Anda di halaman 1dari 4

Teknik Mesin atau Teknik Mekanik adalah ilmu teknik mengenai aplikasi dari prinsip fisika

untuk analisis, desain, manufaktur dan pemeliharaan sebuah sistem mekanik. Ilmu ini
membutuhkan pengertian mendalam atas konsep utama dari cabang ilmu mekanika,
kinematika, material industri, termodinamika, mekanika fluida, serta energi.

Seorang ahli di bidang teknik mesin atau disebut sebagai insinyur (teknik mesin), mampu
mendesain, menganalisis pembuatan kendaraan, pesawat, pabrik industri, peralatan mesin
industri dan lain sebagainya.

Dalam sejarahnya pememuan masyarakat kuno pada abad pertengahan di Yunani kuno antara
lain: Mesin Uap pertama diciptakan oleh Heron dari Alexandria pada 10-70 M; Archimedes
pada 287 SM-212 SM; Penemu seismometer dan perombak jam air adalah Zhang Heng pada
78. -139 M; Penemu sebuah kereta dengan roda gigi diferensial adalah Ma Jun pada 200-265
M; Pada abad pertengahan ada Su Song 1020-1101 M penemu mekanisme menara jam
astronomi dua abad, dan dunia mengetahui rantai transmisi listrik dengan daya tak berujung.

Selama tahun dari 7 sampai abad ke-15, zaman yang disebut Zaman Keemasan Islam, tercatat
kontribusi yang luar biasa dari penemu muslim di bidang teknologi mekanik. Al-Jazari, yang
menulis Kitab yang terkenal “Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices” pada
tahun 1206, dan membuat banyak desain mekanik yang juga dianggap sebagai penemu
perangkat mekanis seperti yang sekarang membentuk mekanisme yang sangat dasar, seperti
crankshaft dan camshaft. Al-Jaziri juga disebut sebagai pencetus ilmu robotika dengan
membuat perahu yang bergerak otomatis dengan memanfaatkan mekanisme pergerakan
fluida.

Terobosan penting dalam dasar-dasar ilmu teknik mesin terjadi di Inggris selama abad ke-17
ketika Sir Isaac Newton merumuskan hukum baik tiga Hukum Newton tentang gerak dan
Kalkulus yang dikembangkan.

Selama awal abad ke 19 di Inggris, Jerman dan Skotlandia, perkembangan peralatan mesin
membuat ilmu teknik mesin untuk berkembang sebagai penyediaan mesin-mesin manufaktur.
Lembaga masyarakat profesional insinyur teknik mesin pertama Inggris dibentuk pada tahun
1847 bernama Institutions of Mechanical Engineers. Di benua Eropa, Johann Von
Zimmermann (1820-1901) mendirikan pabrik pertama untuk mesin penggilingan di Chemnitz
(Jerman) pada tahun 1848.

Teknik mesin mulai berkembang sebagai suatu ilmu setelah adanya revolusi industri di Eropa
pada abad ke-18. Kemudian pada abad ke-19 semakin berkembang lagi mengikuti
perkembangan ilmu fisika. Ilmu teknik mesin pun semakin canggih, dan para insinyurnya
sekarang mengembangkan diri di berbagai bidang seperti mekatronika, material komposit dan
nanoteknologi. Ilmu ini juga mempunyai hubungan dengan teknik penerbangan, teknik sipil,
teknik listrik, teknik perminyakan, teknik pertambangan, teknik kimia, dan teknik metalurgi.

Di President University, Teknik Mesin ijin operasionalnya resmi diperoleh pada tahun 2011
dengan konsentrasi pada waktu itu teknologi manufaktur dan konversi energi. Seiring dengan
kebutuhan dan permintaan dunia industri, untuk memenuhi tersebut, saat ini terdapat pula
konsentrasi mekatronika dan material maju. Pada konsentrasi mekatronika, mahasiswa
memiliki kesempatan dalam berinovasi.
Salah satu prototype yang telah berhasil dikembangkan oleh Ahmad Tosin, Kuswanto dan
Royan Askarnowo adalah 3D printer sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan
sarjana S1 Teknik Mesin, President University. 3D printer adalah proses pembuatan benda
padat tiga dimensi dari sebuah desain secara digital menjadi bentuk tiga dimensi (3D) yang
tidak hanya dapat dilihat tapi juga dipegang dan memiliki volume.

3D printer dicapai dengan menggunakan proses aditif, dimana sebuah obyek dibuat dengan
meletakkan lapisan yang berurut dari bahan. Pencetakan 3D merupakan proses yang berbeda
dari teknik mesin tradisional (proses subtraktif) yang sebagian besar bergantung pada
penghapusan materi oleh pengeboran, pemotongan dan lain–lain.

Berbeda pada teknologi konvensional. Untuk membuat suatu obyek, diperlukan proses yang
rumit dan panjang dengan membuat alat cetak terlebih dahulu (mold, die, cast). Hal tersebut
tentu saja membutuhkan investasi cetakan yang kurang ekonomis jika hanya membuat satu
buah obyek.

Pada bidang nanoteknologi juga telah berhasil dikembangkan ball milling, sebagai salah satu
prasyarat tugas akhir dalam menyelesaikan sarjana S1 Teknik Mesin di President University.

Haris Cahyo Triatmono dan Muslimin telah berhasil mengembangkan prototype ball milling
dengan kapasitas 1600 RPM, mampu menghasilkan partikel dari 200 mm hingga mencapai
40 mm dengan waktu kurang dari 50 menit. Penelitian ini telah dikaji lebih lanjut oleh Asep
Suhandi dengan menggunakan bahan Copper-Iron alloy yang dapat digunakan dalam aplikasi
suku cadang kendaraan bermotor (otoparts) serta biomedikal hingga memiliki sifat mekanis
hingga nilai jual yang lebih baik.

Seiring perkembangannya, bidang teknik mesin memiliki prospek yang besar di dunia kerja.
Proyeksi tempat kerja para lulusan Teknik Mesin antara lain: 1) Industri pertambangan, 2)
Perusahaan Engineering, Procurement, and Construction (EPC), 3) Bidang pembangkit
listrik, 4) Industri Proses, 5) Industri Transportasi, 6) Kontraktor gedung bertingkat, 7)
Perusahaan jasa maintenance & service, 8) Akademisi/Peneliti.

Teknik pemesinan adalah bagian integral dari perkembangan teknologi manusia selama
ribuan tahun. Dari penggunaan alat sederhana hingga sistem CNC yang canggih, sejarah
teknik pemesinan mencerminkan perkembangan industri dan kemajuan teknologi. Artikel ini
akan menjelajahi perjalanan teknik pemesinan sepanjang sejarah, menyoroti titik-titik penting
dalam perkembangannya.

Pada awalnya, manusia menggunakan alat-alat sederhana seperti batu dan kayu untuk
memotong dan membentuk bahan. Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknik
pemesinan menciptakan alat-alat yang lebih canggih. Mesin bubut menjadi salah satu
pencapaian awal dalam teknik pemesinan. Mesin bubut digunakan untuk memotong dan
membentuk benda kerja dengan akurasi yang lebih tinggi daripada yang bisa dicapai dengan
tangan manusia. Ini merupakan tonggak sejarah dalam produksi barang yang berkualitas.
Abad ke-19 melihat kemajuan penting dalam teknik pemesinan dengan ditemukannya mesin-
mesin seperti mesin frais dan mesin bor. Mesin frais memungkinkan penggunaan mata
potong berputar untuk menghilangkan material dari benda kerja, sementara mesin bor
digunakan untuk membuat lubang dengan presisi yang tinggi. Mesin-mesin ini mengubah
cara produk diproduksi dan membantu mendorong revolusi industri.

Selama Perang Dunia I dan II, teknik pemesinan memainkan peran penting dalam produksi
senjata dan perlengkapan militer. Teknologi pemesinan berkembang pesat untuk memenuhi
kebutuhan produksi yang besar. Pada periode ini, mesin penggilingan, mesin penggiling, dan
mesin bubut semakin diperbaiki dan diotomatisasi.

Setelah Perang Dunia II, teknik pemesinan terus berkembang. Salah satu inovasi terpenting
adalah penggunaan komputer dalam proses pemrograman mesin. Ini membuka jalan menuju
kontrol numerik komputer (CNC), yang memungkinkan mesin diprogram dengan presisi
tinggi. CNC memungkinkan produksi yang lebih efisien dan akurat, dan ini adalah tonggak
penting dalam teknik pemesinan modern.

Selain itu, perkembangan bahan dan perkembangan teknologi sensor memainkan peran kunci
dalam perkembangan teknik pemesinan. Bahan-bahan yang lebih tahan lama dan teknologi
sensor yang lebih canggih telah memungkinkan pemotongan dan pembentukan yang lebih
presisi dalam berbagai industri, termasuk otomotif, kedirgantaraan, dan manufaktur presisi.

Penggunaan komputer juga telah membawa revolusi dalam pemodelan dan simulasi proses
pemesinan. Perangkat lunak CAD (Computer-Aided Design) dan CAM (Computer-Aided
Manufacturing) memungkinkan insinyur untuk merancang produk dan membuat program
mesin dengan presisi tinggi sebelum produksi dimulai. Ini membantu mengurangi kerugian
dan waktu produksi yang diperlukan.

Selain teknologi CNC, teknik pemesinan juga telah memasuki dunia robotika. Robot industri
digunakan dalam proses pemotongan dan pemrosesan bahan yang memerlukan akurasi dan
kecepatan tinggi. Mereka dapat diintegrasikan dengan sistem otomasi yang lebih luas untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Salah satu tren terbaru dalam teknik pemesinan adalah manufaktur aditif atau pencetakan 3D.
Teknologi ini memungkinkan pembuatan produk dengan menumpuk material secara
bertahap. Ini menghilangkan pemborosan material dan memungkinkan pembuatan geometri
yang rumit. Teknologi ini telah mengganggu sejumlah industri, termasuk manufaktur pesawat
terbang, kedirgantaraan, dan perawatan kesehatan.
Seiring perkembangan teknik pemesinan, keselamatan dan keberlanjutan juga menjadi
perhatian utama. Teknologi pemesinan yang ramah lingkungan dan praktik-praktik yang lebih
aman telah menjadi fokus bagi produsen dan regulator. Dalam upaya untuk mengurangi
dampak lingkungan, teknologi pemotongan yang lebih efisien dan bahan yang lebih ramah
lingkungan semakin digunakan.

Terlepas dari semua inovasi dalam teknik pemesinan, peran operator manusia tetap penting.
Meskipun mesin dan komputer melakukan sebagian besar pekerjaan, operator memainkan
peran kunci dalam pemrograman mesin, pemeliharaan, dan pengawasan proses. Keterampilan
operator tetap sangat dicari dalam industri pemesinan modern.

Sebagai kesimpulan, sejarah teknik pemesinan adalah kisah perkembangan yang


mengesankan dalam teknologi dan industri. Dari alat-alat sederhana hingga sistem CNC yang
canggih, teknik pemesinan terus berkembang dan membantu membentuk dunia modern.
Dengan terus berlanjutnya inovasi dan perkembangan, kita dapat yakin bahwa teknik
pemesinan akan terus memainkan peran penting dalam industri masa depan.

Anda mungkin juga menyukai