Anda di halaman 1dari 6

Nama : Annisa Nur Inayah

Kelas : Aphrodite
Learning Track : Modern Educator Track
Asal Instansi : Universitas Pendidikan Indonesia
NIM : 1901454
RUBRIK KOLABORASI
Kode/Tingkat Rubrik
1 Aktivitas pembelajaran tidak mengarah pada kerjasama
2 Aktivitas pembelajaran mengarah pada kerjasama peserta didik dan
guru meminta aktivitas kelompok. Namun belum terdapat pembagian
tugas serta tanggung jawab kelompok.
3 Aktivitas pembelajaran mengarah pada tanggung jawab bersama oleh
peserta didik. Namun, tidak diminta untuk mengambil keputusan
substantif bersama-sama.
4 Aktivitas pembelajaran mengarah pada tanggung jawab bersama oleh
peserta didik, diharuskan untuk mengambil keputusan substantif
bersama-sama. Namun kerja sama mereka tidak diminta untuk saling
bergantung.
5 Aktivitas pembelajaran memiliki tanggung jawab bersama oleh peserta
didik, mereka diharuskan untuk mengambil keputusan substantif
bersama-sama, dan diharuskan untuk saling bergantung.

Pada video Sir. Michael, seorang guru dari Rusia yang telah menyelenggarakan proyek
transformasi dalam kolaborasi peserta didik untuk memecahkan masalah di dunia nyata mereka.
Jika dikaitkan dengan rubrik kolaborasi, aktivitas tersebut telah mencapai tingkat 5 karena peserta
didik telah berbagi tanggung jawab, membuat keputusan substantif bersama, dan bekerja secara
interdependen. Pada aktivitas tersebut, peserta didik diarahkan untuk bekerja sama menjadi
beberapa tim. Setiap anggota tim merencanakan langkah-langkah untuk pemecahan tugas ke dalam
kelompok kerja dan aktivitas individu. Di dalam anggota tim juga terdapat pembagian tugas dan
tanggung jawab bersama, seperti peran kecil menjadi arsitek, desainer, pembangun, dan lainnya
pada tahap selanjutnya. Kemudian, anggota tim menentukan keputusan substantif apa yang akan
terjadi di masa depan dengan saling bergantung untuk membentuk pengalaman yang bermanfaat.
Dengan demikian, aktivitas pembelajaran ini juga memenuhi skenario bekerja sama, yaitu anggota
tim mendiskusikan masalah bersama-sama di ruang kolaboratif dalam proyek Buku Catatan Kelas
One Note dan spreadsheet yang mereka buat bersama. Sehingga kerja sama pada presentasi proyek
ini memungkinkan anggota tim untuk menyetujui semua detailnya. Dengan demikian, anggota tim
pada proyek penelitian ini telah memutuskan rencana kerja dan peran dalam tim. Peserta didik pun
turut merencanakan proses pekerjaannya.
POHON KEPUTUSAN
Berdasarkan analisis rubrik kolaborasi diatas, maka capaian aktivitas pembelajaran tersebut dapat
diinterpretasi ke dalam pohon keputusan berikut ini:

Apakah peserta didik diminta untuk NO


bekerja berpasangan atau kelompok? 1

YES

Apakah peserta didik saling berbagi NO


tanggung jawab? 2

YES

Apakah peserta didik dapat membuat NO


keputusan substantif bersama? 3

YES

Apakah peserta didik dapat saling NO


bergantung? 4

YES

Pertanyaan pertama yang diajukan memiliki jawaban YA karena peserta didik diminta
untuk berkelompok dan bekerja sama. Sehingga kode tersebut telah memenuhi parameter
kolaborasi yang dapat berlanjut pada pertanyaan kedua. Pertanyaan kedua memiliki jawaban YA
karena peserta didik dapat berbagai tanggung jawab untuk menyelesaikan proyek, maka kode
tersebut telah terpenuhi dan berlanjut pada pertanyaan ketiga. Pertanyaan ketiga memiliki jawaban
YA karena peserta didik membuat keputusan substantif bersama, maka akan berlanjut pada kode
4. Pertanyaan keempat memiliki jawaban YA, karena untuk mencapai kolaborasi yang bermanfaat
di abad – 21 sesuai tujuan pembelajaran tersebut, maka peserta didik harus dapat saling bergantung
dan mengandalkan pekerjaan satu sama lain. Dengan demikian, kegiatan tersebut telah mencapai
parameter yang lebih kuat dalam kode 5.
RUBRIK PEMECAHAN MASALAH DAN INOVASI DUNIA NYATA

