Anda di halaman 1dari 11

EVALUASI ERGONOMI BIOMEKANIKA TERHADAP

KENYAMANAN KERJA PADA PERAJIN GERABAH


KASONGAN YOGYAKARTA

Muhammad Yusuf
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Abstract
Work equipments, which are heedless of the amenity, will have an effect to the work
productivity. In order to design comfortable work equipment, it is must to consider the function
and the component of involved working system i.e. human, machine/work equipment and its
environment.
In the process of making earthenware, which is performed by the craftsmen in
Kasongan Yogyakarta, they do not subject to the ergonomics principles. The initial testing shows
that the expenditure energy is in middle conditions (light/moderate) so that it needs
biomechanical analysis to find out the compressive force at backbone, especially L5/S1, besides
from the Nordic Body Map, it is found that many craftsmen feel their body is pain.
After adjusting the work equipment and performing analysis test, it is found that working
condition after adjustment is much better and more comfortable than before, because the
equipment is in accordance with the craftsmen’s anthropometry data. Besides of that, the energy
released is also relative smaller. The result obtained shows decreasing level toward pain
complaint and increasing level toward work productivity.

Key words: Ergonomics, Expenditure energy, Biomechanics.

Peralatan kerja yang kurang memperhatikan kenyamanan akan sangat berpengaruh


terhadap produktivitas kerja manusia. Untuk merancang peralatan kerja harus memperhatikan
peranan fungsi dan komponen sistem kerja yang terlibat yaitu manusia, mesin/peralatan kerja
dan lingkungannya.
Proses pembuatan gerabah yang dilakukan perajin di Kasongan Yogyakarta dalam
melakukan kerjanya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi. Dalam pengujian awal
diperoleh hasil energi expenditure berada dalam kondisi menengah (ringan/moderat) sehingga
perlu dilakukan analisis biomekanika untuk melihat seberapa besar gaya tekan pada tulang
belakang khususnya L5/S1, selain itu dari Nordic Body Map diketahui ada banyak keluhan rasa
sakit pada beberapa bagian anggota tubuh perajin.
Setelah dilakukan perbaikan peralatan kerja serta hasil uji analisis diketahui bahwa
kondisi kerja setelah perbaikan jauh lebih baik dan nyaman dari pada sebelumya, karena
peralatan kerja telah sesuai data anthropometri perajin selain itu energi yang dikeluarkan juga
relatif lebih kecil. Hasil yang diperoleh ini selain penurunan tingkat keluhan rasa sakit juga dapat
meningkatkan produktivitas kerja.

Kata kunci : Ergonomi, Energi Expenditure, Biomekanika.

