Anda di halaman 1dari 28

DATA PENGHASILAN TENAGA AHLI (LEBIH DA

DATA PENGHASILAN TENAGA AHLI ( 1 P


GA AHLI (LEBIH DARI 1 PEMBERI KERJA)
Cara Menghitung PPh 21 Tenaga Ahli Lebih dari Pemberi Kerja

-. Nomor 1 : Masukkan Bulan


-. Nomor 2 : Masukkan Gaji / Penghasilan yang di bayarkan di bulan itu (Penghasilan Bruto)
-. Nomor 3 : Angka di Nomor 2 di kalikan 50%
-. Nomor 4 : Gabungkan angka dari Nomor 3 dari bulan
January sampai dengan bulan dimana anda mau
menghitung Pajaknya (Contoh: jika anda menghitung Pajak
untuk Bulan April 2018, maka gabungkan Angka di Huruf C
dari January sampai dengan bulan April

Catatan: Angka di Nomor 4 menentukan Tariff Pajaknya

Tariff Pajaknya adalah:

Total Penghasilan (Penghasilan Kena Pajak Kumulatif)

Rp 0 - Rp 50jt 5%
Rp 50jt - Rp 250jt 15%
Rp 250jt - Rp 500j 25%
> Rp 500jt 30%

Ketika angka di no 4 (Penghasilan Kena Pajak Kumulatif) menembus batasan2 tariff


diatas, maka Angka di no 3, harus disesuaikan agar pajak yang dikenakan sesuai dengan
penghasilannya

Contoh:

Pada Akhir Bulan Feb, Total Penghasilan Kena Pajak (PKP) Kumulatif adalah Rp 47.000.000

Di Bulan Maret, penghasilan (Ph) brutonya adalah Rp 47.000.000. Penghasilan Kena Pajak adalah 50% x R
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Maret adalah 50% x Rp 47.000.000 = Rp 23.500.000

PKP Kumulatif Feb 2018 + PKP Mar 2018 = Rp 47jt + Rp 23.5jt = Rp 70.5jt

Rp 70.5jt sudah masuk ke tariff 15% antara Rp 50jt - Rp 250jt, namun, dikarenakan PKP Kumulatif
February masi di 47jt, maka kita harus ambil Rp 3jt dari PKP Maret 2018 untuk di kalikan tariff 5%
dan sisanya di kalikan tariff 15%

Rp 23.5jt dikurangi Rp 3jt adalah Rp 20.5jt. Rp 20.5jt sudah terkena tariff 15%
TENAGA AHLI ( 1 PEMBERI KERJA)
Cara perhitungan PPh 21 Dari 1 pemberi kerja mirip dengan Perhitungan Lebih
dari 1 Pemberi Kerja

Bedalah adalah di PTKP

PTKP yang digunakan adalah Total PTKP setahun untuk orang tersebut dibagi 12
(Penghasilan Bruto)

tasan2 tariff
an sesuai dengan

alah Rp 47.000.000

hasilan Kena Pajak adalah 50% x Rp 47jt

dikarenakan PKP Kumulatif


8 untuk di kalikan tariff 5%
Perhitungan PPh 21 Lebih dari 1 Pemberi kerja
Dasar Pengahasilan
Pengahsilan
Bulan Pemotongan kena pajak Tarif Pasal 17
Bruto
Pajak PPh 21 komulatif
1 2 3 = (50% x 2) 4 5
Januari 45,000,000 22,500,000 22,500,000 5%
Februari 49,000,000 24,500,000 47,000,000 5%
13,000,000 60,000,000 5%
Maret 47,000,000
10,500,000 70,500,000 15%
April 40,000,000 20,000,000 90,500,000 15%
Mei 44,000,000 22,000,000 112,500,000 15%
Juni 52,000,000 26,000,000 138,500,000 15%
Juli 40,000,000 20,000,000 158,500,000 15%
Agustus 35,000,000 17,500,000 176,000,000 15%
September 45,000,000 22,500,000 198,500,000 15%
Oktober 44,000,000 22,000,000 220,500,000 15%
November 43,000,000 21,500,000 242,000,000 15%
8,000,000 250,000,000 15%
Desember 40,000,000
12,000,000 262,000,000 35%
Total 524,000,000 262,000,000

Dasar
Pengahsilan Pengahasilan
Bulan Pemotongan PTKP
Bruto Pajak PPh 21 kena pajak

1 2 3 = (50% x 2) 4 5 = (3 - 4)
Januari 38,000,000 19,000,000 4,500,000 14,500,000
Februari 40,000,000 20,000,000 4,500,000 15,500,000
Maret 42,000,000 21,000,000 4,500,000 16,500,000
13,500,000
April 44,000,000 22,000,000 4,500,000
4,000,000
Mei 45,000,000 22,500,000 4,500,000 18,000,000
Juni 48,000,000 24,000,000 4,500,000 19,500,000
Juli 50,000,000 25,000,000 4,500,000 20,500,000
Agustus 52,000,000 26,000,000 4,500,000 21,500,000
September 55,000,000 27,500,000 4,500,000 23,000,000
Oktober 56,000,000 28,000,000 4,500,000 23,500,000
November 58,000,000 29,000,000 4,500,000 24,500,000
Desember 60,000,000 30,000,000 4,500,000 25,500,000
Total 588,000,000 294,000,000
i kerja
PPh 21
Terhutang Untuk Grossup DPP x Tarif x 50%
6 = (3 x 5) Tarif Psl 17
1,125,000 5% 0 s/d 60 jt
1,225,000 15% > 60 jt s/d 250 jt
650,000 25% > 250 jt s/d 500 jt
1,575,000 30% > 500 jt s/d 5 M
3,000,000 35% > 5 M
3,300,000
3,900,000 PTKP : TK/0 54,000,000
3,000,000 tambahan tarif 4,500,000
2,625,000
3,375,000
3,300,000
3,225,000
1,200,000
4,200,000
35,700,000

Pengahasilan
PPh 21
kena pajak Tarif Pasal 17
komulatif Terhutang

6 7 8 = (5 X 7)
14,500,000 5% 725,000
30,000,000 5% 775,000
46,500,000 5% 825,000
60,000,000 5% 675,000
64,000,000 15% 600,000
82,000,000 15% 2,700,000
101,500,000 15% 2,925,000
122,000,000 15% 3,075,000
143,500,000 15% 3,225,000
166,500,000 15% 3,450,000
190,000,000 15% 3,525,000
214,500,000 15% 3,675,000
240,000,000 15% 3,825,000
30,000,000
PPh 21 Bukan Pegawai Pajak Hadia
Definisi (klik here)
Tariff / Perhitungan (klik here)
Kondisi Khusus (klik here)

Definisi Definisi

Definisi Bukan Pegawai Definisi Hadiah

-. Bukan Pegawai : Orang pribadi selain pegawai tetap yang memberikan jasa kepada perusahaan -. Hadiah ada berbaga
-. Memperoleh penghasilan dengan nama dan bentuk apapun sebagai imbalan jasa berdasarkan a)
perintah atau permintaan dari pemberi penghasilan b)
-. Meliputi :
a) tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, Tariff / Perhitungan P
konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris
b) pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, Pajak atas Hadiah Und
sutradara, kru film, foto model, peragawan/peragawati, pemain drama, penari, pemahat, pelukis,
dan seniman lainnya
c) olahragawan -. Dasar Pajak : PP 1
d) penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator -. Tariff PPH atas Had
e) pengarang, peneliti, dan penerjemah -. Pajak di hitung dari
pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem aplikasinya,
f) telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi, dan sosial serta pemberi jasa kepada suatu -. Pemotongan pajak
kepanitiaan -. Pihak Penyelengga
g) agen iklan
h) pengawas atau pengelola proyek Pajak atas Hadiah Pen
i) pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara
j) petugas penjaja barang dagangan -. Untuk Wajib Pajak
k) petugas dinas luar asuransi dan/atau -. Untuk Wajib Pajak
l) distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan kegiatan sejenis lainnya

Definisi Berkesinambungan + Syarat Peroleh Pengurang PTKP Contoh 1 :

PT. Khazada mengada


- Bukan Pegawai seperti Definisi di atas Untuk 5 orang pegawa
- Berkesinambungan : imbalan terhutang lebih dari satu kali dalam satu tahun kalendar sehubungan masing sebesar Rp 20
dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan
-. Memperoleh pengurangan PTKP apabila (semuanya harus terpenuhi): Perhitungan Pajak Pen
a) Memiliki NPWP
b) Penghasilan berasal dari hubungan Kerja 5% x Rp 20.000.000 =
c) Tidak memperoleh Penghasilan Lainnya, dan
d) Menyerahkan fotokopi Kartu NPWP (bagi wanita kawain ditambah surat nikah dan Kartu Keluarga) Contoh 2 :

Jika salah satu huruf (a) hingga (d) tidak terpenuhi, tidak berhak memperolah Pengurang PTKP
PT. Oke Indonesia me
teleah di kirimkan oleh
Tariff / Perhitungan Pajak penarikan undian terse

Bukan Pegawai + Berkesinambungan + Peroleh PTKP Perhitungan Pajak Pen

Pph 21 = (50% x Penghasilan Bruto) - PTKP sebulan) x Tariff Pasal 17 25% x Rp 100.000.000
Dihitung secara kumulatif
http://ekstensifikasi423.blogspot.co

Bukan Pegawai + Berkesinambungan + Tidak Peroleh PTKP

Pph 21 = (50% x Penghasilan Bruto) x Tariff Pasal 17


Dihitung secara kumulatif

Bukan Pegawai + Tidak Berkesinambungan

Pph 21 = (50% x Penghasilan Bruto) x Tariff Pasal 17


Tidak dihitung secara kumulatif

Mantan Pegawai

Pph 21 = Penghasilan Bruto Kumulatif x Tariff Pasal 17


Dihitung secara kumulatif
https://pph21.id/?mod=pph21&page=show&modul=studi&id=177
PER 16/PJ/2016
Kondisi Khusus

-.
Bila bukan pegawai memberikan jasa & barang kepada Pemotong PPh 21 (Hartanah
Group), maka besarnya jumlah Penghasilan Bruto hanya atas pemberian jasanya saja,
kecuali apabila dalam kontrak / perjanjian tidak dapat dipisahkan antara pemberian jasa
dengan material atau barang, maka besarnya penghasilan bruto tersebut termasuk
pemberian jasa dan material / barang

Pelaporan Pajak

-. Dalam SPT Pph 21 di lapor lewat Formulir 1721-VI Bukti Potong Tidak Final
-. Pengelompokan Bukan Pegawai di SPT ke dalam enam kategori :
a) [21-100-04] Imbalan kepada Distributor MLM (Multi Level Marketing)
b) [21-100-05] Imbalan kepada Petugas Dinas Luar Asuransi
c) [21-100-06] Imbalan kepada Penjaja Barang Dagangan
d) [21-100-07] Imbalan kepada Tenaga Ahli
e) [21-100-08] Imbalan kepada Bukan Pegawai yang menerima penghasilan yang bersifat berkesinambungan
f) [21-100-09] Imbalan kepada Bukan Pegawai yang menerima penghasilan yang tidak bersifat berkesinambungan
Pajak Hadiah Pajak Pegawai Tidak T

Definisi Definisi

Definisi Hadiah -. Pegawai Tidak Tetap / Tenaga Kerja Le

-. Hadiah ada berbagai macam bentuk : Pegawai yang hanya menerima pengha
Hadiah Undian : Hadiah dalam bentuk apapun tapi harus lewat sistem undian a) Jumlah Hari Bekerja
Hadiah Penghargaan atau Prestasi atau Perlombaan tanpa lewat sistem undian b) Jumlah Unit Pekerjaan yang dihasilk
c) Menyelesaikan suatu jenis pekerjaa
Tariff / Perhitungan Pajak
Imbalan yang diterima adalah: Imbalan
Pajak atas Hadiah Undian

Dasar Pajak : PP 132 Tahun 2000


Tariff PPH atas Hadiah Undian : 25% (Pajak Bersifat Final - PPH 4(2)
Pajak di hitung dari : jumlah bruto nilai hadiah baik tunai atau non tunai
Pemotongan pajak oleh pihak penyelenggara
Pihak Penyelenggara Berikan Bukti Potong

Pajak atas Hadiah Penghargaan atau Prestasi

Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi, dikenakan Pph 21 sesuai dengan tariff Pasal 17 uu PPH
Untuk Wajib Pajak Badan, dikenakan Pph 23 sebesar 15% dari jumlah bruto hadiah

Contoh 1 :

PT. Khazada mengadakan perlombaan penjualan untuk 20 orang pegawai pemasaran.


Untuk 5 orang pegawai dengan nilai penjualan tertinggi akan di berikan hadiah masing Contoh Perhitungan Upah Harian
masing sebesar Rp 20.000.000
Nurcahyo dengan status belum menika
Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas hadiah perlombaan yang harus di potong adalah: Ia bekerja selama 10 hari dan menerim

5% x Rp 20.000.000 = Rp 1.000.000 Upah Sehari : Rp 450.000


Batas upah harian yang tidak dikenakan
Contoh 2 : Penghasilan Kena Pajak Sehari = Rp 0

Hari ke 10
PT. Oke Indonesia menyelenggarakan penarikan hadiah undian atas kupon kupon yang
teleah di kirimkan oleh para pelanggannya, dengan hadiah senilai Rp 100jt. Dalam
penarikan undian tersebut nama Donald Odiq muncul sebagai penerima hadiah undian Karena jumlah kumularif upah yang dite

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 4(2) sebagai berikut : Hari ke 11

25% x Rp 100.000.000 = Rp 25.000.000 Upah s.d Hari ke 11 : 11 x Rp 450.000

http://ekstensifikasi423.blogspot.com/2015/04/pengenaan-pajak-penghasilan-atas-hadiah.html Karena jumlah kumulatif upah yang dite

PTKP sebenarnya : 11 x (Rp 54.000.00


PKP s.d hari ke 11 = Rp 4.950.000 - Rp

PPh 21 Terhutang : 5% x Rp 3.300.000

Sehingga pada hari ke 11, Nurcahyo m

Hari ke 12

Jika Nurcahyo bekerja sampai hari ke 1

Upah Sehari : Rp 450.000


PTKP Sebenarnya : Rp 54.000.000 / 36
PKP : Rp 450.000 - Rp 150.000

PPH 21 Terhutang : 5% x Rp 300.000 =

Pada hari ke 12, Nurcahyo menerima u

https://www.gadjian.com/blog/201
jak Pegawai Tidak Tetap / Tenaga Kerja Lepas

gawai Tidak Tetap / Tenaga Kerja Lepas :

gawai yang hanya menerima penghasilan jika bekerja berdasarkan :


Jumlah Hari Bekerja
Jumlah Unit Pekerjaan yang dihasilkan
Menyelesaikan suatu jenis pekerjaan yang di minta oleh pemberi kerja

balan yang diterima adalah: Imbalan / Upah Harian, Mingguan atau Upah Borongan

ontoh Perhitungan Upah Harian

urcahyo dengan status belum menikah pada bulan January 2016 bekerja sebagai buruh harian PT. Cita Indonesia
bekerja selama 10 hari dan menerima upah harian sebesar Rp 450.000.

pah Sehari : Rp 450.000


tas upah harian yang tidak dikenakan pajak : (Rp 450.000)
nghasilan Kena Pajak Sehari = Rp 0

rena jumlah kumularif upah yang diterima belum melebihi Rp 4.500.000, maka tidak ada PPh 21 yang di potong

pah s.d Hari ke 11 : 11 x Rp 450.000 = Rp 4.950.000

rena jumlah kumulatif upah yang diterima melebihi Rp 4.500.000, maka perhitungan Pph 21nya adalah :

TKP sebenarnya : 11 x (Rp 54.000.000 / 360) = (Rp 1.650.000)


KP s.d hari ke 11 = Rp 4.950.000 - Rp 1.650.000 = 3,300,000.00

Ph 21 Terhutang : 5% x Rp 3.300.000 = Rp 165.000

hingga pada hari ke 11, Nurcahyo menerima upah bersih sebesar : Rp285,000.00

a Nurcahyo bekerja sampai hari ke 12, perhitungan Pph 21 adalah:

pah Sehari : Rp 450.000


TKP Sebenarnya : Rp 54.000.000 / 360 = Rp 150.000
KP : Rp 450.000 - Rp 150.000

PH 21 Terhutang : 5% x Rp 300.000 = Rp 15.000

da hari ke 12, Nurcahyo menerima upah Bersih : 435000

ttps://www.gadjian.com/blog/2017/11/14/perhitungan-pph-21-karyawan-tidak-tetap-lepas-harian-borongan/
Tariff PPh 4(2)

No Urut

3a.
3b.
3c.
3d.
3e.
3f.
3g.

3h.

3i.

4
5
6

7a

7b
8

8a.
8b.
8c.
8d.
8e.
9

10a.
10b.

11
Tariff PPh 4(2)

Penghasilan

Bunga Deposito/Tabungan, Diskonto SBI dan Jasa Giro****

bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi^

bunga obligasi ^^^


(adalah surat utang dan SUN yang lebih dari 12 bulan) :
bunga dari Obligasi dengan kupon bagi Wajib Pajak dalam negeri dan BUT
bunga dari Obligasi dengan kupon bagi Wajib Pajak LN Non BUT seusai P3B
diskonto dari Obligasi dengan kupon bagi Wajib Pajak dalam negeri dan BUT*
Diskonto dari Obligasi dengan kupon bagi Wajib Pajak LN Non BUT sesuai P3B*
diskonto dari Obligasi tanpa bunga bagi Wajib Pajak dalam negeri dan BUT**
diskonto dari Obligasi tanpa bunga bagi Wajib Pajak LN Non BUT sesuai P3B**
bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada
Lembaga Keuangan untuk tahun 2009 s.d 2010
bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada
Lembaga Keuangan untuk tahun 2011 s.d. tahun 2013
bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada
Lembaga Keuangan untuk tahun 2014 dst
Deviden yang diterima/diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
hadiah undian
transaksi derivatif berupa kontrak
berjangka yang diperdagangkan di bursa***
Transaksi penjualan saham pendiri

Transaksi penjualan bukan saham pendiri


Jasa Konstruksi

Pelaksana JK sertifikasi kecil


Pelaksana JK tanpa sertifikasi
Pelaksana JK sertifikasi sedang dan besar
Perancang atau pengawas JK oleh penyedia JK bersertifikasi usaha
Perancang atau pengawas JK oleh penyedia JK tanpa bersertifikasi usaha
Persewaan atas tanah dan/atau bangunan

Wajib Pajak yang Melakukan Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau bangunan (termasuk usaha real estate)^*
Pengalihan Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan Pen
bangunan
transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh per
Tarif Ketentuan Berlaku
%
20 Pasal 4 (2) a UU PPh jo PP 131 Nomor Tahun 2000 Jo
KMK 51/KMK.04/2001
10 Pasal 4(2) a dan Pasal 17 (7) Jo PP No.15 Tahun 2009

