Anda di halaman 1dari 9

ُ‫ الَِإ ٰلهَ ِإالَّهللا‬،َ‫ص ْيال‬ ‫هّٰلِل‬ ‫هّٰلِل‬

ِ ‫ َو ُسب َْحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوَأ‬،ً‫ َوال َح ْم ُد ِ َكثِيْرا‬،‫لح ْم ُد هللاُ َأ ْكبَ ُر َكبِ ْيرًا‬ َ ‫) َو ِ ْا‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬٣×( ‫هُ َأ ْكبَ ُر‬
َ‫ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ َولَوْ َك ِرهَ الكاَفِرُوْ ن‬ ِ ِ‫اب َوحْ َدهُ اَل ِإ ٰلهَ ِإالَّهللاُ َوالَ نَ ْعبُ ُد ِإالَّ ِإيّاَهُ ُم ْخل‬
َ ‫ص َر َع ْب َدهُ َوَأ َع َّز ُج ْن َدهُ َوهَ َز َم اَألحْ َز‬
َ َ‫ق َو ْع َدهُ َون‬ َ ُ‫َوحْ َده‬
َ ‫ص َد‬

‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَِإ ٰلهَ ِإالَّهللاُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ الَّ ِذيْ َج َع َل ال َّجنَّةَ لِ ْل ُمتَّقِ ْينَ َوَأ ْشهَ ُد‬. َ‫ضيَافَةً لِ ِعبا َ ِد ِه الصَّالِ ِح ْين‬ ‫هّٰلِل‬
ِ ‫ال َح ْم ُد ِ الَّ ِذيْ َح َّر َم الصِّيا َ َم َأيّا َ َم اَأل ْعيا َ ِد‬
ٰ
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َوبا َ ِر ْك عَل َى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّمـ ٍد َو َعلَى آلِ ِه‬ َ ‫ اللّهُ َّم‬.‫ص َرا ِط ال ُم ْستَقِي ِْم‬ ِّ ‫َأ َّن َسيِّدَنا َ َو َموْ الَنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ اال َّدا ِع ْي ِإل َى ال‬
. َ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَا َز ال ُمتَّقُوْ ن‬ ِ ْ‫ت ُأو‬ ِ َ ‫ فَيَآَأيُّهَاال ُمْؤ ِمنُوْ نَ َوال ُمْؤ ِمنا‬.ُ‫ َأ َّما بَ ْعد‬. َ‫َوَأصْ حاَبِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإل َى يَوْ ِم ال ِّد ْين‬
َ‫ق تُقاَتِ ِه َوالَتَ ُموْ تُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬
َّ ‫َواتَّقُوْ ا هللاَ َح‬

Baca Juga: 14 Rekomendasi Nama Bayi Perempuan Islami Lahir di Bulan Syawal,
Lengkap dengan Artinya

Ma'asyiral Muslimin Jamaah Sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah taala.

Marilah kita di kesempatan yang penuh berkah ini di masjid barokah ini di waktu yang paling
berkah ini kita tambahkan rasa syukur kita kepada Allah karena kita sudah memasuki bulan
Ramadhan bahkan sekarang kita sudah dikeluarkan dari bulan Ramadhan.

Kita memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala semoga Ramadhan kemarin, Allah ta'ala
menjadikan Ramadhan yang penuh barokah. Semoga sholat kita, puasa kita semua maqbul
diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Amin.

Kita minta kepada Allah semoga kita semua kemarin benar-benar dipertemukan dengan Lailatul
Qadar dalam keadaan sujud, khusyuk kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Dan kita minta kepada
Allah kita tidak dikeluarkan dari rumah ini kecuali kita ditulis termasuk Minal Aidin.

Baca Juga: 35 Inspirasi Nama Bayi Laki-laki Islami Lahir pada Lebaran Idul Fitri,
Lengkap dengan Artinya

Kita minta kepada Allah dapat bertemu dengan bulan Ramadhan tahun depan dalam keadaan
yang lebih sehat dan lebih barakah, dan kita minta kepada Allah semoga dosa kedua orang tua
kita diampuni oleh Allah swt.

Kita minta kepada Allah semoga hajat kita, doa kita semua terkabulkan dan kita diberi
keistimewaan dijadikan anak cucu kita menjadi anak sholeh dan solehah.
Allahu Akbar 3x ma'asyiral muslimin jamaah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah.

Semua amalan kita ketika kita puasa, kita membaca Al Quran tadarus shalat Tarawih dan Witir ,
akan diterima semua akan diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala dengan syarat yang begitu
banyak bahkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

Baca Juga: Viral Video Diduga Arya Saloka dan Amanda Manopo Bermesraan di Mobil

“Berapa banyak orang yang puasa seakan-akan dia lemas tapi belum tentu ibadahnya diterima
oleh Allah subhanahu wa ta'ala, penyebabnya adalah diantaranya adalah uququl walidaini kita
senantiasa membentak orang tua kita.

Maka percuma kita beribadah kepada Allah di bulan Ramadhan bukan ibadah kita seakan-akan
seperti malaikat tetapi jika perkataan kita menyakitkan kedua orang tua koita maka Nabi
Muhammad ketika didatangi malaikat Jibril seraya malaikat Jibril berkata “Ya Muhammad,
apakah mau engkau ya Muhammad, mengamini ketika saya berdoa ?, “Silahkan jawab Nabi
Muhammad."

Maka Malaikat Jibril berdoa “Ya Allah jikalau ada dari umat Kalau ada dari umat Nabi
Muhammad walaupun ibadahnya seperti Malaikat tapi kalau dia durhaka senantiasa menangis
kan kedua orang tua selama dia ada, atau tidak ada dan Bahkan dia pelit kepada kedua orang
tuanya maka masukkan dia di neraka ya Rob, “ Nabi Muhammad mengatakan Aamiin kabulkan
doa Jibril.

Seluruh Ibadah di bulan Ramadhan bagus atau tidak tergantung apa yang kita kerjakan kepada
kedua orang tua kita, kita sadar bahwa kita bukan orang yang ahli ibadah, kita sadar bukan orang
yang ahli dzikir, tetapi kita akan mendapatkan ridho Allah cara dengan apa berbakti kepada
kedua orang tua menyayangi kedua orang tua tidak begitu sulit.

Sembahlah Allah jangan kau mendirikan Allah, dan jadikan orang tuamu acuan ibadahmu, kalau
kita bukan ahli ibadah ada orang tua kita yang menyempurnakan ibadah kita kalau kita bukan
orang yang ahli dakwah, ahli dzikir ada orang tua kita yang senantiasa menyempurnakan ibadah
kita ma'asyiral muslimin.
Baca Juga: Cara Menangani Local Disk C Windows 10 yang Penuh Sendiri

Tapi ini malah sebaliknya yang ada didepan kita, padahal Nabi Muhammad sudah bersabda
“Ingat ridho Allah ada di kedua orang tua kita murka allah ada di murka kedua orang tua kita”.

Ketahuilah siapapun umat Nabi Muhammad jikalau allah membenci dia tetapi justru orang
tuanya ridho dengan anak itu, senantiasa membantu orang tuanya, perkataannya halus kepada
orang tuanya walaupun allah tidak ridho, maka Allah akan ridho atas apa yang anak itu lakukan.

Allahu Akbar 3x

Ma'asyiral Muslimin jamaah sholat idul fitri yang dirahmati Allah

Sebuah kebahagiaan bagi orang tuanya yang masih dalam keadaan sehat dan masih bersama kita.

Terlebih sosok ibu yang telah susah payah melahirkan ke dunia ini. Ibu adalah sosok yang paling
berjasa dan dapat menghantarkan ke surga.
Apa kabar ia hari ini? Sudahkah kita menjenguknya? Semakin hari semakin bertambah tua
umurnya. Hari-harinya sudah mulai ditinggal pergi anak-anaknya.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hardiknas 2022, Ada 10 Pilihan yang Bisa Digunakan di
Sosial Media

Di rumah sendiri tak berdaya dengan kondisi kesehatan yang semakin membuatnya tak berdaya
Keinginan bekerja masih ada, namun tenaga sudah tidak mendukung keinginannya

Akhirnya hanya bisa mengubur semua isi hatinya sambil berharap ada anak yang memperhatikan
dan peduli dengannya. Apakah kita peduli dengan hal ini?

