Muhammad Yusro - UNJ
Muhammad Yusro - UNJ
Oleh:
Muhammad Yusro *,Ivan Hanafi **
ABSTRACT
Sistem penjaminan mutu di perguruan tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan
standar pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga
stakeholders memperoleh kepuasan. Penjaminan mutu pada Lembaga Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan (LPTK) dilakukan secara terpadu dan komprehensif dengan tujuan
diantaranya adalah menyiapkan SDM berkualitas. Indikator kinerja mutu LPTK dilihat dari
keberhasilannya memenuhi Standar Nasional Pendidikan, BAN-PT, DIKTI, bahkan
mendapatkan pengakuan internasional melalui sertifikat ISO.
Era globalisasi dan pasar bebas APEC 2010 membawa dampak persaingan yang
semakin ketat dan di sisi lain membuka peluang kerja sama sehingga diperlukan SDM
berkualitas yang mampu bersaing baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.
Untuk mengantisipasi tantangan sekaligus peluang tersebut maka pemerintah
mengembangkan program unggulan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yakni
SMK bertaraf internasional (SMK-BI). Peran dan komitmen LPTK dalam upaya
mengembangkan pendidikan yang bermutu menjadi faktor yang amat penting bagi
keberhasilan program pemerintah ini. Bagi LPTK, agar dapat berbuat secara maksimal
untuk mendorong kebijakan pengembangan SMK-BI adalah membuat pembaruan dengan
melakukan perbaikan maupun peningkatan pada tiga unsur mutu yaitu input, proses, dan
output sehingga menghasilkan guru yang berkualifikasi internasional.
Keywords:
* Dosen FT UNJ, Ketua Divisi Auditor Mutu Akademik Internal (DAMAI) Lembaga Penjaminan Mutu
(LPjM) Universitas Negeri Jakarta.
**
Dosen FT UNJ
971
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
972
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
973
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
974
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
jenjang pendidikan untuk dikembangkan SMK dengan SMA masih 30:70, target
menjadi sekolah yang bertaraf pada tahun 2008 menjadi 40:60 dan pada
internasional”. Selain itu dalam Peraturan tahun 2009 diharapkan rasio
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 perbandingan SMK dengan SMA menjadi
tentang Standar Nasional Pendidikan 70:30. Saat ini terdapat 200-an dari 6.800
pada Pasal 61 Ayat 1 dinyatakan : SMK di Indonesia yang bertaraf
“Pemerintah bersama-sama Pemerintah internasional, targetnya pada tahun 2010
Daerah menyelenggarakan sekurang- sebanyak 471 SMK bertaraf internasional,
kurangnya satu sekolah pada jenjang melebihi target Renstra Depdiknas.
pendidikan dasar dan sekurang- Direktorat Pembinaan SMK Departemen
kurangnya satu sekolah pada jenjang Pendidikan Nasional juga berencana akan
pendidikan menengah untuk melaksanakan pengembangan SMK
dikembangkan menjadi sekolah bertaraf bertaraf internasional secara selektif
internasional”. hingga tahun 2010.
Rencana Strategis (Renstra) Pengembangan sekolah/madrasah
Depatemen Pendidikan Nasional Tahun bertaraf internasional dimaksudkan untuk
2005-2009 juga menegaskan bahwa meningkatkan kemampuan dan daya
untuk meningkatkan daya saing bangsa saing bangsa Indonesia di forum
perlu dikembangkan sekolah bertaraf internasional. Terkait dengan
internasional pada tingkat kabupaten/kota pengembangan SMK bertaraf
melalui kerjasama yang konsisten antara internasional, tabel 1 berikut ini
pemerintah dengan pemerintah menyajikan beberapa kriteria yang harus
kabupaten/kota yang bersangkutan, untuk dimiliki oleh sekolah yang berstandar
mengembangkan SMP, SMA dan SMK nasional maupun internasional.
yang bertaraf internasional sebanyak 112
unit di seluruh Indonesia. Saat ini, rasio
Tabel 1. Kriteria Sekolah Berstandar Nasional dan Internasional
Sekolah Berstandar Nasional Sekolah Bertaraf Internasional
a. Menggunakan program diklat standar a. Menyelenggarakan program diklat
kompetensi nasional dengan yang mengacu pada standar
pendekatan “Competency Based kompetensi Internasional,
Training”. menggunakan pendekatan
Competency Based Training dan
memberikan bekal yang cukup
dalam kemampuan komunikasi
bahasa Inggris (TOEIC).
b. Memenuhi seluruh Standar Nasional b. Memenuhi seluruh Standar Nasional
Pendidikan yang telah ditetapkan oleh Pendidikan dan diperkaya dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 mengacu pada standar pendidikan
Tahun 2005. salah satu negara anggota
Organization for Economic Co-
operation and Development (OECD)
dan/atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu
dalam bidang pendidikan.
c. Memiliki tenaga kependidikan c. Memiliki tenaga kependidikan
khususnya guru-guru produktif yang khususnya guru-guru produktif yang
memiliki kompetensi bersertifikat sebagian bersertifikat internasional,
nasional, berpengalaman kerja di memiliki pengalaman kerja/magang
industri pada bidang yang relevan di industri berstandar internasional
minimal 1 (satu) tahun. dan mampu berkomunikasi dalam
bahasa Inggris.
