Anda di halaman 1dari 4

LATIHAN PENGELOLAAN MIND-SKILL

Komponen 1: Menciptakan Peraturan yang Membantu

1. Identifikasi peraturan yang ada pada diri Saudara sehubungan dengan praktik
layanan konseling!
- Saya akan melakukan yang terbaik dalam setiap konseling yang saya berikan.
Saya akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan saya untuk membantu
klien mencapai tujuan mereka.
- Saya akan berkomitmen untuk terus mengembangkan kompetensi dan
keterampilan saya sebagai seorang konselor. Saya akan mencari peluang untuk
pendidikan dan pelatihan berkelanjutan agar saya dapat memberikan layanan
yang lebih baik kepada klien-klien saya.
- Saya tidak boleh merasa emosional atau terbawa perasaan saat bekerja

2. Pilah peraturan-peraturan tersebut menjadi 2 kelompok, yaitu peraturan yang


membantu dan peraturan yang tidak membantu! Sebutkan alasannya!
- Saya akan melakukan yang terbaik dalam setiap konseling yang saya berikan.
Alasan: Peraturan ini membantu karena mengingatkan konselor untuk
berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada klien-klien mereka. Ini
adalah prinsip dasar dalam praktik konseling yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas layanan.
- Saya akan berkomitmen untuk terus mengembangkan kompetensi dan
keterampilan saya sebagai seorang konselor
Alasan: Peraturan ini membantu karena menekankan pentingnya
pengembangan kompetensi dan keterampilan yang diperlukan dalam praktik
konseling. Ini membantu konselor untuk tetap relevan dan efektif dalam
pekerjaan mereka.
- Saya tidak boleh merasa emosional atau terbawa perasaan saat bekerja
Alasan: Ini adalah peraturan yang tidak realistis karena konselor adalah manusia
dan memiliki perasaan. Terkadang, situasi yang intens atau cerita klien yang
menyentuh hati dapat memengaruhi emosi konselor. Yang penting adalah
konselor harus tahu bagaimana mengelola dan mengarahkan emosi mereka
dengan baik.
Kelompok
Peraturan yang Muncul Perilaku
Peraturan
Membantu - Saya akan melakukan - Seorang konselor yang
yang terbaik dalam setiap mematuhi peraturan ini
konseling yang saya akan berusaha dengan
berikan. sungguh-sungguh dalam
- Saya akan berkomitmen setiap sesi konseling.
untuk terus - Seorang konselor yang
mengembangkan menghormati peraturan ini
kompetensi dan akan terus-menerus
keterampilan saya sebagai berinvestasi dalam
seorang konselor pendidikan dan pelatihan
yang relevan dengan
praktik konseling
Tidak membantu - Saya tidak boleh merasa - Konselor yang
emosional atau terbawa mengharuskan diri mereka
perasaan saat bekerja sendiri untuk selalu memiliki
jawaban yang tepat atau
menyelesaikan masalah
dengan cepat dapat merasa
kewalahan ketika mereka
menghadapi klien dengan
masalah yang kompleks
atau sulit.

3. Uraikan dampak munculnya peraturan (membantu dan tidak membantu) terhadap


pikiran, perasaan dan perilaku Saudara!
Kelompok Dampak Munculnya Peraturan
Peraturan Pikiran Perasaan perilaku
Membantu fokus pada merasa puas berperilaku dengan
pemberian dengan lebih empatik, responsif,
layanan yang pencapaian dan fleksibel dalam
berkualitas dan dalam praktik merespons kebutuhan
kemampuan konseling dan klien.
untuk terus merasa mampu
belajar dan menghadapi
tumbuh tantangan
Tidak membantu mengalami merasa tertekan Kekurangan fleksibilitas
kecemasan dan dan tertutup dalam perilaku mereka
rasa tidak terhadap emosi bisa menghambat
kompeten jika mereka sendiri kemampuan mereka
tidak dapat dan klien. untuk beradaptasi
mematuhi dengan kebutuhan dan
peraturan dinamika dalam praktik
dengan konseling.
sempurna

4. Ubahlah peraturan yang teridentifikasi tidak membantu menjadi peraturan yang lebih
membantu
Peraturan yang tidak membantu Peraturan yang lebih membantu
Saya tidak boleh merasa emosional atau Saya akan menghormati perasaan dan
terbawa perasaan saat bekerja emosi saya sebagai manusia, tetapi
saya akan belajar cara mengelola emosi
saya dengan baik dalam konteks
konseling. Emosi saya dapat
memberikan wawasan penting dalam
mendukung klien

5. Setelah peraturan yang tidak membantu diubah menjadi peraturan yang lebih
membantu, bagaimana dampaknya terhadap pikiran, perasaan, dan perilaku?

Mengubah peraturan yang tidak membantu menjadi lebih membantu dapat


menghasilkan perubahan positif dalam pikiran, perasaan, dan perilaku seorang
konselor. Perubahan tersebut membuat pikiran menjadi lebih realistis dan fleksibel,
mengurangi stres, meningkatkan penerimaan diri, membuka peluang pembelajaran,
dan mendorong perilaku yang lebih kolaboratif. Ini menciptakan lingkungan praktik
konseling yang lebih sehat, meningkatkan kualitas layanan, dan mendukung
kesejahteraan konselor serta klien.
QUIZ

1. Coba anda jelaskan mengapa keterampilan mengelola pikiran, atau mind-skills,


penting dalam konseling?

Karena Mind skills terbukti membantu konselor dalam mengatur setiap pemikiran
yang muncul sebelum, selama dan sesudah proses konseling. Mind-skills yang
mencakup peraturan yang membantu, persepsi yang membantu, wicara diri yang
membantu, citra visual yang membantu, penjelasan yang membantu, dan
pengharapan yang membantu membantu konselor menghadapi situasi dengan lebih
baik, meningkatkan pemahaman terhadap klien, dan memungkinkan mereka untuk
memberikan layanan yang lebih efektif

2. Jelaskan yang dimaksud dengan metakognisi atau mind-skills dalam konteks


konseling?

Metakognisi atau mind-skills dalam konteks konseling mengacu pada kemampuan


konselor untuk mengelola dan mengatur pemikiran dan proses mental mereka
sendiri saat berinteraksi dengan klien. Ini mencakup kesadaran akan pemikiran-
pemikiran yang muncul, kemampuan untuk memahami dan mengubah persepsi,
serta cara berbicara dan berpikir tentang diri sendiri dan klien. Mind-skills juga
mencakup penggunaan citra mental yang membantu, penjelasan yang positif, dan
pengelolaan harapan yang realistis. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas layanan konseling dan mendukung kesejahteraan konselor dan klien.

3. Jelaskan bagaimana keterampilan berpikir, atau mind-skills, dapat membantu


konselor dalam praktik konseling

Keterampilan berpikir, atau mind-skills, adalah aspek penting dalam praktik


konseling yang membantu konselor berinteraksi secara lebih efektif dengan klien.
Dengan keterampilan ini, konselor dapat mengelola stres, meningkatkan empati
terhadap klien, dan menghadapi tantangan yang mungkin muncul dalam proses
konseling. Mereka juga membantu dalam komunikasi yang mendukung dan positif,
menciptakan lingkungan aman bagi klien, serta meningkatkan kemampuan konselor
dalam pengambilan keputusan yang bijaksana. Dengan penggunaan mind-skills
yang tepat, konselor dapat memperkuat keterlibatan klien dalam proses konseling,
menciptakan perubahan positif, dan memberikan dukungan yang lebih baik kepada
klien dalam perjalanan mereka menuju pemulihan dan pertumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai