Anda di halaman 1dari 15

“DESAIN PAKET PELAYANAN UNTUK GENERAL CHECK UP

DENGAN BAIK”

Dosen Mata Kuliah :


1. Maria Anita Y., S.Kep., Ns
2. Akde Triyoga, S.Kep., Ns., MM

Disusun Oleh :
1) Anik Nikmatul Ulfa (01.4.20.00002)
2) Devi Julianti Saragih (01.4.20.00005)
3) Reonal Steven Manesanulu (01.4.20.00015)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
PRODI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
TAHUN AKADEMIK 2020/20121
Jln. May. Jend. Panjaitan No. 3B Kediri 64102 Jawa Timur Telp : (0354) 683470, 684296, Fax (0354) 683470
Email : stikes_rsbaptis@yahoo.co.id Website : www.stikesbaptis.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dibuat sebagai
tugas mata kuliah Dokumentasi Keperawatan yang berjudul “Konsep paket pelayanan
untuk General Check Up dengan baik” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini kami sadar karena kemampuan kami sangat
terbatas. Maka dari pada itu makalah ini masih mengandung banyak kekurangan, untuk
itu harapan kami para pembaca bersedia memberi saran dan pendapat serta masukan
yang sifatnya positif dan membangun untuk makalah ini. Penulis berharap semoga
makalah yang singkat dan sederhana ini dapat memberikan tambahan ilmu, wawasan,
pengetahuan, dan perlengkapan dalam mempelajari serta mendalami mata kuliah
Dokumentasi Keperawatan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini. Kami menyadari dalam penyusunan dan penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan seperti kata pribahasa “Tak Ada Gading Yang
Tak Retak” untuk itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dan positif agar dimasa yang akan datang dapat menjadi lebih baik lagi.
Semoga Tuhan yang Maha Pemurah memberkati kita, sehingga upaya kecil ini
besar manfaatnya bagi kita semua.

Kediri, 05 April 2022

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1.1 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.2 Tujuan Masalah...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Medical Check Up....................................................................


2.2 pengertian Activity Based Costing.............................................................

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan................................................................................................
3.2. Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Medical Check Up merupakan salah satu langkah untuk meminimalisirpenyakit
atau hambatan yang ada pada tubuh seseorang. Dengan dilakukan Medical check up
maka penyakit atau hal yang kurang pada kita dapat diketahui sehingga lebih mudah
untuk mengambil tindakan yang harus dilakukan.Medical Check Up diharapkan
dapat memberikan yang terbaik, baik ditinjau dari segi pelayanan,fasilitas maupun
harga pemeriksaan itu sendiri. Selain mampu memberikan pelayanan dan dan
fasilitas yang baik,Medical Check Up dan unit penunjang medik harus bekerja
secara profesional dengan standar Operating Prosedure (SOP).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Medical Check Up?
2. Siapa yang membutuhkan Medical Check Up?
3. Apa Manfaat Medical Check Up bagi Kesehatan?
4. Apa tujuan Medical Check Up?
5. Persiapan sebelum Medical Check Up apa saja?
6. Apa prosedur Medical Check Up?
7. Berapa biaya Medical Check Up?
8. Apa pengertian Activity Based Costing?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk memahami pengertian Medical Check Up


2. Dapat memahami yang membutuhkan Medical Check Up
3. Dapat memahami Manfaat Medical Check Up bagi Kesehatan
4. Untuk memahami tujuan Medical Check Up
5. Untuk memahami Persiapan sebelum Medical Check Up
6. Untuk memahami prosedur Medical Check Up
7. Untuk memahami biaya Medical Check Up
8. Untuk memahami Activity Based Costing
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Medical Check Up

Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang dilakukan


pada pasien. Dalam hal ini, pasien akan diperiksa secara detail melalui beberapa tahap
pemeriksaan guna melihat potensi penyakit sejak dini. Tahapan pemeriksaan dimulai
dari wawancara medis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan riwayat kesehatan, hingga
pemeriksaan organ vital bagian dalam dan luar. Medical check up dapat dilakukan
dalam rangka mencegah risiko penyakit, syarat untuk melamar kerja, serta syarat
membeli asuransi kesehatan non BPJS. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan,
penyakit pasien dapat terdeteksi sejak dini sehingga penanganan dan pengobatan yang
tepat dapat segera dilakukan. Tidak menunggu penyakit berkembang menjadi parah,
dokter dapat merancang pengobatan yang efektif.
2.1.1 Siapa Saja yang Membutuhkan Medical Check Up?

