebiasan membaca dan
perubahan tingkah laku dan hasil persepsi peserta didik tentang
belajar dalam dirinya dan perubahan kompetensi profesional pendidik
itu terjadi karena latihan dan secara bersama-sama terhadap hasil
pengalaman yang diperoleh. hal belajar tematik peserta didik kelas
tersebut relevan dengan penelitian IV SD Negeri Gugus Merpati
oleh Kecamatan Metro Utara.
persepsi siswa tentang kompetensi
mengajar guru mempunyai hubungan DAFTAR RUJUKAN
yang signifikan dengan hasil belajar
sebesar 0,56 siswa SD Negeri Jalan Agustina. Refni. 2016. Hubungan
Danau Singkarak Medan. Antara Kebiasaan Membaca
Menurut Purwanto (2012: 82) Dengan Hasil Belajar Bahasa
hasil belajar merupakan kemampuan Indonesia Siswa Kelas V
yang diperoleh individu setelah Sekolah Dasar Negeri 69 Kota
proses belajar berlangsung, yang Bengkulu. Vol. 7 No. 2.
dapat memberikan perubahan Bengkulu: Universitas
tingkah laku baik pengetahuan, Bengkulu.
pemahaman, sikap dan keterampilan
siswa sehingga menjadi lebih baik BSNP (Badan Standar Nasional
dari sebelumnya. Hasil belajar harus Pendidikan). 2011 Undang-
menunjukkan perubahan keadaan undang bab 1 pasal 1 ayat 1
menjadi lebih baik, sehingga Nomor 20 Tahun 2003 tentang
bermanfaat untuk menambah Sistem Pendidikan Nasional.
pengetahuan, lebih memahami Jakarta.
sesuatu yang belum dipahami
sebelumnya, lebih mengembangkan Kencana. Sri. 2010. Hubungan
keterampilannya, memiliki Persepsi Siswa Tentang Kom-
pandangan/persepsi yang baru atas petensi Mengajar Guru Dan
sesuatu hal, dan lebih menghargai Motivasi Belajar Dengan Hasil
sesuatu daripada sebelumnya. Belajar Pendidikan Agama Is-
Hal tersebut relevan dengan lam Pada Sekolah Dasar
penelitian yang dilakukan oleh Yuan Negeri Di Jalan Danau
(2014) yang menunjukkan bahwa Singkarak Medan: Institut
terdapat hubungan yang signifikan Agama Islam Negeri Sumatera
dan positif antara kebiasan membaca Utara.
dan persepsi peserta didik tentang
kompetensi profesional pendidik Kurniati. Agusta. 2014. Hubungan
12

Kompetensi Profesional Guru Science Education. Kazan:


dengan Hasil Belajar Siswa Federal University.
Kelas IV SDN 02 Batu Buil,
Kecamatan Belimbing. Vol. 5 Zuchdi, Darmiyati. 2008. Strategi
No. 2. Semarang: Universitas Meningkatkan Kemampuan
Negeri Semarang Membaca Peningkatan
Komprehensi. Yogyakarta:
Mareike. Kunter. 2013. Professional UNY Pres.
Competence of Teachers: Ef-
fects on Instructional Quality
and Student Development. Vol.
105. No. 3 Journal of Educa-
tional Psychology.

Setyaningsih. Yani. 2018. Pengaruh


Persepsi Siswa Tentang Kom-
petensi Profesional Guru Ter-
hadap Prestasi Siswa Melalui
Motivasi Belajar Di MI
Samailul Huda Klaten Demak.
Semarang: Universitas Islam
Negeri Walisongo.

Yi. Hongmei. 2018. Effects of an


In‐Class Library Project on
Student Independent Reading
Habits in Primary Schools in
Rural, China. Rural: Interna-
tional Literacy Association.

Yuan. Fu. 2015. The Effects Of


Family Cultural Capital And
Reading Motivation On
Reading Behaviour In
Elementary School Students.
Sage Journal Vol. 36 Issue 1
2015. Changhua: Associate
Professor of The Center for
General Education at Taipei
College of Maritime
Technology.

Zakirova. Ranija R. 2016. The


Structure of Primary School
Teachers’ Professional
Competence. International
Journal of Environmental &

Anda mungkin juga menyukai