PUSKESMAS SELOMERTO 1
Halaman judul
KABUPATEN WONOSOBO
HALAMAN PENGESAHAN
Nomor Revisi : -
A. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi
sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi semua
pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan
seluruh masyarakat Indonesia.
Kesehatan lingkungan adalah upaya kesehatan meliputi kegiatan analisis dan
pengendalian risiko-risiko kesehatan sebagai akibat kurang terpenuhinya kebutuhan
kesehatan dasar seperti air bersih. Fasilitas sanitasi yang memadai dan tempat tinggal
yang layak serta penurunan tingkat risiko kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran
dan bahaya-bahaya lingkungan.
B. LATAR BELAKANG
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena
meningkatnya penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor
Risiko Lingkungan, Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya. Dalam pengaturan Puskesmas ditegaskan bahwa salah
satu upaya kesehatan masyarakat yang bersifat esensial adalah berupa Pelayanan
Kesehatan Lingkungan. Upaya kesehatan masyarakat esensial tersebut harus
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan.
Untuk melaksanakan program kesling tidak akan mungkin berjalan tanpa peran
serta masyarakat sebagai sasaran serta sebagai ujung tombak terselenggaranya
program kesehatan lingkungan. Maka dari itu diperlukan peran serta aktif dari
masyarakat dalam hal ini mulai dari tingkat kecamatan, Perangkat Desa dan Jajaranya,
kader, serta masyarakat itu sendiri. Untuk itu perlu dilibatkan langsung Kader desa dalam
rangka pendataan sarana prasarana di lingkungan desa, karena kader merupakan garda
terdepan dalam rangka peran serta masyarakat untuk mensukseskan masyarakat desa
dengan lingkungan hidup yang sehat, sehingga bisa mencegah penularan penyakit yang
diakibatkan sanitasi yang jelek. Dan untuk mengetahui, mengontrol kondisi di masyarakat
diperlukan data – data sanitasi yang selalu bisa diketahui setiap saat dan data terbaru.
Maka diperlukan suatu kegiatan Update data sanitasi melalui kader secara berkala.
Pertemuan atau pelatihan kader merupakan salah satu bentuk pemberdayaan
masyarakat. Pelatihan menurut barthos 2001 : 94 adalah pemberian pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka mengembangkan kemampuan, pengambilan keputusan,
hubungan antar pribadi, kepemimpinan, pelaksanaan pekerjaan dan organisasi. Dengan
kata lain pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh kader adalah keterampilan
teknis kesehatan dan metode yang digunakan untuk menggerakan partisipasi
masyarakat (Depkes, 1996). Dilihat dari metode dasar pelaksanaannya pelatihan kader
ini dapat dikategorikan sebagai kursus singkat tetapi berkelanjutan dengan memadukan
berbagai system pembelajaran secara terpadu, seperti ceramah, studi kasus, praktek
lapangan dan lain-lain. Pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan dapat diterapkan
dan dikembangkan sendiri oleh kader di lapangan dengan memperhatikan kondisi –
kondisi tertentu yang muncul di lapangan. Kondisi-kondisi yang dimaskud terutama
berkaitan dengan kemampuan, kebutuhan dan kemauan masyarakat sendiri.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Melakukan koordinasi dengan kader kesehatan lingkungan untuk pembinaan sanitasi
dan update data kesehatan lingkungan desa di wilayah puskesmas selomerto 1.
2. Tujuan Khusus :
a. Pembinaan kader kesehatan lingkungan
b. Persiapan update data kesehatan lingkungan