Idul Fitri merupakan waktu tepat bagi kita untuk memberikan perhatian lebih dengan
mengunjungi dan bersimpuh di depan mereka, meminta maaf atas segala kesalahan yang telah
kita buat selama ini kepada mereka.

Inilah saat penting bagi kita untuk berbuat baik kepada orang tua kita. Inilah ladang amal bagi
kita selaku anak yang berbakti kepada orang tua.
Jika kita dengan ikhlas peduli, memberi kasih sayang dan membantu meringankan beban
hidupnya, yakinlah, surga balasannya. Jasa dan perjuangan mereka tidak akan bisa kita balas dan
bayar lunas.

Demi Allah, sebanyak apa pun yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah kita serahkan
kepada orang tua kita, tidak akan setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka
membesarkan kita.

Baca Juga: Lirik Lagu That That - PSY (Prod and Feat Suga BTS)

Mari mengingat perjuangan orang tua ketika kita masih kecil tak bisa berbuat apa-apa.

Dengan penuh cinta orang tua kita menggendong kita, mencium kita dan merawat kita sampai
kita bisa seperti sekarang ini.

Bagaimana sebaliknya ketika saat ini mereka tergeletak sakit sendirian di rumahnya? Sempatkah
kita menjenguknya?

Berapa kali kita mengusap keningnya, menyuapinya dan menggantikan pakaiannya ketika ia
terbaring sakit diatas tempat tidurnya?

Di hari nan fitri inilah, waktu yang tepat bagi seorang anak untuk meraih kedua tangannya yang
sudah nampak keriput dimakan usia.

Rengkuhlah tubuhnya, ciumlah tangan yang dulu kekar mengasuh kita, namun sekarang sudah
lemah seraya bersimpuh meminta maaf kepadanya.

Mintalah keridhoan dan keikhlasannya untuk bekal hidup kita. Dan marilah berdoa agar ia selalu
mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan dari Allah SWT.

Semoga mereka tetap terjaga iman islamnya dan ketika ia dipanggil oleh Allah SWT mereka
menjadi hamba yang husnul khatimah dan kita diberikan ketabahan dalam menghadapinya.
Namun, jika orang tua kita saat ini sudah tidak bersama kita lagi di dunia, ia mengajak untuk
meluangkan waktu untuk berziarah ke makam mereka.
Lihat dan bersihkanlah pusara mereka yang menunggu doa dari kita dan keluarga. Ia pastinya
akan tersenyum melihat kehadiran dan doa yang kita kirimkan.

Sebaliknya, mereka pasti akan sangat bersedih ketika kita tidak datang mendoakan karena hanya
itulah yang mereka harapkan dialam sana.

Khutbah Idul Fitri: Saling


Memaafkan, Saling Peduli dalam
Kesulitan
Sumber: https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-idul-fitri-saling-memaafkan-saling-peduli-
dalam-kesulitan-pKmk0
ُ‫ الَِإ ٰلهَ ِإالَّهللا‬،َ‫ص ْيال‬ ‫هّٰلِل‬ ‫هّٰلِل‬
ِ ‫ َو ُسب َْحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوَأ‬،ً‫ َوال َح ْم ُد ِ َكثِيْرا‬،‫) َو ِ ْال َح ْم ُد هللاُ َأ ْكبَ ُر َكبِ ْيرًا‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬٣×( ‫هللُ َأ ْكبَ ُر‬
َ‫ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ َولَوْ َك ِره‬ ِ ِ‫اب َوحْ َدهُ اَل ِإ ٰلهَ ِإالَّهللاُ َوالَ نَ ْعبُ ُد ِإالَّ ِإيّاَهُ ُم ْخل‬
َ ‫ص َر َع ْب َدهُ َوَأ َع َّز ُج ْن َدهُ َوهَ َز َم اَألحْ َز‬ َ َ‫ق َو ْع َدهُ َون‬ َ ُ‫َوحْ َده‬
َ ‫ص َد‬
َ ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَِإ ٰلهَ ِإالَّهللاُ الَ َش ِر ْي‬. َ‫ضيَافَةً لِ ِعبا َ ِد ِه الصَّالِ ِح ْين‬ ‫هّٰلِل‬
َ‫ك لَهُ الَّ ِذيْ َج َع َل ال َّجنَّة‬ ِ ‫ ال َح ْم ُد ِ الَّ ِذيْ َح َّر َم الصِّيا َ َم َأيّا َ َم اَأل ْعيا َ ِد‬. َ‫الكاَفِرُوْ ن‬
ٰ
َ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َوبا َ ِر ْك ع‬
‫َلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّمـ ٍد‬ َ ‫ اللّهُ َّم‬.‫ص َرا ِط ال ُم ْستَقِي ِْم‬ ِّ ‫لِ ْل ُمتَّقِ ْينَ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّدَنا َ َو َموْ الَنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ اال َّدا ِع ْي ِإل َى ال‬
ِ ْ‫ت ُأو‬
َ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَاز‬ ِ َ ‫فَيَآَأيُّهَاال ُمْؤ ِمنُوْ نَ َوال ُمْؤ ِمنا‬. ‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬. َ‫َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ حاَبِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإل َى يَوْ ِم ال ِّد ْين‬
َ‫ق تُقاَتِ ِه َوالَتَ ُموْ تُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬
َّ ‫ َواتَّقُوْ ا هللاَ َح‬. َ‫ال ُمتَّقُوْ ن‬

Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Di pagi yang penuh
kebahagiaan dan keberkahan, setelah satu bulan bersama Ramadhan, Idul Fitri pun tiba dalam
kesucian dan ketakwaan. Hari di mana takbir berkumandang, semua diliputi rasa bahagia dan
senang, setelah satu bulan di madrasah Ramadhan kita berjuang. Berjuang menahan haus dan
dahaga, mengekang hawa nafsu yang membara, dan mendekatkan diri pada Yang Kuasa. Semua
itu mampu kita lewati dengan penuh keikhlasan hati, untuk meraih ridha ilahi. Tentunya semua
ini haruslah senantiasa kita syukuri sebagai hamba Allah yang tahu diri. Nikmat yang tak
terhitung dalam setiap tarikan napas kita, menjadi bukti banyaknya rezeki yang kita terima.
Bukan hanya rezeki lahir semata, namun rezeki batin pun terus mengalir dalam kehidupan kita.
Kesehatan, kesempatan, Islam dan iman, serta nikmat yang tak kelihatan dalam kehidupan,
janganlah sampai kita kufurkan.
ِّ ‫فَبَِأ‬
ِ َ‫ي َآاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذب‬
‫ان‬
Maka nikmat Tuhan manalagi yang akan kita dustakan? Semoga kita bisa menjadi hamba yang
pandai bersyukur pada-Nya, dengan senantiasa mengucapkan Alhamdulillah di mulut kita,
mewujudkan syukur ini dalam kehidupan nyata, dan menguatkan kesadaran bahwa Allah lah
yang paling kuasa.
‫هّٰلِل‬
َ ‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر َو ِ ْا‬،ُ‫ َوهللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر الَ ِإلهَ ِإالَّ هللا‬
‫لح ْم ُد‬
Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Ramadhan telah
mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang paripurna. Kemampuan kita untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas di bulan puasa, harus senantiasa kita pupuk dan jaga. Jangan sampai bulan
Ramadhan berlalu, beriringan dengan itu intensitas ibadah kita pun ikut menjadi layu. Oleh
karena itu, mari kita jaga semua ini, Insya Allah kita termasuk hamba-hamba yang dosanya
diampuni, karena kita telah berpuasa dengan iman dan kesadaran diri mengharap pahala dari
ilahi rabbi. Rasulullah dalam haditsnya bersabda:
‫ضانَ إ ْي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬ َ ‫َم ْن‬
َ ‫صا َم َر َم‬
Artinya: "Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan
dengan benar, maka ia diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". Ma’asyiral muslimin wal
muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Idul Fitri ibarat lembaran awal kertas putih.
Tak ada kotoran atau noda yang menempel sehingga senantiasa bersih. Seperti air dari sumber
mata air yang mengalir jernih. Kesucian ini harus kita jaga sekuat tenaga agar kertas dan air ini
tak ternoda. Mari hindari berbuat dosa, baik itu dosa antarsesama terlebih dosa kepada Allah
subhanahu wata’ala. Lalu bagaimana caranya? Jika kita berbuat kesalahan dan dosa pada Allah
subhanahu wa ta’ala, bertaubat menjadi jalannya. Kita harus beristighfar sepenuh jiwa untuk