1. PENDAHULUAN dan dibakar pada suhu dan waktu tertentu


Dusun Kasongan Yogyakarta kemudian dilakukan finishing dengan cara
merupakan sentra industri gerabah, diberi warna. Dari observasi awal diperoleh
membuat aneka ragam guci serta asesoris informasi bahwa umumnya para perajin
lain terbuat dari tanah liat yang dibentuk gerabah dalam melakukan aktivitas
pembuatan guci dilakukan dengan posisi keterbatasannya (Wignjosoebroto,2000),
yang kurang nyaman, karena posisi kerja nantinya diharapkan akan terjadi proses
mereka adalah duduk dilantai dengan kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat
salah satu atau kedua kaki dilipat dengan dan efisien (ENASE) dan dapat disimpulkan
posisi salah satu kaki memutar perboard pokok-pokok dari disiplin ilmu ergonomi
dalam posisi seperti ini sering terjadi yaitu :
keluhan sakit pada bagian leher, punggung a. Fokus perhatian dari ergonomi ialah
dan pinggang. Kondisi seperti ini kalau berkaitan erat dengan aspek-aspek
dibiarkan dapat menurunkan tingkat manusia di dalam perencanaan ‘man
efektivitas dan efisiensi kerja, dalam jangka made objects’ dan lingkungan kerja.
waktu yang lama akan berakibat turunnya Pendekatan ergonomi lebih ditekankan
produktivitas kerjanya, serta dapat pada penelitian kemampuan keterbatasan
berakibat kecacatan pada tubuh. manusia, baik secara fisik maupun mental
Keluhan rasa sakit terjadi karena psikologis dan interaksinya dalam sistem
saat tubuh manusia mengangkat beban manusia mesin yang integral. Secara
maka terjadilah kerja fisik dimana seluruh sistematis pendekatan ergonomi
otot tubuh akan mengalami kontraksi. Otot- kemudian akan memanfaatkan informasi
otot tubuh pada dasarnya berfungsi untuk tersebut untuk tujuan rancang bangun,
menegakkan tubuh manusia. Dan jika otot sehingga akan tercipta produk, sistem
ini diberi beban kerja tambahan maka atau lingkungan kerja yang lebih sesuai
dampaknya akan segera terasa karena dengan manusia. Pada gilirannya
otot-otot tubuh akan meregang dan rancangan yang ergonomis akan dapat
pembuluh darah menjadi mengecil (strain). meningkatkan efisiensi, efektifitas dan
Sehingga mengurangi aliran darah yang produktifitas kerja, serta dapat
membawa oksigen dan gula keseluruh menciptakan sistem serta lingkungan
tubuh, dan menghambat terbuangnya kerja yang cocok, aman, nyaman dan
metabolisme (sisa pembakaran) dalam sehat.
tubuh. Akibatnya akan merasa letih b. Ergonomi didefinisikan sebagai ‘a
sehingga tulang belakang bagian bawah dicipline concerned with designing man
ototnya akan terasa sakit. made objects (equipments) so that people
Pada gerakan mengangkat atau can use them efectively and savely and
menarik beban, bagian tubuh yang paling creating environment suitable for human
terpengaruh mengalami cedera adalah living and work’. Dengan demikian jelas
tulang belakang bagian bawah. Hal ini bahwa pendekatan ergonomi akan
disebabkan karena adanya gaya tekan mampu menimbulkan functional
pada tulang belakang bagian bawah efectiveness dan kenikmatan-kenikmatan
khususnya pada lempeng Lumbar nomor 5 pemakaian dari peralatan, fasilitas
(L5) dan Sacrum nomor 1 (L5/S1). Akibat maupun lingkungan kerja yang dirancang.
dari cedera pada lempeng ini adalah rasa c. Maksud dan tujuan utama dari
sakit pada tulang belakang bersifat pendekatan disiplin ergonomi diarahkan
permanen, bahkan akibat yang lebih buruk pada upaya memperbaiki performans
adalah bisa menyebabkan kelumpuhan. kerja manusia seperti menambah
kecepatan kerja, accuracy, keselamatan
2. PENDEKATAN PEMECAHAN kerja disamping untuk mengurangi
MASALAH datangnya kelelahan yang terlalu cepat.
Disamping itu disiplin ergonomi
2.1. Ergonomi diharapkan pula mampu memperbaiki
Untuk menghindari terjadinya pendayagunaan sumber daya manusia
kecelakaan akibat kerja, manusia harus serta meminimalkan kerusakan peralatan
diberikan peralalatan kerja/mesin dan atau yang disebabkan kesalahan manusia
lingkungan kerja yang berada dalam batas (human error). Pendekatan yang
kemampuan, kebolehan dan seharusnya ada dalam disiplin ergonomi
ialah aplikasi yang sistematis dari segala dalam melakukan aktifitasnya
informasi yang relevan yang berkaitan menggunakan kursi yang bisa disesuaikan
dengan karakteristik dan perilaku (adjustable) dan meja perboard yang telah
manusia didalam perancangan peralatan, dipasang dinamo mesin jahit sehingga
fasilitas dan lingkungan kerja yang untuk memutar meja cukup dengan
dipakai. menekan pedal dan perajin tidak perlu lagi
Untuk ini analisis dan penelitian ergonomi memutar menggunakan tangan atau kaki
akan meliputi hal-hal yang berkaitan lagi (lihat gambar 1). Nantinya dari hasil
dengan : implementasi diharapkan secara mayoritas
a. Anatomi (struktur), fisiologi (bekerjanya), perajin menyatakan kesenangannya atas
dan anthropometri (ukuran) tubuh kemudahan dan kenyamanan dalam
manusia. melakukan kerja, karena tidak perlu
b. Psikologi yang fisiologis mengenai mengeluarkan tenaga untuk memutar meja
berfungsinya otak dan sistem syaraf- perboard namun cukup menekan pedal
syaraf yang berperan dalam tingkah laku saja serta tidak ada gangguan anggota
manusia. tubuh berupa rasa nyeri terutama pada
c. Kondisi-kondisi kerja yang dapat leher, punggung dan pinggang saat
mencederai baik dalam jangka waktu melakukan kerja.
yang pendek maupun panjang ataupun
membuat celaka manusia, dan sebaliknya

20 cm.
ialah kondisi-kondisi kerja yang dapat 29 cm.
membuat nyaman kerja manusia.

