Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS POSISI KERJA PADA PROSES PENCETAKAN

KERAJINAN TEMBIKAR MENGGUNAKAN METODE NIOSH


Nidya Wisudawati1, Miftahul Djana2
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
1,2

Universitas Muhammadiyah Palembang


Email: nidya_wisudawati@um-palembang.ac.id

ABSTRAK

Ergonomi dapat disebut juga human factor karena membahas studi tentang sistem manusia, fasilitas kerja dan
lingkungan yang saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusia.
Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia ditempat
kerja, dirumah, dan tempat rekreasi. Inti dari ergonomi adalah suatu prinsip fitting the task/the job to the man, yang
artinya pekerjaan harus disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh manusia. Hasil
penilaian keluhan dan skor aktivitas operator menggunakan tabel NBM adalah sebagai berikut operator 1 dengan
total skor 60 yang termasuk dalam tingkat resiko sedang dimana keluhan yang dirasakan operator yaitu pada leher
bagian atas, bahu kiri, bahu kanan, pinggang, bokong, pergelangan tangan kiri, pergelangan tangan kanan, lutut kiri,
lutut kanan, betis kiri, betis kanan, pergelangan kaki kiri, dan pergelangan kaki kanan. Hasil penelitian diketahui
bahwa peralatan kerja yang digunakan selama ini berpengaruh terhadap postur kerja operator, sehingga perlu
dilakukan redesain peralatan kerja.

Kata Kunci : Aktivitas, Ergonomi, Muskuloskeletal, NBM, NIOSH.

Pendahuluan bekerja optimal dan produktif. Lingkungan


kerja harus kondusif, nyaman dan aman. Salah
Suatu proses dalam industri harus satu yang sangat perlu diperhatikan adalah
saling berkesinambungan dengan tiap-tiap kesehatan dan keselamatan kerja. Kecelekaan
bagian dalam suatu sistem lingkungan kerja. kerja terkadang terjadi dikarenakan kurangnya
Salah satu sistem kerja yang harus kesadaran perusahaan maupun individu.
diperhatikan adalah ergonomis atau tidaknya Permasalah kesehatan dan keselematan kerja
sistem tersebut. Ergonomi dalam sistem kerja dapat dikurangi dengan menerapkan ergonomi
terkadang kurang mendapatkan perhatian dari ditempat kerja untuk meminimalisir hal-hal
pihak manajemen perusahaan. Pekerja yang tidak di inginkan.
merupakan salah satu bagian terpenting dari Postur kerja atau sikap kerja adalah
sistem kerja. Salah satunya pekerja yang posisi kerja secara alamiah dibentuk oleh
bekerja di bagian pembuatan kerajinan tubuh pekerja akibat berinteraksi dengan
tembikar yang banyak melakukan sikap dan fasilitas yang digunakan ataupun kebiasaan
posisi yang kurang ergonomis. Pengaruh kerja. Sikap kerja yang kurang sesuai dapat
dalam bekerja yang salah akan mengakibatkan menyebabkan keluhan fisik berupa nyeri pada
penurunan produktifitas, efisiensi dan otot (Musculoskletal Disorder). Hal ini
efektivitas para pekerjaRisiko dalam bekerja disebabkan akibat dari postur kerja yang tidak
cukup besar tergantung dari lingkungan dan alamiah yang disebabkan oleh karakteristik
kemanan sekitar. Lingkungan kerja yang baik tuntutan tugas, alat kerja dan stasiun kerja
diperlukan oleh pengrajin tembikar agar dapat yang tidak sesuai dengan kemampuan dan
Integrasi Vol. 3 No. 1 April 2018 26
keterbatasan pekerja. lengan, punggung, pinggang, bokong, 80
Beban fisik akan semakin berat apabila % pekerja merasakan keluhan agak sakit
pada saat postur tubuh pekerja tidak alamiah dan 20 % sakit pada lengan, pergelangan
yaitu gerakan punggung yang terlalu tangan, paha, pantat, lutut, betis dan kaki.
membungkuk, posisi jongkok, jangkauan Penelitian yang dilakukan oleh Selvi
tangan yang selalu disebelah kanan dan lain- Indah Ria (2008) memberikan Usulan
lain. Dengan demikian perlu dirancang sebuah Perancangan Postur Kerja dengan
postur kerja dan fasilitas kerja yang ergonomis Mengggunakan Pendekatan Biomekanika dan
untuk memberikan kenyamanan kerja untuk Fisiologi Pada Aktivitas Pencetakan Batu-bata.
