Geopolimer (Kimia Karim & Sidik)
Geopolimer (Kimia Karim & Sidik)
Geopolimer adalah sebuah material jenis baru dari polimer anorganik disintesis melalui
proses geokimia menggunakan bahan dasar mineral aluminasilikat. Geopolimer merupakan
produk beton geosintetik di mana reaksi pengikatan yang terjadi adalah reaksi polimerisasi.
Dalam reaksi polimerisasi, aluminium (Al) dan Silika (Si) mempunyai peran penting dalam ikatan
polimerisasi. Geopolimer pertama kali dicetuskan oleh seorang ilmuwan dari Perancis bernama
Davidovits. Davidovits melakukan penelitian tentang geoplimer ini dari blok-blok atau beton
kuno Piramida Besar di Mesir. Dari penelitian Davidovits inilah yang menjadi landasan utama
peneliti lain untuk mencari tahu lebih dalam tentang apa itu beton geopolimer.
Material penyusun dari beton geopolimer adalah agregat kasar, agregat halus, NaOH
(natrium hidroksida) dan natrium silikat (Na2SiO3) sebagai aktivator sedangkan fly ash sebagai
prekursor.
Geopilomer memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
Material yang diperkeras secara natural
Hasil X-Ray pada suhu kamar menghasilkan grafik amorf
Hasil X-Ray pada suhu >500oC membentuk pola kristalin
Material yang diperkeras secara natural
Hasil X-Ray pada suhu kamar menghasilkan grafik amorf
Hasil X-Ray pada suhu >500oC membentuk pola kristalin
Geopolimer memiliki 10 jenis kelas yaitu:
1) Waterglass-geopolimer, poli(siloksonat), soluble silicate, Si:Al = 1:0
2) Kaolinit / Hidrosodalite-geopolimer, poly(sialat) Si:Al = 1:1
3) Metakaolin MK-750-geopolimer, poli(sialat-silokso0, Si:Al = 2:1
4) Kalsium-geopolimer, (Ca, K, Na)-sialat, Si:AL= 1, 2, 3
5) Batuan-geopolimer, poli(sialat-multisilokso) 1<Si:Al<5
6) Silika-geopolimer, ikatan sialat dan iktana silokso dalam poli (siloksonat) Si:AL > 5
7) Abu terbang-geopolimer
8) Ferro-sialat- geoplimer
9) Fosfat geoplimer, AlPO4 geoplimer
10) Mineral organic geopolimer
Aplikasi yang sudah dikembangkan dunia industri adalah :
Material tahan api
Ubin keramik hemat energy
Bioteknologi
Binder
Resin
Tempat buang bahan radiaktif dan beracun
Material bangunan (bata, genteng)
Semen dan kongkrit rendah karbon dioksida
Seni dan dekorasi