Kode/Tingkat Rubrik
1 Aktivitas pembelajaran tidak mengarah pada problem solving, peserta
didik hanya mempelajari jawaban atau pekerjaan sebelumnya.
2 Aktivitas pembelajaran utama adalah problem solving, namun masalah
tersebut bukan masalah dunia nyata.
3 Aktivitas pembelajaran telah mengutamakan problem solving, masalah
yang diangkat bersifat kontekstual. Namun, peserta didik tidak
menghasilkan solusi yang inovatif, tidak mengimplementasikan idenya
pada dunia nyata, atau tidak mengkomunikasikan ide mereka kepada
seseorang di luar akademik yang dapat menerapkannya.
4 Aktivitas pembelajaran telah mengutamakan problem solving, masalah
yang diangkat bersifat kontekstual. Peserta didik dapat menghasilkan
solusi yang inovatif, mengimplementasikan idenya pada dunia nyata,
dan mengkomunikasikan ide mereka kepada seseorang di luar
akademik yang dapat menerapkannya.

Berdasarkan video Sir. Michael Urvachev, seorang pendidik asal Rusia yang telah
menyelenggarakan proyek transformasi dengan acuan kolaborasi peserta didik untuk memecahkan
masalah di dunia nyata mereka. Jika dikaitkan dengan rubrik pemecahan masalah dan inovasi
dunia nyata, maka aktivitas tersebut berada dalam kode/tingkat 4. Mengapa demikian? aktivitas
pembelajaran tersebut telah mengarah pada proyek pemecahan masalah yang berkaitan dengan
dunia nyata peserta didik. Dimana mereka membuat proyek yang relevan dengan tema urbanisme
serta perbaikan lingkungan mereka di kelas. Selain itu, peserta didik menghasilkan solusi inovatif
yang diimplementasikan di dalam dunia nyata mereka. Sehingga peserta didik menyadari jika
output problem solving ini hanya sebatas file, maka penerapannya tidak cukup untuk hasil dari
pekerjaan ini. Dengan demikian, proyek problem solving berdasarkan pengalaman Sir. Michael
ini telah mencapai kegiatan yang lebih kuat, dimana peserta didik menyelesaikan tugas yang
relevan dengan masalah dunia nyata dimana orang-orang nyata mengalaminya, yaitu urbanisme
dan perbaikan lingkungan. Peserta didik mampu mempraktikkan inovasi dengan menerapkan ide,
desain, atau solusi untuk audiens di luar kelas.
POHON KEPUTUSAN
Berdasarkan analisis rubrik kolaborasi diatas, maka capaian aktivitas pembelajaran tersebut dapat
diinterpretasi ke dalam pohon keputusan berikut ini:

Apakah syarat utama pembelajaran NO


adalah problem solving? 1

YES

Apakah peserta didik bekerja dalam NO


masalah dunia nyata? 2

YES

NO
Apakah membutuhkan inovasi? 3

YES

Pertanyaan pertama yang diajukan memiliki jawaban YA karena pembelajaran telah


menuntut adanya problem solving. Sehingga kode tersebut telah memenuhi parameter kolaborasi
yang dapat berlanjut pada kode kedua. Pertanyaan kedua memiliki jawaban YA karena proyek
pembelajaran ini memiliki relevansi dengan banyak orang, seperti tema urbanisme dan perbaikan
lingkungan. maka pertanyaan akan berlanjut pada kode 3. Pertanyaan ketiga memiliki jawaban
YA, karena peserta didik membutuhkan inovasi untuk mengimplementasikan ide ini. Dengan
demikian, kegiatan tersebut telah mencapai parameter yang lebih kuat dalam kode 4.
TUGAS POWER POINT PAGE 39 : ANCHOR LESSON
Dalam anchor lesson berjudul “House on Mango Street” terdapat seorang guru yang
menginstruksikan tugas menulis puisi tentang masalah nyata yang dihadapi para imigran ketika
datang ke Amerika Serikat. Jika dikaitkan dengan rubrik kolaborasi, aktivitas pembelajaran ini
hanya mencapai kode 1 (satu). Mengapa demikian? dalam aktualisasinya, aktivitas pembelajaran
belum menghendaki kerja sama peserta didik secara berpasangan atau berkelompok, belum ada
pembagian tugas dan tanggung jawab, peserta didik tidak diminta mengambil keputusan, dan tidak
saling ketergantungan. Bagaimanapun menempatkan peserta didik ke dalam suatu kelompok atau
pasangan tidak berarti mereka akan berkolaborasi. Pada lesson ini, guru hanya menawarkan opsi
kepada peserta didik untuk meneliti dan mewawancarai seorang imigran secara individu atau
kelompok. Wawancara tersebut dilakukan dengan tujuan mensintesis informasi dan pengalaman
seorang imigran untuk dipahami konteksnya yang dikemas menjadi sesuatu yang nyata dalam
bentuk puisi. Selain itu, aktivitas kelompok tersebut belum mencapai adanya pembagian tugas atau
tanggung jawab dari setiap peserta didik, karena peserta didik hanya bertanggung jawab terhadap
tugasnya masing-masing dan tetap harus mengirimkan puisinya sendiri. Namun, setiap dari bagian
aktivitas ini memerlukan kerja dalam kelompok dengan teknis membagikan puisi mereka dengan
teman sekelas yang lain untuk mendapatkan umpan balik sebelum mengirimkannya kepada guru.
Dengan demikian, aktivitas pada lesson ini belum mencapai parameter kolaborasi, karena
“bekerja sama” lesson ini hanya terpaku pada pemberian opsi mewawancarai dan meneliti seorang
imigran secara individu atau kelompok serta bekerja sama antar peserta didik untuk saling
memberikan feedback terhadap masing-masing puisi. Melalui umpan balik tersebut, peserta didik
dapat mengedit dan memperbaiki puisinya sebelum dikirim kepada guru berdasarkan komentar
maupun saran dari pasangan mereka sebagai pertimbangan perbaikan puisi. Sehingga peserta didik
tidak berbagi tanggung jawab, tidak membuat keputusan substantif bersama, dan tidak bekerja
secara interdependen. Berdasarkan skenario bekerja sama, peserta didik hanya menyelesaikan
pekerjaannya sendiri dan membuat puisinya sendiri untuk dikirimkan kepada guru sebagai umpan
balik. Kemudian dari skenario tanggung jawab, kerja sama peserta didik hanya memiliki urgensi
membantu satu sama lain dalam memperbaiki masing-masing puisi. Sehingga menyiratkan bahwa
satu peserta didik “memiliki” pekerjaan dan yang lainnya hanya membantu. Selain itu, peserta
didik hanya mewawancarai seorang imigran secara bersama-sama, dimana mereka tidak memiliki
tanggung jawab bersama terhadap hasilnya. Begitupun dari skenario keputusan substantif, peserta
didik akan membuat keputusan atau membuat puisi hanya berdasarkan preferensi pribadi dan hasil
pengamatannya terhadap seorang imigran. Serta guru telah merencanakan proses pekerjaannya.
Sedangkan dari skenario saling bergantung, peserta didik hanya bekerja sama untuk meneliti dan
mewawancarai seorang imigran, dimana penyelesaian puisi dilakukan secara individu yang tidak
memerlukan partisipasi dari orang lain. Dengan demikian, aktivitas lesson ini mempertimbangkan
individualitas pekerjaan masing-masing peserta didik yang menginterpretasi kode pertama.
Jika divisualisasikan pada rubrik kolaborasi, maka pengkodean anchor lesson ini hanya mencapai
kode/tingkat 1 sebagai berikut:

Kode/Tingkat Rubrik
1 Aktivitas pembelajaran tidak mengarah pada kerjasama
2 Aktivitas pembelajaran mengarah pada kerjasama peserta didik dan
guru meminta aktivitas kelompok. Namun belum terdapat pembagian
tugas serta tanggung jawab kelompok.
3 Aktivitas pembelajaran mengarah pada tanggung jawab bersama oleh
peserta didik. Namun, tidak diminta untuk mengambil keputusan
substantif bersama-sama.
4 Aktivitas pembelajaran mengarah pada tanggung jawab bersama oleh
peserta didik, diharuskan untuk mengambil keputusan substantif
bersama-sama. Namun kerja sama mereka tidak diminta untuk saling
bergantung.
5 Aktivitas pembelajaran memiliki tanggung jawab bersama oleh peserta
didik, mereka diharuskan untuk mengambil keputusan substantif
bersama-sama, dan diharuskan untuk saling bergantung.

Anda mungkin juga menyukai