Anda di halaman 1dari 1

Nama : Olga Catur Pebrianti

Kelas : XI Bahasa dan Budaya


Judul Buku : Di Sudut Hati
Penulis : Nenny Makmun
Penerbit : Rumah Oranye
Jenis Buku : Fiksi
Jumlah Halaman : 226 Halaman

A Alasan saya membaca buku ini adalah karena tertarik dengan cover dan judul buku
yang judulnya yaitu “Di Sudut Hati” tetapi cover bergambar seekor kupu-kupu.
Selain itu, resensi novel ini yang terdapat di internet membuat saya tertarik untuk
membacanya karena alur ceritanya yang menarik.

Tresa gadis yang sederhana dan bersahaja. Karena penampilannya yang kalem dan
alami membuat dua pria di kampusnya jatuh cinta. Wisnu Sang Ketua Kopma yang
dianggap Tresa sebagai seorang kakak dan Aksan seorang vokalis band yang
ternyata membuat dirinya merasakan getar-getar yang belum pernah dirasakan
sebelumnya. Sayang sekali kisah cinta Tresa dan Aksan tidak semulus yang
diharapkan. Aksan dengan pacarnya yang posesif membuat Tresa merasa terpojok
hingga pada akhirnya ketakutan dengan teror-teror kematian. Wisnu juga tidak
kalah berkorban atas nama cinta, Nindita wanita yang dijodohkan dengan Wisnu
I juga seorang gadis pengejar dan posesif yang bisa bertindak kejam pada siapa
saja yang dianggap akan merebut Wisnu dari sisinya. Tresa dan Aksan yang
menjalani pacaran dengan diam-diam tetapi akhirnya tercium juga oleh Quin.
Hingga pada titik konflik teror menakutkan, Tresa yang mengharapkan Aksan
menjaganya malah memilih meninggalkannya setelah terlalu banyak kenangan
manis disimpan dalam sudut hatinya. Empat tahun kemudian, pertemuan antara
Tresa dan Aksan tidak bisa terelakkan. Semuanya dengan kondisi yang berbeda,
dan hati mereka kembali diuji. Tresa sadar, sekarang ia merasa lebih enak dicintai
daripada harus mengejar cinta. Kini Tresa telah memiliki seseorang yang
bersemayam dalam keseluruhan ruang hati, karena pada akhirnya setiap hati hanya
bisa memasahkan dirinya kemana aliran cinta membawanya.

H Setelah saya membaca buku “Di Sudut Hati” saya dapat banyak belajar bagaimana
saya harus tetap semangat dalam meraih mimpi-mimpi saya, karena terkadang
tidak semua mimpi saya dapat saya raih begitu saja, banyak pengorbanan yang
harus saya lakukan dan saya juga belajar arti dari sebuah perjuangan.

Mengetahui,

Orang Tua Guru Bahasa Indonesia

_____________ ___________________

Yudho Irianto Nur Suryanah, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai