DISUSUN OLEH:
Nim : D22116511
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunianya,
sehingga tugas ini dapat di selesaikan sebagai salah satu tugas mata
kuliah PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
Andi Rugayya
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. BAB 1
A. Latar Belakang
II. BAB 2
A. Sejarah industri
B. Defenisi industri
C. Tokoh tokoh industri
III. PENUTUP
A. kesimpulan
B. Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
I . BAB 1
A. Latar belakang
Teknik Industri sebagai sebuah disiplin kecabangan dari ilmu
keteknikan/teknologi secara formal orang mengenalinya sekitar
pertengahan tahun 1900-an, setelah sebelumnya orang mengenal
terlebih dahulu beberapa disiplin seperti Teknik Sipil, Teknik Mesin,
Teknik Elektro, Teknik Kimia dan berbagai macam derivasi disiplin-
disiplin tersebut. Namun, agak berbeda dengan disiplin keteknikan
yang lain, orang seringkali menjumpai berbagai kesulitan didalam
mencoba mendefinisikan secara konkrit mengenai karakteristik, ciri
spesifik, maupun ruang lingkup yang berkaitan dengan fungsi
maupun peran disiplin Teknik Industri ini didalam menjawab
tantangan dan persoalan di dunia industri.
Orang seringkali sulit sekali menempatkan disiplin Teknik
Industri ini didalam ranah habitat “engineering” yang begitu
mengunggulkan kemampuan dan kompetensi merancang --- bisa
berupa rancangan produk ataupun rancangan proses --- dengan
berlandaskan analisa pendekatan kuantitatif dan serba eksak.
Disisi lain problematika industri yang dijumpai seringkali juga lebih
cenderung begitu kompleks, gampang berubah, penuh unsur
ketidak-pastian, abstraktif dan sulit untuk diramalkan dengan
pendekatan obyektif; sehingga memerlukan penyelesaian yang
lebih bersifat sistemik, holistik, dan komprehensif-integral. Proses
pengambilan keputusan didalam menyelesaikan persoalan tidak
lagi bisa dilakukan secara parsial, sepotong-potong, dan linier;
akan tetapi haruslah dilakukan dengan pola pikir dan tindak lateral
dengan segala macam pertimbangan yang multi-dimensional,
kualitatif dan terkadang memerlukan kepekaan intuitif .
Problematika industri tidaklah semata ditentukan oleh sub-sistem
materi (material sub-system) yang serba eksak, melainkan juga
dipengaruhi lebih banyak lagi oleh sub-sistem manusia (human
sub-system) dengan perilaku yang lebih sulit untuk diduga.
Problematika industri selain akan tergantung pada faktor produksi
pasif (bahan baku, mesin, gedung, ataupun fasilitas produksi
lainnya), juga akan banyak dipengaruhi oleh faktor produksi aktif
yaitu manusia (baik sebagai individu maupun kelompok kerja)
dengan segala macam perilakunya (Wignjosoebroto, 1995).
Sebagai sumber daya aktif, perilaku manusia baik secara
individu pada saat berinteraksi dengan mesin dalam sistem
manusia-mesin dan lingkungan fisik kerja, maupun pada saat
berinteraksi dengan sesama manusia lain dalam sebuah aktivitas
kelompok kerja akan memberi pengaruh signifikan dalam setiap
upaya peningkatan produktivitas. Persoalan perancangan tata-cara
kerja di lini produksi nampak terus terarah pada upaya
mengimplementasikan konsep “human-centered engineered
systems” untuk perancangan teknologi produksi dengan melibatkan
unsur manusia didalamnya. Demikian juga sesuai dengan ruang
lingkup industri yang pendefinisannya terus melebar-luas --- dalam
hal ini industri akan dilihat sebagai sebuah sistem skala besar yang
komprehensif-integral --- maka persoalan industri tidak lagi cukup
dibatasi oleh pemahaman tentang perancangan teknologi produk
dan/atau teknologi proses dalam ruang lingkup industri yang
berskala mikro dan berdimensi operasional saja; akan tetapi juga
mencakup ke persoalan organisasi dan manajemen industri dalam
skala yang lebih luas, makro, kompleks dan berdimensi strategis.
Problem industri tidak lagi berada didalam dinding-dinding industri
yang rigid-terbatas, tetapi terus bergerak merambah menuju ranah
lingkungan luar sistem-nya. Solusi persoalan tidak lagi cukup
didekati dengan proses pengambilan keputusan yang bersifat
sepotong-potong dan parsial, melainkan memerlukan solusi-solusi
yang berbasiskan pemahaman mengenai konsep sistem, analisis
sistem dan pendekatan sistem
II. BAB 2
A. Sejarah industri
Kemudian adapun di Indonesia pengertian industri bisa lebih luas lagi jika
disangkut pautkan dengan fabrikasi industri diperusahaan. Sebagai
contohnya adalah industri secara mekanisme kerja pengertiannya berarti
mekanika-mekanika yang etrjadi pada suatu mesin misalkan mesin bubut
atau mesin las. Industri berkembang pesat seiring dengan perubahan
teknologi mesin modern.
B. Defenisi industry
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah
untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang,
tetapi juga dalam bentuk jasa. Contoh hasil industri yang berbentuk jasa
adalah pada asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi (pengiriman
barang), dan lain sebagainya.
Industri yang memproduksi hampir semua alat-alat yang kita gunakan,
obat yang kita minum, atau makanan yang kita makan. Karena itu, industri
sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Maka dari itu,
pemerintah serius mengembangkan sektor industri terutama sektor usaha
kecil dan menengah (UKM).
2. Adam Smith
Adam Smith lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 – meninggal di
Edinburgh, Skotlandia, 17 Juli 1790 pada umur 67 tahun), adalah seorang
filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi
modern. Yang merupakan Orang pertama yang memberikan perhatian
terhadap bagaimana berproduksi secara efisien (production economics)
dalam bukunya The Wealth of Nations, mengemukakan konsep
perancangan produksi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga–
tenaga kerja, yang menekankan pentingnya spesialisasi. Dia melakukan
perubahan besar dimana seorang pekerja dapat menghasilkan 1000 pin
per hari, setelah digunakan spesialisasi pekerja 10 pekerja dapat
menghasilkan 48.000 pin per hari dengan membuat 4 kelompok kerja.
Menurut Adam Smith ada 3 keuntungan yang diperoleh dari adanya
spesialisasi pekerja, yaitu :
Ø Bertambahnya kecakapan atau keterampilan seseorang, jika orang
tersebut mengerjakan sesuatu secara berulang-ulang.
Ø Hemat waktu, yang biasanya hilang karena sering bergantinya
pekerjaan, dari mengerjakan sesuatu berpindah mengerjakan yang lain.
Ø Ditemukannya mesin-mesin atau alat – alat terspesialisir. Dengan
mengkombinasikan ketiga keuntungan tersebut, maka hal ini akan
memberikan efisiensi dalam suatu perusahaan yang mengadakan
devision of labor karena ongkos/ biaya rendah dan jumlah produksi
meningkat.
3. Charles Babbage
4. Henry Towne
5. Frank B. Gilbreth
Frank Bunker Gilbreth (7 Juli 1868 - 14 Juni 1924) adalah pembela
awal manajemen ilmiah dan perintis studi gerak, tapi mungkin paling
dikenal sebagai ayah dan tokoh sentral Cheaper by the Dozen. Frank B.
Gilberth lahir di Maine Fairfield, 7 Juli 1868. Dia memperkenalkan analisis
gerakan yang disebut Micromotion Studies pada pertemuan American
Society of Mechanical Engineers (ASME). Pada mulanya ia adalah
seorang kontraktor bangunan yang berhasil di Amerika Serikat. Bersama
istrinya Lilian Gilberth, seorang Doktor di bidang psikologi, telah
memperkuat peranan faktor manusia pada konsep teknik isndustri.
Gilberth sangat berjasa dalam upaya memberi landasan untuk
mengidentifikasi dan menganalisis gerakan-gerakan dasar manusia pada
saat melakukan kerja manual. Selain itu, Gilberth banyak sekali memberi
kesadaran bagi manajemen arti pentingnya penyederhanaan di dalam
perancangan, cara dan prosedur kerja guna memperoleh cara kerja yang
efektif dan efisien. Berbeda dengan Taylor yang lebih fokus pada aspek
waktu, Gilberth lebih menekankan pada aspek metode kerja.
