Anda di halaman 1dari 3

Faktor Bahaya Ergonom

A. Bahaya Ergonomi
Bahaya Ergonomi adalah hal-hal yang berkaitan dengan desain
yang buruk pada sistem kerja. Bahaya ergonomi akan menimbulkan
beberapa penyebab pada pekerja yang akan berakhir pada kecelakaan kerja
dan gangguan kesehatan.
Faktor Ergonomi meliputi cara kerja, postur tubuh yang tidak
sesuai saat melakukan pekerjaan, desain alat kerja dan tempat kerja yang
tidak sesuai dengan antropometri tenaga kerja dan pengangkatan beban
yang melebihi kapasitas kerja merupakan salah satu penyebab Faktor
Ergonomi.
Sistem kerja yang kurang baik terkait dengan bidang ergonomi,
dapat menyebabkan ketidakefisienan dalam produksi dan berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan dan ketidaknyamanan pada pekerja
serta dapat menyebabkan kerugian secara ekonomis untuk perusahaan.

Pada gambar diatas menunjukkan adanya pekerja yang bekerja di


ketinggian dengan posisi kerja yang janggal dan monoton. Posisi kerja
yang janggal atau postur janggal adalah sikap atau posisi bagian tubuh
yang menyimpang dari posisi netral yang akan meningkatkan beban kerja
otot. Sedangkan pekerjaan monoton adalah pekerjaan yang bersifat
repetitif dan berulang-ulang yang mengakibatkan kebosanan, dan
mengakibatkan kelelahan mental yang berakibat pada kesehatan jiwa. Hal
tersebut sangat penting untuk diperhatikan karena hasil produksi sangat
dipengaruhi oleh apa yang dilakukan pekerja. Bila postur kerja yang
digunakan pekerja salah atau tidak ergonomis, maka pekerja akan cepat
lelah sehingga konsentrasi dan tingkat ketelitiannya menurun. Pekerja
menjadi lambat, akibatnya kualitas dan kuantitas hasil produksi menurun
yang pada akhirnya menyebabkan turunnya produktivitas.

Pada gambar diatas terdapat beberapa pekerjaan seperti melakukan


pengelasan dan pemotongan besi dengan posisi kerja monoton yang dilakukan
oleh pekerja setiap hari. Dalam proses pengelasan adapun potensi bahaya pada
pekerjaan pengelasan yaitu asap pengelasan terhirup oleh pekerja, percikan api
mengenai benda yang mudah terbakar. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan para pekerja las merasa sakit dengan jumlah keluhan terbesar terdapat
pada tubuh bagian pinggang secara keseluruhan. para pekerja mengalami keluhan
setelah melakukan pengelasan dengan posisi jongkok dan membungkuk, dimana
rasa nyeri dirasakan setelah bekerja dan juga merasa sakit pada daerah punggung,
leher bagian atas, lengan bagian kanan, paha dan lutut.
pada postur kerja yang tidak ergonomis menyebabkan pekerja lebih cepat
mengalami kelelahan. Dampak kesehatan yang muncul sebagai akibat dari postur
kerja yang tidak ergonomis adalah keluhan muskuloskeletal

Anda mungkin juga menyukai