16 When the Sabbath was over, Mary Magdalene, Mary the mother of James, and
Salome bought spices so that they might go to anoint Jesus’ body. 2 Very early on
the first day of the week, just after sunrise, they were on their way to the tomb 3 and
they asked each other, “Who will roll the stone away from the entrance of the tomb?”
1
4
But when they looked up, they saw that the stone, which was very large, had been
rolled away. 5 As they entered the tomb, they saw a young man dressed in a white
robe sitting on the right side, and they were alarmed.
6
“Don’t be alarmed,” he said. “You are looking for Jesus the Nazarene, who was
crucified. He has risen! He is not here. See the place where they laid him. 7 But go, tell
his disciples and Peter, ‘He is going ahead of you into Galilee. There you will see
him, just as he told you.’”
8
Trembling and bewildered, the women went out and fled from the tomb. They said
nothing to anyone, because they were afraid
INTRO
Isu diseputar peristiwa kebangkitan Yesus selalu ramai dibicarakan orang
dari dulu hingga kini. Para teolog, fisuf, sejarawan, arkeolog, bahkan sampai
produser film, berupaya untuk “menggoreng” topik mengenai peristiwa
kebangkitan Yesus, untuk dijadikan sebuah isu yang sensasional
□ Versi dari pemimpin agama Yahudi (Imam-imam kepala dan Ahli Taurat):
Kubur Yesus kosong, karena mayat Yesus dicuri oleh murid-murid. Bukan
karena peristiwa kebangkitan !
2
pingsan, sehingga Ia pun tidak pernah benar-benar mengalami
kebangkitan
□ Tidak mau ketinggalan dengan yang lain, beberapa orang teolog yang
mencoba untuk merekonstruksi Yesus Sejarah (The Historical Jesus),
kemudian menyimpulkan bahwa topik mengenai Kebangkitan harus
dipahami secara metafora, artinya: tubuh jasmani (jasad) Yesus tidak
benar-benar bangkit. Yesus bangkit di dalam memori (dalam
pengalaman subjektif) murid-murid, tetapi kebangkitan bukanlah
sebuah realitas objektif.
Jawaban dari pertanyaan ini jelas: Kita harus KEMBALI kepada sumber atau
dasar yang otoritatif (berotoritas). Alkitab merupakan dasar dan sumber
yang paling berotoritas, selain karena Alkitab adalah Firman Allah, di dalam
Alkitab juga memuat data/catatan mengenai hidup Tuhan Yesus secara
historis mulai sejak pra-eksistensiNya, kelahiranNya, pelayananNya,
kematianNya, kebangkitanNya, kenaikanNya ke surga, hingga rencana
kedatanganNya kembali. Untuk menjadikan sebuah dokumen menjadi data
3
yang valid dan dapat diandalkan, maka dokumen – yang waktu
penulisannya semakin dekat dengan peristiwa yang dicatat dalam dokumen
tersebut – adalah dokumen yang lebih valid (bdk penulisan Injil Markus kira-
kira tahun 60-70 M, Injil Lukas dan Matius kira-kira tahun 75-80 M, Injil
Yohanes kira-kira tahun 90-95 M, sedangkan peristiwa kematian Yesus
diperkirakan terjadi pada tahun 30-33 M). Dasar dan sumber inilah yang
mestinya lebih dipercaya dan diandalkan, yakni kesaksian Alkitab
Lalu apa yang Alkitab katakan? Para penulis kitab Injil dengan jelas
menyatakan: Yesus sudah bangkit. Dia hidup! Maka sekarang “bola” nya ada
pada kita. Suara siapa yang akan Saudara dengar? Siapa/apa yang Saudara
percayai? Bagaimana kita menyikapi berita Alkitab yang mengatakan bahwa
Dia sudah bangkit?
Pagi ini, kita akan belajar melalui bagian Alkitab yang telah kita baca,
bagaimana seharusnya kita menyikapi berita ini?
4
Penulis Injil Markus mencatat bahwa mereka gentar (Ing:
“trembling” yang berarti gemetar) dan dahsyat (Ing: “bewildered”
yang berarti bingung) (Mrk 16:8).
Respon ini amat berbeda dengan respon para murid, yang dicatat di
dalam Injil Lukas 24:11, “Tetapi bagi mereka, perkataan-perkataan itu
seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada
perempuan-perempuan itu”
5
peristiwa kebangkitan yang hanya bisa di dengar, namun tidak
disaksikan dengan mata kepala sendiri, amatlah meragukan.
Tidak sedikit juga orang yang memilih untuk tidak mau mengetahui
apa-apa tentang kebangkitan Yesus. Mereka bukan “tidak percaya”,
tetapi bukan juga “percaya”, melainkan memilih menjadi agnostik
(saya tidak mau tahu apapun mengenai kebangkitan Yesus).
Setiap tahun kita merayakan Paskah, kita hanya mendengar berita dari
peristiwa yang tidak pernah kita lihat dan saksikan: kebangkitan Yesus
dari antara orang mati. Sungguhkah Anda percaya, seperti yang Saudara
nyatakan di dalam Pengakuan Iman Rasuli, “…dan pada hari yang ketiga,
bangkit pula dari antara orang mati…”? Bahkan apakah Saudara percaya
bahwa Tuhan benar-benar hidup, bahwa Dia hadir dan bekerja di dalam
hidup dan pergumulan Saudara juga pada saat ini?
Saudara, di Minggu Paskah ini, kita sekali lagi mendengar berita tentang
Yesus yang bangkit. Berita Paskah ini bukan sekadar ingin memberi
kepada Anda sebuah informasi tentang kebangkitan Yesus, melainkan
7
ingin sungguh-sungguh meyakinkan Saudara bahwa Yesus benar-benar
bangkit, bahwa Ia sungguh-sungguh hidup, bahwa Ia sungguh-sungguh
campur tangan, bekerja dan berkarya di dalam hidup kita.
Karena itu Berita Paskah, bukan hanya untuk di dengar dan dipahami,
melainkan untuk dialami secara nyata di dalam hidup dan pergumulan
hidup yang sedang Anda hadapi. Jika hari ini Saudara datang dengan
membawa suatu permasalahan, beban, pergumulan, kesulitan,
penderitaan, jangan takut, jangan gentar, tinggalkanlah dan
tanggalkanlah kecemasan serta kekhawatiran Saudara: Tuhan Yesus yang
hidup itu, Dia tidak akan tinggal diam. Dia akan melakukannya bagi
Saudara, lebih daripada apa yang Saudara mampu pikikan/bayangkan
Hari ini kepada kita selaku umat percaya, sekali lagi diperdengarkan
berita Paskah “Dia sudah bangkit”. Maka kabarkanlah, beritakanlah itu,
baik lewat kata, maupun lewat bukti nyata. Jangan diam dan jangan
bungkam. Kristus ingin memakai Saudara untuk menyampaikan berita
yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal
dengan perantaraan mulut dan hidup kita! Amin !