Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN

TUJUAN :
 Menentukan diagnosa kehamilan dan kunjungan ulang
 Monitor secara akurat dan cermat tentang kemajuan kehamilan
 Penyuluhan ibu dan keluarga untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan selama
kehamilan
 Membantu mengurangi keluhan ringan dalam kehamilan
 Identifikasi komplikasi à segera referal untuk menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

TRIMESTER PERTAMA
PRIORITAS KEPERAWATAN
1. Mendorong klien untuk berprilaku meningkatkan kesehatan
2. Mendeteksi faktor-faktor resiko aktual atau potensial
3. Mencegah/mengatasi komplikasi
4. Membantu mengembangkan adaptasi positif klien/pasangan terhadap kehamilan

Diagnosa keperawatan : Nutrisi, perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh, resiko


tinggi terhadap
Faktor resiko dapat meliputi : Perubahan nafsu makan,mual/muntah, keuangan yang tidak
mencukupi, tidak mengenal peningkatan kebutuhan
metabolik/nutrisi
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnsa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Menjelaskan komponen diet seimbang pranatal, memberi
akan makanan yang mengandung vitamin, mineral, protein,
dan besi
Mengikuti diet yang dianjurkan
Mengkonsumsi sumplemen zat besi/vitamin sesuap resep
Menunjukkan penambahan berat badan yang sesuai (biasanya
minimal 1,5 kg pada akhir trimester pertama)

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan menggunakan
batasan 24 jam.
2. Dapatkan riwayat kesehatan; cacat usia (khususnya < 17 tahun, > 35 tahun)
3. Pastikan tingkat kebutuhan tentang kebutuhan diet

1
4. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet pranatal dan suplemen
vitamin/zat besi setiap hari
5. Evaluasi motivasi/sikap dengan mendengar keterangan klien dan meminta umpan balik
6. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal yang tabu
7. Perhatikan adanya pika/ngidam.
8. Timbang berat badan klien
9. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.Kesampingkan muntah perinisiosa
(hipertensi gravidarum). (Rujuk pada MK: resiko tinggi kehamilan, DK : nutrisi,
perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi terhadap).
10. Pantau kadar hemoglobin (Hb)/hematokrit (Ht)
11. Tes urine terhadap aseton, albumin, dan glukosa
12. Ukur pembesaran uterus
Kolaborasi
1. Buat rujukan yang perlu sesuai indikasi
2. Rujuk pada program makanan wanita, bayi, anak-anak dengan tepat

Diagnosa keperawatan : Ketidaknyamanan


Dapat berhubungan dengan : Perubahan fisik dan pengaruh hormonal
Kemungkinan dibuktikan oleh: Pengungkapan, kegelisahan, perubahan tonus otot
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mengidentifikasi tindakan-tindakan yang memberikan
kelegaan
Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan
ketidaknyamanan
Melaporkan berhasil/tidak penatalaksanaan ketidaknyamanan

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Catat adanya/derajat rasa tidak nyaman minor
2. Evaluasi derajat ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal
3. Anjurkan penggunaan bra penyokong. Tinjau perawatn puting
4. Tekankan pentingnya menghindari manipulasi puting berlebihan
5. Instruksikan penggunaan teknik Hoffman untuk puting yang datar/masuk atau anjurkan
penggunaan tutup plastik yang keras (mis : Confi-Dry) pada bra
6. Kaji adanya hemoroid
7. Instruksikan penggunaan kompres es, panas, atau anestesi topikal; ajarkan cara
mamaukkan hemoroid dengan jari yang diber pelumas; anjurkan diet tinggi serat, buah,
dan saur; anjurkan meninggikan bokong pada bantal

2
8. Kram kaki : instruksikan untuk posisi dorsofleksi telapak kaki dengan kaki diekstensikan
serta mengurangi makan keju dan susu
9. Leukorea : anjrkan mandi dengan teratur dan perawatan perineal, menggunakan celana
dalam dari katun, dan tepung kanji untuk mengabsorbsi rabak, hindari bedak talek
10. Mual/muntah : anjurkan tingkatkan asupan karbohidrat saat bangun tidur, makan sedikit
dan sering, dan hindari bau menyengat
11. Hidung tersumbat : anjurkan menggunakan udara yang dilembabkan dan hindari semprot
nasal dan obat yang menghilangkan mampet
12. Tinjau ulang perubahan fisiologis yang mempengaruhi frekuensi berkemih. Hindari
minuman berkafein
13. Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar komitmen keluarga/pekerjaan
Kolaborasi
Tambahkan suplemen kalsium setiap hari bila asupan produk susu dikurangi

Diagnosa keperawatan : Kekurangan volume cairan, resiko tinggi terhadap


Faktor resiko dapat meliputi : Ganguan masukan dan/atau kehilangan cairan yang
berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnosa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan
frekuensi dan keparahan mual/muntah
Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari
Mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala-gejala dehidrasi
yang memerlukan tindakan

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Auskultasi denyut jantung janin (DJJ)
2. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah
3. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain
4. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin, dan penurunan berat badan
setiap hari
5. Kaji susu dan turgor kulit, membran mukosa, tekanan darah (TD), suhu
masukan/haluaran, dan berat jenis urin. Timbang BB klien dan bandingkan dengan
standar
6. Ajurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan 6 kali sehari dengan jumlah
yang sedikit, dan makanan tinggi karbohidrat

3
Diagnosa keperawatan : Kurang pengetahuan (kebuthan belajar), mengenai
perkembangan kehamilan yang normal
Dapat berhubungan dengan : Kurang pemahaman tentang perubahan fisiologi/psikologis
yang normal dan dampaknya terhadap klien/keluarga
Kemungkinan dibuktikan oleh: Meminta informasi, pernyataan salah gambaran
Hasil yg dihrpkan klien akan : Menjelaskan perubahan fisiologis/psikologis normal
berkaitan dengan kehamilan trimester pertama
Menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri yang
meningkatkan kesehatan
Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Buat hubungan perawat-klien yang mendukung dan terus menerus
2. Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini dengan perubahan
fisiologis/psikologis, keyakinan tentang aktivitas dan perawatan diri dsb
3. Klarifikasi kesalahpahaman
4. Tentukan derajat motivasi untuk belajar
5. Identifikasi siapa yang memberikan dukungan/instruksi dalam kebudayaan klien
6. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasanagan
7. Tentukan sikap klien terhadap asuhan yang diberikan oleh pria, versus bidan atau praktisi
wanita
8. Jelaskan rutinintas kunjungan kantor dan rasional dari intervensi
9. Berikan bimbingan antisipasi : diskusi tentang nutrisi, latihan, tindakan yang nyaman,
istirahat, pekerjaan, perawatan payudara, aktivitas seksual dan kebiasaan/gaya hidup
sehat.
10. Tinjau ulang kebutuhan vitamin, besi sulfat, dan asam folat pranatal
11. Diskusikan perkembangan janin dengan menggunakan gambar
12. Jawab pertanyaan tentang perawatan dan pemberian makan bayi
13. Identifikasi tanda bahaya kehamilan
14. Identifikasi hal yang membahayakan pada janin (kaji penggunaan obat-obatan)
15. Rujuk klien/pasangan pada kelas persiapan kelahiran anak.

4
Diagnosa keperawatan : Cedera, resiko tinggi terhadap janin
Faktor resiko dapat meliputi : Malnutrisi ibu, pemajanan pada teratogen/agens infeksius,
adanya kelainan genetik
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan: adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnosa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Memulai perilaku yang meningkatkan kesehatan diri sendiri
dan janin
Tidak meminum obat tanpa memberitahu dokter
kandungannya
Tidak merokok, minum alkohol dan obat-obat terlarang

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibu
2. Diskusikan tingkat aktivitas normal dan latihan
3. Anjurkan klien untuk melakukan seks yang lebih aman, menggunakan kondom
4. Tinjau ulang kebiasaan dan budaya diet klien. Timbang BB, dan diskusikan kurva
penambahan BB normal untuk setiap trimester
5. Catat masukan protein. Pantau Hb dan Ht.
6. Tinjau ulang riwayat obstetrik/medis untuk faktor-faktor resiko tinggi
7. Kaji terhadap kemungkinan resiko tinggi berkenaan dengan kelainan genetik
8. Berikan informasi tentang hal yang dapat mengakibatkan terjadinya perkembangan
abnormal
9. Diskusikan bentuk transmisi infeksi tertentu. Tekankan perlunya mencuci tangan setelah
kontak dengan binatang. Anjurkan memakan daging yang dimasak dengan tepat dan
penggunaan sarung tangan saat berkebun. Tentukan riwayat infeksi Listeria
monocytogenes.
10. Berikan informasi untuk menghindari kontak dengan orang yang diketahui mengalami
infeksi rubella bila klien tidak kebal dan tentang perlunya diimunisasi setelah kelahiran.
11. Anjurkan penghentian pengunaan tembakau

Kolaborasi
1. Kaji perkembangan uterus melalui pemeriksaan internal
2. Dapatkan kultur vagina/rektal untuk mengesampingkan PHS dan Listeria; serum harus
didapatkan untuk tes HIV
3. Lakukan tes serologi

5
4. Obati klien dengan tepat bila herpes positif; infeksi aktif, obat-obatan seperti acyclovir
dapat diberikan; bila tidak aktif, informasi untuk perawatan diri diberikan
5. Evaluasi titer rubella untuk imunitas (> 1:10). Catat kebutuhan untuk imunisasi
postpartum
6. Rujuk pada sumber-sumber yang tepat bila penyalahgunaan zat terjadi
7. Rujuk untuk CVS bila klien berusia lebih dari 35 tahun atau beresiko terhadap kelainan
genetik khusus.
8. Rujuk untuk konseling genetik bila tepat
9. Siapkan untuk/diskusikan sonografi transvaginal
10. Diskusikan kemungkinan pilihan tindakan, seperti aborsi.

Diagnosa keperawatan : Keletihan, resiko tinggi terhadap


Faktor resiko dapat meliputi : Peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan kimia
tubuh, peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan: adanya tanda/gejala yang
menegakkan diagnosa aktual)
Mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelelahan dan
area kontrol individu
Hasil yg dihrpkan klien akan : Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan
kebutuhan/tingkat energi
Melaporkan adanya peningkatan energi

TINDAKAN INTERVENSI
Mandiri
1. Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga,
komunitas, dan diri sendiri
2. Anjurkan tidur siang 1 – 2 jam setiap hari, 8 jam setiap tidur malam
3. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat besi dalam tubuh; anjurkan mengkonsumsi
suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi.

Diagnosa keperawatan : Konstipasi, resiko tinggi terhadap janin


Faktor resiko dapat meliputi : Relaksasi otot halus, peningkatan absorpsi air di saluran GI,
adanya hemoroid, mengkonsumsi sumplemen zat besi
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan: adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnosa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mempertahankan pola fungsi usus normal
Mengidentifikasi perilaku yang memberatkan atau beresiko
Melaporkan tindakan tepat yang dilakukan individu untuk
meningkatkan eliminasi

6
TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum kehamilan, perhatikan perubahan selama hamil
2. Kaji adanya hemoroid
3. Berikan informasi diet tentang buah-buahan segar, sayuran, padi-padian, serat, makanan
kasar, dan masukan cairan adekuat
4. Anjurkan latihan ringan secara teratur. Beritahu klien supaya menghindari latihan yang
lama dan keras. Perhatikan keyakinan budaya tentang hal ini

Kolaborasi
Diskusikan kewaspadaan penggunaan pelunak feses atau pembentuk bulk bila diet/latihan
tidak efektif

Diagnosa keperawatan : Infeksi, resiko tinggi terhadap, infeksi saluran kemih


(ISK)
Faktor resiko dapat meliputi : Statis urinarius, praktek higiene buruk, ketidakcukupan
pengetahuan untuk menghindari pemajanan pada patogen
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan: adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnosa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis
urinarius/resiko infeksi
Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi
Bebas dari tanda dan gejala-gejala infeksi

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Berikan informasi tentang tanda/gejala ISK. Tekankan perlunya melaporkan tanda-tanda
infeksi ke pemberi pelayanan kesehatan serta tidak meminum obat sampai pemberitahuan
selanjutnya
2. Tekankan perlunya mencuci tangan secara teratur/menyeluruh sebelum dan saat
memegang makanan dan setelah toileting
3. Berikan informasi tentang tindakan higiene lain, termasuk mengusap vulva dari depan ke
belakang setelah berkemih dan berkemih setelah koitus
4. Anjurkan klien minum 6 – 8 gelas cairan setiap hari. Diskusikan peran residu asam
dalam diet dan tambahan jus cranberry/jeruk
5. Ajurkan untuk mempraktekkan latihan Kegel (pengencangan perineum) sepanjang hari
6. Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi dengan menggunakan
bath tub bila klien mempunyai riwayat ISK

7
Kolaborasi
1. Dapatkan sampel urin rutin untuk pemeriksaan mikroskopik, pH, adanya sel-sel darah
putih dan kultur serta sensitivitas, sesuai indikasi.
2. Berikan antibiotik dengan tepat

Diagnosa keperawatan : Curah jantung (kompensasi maksimal)


Dapat berhubungan dengan : Peningkatan volume cairan (preload), hipertrofi ventrikel,
perubahan pada tahanan perifer (afterload)
Kemungkinan dibuktikan oleh: Variasi tekanan darah dan nadi, episode sinkop, adanya
edema patologis
Hasil yg dihrpkan klien akan : Membedakan perubahan normal dan abnormal
Tekanan darah arteri yang tetap normal
Bebas dari edema patologis
Menunjukkan albumin tidak lebih dari 1+ dalam urin

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Tinjau ulang proses fisiologi dan perubahan normal dan abnormal serta tanda/gejala
2. Dapatkan TD standar dan denyut nadi. Laporkan jika peningkatan sistolik lebih dari
30 mm Hg atau diastolik meningkat lebih dari 15 mm Hg
3. Auskultasi bunyi jantung; perhatikan adanya murmur. Tinjau ulang riwayat pemberat
masalah jantung atau demam reumatik
4. Kaji lokasi/tingkat edema. Bedakan antar edema fisiologi dengan edema yang dapat
membahayakan
5. Kaji adanya varises pada kaki, vulva, rektum
6. Diskusikan perlunya untuk menghindari perubahan posisi cepat dari duduk atau
berbaring ke berdiri

Kolaborasi
1. Monitor kadar Hb dan Ht
2. Tes urin terhadap albumin sesuai indikasi

8
Diagnosa keperawatan : Gangguan citra tubuh, resiko tinggi terhadap
Faktor resiko dapat meliputi : Persepsi tentang perubahan biofisik; psikososial, budaya, dan
keyakinan spiritual
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnosa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mengungkapkan pemahaman/penerimaan perubahan tubuh
Mengungkapkan penerimaan terhadap diri sendiri dalam
situasi
Mendemonstrasikan citra diri positif dengan
mempertahankan kepuasan terhadap penampilan secara
menyeluruh

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Tentukan sikap terhadap kehamilan, perubahan citra tubuh dan situasi pekerjaan dan
bagaimana hal ini dipandang oleh orang terdekat
2. Indentifikasi hal mendasar dari harga diri klien sehubungan dengan perubahan karena
hamil dan tanggung jawab yang berhubungan dengan peran baru tersebut
3. Kaji sistem pendukung seperti bibi, nenek, cultural healer, dsb
4. Tinjau ulang perubahan fisiologis selama kehamilan; yakinkan klien bahwa perasaan
yang campur aduk adalah normal. Sediakan suasana untuk pasangan mendiskusikan
perasaan

Kolaborasi
Rujuk pada sumber-sumber lain sesuai indikasi (mis., konseling/terapi)

Diagnosa keperawatan : Penampilan peran, perubahan, resiko tinggi terhadap


Faktor resiko dapat meliputi : Krisis maturasi, tingkat perkembangan (imaturitas pada klien
dan/atau orang terdekat), riwayat koping maladaftif, tidak
adanya sistem pendukung
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnosa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mengidentifikasi stresor yang dirasakan
Mengungkapkan persepsi realistis dan penerimaan diri karena
perubahan peran
Membicarakan dengan keluarga/orang terdekat tentang
situasi dan perubahan yang telah atau dapat terjadi
Mengembangkan rencana realistis untuk adaptasi terhadap
peran baru/perubahan peran

9
TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Evaluasi respons klien/pasangan pada kehamilan, stresor individu dan keluarga, dan
implikasi budaya dari kehamilan/melahirkan anak
2. Pastikan cara klien/pasangan mengatasi stresor pada masa lalu
3. Kaji situasi ekonomi dan kebutuhan finansial. Buat rujukan sesuai kebutuhan
4. Dapatkan informasi tentang persiapan atau kurangnya persiapan yang dibuat untuk bayi
5. Jelaskan labilnya emosi sebagai karakteristik kehamilan. Diskusikan ambivalensi yang
normal
6. Berikan informasi dan anjurkan mengikuti kelas kelahiran anak
7. Kaji perilaku maladaptif
Kolaborasi
Rujuk pada konseling psikologis, bila perlu

Diagnosa keperawatan : Koping keluarga: potensial terhadap pertumbuhan


Dapat berhubungan dengan : Kebutuhan klien dan keluarga ckup terpenuhi, tugas-tugas
adaptif secara efektif ditujukan pada kemungkinan tujuan-
tujuan aktualisasi diri
Kemungkinan dibuktikan oleh: Anggota keluarga/individu membuat penerimaan realistik
terhadap dampak pertumbuhan kehamilan pada nilai-nilai,
prioritas pribadi, tujuan atau hubungan; bergerak ke arah
peningkatan kesehatan dan memperkaya gaya hidup; memilih
pengalaman yang mengoptimalkan kesejahteraan
Hasil yg dihrpkan klien akan : Menggali perubahan peran yang diantisipasi
Menjalani tugas-tugas yang tepat dalam persiapan untuk
kelahiran
Melaporkan merasa percaya diri dan puas dengan kemajuan
yang dibuat

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Identifikasi hubungan antar anggota keluarga. Perhatikan kekuatan/stresor
2. Kaji hubungan klien/pasangan pada orang tua
3. Evaluasi respon saudara sekandung pada kehamilan dan perubahan yang akan datang
dalam struktur keluarga
4. Berikan informasi tenang kehadiran ayah/saudara sekandung pada kelas kelahiran anak
dan partisipasi dalam kelahiran, sesuai kebutuhan
5. Anjurkan ayah/saudara sekandung untuk ikut kunjungan pranatal dan mendengarkan DJJ
6. Berikan daftar bahan bacaan yang tepat untuk klien/pasangan/saudara sekandung
mengenai penyesuaian bayi baru lahir

10
Kolaborasi
Berikan informasi/rujukan tentang sumber-sumber di komunitas bila klien/pasangan
mempunyai masalah tentang kemampuan orang tua

Diagnosa keperawatan : Curah jantung (kompensasi maksimal)


Dapat berhubungan dengan : Peningkatan volume cairan (preload), hipertrofi ventrikel,
perubahan pada tahanan perifer (afterload)
Kemungkinan dibuktikan oleh: Variasi tekanan darah dan nadi, episode sinkop, adanya
edema patologis
Hasil yg dihrpkan klien akan : Membedakan perubahan normal dan abnormal
Tekanan darah arteri yang tetap normal
Bebas dari edema patologis
Menunjukkan albumin tidak lebih dari 1+ dalam urin

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Tentukan pola kebiasaan aktivitas seksual pasangan dengan menggunakan alat
pengkajian seksual
2. Tinjau ulang informasi tentang kenormalan perubahan-perubahan ini perbaiki kesalahan
pengertian
3. Kaji hubungan pasangan satu sama lain dan kemampuan untuk mengatasi penurunan
frekuensi koitus seksual
4. Kaji respons klien/pasangan terhadap perubahan bentuk tubuh. Ciptakan rencana
penyuluhan untuk mendiskusikan perubahan seksual untuk klien pranatal dalam trimester
kedua dan ketiga
5. Tinjau ulang riwayat obstetrik pasangan. Kaji adanya perdarahan/bercak vaginal
Kolaborasi
Rujuk pasangan untuk konseling bila masalah seksual tidak teratasi

11
TRIMESTER KEDUA

Diagnosa keperawatan : Gangguan citra tubuh, resiko tinggi terhadap


Faktor resiko dapat meliputi : Persepsi perubahan biofisik, respons orang lain
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnosa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mengungkapkan penerimaan/adaptasi bertahap untuk
mengubah konsep diri/citra tubuh
Mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan
mempertahankan kepuasan penampilan keseluruhan;
berpakaian dengan pakaian yang tepat, dan sepatu ber-hak
rendah

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Tinjau ulang/kaji sikap terhadap kehamilan, perubahan bentuk tubuh dan sebagainya
2. Diskusikan perubahan aspek fisiologis dan respon klien terhadap perubahan
3. Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil
4. Diskusikan metode-metode peraatan kulit dan berias, menggunakan kaos kaki
penyokong, pemeliharaan postur dan program latihan sedang

Kolaborasi
Rujuk pada sumber-sumber lain seperti konseling

Diagnosa keperawatan : Pola pernapasan, ketidakefektifan


Dapat berhubungan dengan : Pergeseran diafragma karena pembesaran uterus
Kemungkinan dibuktikan oleh: Keluhan-keluhan sesak napas, dispnea, perubahan kedalaman
pernapasan
Hasil yg dihrpkan klien akan : Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan
Mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernapasan

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Kaji status pernapasan
2. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ada sebelumnya
3. Kaji kadar Hb dan Ht tekankan pentingnya masukan vitamin/fero sulfat pranatal setiap
hari (kecuali pada klien dengan anemia sel sabit)

12
4. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program
aktivitas/latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk melakukan
aktivitas tertentu, dan latihan ringan
5. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah

Diagnosa keperawatan : Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai


kemajuan alamiah dari kehamilan
Dapat berhubungan dengan : Terus membutuhkan informasi sesuai perubahan trimester
kedua yang dialami
Kemungkinan dibuktikan oleh: Meminta informasi pernyataan masalah atau konsep yang
salah
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mengungkapkan/mendemonstrasikan perilaku perawatan diri
yang meningkatkan kesejahteraan
Bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatannya sendiri
Mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan dan
mencegah faktor resiko
Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya/mencari perawatan
medis dengan tepat

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trimester kedua
2. Lakukan/lanjutkan program penyuluhan sesuai pedoman pada MK: trimester pertama,
DK: kurang pengetahuan (kurang belajar)
3. Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap fero sulfat dan asam folat
4. Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu, kelainan ginjal, anemia, diabetes
melitus gestasional (DMG), penyakit hubungan seksual (PHS). Tinjau ulang tanda-tanda
bahaya dan tindakan yang tepat
5. Diskusikan adanya obat-obatan yang mungkin diperlkan untuk mengontrol atau
mengatasi masalah medis
6. Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan laboratorium khusus, skrining, dan
pemantauan ketat sesuai indikasi

13
Diagnosa keperawatan : Cedera, resiko tinggi terhadap janin
Faktor resiko dapat meliputi : Masalah kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen/agen
infeksi
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnosa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mengungkapkan kesadaran tentang faktor resiko individu
Menghindari faktor dan/atau menghindari perilaku yang
dapat memperberat cedera janin

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Tentukan pemahaman sebelum informasi diberikan
2. Tinjau ulang status kesehatan ibu
3. Kaji faktor lain yang ada pada situasi ini yang mungkin berbagahaya pada janin
4. Perhatikan quickening (persepsi ibu terhadap gerakan janin) dan denyut jantung janin
(DJJ). Rujuk pada dokter bila ditemukan masalah
5. Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi fundus pada setiap kunjungan
6. Berikan informasi tentang tes-tes diagnostik atau prosedur. Tinjau ulang resiko dan
potensial efek samping

Kolaborasi
1. Bantu dengan prosedur ultrasonografi dan jelaskan tujuannya
2. Dapatkan sampel serum ibu untuk kadar alfafetoprotein (AFT) diantara minggu ke-14
dan ke-16
3. Bantu dengan amniossintesis bila kadar AFP abnormal, khususnya pada populasi resiko
tinggi, bila klien belum dilakukan sampel vilus korionik (SVK)
4. Ikuti konseling genetik, bila perlu
5. Lakukan skrining klien terhadap DMG dengan tes toleransi glukosa (TTG) pada gestasi
minggu ke-24-26, sesuai indikasi

Diagnosa keperawatan : Curah jantung, resiko tinggi terhadap dekompensasi


Faktor resiko dapat meliputi : Peningkatan kebutuhan sirkulasi, perubahan preload
(penurunan aliran balik vena) dan aftrload (peningkatan
tahanan vaskular perifer), hipertrofi ventrikel
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnosa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Tetap normotensitif selama perjalanan pranatal
Bebas dari edema patologis dan tanda-tanda HAK
Mengidentifikasi cara-cara untuk mengontrol dan
menurunkan masalah kardiovaskular

14
TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Tinjau ulang proses fisiologis dan perubahan normal dan abnormal, tanda-tanda, dan
gejala-gejala
2. Perhatikan riwayat yang ada sebelumnya atau potensial masalah jantung/ginjal/diabetik
3. Ukur tekanan darah (TD) dan nadi. Laporkan jika peningkatan sistolik > 30 mm Hg dan
diastolik > 15 mm Hg
4. Auskultasi bunyi jantung; catat adanya murmur
5. Kaji adanya edema pergelangan kaki dan varises kaki, vulva dan rektum. Bedakan antara
edema fisiologis dan yang potensial berbahaya
6. Anjurkan klien untuk menghindari menyilangkan kaki, duduk, dan berdiri dalam waktu
lama; pasang kaus kaki penyokong sebelum bangun pagi hari, gunakan pakaian longgar,
meninggikan kaki, panggul dan vulva vertikal ke dindin 3 kali sehari selama 20 menit
dan membalikan telapak kaki ke atas dalam posisi dorsofleksi bila duduk atau berdiri
selama periode lama
7. Kaki dorsofleksi untuk tes terhadap tanda Homan’s.
8. Kaji adanya kelemahan

Diagnosa keperawatan : Kelebihan volume cairan, resiko tinggi terhadap


Faktor resiko dapat meliputi : Perubahan mekanisme regulator, retensi natrium/air
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnosa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
Mengidentifikasi tanda/gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
Bebas dari hipertensi, albuminaria, retensi cairan berlebihan
dan edema wajah

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Pantau berat badan secara teratur
2. Kaji adanya tanda-tanda HAK, perhatikan tekanan darah. Pantau lokasi/luasnya edema,
masukan atau haluaran cairan
3. Tes urin terhadap albumin
4. Berikan informasi tentang diet
5. Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodik selama sehari
6. Tinjau ulang kadar Ht

15
Kolaborasi
Jadwalkan kunjungan pranatal lebih sering dan lakukan pengobatan bila ada HAK

Diagnosa keperawatan : Ketidaknyamanan*


Dapat berhubungan dengan : Perubahan pada mekanika tubuh, efek-efek hormon,
ketidakseimbangan elektrolit
Kemungkinan dibuktikan oleh: Melaporkan ketegangan pada punggung, kram kaki, nyeri ulu
hati
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan
perawatan diri yang tepat
Melaporkan ketidaknyamanan dicegah atau diminimalkan

* Saat ini tidak ada diagnosis NANDA yang memberikan isu-


isu kenyamanan di bawah tingkat nyeri (akut) atau kronis.
Meskipun label ketidaknyamanan tidak diakui serta
mengarah langsung pada masalah yang diidentifikasi

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Perhatikan adanya masalah yang berhubungan dengan curah jantung atau kesulitan
pernafasan dan rujuk pada diagnosis keperawatan yang tepat
2. Kaji ulang adanya perubahan BAB dan hemoroid
3. Diskusikan masukan diet, latihan dan penggunaan pelunak feses seperti pada MK:
Trimester I, DK: Konstipasi resiko tinggi terhadap
4. Perhatikan adanya nyeri ulu hati (pirosis); tinjau ulang riwayat diet
5. Perhatikan adanya sakit punggung dan tekanan punggung bagian bawah. Tinjau ulang
yang dikenakan dengan tepat
6. Kaji ulang adanya kram pada kaki, ajarkan klien untuk meluruskan kaki dan dorsofleksi
telapak kaki
7. Anjurkan mengurangi masukan produk susu dan menggunakan aluminium laktat atau
melanjutkan dengan 1 quart susu setiap hari dan mengunakan aluminium hidroksida bila
kram kaki berat atau menetap
8. Berikan informasi tentang pilihan yang tepat dan antasida yang dijual bebas

Kolaborasi
1. Berikan antasida rendah natrium
2. Berikan suplemen kalsium dan aluminium dalam bentuk jeli dengan tepat

16
Diagnosa keperawatan : Koping, individual, tidak efektif, resiko tinggi terhadap
Faktor resiko dapat meliputi : Krisis situasi/maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak
realistis
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnosa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mengekspresikan perasaan dengan bebas
Mengidentifikasi kekuatan individual
Menunjukkan keterampilan koping dan pemecahan masalah
yang efektif

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Identifikasi rasa takut/angan-angan klien/pasangan yang mungkin dimiliki
2. Kuatkan pasangan bahwa rasa takut dan fantasi tersebut adalah normal
3. Evaluasi derajat disfungsi klien/pasangan yang dialami, untuk mengubah apa yang
sedang terjadi dan yang sudah diperkirakan
4. Anjurkan klien/pasangan untuk mengekspresikan perasaan tentang kehamilan dan
menjadi orang tua

Kolaborasi
Rujuk untuk konseling dan penyuluhan sesuai kebutuhan

Diagnosa keperawatan : Pola seksualitas, perubahan


Dapat berhubungan dengan : Konflik mengenai perubahan hasrat seksual dan harapan,
takut akan cedera fisik
Kemungkinan dibuktikan oleh: Melaporkan kesulitan, pembatasan atau perubahan dalam
perilaku/aktivitas seksual
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mendiskusikan masalah seksual
Mengungkapkan pemahaman tentang alasan yang mungkin
untuk diubah
Mengidentifikasi alternatif yang dapat diterima untuk
memenuhi kebutuhan individu
Mengungkapkan kepuasan bersama atau konseling, bila
dibutuhkan

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Diskusikan dampak kehamilan terhadap pola oitus seksual yang normal
2. Tinjau ulang apa yang dirasakan dan diskusikan kemungkinan pilihan dalam peningkatan
kontak fisik melalui berpelukan dan bercumbu dari pada melakukan koitus secara aktual
3. Tinjau ulang perubahan posisi yang mungkin dilakukan dalam aktivitas seksual

17
4. Waspadai adanya indikasi kemungkinan kesulitan seksual atau perilaku yang tidak sesuai
dari pria

Kolaborasi
Rujuk pada perawat klinis spesialis/konseling sesuai indkasi

TRIMESTER KETIGA

Diagnosa keperawatan : Ketidaknyamanan*


Dapat berhubungan dengan : Perubahan fisik, pengaruh hormonal
Kemungkinan dibuktikan oleh: Melaporkan tegang/nyeri punggung, kram kaki, paretesia,
pruritus, kontraksi uterus
Hasil yg dihrpkan klien akan : Melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk
mengurangi ketidaknyamanan
Melaporkan ketidaknyamanan dapat diminimalkan/dikontrol
Mencari pertolongan medis dengan tepat

.......hal. 83. * Saat ini tidak terdapat label diagnosisi NANDA yang
menunjukkan isu-isu kenyamanan dibawah tingkat nyeri
(akut) atau kronis. Meskipun label ketidaknyamanan tidak
diakui dan mengarah langsung pada masalah yang
diidentifikasi

TINDAKAN/INTERVENSI

Mandiri
1. Kaji secara terus-menerus ketidaknyamanan klien dan metode untuk mengatasinya
2. Kaji status pernapasan klien
3. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.
Anjurkan penggunaan sepatu hak rendah, latihan pelvic rock, girdle maternitas,
penggunaan ompres panas, sentuhan terapeutik atau stimulasi saraf elektrikal transkutan
(TENS) dengan tepat
4. Perhatikan adanya kram pada kaki
5. Kai adanya/frekuensi kontraksi Barxton-Hicks. Berikan informasi mengenai fisiologi
aktivitas uterus
6. Perhatikan parastesia jari kaki dan jari tangan
7. Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan tekanan pada kandung kemih
8. Kaji adanya konstipasi dan hemoroid
9. Diskusiakn bahayanya penggunaan pencahar selama bulan kesembilan, dan anjurkan
cara-cara lain untuk mengatasi konstipasi

18
10. Kaji adanya pirosis (nyeri ulu hati). Tinjau pembatasan diet
11. Perhatikan adanya leukorea dan pruritas. Anjurkan klien untuk sering mandi,
menggunakan celanda dalam katun, pakaian longgar dan menghindari duduk waktu lama
12. Kaji terhadap masalah yang berhubungan dengan diaforesis; anjurkan penggunaan
pakaian yang tipis, sering mandi dan lingkungan dingin

Kolaborasi
Berikan suplemen kalsium dengan tepat. Anjurkan penggunaan jeli almunium hidroksida
sesuai kebutuhan

Diagnosa keperawatan : Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai


persiapan untuk persalinan; perawatan bayi
Dapat berhubungan dengan : Kurang pemajanan/pengalaman, kesalahan interpretasi
informasi
Kemungkinan dibuktikan oleh: Meminta informasi, pernyataan masalah atau kesalahan
konsep
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan
persalinan/kelahiran
Mengidentifikasi sumber-sumber yang tepat untuk
mendapatkan informasi tentang perawatan bayi
Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelahiran dan
bayi

