Cristian Tugas Kep Paliatif Askep Kanker Serviks
Cristian Tugas Kep Paliatif Askep Kanker Serviks
KEPERAWATAN PALIATIF
Di Susun Oleh :
PENDAHLUAN
A. Latar Belakang
1
fisiologis yang terjadi atau terjadinya penurunan fungsi organ-organ
tubuh lainnya.
pada dokrin dasar pelayanan gawat darurat yaitu time saving is life
efektif serta nyeri hebat yang dirasakan pada daerah perut tembus
pasien sering datang pada stadium IIb artinya sudah masuk jauh
peringkat pertama.
12.990 kasus baru dan sekitar 4.120 wanita meninggal karena kanker
kasus.
diperkirakan akan terus meningkat hingga sebesar tujuh kali lipat dan
bawah perut atau kram panggul. Selain itu KankerServiks juga dapat
harga diri rendah dan putus asa merupakan manifestasi yang sering
psikologis.
10
BAB II
A. TINJAUAN TEORI
a. Pengertian
2012).
2015).
Gambar 2.1
Cerviks Sehat Dan Terkena Kanker
b. Anatomi fisiologi
tubuh.
Gambar 2.2
Anatomi Cerviks
a) Ovarium
Merupakan organ utama pada wanita. Ovarium (indung
b) Fimbriae
c) Infundibulum
oleh fimbriae.
d) Tuba fallopi
dindingnya.
e) Oviduct
dindingnya.
f) Uterus
g) Fimbriae
h) Infundibulum
oleh fimbriae.
i) Tuba fallopi
dindingnya.
j) Oviduct
dindingnya.
k) Uterus
l) Cervix
vagina.
m)Saluran vagina
vagina.
n) Klitoris
a) Vagina
b) Vulva
mons pubis
terlebih dahulu.
d) Klitoris (Kelentit)
e) Vestibulum (serambi)
kali.
g) Perineum (kerampang)
c. Etiologi
antara lain :
1) Pemekaian celana ketat
2) Umur
3) Paritas
8) Polusi Udara
12)Inveksi Virus
d. Patofisioloi
nekrosis.
ulkus.
c) Ulseratif, mulai dari SCJ dan cenderung merusak struktur
e. Klasifikasi Ca Cerviks
sebagai berikut:
1) Stadium 1
a) Stadium 1A
b) Stadium 1B
2) Stadium 2
a) Stadium 2A
b) Stadium 2B
yaitu:
a) Stadium 3A
dinding panggul.
b) Stadium 3B
4) Stadium 4
a) Stadium 4A
Gambar 2.9Stadium 4a
b) Stadium 4B
awal)
berbau
serviks.
berhubungan seksual.
afungsi ginal.
pada ginjal.
massa kanker.
menyebabkan
paru-paru, tulang.
sebagai berikut :
tulang:
g. Pemeriksaan penunjang
1) Sitologi/Pap Smear
a) Normal
ganas)
ganas)
lokalisasi.
2) Schillentest
3) Koloskopi
a) Benigna
perubahan peradangan.
b) Suspek
tidak terlihat.
4) Biopsi
karsinomanya.
Tabel 2.1
Hasil Tes IVA
sel tubuh
h. Penatalaksanaan
Tabel 2.2
Klasifikasi
penatalaksanaan
STADIUM PENATALAKSANAAN
Biopsi kerucut
0 Histerektomi transvaginal
Biopsi kerucut
Ia
Histerektomi transvaginal
Histerektomi radikal dengan limfadenektomi
panggul dan evaluasi kelenjar limfe paraaorta
Ib,Iia
(bila terdapat metastasis dilakukan radioterapi
pasca pembedahan
IIb, III, IV Histerektomi transvaginal
Radioterapi
IVa, Ivb Radiasi paliatif
Kemoterapi
Menurut Reader dkk (2013), penatalaksanaan pada
1) Stadium IA
limfadektomi bolateral
1) Nasal kanul
kembali.
b. Pengkajian
keperawatan
1) PengkajIan Primer
a) Airway
(Thygerson, 2011)
disebabkan karena
a) Diagnosa Keperawatan
Proses infeksi
Subjektif Objektif
3. Sputum berlebih
4. Mengi, wheezing dan/atau ronkhi
kering
neonates)
Gejala dan tanda minor
Subjektif Objektif
1. Dispnea 1. Gelisah
2. Sulit 2. Sianosis
Tabel 2.4
Intervensi Keperawatan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
Rencana tindakan
No Diagnosa
Tujuan Intervensi
napas tidak efektif diharapkan bersihan jalan napas efektif napas Observasi :
e. Berikan oksigen
Edukasi :
hari
Kolaborasi :
a. Kolaborasi pemberian
bronkhodilator, ekspektoran dan
mukolitik.
2.Pemantauan Respirasi
Observasi :
usaha bernapas
napas
paru
g. Aukultasi bunyi napas
Terapeutik:
Edukasi :
prosedur pemantuan
Obervasi :
saluan napas
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
a. Kolaborasi pemberian
mukolitik atau ekspektoran.
b) Breathing
dada.
a) Diagnosa Keperawatan
Energi
Table 2.5 Tanda dan Gejala pada Pola Nafas Tidak
Efektif
Subjektif Objektif
cheyne-stokes)
Gejala dan tanda minor
Subjektif Objektif
meningkat
Tabel 2.6
Intervensi Keperawatan Pada Pola Nafas Tidak Efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
Rencana tindakan
No Diagnosa
Tujuan Intervensi
1. Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Manajement jalan
pernafasan, penurunan berikut:dari menurun ke membaik b. Monitor bunyi napas tambahan ( mis
e. Berikan oksigen
Edukasi :
Kolaborasi :
2. Pemantauan Respirasi
Observasi :
napas
Terapeutik:
Edukasi :
prosedur pemantuan
3. Dukungan emosional
Observasi :
emosi
Terapeutik:
menepuk –nepuk )
Edukasi :
sedih )
b. Anjurkan mengungkapkan
pengalaman emosional sebelum dan
pola respon yang biasa digunakan
c. Ajarkan penggunaan mekanisme
yang tepat
Kolaborasi :
4.Pengaturan posisi
Observasi :
Terapeutik:
pasif
perubahan posisi
Edukasi :
perubahan posisi
posisi
Kolaborasi :
a. Kolaborasi pemberian premidikasi
sebelum mengubah posisi
60
c) Diagnosa Keperawatan
membran alveolus-kapiler
Table 2.7
Tanda dan Gejala pada gangguan pertukaran Gas
Subjektif Objektif
2. PO2 Mneurun
3. Takikardia
4. pH atrial meningkat/menurun
Subjektif Objektif
Pusing 1. Sianosis
Penglihatan 2. Diaforesis
Kabur 3. Gelisa
7. Kesadaran menurun
d) Intervensi Keperawatan
Tabel 2.8
Intervensi Keperawatan Pada Gangguan Pertukaran Gas berdasarkan SLKI dan SIKI
pusat pernapasan diharapkan pola nafas efektif yang a. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
Edukasi
prosedur pemantauan
perlu
2. Terapi Oksigen
Observasi
oksigen
Terapeutik
oksigen
pasien ditransportasi
Edukasi
Kolaborasi
a) Diagnosa Keperawatan
Table 2.9
Tanda dan Gejala pada Perfusi Perifer Tidak Efektif
Subjektif Objektif
teraba
Subjektif Objektif
1. Parastesia 1. Edema
Tabel 2.10
Intervensi Keperawatan Pada Perfusi Perifer Tidak Efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
dan dingin
c. Monitor perubahan kulit
Terapeutik :
Hindari pemakain benda-benda yang
berlebihan suhungnya (mis. Terlalu panas
atau dingin)
Edukasi :
Anjurkan pengunaan thermometer untuk
menguji suhu
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik
4. Manajemen Syok Anafilaktif
Tindakan
a. Monitor status kardiopulmonal
(frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi
nafas)
b. Mengontrol memonitor status oksigen
c. Monitor tingkat kesadaran
Terapeutik
a. Pertahankan jalan nafas Paten
b. Pemasangan jalur IV
c. Pasang kateter urine untuk
menilai Produksi urine
Kolaborasi
-
d) Disability
e) Exposure
a) Diagnosa Keperawatan
Subjektif Objektif
3. Gelisah
5. Sulit tidur
Gejala dan tanda minor
Subjektif Objektif
5. Menarik diri
7. Diaphoresis
b) Intervensi Keperawatan
Tabel 2.12
Intervensi Keperawatan Pada Nyeri Akut berdasarkan SLKI dan SIKI
Terapeutik
a. Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
b. Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
c. Fasilitasi istirahat dan tidur
d. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan stategi meredakan
nyeri
Edukasi
a. Jelaskan penyebab, periode, danpemicu
nyeri
b. Jelaskan stategi meredakan nyeri
c. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
d. Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgesik
77
2) Pengkajian Sekunder
sebagai berikut:
lingkungan
saturasi oksigen
penyakit keluarga.
a) Biodata
b) Keluhan Utama
ca serviks.
e) Siklus Menstruasi yang tidak teratur atau terjadi
h) Riwayat Psikososial
kecemasan.
c. Diagnosa Keperawatan
4) Nyeri akut
d. IntervensiKeperawatan
e. Impelemntasi Keperawatan
diberikan.
f. Evaluasi
Andri Irawati. (2018). Faktor Modifikasi (Teori Health Belief Model) dalam
Deteksi Dini Kanker Serviks pada Majelis Riyadhul Jannah dan
Majelis Fatayat NU di Dusun Meduran Desa Asrikaton Kecamatan
Pakis Kabupaten Malang. Malang
Nurwijaya, Hartati, dkk. 2010. Cegah dan Deteksi Kanker Serviks. Jakarta:
Elex Media Komputindo
Sari, A. P., Syahrul, F., Ua, F. K. M., Epidemiologi, D., & Ua, F. K. M. (n.d.).
Faktor yang berhubungan dengan tindakan vaksinasi hpv pada
wanita usia dewasa, 321–330.
Metaplastik Squamosa