1. Peraturan perundang undangan yang mengatur tentang perawatan home care adalah
a. Undang-undang keperawatan no 38 tahun 2012 tentang keperawatan
b. Undang-undang keperawatan no 38 tahun 2013 tentang keperawatan
c. Undang-undang keperawatan no 38 tahun 2014 tentang keperawatan
d. Undang-undang keperawatan no 38 tahun 2015 tentang keperawatan
e. Undang-undang keperawatan no 38 tahun 2016 tentang keperawatan
3. Dokter, Ners, Ahli Terapi Wicara, Fisioterapis termasuk kolaborasi interdisiplin dalam setting
a. Kelompok professional non kesehatan
b. Kelompok professional kesehatan
c. Kelompok non professional non kesehatan
d. Kelompok non kesehatan
e. Kelompok non professional
4. Salah satu manfaat kolaborasi interdisiplin dalam setting home care adalah
a. Terpenuhinya biaya rawat jalan
b. Terpenuhinya rasa memiliki
c. Terpenuhinya mobilisasi pasien
d. Terpenuhinya keamanan pasien
e. Terpenuhinya kebutuhan pasien sehingga meningkatkan kenyamanan dan kepuasan
6. Terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu
untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi adalah
a. Terapi Kolaborasi
b. Terapi Komplementer
c. Terapi Akupresur
d. Terapi Akupuntur
e. Terapi Enterpreneur
8. Terapi komplementer terutama akan dirasakan lebih murah bila klien dengan penyakit
a. Akut
b. Kronis
c. Kejiwaan
d. Parah
e. Radang
11. Perawat secara holistik harus bisa mengintegrasikan prinsip mind-body-spirit dan modalitas
(cara menyatakan sikap terhadap suatu situasi) dalam dalam kehidupan sehari-hari dan praktek
keperawatannya. Peran Perawat yang membantu klien sebagai pengambil keputusan
a. Konselor
b. Coordinator
c. Advokat
d. Pelayan langsung
e. Pendidik
12. Keputusan menteri kesehatan RI No.908/Menkes/SK/VII/2010 tentang
a. Tenaga kesehatan
b. Wewenang
c. Penyelenggaraan pelayanan keperawatan keluarga
d. Kesehatan
e. Peraturan pemerintah
13. Dibawah ini yg tidak termasuk factor yang mempengaruhi home care
a. SDM perawat
b. Dana
c. Kebutuhan pasien
d. Kependudukan pasien
e. Pasien
16. Membantu meringankan biaya rawat inap, manfaat home care untuk
a. Tetangga
b. Masyarakat
c. Rumah sakit
d. Perawat
e. Pasien dan keluarga
17. Kasus umum home care yang merupakan pasca perawatan di rumah sakit adalah
a. a. Klien dengan penyakit copd / ppok
b. Kebutuhan oksigenasi
c. Diabetes
d. Salah semua
e. a, b, c benar
18. Kasus dengan kondisi khusus adalah
a. Klien dengan post partum
b. Klien dengan gangguan kesehatan mental
c. Klien dengan usia lanjut
d. Klien dengan keluarga
e. a, b, c benar
20. Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa
dari pelayanan keperawatan komunitas dan keterampian teknikal tertentu yang berasal dari
spesalisasi kesehatan tertentu, yang befokus pada asuhan keperawatan individu dengan
melibatkan keluarga , dengan tujuan menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan fisik, mental/ emosi pasien, adalah pengertian
a. Tujuan home care
b. Manfaat home care
c. Jenis home care
d. Factor yang mempengaruhi home care
e. Home Care
21. Kondisi berikut yang menyebabkan pasien home care rentan mengalami ancaman terhadap
keamanannya adalah
C. Pendidikan pasien
D. Kondisi rumah
22. Berikut bentuk patient safety yang harus diperhatikan oleh pasien sebagai bentuk pelayanan
interdependent
A. Terjadinya kontraktur
B. Terjadinya atropi
C. Monitoring efek obat
D. Risiko jatuh
E. Dekubitus
23. Tuan Bonet 89 tahun tampak kurus, mengalami tetraparese, makan dengan sonde dan
menggunakan IV-line. Risiko ancaman patient safety yang berasal dari kondisi bawaan lansia
adalah
F. Kurus
G. Umur 89 tahun
H. Makan dengan sonde
I. Memakai Iv-Line
J. Tetraparese
24. Tuan Tony laki-laki 90 tahun mengalami gangguan keseimbangan dan hemiparesesa dextra
akibat stroke non hemoragic dan suatu pagi ditemukan terlentang di kamar mandi karena terjatuh.
Padahal saat itu ada perawat Tuti yang jaga. Namun perawat tertidur. Kesalahan terbesar dari
kasus tersebut adalah.
K. Kondisi hemiplegic
L. Perawat yang tertidur
M. Tidak memakai pengaman
N. Umur yang sudah 90 tahun
O. Lantai licin
25. Tuan Ana 78 tahun saat dilakukan pengkajian mengeluhkan malas makan, menolak makan
padahal berat badannya sudah turun sehingga hanya tampak tulang dan kulit. Pasien tidak bisa
bergerak sehingga semua aktifitasnya harus dibantu. Risiko terbesar dari Tuan Ana terkait
ketidakmampuan aktvitasnya adalah
A. Risiko infeksi
B. Risiko kerusakan integritas kulit
C. Risiko kekurangan nutrisi
D. Gangguan gerak dan aktivitas
E. Gangguan konsep diri
26. Tuan Reo dengan Stroke 78 tahun saat dilakukan pengkajian mengeluhkan malas makan,
menolak makan padahal berat badannya sudah turun sehingga hanya tampak tulang dan kulit.
Pasien tidak bisa bergerak sehingga semua aktifitasnya harus dibantu. Tindakan yang dilakukan
untuk mencegah kerusakan integritas kulit adalah
A. Memberikan makan personde
B. Memberikan makan porsi kecil
C. Melatih ROM
D. Miring kanan dan kiri
E. Memotivasi untuk makan
27. Nyonya Ani 80 tahun dengan stroke saat ini mengeluhkan sesak dan suhu tubuh 39 derajat setiap
malam. Saat dirawat terdengar ronchi dan nafas cuping hidung. Tindakan kolaborasi yang paling
tepat dilakukan perawat dengan dokter penanggungjawab untuk memastikan penyebab masalah
Nyonya Ani adalah :
A. Memberikan posisi semi fowler
B. Melakukan nebulisasi
C. Membuka pakaian pasien
D. Memberikan oksigen 3 liter permenit dengan rebreting
E. Lakukan thorak foto
28. Nyonya Ani 80 tahun dengan stroke yang baru pulang dari Rumah Sakit 3 hari yang lalu, saat ini
mengeluhkan sesak dan suhu tubuh 39 derajat setiap malam. Saat dirawat terdengar ronchi dan
nafas cuping hidung. Tindakan terbaik yang dilakukan untuk Ny Ani untuk mengoptimalkan
vaskularisasi serebral dan oksigenasi adalah :
P. Memberikan posisi semi fowler 30 derajat
Q. Melakukan posisi semi fowler 60 derajat
R. Membuka pakaian pasien
S. Memberikan oksigen 3 liter permenit dengan rebreting
T. Kolaborasi untuk pemberian antibiotik yang sesuai
29. Seorang wanita 40 didiagnosis Stroke sejak 6 bulan yang lalu, saat ini tidak mau keluar rumah,
sulit tidur, badan lemah dan pernah mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan minum
obat tidur. Hal itu dilakukan karena merasa tidak berguna dan tidak mau membebani keluarga.
Masalah yang ditemukan pada pasien diatas adalah
A. Risiko menyakiti diri sendiri
B. Koping mechanism tidak efektif
C. Depresi
D. Harga diri rendah
E. Gangguan pola tidur
30. Model dokumentasi, dimana semua team yang terlibat dalam home care menempatkan catatan
pada lembar yang sama, dengan fokus pasien disebut
32. Berikut ini bukan merupakan syarat dokumentasi dapat digunakan sebagai klaim oleh asuransi
dengan pertimbangan
A. Bukti tindakan
B. Efisiensi tindakan
C. Efektifitas kerja
D. Bahan pertimbangan tindak lanjut kontrak
E. Bukti hukum atas klaim
34. Seorang perawat home care dalam melakukan tindakan, selalu menolak untuk membuka jendela,
mengganti sprei dan memperbaiki korden yang rusak karena menganggap itu bukan
kewenangannya. Tindakan tersebut tidak sesuai dengan konsep model
A. Florence nightingale
B. Roger
C. Leininger
D. Orem
E. Margaret Newman
35. Sorang perawat Home Care menerima order untuk dilakukan home pada salah seorang
keluarganya. Langkah pertama yang dilakukan perawata home care adalah
U. Membuat kontrak
V. Membuat perjanjian
W.Membuat kajian kelayakan home care
X. Membuat informed concent
Y. Memastikan team pelayanan home care
36. Seorang pasien minta agar diberikan air suci sebagai bentuk keyakinan bahwa sakitnya
diengaruhi oleh factor non medis. Perawat yang merawat mengatakan bahwa penyakitnya tidak
ada hubungan dengan hal tersebut. Konsep ini bertentangan dengan model :
A. Florence nightingale
B. Roger
C. Leininger
D. Orem
E. Margaret Newman
37. Perawat diharapkan mampu menyiapkan psikologis pasien agar siap menghadapi penyakit kronis
bahkan kematian. Tindakan tersebut merupakan aplikasi konsep Rise dalam bentuk
A. Patient Educator
B. Aesthetic-Spritual Communion :
C. Patient Advocacy :
D. Case Manager :
E. Consultan
38. Seorang pasien stroke dengan dimensia tekanan darahnya turun setelah diberikan injeksi citicolin.
Setelah pemberian hari ke-3 tekanan darah pasien menjadi 80/50 mmhg, sedangkan biasanya
130/90mmhg. Pasien lemas dan hampir terjatuh. Menyadari hal tersebut pasien menelpon dokter
yang memberikan therapy dan minta agar obat dihentikan. Tindakan yang dilakukan perawat
termasuk dalam peran
A. Patient Educator
B. Aesthetic-Spritual Communion :
C. Patient Advocacy :
D. Case Manager :
E. Consultan
39. Praktek home care di Indonesia sangat mungkin dilakukan, mengingat dari sudut perspektif
regulasi sudah mendukung. Regulasi yang mengijinkan home dapat dilakukan secara mandiri
oleh perawat adalah
A. Permenkes Nomor 148 tahun 2010 tentang ijin dan penyelenggaraan praktik keperawatan
D. SK Dirjen YAN MED Nomor : HK. 00.06.5.1.311. tahun 2001 yang memberikan kewenangan
kepada perawat membentuk lembaga home care mandiri.
E. UU No 36 tahun 2009
40. Seorang perawat dalam melakukan home care pada pasien dengan Ca, yang menggunakan
pengurang nyeri petidin, suatu saat mengambil 1 ampul petidin untuk dipakai sendiri. Tindakan
perawat tersebut termasuk :
A. Criminal action
B. Administratif law
C. Civil action
D. Personal crimal
E. Agency criminal