d. Tersedianya fasilitas pendidikan yang d. Tersedianya fasilitas yang
975
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi sekolah bertaraf
internasional (SBI) harus memenuhi banyak persyaratan, diantaranya : kurikulum, guru,
proses pembelajaran, sarana prasarana dan yang lainnya. Namun demikian, walaupun
begitu banyak persyaratan yang harus dipenuhi, beberapa SMK di Indonesia sudah
dikategorikan sebagai sekolah bertaraf internasional. Tabel 2 berikut ini adalah daftar 10
besar SMK bertaraf internasional :
Adapun indikator kinerja yang harus dipenuhi oleh SMK bertaraf internasional adalah
seperti pada tabel 3 di bawah ini :
976
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
977
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
sebagai institusi pencetak guru. output. Pertama unsur input, terdiri dari
Sebagaimana yang dijelaskan pada Buku kurikulum, mahasiswa, pengajar, sarana
Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah dan prasarana, anggaran, dokumen,
Bertaraf Internasional, bahwa para guru peraturan, dll).
pada SBI adalah SDM yang berkualitas. § Kurikulum pada LPTK harus dievaluasi
Mutu setiap Sekolah/Madrasah Bertaraf kembali agar mampu mengikuti
Internasional dijamin dengan guru yang perkembangan dan kebutuhan pasar.
menunjukkan kinerja yang optimal sesuai Kurikulum yang dibuat juga harus
dengan tugas profesionalnya. Pendidik mampu memberi pengetahuan dan
memiliki peranan yang strategis karena keterampilan yang langsung dapat
mempunyai tugas profesional untuk dipraktekkan dalam lingkungan kerja.
merencanakan dan melaksanakan proses § Mahasiswa pada LPTK harus betul-
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, betul dari calon berkualitas yang
serta melakukan pembimbingan dan memang memiliki nurani menjadi
pelatihan. Keberhasilan tersebut ditandai seorang guru. Sebisanya bukan
dengan pencapaian indikator kinerja kunci berasal dari sisa calon mahasiswa
minimal, yaitu memenuhi Standar yang tidak diterima di tempat favorit
Pendidik. Selain itu, keberhasilan tersebut lain. Jangan sampai kualitas lulusan
juga ditandai dengan pencapaian indikator LPTK seperti garbage in, garbage out.
kinerja kunci tambahan diantaranya: § Pengajar harus qualified. Guru
semua guru mampu memfasilitasi berkualitas yang akan mencetak guru
pembelajaran berbasis TIK dan guru mata yang berkualitas pula. Oleh karena itu,
pelajaran kelompok sains, matematika, enrichment tenaga pengajar sangat
dan inti kejuruan mampu mengampu dibutuhkan, Sebaiknya seluruh
pembelajaran berbahasa Inggris. pengajar LPTK berpendidikan minimal
Berpijak dari hal di atas, maka S2, memiliki sertifikasi bahasa dan
tugas LPTK ke depan menjadi lebih berat sertifikasi IT.
dengan tuntutan menghasilkan guru yang § Sarana dan prasarana diperbarui dan
berkualifikasi unggul. Untuk menghasilkan ditambah sesuai dengan kemajuan
guru yang bermutu, maka logika teknologi. Apalagi dengan peran untuk
sederhananya adalah lembaga penghasil mendorong terciptanya SMK sebagai
guru itu haruslah bermutu. Tugas itu akan SBI, maka seperti teknologi IT harus
semakin berat, jika LPTK tidak mulai lebih dulu dimiliki oleh LPTK.
berbenah dengan penjaminan mutu § Anggaran, menjadi vital karena
pendidikannya. Sistem penjaminan mutu merupakan bahan bakar utama setiap
yang memuat ketentuan standar minimal program peningkatan mutu baik dalam
yang harus dipenuhi oleh LPTK harus hal perbaikan kurikulum, peningkatan
segera dilaksanakan atau bila perlu LPTK mutu mahasiswa/dosen, dan sarana-
melampaui standar nasional pendidikan. prasarana. Oleh karena itu, anggaran
Bagi LPTK yang belum meraih ISO, hal ini pendidikan, bantuan berupa hibah
menjadi catatan yang penting untuk (grant) harus lebih ditingkatkan lagi
dikerjakan bersama segenap elemen yang bagi LPTK
ada. Di sinilah pentingnya peran lembaga
penjaminan mutu pada LPTK untuk Kedua: unsur proses, terdiri dari
mendorong dan memfasilitasi lembaga proses belajar mengajar, layanan
mendapatkan pengakuan nasional dan akademik, kegiatan pendukung seperti
internasional terkait mutu pendidikannya. riset, administrasi akademik, dll
Bagi LPTK, agar dapat berbuat secara § Proses belajar mengajar harus bersifat
maksimal untuk mendorong kebijakan aktif antara mahasiswa dan pengajar,
pengembangan Sekolah Bertaraf didukung teknologi IT seperti
Internasional adalah membuat pembaruan pengembangan e-learning (electronic-
dengan melakukan perbaikan maupun learning) bahkan m-learning (mobile-
peningkatan pada 3 unsur mutu. Tiga learning). Juga difasilitasi handbooks
unsur tersebut adalah input, proses, dan yang terkait dengan jumlah memadai.
978
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
979