Kode Etik Dan Peraturan Tata Tertib
Kode Etik Dan Peraturan Tata Tertib
OLEH :
KELIK SULISTYANTO
1. Berorganisasi.
2. Pelayanan terhadap masyarakat.
3. Pelayanan, pembimbingan, pembinanaan WBP.
4. Pengelolaan Basit dan Basan.
5. Hubungan dengan aparatur hukum lainya.
6. Kehidupan masyarakat.
Etika Dalam Berorganisasi
1. Bersifat ad hoc.
2. Majelis kode etik pusat.
a. Diangkat dan diberhentikan oleh Menkumham.
b. 5 orang anggota (4 orang dari Ditjenpas, 1 orang dari Itjen).
c. Memeriksa pegawai dilingkungan Ditjenpas dan Pejabat setingkat eselon II di Wilayah.
3. Majelis kode etik wilayah
a. Diangkat dan diberhentikan oleh Dirjenpas.
b. 3 orang anggota (2 orang dari Divpas, 1 orang dari Ditjenpas).
c. Memeriksa pegawai pemasyarakatan yang berada di wilayah.
PEMERIKSAAN DAN SIDANG KODE ETIK
A. Pemeriksaan
1. Didasarkan pada pengaduan, laporan atau temuan.
2. Tingkat pusat pemeriksaan dilakukan oleh Direktorat Kamtib, Tingkat wilayah dilakukan oleh bidang yang menangani
keamanan.
3. Pemeriksaan pengaduan, laporan, temuan pelangaran kode etik dilakukan dalam waktu paling lama 14 hari sejak
pengaduan dan dapat diperpanjang paling lama 14 hari.
4. Hasil pemeriksaan berupa lembar analisa pemeriksaan, BAP dan lampiran alat bukti berupa surat diserahkan kepada
Majelis Kode Etik.
B. Sidang Kode Etik
1. Dilaksanakan dengan prinsip cepat, sederhana, murah.
2. Pelaksanaan sidang paling lambat 7 hari kerja sejak pembentukan majelis.
3. Majelis menyelesaikan sidang dalam waktu 7 hari kerja.
4. Majelis mengambil putusan setelah memeriksa pegawai.
5. Terperiksa diberi kesempatan membela diri.
6. Keputusan diambil musyawarah mufakat dan jika tidak tercapai diambil
berdasarkan suara terbanyak.
7. Putusan bersifat final.
8. Majelis menyampaiakan putusan sidang kepada pejabat pembina kepegawaian
terkait sanksi moral dan/atau sanksi administratif yang dijatuhkan kepada pegawai.
SANKSI
1. Sanksi moral.
a. Dibuat secara tertulis.
b. Berupa pernyataan terbuka atau pernyataan tertutup.
c. Disebutkan kode etik yang dilanggar.
2. Dapat dikenakan sanksi administratir sesuai ketentuan
yang berlaku.
JANGKA WAKTU PENEGAKAN KODE ETIK
Persiapan
Pengaduan Penunjukan
Sidang, Penjatuhan
dan/atau MKE &
Pemeriksaan sidang, & Sanksi
Laporan Kelengkapan
Penyampaian
diterima Sidang
Putusan
Hari Kerja 14 + 14 3 16 14
Majelis Etik
Penutupan Pembacaan
meningalkan ruang
sidang keputusan sidang
sidang
ZONA INTEGRITAS DAN ANTI KORUPSI
PENCANANGAN ZI
PEMBANGUNAN ZI PENGUSULAN
1. Penandatanganan Pakta
1. Menetapkan Unit Kerja 1. Penilaian Mandiri oleh Tim Penilai
Integritas oleh seluruh atau
yang akan diusulkan Internal (TPI)
sebagian besar pegawai
menuju WBK/WBBM 2. TPI melaporkan kepada pim.
2. Pernyataan komitmen telah
2. Membangun unit kerja Instansi
siap membangun Zona
menuju WBK/ WBBM 3. Pengusulan ke Kemenpan RB
Integritas
PENETAPAN WBK/WBBM
PEMBINAAN DAN
1. Menpan RB mengusulkan
PENGAWASAN REVIU TPN
kepada instansi
1. Pembinaan dilakukan Reviu oleh Tim Penilai Nasional
pemerintah agar unit kerja
Pimp K/L (Kemenpan RB, KPK, Ombudsman
ditetapkan menjadi WBK
2. Pengawasan dlakukan RI)
2. Menpan RB menetapkan
oleh Kemenpan RB
unit kerja sebagai WBBM
TAHAPAN PEMBANGUNAN ZI WBK/WBBM
Pengawasan pemantau independen dan masyarakat
Penilaian Penilaian
Pencanangan pembangunan WBK Usulan WBBM
TPI TPN
Seremonial lulus
• 6 indikator
• 6 indikator pengungkit
Permenpan proses • 2 indikator
RB 52/2014 • 2 indikator hasil
hasil
Penetapan oleh
Catatan : Penetapan WBK/WBBM berlaku 1 Penetapan oleh Menpan RB
tahun dan dapat dicabut apabila terbukti pimp. K/P/L
ada hal-hal yang dapat menggugurkan
indikator
KERANGKA LOGIS PENILAIAN
MANAJEMEN PERUBAHAN
PENINGKATAN KUALITAS
Penataan Tata
Terwujudnya
PELAYANAN PUBLIK
Laksana
Pemerintahan Yang
Penataan Sistem
Manajemen SDM Bersih dan Mandiri
Penguatan
Pengawasan Terwujudnya
Peningkatan Kualitas
Penguatan
Pelayanan Publik
Akuntabilitas Kinerja
Kepada Masyarakat
NILAI KETERANGAN
C Kegiatan belum dilaksanakan
B Kegiatan telah dilaksanakan
A Terdapat inovasi atas kegiatan
NILAI KETERANGAN
D Kegiatan belum dilaksanakan
C Kegiatan dilaksanakan sebagian kecil
B Kegiatan dilaksanakan sebagian besar
A Kegiatan dilaksanakan seluruhnya
INDIKATOR HASIL (40%)
Adalah sikap dan perilaku untuk menentang terhadap adanya korupsi dan tidak mendukung
adanya upaya untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara serta kebijakan
untuk mencegah dan menghilangkan peluang bagi berkembangnya korupsi
1. Faktor internal
Berasal dari diri pribadi atau individu.
2. Faktor eksternal
Berasal dari lingkungan atau sistem.
NILAI-NILAI ANTI KORUPSI
1. Kejujuran. 6. Sederhana
2. Kemandirian 7. Keberanian
3. Kedisiplinan. 8. Keadilan.
4. Tanggung jawab.
5. Kerja keras
1. Akuntabilitas. 4. Kebijakan
2. Transparansi. 5. Kontrol kebijakan
3. Kewajaran.
OVERVIEW PERATURAN TATA TERTIB
1. Dasar Filosofis
Tri Sakti Abiyana yang berarti Kepatuhan Petugas Pemasyarakatan
untuk mewujudkan Ketertiban, Keselamatan dan Keamanan.
2. Tujuan
Terlaksananya pencegahan dan penindakan gangguan Kamtib secara
efektif serta perbaikan seluruh aspek tugas pemasyarakatan.
3. Sasaran
Mencegah dan menindak terjadinya pelanggaran prosedur dan
penyalahgunaan wewenang oleh petugas pada fungsi tugas
Pemasyakarakan
Kepatuhan Kedisiplinan Petugas
1. Kehadiran kerja;
2. Berpakaian sesuai ketentuan yang mengaturnya;
3. Menjaga perilaku dan perbuatan sesuai dengan Kode Etik Profesi
1. Melarang narapidana/tahanan dan pengunjung melakukan perbuatan diluar kepantasan dan/ atau
asusila.
2. Melarang penggunaan ruang dan tempat yang ditetapkan tidak diperuntukkan untuk layanan
kunjungan.
3. Mengawasi durasi dan mengatur giliran pelaksanaan kunjungan.
4. Memastikan administrasi pemanggilan bagi narapidana/tahanan yang akan dikunjungi.
5. Mencatat dan menginput data layanan kunjungan.
6. Mengatur antrean pendaftaran dan antrean memasuki area kunjungan.
7. Tidaka menerima sesuatu dari pengunjung atau dari narapidana/tahanan yang dikunjungi.
8. Memeriksa badan dan barang yang dibawa sebelum dan setelah selesai kunjungan.
9. Mengawasi keterlibatan tamping dan pemuka sebatas pada kegiatan kebersihan.
10.menghindari penyalahgunaan wewenang dengan menerima dan memasukkan orang yang tidak
terdaftar sebagai pengunjung atau narapidana/ tahanan yang tidak terdaftar dikunjungi.
Kepatuhan Petugas Penjagaan