mencegah keluhan penyakit akibat kerja serta Hasil penelitian ini menyimpulan bahwa :
dapat meningkatkan produktivitas. 1) Perbaikan postur kerja pada aktivitas
Musculoskletal disorder (MSDS) itu pencetakan batu-bata perlu dilakukan
adalah penerimaan beban pada otot secara karena adanya keluhan terhadap otot-otot
statis dan berulang-ulang dalam waktu yang skeletal, punggung dan pinggang. Hal ini
lama, akan dapat menyebabkan keluhan disebabkan oleh gerakan kerja jongkok dan
berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan membungkuk yang dilakukan secara
tendon (Suhardi, 2008). Secara garis besar berulang-ulang.
keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi 2) Pada postur kerja baru, gerakan kerja
dua yaitu: jongkok dan membungkuk dapat
1. Keluhan sementara (reversible), yaitu dihilangkan dengan melakukan perbaikan
keluhan otot yang terjadi pada saat otot pada fasilitas kerja yaitu meja kerja dan
menerima beban statis, namun demikian pada stasiun kerja. Pada postur kerja baru,
keluhan tersebut akan segera hilang apabila semua gerakan kerja dilakukan pada posisi
pembebanan dihentikan. berdiri.
2. Keluhan menetap (persistent), yaitu keluhan 3) Kesimpulan dari hasil perhitungan
otot yang bersifat menetap. Walaupun biomekanika terhadap postur kerja lama
pembebanan kerja telah dihentikan, namun dan baru terhadap elemen kerja dengan
rasa sakit pada otot masih terus berlanjut. gerakan jongkok dan membungkuk dapat
dilihat perbedaan yang signifikan terhadap
Muhammad Ansyari (2007) meneliti postur kerja lama dan baru.
tentang Pengaruh Penerapan Ergonomi pada
Fasilitas Kerja Terhadap Produktivitas Pekerja
Tinjauan Pustaka
Pembungkus Dodol Di Desa Paya Perupuk
Kecamatan Tanjung Pura. Hasil penelitian ini
Ergonomi berasal dari kata : „ergon‟ =
menyimpulkan bahwa :
kerja, „nomos‟ = peraturan / hukum, jadi
(1) Dari fasilitas kerja yang tidak ergonomis
Ergonomi dapat diartikan sebagai ilmu aturan
tersebut banyak ditemui keluhan pada
tentang kerja. “Ergonomi adalah : ilmu serta
pekerja setelah selesai bekerja yaitu 100%
penerapannya yang berusaha menyerasikan
pekerja merasakan keluhan sangat sakit
pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau
pada bahu, leher, punggung, pinggang ,
sebaliknya dengan tujuan tercapainya
bokong, lutut, betis, kaki, dan lengan.
produktivitas dan efisiensi yang setinggi-
100% tidak merasakan sakit pada siku dan
tingginya melalui pemanfaatan manusia
lengan.
seoptimal mungkin “Ergonomi membahas
(2) Setelah dilakukan fasilitas terjadi
studi tentang sistem manusia, fasilitas kerja
penurunan keluhan 70 % pekerja
dan lingkungannya saling berinteraksi dengan
merasakan keluhan agak sakit dan 30%
tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana
nya merasakan sakit pada leher, bahu,
Integrasi Vol. 3 No. 1 April 2
kerja dengan manusia, ergonomi disebut juga hidup yang tinggi (Tarwaka, 2004)
sebagai humanfactor (Wignjosoebroto, S, Menurut Manuaba, 2003. manfaat
1995). penerapan ergonomi adalah (1) Pekerjaan bisa
Ergonomi membahas studi tentang cepat selesai, (2) Risiko kecelakaan kerja lebih
sistem manusia, fasilitas kerja dan kecil/berkurang, (3) Man-days/hours tidak
lingkungannya saling berinteraksi dengan banyak yang hilang, (4) Risiko penyakit akibat
tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja lebih kecil/berkurang, (5)
kerja dengan manusia, ergonomi disebut juga Gairah/kepuasan kerja lebih tinggi/meningkat.
sebagai humanfactor (Wignjosoebroto, S, (6) Biaya ekstra untuk kecelakaan/penyakit
1995). Ergonomi berkenaan pula dengan akibat kerja bisa ditekan, (7) Absensi/tidak
optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan masuk kerja rendah, (8) Kelelahan berkurang,
kenyamanan manusia ditempat kerja, dirumah, (9) Rasa sakit lebih kecil/berkurang, (10)
dan tempat rekreasi. Inti dari ergonomi adalah Produktivitas kerja meningkat.
suatu prinsip fittingthe task/the job to the man, Biomekanika merupakan ilmu yang
yang artinya pekerjaan harus disesuaikan mempelajari tentang kekuatan, ketahanan dan
dengan kemampuan dan keterbatasan yang ketelitian dalam melakukan kerja. Dilihat dari
dimiliki oleh manusia. definisi tersebut biomekanika adalah aktivitas
Ergonomi berkenaan pula dengan multidisipliner. Biomekanika memadu-kan
optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan pengetahuan ilmu fisik dan teknik dengan
kenyamanan manusia ditempat kerja, dirumah, pengetahuan dari biologi dan ilmu mengenai
dan tempat rekreasi. Inti dari ergonomi adalah perilaku. Biomekanika merupakan kombinasi
suatu prinsip fittingthe task/the job to the man, antara disiplin ilmu mekanika terapan dan
yang artinya pekerjaan harus disesuaikan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika
dengan kemampuan dan keterbatasan yang menyangkut tubuh manusia dan hampir semua
dimiliki oleh manusia. tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika
Di dalam ergonomi terkandung makna prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam
penyerasian jenis pekerjaan dan lingkungan penyusunan konsep, analisis, disain dan
kerja terhadap tenaga kerja atau sebaliknya. pengembangan peralatan dan sistem dalam
Hal ini terkait dengan penggunaan teknologi biologi dan kedokteran.
yang tepat, sesuai dan serasi dengan jenis Dengan demikian gerak tubuh
pekerjaan serta didukung oleh penggunaan merupakan sebuah sistem biologis yang dapat
teknologi yang tepat, sesuai dan serasi dengan diakui sebagai hasil interaksi sistem biologis
jenis pekerjaan serta diperlukan pemahaman dengan lingkungan sekelilingnya. Interaksi ini
tentang bagaimana caranya memanfaatkan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
manusia sebagai tenaga kerja seoptimal 1. Stuktur dari lingkungan (bentuk dan
mungkin sehingga diharapkan tercapai stabilitas).
efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang 2. Medan dari gaya (arah relatif terhadap
optimal. gravitasi, kecepatan gerakan).
Tujuan penerapan ergonomi adalah (1) 3. Stuktur dari sistem (susunan tulang,
meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental; aktivitas otot, sususan segmen dari tubuh,
(2) meningkatkan kesejahteraan sosial dengan ukuran, integrasi motorik yang dibutuhkan
jalan meningkatkan kualitas kontak sosial; (3) untuk mendukung postur).
menciptakan/berkontribusi di dalam 4. Peranan dari keadaan psikologis (level
meningkatkan keseimbangan rasional antara keaktifan, motivasi).
aspek-aspek teknik, ekonomi, antropologi, dan 5. Bentuk gerakan yang akan dikerjakan
budaya dari sistem kerja yang dilakukan (kerangka dari organisasi dari gerakan).
sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas
Integrasi Vol. 3 No. 1 April 2
Biomekanika juga mengkaji hubungan meningkatnya jumlah penduduk yang
pekerja dengan perlengkapan kerjanya, migrasi dari negara Vietnam ke Australia,
lingkungan kerja dan sebagainya. untuk mengisi jumlah satuan angkatan kerja
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang (industrial workforce), maka akan
ilmu aplikasi mekanika pada sistem biologi. mempengaruhi anthropometri secara
Biomekanika merupakan kombinasi antara nasional.
disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu 4. Usia, digolongkan atas berbagai kelompok
biologi dan fisiologi. Biomekanika usia yaitu:
menyangkut tubuh manusia dan hampir semua a. Balita,
tubuh mahluk hidup. b. Anak-anak,
Selain itu untuk meningkatkan suatu c. Remaja,
sistem kerja melalui minimasi kemungkinan d. Dewasa, dan lanjut usia
terjadinya cedera pada saat melakukan kerja. Hal ini jelas berpengaruh terutama jika
Biomekanika menggunakan hukum-hukum desain diaplikasikan untuk anthropometri
mengenai konsep fisik dan teknik untuk anak-anak. Anthro-pometri-nya cenderung
menggambarkan gerakan yang dialami oleh terus meningkat sampai batas usia dewasa.
bagianbagian tubuh yang beragam dan aksi Namun setelah menginjak usia dewasa,
gaya pada bagian-bagian tubuh tersebut tinggi badan manusia mempunyai
selama melakukan aktifitas harian normal. kecenderungan menu-run yang disebabkan
Dilihat dari defenisi tersebut, biomekanika oleh berkurangnya elastisitas tulang
adalah belakang (intervertebral discs) dan
aktifitas multi disipliner (Nurmianto, 2008). berkurangnya dinamika gerakan tangan dan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kaki.
biomekanika (Nurmianto, 2008) yaitu: 5. Jenis pekerjaan. Beberapa jenis pekerjaan
1. Keacakan/random. Walaupun telah tertentu menuntut adanya persyaratan
terdapat dalam satu kelompok populasi dalam seleksi karyawannya, misalnya:
yang sudah jelas sama jenis kelamin, buruh dermaga/pelabuhan harus
suku/bangsa, kelompok usia dan mempunyai postur tubuh yang relatif lebih
pekerjaannya, namun masih akan ada besar dibandingkan dengan karyawan
perbedaan yang cukup signifikan antara perkantoran pada umumnya. Apalagi jika
berbagai macam masyarakat. dibandingkan dengan jenis pekerjaan
2. Jenis kelamin. Ada perbedaan signifikan militer.
antara dimensi tubuh pria dan wanita. 6. Pakaian. Hal ini juga merupakan sumber
Untuk kebanyakan dimensi pria dan wanita keragaman karena disebabkan oleh
ada perbedaan signifikan di antara mean bervariasinya iklim/musim yang berbeda
dan nilai perbedaan ini tidak dapat dari satu tempat ke tempat yang lainnya
diabaikan. Pria dianggap lebih panjang terutama untuk daerah dengan empat
dimensi segmen badannya daripada wanita musim. Misalnya pada waktu musim dingin
sehingga data anthropometri untuk kedua manusia akan memakai pakaian yang relatif
jenis kelamin tersebut selalu disajikan lebih tebal dan ukuran yang relative lebih
secara terpisah. besar. Ataupun untuk para pekerja di
3. Suku bangsa. Variasi di antara beberapa pertambangan, pengeboran lepas pantai,
kelompok suku bangsa telah menjadi hal pengecoran logam. Bahkan para penerbang
yang tidak kalah pentingnya karena dan astronout pun harus mempunyai
meningkatnya jumlah angka migrasi dari pakaian khusus.
satu negara ke negara lain. Suatu contoh 7. Faktor kehamilan pada wanita. Faktor ini
sederhana bahwa yaitu dengan sudah jelas mempunyai pengaruh
Integrasi Vol. 3 No. 1 April 2018 29
perbedaan yang berarti kalau dibandingkan badan kurang dapat meningkatkan resiko
dengan wanita yang tidak hamil, terutama terhadap anemia dan depresi, sedangkan berat
yang berkaitan dengan analisis perancangan badan lebih akan meningkatkan resiko cepat
produk dan analisis perancangan kerja. lelah. Batas ambang normal untuk laki-laki
8. Cacat tubuh secara fisik. Suatu adalah 20,1–25,0 dan untuk perempuan adalah
perkembangan yang menggembirakan pada 18,7-23,8 (Hartono, W.2004).
dekade terakhir yaitu dengan diberikannya
skala prioritas pada rancang bangun fasilitas Keluhan Muskuloskeletal
akomodasi untuk para penderita cacat tubuh Keluhan pada sistem muskuloskeletal
secara fisik sehingga mereka dapat ikut serta adalah keluhan pada bagian-bagian otot
merasakan “kesamaan” dalam penggunaan skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai
jasa dari hasil ilmu ergonomi di dalam dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit.
pelayanan untuk masyarakat. (Grandjean, 1993). Keluhan muskuloskeletal
Masalah yang sering timbul misalnya: dikelompokan menjadi dua,
keterbatasan jarak jangkauan, dibutuhkan (Tarwaka,dkk.2004) :
ruang kaki (knee space) untuk desain meja (a) Keluhan sementara (reversible), yaitu
kerja, lorong/jalur khusus untuk kursi roda, keluhan otot yang terjadi pada saat otot
ruang khusus di dalam lavatory, jalur khusus menerima beban statis dan (b) Keluhan
untuk keluar masuk perkantoran, kampus, menetap (persistent), yaitu keluhan otot yang
hotel, restoran, supermarket dan lain-lain. bersifat menetap.
Pendekatan biomekanika menitik- beratkan
pada struktur tulang dan posisi pengangkatan, Kebosanan Kerja
dimana struktur tulang terutama tulang Grandjean, 1993. menjelaskan
belakang akan mengalami tekanan yang kebosanan secara singkat bahwa situasi
berlebihan ketika melakukan pengangkatan dengan stimulus yang rendah, berulang-ulang
meskipun frekuensi jarang. atau dengan tuntutan fisik dan mental yang
Pendekatan biomekanika memandang rendah akan menimbulkan stimulus yang kecil
tubuh manusia sebagai suatu system yang pula pada daerah kesadaran diotak manusia.
terdiri dari elemen-elemen yang saling berkait Dalam dunia kerja, kebosanan kerja menjadi
dan terhubung satu sama lain, melalui sendi- sangat penting untuk mendapat perhatian
sendi dan jaringan otot yang ada (Nurmianto, mengingat bahwa hal tersebut akan dapat
2008). Simpul ikatan otot berada dekat dengan mempengaruhi produktivitas kerja. Alternatif
sendi dimana otot itu beraksi. Namun gaya yang dipilih secara partisipatori berdasarkan
yang harus mengimbangi dan biasanya tidak kemudahan untuk dilakukan adalah dengan
tepat pada sendi tersebut. Sebagai contoh istirahat pendek aktif disela-sela waktu kerja
memegang beban ditangan dengan siku tangan dan pengaturan musik selama bekerja. Dengan
membentuk sudut 900. Berat pergelangan adanya istirahat aktif diupayakan kebosanan
tangan dan bahan yang harus dipegang harus dalam melakukan atau aktivitas dapat
diimbangi dengan otot bisep disekitar siku terpecahkan.
tangan. Jadi gaya otot yang cukup besar harus
dikeluarkan untuk mengimbangi beban luar Rapid Upper Limb Assessment (RULA)
yang sebenarnya relatif kecil (Nurmianto, RULA diperuntukkan dan dipakai pada
2008). bidang ergonomi dengan bidang cakupan yang
luas. Teknologi ergonomi tersebut
Indeks Massa Tubuh (IMT) mengevaluasi postur atau sikap, kekuatan dan
Indeks Massa Tubuh (IMT) cara yang aktivitas otot yang menimbulkan cedera akibat
sederhana untuk memantau status gizi. Berat aktivitas berulang (repetitive strain injuries).
Integrasi Vol. 3 No. 1 April 3
Ergonomi diterapkan untuk mengevaluasi keparahan (severity) atas terjadinya gangguan
hasil pendekatan yang berupa skor resiko atau cedera pada otot-otot skeletal. Metode
antara satu sampai tujuh, yang mana skor NBM merupakan metode penilaian yang
tertinggi menandakan level yang sangatsubjektif, artinya keberhasilan aplikasi
mengakibatkan resiko yang besar (berbahaya) metode ini sangat tergantung dari situasi dan
untuk dilakukan dalam bekerja. Hal ini bukan kondisi yang dialami pekerjapada saat
berarti bahwa skor terendah akan menjamin dilakukan penilaian. Namun metode ini telah
pekerjaan yang diteliti bebas dari ergonomic digunakan secara luas oleh para ahli ergonomi
hazard. Oleh sebab itu metode RULA untuk menilai
dikembangkan untuk mendeteksi postur kerja tingkat keparahan gangguan pada sistem
yang berisiko dan dilakukan perbaikan muskuloskeletal yang mempunyai validasi dan
sesegera mungkin (Lueder, 1996). reabilitas yang baik. (Tarwaka, 2010)
Penggunaan metode RULA maka akan NIOSH (National For Occupational
digunakan ilustrasi gambar menggunakan Safety and Health) adalah suatu lembaga yang
piktogram pada masing-masing anggota tubuh menangani masalah kesehatan dan
yang dinilai berdasarkan group segmen tubuh keselamatan kerja di Amerika, telah
yaitu kelompok A memperlihatkan postur melakukan analisis terhadap faktor-faktor
tubuh bagian lengan atas, lengan bawah yang bepengaruh terhadap biomekanika yaitu:
pergelangan tangan, kelompok B 1. Berat dari benda yang dipindahkan, hal ini
memperlihatkan postur tubuh bagian leher, ditentukan oleh pembebanan langsung.
badan dan kaki dan dilanjutkan dengan 2. Posisi pembebanan dengan mengacu pada
perhitungan Grand Skor RULA. Grand Skor tubuh, dipengaruhi oleh:
RULA merupakan perhitungan setelah skor a. Jarak horisontal beban yang dipindahkan
postur untuk setiap anggota tubuh group (A dari titik berat tubuh.
dan B) secara individu telah dicatat yang b. Jarak vertikal beban yang dipindahkan
selanjutnya akan dihitung skor kombinasi dari lantai.
untuk kedua group. c. Sudut pemindahan beban dari posisi
Perhitungan skor gabungan merupakan sagital (posisi pengangkatan tepat didepan
skor penambahan yang harus ditanbahkan tubuh).
pada group A dan Group B sehingga 3. Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata-
menghasilkan perhitungan untuk skor C dan rata pemindahan/menit untuk pemindahan
D, selanjutnya kedua skor C dan D berfrekuensi tinggi.
digabungkan dalam grand akumulasi skor 4. Periode (durasi) total waktu yang
tunggal dengan nilai antara 1 sampai 7 yang diberlakukan dalam pemindahan pada suatu
nantinya digunakan sebagai dasar estimasi pencatatan.
terhadap resiko pembebanan otot skeletal. Dari
nilai grand skor akan dapat diputuskan apakah Beban Kerja Fisik Berdasarkan Jumlah
perlu dilakukan perbaikan atau tidak untuk Kebutuhan Kalori
mencegah terjadinya cidera pada otot skeletal. Salah satu kebutuhan umum dalam pergerakan
Dengan kata lain metode RULA dapat otot adalah oksigen yang dibawa oleh darah ke
menyediakan informasi penting dari setiap otot untuk pembakaran zat dalam
kemungkinan terjadinya resiko ergonomi yang menghasilkan energi. Menteri Tenaga Kerja
berkaitan dengan sikap tubuh selama proses melalui Kep. No. 51 tahun 1999, menetapkan
kerja. kategori beban kerja menurut kebutuhan kalori
sebagai berikut :
Nordic Body Map (NBM). NBM merupakan - Beban kerja ringan : 100 – 200 kilo
metode yang digunakan untuk menilai tingkat kalori/jam
Integrasi Vol. 3 No. 1 April 3
- Beban kerja sedang : > 200 – 350 kilo diterima tubuh cukup tinggi. Denyut nadi akan
kalori/jam segera berubah seirama dengan perubahan
- Beban kerja berat : > 350 – 500 kilo pembebanan baik yang berasal dari
kalori/jam pembebanan mekanik, fisik maupun kimiawi.
Menurut Grandjean (1993) bahwa kebutuhan
kalori seorang pekerja selama 24 jam Konsumsi Energi untuk Aktivitas Individu
ditentukan oleh tiga hal : Pada fisiologi kerja meneliti konsumsi energi
1. Kebutuhan kalori untuk metabolisme basal. yang dibutuhkan untuk berbagai macam jenis
Keterangan kebutuhan seorang laki-laki pekerjaan untuk aktivitas individu adalah
dewasa memerlukan kalori untuk untuk pria 1,2 kcal/menit dan untuk wanita 1,0
metabolisme basal ± 100 kilo joule (23,87 kcal/menit.
kilo kalori) per 24 jam per kg BB.
Sedangkan wanita dewasa memerlukan Recommended Weight Limit (RWL)
kalori untuk metabolisme basal ± 98 kilo Recommended Weight Limit (RWL)
joule (23,39 kilo kalori) per 24 jam per kg merupakan rekomendasi batas beban yang
BB. dapat diangkat oleh manusia tanpa
2. Kebutuhan kalori untuk kerja. Kebutuhaan menimbulkan cidera meskipun pekerjaan
kalori untuk kerja sangat ditentukan oleh tersebut dilakukan secara repetitive dan dalam
jenis aktivitas kerja yang dilakukan atau jangka waktu yang cukup lama. RWL ini
berat ringannya pekerjaan. ditetapkan oleh NIOSH pada tahun 1991 di
3. Kebutuhan kalori untuk aktivitas-aktivitas Amerika Serikat. Persamaan NIOSH berlaku
lain diluar jam kerja. Rata-rata kebutuhan pada keadaan : (Waters, et al; 1994)
kalori untuk aktivitas diluar kerja adalah ± 1. Beban yang diberikan adalah beban statis,
2400 kilo joule (573 kilo kalori) untuk laki- tidak ada penambahan ataupun
laki dewasa dan sebesar 2000 – 2400 kilo pengurangan beban ditengah-tengah
joule (425 – 477 kilo kalori) per hari untuk pekerjaan.
wanita dewasa. 2. Beban diangkat dengan kedua tangan.
3. Pengangkatan atau penurunan benda
Penilaian Beban Kerja Berdasarkan dilakukan dalam waktu maksimal 8 jam.
Denyut Nadi 4. Pengangkatan atau penurunan benda tidak
Pengukuran denyut jantung selama boleh dilakukan saat duduk atau berlutut.
kerja merupakan suatu metode untuk menilai 5. Tempat kerja tidak sempit.
cardiovasculair strain. Salah satu peralatan Berdasarkan sikap dan kondisi sistem
yang dapat digunakan untuk menghitung kerja pengangkatan beban dalam proses
denyut nadi adalah dengan menggunakan pemuatan barang yang dilakukan oleh pekerja
rangsangan Electro CardioGraph (ECG). dalam eksperimen, penulis melakukan
Apabila peralatan tersebut tidak tersedia maka pengukuran terhadap faktor-faktor yang
dapat dicatat secara manual menggunakan mempengaruhi dalam pengangkatan beban
stopwatch. Menggunakan nadi kerja untuk dengan acuan ketetapan NIOSH.
mengukur berat ringannya beban kerja
mempunyai beberapa keuntungan. Metodologi Penelitian
Selain mudah, cepat dan murah juga
tidak diperlukan peralatan yang mahal serta Tahapan yang dilakukan dalam
hasilnya cukup reliabel disamping itu tidak penyusunan penelitian postur kerja operator
mengganggu proses kerja dan menyakiti orang pencetakan tembikar, yang dilakukan di Home
yang diperiksa. Kepekaan denyut nadi Industry Bapak Trisno adalah sebagai berikut:
terhadap perubahan pembebanan yang
Integrasi Vol. 3 No. 1 April 3
1. Identifikasi Masalah Dari hasil pengisian tabel 1 menunjukkan
Menganalisa mengenai postur kerja pada bahwa dari aktivitas operator 1, 2, dan 3 masuk
pekerja yang memiliki resiko menimbulkan ke dalam kategori sedang yaitu mungkin
cedera musculoskeletal diperlukan tindakan dikemudian hari, sedangkan
2. Perumusan Masalah pada aktivitas operator 2 memiliki nilai tingkat
3. Pengumpulan Data resiko yang tinggi yang berarti diperlukan
Tahap Interview, Tahap Dokumentasi, dan tindakan segera. Timbulnya resiko dari semua
Tahap Kuesioner aktivitas dari operator 1 sampai dengan operator
4. Pengolahan Data 4 yaitu akibat keluhan yang dirasakan operator
Kuesioner NBM (Nordic Body Map), yang disebabkan oleh postur kerja yang tidak
Kuesioner QEC (Quick Exposure Check) alamiah dan stasiun kerja yang kurang nyaman.
5. Redesign Peralatan Kerja dengan data Pengolahan data dengan Metode
antropometri NIOSH yaitu Kuisioner QEC (Quick Exposure
Check)
3. HASIL PENELITIAN Anggota Exposure (NIOSH) Score
DANPEMBAHASAN Tubuh Pung- Pung- Bahu Perge- Leher
Data postur kerja operator pencetakan yang gung gung lenga langan
tembikar pada semua stasiun kerja. Diamati (statis) (dinamis) n tangan
22 - 30 14 8
Pengolahan data dengan kuesioner NBM
Persiapan
(Nordic Body Map). B Baku
24 - 30 24 14
Pengukur
Tabel 1. NBM Klasifikasi Subjektivitas Tingkat 24 - 34 30 12
an
Resiko Pra-cetak 24 - 30 30 14
Nama Total Tingkat Tindakan Penggili-
No ngan
20 - 16 24 8
Aktivitas Skor Resiko Perbaikan
Penjemu-
Mungkin 16 - 20 29 14
ran
diperlukan
Operator
1 60 Sedang tindakan Dari hasil pengolahan data
1
dikemudian menggunakan Kuesioner NBM dan Kuesioner
hari QEC, menunjukan bahwa postur kerja dari
Diperlukan operator pencetakan tembikar sangat beresiko
Operator menimbulkan cedera musculoskeletal. untuk
2 72 Tinggi tindakan
2 itu peniliti melakukan usulan redesign
segera
peralatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan
Mungkin operator untuk mengatasi keluhan dan
diperlukan musculoskeletal yang sebelumnya timbul.
