Kelas : 11 Mipa 1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Cerpen ini menceritakan seorang guru yang bernama Murni. Memberikan tugas prakarya
kepada anak muridnya yaitu membuat kartu lebaran. Pas salah satu anak murid bertanya kapan
dan untuk siapa kartu ucapan lebaran itu. Murni mengingat kenangan mereka bersama keluarga.
Dimana sebelum lebaran mereka biasa melakukan kebiasaan yaitu berebut mengambil parsel
didalam kerdus.
Parsel itu didapatkan dari kantor ayahnya. Tetapi Murni selalu mendapatkan bagian sisa
yaitu kartu ucapan lebaran. Karena badan dia yang kecil dan dia yang kurang cepat dari kakak
dan adiknya jadi dia mendapatkan sisa. Tetapi sekarang Murni tidak bisa melakukan kebiasaan
itu lagi karena keluarganya meninggal, karena kecelakaan bus pada saat perjalanan ingin datang
ke wisuda Murni. kecuali Murni dan kakaknya yang tidak ada dalam bus itu.
Buku ini mampu memberikan gambaran mengenai kehidupan senang dan sedih juga
menyenangkan menjadi guru SD. Kisah yang ditulis penulis sangat tersampaikan dengan Bahasa
yang mudah dipahami. Dari kisah ini kita tau bahwa kebahagiaan bisa datang dari apa saja.
Kisah ini juga memberitahu kita bahwa uang tidak menghalangi masa depan.
Kekurangan dari cerpen ini tidak adanya gambar atau ilustrasi, jadi kurang menarik dan
membuat pembaca gampang bosan ketika membaca. Walaupun Bahasanya mudah di pahami tapi
ada beberapa Bahasa yang sulit dipahami contohnya “Berseloroh”.
Tetapi cerpen ini sangat menarik untuk dibaca. Menceritakan wanita yang kuat, namun
lemah karena ditinggal anggota keluarganya. Sangat direkomendasikan untuk dibaca ketika
waktu senggang. Dan untuk orang yang tidak suka membaca cerita yang panjang seperti novel,
cerpen ini sangat cocok dibaca karena ceritanya tidak terlalu panjang.