Salah satu penelitian yang dilakukan Gilberth didasari atas apa yang
dilihatnya bahwa dalam proses pembangunan, gerakan yang dilakukan
para tukang batu sangat tidak efektif. Untuk itu dia mengajukan konsep
tentang gerakan-gerakan dasar yang dilakukan manusia dalam bekerja.
Prosedur yang dilakukan adalah dengan membagi pekerjaan menjadi
elemen-elemen gerakan dasar. Dia mempertimbangkan bahwa
pengambilan satu batu bata akan diganti posisinya dengan batu bata yang
lainnya, dengan cara satu dari dua batu bata didorong untuk menempati
posisi batu bata yang terambil sebelum pekerja mengambil batu bata lagi.
Gilberth berharap bahwa kepala tukang batu bata dapat mengambil batu
bata dengan sangat efisien. Oleh karena itu, dia dapat meminimkan biaya
tenaga kerja dalam menyusun batu bata dari sebuah palet. Dia kemudian
menyediakan tangga yang dapat disesuaikan, lokasi yang tepat untuk
batu bata dan adukan semen, dan hasil inovasi merupakan kemajuan
yang pesat dalam hal produktivitas kerja.
6. Lilian GilbrethLillian Moller Gilbreth, BA, MA, PhD (24 Mei 1878–2
Januari 1972) adalah salah seorang wanita ilmuwan Amerika Serikat yang
pertama kali menyandang gelar doktor (Ph.D). Sebagian orang
berpendapat bahwa Gilbreth adalah ahli psikologi organisasi dan industri
yang pertama. Bersama suami bernama Frank Bunker Gilbreth, ia adalah
perintis bidang teknik industri. Pasangan suami istri Frank dan Lillian
Gilbreth memiliki banyak anak sehingga mereka tertarik dalam studi waktu
dan gerak. Kesibukan pasangan ini yang beranak dua belas digambarkan
dalam novel Cheaper by the Dozen dan Belles on Their Toes. Lilian
Gilberth adalah First Lady of Engineering. Lilian adalah istri dari Frank
Gilberth. Mereka bekerja bersama-sama dalam menekuni perkembangan
Scientific Management,. Mrs. Gilberth memperoleh gelar doktor dari
Brown University. Ia juga wanita pertama yang memperoleh Hoover
medal. Lilian Gilberth membantu suaminya mengembangkan ide dan
cenderung ke sisi psikis (human relationship and work attitudes).
7. Henry Gantt & amp; Ralph Barnes Henry Laurence Gantt lahir di
Calvert County, Maryland, Amerika Serikat. Gantt lulus dari Sekolah
McDonogh tahun 1878 dan bekerja pada Johns Hopkins College sebagai
guru teknik mesin dan juru gambar. Pada tahun 1887, ia bergabung
dengan Frederick Winslow Taylor dalam memanfaatkan teori manajemen
ilmiah di Midvale Steel dan Bethlehem Steel sampai tahun 1893.Tokoh
lain yang berkontribusi pada teknik industriadalah Henry Gantt yang
memfokuskan teknik industri pada konsep studi pekerjaan dengan
pendekatan penyederhanaan kerja dan mengembangkan prosedur
penjadwalan rencana kerja dengan menggunakan peta balok atau peta
Gantt. Juga Ralph Barnes, doktor teknik industri pertama dari Cornell
University tahun 1933. Karya dia adalah buku klasik yang berjudul “Motion
and Time Study”.Kemudian dalam karirnya sebagai seorang konsultan
manajemen, di samping grafik Gantt, ia lebih membuat sejarah
manajemen ilmiah dengan menyusun para 'tugas dan bonus' sistem. Teori
di balik 'tugas dan bonus' metode pembayaran upah (1901) adalah bahwa
hal itu akan menciptakan efisiensi dan produktivitas pekerja yang lebih
besar dengan bermanfaat tugas dipantau melalui grafik Gantt. Langsung
melawan dengan benda kerja sistem membayar Taylor, yang juga
dihukum kinerja yang buruk, metode Henry Gantt's diperbolehkan pekerja
untuk mendapatkan tingkat biasa mereka dengan bonus tambahan untuk
mencapai target produktivitas mereka. Hal ini memungkinkan pekerja
untuk mempertahankan gaji yang stabil saat mereka belajar pekerjaan,
dan dihargai mereka untuk meningkatkan kemampuan tambahan ini.
8. Eli Whitney
Eli Whitney lahir di Westborough, Massachusetts, pada tanggal 8
Desember 1765, anak sulung dari Eli Whitney Sr, seorang petani yang
sejahtera. Ibunya, Elizabeth Fay dari Westborough, meninggal ketika ia
berusia 11 tahun. Pada usia 14 tahun ia mengoperasikan profitable nail
manufacturing operation di bengkel ayahnya selama Perang Revolusi.
Karena ibu tirinya menentang keinginannya untuk menghadiri kuliah,
Whitney bekerja sebagai buruh tani dan guru untuk menghemat uang. Dia
siap untuk Yale di Leicester Academy (sekarang Becker College) dan di
bawah pengawasan Rev Elizur Goodrich of Durham, Connecticut, ia
masuk Kelas tahun 1789, dan lulus Phi Beta Kappa pada tahun 1792.
Whitney diharapkan studi hukum tetapi, karena kekurangan dana, ia
menerima tawaran untuk pergi ke South Carolina.Konsep yang paling
terkenal dari Whitney adalah Interchangable Parts. Dengan konsep ini
bagian mesin yang rusak dapat digantikan dengan yang lain. Whitney juga
seorang perencana yang sistematik dengan menggunakan pekerja yang
berkemampuan biasa digunakan untuk mengendalikan mesin yang telah
ia rancang. Ia melatih pekerjanya untuk menggunakan mesin tersebut
hingga akhirnya menjadi advance operator. Dengan cara ini terbukti
tingkat produksi bisa meningkat. Konsep lain yang ia buat adalah mass
production yang terkenal dan akhirnya digunakan oleh Henry Ford.
10. Matthias Aroef
Pendidikan teknik industri di Indonesia diperkenalkan oleh Mathias
Aroef dikenal sebagai “The Father of Indonesian Industrial
Engineering” pada tahun 1958, seorang dosen ITB yang pernah
menyelesaikan studinya di Cornell University. Tahun 1960, ITB membuka
sub jurusan teknik produksi di jurusan teknik mesin, sebagai awal
berdirinya teknik industri. Profesi dan keilmuan Teknik Industri di
Indonesia telah berusia 40 tahun, kalau asumsi yang diambil Departemen
Teknik Industri ITB sebagai institusi PT pertama yang menawarkan
kurikulum dan pendidikan (S1) Teknik Industri secara formalnya pada
tahun 1970. Matthias Aroef adalah seorang Guru Besar yang telah
berhasil menanamkan “IE Virus” yang dibawanya saat pulang dari Cornell
University. Pada saat itu, beberapa mata kuliah yang mencakup konsep-
konsep Teknik Industri ditawarkan pada Jurusan Teknik Produksi yang
pada waktu itu merupakan salah satu pilihan keahlian di Jurusan Teknik
Mesin ITB. Baru pada tahun 1971 didirikan Jurusan Teknik Industri di ITB
yang terpisah dari Teknik Mesin, dimana ini mengawali Pendidikan Tinggi
Teknik Industri baik Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta di
Indonesia. Sebagai penghormatan atas jasa-jasa Matthias Aroef ini maka
Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri (ISTMI)
mengabadikan namanya dalam bentuk Matthias Aroef Award yang
diberikan kepada mereka yang dianggap berjasa mengaplikasikan dalam
dan mengembangkan profesi Teknik Industri setiap tahunnya di Indonesia.
III . PENUTUP
1. Kesimpulan
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak hal yang perlu di perbaiki, untuk
itu saran dan kritikan yang sifatnya membangun kami harapkan dari
pendengar dan pembaca sebagai bahan evaluasi dan
pembelajaran bagi kami agar dalam pembuatan makalah kami
selanjutnya lebik baik lagi.
Daftar pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Industri#Sejarahindustri
http://industri-nasional.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-industri.html
http://harianto28.blogspot.co.id/2014/02/tokoh-yangberperan-penting-
dalam-teknik.html