Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ANALISIS PUISI: MENCARI UNSUR BATIN

Nama: Virdy Abimayu


Kelas: X MIPA 3
Mapel: Bahasa Indonesia
Guruku
(Menguntip dari “Untukmu Guru” oleh I Kadek Agus Sudiandika)
Ketika mentari pagi
Bersinar terang
Ku bergegas tuk kesekolah
Demi mendapatkan ilmu
Guruku
Kau mengantarku menuju kesuksesan
Kau yang memberiku ilmu
Kau pemberi motivasiku
Kau yang selalu membingbingku
Guruku
Tanpamu aku tak bisa apa
Hanya terimakasih yang terucap
Atas semua jasamu yang mulia
Kaulah pahlawanku

Unsur Batin Puisi:


 Tema: Tentang rasa terima kasih kepada gurunya pada hari guru, yang merupakan sebuah
puisi guru. Puisi guru adalah salah satu bentuk dan ungkapan rasa yang diberikan oleh
murid kepada gurunya. Yang ingin disampaikan penulis adalah rasa terima kasih kepada
guru, atas jasanya yang telah memberikan ilmu dan mendidiknya mencapai kesuksesan.

 Rasa: Perasaan yang dituangkan adalah rasa terima kasih yang menyentuh hati guru.
Suasananya pun terasa emosional dan ceria di sepanjang puisi tersebut.

 Nada: Nada penyampaiannya sangat menyentuh hati dengan penuh perasaan.

 Amanat: untuk berterima kasih kepada gurunya yang telah membingbing,memotivasi,


dan mengantarkannya menuju kesuksesan. Juga, sebagai pemberi doa dan motivasi guru
untuk terus berjuang sebagai pahlawan yang berjasa mulia. Guru adalah pekerjaan yang
mulia, juga sosok seorang pahlawan dan orang kedua siswa. Walaupun kata – kata yang
disampaikan terasa singkat, tetapi mudah dipahami karena kata yang digunakan tidak
terlalu rumit ataupun mendalam untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya.
Kangen
(Puisi karya W.S. Rendra)
Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau tak akan mengerti segala lukaku
karna cinta telah sembunyikan pisaunya.
Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
aku tungku tanpa api.

Unsur Batin Puisi:


 Tema: Tentang kesedihan dan kesepian yang cukup mendalam, yang merupakan
gabungan puisi cinta dan puisi kehidupan Puisi cinta adalah puisi berisi ungkapan penuh
perasaan yang romantis dan mengena di hati, dengan beragam perasaan pastinya
dirasakan semua orang dalam menjalani hidup, salah satunya rasa cinta. Sedangkan puisi
kehidupan biasanya menggambarkan bagaimana kehidupan yang dipenuhi dinamika yang
tidak dapat ditebak karena kehidupan itu misterius dan kita tak pernah tahu apa yang akan
terjadi di masa depan. Dari puisi tersebut ia mengungkapkan kehidupan tanpa cinta dari
sudut pandangnya, dengan memposisikan dirinya sebagai tokoh dalam puisi tersebut.

 Rasa: Perasaan yang dituangkan adalah rasa sedih dan gelisah yang sangat mendalam.
Suasananya terasa emosional, juga ragu – ragu / cemas dan sepi.

 Nada: Nada penyampaiannya murung dengan suasana hati yang kurang enak atau sinis.

 Amanat: Ia menggambarkan sebuah penderitaan dalam menghadapi kehidupannya yang


bebas, berada dalam kesendirian tanpa adanya cinta. Yang mengakibatkan dia merasakan
kesepian yang jauh lebih dalam dan kesedihannya yang membekas di hati. Pesan lainnya
yang terkandung dapat terlihat pada baris-baris terakhir dalam puisinya, “Apabila aku
dalam kangen dan sepi, Itulah berarti, Aku tungku tanpa api.”, terdapat unsur ketuhanan
mengubah pola pikir dan kejiwaan penyair menjadi kegelisahan yang mendalam tentang
ketuhanan. Artinya ia ingin melamar seorang wanita yang berbeda agama dan keyakinan.
Sehingga, terjadi keadaan yang tidak tenang pada dalam hati diri penyair. Dan karena
keadaan yang tidak dapat mempersatukan mereka, ia terpaksa harus berpisah dan
melepaskan wanita yang ia cintai karena berbeda agama atau keyakinan.

Anda mungkin juga menyukai