tidak mengulangi lagi segala dosa. Sebagai wujudnya, kita harus mengiringi perbuatan dosa
dengan perbuatan baik sebagai penggantinya. Jika itu dosa pada sesama manusia, silaturahmi
menjadi solusinya. Kata maaf harus terucap dari mulut kita dan bersama berkomitmen untuk
memulai kehidupan bersama yang lebih bahagia. Dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 134
Allah menegaskan, bahwa seorang Muslim yang memiliki ketakwaan dianjurkan mengambil
paling tidak satu dari tiga sikap dari seseorang yang telah berbuat kesalahan. Sikap itu adalah
amarah ditahan, memaafkan, dan berbuat baik terhadap orang yang berbuat kesalahan
. َ‫اس ۗ َوهَّللا ُ يُ ِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِين‬
ِ َّ‫ضرَّا ِء َو ْال َكا ِظ ِمينَ ْال َغ ْيظَ َو ْال َعافِينَ َع ِن الن‬
َّ ‫الَّ ِذينَ يُ ْنفِقُونَ فِي ال َّسرَّا ِء َوال‬
Artinya: “(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang
yang berbuat kebaikan.” Kita perlu ingat bahwa sesama Muslim adalah bersaudara dalam
naungan ridha ilahi. Sudah semestinya harus saling berbuat baik kepada sesama dengan sepenuh
hati. Persaudaraan itu seperti hubungan tangan kanan dan tangan kiri. Walau berbeda dan tidak
sama, namun harus saling membantu, tak kenal iri. Hubungan keduanya selalu harmonis dan
saling berbagi peran sekaligus saling melengkapi. Tangan kiri tak akan menyakiti tangan kanan,
begitu juga sebaliknya tangan kanan tak sampai hati menyakiti tangan kiri. Apalagi di masa sulit
seperti ini, kepekaan terhadap penderitaan orang lain harus terus disemai. Bantulah orang lain
dari kesulitan yang mereka hadapi. Kepekaan sosial yang telah dilatih pada Ramadhan dengan
merasakan lapar dan dahaga harus dilanjutkan kembali. Kita harus menjadikan Idul Fitri ini
sebagai momentum kebahagiaan bersama yang hakiki. Dalam haditsnya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam menyebutkan:
‫صيبَ ٍة ِإال َك َساهُ هللاُ ُس ْب َحانَهُ ِم ْن ُحلَ ِل ال َك َرا َم ِة يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة‬
ِ ‫َما ِم ْن ُمْؤ ِم ٍن يُ َع ِّزي َأ َخاهُ بِ ُم‬
Maknanya: “Tidaklah seorang mukmin menghibur saudaranya karena musibah yang
menimpanya, kecuali Allah akan mengenakan kepadanya pakaian-pakaian kemuliaan di hari
kiamat” (HR Ibnu Majah).
‫هّٰلِل‬
َ ‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر َو ِ ْا‬،ُ‫ َوهللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر الَ ِإلهَ ِإالَّ هللا‬
‫لح ْم ُد‬
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Saling memaafkan
dan peka terhadap penderitaan orang lain tentunya tidak boleh sampai melupakan kepekaan pada
orang yang ada dekat di sekitar kita. Terlebih sosok yang paling berjasa dalam kehidupan kita
yaitu orang tua kita. Dalam ajaran agama, orang tua adalah sosok yang mulia dan harus kita
hormati serta sayangi selamanya. Kita harus memperlakukan mereka dengan baik karena mereka
adalah ‘Jimat’ kita di dunia. Bagi mereka yang orang tuanya sudah meninggal dunia, ziarahilah
makamnya. Panjatkan doa kepada yang kuasa semoga mereka diampuni dosanya dan amal
ibadahnya diterima di sisi-Nya. Bagi yang orang tuanya masih dalam keadaan sehat dan masih
bersama kita, jagalah dan kunjungilah mereka. Terlebih sosok ibu yang telah susah payah
melahirkan kita kedunia ini. Ia adalah sosok yang paling berjasa dan dapat menghantarkan kita
ke surga Allah yang abadi. Apa kabar Ia hari ini? Sudahkah kita bersilaturahmi? Sudahkah kita
meraih tangannya yang sudah semakin lemah termakan hari? Ya Allah berilah kesehatan dan
keberkahan pada orang tua kami. Jadikanlah kami anak-anak yang berbakti dan tahu berbalas
budi. Kita perlu sadari, sesukses apapun kita tak kan lepas dari doa orang tua. Sebanyak apapun
materi yang kita miliki tak kan bisa membalas jasa-jasa mereka. Ridha orang tua akan menjadi
sumber kesuksesan kita. Sebaliknya kemarahannya adalah merupakan sebuah bencana dalam
kehidupan kita.
‫ضى ْال َوالِ َدي ِْن َوس ُْخطُ هللاِ فِي س ُْخ ِط ْال َوالِ َد ْي ِن‬
َ ‫ضى هللاِ فِي ِر‬
َ ‫ِر‬
Artinya: "Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan kemarahan Allah
tergantung kemarahan orang tua" Mari kita kenang perjuangan mereka, ketika kita masih kecil
tak bisa berbuat apa-apa. Dengan kasih sayang, mereka menggendong kita, mencium kita dan
membesarkan kita dengan penuh cinta. Bagaimana sebaliknya, ketika mereka tergeletak sakit tak
berdaya? Sempatkah kita menjenguknya? Berapa kali kita mengusap keningnya, menyuapinya
dan menggantikan pakaiannya ketika ia terbaring sakit di atas tempat tidurnya? Rutinkah kita
memeluk tubuhnya yang semakin lemah tak berdaya sambil tersenyum sebagaimana ia lakukan
di masa kecil kita? Oleh karenanya di hari yang penuh dengan kebahagiaan, mari kita bersama
doakan, semoga orang tua kita senantiasa diberikan keberkahan. Semoga mereka senantiasa
mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan. Semoga mereka akan tetap terjaga
Islam dan iman saatnya nanti dipanggil oleh Tuhan.
‫هّٰلِل‬
َ ‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر َو ِ ْا‬،ُ‫ َوهللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر الَ ِإلهَ ِإالَّ هللا‬
‫لح ْم ُد‬
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Demikianlah
Khutbah Idul Fitri yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat memberikan kemanfaatan. Dan
marilah kita berdoa, semoga ibadah yang kita lakukan di Bulan Ramadhan diterima Allah SWT
dan mendapatkan ganjaran. Semoga semua dosa kita kepada Allah dan dosa kepada sesama akan
mendapatkan ampunan. Mari saling memaafkan dan raih keberkahan, sehingga kita akan
menjadi insan yang kembali suci mendapatkan kemenangan, "Ja'alana-Llâhu minal 'âidîn wal
fâizîn" senantiasa menjadi sebuah doa dan harapan.

َ‫آن ال َع ِظي ِْم َأ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمن‬


ِ ْ‫ال تَ َعالَى فِ ْي القُر‬ َ َ‫ ق‬. َ‫َج َعلَنا َ هللاُ َوِإيا َّ ُك ْم ِمنَ العاَِئ ِد ْينَ َوالفَآِئ ِز ْينَ َوَأ ْد َخلَنا َ َواِيَّا ُك ْم فِ ْي ُز ْم َر ِة ِعبا َ ِد ِه ال ُمتَّقِ ْين‬
‫ ي ُِر ْي ُد هللاُ بِ ُك ُم اليُ ْس َر َوالَ ي ُِر ْي ُد بِ ُك ُم ال ُع ْس َر َولِتُ ْك ِملُوْ اال ِع َّدةَ َولِتُ َكبِّرُوْ اهللا َ َعلَى َما هَدَا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ نَ بَا َركَ هللاُ لِ ْي‬. ‫ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم‬
ِّ‫ َوقُلْ َرب‬.‫ َوتَقَبَّ َل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ اِنَّهُ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬.‫ت َوال ِّذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫َولَ ُك ْم فِ ْي القُرْ آ ِن ال َع ِظي ِْم َونَفَ َع‬
ِ ‫ني َواِيّا َ ُك ْم بِ َمافِ ْي ِه ِمنَ اآليَا‬
‫هّٰلِل‬ ‫هّٰلِل‬
‫َّاح ِم ْينَ‬‫الح ْم ُد ِ ‪ Khutbah II‬ا ْغفِرْ َوارْ َح ْم َواَ ْنتَ خَ ْي ُر الر ِ‬ ‫هللاُ َأ ْكبَ ُر (×‪ )٣‬هللاُ َأ ْكبَ ُر (×‪ )٣‬هللاُ َأ ْكبَ ُر َو ِ ْال َح ْم ُد هللاُ أ ْكبَ ُر َكبِ ْيرًا َو َ‬
‫اب َوحْ َدهُ الَ ِإلَهَ ِإالّهللاُ َوالَ‬ ‫ص َر َع ْب َدهُ َوَأ َع َّز ُج ْن َدهُ َوهَزَ َم اَألحْ َز َ‬ ‫ق َو ْع َدهُ َونَ َ‬ ‫ص َد َ‬ ‫ص ْيالً الَ ِإ ٰلهَ ِإالّهللاُ َوحْ َدهُ َ‬ ‫َكثِ ْيرًا َو ُس ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوَأ ِ‬
‫صلِّ ْي َوُأ َسلِّ ُم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّمـ ٍد ْال ُمصْ طَفَى َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه‬ ‫هّٰلِل‬
‫ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ َولَوْ َك ِرهَ الكاَفِرُوْ نَ ‪ .‬اَ ْل َح ْم ُد ِ َو َكفَى َوُأ َ‬ ‫نَ ْعبُ ُـد ِإالَّ ِإيَّاهُ ُم ْخلِ ِ‬
‫صلُّوْ نَ عَل َى النَّبِ ّي يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ‬ ‫ال تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَهُ يُ َ‬ ‫ق تُقاَتِ ِه َوالَتَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ نَ ‪َ .‬وقَ َ‬
‫َأ ْه ِل ْال َوفَا‪َ ،‬أ َّما بَ ْع ُد‪،‬ـ اتَّقُوْ ا هللاَ َح َّ‬
‫ت َو ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ‪ .‬اللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬ ‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‪ .‬اَللّهُ َّم َ‬
‫آ َمنُوْ ا َ‬
‫َاربِهَا بَرِّ هَا َوبَحْ ِرهَا‪ُ ،‬خصُوْ صًا ِإلَى آبَا ِءنَا َواُ َّمهَاتِنَا َوَأجْ دَا ِدنَا‬ ‫ض ِإلَى َمغ ِ‬ ‫ق اَأْلرْ ِ‬ ‫ار ِ‬‫ت ِم ْن َم َش ِ‬ ‫ت اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا ِ‬ ‫َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫وج َّداتنَا وَأسات َذتنَا ومعلِّم ْينَا ولم ْن َأحْ سنَ لَ ْينَا وَأِلصْ حاب ال ُحقُوْ ق َعلَ ْينَا‪ٰ ،‬‬
‫اللّهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَاَل َء َو ْالغَاَل َء َو ْال َوبَا َء َو ْالفَحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر‬ ‫ِ‬ ‫َ ِ‬ ‫َ ِإ َ‬ ‫َ َ ِ َ َ ِ ِ َ َُ ِ ََِ‬
‫‪.‬ربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً‪َ ،‬وفِي‬ ‫ك َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر َ‬ ‫َو ْالبَ ْغ َي َوال ُّسيُوْ فَ ْال ُم ْختَلِفَةَ َوال َّشدَاِئ َد َو ْال ِم َحنَ ‪َ ،‬ما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ‪ِ ،‬إنَّ َ‬
‫إن هللاَ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َسا ِن‪َ ،‬وِإ ْيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى ويَ ْنهَى ع َِن‬ ‫ار‪َ .‬و ْال َح ْم ُد هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْينَ ‪ِ .‬عبَا َد هللاِ‪َّ ،‬‬ ‫اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً‪َ ،‬وقِنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫َام َوَأ ْنتُ ْم بِخَ ي ٍْر‬
‫الفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َوالبَ ْغ ِي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ ‪ .‬فَاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرُ‪ِ ،‬ع ْي ٌد َس ِع ْي ٌد َو ُكلُّ ع ٍ‬

‫‪Sumber: https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-idul-fitri-saling-memaafkan-saling-peduli-‬‬
‫‪dalam-kesulitan-pKmk0‬‬

Anda mungkin juga menyukai