30 cm.
Meja perboard
Menurut Manuaba (1992)
34 cm.

42,4 cm. diameter 40 cm.

lingkungan kerja yang nyaman sangat mur

dibutuhkan oleh pekerja untuk dapat baut


Dinamo mesin jahit
bekerja secara optimal dan produktif,
Adjustable 38 - 44 cm.

48 cm.
Besi ulir
sehingga disiplin Human Engineering atau
ergonomi banyak diaplikasikan dalam
berbagai perancangan produk (man-made Pedal mesin jahit

objects) ataupun operasi kerja sehari-


harinya, merupakan suatu pengetahuan AC 220 Volt

yang utuh tentang permasalahan interaksi


manusia dengan teknologi dan produknya,
Gambar 1 Detail Desain Rancangan
sehingga dimungkinkan adanya suatu
rancangan sistem manusia-mesin
(teknologi) yang optimal. Disiplin ergonomi
2.2 Nordic Body Map
khususnya berkaitan dengan pengukuran
Adanya keluhan otot skeletal yang
dimensi tubuh manusia (anthropometri)
terkait dengan ukuran tubuh manusia lebih
telah menganalisa, mengevaluasi dan
disebabkan oleh tidak adanya kondisi
membakukan jarak jangkau yang
keseimbangan struktur rangka di dalam
memungkinkan manusia untuk
menerima beban, baik beban berat tubuh
melaksanakan kegiatannya dengan mudah
maupun beban tambahan lainnya. Misalnya
dan dengan gerakan yang sederhana.
tubuh yang tinggi rentan terhadap beban
Melalui pendekatan ergonomi dapat
tekan dan tekukan, oleh sebab itu
dilihat bahwa kondisi perajin saat ini
mempunyai resiko yang lebih tinggi
melakukan aktifitas pembuatan gerabah
terhadap terjadinya keluhan otot skeletal.
dengan menggunakan meja perboard
Melalui pendekatan Nordic Body
terlihat sangat tidak nyaman, sehingga
Map (Gambar 2) dapat diketahui bagian-
perlu dibuat rancangan peralatan kerja yang
bagian otot yang mengalami keluhan
lebih sesuai dan nyaman digunakan. Pada
dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak
rancangan peralatan yang baru perajin
nyaman (agak sakit) sampai sangat sakit
(Corlett, 1992). Dengan melihat dan 2.3 Konsumsi Energi
menganalisis peta tubuh maka dapat Tubuh manusia dirancang untuk
diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-
skeletal yang dirasakan oleh pekerja. Untuk hari, dengan bekerja berarti tubuh akan
menekan bias yang mungkin terjadi, maka menerima beban baik fisik maupun mental
sebaiknya pengukuran dilakukan sebelum dari luar tubuhnya. Dari sudut pandang
dan sesudah melakukan aktivitas kerja (pre ergonomi, setiap beban kerja yang diterima
and post test). oleh seseorang harus sesuai atau
seimbang baik terhadap kemampuan fisik,
kemampuan kognitif maupun keterbatasan
manusia yang menerima beban tersebut.
Menurut Suma’mur (1984), kemampuan
kerja seseorang akan berbeda dengan
lainnya dan sangat tergantung pada tingkat
ketrampilan, kesegaran jasmani, keadaan
gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran tubuh
pekerja yang bersangkutan.
Kerja fisik seringkali juga
dikonotasikan sebagai kerja berat atau
kasar, sehingga kerja fisik dapat
dirumuskan sebagai kegiatan yang
memerlukan usaha fisik manusia selama
periode kerja berlangsung, sedang energi
pada dasarnya berasal dari makanan yang
disantap. Setelah melewati berbagai tahap
metabolisme pada sistem pencernaan, zat-
Gambar 2 Nordic Body Map (NMB) zat yang mengandung energi disimpan
Sumber : Corlett, (1992). Static Muscle Loading dalam bentuk lemak dan glikogen.
and the Evaluation of Pasture Dalam hal kerja fisik ini maka
konsumsi energi merupakan faktor utama
Pada gambar 3 terlihat bahwa yang menjadi tolok ukur. Dalam kedaan
keluhan utama yaitu nyeri pada leher, istirahat yaitu diam secara fisik pada
punggung, pinggang dan pergelangan kaki keadaan duduk, tubuh membutuhkan
sebelum dan sesudah perbaikan peralatan sekitar 1,5 kilokalori setiap menitnya. Pada
kerja terjadi banyak penurunan. saat tubuh mulai terbebani dengan
pekerjaan, energi yang dikeluarkan naik
mengikuti kebutuhannya. Akibatnya pada
50 saat-saat yang sama kebutuhan O2 naik
45 dengan sendirinya menyebabkan sistem
40
pernafasan dan peredaran darah bekerja
35
lebih keras. Gejalanya terlihat dalam
30
25
sebelum bentuk pernafasan dan denyut jantung yang
20
sesudah lebih cepat.
15 Besarnya energi yang
10 dihasilkan/dikonsumsikan akan dinyatakan
5 dalam unit/satuan kilo kalori atau Kcal atau
0 “Kilojoules (KJ)” bilamana akan dinyatakan
Leher Punggung Pinggang Pergelangan dalam satuan Standard Internasional (SI);
kaki
dimana :

Gambar 3 Keluhan rasa nyeri sebelum dan 1 Kilocalorie (Kcal) = 4,2 kilojoules (KJ)
sesudah perlakuan
Nilai konsumsi tersebut dapat digunakan karena berkaitan dengan proses
apabila nilai konsumsi energi dalam satuan metabolisme yaitu proses pembakaran
watt (1 watt = 1 joule/detik). dalam tubuh manusia yang akan
Selanjutnya dalam fisiologi kerja, energi menghasilkan energi, dimana besar
yang dikonsumsikan seringkali bisa diukur kecilnya oksigen yang dikonsumsi akan
secara langsung melalui konsumsi oksigen langsung berhubungan secara proporsional
yang dihirup. Dalam hal ini konversinya dengan konsumsi energi yang akan
dapat dinyatakan sebagai berikut : digunakan untuk bekerja.
Untuk pengukuran denyut jantung
1 liter oksigen = 4,8 kcal = 20 KJ dapat dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain :
Jadi setiap 1 liter oksigen yang a. Mengetahui secara langsung bunyi
dihirup akan menghasilkan energi rata-rata denyut jantung yang ada pada arteri
sebesar 4,8 kkal atau 20 KJ. Istilah yang radial pada pergelangan tangan.
sering digunakan dalam mengkonversikan b.Mendengarkan denyut jantung dengan
nilai 1 liter oksigen dengan energi yang stethoscope.
dihasilkan oleh tubuh manusia disebut
c. Menggunakan ECG (Electrocardiogram),
sebagai nilai kalorifik dari oksigen. Dari nilai
yaitu mengukur signal elektrik yang diukur
konversi yang telah distandarkan tersebut,
jantung dari otot jantung pada permukaan
maka untuk mengetahui besarnya konsumsi
kulit dada.
energi (kkal) yang diperlukan untuk
Macam-macam kerja denyut jantung dapat
melaksanakan suatu kegiatan manual fisik
definisikan sebagai berikut :
dapat dicari dengan mengukur secara
langsung volume oksigen (liter) yang a. Denyut jantung pada saat istirahat
dihirup manusia dari udara bebas dan (resting pulse) adalah rata-rata denyut
kemudian dikalikan dengan faktor 4,8. jantung sebelum suatu pekerjaan dimulai.
Cara lain yang bisa diaplikasikan b.Denyut jantung selama bekerja (working
untuk mengetahui besarnya energi kerja pulse) adalah rata-rata denyut jantung
fisik adalah dengan membandingkan selama (pada saat) seseorang bekerja.
konsumsi oksigen dengan kecepatan c. Denyut jantung selama istirahat total (total
denyut nadi/jantung yang dapat dinyatakan recovery cost or recovery cost) adalah
sebagai berikut : jumlah aljabar denyut jantung dari
a. Pekerja laki-laki yang melakukan aktivitas berhentinya denyut pada saat pekerja
manual fisik dengan pulsa 75 denyut atas selesai pada tugas yang dikerjakan
detak per menit akan ekuivalen dengan sampai dengan denyut jantung berada
konsumsi oksigen 0.5 liter/menit atau pada kondisi istirahatnya.
sepadan dengan pengeluaran energi 2,5 d.Denyut kerja total (total work pulse or
kkal/menit. cardinac cost) adalah denyut jantung dari
b. Jika tidak melakukan kegiatan fisik/dalam mulainya suatu kondisi istirahatnya
kondisi istirahat pulsa sebesar 62 (resting level).
denyut/menit, yang ekuivalen dengan
konsumsi oksigen sebesar 250 ml/menit Pengukuran denyut nadi/jantung
atau sepadan dengan pengeluaran energi sangat sensitif terhadap temperatur dan
sebesar 1,25 kkal/menit. tekanan emosi manusia, dan pengukuran
Pengukuran denyut jantung sering melalui konsumsi oksigen pada dasarnya
digunakan untuk menentukan besarnya tidak banyak dipengaruhi oleh perbedaan
konsumsi energi yang dibutuhkan pada saat karakteristik individu yang diukur. Biasanya
melakukan pekerjaan, meskipun cara ini dalam penelitian tentang pengukuran energi
tidak langsung terkait dengan pengukuran fisik kerja, kedua metode tersebut paling
energi fisik (otot) yang harus dikonsumsikan sering diaplikasikan. Untuk pengukuran
seseorang untuk bekerja. Yang paling tepat denyut nadi/jantung dilakukan pada saat
adalah pengukuran konsumsi oksigen, sebelum siklus kerja dimulai, dilanjutkan
pada setiap menit selama siklus bekerja
berlangsung dan 3 menit selama periode 2.4 Biomekanika
pemulihan (recovery). Sedang untuk Biomekanika adalah suatu ilmu
pengukuran oksigen yang dikonsumsikan pengetahuan yang merupakan kombinasi
(liter/menit) dilakukan terhadap volume dari ilmu fisika (khususnya mekanika) dan
oksigen yang dihirup per menit, yang teknik, dengan berdasar pada biologi dan
diambil 5 menit terakhir dari setiap siklus juga pengetahuan lingkungan kerja. Oleh
yang berlangsung. Winter (1990), mendefinisikan bahwa
Dalam fisiologi kerja konsumsi biomekanika dari gerakan manusia adalah
energi diukur secara tidak langsung melalui ilmu yang menyelidiki, menggambarkan dan
konsumsi oksigen. Hubungan energi menganalisis gerakan manusia.
dengan kecepatan jantung merupakan
Biomekanika umum adalah bagian
regresi kuadratis (Sutalaksana, 1985),
dari biomekanika yang berbicara mengenai
4 2
hukum-hukum dasar yang mempengaruhi
Y = 1,80411 – 0,0229038 X +4,71733.10 .X ….(1) tubuh organik manusia baik dalam posisi
diam maupun bergerak. Biostatik adalah
Dengan : bagian dari biomekanika umum yang hanya
Y = Energi (kkal / menit) menganalisa bagian tubuh dalam keadaan
X = Kecepatan denyut jantung diam maupun bergerak pada garis lurus
(denyut / menit) dengan kecepatan seragam (uniform).
Biodinamik adalah bagian dari biodinamika
Setelah besaran kecepatan denyut umum yang berkaitan dengan gerakan-
jantung dikonversikan ke kkal/menit, maka gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan
pengeluaran energi untuk kerja dapat gaya yang terjadi (kinematik) dan gaya
dihitung dengan menggunakan rumus : yang disebabkan gaya yang bekerja dalam
tubuh (kinetik). Occupational Biomechanics
Ke = Et – Ei .............................................(2) didefinisikan sebagai bagian dari mekanik
terapan yang mempelajari interaksi fisik
Dengan : antara pekerja dengan mesin, material, dan
Ke = Konsumsi energi (kkal/menit) peralatan dengan tujuan untuk
Et = Pengeluaran energi setelah kerja meminimumkan keluhan pada sistem
(kkal/menit) kerangka otot agar produktivitas kerja dapat
Ei = Pengeluaran energi saat istirahat meningkat (Chaffin & Anderson, 1984).
(kkal/menit) Pendekatan Biomekanika
memandang tubuh sebagai suatu sistem
Selain mengukur denyut jantung, yang terdiri dari elemen-elemen yang saling
besarnya energi selama melakukan aktifitas berkaitan dan terhubung satu sama lain
dapat diprediksi berdasarkan jumlah melalui sendi-sendi dan jaringan otot yang
oksigen yang dikonsumsi seorang pekerja, ada. Prinsip-prinsip fisika digunakan untuk
dengan menggunakan spirometer atau menyatakan tegangan mekanik pada tubuh
menggunakan respirometer Max-Planck. dan gaya otot yang diperlukan untuk
Secara praktis diasumsikan hubungan mengimbangi tegangan-tegangan tersebut.
antara energi yang dikeluarkan dengan Untuk melakukan analisis
konsumsi oksigen adalah, jumlah energi biomekanik, tubuh manusia dipandang
yang dikeluarkan (kkal/menit) = 5 x sebagai suatu sistem yang terdiri dari link
konsumsi oksigen (liter/menit). (penghubung) dan joint (sambungan). Tiap
Energi yang dikeluarkan meningkat link mewakili segmen tubuh tertentu dan
secara linier sesuai dengan berat badan. tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
Karena itu pengeluaran energi umumnya Menurut Chaffin & Anderson (1984), tubuh
berdasarkan pada standar manusia dengan manusia terdiri dari link, yaitu :
berat badan rata-rata 70 kg. (Pheasan, 1. Link lengan bawah yang dibatasi joint
1986). telapak tangan dan siku
2. Link lengan atas yang dibatasi joint siku Dengan mengklasifikasikan jenis
dan bahu pekerjaan dan postur tubuh didalam
3. Link punggung yang dibatasi joint bahu melakukan pekerjaan tersebut, dapat
dan pinggul dihitung besarnya gaya dan momen yang
4. Link paha yang dibatasi joint pinggul terjadi pada setiap link dan sendi melalui
dan lutut analisa mekanik. Baik pada saat tubuh
5. Link betis yang dibatasi joint lutut dan dalam posisi diam (biostatic) maupun pada
mata kaki saat bergerak (biodynamic).
6. Link kaki yang dibatasi joint mata kaki Hukum Kesetimbangan Gaya
dan telapak kaki menyatakan bahwa penjumlahan aljabar
Analisis biomekanika dibedakan dari semua gaya yang bekerja pada suatu
menjadi 2 (dua) yaitu secara statis berupa benda dalam keadaan kesetimbangan statis
analisis besarnya gaya dan momen yang adalah sama dengan nol (F = 0). Untuk
terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu, mendapatkan kesetimbangan gaya secara
saat tubuh dalam kondisi tanpa gerakan. keseluruhan, maka gaya-gaya dibedakan
Sedangkan analisis biomekanika secara sedikitnya dalam dua arah, yaitu vertikal
dinamis adalah analisis besarnya gaya dan dan horizontal. Sehingga diperoleh rumus
momen yang terjadi pada bagian-bagian kesetimbangan gaya sebagai berikut :
tubuh tertentu saat tubuh dalam kondisi Fx = 0 ; untuk arah horizontal
bergerak. Fy= 0 ; untuk arah vertikal
Untuk analisis ini perlu digunakan Hukum Kesetimbangan Momen
bantuan peralatan fotografi atau menyatakan bahwa penjumlahan aljabar
sinematografi untuk merekam gerakan momen-momen dari semua gaya yang
tubuh yang terjadi. Analisis biomekanika bekerja pada satu suatu benda dalam
satu link (single link) adalah analisis keadaan kesetimbangan statis adalah sama
terhadap gaya dan momen yang terjadi dengan nol (M= 0).
pada satu segmen tubuh yang diasumsikan Prinsip-prinsip dasar yang
bersifat bebas dan tidak dihibungkan diaplikasikan pada mekanika di atas, dapat
dengan segmen tubuh yang lain. dilakukan analisis biomekanika pada
Sedangkan analisis biomekanika banyak berbagai segmen tubuh manusia dengan
link (multiple link) adalah analisis terhadap memandang tubuh sebagai sistem multiple
gaya dan momen yang terjadi pada link, maka hasil perhitungan gaya dan
beberapa (lebih dari dua) segmen tubuh momen pada suatu link akan dipengaruhi
yang saling berhubungan. link sebelumnya dan akan mempengaruhi
Menurut Winter (1990), terhadap link selanjutnya. Oleh sebab itu link kaki
tiga jenis gaya bekerja di dalam tubuh akan menahan beban yang berasal dari
manusia, yaitu : berat seluruh link sebelumnya, baik beban
1. Gaya Gravitasi yaitu gaya yang melalui eksternal maupun beban link itu sendiri.
pusat massa dari segmen tubuh manusia Analisis biomekanika khususnya
dengan arah ke bawah. Besar gayanya pada perajin gerabah perlu digambarkan
adalah massa di kali percepatan gravitasi secara diagram dengan segment tubuh
(F = m.g). yang akan dianalisis yaitu pada bagian
2. Gaya Reaksi yaitu gaya yang terjadi lengan yang bertujuan memudahkan dalam
akibat beban pada segmen tubuh atau menentukan gaya-gaya yang berpengaruh
berat segmen tubuh itu sendiri. pada sistem anatomi tubuh manusia dibagi
3. Gaya Otot yaitu gaya yang terjadi pada beberapa organ sesuai dengan fungsinya
bagian sendi, baik akibat gesekan sendi (lihat Tabel 1)
atau akibat gaya pada otot yang melekat
pada sendi, dan gaya ini menggambarkan
besarnya momen otot.
Tabel 1 Data Model Antrophometri

Segment Tubuh Segment Panjang Segment Berat


(digunakan dalam contoh kerja) (Fraksi H*) (Fraksi W*)
Kepala dan leher 0.17 0.08
Lengan bawah 0.20 0.02
Lengan atas 0.20 0.03
Tangan 0.40 0.05
Kepala, leher dan kedua lengan - 0.18
Thorax dan perut 0.30 0.36
Panggul - 0.16
Kaki dan betis 0.29 0.05
Paha 0.24 0.10
Kaki 0.53 0.15
Kepala, leher, kedua lengan, thorax, perut, - 0.60
dan panggul tiga per delapan
Satu kaki dan panggul lima perdelapan - 0.25
Dimana :
*H = total tinggi badan, tegap dan berdiri (meter)
*W= Total berat badan (Newton)
Sumber : Pheasant (1988), Body Space,Anthropometry, Ergonomics and Design

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk melakukan analisis


Biaya yang dipergunakan untuk pengukuran sebelum dan sesudah
membuat satu prototype peralatan meja menggunakan peralatan kerja baru, para
putar perboard yang dilengkapi motor perajin gerabah dalam melakukan kerja
penggerak beserta kursi fleksibel (lihat sebelumnya perlu dilakukan pelatihan dan
Tabel 2) sekitar Rp 342.500,- serta sosialisasi agar nantinya diharapkan dapat
diperlukan bahan dan komponen yang menerima serta memahami untuk bekerja
harus dimodifikasi sedemikian rupa, karena secara nyaman dan lebih ergonomis.
tidak dijual secara bebas dipasaran.

Tabel 2 Biaya Material dan Biaya Tenaga


a. Biaya material
No Nama material Harga/satuan Kebutuhan Biaya
1. Besi kotak 45.000/ 6 meter 2 meter 15.000
2. Besi pipa 2’ 90.000/ 6 meter 1,5 meter 22.500
3. Laker 15.000 2 buah 30.000
4 Papan kayu tebal 2 cm 40.000 1 buah diameter 40 40.000
cm
5. Papan kayu tebal 1 cm 45.000/3 meter 1 meter 15.000
6. Motor mesin jahit 75.000/unit 1 unit 75.000
7. Besi ulir 40.000/meter 1 meter 40.000
8. Mur baut 5.000
9. Cat 10.000 10.000
Total biaya Rp 252.500

b. Biaya tenaga kerja


No. Kegiatan Biaya/unit
1. Jok kursi 40.000,00
2. Bubut dan las 50.000,00
Total biaya Rp 90.000,00
Perbandingan kondisi kerja perajin
gerabah dalam melakukan aktivitas b. Sesudah perbaikan :
pembuatan guci untuk analisis biomekanika Ry tangan dan bahu = 325,998 N
dengan beban yang ditahan, didasarkan Ry punggung = 281,586 N
pada gaya otot yang dikeluarkan oleh Ry kaki yang memutar = 799,615 N
masing-masing segmen searah garis Sehingga beban yang ditahan :
vertikal yaitu sama dengan gaya reaksi arah Fy = 325,998 N+ 281,586 N + 799,615 N
vertikal pada masing-masing tubuh perajin. Fy = 1407,199 N
Sehingga Ry maksimum formulasinya
adalah : Hasil penelitian selengkapnya
Ry = Ry tangan dan bahu + Ry punggung dapat dilihat pada tabel 3, terlihat data hasil
analisis Nodic Body Map adanya perubahan
+ Ry kaki yang memutar.
berupa penurunan tingkat keluhan rasa
Dari hasil perhitungan diperoleh : sakit pada anggota tubuh, juga konsumsi
a. Sebelum perbaikan : energi menjadi lebih efisien. Beban yang
Ry tangan dan bahu = 325,998 N ditahan untuk analisis biomekanik juga
Ry punggung = 457,04 N mengalami penurunan. Hal ini berakibat
Ry kaki yang memutar = 974,806 N pada kenaikan produktifitas kerja para
Sehingga beban yang ditahan : perajin gerabah.
Fy = 325,998 N + 457,04 N + 974,806 N
Fy = 1757,844 N

Tabel 3 Perbandingan Kondisi Kerja Sebelum dan


Sesudah Menggunakan Peralatan Baru

Sebelum Sesudah
No. Atribut
Perbaikan Perbaikan
1 Nordic Body Map Leher 29 orang 3 orang
Punggung 45 orang 2 orang
Pinggang 46 orang 1 orang
Pergelangan kaki 33 orang 2 orang
2 Denyut Jantung Saat bekerja
115,54 100,76
(Beats/minute)
Saat istirahat
68,42 70,58
(Beats/minute)
Konsumsi energi
3,0098 1,7482
(Kkal/menit)
3 Biomekanika Beban yang ditahan
1757,844 N 1407,199 N
(Σy)
4 Produktivitas Waktu standar 38,73 menit 26,80 menit
Output standar 12 buah/hari 18 buah/hari

4. KESIMPULAN diperoleh beban yang ditahan Fy =


Setelah dilakukan perbaikan 1407,199 N.
peralatan kerja dapat dilihat dari data
Nordic Body Map terjadi penurunan Dengan menggunakan peralatan
keluhan rasa sakit dan dari analisis kerja yang diusulkan, terjadi penurunan
biomekanika didapat hasil sebelum energi Expenditure dari 3,0098 Kkal/menit
menjadi 1,74482 Kkal/menit, serta
perbaikan beban yang ditahan Fy =
peningkatan produktivitas sebesar 44,5 %.
1757,844 N dan sesudah perbaikan
Suma’mur, P.K. (1984), Higene Perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
dan Kesehatan Kerja, Cetakan 4,
Penerbit PT. Gunung Agung, Jakarta.
Chaffin, D.B. and Andersson, G., (1984) ,
Sutalaksana, Iftikar, (1985), Pengukuran
Occupational Biomechanics, John
Kerja, TI ITB Bandung.
Willey & Sons
Tarwaka (1991), Produktivitas dan
Corlett, E.N., (1992), Static Muscle Loading
Pemanfaatan Sumber Daya Manusia.
and the Evaluation of Posture. Edited
Majalah Hiperkes dan Keselamatan
by Wilson. J.R. & Corlett, E.N. 1992.
Kerja, Jakarta: XXIV(2)
Evaluation of Human Work a
Waters TR, Putz-Anderson V, Garg A,
Practical Ergonomics Methodology,
(1994), Applications Manual for the
Tailor & Francis. London.
Revised NIOSH Lifting Equation,
Granjean, Etienne, (1993), Fitting the Task
NIOSH.
to the Man, 4th edition, Taylor &
Wignjosoebroto, S., (2000), Ergonomi, Studi
Francis, London.
Gerak, dan Waktu, Guna Widya,
Kroemer, K.H.E. Kroemer & K.E. Kroemer,
Jakarta.
(1994), Ergonomics : How to Design
Winter, D. A., (1990), Biomechanics and
for Easy and Efficiency, Prentice Hall,
Motor Control of Human Movement
Englewood Cliffs, New Jersey.
2ed., John Willey & Sons
Manuaba, A. (1992), Pengaruh Ergonomi
terhadap Produktifitas, Seminar
Produktivitas Tenaga Kerja, Jakarta.
National Institute for Occupational Health
and Safety (NIOSH), (1981), The
Maximum Permissible Limit.
Washington, DC.
Pheasant, Stephen, (1988), Body Space,
Anthropometry, Ergonomics and
Design, Taylor and Francis, London-
New York-Philadelphia.
Pheasan, S. (1991), Ergonomics, Work and
Health, MacMillan Academic and
Professional Ltd. London.
Sanders, Mark S, S.O and Ernest J. Mc
Cormick, (1993), Human Factors in
Engineering and Design, McGraw-Hill
International Edition, New York.
Silalahi, B.N.B., Silalahi, R.B., (1985),
Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Pustaka Binaman
Pressindo, Jakarta.
Sodomo, (1991), Berbagai Pendekatan
Peningkatan Kemampuan Sumber
Daya Manusia dalam Penngamanan
Investasi di Indonesia. Majalah
Hiperkes dan Keselamatan Kerja,
Jakarta: XXIV(1)
Sujadnja, O., (1998), Kenyamanan ‘Bale
Meten’ Serta Faktor yang
Mempengaruhinya di Desa Gianyar,
Tesis Program Pascasarjana
Universitas Udayana, Denpasar.
Lampiran :

Gambar sebelum perbaikan Gambar sesudah perbaikan

Gambar Peralatan Kerja Sebelum dan Sesudah Perbaikan

Anda mungkin juga menyukai