Anda di halaman 1dari 22

TATA TERTIB 21 Januari 2021

SOSIALISASI KEPDIRJEN KN Nomor 436/KN/2020


1. Peserta menggunakan format “nama_asal kantor/unit”
2. Peserta disarankan mengaktifkan video dan menggunakan virtual background yang dapat diunduh melalui
https://bit.ly/SosialisasiKEP436KN2020
3. Peserta dapat mengakses link https://bit.ly/SosialisasiKEP436KN2020, untuk mengunduh materi sosialisasi,
mengisi presensi/daftar hadir dan evaluasi kegiatan sosialiasi.
4. Selama kegiatan sosialisasi berlangsung, peserta dimohon menonaktifkan audio dan menjaga kondusivitas.
5. Pertanyaan dapat disampaikan melalui kolom chat atau menggunakan fitur raise hand mengikuti arahan MC pada
saat sesi tanya jawab
Latar Belakang
Amanat pada PMK 173/PMK.06/2020
Arahan DirJen KN pada Pasal 12 ayat (5) mengatur teknik
kegiatan Rakertas di pengumpulan data dan informasi tanpa
bidang Penilaian - survei lapangan untuk pelaksanaan
2019, dimana penilaian Penilaian, sepanjang terdapat petunjuk
aset bongkaran perlu 1 3 teknis Penilaian yang ditetapkan oleh
disederhanakan untuk Direktur Jenderal.
mendorong percepatan
pelayanan.

Menindaklanjuti keputusan
Rakernas DJKN 2020, terkait
pelaksanaan Penilaian objek
tertentu tanpa survey lapangan.

Menindaklanjuti hal tersebut di atas, disusun ketentuan untuk mengakomodir tuntutan terkait metode yang
lebih sederhana dalam teknik pelaksanaan Penilaian, dan memungkinkan untuk dilaksanakan tanpa Survei
Lapangan.

3
Matriks Persandingan KEP-356/KN/2018 vs KEP-436/KN/2020
No Materi Pengaturan Kep-356/KN/2018 Kep-436/KN/2020
1. Lingkup objek penilaian - bongkaran bangunan - material hasil pembongkaran bangunan
- bongkaran bangunan pada bangunan yang akan - material bongkaran pada bangunan yang
dibongkar akan dibongkar
2. Pendekatan pendekatan data pasar pendekatan pasar
3. Teknik pengumpulan data dan hanya survei lapangan - survei lapangan
informasi - tanpa survei lapangan
4. Kelengkapan permohonan - latar belakang permohonan - latar belakang permohonan
- tujuan penilaian - tujuan penilaian
- deskripsi objek penilaian - formulir pendataan, yang dilengkapi
dengan surat keterangan
5. Kondisi penerapan pengumpulan data belum diatur diatur dalam lampiran pada Bab I dan Bab IV
dan informasi jika dilakukan tanpa dengan kriteria sederhana
survei lapangan
6. Perhitungan kuantitas material belum diatur terdapat tabel rekapitulasi kuantitas material
bongkaran yang dilakukan tanpa bongkaran per tipe bangunan
survei
7. Formulir Pendataan dan Surat belum diatur diatur dan dilampirkan contoh serta cara
Keterangan pengisian 4
Objek penilaian Bongkaran Bangunan meliputi:
a. Material hasil pembongkaran bangunan; dan
b. Material bongkaran pada bangunan yang akan
dibongkar.

Batang Tubuh
Dilakukan menggunakan pendekatan pasar Dilakukan oleh Penilai Pemerintah di
lingkungan DJKN
pada KPKNL yang wilayah kerjanya sesuai
dengan lokasi objek Penilaian berada.

Struktur
KepDirjen
Penilaian BAB I
Bongkaran Pendahuluan BAB II
Pelaksanaan Penilaian

Lampiran
BAB III
Material Bongkaran Bangunan
BAB IV
Perhitungan Bongkaran Bangunan
BAB V
Penentuan Biaya Bongkar Bangunan
BAB VI
Format Formulir Pendataan
dan Surat Keterangan
5
BAB I

Umum; dilaksanakan untuk menentukan Nilai Wajar atas bongkaran bangunan yang masih mempunyai nilai ekonomis
Dikategorikan sebagai STB

Material bongkaran yang memiliki nilai ekonomis dan diperjualbelikan di wilayah tempat bongkaran berada

Pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan atau tanpa survei lapangan

Penilaian material bongkaran pada bangunan yang akan dibongkar dilakukan dengan survei lapangan
Ketentuan umum; • Dalam hal bangunan yang akan dibongkar dengan kriteria bangunan sederhana => pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan tanpa
survei lapangan

Penilaian material hasil pembongkaran bangunan => tanpa survei lapangan


• Dapat dengan survei lapangan dengan mempertimbangkan prinsip efisiensi dan efektivitas pelaksanaan penilaian

Satuan material dapat berbeda dari daftar tabel material, dalam hal di sekitar lokasi objek penilaian menggunakan satuan
material yang berbeda

Survei lapangan; Penentuan kuantitas material bongkaran bangunan dapat berbeda dari metode perhitungan kuantitas material
(BAB IV); dalam hal diyakini metode perhitungan yang digunakan lebih tepat dan mencantumkannya dalam syarat pengungkapan/disclosure
BAB I

Identifikasi Permohonan Penilaian;


Kelengkapan dan kelayakan data dan informasi permohonan

LOREM IPSUM LOREM PADA


MATERIAL BONGKARAN IPSUM
BANGUNAN YANG
MATERIAL HASIL PEMBONGKARAN BANGUNAN
AKAN DIBONGKAR

1. latar belakang permohonan; 1. latar belakang permohonan;


2. tujuan penilaian; 2. tujuan penilaian;
3. Formulir Pendataan yang memuat informasi : 3. Formulir Pendataan yang memuat informasi:
a. Deskripsi Objek Penilaian, berupa: a. Deskripsi Objek Penilaian, berupa:
 jenis material; peruntukan semula bangunan;
 lokasi; luas bangunan;
 dimensi/ukuran; jumlah lantai;
Struktur bangunan;
 kuantias; dan
Komponen bongkaran lainnya yang memiliki pasar setempat
 foto objek. Ketersediaan penganggaran biaya pembongkaran;
b. Tanggal Pendataan; foto objek.
c. Nama dan tanda tangan pihak a. Tanggal Pendataan;
yang melakukan pendataan b. Nama dan tanda tangan pihak
yang melakukan pendataan 7
4. dokumen objek bongkaran bangunan (KIB, IMB, As Built Drawing, RAB)
BAB II

ANALISIS DATA PENILAIAN BONGKARAN


Perhitungan Kuantitas Material Bongkaran BANGUNAN DENGAN
Bangunan yang dilakukan dengan: PENDEKATAN PASAR
• survei lapangan mengestimasi nilai objek penilaian
• tanpa survei lapangan dengan cara mempertimbangkan
data penjualan dan/atau data
penawaran dari objek pembanding
PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI sejenis melalui proses perbandingan
• survei lapangan
• tanpa survei lapangan