Operator
3 53 Sedang tindakan
3
dikemudian
hari
Mungkin
diperlukan
Operator
4 52 Sedang tindakan
4
dikemudian
hari

Integrasi Vol. 3 No. 1 April 3


Kesimpulan 3. Hasil penelitian diketahui bahwa peralatan
kerja yang digunakan selama ini
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan berpengaruh terhadap postur kerja operator,
yang telah dilakukan maka dapat diambil sehingga perlu dilakukan redesain peralatan
kesimpulan sebagai berikut: kerja.
1. Hasil penilaian keluhan dan skor aktivitas 4. Hasil perhitungan dengan data antropometri
operator menggunakan tabel NBM adalah diperoleh ukuran-ukuran yang tepat untuk
sebagai berikut: melakukan usulan perbaikan dengan
a) Operator 1 dengan total skor 60 yang melakukan redesain stasiun kerja persiapan
termasuk dalam tingkat resiko sedang bahan baku, pengukuran, pra-cetak,
dimana keluhan yang dirasakan operator penggilingan, penjemuran, dan finishing.
yaitu pada leher bagian atas, bahu kiri, 5. Desain usulan peralatan kerja yang
bahu kanan, pinggang, bokong, dihasilkan yaitu kursi, meja, alat
pergelangan tangan kiri, pergelangan penggilingan, dan alas tempat pra-cetak
tangan kanan, lutut kiri, lutut kanan,
betis kiri, betis kanan, pergelangan kaki
kiri, dan pergelangan kaki kanan. Daftar Pustaka
b) Operator 2 dengan total skor 72 yang
termasuk dalam tingkat resiko tinggi C.Pearce, Evelyn. Anatomi dan
dimana keluhan yang dirasakan operator Fisiologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
yaitu pada tubuh bagian tengkuk, bahu Utama, 1992.
kiri, bahu kanan, punggung, lengan atas Library.usu.ac.id
kanan, pinggang, bokong, pergelangan Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi
tangan kiri, bokong, pergelangan tangan untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku
kanan, tangan kanan, paha kiri, betis kiri, Kedokteran EGC, 2003.
betis kanan, kaki kiri, dan kaki kanan. Raliby, Eko M. Et al (2008). Studi
c) Operator 3 dengan total skor 53 yang Intervensi Ergonomi Penilaian Tingkat
termasuk dalam tingkat resiko sedang Resiko Terhadap Pengrajin Pahat Batu di
dimana keluhan yang dirasakan operator Sentra Industri Pahat Batu Prumpung.
yaitu pada leher bagian atas, tengkuk, Makalah Semnas BKSTI V. 2008.
punggung, lengan atas kanan, bokong, Syarifuddin. 2003. Anatomi fisiologi
paha kanan, lutut kiri, betis kiri, dan untuk mahasiswa keperawatan . Jakarta:
betis kanan. EGC
d) Operator 4 dengan total skor 52 yang
termasuk dalam tingkat resiko sedang
dimana keluhan yang dirasakan operator
yaitu pada bahu kiri, punggung, lengan
atas kanan, punggung, tangan kanan,
paha kanan, dan betis kanan.
2. Berdasarkan hasil penelitian aktivitas
operator pencetakan tembikar
menggunakan tabel QEC telah diperoleh
Action Level 2 ( perlu dilakukan investigasi
lebih lanjut dan dan penanganan dalam
waktu dekat dan 3 (diperlukan tindakan
segera) pada aktivitas pencetakan tembikar.

Integrasi Vol. 3 No. 1 April 3

Anda mungkin juga menyukai