Medical check up dapat dilakukan oleh semua orang, baik yang sehat, sakit, maupun
memiliki kondisi tertentu, misalnya:
1. Orang yang akan menjalani operasi
2. Orang yang ingin melamar pekerjaan, membuat visa, memenuhi persyaratan
administratif perguruan tinggi, dan sebagainya.
3. Orang dengan usia 40 tahun ke atas dan para lansia
4. Penderita penyakit kronis (diabetes dan hipertensi)
5. Medical check up untuk karyawan
6. Medical check up bagi calon pengantin
2.1.2 Apakah BPJS Bisa Dipakai untuk Medical Check Up?
Biaya medical check up tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan karena sifatnya
pemeriksaan menyeluruh dan diagnosis terhadap kondisi tubuh. Apabila memiliki
keluhan di bagian tubuh tertentu, maka siapkan dana tambahan untuk penanganan lebih
lanjut. Karena itu, perlu mempersiapkan asuransi kesehatan sedini mungkin. Melalui
layanan WorldCare dari OCBC NISP.
2.1.3 Manfaat Medical Check Up bagi Kesehatan
Selain untuk mengetahui kondisi tubuh dan diagnosis lebih dini, medical check up juga
memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Menentukan langkah pengobatan lebih lanjut dan rujukan pemeriksaan ke dokter
spesialis
2. Melihat resiko timbul atau berkembangnya penyakit di masa depan sehingga
dapat menghindari adanya komplikasi.
3. Mengetahui kesehatan tubuh saat ini
4. Memperbarui status vaksinasi
5. Memotivasi untuk menjalani pola hidup yang lebih sehat
6. Mengetahui makanan jenis apa yang lebih baik Anda hindari untuk menjaga
kondisi tubuh tetap fit.
2.1.4 Tujan Medical Check Up
1. Mendeteksi potensi penyakit yang mungkin muncul namun belum bergejala.
2. Mengetahui kondisi kesehatan sesorang secara menyeluruh
3. Mencegah resiko penyakit yang dapat terjadi di masa depan
4. melakukan penanganan dan pengobatan setelah diketahui adanya potensi
penyakit yang mungkin terjadi.
5. Memastikan kondisi kesehatan seseorang sebelum dilakukan terapi pengobatan.
6. Memotivasi seseorang untuk menjaga kesehatan dan menerapkan gaya hidup
sehat.
2.1.5 Jenis Medical Check Up
1. Pemerikasaan Tekanan Darah
Jenis medical check up yang pertama adalah pemeriksaan tekanan darah.
Tekanan darah sangat penting untuk diketahui untuk melihat status tekanan
darah seseorang, apakah tinggi, rendah, atau normal. Tekanan darah tinggi dapat
merujuk ke berbagai penyakit seperti jantung, diabetes, kolesterol, hingga
komplikasi. Sedangkan tekanan darah yang rendah juga berbahaya bagi
kesehatan karena dapamenyebabkan pusing, lemas, dan lesu. Oleh karena itu,
pemeriksaan tekanan darah saat pemeriksaan kesehatan penting untuk dilakukan.
2. Pemeriksaan Kolestrol dan Gula darah
Jenis medical check up berikutnya adalah pemeriksaan kolesterol. Tanpa
sadar, seseorang kerap mengonsumsi berbagai makanan yang tinggi lemak
seperti jeroan, gorengan, dan lain sebagainya. Lemak tersebut memicu kenaikan
kolesterol yang berpotensi menimbulkan penyakit jantung serta stroke. Perlu
diketahui bahwa kadar kolesterol normal pada orang dewasa adalah di bawah
200 mg/dL. Selain itu, pemeriksaan gula darah juga perlu dilakukan untuk
mencegah penyakit diabetes yang mematikan. Kadar gula seseorang harus
benar-benar diperhatikan agar tidak melonjak dan menimbulkan penyakit.
Sebelum menjalankan pemeriksaan ini, kamu harus berpuasa terlebih dahulu
minimal selama 8 jam. Normalnya, gula darah berada pada angka 700-100
mg/dL. Jika kamu memiliki gula darah sebesar 100-125 mg/dL, maka kamu
perlu waspada karena telah memasuki fase pra diabetes. Semantara, seseorang
dinyatakan mengalami diabetes jika memiliki kadar gula lebih dari 126 mg/dL.
3. Tes darah
Dalam paket medical check up juga terdapat pemeriksaan atau tes darah.
Tes darah dilakukan dengan mengambil sampel darah lengkap guna melihat
kadar Hb, leukosit, trombosit, dan lainnya. Jika terdapat kecurigaan terhadap
adanya penyakit tertentu, tim pemeriksa akan melakukan pemeriksaan atau tes
darah penunjang.
4. Pemeriksaan Jantung
Berikutnya, ada juga jenis pemeriksaan jantung dengan menggunakan
alat khusus atau EKG. Tes ini bertujuan untuk melihat kondisi jantung
seseorang, tak terkecuali struktur dan fungsinya. Dengan menggunakan
gelombang suara ultrasonik, dapat menghasilkan gambar yang menunjukkan
kondisi jantung seseorang. Dokter dapat melihat gerakan katup jantung, dinding
jantung, serta aliran darah di bilik jantung.
5. Pemeriksaan mata
Jenis medical check up berikutnya adalah pemeriksaan mata. Tes ini
dilakukan untuk mengetahui kualitas pandangan seseorang. Jika terdapat
indikasi gangguan mata, dokter aan menegakkan diagnosa dan melakukan
penanganan. Umumnya gangguan mata ringan tidak menimbulkan gejala, oleh
karena itu pemeriksaan mata sangat penting untuk dilakukan mengingat mata
merupakan organ vital dalam tubuh
2.1.6 Persiapan Sebelum Medical Chek Up
1. Mencatat keluhan kesehatan yang dirasakan
Persiapan pertama adalah mencatat keluhan kesehatan yang dirasakan.
Jika kamu memiliki keluhan, maka catat keluhan tersebut untuk memudahkan
proses pemeriksaan. Catatan keluhan dapat menjadi masukan bagi dokter untuk
menentukan jenis pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan. Sebisa mungkin
catat secara lengkap mengenai apa saja yang kamu rasakan
2. Mencatat Riwayat Kesehatan Keluarga
Tak hanya mencatat keluhan, sebelum medical check up kamu juga perlu
mencatat riwayat kesehatan keluarga. Riwayat kesehatan keluarga secara tidak
langsung berpengaruh terhadap kesehatan dan potensi penyakit kamu di masa
sekarang. Terdapat beberapa penyakit yang menurun melalui gen seperti
diabetes, jantung, kanker, thalasemia, hingga gangguan mental. Oleh karena itu,
dokter perlu mengetahui riwayat kesehatan keluarga sebelum melakukan
pemeriksaan kesehatan.
3. Mencatat Berbagai jenis obat yang dikonsumsi
Sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan, dokter juga akan
menanyakan tentang jenis obat kimia maupun herbal yang saat ini kamu
konsumsi. Maka penting bagi kamu untuk mencatat terlebih dahulu jenis obat
apa saja yang dikonsumsi selama beberapa waktu terakhir.
4. Membawa hasil pemerksaan medis sebelumnya
Persiapan lain yang perlu dilakukan adalah membawa hasil pemeriksaan
sebelumnya, seperti pemeriksaan lab atau rontgen jika ada. Data medis ini
sangat penting untuk menunjang medical check up serta membantu dokter
menemukan ada tidaknya potensi penyakit.
5. Cari tahu prosedur apa saja yang akan dijalani
Persiapan selanjutnya adalah mencari tahu mengenai prosedur apa saja
yang akan dijalani selama pemeriksaan. Setiap klinik atau lab tidak selalu sama
dalam menjalankan step atau tahapan medical check up. Oleh karena itu cari
tahu prosedurnya secara lengkap untuk mengetahui apa yang perlu disiapkan
seperti perlu berpuasa terlebih dahulu atau tidak.
2.1.7 Prosedur Medical check up
1. Pemeriksaan Riwayat Medis
Prosedur medical check up yang pertama dilakukan dengan pemeriksaan
medis atau kesehatan. Di awal, dokter akan memberikan beberapa pertanyaan
mengenai keluhan kesehatan serta riwayat penyakit dalam keluarga. Dokter juga
akan melakukan tanya jawab mengenai gaya hidup yang diterapkan selama ini,
obat apa saja yang dikonsumsi, pola makan, serta kebiasaan olahraga. Ketika
proses wawancara ini dilakukan, pastikan kamu menjawab dengan jujur agar
proses pemeriksaan berjalan dengan lancar.
2. Pemeriksaan pada Tanda Vital Tubuh
Berikutnya, prosedur pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa tanda
vital tubuh. Terdapat beberapa tanda vital tubuh yang wajib dilakukan
monitoring, seperti;
a. Frekuensi denyut jantung
b. Dalam keadaan normal, frekuensi denyut jantung seseorang adalah 60-100 kali
per menit.
c. Frekuensi pernapasan
d. Pernapasan dikatakan normal jika berada di angka 12-20 kali per menit.
e. Suhu tubuh
f. Suhu tubuh normal orang sehat adalah 36-37 derajat celcius.
g. Tekanan darah
h. Tekanan darah yang normal adalah 90/60 hingga 120/80 mmHg.
3. Pemeriksaan Fisik
Setelah tahap wawancara dan pemeriksaan tanda vital tubuh selesai
dilakukan, berikutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dalam hal ini
bisa saja pasien diminta untuk berbaring, duduk, atau berdiri sesuai dengan
kebutuhan. Dimulai dari pemeriksaan tinggi badan dan berat badan, dokter akan
memeriksa seluruh kondisi fisik pasien. Dokter akan mulai mengamati rambut,
kuku, serta kulit pasien. Jika terdapat kelainan, dokter akan mencatatnya untuk
dijadikan dasar pemeriksaan penunjang.Pemeriksaan fisik juga dilakukan
dengan menekan bagian tubuh tertentu, seperti perut, dada, atau lainnya. Jika
ada rasa nyeri saat ditekan, jangan ragu untuk memberitahu dokter. Selanjutnya
akan dilakukan pemeriksaan mata, tenggorokan, hidung dan telinga serta organ
dalam. Dokter juga akan mengamati suara denyut jantung, paru-paru, serta
gerakan usus.Kekuatan otot pasien juga akan diperiksa. Dokter mungkin akan
meminta pasien untuk melakukan gerakan tertentu guna mengecek kondisi otot
dan tulang. Selain itu, kondisi kelamin juga masuk ke dalam pemeriksaan fisik
dalam medical check up. Untuk pasien laki-laki, dokter akan mengecek penis
dan testis guna mengetahui ada tidaknya kelainan, infeksi, peradangan, atau
gangguan lain. Tes colok dubur juga dilakukan gina mengecek kondisi prostat.
Sementara untuk pasien perempuan, beberapa organ kewanitaan vital seperti
vagina, ovarium, vulva, serviks, serta rahim akan diperiksa untuk mendeteksi
ada tidaknya gangguan serta penyakit yang berhubungan dengan organ intim.
Payudara juga akan diperiksa untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini.
Selain itu, pemeriksaan fisik juga dilakukan dengan melihat ada tidaknya
benjolan di area kelenjar getah bening.
4. Pemeriksaan Penunjang Guna Memperkuat Diagnosis
Jika pemeriksaan fisik menyeluruh telah dilakukan dan dokter
memerlukan tes lanjutan, maka pemeriksaan penunjang akan dilakukan.
Umumnya pemeriksaan penunjang dilakukan ketika dokter melihat adanya
kecurigaan terhadap penyakit tertentu. Tujuan pemeriksaan penunjang adalh
untuk menegakkan dan memperkuat diagnosis.
Pada medical check up, pemeriksaan penunjang dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
1. Cek Laboratorium
Cek laboratorium dilakukan dengan mengambil sampel darah, urin,
maupun tinja. Tujuannya adalah untuk mengecek sel darah, gula darah serta zat
kimia yang terdapat pada organ tubuh. Jika terdapat kelainan pada jumlah sel
darah, urin serta tinja, maka dokter dapat dengan mudah menegakkan diagnosa
yang ditunjang dengan pemeriksaan fisik sebelumnya.
2. Pemeriksaan Pencitraan
Pemeriksaan penunjang berikutnya adalah pemeriksaan pencitraan yang
dilakukan dengan foto rontgen atau USG sesuai dengan kebutuhan. Pemeriksaan
ini bertujuan untuk melihat dengan jelas kondisi organ pasien. Beberapa organ
tubuh yang dapat diperiksa  melalui cara ini antara lain ginjal, rahim, kandung
kemih, paru-paru, hati, pankreas, serta prostat. Jika terdapat kecurigaan adanya
tumor atau kanker pada payudara, dokter juga akan melakukan USG payudara.
3. Pemeriksaan Rekam Jantung
Prosedur penunjang lainnya adalah pemeriksaan EKG atau rekam
jantung guna melihat kondisi jantung pasien. Cara ini dilakukan dengan
menggunakan alat yang ditempelkan pada bagian tubuh seperti dada dan lengan.
Umumnya cek rekam jantung dilakukan dengan cara berbaring. Melalui cara ini,
ada tidaknya kelainan terhadap jantung pasien dapat terlihat dengan jelas.
4. Pap Smear
Dokter dapat juga melakukan pemeriksaan pap smear untuk pasien
wanita yang pernah menikah atau berhubungan seksual. Pemeriksaan ini
dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini. Pemeriksaan pap smear
sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 3 tahun sekali pada wanita berusia di
bawah 30 tahun dan setiap 5 tahun sekali pada wanita diatas 30 tahun.
5. Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Medical Check Up
Banyaknya proses dan prosedur medical check up, membuat
pemeriksaan ini umumnya dilakukan dalam waktu 1 hari penuh. Setelah semua
proses selesai dilakukan, pasien diperbolehkan untuk pulang dan beraktivitas
normal. Hasil tes kesehatan tidak langsung jadi saat itu juga, nantinya pihak
klinik akan menginformasikan ketika semua hasil tes beserta diagnosanya sudah
ditegakkan. Dokter yang akan menjelaskan secara langsung mengenai kondisi
kesehatan pasien.jika hasil medical check up mengarah pada penyakit tertentu,
tidak jarang dokter akan melakukan  pemeriksaan kembali dengan prosedur yang
lebih lengkap dan rinci mengenai penyakit tersebut. Selain itu, dokter akan
menyarankan pasien untuk memulai gaya hidup sehat dengan mengonsumsi
makanan sehat, Olahraga , serta menjauhi alkohol dan rokok.
2.1.8 Biaya Medical Check Up Lengkap Standar Pemerintah
Tak perlu risau dengan besaran biaya medical check up, karena pemerintah telah
menentukan standar biaya dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
109/PMK.05/2014 dengan rincian sebagai berikut:

2.1.9 Biaya Medical Check Up Prodia 2021


Laboratorium Klinik Prodia merupakan laboratorium klinik yang terpercaya untuk
medical check up.Hal ini karena Prodia telah memiliki 110 cabang di 96 kota. Biaya
medical check up Prodia sangat beragam, tergantung pada paket yang di pilih. Berikut
daftar paket dan harganya:
1. Paket Wellness Basic: Rp2.283.000
2. Paket Wellness Medium: Rp3.592.000
3. Paket Wellness Premium Pria: Rp7.738.000
4. Paket Wellness Premium Wanita: Rp8.511.000
Paket tersebut merupakan paket pemeriksaan secara menyeluruh, mulai dari darah,
ginjal, pencernaan, asam urat, hingga metabolisme tubuh. Perlu diketahui bahwa biaya
medical check up Prodia sifatnya tidak mengikat dan harganya pun dapat berubah
sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan klinik.
2.1.0 Biaya Medical Check Up di Puskesmas
Biaya medical check up di Puskesmas biasanya lebih murah dibanding klinik. Meskipun
demikian, biayanya beragam, tergantung pada daerah dan pemeriksaan yang dilakukan.
Umumnya, biaya medical check up di puskesmas untuk paket pemeriksaan lengkap
berkisar antara Rp50 ribu – Rp150 ribu.
2.2 Perhitungan biaya berbasis aktivitas (Activity Based Costing) dengan baik
Pengertian Activity Based Costing
Activity Based Costing system (ABC system) adalah sebuah sistem infomasi yang
mengidentifikasikan bermacam-macam aktivitas yang dikerjakan di dalam suatu
organisasi dan mengumpulkan biaya berdasarkan sifat dari aktivitas, serta
mengendalikan biaya melalui penyediaan informasi tentang aktivitas yang menjadi
sebab timbulnya biaya tesebut”. Activty Based Costing (ABC system) memfokuskan
pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan aktivitas yang dikerjakan untuk
memproduksi, menjalankan, dan mendistribusikan atau menunjang produk yang
bersangkutan. Perbedaan utama perhitungan harga pokok produk antara akuntansi biaya
tradisional dengan Activity Based Costing system (ABC system) adalah jumlah cost
driver (pemicu biaya) yang digunakan.

Pengertian Activity Based Costing System (ABC System) Menurut Para Ahli :

1. Menurut Garrison dan Norren (2000:42) “activity based costing adalah metode
costing yang dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk
pembuatan keputusan stratejik dan keputusan lain yang mempengaruhi kapasitas
dan biaya tetap”.
2. Menurut Mulyadi (1993:34) memberikan pengertian activity based costing
system sebagai berikut: ABC merupakan metode penentuan HPP (product
costing) yang ditujukan untuk menyajikan harga pokok secara cermat bagi
kepentingan manajemen, dengan mengukur secara cermat sumber daya setiap
aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk.
3. Menurut Tunggal (1992:27) adalah: Bahwa ABC system tidak hanya
memberikan kalkulasi biaya produk yang lebih akurat, tetapi juga memberikan
kalkulasi apa yang menimbulkan biaya dan bagaimana mengelolanya, sehingga
ABC system juga dikenal sebagai sistem manajemen yang pertama.
Perbandingan Tarif Rawat Inap dengan Menggunakan Metode Tradisional
dan Activity Based Costing System

TIPE KAMAR TARIF TARIF ABC SELISIH (Rp)


TRADISIONAL SYSTEM
ANGGREK 20.000 152.776,93 47.223,07
MELATI 150.000 136.359,61 13.640,39
I 120.000 100.697,12 19.302,88
II 100.000 90.482,92 9.517,08
III 80.0000 83.444,87 3.444,87
ANAK 60.000 88.931,72 28.931,72

Sumber: Data diolah, 2012


Dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan tarif jasa rawat
inap dengan menggunakan Activity Based Costing system untuk kelas
ANGGREK Rp 152.776,93, Kelas MELATI Rp 136.359,61, Kelas I Rp
100.697,12, Kelas II Rp 90.482,92, Kelas III Rp 83.444,87, Kelas Anak Rp
88.931,72. Dari hasil tersebut dapat diketahui jika dibandingkan dengan metode
tradisional, maka Activity Based Costing system memberikan tarif rawat inap
yang lebih kecil kecuali pada Kelas III dan Kelas Anak. Tarif yang ditetapkan
oleh Rumah Sakit Gondanglegi Malang lebih tinggi pada Kelas Anggrek, Kelas
Melati, Kelas I, dan Kelas II, sedangkan tarif yang lebih rendah terjadi pada
Kelas III dan Kelas Anak. Selisih yang yang timbul untuk kelas ANGGREK Rp
47.223,07, Kelas MELATI Rp 13.640,39, Kelas I Rp 19.302,88, Kelas II Rp
9.517,08, Kelas III Rp 3.444,87, dan Kelas Anak Rp 28.931,72. Perbedaan yang
terjadi antara tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode tradisional dan
Activity Based Costing system, disebabkan karena pembebanan biaya overhead
pada masing-masing produk. Pada metode akuntansi biaya tradisional biaya
overhead pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu cost driver
saja. Akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembebanan biaya overhead.
Sedangkan pada Activity Based Costing system, biaya overhead pada masing-
masing produk dibebankan pada banyak cost driver. Sehingga dalam Activity
Based Costing system, telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas kesetiap
kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Medical Check Up merupakan salah satu langkah untuk meminimalisir


penyakit atau hambatan yang ada pada tubuh seseorang. Dengan dilakukan Medical
check up maka penyakit atau hal yang kurang pada kita dapat diketahui sehingga
lebih mudah untuk mengambil tindakan yang harus dilakukan. Medical check up
adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang dilakukan pada pasien.
Dalam hal ini, pasien akan diperiksa secara detail melalui beberapa tahap
pemeriksaan guna melihat potensi penyakit sejak dini. Tahapan pemeriksaan
dimulai dari wawancara medis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan riwayat kesehatan,
hingga pemeriksaan organ vital bagian dalam dan luar.

3.2 Saran

Dengan dibuatnya makalah ini kami sebagai penulis mengharap kepada


pembaca menjadi paham mengenai Desain paket pelayanan untuk General CheckUp
Dan kami sebagai penulis berharap pembaca dapat memberikan saran untuk
makalah yang kami tulis agar kami dapat membuat makalah lebih baik lagi untuk
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/09/09/biaya-medical-check-up

https://www.facebook.com/riza.d.kurnia. Medical Check Up: Tujuan, Jenis, dan


Prosedur. Qoala Indonesia. Published August 6, 2021. Accessed March 31, 2022.
https://www.qoala.app/id/blog/gaya-hidup/sehat/medical-check-up/
https://media.neliti.com/media/publications/74931-ID-penerapan-metode-activity-
based-costing.pdf (Diakses pada tanggal 2 Maret 2022 pukul 20:35 WIB.

Anda mungkin juga menyukai