PENENTUAN TUJUAN PENILAIAN


Menentukan tujuan penilaian
berdasarkan permohonan penilaian

IDENTIFIKASI PERMOHONAN PENILAIAN


Verifikasi Kelengkapan dan kelayakan data dan
informasi permohonan penilaian

8
BAB II

Pengumpulan Data dan Informasi


Pengumpulan Data Dan Material Bongkaran pada Bangunan yang
No Material hasil pembongkaran
Informasi akan dibongkar
mengidentifikasi material yang masih dapat
menentukan material yang masih dapat digunakan/dijual kembali;
digunakan/dijual kembali; menentukan kuantitas material yang masih dapat dijual
1 Survei Lapangan kembali
menentukan kondisi fisik dan lingkungan objek penilaian dan objek pembanding;
mencocokan kebenaran data awal dengan objek penilaian; dan
mengumpulkan data dan/atau informasi lain.
Penilai Pemerintah melakukan pengumpulan data dan informasi lain berkaitan dengan objek penilaian dan objek
pembanding berdasarkan:
1) data dan informasi objek penilaian yang disampaikan dalam formulir pendataan;
2) informasi data pembanding yang telah dikonfirmasi dari:
a) sumber data sekunder; atau
2 Tanpa Survei Lapangan
b) sumber data pembanding dari pelaksanaan penilaian sebelumnya;
3) informasi biaya pembongkaran/biaya lainnya dari pengelola barang, pengguna/kuasa pengguna barang,
pihak yang memiliki kewenangan atau pihak yang berkompeten terkait dengan pembongkaran bangunan;
4) (KIB), (IMB), As Built Drawing bangunan yang akan dibongkar, atau
RAB bangunan yang akan dibongkar.
BAB II

Analisis Data
Pengumpulan Data Dan Material Bongkaran pada Bangunan yang
No Material hasil pembongkaran
Informasi akan dibongkar
a. Perhitungan kuantitas total material bongkaran
Perhitungan kuantitas material hasil pembongkaran bangunan
bangunan yang dilakukan dengan survei lapangan b. Perhitungan kuantitas total material bongkaran
1 Survei Lapangan berdasarkan data dan informasi yang disampaikan bangunan yang masih layak
pada permohonan penilaian setelah dilakukan
c. Perhitungan kuantitas total material bongkaran
pencocokan data saat pelaksanaan survei. bangunan yang dapat digunakan/dijual Kembali

Perhitungan kuantitas material bongkaran yang dapat


Perhitungan kuantitas material hasil pembongkaran
digunakan/dijual kembali pada struktur dan komponen
bangunan yang dilakukan tanpa survei lapangan
2 Tanpa Survei Lapangan bangunan yang akan dibongkar dihitung berdasarkan
berdasarkan data dan informasi sebagaimana
Tabel Rekapitulasi Kuantitas Material Bongkaran per Tipe
disampaikan dalam formulir pendataan
Bangunan
BAB II

Penilaian Bongkaran
Bangunan dengan Pendekatan
Pasar Tahapan

mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan terkait objek penilaian dan objek pembanding;

membandingkan per material objek penilaian dengan objek pembanding berdasarkan faktor
pembanding dan melakukan penyesuaian;

melakukan pembobotan terhadap indikasi nilai dari hasil penyesuaian untuk menghasilkan nilai per
material objek penilaian bongkaran bangunan;

menjumlahkan nilai dari seluruh material objek penilaian bongkaran bangunan; dan

mendapatkan nilai bongkaran bangunan dengan cara mengurangi nilai dari seluruh material objek
penilaian bongkaran bangunan dengan biaya yang timbul dalam pembongkaran.
BAB III

Pengenalan terhadap jenis material, syarat material dapat digunakan/dijual Kembali, dan bagian komponen bangunan yang
dapat dinilai sebagai objek Penilaian material bongkaran bangunan
 Jenis Material Bongkaran Bangunan; Bahan kayu, baja, baja ringan, besi, alumunium, dan bahan lainnya
 Syarat-syarat Material Bongkaran Bangunan yang dapat digunakan/dijual Kembali;
 Bahan Kayu;
 Bahan Baja/Besi
 Bahan Alumunium
 Bahan Lainnya
 Bagian Bangunan yang memiliki komponen berupa material bongkaran Bangunan
 Balok; Kayu, Besi dan Baja Kusen; Pintu dan jendela
 Daun Pintu; Kayu; alumunium; besi Daun Jendela; Kayu; alumunium; besi
 Potongan Atap; Kayu; baja ringan Kolom; Kayu, beton, baja, baja ringan
 Sloof; Kayu, beton Rangka Plafond; Kayu, alumunium
 Steel Floor Deck Genteng; Tanah liat, metal, keramik, kaca, aspal, asbes, beton
 Seng Asbes
 Spandek Teralis
BAB IV

Bongkaran Bangunan yang akan dibongkar:


1. Survei Lapangan;
 Bahan Kayu;
 Perhitungan kuantitas kayu pada rangka atap
 Dikenal dalam satuan batang atau kubik (m3)
• Untuk perhitungan kuantitas kayu dalam kubikasi (m3) dapat menggunakan tabel “Material Kuantitas Rangka Atap
Kayu”
 Bahan Besi/Baja;
 Perhitungan kuantitas dapat menggunakan tabel koefisien dimensi terhadap berat, sesuai kriteria profil komponen besi.
 Bahan Baja Ringan;
 Perhitungan kuantitas dapat dapat dilakukan berdasar perkalian volume profil baja ringan (luas penampang x Panjang)
dalam m3 dengan berat jenis baja ringan.
 Bahan Alumunium;
 Perhitungan kuantitas dapat dapat dilakukan berdasar perkalian volume profil alumunium (luas penampang x Panjang)
dalam m3 dengan berat jenis alumunium.
 Bahan Lainnya;
 Genteng dan seng; dilakukan dengan survei kuantitas, dalam perhitungan kuantitasnya dapat menggunakan tabel
“Material Genteng” sebagai panduannya.
BAB IV

Bongkaran Bangunan yang akan dibongkar:


1. Survei Lapangan;
• Kuantitas material bongkaran bangunan yang dapat digunakan/dijual kembali pada bangunan yang akan dibongkar diperoleh
dengan penyesuaian berdasar tabel berikut

% dari/ Kuantitas Material


Jenis Bahan Bongkaran Bangunan
Terpasang Layak Jual
Bahan Kayu 80%
Bahan Baja 90%
Bahan Besi 90%
Bahan Baja Ringan 90%
Bahan Aluminium 75%
Bahan Lainnya 60%
BAB IV

Bongkaran Bangunan yang akan dibongkar:


2. Tanpa Survei Lapangan;
• Kuantitas material bongkaran bangunan yang dapat digunakan/dijual kembali ditentukan dengan:
a. Menentukan tipe bangunan sederhana sesuai dengan kriterianya;
b. Menentukan jenis struktur bangunan; berdasar dari data dan informasi dalam formulir pendataan;
c. Menentukan kuantitas material bongkaran bangunan yang masih dapat digunakan/dijual Kembali, dengan;
1) Mengalikan luas bangunan dengan koefisien kuantitas material bongkaran per struktur/komponen bangunan
sesuai tabel “Kuantitas Material Bongkaran per Tipe Bangunan”
2) Dalam hal terdapat material bongkaran lainnya Penilai dapat melakukan perhitungan kuantitas atas material
tersebut, dengan berdasar pada tabel estimasi material sebagaimana sebelumnya disampaikan untuk membantu
dalam penentuan kuantitas material bongkaran tersebut. Data dan informasi terkait material lainnya berdasar
pada formulir pendataan yang disampaikan
BAB IV

Bangunan
Kriteria
Sederhana
BAB IV

Kuantitas Material Bongkaran per Tipe Bangunan

17
BAB V

Biaya Pembongkaran dipengaruhi:


1. Metode Pembongkaran; Manual x Mekanikal
2. Jumlah dan upah pekerja;
3. Jumlah peralatan/alat berat yang digunakan;
4. Lama waktu yang dibutuhkan.
Komponen Biaya Bongkar diantaranya:
1. Biaya Tenaga Kerja;
2. Biaya Peralatan atau Alat Berat;
3. Biaya Pengangkutan;
4. Biaya Lainnya.
BAB VI

Formulir
Pendataan

19
BAB VI

Surat
Keterangan

20
Date 21
Simulasi

Date Your Footer Here 22

Anda mungkin juga menyukai