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Lanjutkan/mulai program belajar seperti disebutkan pada MK: trimester I
2. Berkan infornasi tentang perubahan fisik/fisiologis normal berkenaan dengan trimester
ketiga
3. Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan; bedakan antara
persalinan palsu dan benar
4. Berikan informasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan dan pemberian
makan; berikan referensi tepat. Kaji keyakinan budaya
5. Anjurkan keikutsertaan dalam kelas kelahiran anak (bila belum mengikuti) dan
melakukan orientasi rumah sakit atau rumah bersalin (RB)

19
Diagnosa keperawatan : Harga diri, situasional rendah, resiko tinggi terhadap
Dapat berhubungan dengan : Masalah mengenai kemampuan untuk menyelesaikan tugas
kehamilan/kelahiran anak
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan;adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnsa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mendiskusikan reaksi-reaksi terhadap perubahan citra tubuh
dan impian-impian
Mencari model peran positif dalam persiapan untuk menjadi
orangtua
Mengungkapkan perasaan percaya diri mengenai peran baru

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Perhatikan isyarat verbal dan nonverbal klien/pasangan saat diskusi tentang masalah-
masalah perubahan tubuh dan harapan peran
2. Diskusikan sifat/frekuensi mimpi-mimpi
3. Evaluasi adaptasi fisiologis klien/pasangan terhadap kehamilan
4. Tentukan latar belakang budaya, termasuk nilai-nilai mengenai keluarga
5. Berikan informasi kepada pasangan mengenai kenormalan introspeksi, perubahan alam
perasaan dan rasa takut
6. Berikan/tinjau ulang informasi tentang perubahan fisik normal pada trimester ketiga
7. Dorong untuk berpartisipasi dalam kelas kelahiran anak, bila belum terlibat
8. Kaji ketersediaan dan sifat sistem pendukung, model peran dan keyakinan budaya.

Diagnosa keperawatan : Cedera, resiko tinggi terhadap, ibu


Faktor resiko dapat meliputi : Adanya hipertensi, infeksi, pengunaan/penyalahgunaan zat,
perubahan sistem imun, profil darah abnormal, hipoksida
jaringan, ketuban pecah dini (KPD)
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnosa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mengungkapkan pemahaman tentang faktor-faktor resiko
individu yang potensial
Bebas dari komplikasi

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Periksa/evaluasi faktor-faktor resiko yang ada sebelumnya/baru. Pantau tekanan darah
(TD), nadi, dan bunyi jantung. Periksa tanda-tanda hipertensi akibat kehamilan (HAK)
seperti edema, albuminuria dan hipertensi
2. Dapatkan kultur vagina. Kaji terhadap infeksi dan penyakit hubungan seksual (PHS).
Bila ada, rujuk pada tindakan yang tepat

20
3. Tinjau ulang kebutuhan terhadap kelahiran sesaria dan jdwalkan prosedur, bila dalam
4 hari kelahiran dan kultur vagina positif terhadap virus herpes simpleks
4. Dapatkan hemoglobin (Hb) pada gentasi minggu ke-28. Pastikan bahwa klien mentaati
masukan zat besi dan vitamin pranatal setiap hari. Periksa masalah genetik
5. Berikan pengawasan ketat dan terus-menerus terhadap klien diabetik. Pada gestasi
minggu ke-28, dapatkan hasil tes toleransi glukosa
6. Berikan informasi tentang tanda-tanda awitan persalinan; tinjau ulang riwayat KPD atau
persalinan praterm
7. Tentukan penggunaan alkohol/obat-obatan lain
Kolaborasi
Kaji terhadap perdarahan vagina, adanya area akimosis dan tanda-tanda koagulasi
intravaskular diseminata; rujuk pada tindakan yang tepat

Diagnosa keperawatan : Eliminasi urin, perubahan


Dapat berhubungan dengan : Pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi
aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus (LFG)
Kemungkinan dibuktikan oleh: Frekuensi berkemih, dorongan; edema dependen
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi
Mengidentifikasi cara-cara untuk mencegah stasis urinarius
dan/atau edema jaringan

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester ketiga
2. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur. Perhatikan keluhan-
keluhan nokturia
3. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu lama
4. Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas/hari, penurunan masukan
2-3 jam sebelum beristirahat, dan penggunaan garam, makanan dan produk mengandung
natrium dalam jumlah sedang
5. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretik dan penghilangan natrium
dari diet
6. Tes urin midstream untuk memeriksa albumin. Perhatikan lokasi dan luasnya edema
jaringan dan haluaran urin
Kolaborasi
1. Kaji ulang masalah-masalah medis yang ada sebelumnya

21
2. Kaji terhadap tanda-tanda dan gejala-gejala ISK; dapatkan urin untuk jumlah koloni dan
kultur serta sensitifitas bila jumlah lebih besar dari 100.000/ml

Diagnosa keperawatan : Pola seksualitas, perubahan


Dapat berhubungan dengan : Perubahan hasrat seksual, ketidaknyamanan (sesak napas,
kelelahan, pembesaran abdomen), salah pengertian/merasa
takut
Kemungkinan dibuktikan oleh: Keluhan kesulitan, keterbatasan atau perubahan pada perilaku
seksual, memperhatikan keamanan janin
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan isu-isu
seksual pada trimester ketiga
Mengekspresikan kepuasan bersama dengan hubungan
seksual

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Lanjutkan/mulai pengkajian seksual, cari perubahan pada pola dari trimester I dan II
2. Kaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual
3. Anjurkan pasangan untuk berdiskusi, secara terpisah dan terhadap satu sama lain tenang
perasaan dan masalah yang berhubungan dengan perubahan pada hubungan seksual
4. Berikan informasi tentang metoda-metoda alternatif untuk mencapai kepuasan seksual
dalam pemenuhan kebutuhan keintiman/kedekatan
5. Anjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi pria di atas
6. Diskusikan pentingnya tidak meniup udara ke dalam vagina
7. Anjurkan klien/pasangan untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat menurunkan
hasrat untuk koitus
Kolaborasi
1. Instruksikan klien untuk mendiskusikan keamanan koitus dalam minggu ke-6 sampai
8 akhir dengan pemberi perawatannya
2. Rujuk pada konseling bila masalah tidak teratasi

Diagnosa keperawatan : Curah jantung, resiko tinggi terhadap


Dapat berhubungan dengan : Peningkatan volume cairan/perubahan aliran balik vena,
perubahan permeabilitas kapiler
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnsa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : TD tetap normal, bebas edema patologis
Menunjukkan albuminuria tidak lebih besar dari 1+
Mengidentifikasi tanda-tanda abnormal yang memerlukan
evaluasi lanjut

22
TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Tinjau ulang perubahan fisiologis normal. Identifikasi tanda/gejala yang memerlukan
evaluasi medis atau intervensi
2. Pantau frekuensi nadi/jantung
3. Catat tanda-tanda HAK
4. Tentukan pengetahuan klien tentang pengaruh perubahan posisi pada fungsi jantung
5. Anjurkan perubahan posisi yang sering

Diagnosa keperawatan : Gangguan pola tidur


Dapat berhubungan dengan : Perubahan pada tingkat aktivitas, stres psikologis,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan
Kemungkinan dibuktikan oleh: Gangguan tidur, terbangun lebih awal/lebh lama dari yang
diinginkan, kesulitan tidur, tidak merasa segar, lingkaran
hitam di bawah mata
Hasil yg dihrpkan klien akan : Melaporkan perbaikan tidur/istirahat
Melaporkan peningkatan rasa sejahtera dan perasaan segar

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Evaluasi kemajuan pertumbuhan normal dengan menggunakan pengukuran tinggi fundus
dan ukuran luar janin
2. Bantu klien/pasangan mengkaji gerakan janin
3. Lanjutkan pengkajian secara terus-menerus, dan anjurkan penghentian penggunaan
tembakau
4. Kaji program latihan pranatal klien. Anjurkan klien untuk mengikuti latihan yang tidak
terlalu berat, bukan latihan dengan beban berat badan
5. Evaluasi terhadap faktor-faktor resiko lain
Kolaborasi
1. Siapkan dan bantu dengan ultrasonografi, bila diindkasikan
2. Tes serum terhadap ketidaksesuaian Rh pada klien Th-negatif
3. Berikan globulin Rh-imun pada gestasi minggi ke-28

Diagnosa keperawatan : Cedera, resiko tinggi terhadap janin


Faktor resiko dapat meliputi : Masalah kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen/agen
infeksi
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda/gejala untuk
memegakkan diagnosa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mengidentifikasi faktor-faktor resiko individu
Mengubah gaya hidup/perilaku untuk menurunkan resiko

23
TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Lanjutkan pengkajian berkelanjutan tentang nutrisi ibu
2. Hindari penggunaan tembakau
3. Berikan informasi tentang resiko terapi obat pada kejadian infeksi maternal

Kolaborasi
1. Pantau profil biofisik janin
2. Perhatikan kondisi membran; klien yang dirawat di rumah sakit bila membran pecah

Diagnosa keperawatan : Koping, individual/keluarga, tidak efektif, resiko tinggi


terhadap
Faktor resiko dapat meliputi : Krisi situasi/maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak
realistis, metode koping yang tidak adekuat, sistem
pendukung yang tidak ada/tidak adekuat
Kemungkinan dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda/gejala untuk
menegakkan diagnosa aktual)
Hasil yg dihrpkan klien akan : Mengungkapkan pemahaman tentang faktor-faktor resiko
individu yang potensial
Bebas dari komplikasi

TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Kaji persiapan persalinan, kelahiran, dan kedatangan bayi baru lahir
2. Tentukan persepsi klien/pasangan terhadap janin sebagai kesatuan yang terpisah
3. Tentukan bagaimana manusia mengetahui kehamilan saat persalinan dan kelahiran
mendekat
4. Perhatikan kehilangan dari kehamilan sebelumnya, faktor-faktor genetik, atau riwayat
lahir mati dan diskusikan makna kejadian tersebut kepada klien/pasangan
5. Evaluasi sistem pendukung yang tersedia pada klien/pasangan

24
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN NY. D DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER I
DI POLIKLINIK KIA PUSKESMAS SIKO TERNATE

Tanggal Kunjungan : 03–01–2008 Tanggal Pengkajian : 03-01-2008


Jam Kunjungan : 10.00 WIT Jam Pengkajian : 10.30 WIT
No. CM : Dx Medis : Kehamilan
Trimester I

I. IDENTITAS
A. Identitas Klien
1. Nama : Ny. D
2. Umur : 30 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : S1 (Sarjana)
6. Pekerjaan : Guru (PNS)
7. Suku / Bangsa : Ternate / Indonesia
8. Alamat : Kelurahan Toboleu, Ternate
B. Identitas Penanggung Jawab
1. Nama : Tn. I
2. Umur : 35 tahun
3. Suku / Bangsa : Ternate / Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : S1 (Sarjana)
6. Pekerjaan : PNS
7. Alamat : Kelurahan Toboleu, Ternate
8. Hubungan Keluarga : Suami

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Keluhan Utama : mual
2. Riwayat keluhan utama : Klien mengatakan keluhan ini dirasakan sejak
2 minggu lalu setiap pagi. Namun 3 hari belakangan, klien merasakan keluhan
ini semakin berat karena tidak lagi dirasakan setiap pagi namun dirasakan
setiap saat.
3. Keluhan yang menyertai :

25
Pusing, klien mengatakan tidak bisa makan nasi, makan hanya sedikit-sedikit,
tidak ada nafsu makan.
4. Keadaan yang memperberat :
Bila mencium bau masakan
5. Keadaan yang memperingan :
Bila minum air hangat
B. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Riwayat penyakit sebelumnya :
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah menderita penyakit kronis,
menular atau pun penyakit keturunan. Klien mengatakan bahwa klien pernah
menderita penyakit malaria dan gastritis, dan klien pernah dirawat di RSUD
Ternate tahun 2004 ketika melahirkan anak pertama.
2. Riwayat pembedahan sebelumnya :
Klien mengatakan tidak pernah menjalani tindakan pembedahan.
3. Riwayat alergi :
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap obat maupun
makanan.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa di dalam keluarga klien tidak ada yang menderita
penyakit menular / keturunan / kronis serta riwayat alergi terhadap obat maupun
makanan.
D. Riwayat Reproduksi
a. Riwayat Haid
 Menarche : 12 tahun
 Siklus haid : 27 – 28 hari
 Lamanya haid : 3 – 5 hari
 Sifat darah : Encer
 Bau khas darah : Khas
 Warna darah haid : Merah
 Banyaknya : 2 kali ganti pembalut
 Dismenorhoe : Setiap kali haid
 Keputihan : Tidak ada

b. Riwayat kehamilan sekarang

26
 Kehamilan ke : G II PI OA
 HPHT : 18 – 12 – 2007
 TP : 25 – 09 – 2008
 Usian kehamilan : 6 minggu
 ANC : 1 kali di Puskesmas Siko
 Imunisasi TT : 1 kali
 Tinggi Badan : 150 cm
 Berat Badan : sebelum hamil : 55 Kg
Sesudah hamil : 55 Kg
 Lingkar lengan : 24,5 cm
 Keluhan : Mual, pusing.
c. Riwayat Ginekologi
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit tumor, penyakit
keputihan maupun keluhan lain di sistem Ginekologi.
d. Riwayat Keluarga Berencana
o Klien mengatakan pernah menjadi akseptor yaitu :
- Suntikan Depoprivera (3 bulan) selama 2 tahun sesudah melahirkan
anak ke I
- Setelah itu klien menggunakan Pil KB sampai dengan bulan
Januari 2007
o Klien mengatakan saat menggunakan alat KB, keluhan yang paling sering
di alami adalah :
- Suntikan : haid tidak teratur
- Pil : pusing, haid dua kali dalam sebulan
o Pengetahuan Ibu tentang KB : Ibu mengatakan tahu akan alat-alat KB
dan program KB. Namun Ibu hanya mengetahui cara kerja alat KB suntikan
dan Pil KB karena Ibu pernah menggunakannya.
e. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :

Kehamilan Persalinan Nifas

27
BB Keadaan
K Umur Tempat Lamanya
Thn Penolong Ibu dan Pelangsungan
e (Minggu) bayi menyusui
Bayi
I 2004 38 Minggu Bidan RSU 3,4 Kg Sehat 6 Minggu 2 tahun
Ternate

III. PENGKAJIAN POLA AKTIVITAS / ADL


1. Pola Nutrisi dan Cairan
a. Kebiasaan
 Jenis makanan pokok : nasi
 Jenis menu yang disajikan : nasi + lauk + sayur + buah
 Frekuensi makan : 2 kali sehari
 Jumlah porsi yang dimakan : 2 sendok nasi
 Jenis minuman yang disukai : air putih
 Jumlah yang diminum : 7 – 8 gelas / hari
 Makanan pantangan : makanan pedas dan keras.
b. Perubahan : Klien mengatakan sejak hamil, jumlah porsi yang dimakan
berkurang karena mual dank lien tidak bisa makan nasi
hanya makan bubur.
2. Pola Eliminasi Alvi / BAB
a. Kebiasaan
- Frekuensi : 1 – 2 kali sehari
- Warna : normal
- Konsistensi : lembek
b. Perubahan ;
3. Pola eliminasi uri
a. Kebiasaan
- Frekuensi : 6 – 7 kali sehari
- Jumlah urine : tidak dihitung
- Warna : kuning muda
- Bau : pesing
b. Perubahan : tidak ada

28
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Kebiasaan
- Tidur malam : jam 23.00 Wit s/d jam 05.30 WIT
- Tidur siang : jam 14.00 WIT s/d jam 15.30 WIT
- Lamanya tidur : 7 – 8 jam / hari
b. Perubahan : tidak ada
5. Pola Personal Hygiene
a. Kebiasaan
- Mandi : 2 kali sehari memakai sabun
- Sikat gigi : 2 kali sehari memakai pasta gigi
- Mencuci rambut : 2 hari sekali memakai shampoo
- Ganti pakaian dalam : 2 kali sehari setiap selesai mandi
b. Perubahan : tidak ada
6. Pola Latihan dan Olahraga
a. Kebiasaan : Klien mengatakan sering melakukan olahraga jalan
pagi setiap hari
b. Perubahan : tidak ada

IV. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. Observasi
a. Keadaan umum : baik
b. Tingkat kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital : TD : 120/80 Mmhg S : 36 0C
N : 82 x/menit P : 20 x/menit
2. Pemeriksaan fisik (Head to toe)
a. Kepala
 Keluhan : klien mengatakan
pusing
 Inspeksi
- Bentuk kepala : oval
- Warna rambut : hitam
- Keadaan rambut : bersih
- Kulit kepala : bersih
 Palpasi : tidak ada benjolan atau nyeri tekan
b. Wajah

29
 Keluhan : tidak ada
 Inspeksi
- Bentuk wajah : oval
- Ekspresi wajah : ceria, tampak agak pucat
- Oedema : tidak ada
- Cluasma Gravidarum : tidak ada
- Sianosis / pucat : agak pucat
 Palpasi : tidak ada nyeri
tekan
c. Mata
 Keluhan : tidak ada
 Inspeksi
- Tanda-tanda radang : tidak ada
- Sklera : tidak ada
- Konjungtiva : tidak pucat
- Oedema Palpebra : tidak ada
- Pupil : - Isokor
- Miosis terhadap cahaya
d. Hidung
 Keluhan : tidak ada
 Inspeksi
- Simetris : simetris antara kanan dan kiri
- Deviasi hidung : tidak ada
- Cairan pada rongga hidung : tidak ada
- Polip : tidak ada
e. Telinga
 Keluhan : tidak ada
 Inspeksi
- Simetris : simetris antara telinga kanan dan kiri
- Cairan di liang telinga : -
- Tanda-tanda radang :-
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada tulang mastoid
f. Rongga Mulut
 Keluhan : tidak ada

30
 Inspeksi
- Bibir : tidak ada kelainan
- Tonsil : tidak ada tanda radang
- Gigi : tidak ada cavies, jumlah gigi 32 buah, tampak
bersih
- Lidah : tampak bersih
g. Leher
 Keluhan : tidak ada
 Inspeksi : Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid
dan vena jugulans
 Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid dan
vena jugulans.
h. Dada dan Paru
 Keluhan : tidak ada
 Inspeksi
- Bentuk dada : simetris
- Jenis pernapasan : thorakal
- Irama pernapasan : teratur
- Pengembangan dada : sesuai irama pernapasan
 Palpasi
- Taktil premitus : tidak dilakukan pemeriksaan
- Benjolan/nyeri tekan : tidak ada
 Perkusi : sonor (normal)
 Auskultasi : bunyi napas vesikuler. Tidak ada bunyi napas
tambahan.
i. Jantung
 Keluhan : tidak ada
 Inspeksi : tidak tampak ictus cordis pada ICS 4-5
 Palpasi : tidak teraba ictus cordis pada ICS 4-5
 Perkusi : pekak pada daerah jantung
 Auskultasi : suara jantung normal S1 dan S2 tunggal.
j. Payudara
 Keluhan : klien mengatakan sejak hamil, klien merasa
kedua payudaranya menjadi lebih tegang.

31
 Inspeksi
- Bentuk : simetris
- Kedua payudara tampak tegang
- Pembesaran pada payudara : tampak simetris
- Keadaan putting : menonjol
- Tampak hiperpigmentasi pada kedua areola mammae
- Kolostrum / produksi ASI : tidak ada
 Palpasi
- Nyeri tekan : +
- Kedua payudara teraba agak keras
k. Abdomen
 Keluhan : mual
 Inspeksi
- Luka operasi : tidak ada
- Tampak adanya striae
- Linea : belum tampak
 Palpasi
- TFU : belum teraba
- Vesika urinaria : tidak teraba
- Nyeri tekan : tidak ada
- Kontraksi uterus : tidak ada
 Auskultasi
- DJJ : tidak terdengar
- Peristaltik usus : normal (10 x/menit)
l. Genetalia
 Keluhan : tidak ada
 Inspeksi
- Cairan per vagina : tidak ada
- Kebersihan : bersih
- Oedema : tidak ada
- Varices : tidak ada
- Tanda-tanda infeksi : tidak ada
m. Anus
 Keluhan : tidak ada

32
 Inspeksi : tidak dilakukan

n. Ekstremitas
 Ekstremitas atas
- Keluhan : tidak ada
- Inspeksi : tidak ada kelainan
 Ekstremitas bawah
- Keluhan : tidak ada
- Inspeksi
o Varices : tidak ada
o Oedema : tidak ada
- Palpasi
o Akral : teraba hangat
o Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi
o Refleks patella : + positif
o. Kulit
 Keluhan : tidak ada
 Inspeksi
- Warna kulit : putih
- Kelainan pada kulit : tidak ada
- Kulit tampak bersih
- Turgor kulit : baik

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Reaksi saat interaksi : kooperatif
2. Keadaan emosi : stabil
3. Reaksi penerimaan bayi :
Klien mengatakan dia, suami dan seluruh keluarganya gembira menyambut
kehamilannya yang sekarang karena memang sudah direncanakan.
4. Persiapan mental Ibu / klien :
Klien mengatakan sangat siap dalam menghadapi kehamilannya sekarang dan
proses persalinannya nanti. Untuk itulah klien selalu berdoa dan berharap agar
semua proses kehamilan maupun persalinannya nanti berjalan dengan lancar.

33
5. Hubungan dengan suami / keluarga : baik
6. - Pengetahuan tentang perawatan payudara dan tehnik menyusui : Klien
mengatakan tidak mengetahui tentang perawatan payudara yang baik dan
benar. Ketika hamil dan menyusui anak pertama, klien hanya membersihkan
payudara pada saat mandi dengan menggunakan sabun.
- Pengetahuan tentang perawatan bayi : Klien mengatakan mengetahui tentang
perawatan bayi yang baik dan benar.
- Pengetahuan tentang perawatan tali pusat : Klien mengatakan mengetahui
tentang perawatan tali pusat yang baik dan benar dari dokter anak, yaitu tali
pusat tidak boleh diberikan betadin, alkohol, dan lain-lain tetapi hanya
dilakukan perawatan tali pusat terbuka dan kering.

VI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


- HB = 12,7 gr %

VII. PENGOBATAN
- FE
- Yodium tablet
- Vitamin B6

34
KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif
1. Klien mengeluh mual
2. Klien mengeluh pusing
3. Klien mengeluh tidak ada nafsu makan
4. Klien mengatakan bahwa klien tidak bisa makan nasi
5. Klien mengatakan bahwa klien makan hanya sedikit-sedikit
6. Klien mengatakan kedua payudaranya terasa tegang
7. Klien mengatakan jika ditekan payudara terasa agak nyeri
8. Klien mengatakan tidak mengetahui tentang perawatan payudara yang baik dan benar
serta teknik menyusui yang baik.
9. Klien mengatakan ketika hamil dan menyusui anak pertama, klien membersihkan
payudara hanya pada saat mandi saja dengan menggunakan sabun.

Data Objektif
1. Klien tampak agak pucat
2. BB klien 55 Kg
3. Kedua payudara klien tampak tegang
4. Klien bertanya tentang perawatan payudara yang baik dan benar serta teknik menyusui
yang baik.
5. Putting susu tampak menonjol
6. Hiperpigmentasi pada areola mamae

35
ANALISA DATA

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Ds : Kehamilan Resiko tinggi
- Klien mengeluh mual perubahan nutrisi
- Klien mengeluh pusing Perubahan sekresi hormonal kurang dari kebutuhan
- Klien mengatakan tidak ada tubuh
nafsu makan Perubahan metabolisme tubuh
- Klien mengatakan bahwa klien
tidak bisa makan nasi Reaksi adaptasi
- Klien mengatakan bahwa klien
makan hanya sedikit-sedikit Perasaan mual

Do :
- Klien tampak agak pucat
- BB : 55 Kg

2. Ds : Kehamilan Ketidaknyamanan fisik


- Klien mengatakan kedua
payudaranya tegang Perubahan sekresi hormonal
- Klien mengatakan jika
payudaranya ditekan terasa agak Hypertrofi dari alveoli payudara
nyeri
Pembesaran buah dada
Do :
- Kedua payudara tampak tegang Hypersensitivitas
- Nyeri tekan payudara (+)
Ketidak nyamanan fisik

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH


3. Ds : Kurang Informasi Kurang pengetahuan
- Klien mengatakan tidak tentang perawatan
mengetahui tentang perawatan Kurang Pengetahuan payudara.
payudara yang baik dan benar
serta teknik menyusui yang baik.

36
- Klien mengatakan ketika hamil
dan menyusui anak pertama,
klien membersihkan payudara
hanya pada saat mandi saja
dengan menggunakan sabun.
Do :
- Klien bertanya tentang
perawatan payudara yang baik
dan benar serta teknik menyusui
yang baik.

37
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Tgl MRS : Tgl Pengkajian :


Jam MRS : Jam Pengkajian :
No. CM : Dx Medis :

Identitas
A. Identitas klien
1.Nama pasien :
2.Umur :
3.Jenis kelamin :
4.Suku/ bangsa :
5.Agama :
6.Pendidikan :
7.Pekerjaan :
8.Alamat :
B. Identitas penanggung jawab
1. Nama :
2. Umur :
3. jenis kelamin :
4. Suku /bangsa :
5. Agama :
6. Pekerjaan :
7. Alamat :
8. Hubungan Keluarga :

Riwayat Kesehatan
A. Riwayat penyakit sekarang
1.keluhan utama :
2.Riwayat keluhan utama : .
3.Sifat keluhan utama (PQRST)
4.Keluhan yang menyertai :
5.Keadaan yang mempeberat dan memperingan keluhan
B. Riwayat Kesehatan masa lalu
1. Riwayat penyakit sebelumnya :
2. Riwayat penyakit menular atau keturunan :
3. Riwayat pembedahan sebelumnya :
4. Riwayat alergi terhadap obat atau makanan tertentu :
C. Riwayat kesehatan keluarga.
1. Riwayat penyakit keturunan dalam keluraga :
2. Riwayat penyakit menular dalam keluarga :

86
3. Riwayat alergi dalam keluarga :
Genogram 3 generasi
.....................................................................................................

D. Riwayat reproduksi
1. Riwayat haid
 Menarche umur :
 Siklus haid :
 Lamanya haid :
 Sifat darah :
 Bau khas darah :
 Warna darah :
 Banyaknya :
 Dismenorhe :
 Keputihan :
2. Riwayat obstetri
1) Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
2) Riwayat kehamilan sekarang
 GI P0 A0 :
 HPHT :
 TP :
 Usia kehamilan :
 Jenis kehamilan :
 ANC :
 Imunisasi TT :
 Tinggi badan :
 Berat badan sebelum hamil/ BB sesudah hamil :
 Lingkar lengan :
 Keluhan hamil muda :
 Keluhan saat hamil tua :
3) Riwayat persalinan sekarang
a. Kala I
Proses kala I berlangsung di......
Hasil Pemeriksaan yang dilakukan.....pada jam... wit.
 Vital sign :
 Palpasi Leopold
Leopold I - IV :
 Auskultasi DJJ :
 Pemeriksaan dalam ( VT )
Vulva dan vagina :

87
Portio :
Pembukaan :
Ketuban warna :
Kepala hodge :
 Keadaan HIS :
 Vesika urinaria :
b. Kala II :
 Jam bayi lahir :
 Apgar Skor :
 Jenis kelamin :
 BBL ..........gr, PB ...........cm,
 Ada/tidak kelainan :
 Placenta lahir jam :
 Cara lahirkan placenta : .......................... ( lengkap/tidak)
 Perdarahan : ...............cc
 Ibu dibawa ke ruang pemulihan jam.......wit,
 Vital sign :
3. Riwayat ginekologi
 Ruwayat penyakit tumor, PHS dll.
 Riwayat pembedahan sebelumnya.
 Riwayat keputihan dll
4. Riwayat keluarga berencana
 Pernah / tidak menjadi akseptor KB
 Alasan ibu tidak menggunakan / menggunakan kontrasepsi
 Pengetahuan ibu tentang KB

Pengkajian Pola Aktivitas / ADL


1. Pola Nutrisi Dan Cairan
a. Kebiasaan
- Jenis Makanan Pokok :
- Janis menu yang disajikan :
- Frekwensi makan :
- Nafsu makan :
- Janis minuman kesukaan :
- Jumlah yang diminum :
- Makanan pantangan :
b. Perubahan :
2. Pola Eliminasi Alvi/BAB
a. Kebiasaan
Frekuensi :

88
- Warna :
- Konsistensi :
b. Perubahan
3. Pola Eliminasi Uri
a. Kebiasaan
- Frekuensi :
- Jumlah urine :
- Warna :
- Bau :
b. Perubahan
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Kebiasaan
- Tidur malam :
- Tidur siang :
- Lamanya tidur :
b. Perubahan
5. Pola Personal Hygiene
a. Kebiasaan
- Mandi :
- Sikat gigi :
- Mencuci rambut :
- Ganti pakaian dalam :
b. Perubahan :
6. Pola Latihan dan Olahraga
a. Kebiasaan
b. Perubahan setelah sakit

Observasi dan Pemeriksaan Fisik


Observasi
1) Keadaan Umum :
2) Tingkat Kesadaran :
3) GCS :
4) Tanda-tanda Vital
Pemeriksaan Fisik ( Head to to )
1) Kepala
Keluhan :
Inspeksi :
 Bentuk kepala :
 Warna rambut :
 Keadaan rambut :
 Kulit kepala :

89
Palpasi :
2) Wajah
Keluhan :
Inspeksi :
 Bentuk wajah :
 Ekspresi wajah :
 Oedema :
 Cloasma gravidarum :
 Sianosis / pucat :
3) Mata
Keluhan :
Inspeksi :
 Tanda – tanda radang :
 Sklera icterus/tidak :
 Konjungtiva pucat/tidak :
 Oedema palpebra
 Pupil isokor / anisokor, miosis / midriasis terhadap cahaya
4) Hidung
Keluhan :
Inspeksi :
 Simetris kiri/kanan
 Deviasi hidung
 Cairan pada rongga hidung / rinorhea
 Polip
5) Telinga
Keluhan :
Inspeksi :
 Simetris / tidak :
 Cairan (otorhea) di kanalis / liang telinga :
 Otitis / tanda – tanda radang :
Palpasi :
 Ada / tidak nyeri tekan pada tragus/tulang mastoid :
6) Rongga Mulut
Keluhan :
Inspeksi:
 Bibir : Mukosa kering/ sariawan/kelainan ......
 Tonsil :
 Gigi : Jumlah/karies/kebersihan/gigi palsu
 Lidah :

90
7) Leher
Keluhan :
Inspeksi:
 Vena jugularis/tyroid/linfe :
Palpasi:
 Vena jugularis/tyroid/linfe :
8) Dada dan Paru
Keluhan :
Inspeksi:
 Bentuk dada :
 Jenis pernapasan :
 Irama pernapasan :
 Pengembangan dada :
Palpasi :
 Taktil fremitus /benjolan/nyeri tekan :
Perkusi :
Auskultasi
 Bunyi napas normal/ bunyi napas tambahan :
9) Jantung
Keluhan :
Inspeksi :
Palpasi:
Perkusi :
Auskultasi :
10) Payudara
Keluhan : Inspeksi :
 Bentuk :
 Kedua payudara :
 Pembesaran pada kedua payudara :
 Keadaan puting :
 Hiperpigmentasi areola mammae, kelenjar montegemeri
 Kolostrum / Produksi ASI :
Palpasi :
 Nyeri tekan :
 Teraba......, lembek/keras
 Pengeluaran colostrum :
11) Abdomen
Keluhan :
Inspeksi :
 luka operasi :

91
 Strie gravidarum / livida , linea nigra
Palpasi :
 Vesika urinaria :
 Nyeri tekan :
 Kontraksi uterus :
Auskultasi :
 Peristaltik usus, :....................., frekuensi.......x / menit
12) Genitalia
Keluhan :
Inspeksi :
 Keluar darah pervagina (lochia), jumlah....., warna..., bau...
 Kebersihan ::
 Oedema :
 Varices :
 Tanda – tanda infeksi :
 Terpasang kateter / tidak :
13) Anus
Keluhan :
Inspeksi :
14) Ektermitas
a. Ekstremitas atas
Keluhan :
Inspeksi :
b. Ekstremitas bawah
Keluhan :
Inspeksi :
 Varices :
 Oedema :
 Pitting edema :
 Kakuh/lumpuh:
Palpasi :
 Akral
 Capilery refile time ( < 3 detik )
Perkusi :
 Refleks patella
 Refleks babinski
15) Kulit
Keluhan :
Inspeksi :
 Warna kulit :
 Kelainan pada kulit :

92
 Kebersihan kulit :
 Turgor kulit :

7. Pengkajian Psikososial
a. Kooperatif / tidak saat interaksi
b. Keadaan emosi
c. Reaksi penerimaan bayi dari ibu, suami dan keluarga
d. Persiapan mental untuk menjadi ibu ;
e. Hubungan dengan keluarga / suami
f. Pengetahuan tentang perawatan payudara
g. Pengetahuan tentang perawatan bayi, perawatan tali pusat dan tekhnik menyusui yang
baik.
h. Pengetahuan tentang perawatan setelah operasi

8. Pengkajian Spiritual
Keyakinan dalam keluarga yang bertentangan dengan nilai kesehatan

9. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
Radiologi :
USG :

10. Perawatan dan Pengobatan


Perawatan :
Pengobatan :
Tindakan Medis yang telah dilakukan :

Ternate, .....................................

Yang mengkaji

(.......................................)
NIM. ...........................

93

Anda mungkin juga menyukai