Anda di halaman 1dari 10

KOMITE MEDIK

RUMKITAL Dr. OEPOMO

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam beberapa tahun belakangan ini yang dirasakan mencemaskan oleh dunia
perumasakitan di Indonesia adalah meningkatnya tuntutan dan gugatan malpraktek (dengan
jumlah ganti rugi yang semakin hari semakin spektakuler), utamanya sejak diberlakunya UU
no. 8/1999 tentang perlindungan konsumen. Sebelumnya, RS dianggap sebagai lembaga
sosial kebal akan hukum berdasarkan doctrin of charitable immunity, dengan pertimbangan
bila menuntut RS membayar ganti rugi sama artinya dengan mengurangi assetnya, yang
pada giliranya akan mengurangi kemampuan untuk menolong masyarakat banyak.

2. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi


Merupakan unit kerja dibawah Komite Medik yang bertugas untuk mengelola
masalah etika dan disiplin profesi di RS. Yang dimaksud dengan masalah etika dan disiplin
profesi adalah semua dugaan pelanggaran etika dan disiplin profesi medis yang berkembang
menjadi masalah perdata maupun pidana yang bisa menyangkut kepentingan RS.

3. Fungsi Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi


a. Sebagai pengelola permasalahan pelanggaran etika dan disiplin profesi
b. Sebagai pemberi saran kepada Komite Medik tentang penyelesaian dari permasalahan
pelanggaran etika dan disiplin profesi
c. Sebagai pemberi informasi kepada seluruh staf RS tentang pengelola pelanggaran etika
dan disiplin profesi

4. Tugas Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi


a. Menyelesaikan permasalahan dengan pelanggaran etika dan disiplin profesi
b. Menetapkan etika dan disiplin profesi Rumkital Dr. Oepomo.
c. Menyusun tata cara / prosedur/ SOP penanganan permasalahan pelanggaran etika dan
disiplin profesi
d. Melakukan sosialisasi kepada seluruh staf RS tentang penaganan pelanggaran etika dan
disiplin profesi
e. Menjalin kerjasama dengan jajaran RS maupun di luar RS didalam penyelesaian
permasalahan

5. Struktur Organisasi Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi


Susunan anggota Sub Komite etika dan disiplin profesi terdiri dari :
a. Ketua (merangkap anggota)
b. Wakil ketua (merangkap anggota)
c. Bisa dibentuk tim Ad-hoc sesuai

STRUKTUR JABATAN SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI

KARUMKITAL

KETUA
KOMITE MEDIK

KETUA
SUB KOMITE ETIKA &
DISIPLIN PROFESI

SEKRETARIS

WAKIL KETUA
SUB KOMITE

TIM AD-HOC

Kelembagaan Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi yaitu :

a. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi berada dibawah Komite Medik
b. Bertanggung jawab kepada Komite Medik

6. Rapat
Rapat dilaksanakan setiap bulan satu kali dan apabila terjadi pengaduan, pengaduan
terhadap kasus etik akan dirapatkan dan akan dibuat sidang.

7. Persidangan
Tata cara persidangan :
a. Sidang dianggap sah apabila dihadiri minimal 2 orang anggota
b. Ketua atau wakil ketua atau sekretaris harus hadir
c. Persidangan tertutup yang diperlukan bisa dihadirkan saksi/ beberapa tenaga ahli yang
dapat membantu persidangan kasus yang bersangkutan

Rumus hasil persidangan :

Bersifat rahasia, disampaikan kepada ketua komite medik untuk selanjutnya dibuat laporan
kepada Karumkital Dr. Oepomo.

8. Kategori pelanggaran dan sanksi


Dari hasil persidangan ditetapkan kategori pelanggaran sbb :
a. Pelanggaran ringan
b. Pelanggaran sedang
c. Pelanggaran berat

Kriteria pembobotan pelanggaran berdasarkan pada :

a. Akibat yang ditimbulkan terhadap kehormatan profesi


b. Akibat yang ditimbulkan terhadap keselamatan pasien
c. Akibat yang ditimbulkan terhadap kepentingan umum /RS
d. Iktikad baik beradu dalam penyelesaian kasus
e. Motivasi yang mendasari kasus
f. Situasi lingkungan yang mempengaruhi timbulnya kasus
g. Pendapat anggota ahli
h. Pendapat peers group/ teman sejawat lingkungan

Saksi terhadap pelanggaran :

a. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi tidak berwenang memberikan sanksi kepada teradu
b. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi melaporkan pengkajian Etika dan Disiplin Profesi
dan memberikan rekomendasi kepada Ketua Komite Medik.

9. Uraian tugas
a. Ketua Sub Komite
1. Memimpin, berkoordinasi dan berkomunikasi dengan seluruh anggota sub komite
maupun di luar sub komite di dalam penyelesaian masalah
2. Memimpin didalam penyusunan tata cara, prosedur, SOP tentang penanganan
masalah
3. Bertanggung jawab kepada ketua komite medik didalam pelaksanaan tugasnya
b. Wakil ketua Sub Komite
1. Membantu melaksanakan pelaksanaan tugas ketua sub komite
2. Mewakili ketua sub komite bila berhalangan
c. Sekretaris Sub Komite
1. Menyiapkan dan mencatat hasil rapat sub komite
2. Menggandakan dan mengedarkan risalah rapat kepada seluruh anggota
3. Melaksanakan tugas tugas kesekretariatan lainya
d. Anggota Sub Komite
1. Menghadiri rapat rapat sub komite
2. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan tentang masalah Etika dan Disiplin
Profesi

10. Tim Ad –Hoc


Tim Ad-hoc dibentuk oleh Komite Medik atas usulan sub Komite dalam rangka untuk
melakukan evaluasi dan pedalaman atas masalah pelanggaran Etika dan Disiplin Profesi. Tim
Ad-hoc wajib mengumpulkan data baik dari jajaran RS maupun diluar RS ataupun
berkonsultasi dengan aparat penegak hukum.
Tim Ad-hoc memberikan kesimpulan atas data data tentang terjadinya dugaan
pelanggaran Etika dan Disiplin Profesi. Tim Ad-hoc dinyatakan bubar setelah menyelesaikan
tugasnya.

BAB II
TATA KERJA SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI

1. Persidangan Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi dilaksanakan berdasarkan permintaan
tertulis dari ketua komite medik
2. Surat menyurat bersifat rahasia
3. Persidangan bersifat tertutup
4. Dalam melaksanakan tugasnya Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi harus bersifat netral
5. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi memakai asas praduga tak bersalah terhadap pihak
teradu
6. Acuan pengkajian untuk mengambil keputusan :
a. Sumpah dokter
b. Kode etik kedokteran indonesia
c. Pedoman kode etik kedokteran indonesia
d. SPO atau PPK masing-masing SMF
e. Sumber informasi lain yang bisa dipertanggung jawabkan.
7. Dibuat rumusan hasil persidangan secara tertulis yang disepakati dan ditanda tangani
oleh ketua sidang
8. Rumusan hasil persidangan dilaporkan secara tertulis kepada komite medik.

BAB III
TATA LAKSANA PERSIDANGAN SUB KOMITE ETIK DAN DISPLIN PROFESI

1. Pengertian
Sidang Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi adalah sidang mengenai permasalahan etika
profesi medik, sesuai permintaan ketua komite medik

2. Tata cara sidang


 Sidang dipimpin oleh ketua sidang (ketua Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi, wakil
ada sekretaris).
 Salah seorang anggota ditunjuk sebagai notulis.
 Sidang dianggap SAH, bila dihadiri minimal 4 orang anggota.
 Sidang bersifat rahasia dan tertutup, kecuali dinyatakan lain oleh sidang.
 Pada kasus tertentu yang perlu bisa dihadirkan saksi/ beberapa narasumber
 Kesimpulan sidang diputuskan atas dasar musyawarah dan mufakat
 Setelah rangkuman notulen sidang dibacakan oleh ketua sidang, rangkuman notulen
kesimpulan sidang yang telah disepakati, dibacakan oleh ketua sidang, untuk
selanjutnya ditanda tangani oleh semua anggota sub komite yang hadir.

3. Sidang pertama membahas dugaan pelanggaran Etika profesi medik yang dilimpahkan oleh
ketua Komite Medik.
Sidang selanjutnya :
1. Mendengar dan membahas keterangan dari pihak pengadu, teradu, saksi dan pihak-
pihak lain yang diperlukan.
2. Pengambilan kesimpulan masalah etika profesi medik.

4. Bila sudah dilakukan tiga kali pemanggilan dalam kurun 3 (tiga) kali 2 (dua) minggu dokter
yang termasuk dalam dugaan pelanggaran etika profesi medik tidak datang tanpa alasan
yang jelas, maka permasalahan akan dikembalikan kepada ketua komite medik.
Hal yang sama berlaku juga untuk pihak pengadu.

BAB IV
PROSES PENENTUAN ADA TIDAKNYA PELANGGARAN
ETIKA PROFESI MEDIK

1. Pengumpulan data dan validasi data masuk.


2. Pengkajian dugaan pelanggaran etika profesi medik dihubungkan dengan :
a. Mukadimah Kode Etik Kedokteran Indonesia
b. Kode Etik Kedokteran Indonesia (termasuk sumpah dokter)
c. Etika Profesi Medik bidang khusus yang bersangkutan (teradu)
3. Kesimpulan ada atau tidak adanya pelanggaran Etika dan Disiplin Profesi, akan dilaporkan
oleh Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi ke Komite Medik.
BAB V
PENGEMBANGAN DAN SOSIALISASI PEDOMAN KERJA
SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI

1. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi melakukan kajian dan penyempurnaan pedoman
kerja Sub Komite Etik sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun satu kali.
2. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi menghimbau dibuatnya Standart Prosedur
Operasional / Standart Pelayanan Medik untuk kelompok Profesi Medik tertentu yang
belum mempunyai dokumen tersebut.
3. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi mengusulkan perbaikan atau penyempurnaan
Standart Prosedur Operasional/ Standart Pelayanan Medik
4. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi melakukan sosialisasi kepada seluruh tenaga
profesi medik di Rumkital Dr. Oepomo, mengenai hal- hal yang berhubungan Etika
Profesi Medik.

Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi


Ketua

Nurohman
Lampiran 1

BAGAN ALUR PENGADUAN MASALAH/ PELANGGARAN ETIKA PROFESI MEDIK

9
KARUMKITAL

KOMITE MEDIK -SAKSI


10 -SAKSI AHLI
-NARASUMBER
11
7
13
SUB KOMITE ETIKA
12
STAF MEDIS & DISIPLIN PROFESI AD-HOC
8
3

SUBDEP 15
PENGADU INFOMED
2

1 6 TERADU
KADEP

5
ANGGOTA
RUMKITAL KARU/SUBDEP
4

Keterangan :

1, 2, 3 Surat aduan dari pengadu ditujukan pada anggota Rumkital Dr. Ramelan atau pada
Subdep Infomed, atau pada staf medis diselesaikan secara kekeluargaan.

4, apabila tidak dapat diselesaikan, anggota Rumkital Dr. Oepomo akan melaporkan kepada
Karu/ Subdep

5. Apabila Karu/ Subdep tidak dapat menyelesaikan maka dilaporkan kepada kepala
Departemen
6. Kepala Departemen (Kadep) akan berusaha menyelesaikan keluhan dan berkoordinasi
dengan Subdep Infomed
7. Apabila Subdep Infomed tidak mendapat kata sepakat, Subdep Infomed membuat
laporan kepada Karumkital
8. Apabila staf medis tidak dapat menyelesaikan, maka akan dilaporkan kepada ketua
Komite Medik.
9. Komite Medik melaporkan kepada Karumkital
10. Surat disposisi /surat tugas dari Karumkital kepada Komite Medik untuk penyelesaian
dugaan masalah/ pelanggaran Etika Profesi Medik.
11. Surat pelimpahan dari Komite Medik kepada Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi,
penyelesaian dugaan masalah/ pelanggaran Etika Profesi Medik
12. Komite Medik c.q. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi membentuk tim Ad-hoc untuk
investigasi
13. Tim Ad-hoc akan meminta pendapat dari ahli dan narasumber
14. Tim Ad-hoc akan membuat
- Surat pemanggilan kepada teradu
- Surat pemanggilan kepada pengadu
- Membuat laporan kesimpulan sementara terhadap pengkajian dugaan masalah/
pelanggaran etika profesi medik ke Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi dan Komite
Medik. Komite Medik akan membuat laporan kesimpulan dan saran sanksi mengenai
dugaan masalah/ pelanggaran etika profesi medik ke Karumkital.

Lampiran 3

IDENTITAS / BIODATA DOKTER TERADU

Nama :
Alamat rumah : telepon :
Alamat praktek : telepon :
Tanggal lahir : di :
Pangkat/ jabatan :
Instansi induk :
Dokter mitra RS :
No. SID/ SP : berlaku s/d
No. SID : berlaku s/d
Pendidikan :
Lulus dokter tahun :
FK universitas : di
Bagi lulusan luar negri, adaptasi tahun : s/d
FK universitas : di
Lulusan spesialis/ bidang : bidang
FK universitas : di
Bagi lulusan luar negri, adaptasi tahun : s/d
FK Universitas : No. Anggota :
Riwayat pekerjaan :

Anda mungkin juga menyukai