Anda di halaman 1dari 35

DIKLAT TEKNIS PEMASYARAKATAN

PEMERIKSAAN PELANGGARAN TATA TERTIB

KODE ETIK DAN PERATURAN TATA TERTIB

OLEH :
KELIK SULISTYANTO

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM REPUBLIK INDONESIA
2020
DASAR HUKUM KODE ETIK
1. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2017 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
2. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
RI Nomor M.HH-16.KP.05.02 Tahun 2011 Tentang Kode Etik Pegawai
Pemasyarakatan.
KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN

Permenkumham RI Nomor M.HH-16.KP.05.02 Tahun 2011 Tentang Kode Etik


Pegawai Pemasyarakatan
Adalah pedoman sikap, tingkah laku atau perbuatan pegawai
pemasyarakatan dalam pergaulan hidup sehari-hari guna
melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan, pembinaan, dan
pembimbingan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan
serta pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan.
PRINSIP DASAR DALAM MENJALANKAN TUGAS
PEMASYARAKATAN

1. Taqwa kepada Tuhan YME


2. Setia kepada pancasila dan UUD 1945
3. Menjunjung tinggi hukum dan HAM
4. Menghormati harkat dan martabat manusia
5. Memiliki rasa kemanuasiaan, kebenaran dan keadilan
6. Jujur
7. Ikhlas
8. Berintegritas
ETIKA PEGAWAI PEMASYARAKATAN

1. Berorganisasi.
2. Pelayanan terhadap masyarakat.
3. Pelayanan, pembimbingan, pembinanaan WBP.
4. Pengelolaan Basit dan Basan.
5. Hubungan dengan aparatur hukum lainya.
6. Kehidupan masyarakat.
Etika Dalam Berorganisasi

1. Menjalin hubungan baik dengan rekan dan atasan.


2. Profesional dan tanggung jawab terhadap tugas.
3. Taat dan disiplin aturan organisasi.
a. Tidak melanggar hukum.
b. Mengenakan pakaian dinas sesuai ketentuan.
c. Menjaga penampilan diri.
d. Selalu bekerja dalam waktu yang ditentukan.
e. Mematuhi perintah atasan dalam batasan organisasi.
f. Tidak menyalahgunakan jabatan.
g. Memberikan informasi kepada atasan sesuatu yang dapat merugikan organisasi.
h. Tidak melempar tugas dan tanggung jawab.
i. Tidak menyalahgunakan kewenangan.
Etika Dalam Melayani Masyarakat

1. Mengutamakan kepentingan masyarakat


2. Terbuka dan partisipatif
a. Menerima saran, kritik dan masukan
b. Membangun jejaring kerjasama
c. Menghargai partisipasi masyarakatat
3. Tegas adil dan sopan
a. Mengambil tindakan secara cepat dan tepat
b. Memberikan layanan dengan senyum, ramah dan tidak
sombong
c. Tidak diskriminatif
d. Menolak segala bentuk hadiah dalam pelayanan
Etika Dalam Melayani WBP

1. Menghormati harkat dan martabat WBP.


a. Menghormati hak WBP.
b. Menjauhkan diri dari kekerasan dan pelecehan.
2. Mengayomi WBP.
a. Memberikan rasa aman dan tentram WBP.
b. Menindaklanjuti saran dan keluhan WBP.
c. Tidak diskriminatif terhadap WBP.
3. Tanggap bertindak, tangguh bekerja, tanggon kepribadian.
a. Teliti, cermat dan cepat dalam menilai situasi.
b. Mengambil tindakan sesuai ketentuan.
c. Tidak melanggar norma moral dan hukum.
d. Menguasai keahlian dalam bertugas.
4. Bijaksana dalam bersikap.
a. Mengembangkan kapasitas diri.
b. Mengendalikan perkataan, sikap dan perbuatan.
c. Menempatkan diri secara tepat dihadapan WBP.
Etika Dalam Pengelolaan Basit Basan

1. Teliti dan cermat.


2. Mampu mengambil tindakan terhadap ancaman.
3. Mampu menilai kondisi.
4. Tidak tergoda hal bertentangan dengan norma dan hukum.
5. Menguasai keahlian.
6. Menjaga kewaspadaan.
7. Tidak memanfaatkan Basit dan Basan untuk kepentingan pribadi.
Etika Dalam Berhubungan Dengan Aparatur Lain

1. Menghormati dan menghargai

a. Mampu menjalin kerjasama

b. Memberikan pelayanan yang baik

c. Memelihara dan memupuk kerjasama

2. Menjaga kehormatan dan kewibawaan profesi

a. Bersikap ramah, sopan, tegas

b. Tidak berucap dan berbuat yang dapat merendahkan


diri sendiri dan profesi
Etika Dalam Hidup Bermasyarakat

1. Tidak menjadi anggota/pengurus parpol.


2. Tidak menjadi pengurus ormas/agama yg dilarang UU.
3. Tidak menjadi penagih hutang/pelindung orang yang punya hutang.
4. Tidak menjadi makelar perkara, pelindung judi, prostitusi dan tempat hiburan.
5. Tidak selingkuh, zinah, mempunyai istri/suami lebih dari 1 tanpa izin.
6. Tidak menjadi wakil kepentingan orang/kelompok.
7. Tidak memasuki tempat yang menurunkan harkat dan martabat kecuali perintah
jabatan.
MAJELIS KODE ETIK

1. Bersifat ad hoc.
2. Majelis kode etik pusat.
a. Diangkat dan diberhentikan oleh Menkumham.
b. 5 orang anggota (4 orang dari Ditjenpas, 1 orang dari Itjen).
c. Memeriksa pegawai dilingkungan Ditjenpas dan Pejabat setingkat eselon II di Wilayah.
3. Majelis kode etik wilayah
a. Diangkat dan diberhentikan oleh Dirjenpas.
b. 3 orang anggota (2 orang dari Divpas, 1 orang dari Ditjenpas).
c. Memeriksa pegawai pemasyarakatan yang berada di wilayah.
PEMERIKSAAN DAN SIDANG KODE ETIK
A. Pemeriksaan
1. Didasarkan pada pengaduan, laporan atau temuan.
2. Tingkat pusat pemeriksaan dilakukan oleh Direktorat Kamtib, Tingkat wilayah dilakukan oleh bidang yang menangani
keamanan.
3. Pemeriksaan pengaduan, laporan, temuan pelangaran kode etik dilakukan dalam waktu paling lama 14 hari sejak
pengaduan dan dapat diperpanjang paling lama 14 hari.
4. Hasil pemeriksaan berupa lembar analisa pemeriksaan, BAP dan lampiran alat bukti berupa surat diserahkan kepada
Majelis Kode Etik.
B. Sidang Kode Etik
1. Dilaksanakan dengan prinsip cepat, sederhana, murah.
2. Pelaksanaan sidang paling lambat 7 hari kerja sejak pembentukan majelis.
3. Majelis menyelesaikan sidang dalam waktu 7 hari kerja.
4. Majelis mengambil putusan setelah memeriksa pegawai.
5. Terperiksa diberi kesempatan membela diri.
6. Keputusan diambil musyawarah mufakat dan jika tidak tercapai diambil
berdasarkan suara terbanyak.
7. Putusan bersifat final.
8. Majelis menyampaiakan putusan sidang kepada pejabat pembina kepegawaian
terkait sanksi moral dan/atau sanksi administratif yang dijatuhkan kepada pegawai.
SANKSI

1. Sanksi moral.
a. Dibuat secara tertulis.
b. Berupa pernyataan terbuka atau pernyataan tertutup.
c. Disebutkan kode etik yang dilanggar.
2. Dapat dikenakan sanksi administratir sesuai ketentuan
yang berlaku.
JANGKA WAKTU PENEGAKAN KODE ETIK

Persiapan
Pengaduan Penunjukan
Sidang, Penjatuhan
dan/atau MKE &
Pemeriksaan sidang, & Sanksi
Laporan Kelengkapan
Penyampaian
diterima Sidang
Putusan

Hari Kerja 14 + 14 3 16 14

Total Hari Kerja 28 31 47 61


TATA CARA SIDANG ETIK

Pembacaan tata Majelis Etik Ketua Majelis Sidang


Pembukaan
tertib memasuki ruang mambuka menghadirkan
Sidang Etik
persidangan sidang sidang terperiksa

Pembacaan surat Pendampingan


Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
dugaan pelanggaran petugas bantuan
barang bukti ahli saksi
dan tuntutan hukum

Pemeriksaan Rapat Pleno


Pemeriksaan Sidang Pencabutan skors
saksi yang Pengambilan
terperiksa diskors sidang
meringankan keputusan

Majelis Etik
Penutupan Pembacaan
meningalkan ruang
sidang keputusan sidang
sidang
ZONA INTEGRITAS DAN ANTI KORUPSI

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zone
Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Bersih
Melayani (WBBM) di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah


yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk
mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/ Wilayah Bersih
Melayani (WBBM) melalui reformasi birokrasi, khususnya
dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas
pelayanan publik.
MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (MENUJU WBK)

Predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi


sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana,
penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan
penguatan akuntabilitas kinerja

MENUJU WILAYAH BIROKRASIBERSIH DAN MELAYANI (MENUJU


WBBM)
Predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi
sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana,
penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan,
penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.
TAHAPAN KEGIATAN

PENCANANGAN ZI
PEMBANGUNAN ZI PENGUSULAN
1. Penandatanganan Pakta
1. Menetapkan Unit Kerja 1. Penilaian Mandiri oleh Tim Penilai
Integritas oleh seluruh atau
yang akan diusulkan Internal (TPI)
sebagian besar pegawai
menuju WBK/WBBM 2. TPI melaporkan kepada pim.
2. Pernyataan komitmen telah
2. Membangun unit kerja Instansi
siap membangun Zona
menuju WBK/ WBBM 3. Pengusulan ke Kemenpan RB
Integritas

PENETAPAN WBK/WBBM
PEMBINAAN DAN
1. Menpan RB mengusulkan
PENGAWASAN REVIU TPN
kepada instansi
1. Pembinaan dilakukan Reviu oleh Tim Penilai Nasional
pemerintah agar unit kerja
Pimp K/L (Kemenpan RB, KPK, Ombudsman
ditetapkan menjadi WBK
2. Pengawasan dlakukan RI)
2. Menpan RB menetapkan
oleh Kemenpan RB
unit kerja sebagai WBBM
TAHAPAN PEMBANGUNAN ZI WBK/WBBM
Pengawasan pemantau independen dan masyarakat

9 Desember hari Anti Korupsi Sedunia


Fasilitasi/dorongan dari Setjen
Diusulkan oleh
Pimp K/L/P (max Evaluasi TPN
Revisi TPN 2 unit)
Penandatangan
Pakta Integritas
Tidak lulus Tidak lulus

Penilaian Penilaian
Pencanangan pembangunan WBK Usulan WBBM
TPI TPN

Seremonial lulus

• 6 indikator
• 6 indikator pengungkit
Permenpan proses • 2 indikator
RB 52/2014 • 2 indikator hasil
hasil
Penetapan oleh
Catatan : Penetapan WBK/WBBM berlaku 1 Penetapan oleh Menpan RB
tahun dan dapat dicabut apabila terbukti pimp. K/P/L
ada hal-hal yang dapat menggugurkan
indikator
KERANGKA LOGIS PENILAIAN

PENGUNGKIT (60%) HASIL (40%)

MANAJEMEN PERUBAHAN

PENINGKATAN KUALITAS
Penataan Tata
Terwujudnya

PELAYANAN PUBLIK
Laksana
Pemerintahan Yang
Penataan Sistem
Manajemen SDM Bersih dan Mandiri

Penguatan
Pengawasan Terwujudnya
Peningkatan Kualitas
Penguatan
Pelayanan Publik
Akuntabilitas Kinerja
Kepada Masyarakat

PERBAIKAN DAN PEMBELAJARAN


INDIKATOR PENGUNGKIT (60%)
2. Penataan tata laksana (5%).
1. Manajemen perubahan (5%). a. Prosedur operasional tetap (SOP).
a. Pemantauan dan Evaluasi pembangunan b. E-Office.
WBK/WBBM. c. Keterbukaan informasi publik
b. Perubahan pola pikir dan budaya kerja
4. Penguatan akuntabilitas kinerja (10%).
a. Keterlibatan Pimpinan
b. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja

3. Penataan sistem manajemen SDM (15%). 5. Penguatan pengawasan (15%).


a. Perencanaan Kebutuhan Pegawai Sesuai a. Pengendalian Gratifikasi
Dengan Kebutuhan Organisasi b. Penerapan SPIP
b. Pola Mutasi Internal c. Pengaduan Masyarakat
c. Pengembangan Pegawai Berbasis d. Whistle Blowing System
Kompetensi e. Penanganan Benturan Kepentingan
d. Penetapan Kinerja Individu
e. Penegakan aturan disiplin/ kode etik/ kode
perilaku pegawai 6. Penguatan kualitas layanan publik (10%).
f. Sistem Informasi Kepegawaian a. Standar Pelayanan
b. Budaya Pelayanan Prima
c. Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan
• SISTEM PENILAIAN INDIKATOR PENGUNGKIT

NILAI KETERANGAN
C Kegiatan belum dilaksanakan
B Kegiatan telah dilaksanakan
A Terdapat inovasi atas kegiatan

NILAI KETERANGAN
D Kegiatan belum dilaksanakan
C Kegiatan dilaksanakan sebagian kecil
B Kegiatan dilaksanakan sebagian besar
A Kegiatan dilaksanakan seluruhnya
INDIKATOR HASIL (40%)

1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN (20%)


a. Nilai persepsi Korupsi (survey ekstenal) minimal 13,5 dari 15
(90%).
b. Presentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan
minimal nilai 3,5 dari 5 (70%)

2. Terwujudnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat


(20%)
Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) (untuk
WBBM minimal nilai 16 dari 20 (80%)
ANTI KORUPSI

Adalah sikap dan perilaku untuk menentang terhadap adanya korupsi dan tidak mendukung
adanya upaya untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara serta kebijakan
untuk mencegah dan menghilangkan peluang bagi berkembangnya korupsi

FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

1. Faktor internal
Berasal dari diri pribadi atau individu.
2. Faktor eksternal
Berasal dari lingkungan atau sistem.
NILAI-NILAI ANTI KORUPSI

1. Kejujuran. 6. Sederhana
2. Kemandirian 7. Keberanian
3. Kedisiplinan. 8. Keadilan.
4. Tanggung jawab.
5. Kerja keras

PRINSIP-PRINSIP ANTI KORUPSI

1. Akuntabilitas. 4. Kebijakan
2. Transparansi. 5. Kontrol kebijakan
3. Kewajaran.
OVERVIEW PERATURAN TATA TERTIB

KEPATUHAN INTERNAL PETUGAS PEMASYARAKATAN


Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakan Nomor : PAS-07.OT-02.O2 Tahun 2019
tentang Satuan Operasional Kepatuhan Internal (Satops Patnal) Pemasyarakatan Tingkat
Wilayah, Rumah Tahanan Negara dan Lembaga Pemasyarakatan

1. Dasar Filosofis
Tri Sakti Abiyana yang berarti Kepatuhan Petugas Pemasyarakatan
untuk mewujudkan Ketertiban, Keselamatan dan Keamanan.
2. Tujuan
Terlaksananya pencegahan dan penindakan gangguan Kamtib secara
efektif serta perbaikan seluruh aspek tugas pemasyarakatan.
3. Sasaran
Mencegah dan menindak terjadinya pelanggaran prosedur dan
penyalahgunaan wewenang oleh petugas pada fungsi tugas
Pemasyakarakan
Kepatuhan Kedisiplinan Petugas
1. Kehadiran kerja;
2. Berpakaian sesuai ketentuan yang mengaturnya;
3. Menjaga perilaku dan perbuatan sesuai dengan Kode Etik Profesi

Kepatuhan Petugas Penempatan Kamar Hunian

1. Menghindari penyalahgunaan wewenang dalam menempatkan narapidana/


tahanan secara diskriminatif;
2. Menghindari negosiasi dan tawar menawar serta meminta dan menerima
sesuatu dari narapidana/tahanan dan atau keluarga narapidana/tahanan
terkait dengan penempatan;
3. Tidak melakukan penempatan yang tidak tepat terhadap kelompok rentan
yang sakit atau usia lanjut atau penyalahgunaan wewenang menempatkan
narapidana/tahanan tidak sesuai dengan kondisi atau data yang sebenarnya;
4. Melakukan penempatan sesuai rekomendasi hasil assessment resiko
narapidana/tahanan.
Kepatuhan Petugas Wasrik dan P2U

1. Melakukan ricek data narapidana/tahanan/tamu/pengunjun


2. Melakukan pemeriksaan dan penggeledahan orang, barang dan kendaraan
3. Melarang petugas dan orang yang tidak berkepentingan yang berada dan
keluar/masuk area tersebut.
4. Menyita barang terlarang yang ditemukan dan mengamankan orang/petugas
yang terlibat dalam upaya penyelundupan barang terlarang.
5. Tidak menerima sesuatu dari pengunjung/orang lain yang dilayani/petugas atas
dasar atau dalih apapun dan untuk tujuan apapun.
6. Mengawasi keterlibatan tamping dan pemuka sebatas pada kegiatan
kebersihan.
7. Mewajibkan petugas, tamu dan pengunjung untuk menyimpan handphone pada
tempat yang telah ditentukan.
8. Tidak menyalahgunakan wewenang dengan menerima dan memasukkan orang
dan barang diluar waktu jam kunjungan.
Kepatuhan Petugas Layanan Kunjungan

1. Melarang narapidana/tahanan dan pengunjung melakukan perbuatan diluar kepantasan dan/ atau
asusila.
2. Melarang penggunaan ruang dan tempat yang ditetapkan tidak diperuntukkan untuk layanan
kunjungan.
3. Mengawasi durasi dan mengatur giliran pelaksanaan kunjungan.
4. Memastikan administrasi pemanggilan bagi narapidana/tahanan yang akan dikunjungi.
5. Mencatat dan menginput data layanan kunjungan.
6. Mengatur antrean pendaftaran dan antrean memasuki area kunjungan.
7. Tidaka menerima sesuatu dari pengunjung atau dari narapidana/tahanan yang dikunjungi.
8. Memeriksa badan dan barang yang dibawa sebelum dan setelah selesai kunjungan.
9. Mengawasi keterlibatan tamping dan pemuka sebatas pada kegiatan kebersihan.
10.menghindari penyalahgunaan wewenang dengan menerima dan memasukkan orang yang tidak
terdaftar sebagai pengunjung atau narapidana/ tahanan yang tidak terdaftar dikunjungi.
Kepatuhan Petugas Penjagaan

1.Memastikan tidak adanya perbedaan buka tutup kamar hunian narapidana/tahanan.


2.Melarang masuknya barang terlarang dan kebutuhan berlebihan pada kamar hunian
yang tidak sesuai dengan standar barang yang diperbolehkan di kamar hunian.
3.Memeriksa badan dan barang yang dibawa kembali dari selesai kunjungan atau
kegiatan narapidana/tahanan dari luar.
4.Menyita handphone dan barang terlarang yang didapati pada saat melaksanakan
kontrol keliling pada blok hunian.
5.Menyampaikan laporan kejadian gangguan keamanan dan ketertiban.
6.Tidak meminta dan menerima sesuatu dari narapidana/tahanan.
7.Tidak melibatkan narapidana/ tahanan dalam penguncian kamar, penjagaan dan
tugas pengamanan lainnya.
Kepatuhan Petugas Pengawalan

1.Melakukan ricek kecocokan data narapidana/tahanan yang akan dalam pengawalannya.


2.Melakukan penggeledahan kendaraan yang akan dipakai pada kegiatan pengawalan.
3.Melakukan penggeledahan terlebih dahulu terhadap narapidana/tahanan yang akan dalam
pengawalannya.
4.Menggunakan pembatas gerak sesuai kebutuhan terhadap narapidana/tahanan yang akan dalam
pengawalannya.
5.Menghindari penyalahgunaan wewenang dengan memberikan keleluasaan narapidana/tahanan
yang dalam pengawalannya.
6.Tidak menerima sesuatu apapun dari narapidana/tahanan dan atau keluarga narapidana/ tahanan
yang dikawal tersebut.
Kepatuhan Petugas Mapenaling

1. Memastikan lama waktu narapidana/ tahanan ditempatkan dalam blok/kamar Mapenaling


yang ditetapkan oleh Kepala Lapas/Kepala Rutan sesuai dengan ketentuan.
2. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan program yang ditetapkan selama program
Mapenaling.
3. Tidak melakukan penyalahgunaan wewenang dengan melakukan perlakuan yang buruk
dan tidak manusiawi.
4. Tidak melakukan penyalahgunaan wewenang dengan melakukan negosiasi dan tawar
menawar untuk pemindahan dari blok/kamar Mapenaling.
5. Tidak menerima sesuatu apapun dari narapidana/tahanan dan atau keluarga narapidana/
tahanan tersebut.
6. Tidak melibatkan narapidana/tahanan dalam pengawasan, buka dan tutup kamar/ blok
Mapenaling serta pemberian layanan dasar.
Kepatuhan Petugas Penyedia Makanan dan Kebutuhan Dasar Lainya

1. Menjaga kecukupan penyediaan makanan sesuai dengan jumlah narapidana/tahanan


2. Menghindari penyediaan makanan yang berbahaya bagi kesehatan.
3. Membagikan makanan yang tepat waktu;
4. Menghindari penyalahgunaan wewenang penjualan persediaan makanan
narapidana/tahanan.
5. Mencocokan bahan makanan melalui penimbangan yang sah.

Kepatuhan Petugas Layanan Registrasi


1. Menghindari penyalahgunaan wewenang dengan memberikan akses penginputan dan
pengelolaan data oleh narapidana/tahanan atau orang lain yang tidak ditetapkan;
2. Menghindari penyembunyian berkas penetapan dan putusan serta eksekusi yang
menyebabkan ketidaksesuaian input data;
3. Tidak meminta dan menerima sesuatu apapun dari narapidana/tahanan dan atau keluarga
narapidana/tahanan tersebut;
4. Memberikan informasi secara terbuka terkait dengan persyaratan layanan integrasi;
5. Mencatat berkas persyaratan yang telah diterima serta informasi perkembangan proses
usulan.
Thank
Sekian you
dan terima kasih
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai