1 −¿ ¿ 3 nR 3 R
Jadi, mv 2
= T= T
2 2 Nn 2 NA
2. Kalor Jenis Molar Gas Ideal
Jika kalor mengalir ke dalam sebuah system dalam proses pada volume
konstan, tidak ada kerja yang dilakukan dan semua energi yang diserap system
menjadi pertambahan energi-dalam U dari system tersebut. Dari segi miskroskopik,
energi dalam sebuah sistem adalah jumlah energi kinetik dan potensial molekul-
molekul sistem tersebut. Jika jumlah laju perubahan fungsi itu terhadap temperatur,
dapat dijabarkan persyaratan teoritik dari kalor jenis molar.
Sistem yang paling sederhana adalah gas ideal monatomik. Dalam hal ini
energi molekul seluruhnya adalah energi kinetik.
Jumlah energi kinetik N molekul gas ideal pada temperatur T :
2 2
U=N KT = nNA KT = nRT
3 3
Nn
NA : bilangan Avogadro, = : jumlah kilogram mol.
NA
Energi dalam jenis molar ( energi dari T menjadi T + dT, energi kinetik
molekul-molekulnya per kilogram mol bertambah dengan :
3
du = RdT
2
Data Eksperimental dari CP , CV dan γ = CP/CV untuk gas-gas monatomik.
Persesuaian tersebut menunjukkan bahwa teori/model kinetik tentang gas pada
asasnya adalah betul.
Harga eksperimental kalor jenis molar C v dan C p dari gas-gas yang molekul-
molekulnya diatomik atau poliatomik lebih besar dari harga yang diperhitungkan
untuk gas-gas monatomik. Hal ini dapat di pahami dengan mempertimbangkan bahwa
gas-gas diatomik dan politomik itu molekul-molekulnya selain mempunyai gerak
rotasi dan gerak vibrasi. Dengan memperhitungkan ke dua macam gerak tersebut
dapat disusun teori yang lebih memuaskan. Namun, hanya dengan menggunakan teori
kuantum dapat disusun suatu model dan diperoleh hasil perhitungan teoritik yang
kuantitatif sesuai dengan hasil eksperimen.