Pasal 4 (2) a UU PPh jo PP Nomor 16 Tahun 2009

15 s.d.a
20 s.d.a
15 s.d.a
20 s.d.a
15 s.d.a
20 s.d.a
0 s.d.a

5 s.d.a

15 s.d.a

10 Pasal 17 (2c) dan Pasal 4 (2) UU PPh


25 Pasal 4 (2) b UU PPh Jo PP No. 132 Tahun 2000
2.5 Pasal 4 (2) c UU PPh jo PP Nomor 17 Tahun 2009

0.5 PP Nomor 14 Tahun 1997 Jo KMK 282/KMK.04/1997Jo


SE – 15/PJ.42/1997 dan SE 06/PJ.4/1997

0.1 s.d.a.
Pasal 4 (2) c UU PPh Jo PP No. 51 Tahun 2008 Jo PP No.
40 Tahun 2009
2 s.d.a.
4 s.d.a.
3 s.d.a.
4 s.d.a.
6 s.d.a.
10 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1996 jo PP No.
05 Tahun 2002
2.5 Pasal 4 (2) d UU PPh Jo PP No. 71 Thn 2008
1 s.d.a.

0.1 PP Nomor 4 Tahun 1995


5% untuk pajak pembeli
Tariff PPh 23

No Category Tariff

Dividen, kecuali pembagian dividen kepada


1 15%
orang pribadi dikenakan final, bunga dan royalti

Hadiah dan penghargaan, selain yang telah


2 15%
dipotong PPh pasal 21

Jumlah bruto atas sewa dan penghasilan lain


3 yang berkaitan dengan penggunaan harta 2%
kecuali sewa tanah dan/atau bangunan

jumlah bruto atas imbalan jasa teknik, jasa


4 manajemen, jasa konstruksi dan jasa konsultan 2%

jumlah bruto atas imbalan jasa lainnya adalah


5 yang diuraikan dalam Peraturan Menteri 2%
Keuangan No. 141/PMK.03/2015

Daftar Object Pph 23 Jasa lainnya adalah:

-. Penilai (appraisal);
-. Aktuaris;
-. Akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan;
-. Hukum;
-. Arsitektur;
-. Perencanaan kota dan arsitektur landscape;
-. Perancang (design);
-. Pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan gas bumi (migas) kecuali yang dilakukan oleh Badan Usaha T
-. Penunjang di bidang usaha panas bumi dan penambangan minyak dan gas bumi (migas);
-. Penambangan dan jasa penunjang di bidang usaha panas bumi dan penambangan minyak dan gas bumi (migas);
-. Penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara;
-. Penebangan hutan;
-. Pengolahan limbah;
-. Penyedia tenaga kerja dan/atau tenaga ahli (outsourcing services);
-. Perantara dan/atau keagenan;
-. Bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang dilakukan Bursa Efek, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) d
-. Kustodian/penyimpanan/penitipan, kecuali yang dilakukan oleh KSEI;
-. Pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih suara;
-. Mixing film;
-. Pembuatan sarana promosi film, iklan, poster, foto, slide, klise, banner, pamphlet, baliho dan folder;
-. Jasa sehubungan dengan software atau hardware atau sistem komputer, termasuk perawatan, pemeliharaan dan perb
-. Pembuatan dan/atau pengelolaan website;
-. Internet termasuk sambungannya;
-. Penyimpanan, pengolahan dan/atau penyaluran data, informasi, dan/atau program;
-. Instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC dan/atau TV Kabel, selain yang dilakukan oleh Waj
-. Perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC dan/atau TV kabel, selain yang dilak
-. Perawatan kendaraan dan/atau alat transportasi darat.
-. Maklon;
-. Penyelidikan dan keamanan;
-. Penyelenggara kegiatan atau event organizer;
-. Penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media massa, media luar ruang atau media lain untuk penyampaian inform
-. Pembasmian hama;
-. Kebersihan atau cleaning service;
-. Sedot septic tank;
-. Pemeliharaan kolam;
-. Katering atau tata boga;
-. Freight forwarding;
-. Logistik;
-. Pengurusan dokumen;
-. Pengepakan;
-. Loading dan unloading;
-. Laboratorium dan/atau pengujian kecuali yang dilakukan oleh lembaga atau institusi pendidikan dalam rangka peneliti
-. Pengelolaan parkir;
-. Penyondiran tanah;
-. Penyiapan dan/atau pengolahan lahan;
-. Pembibitan dan/atau penanaman bibit;
-. Pemeliharaan tanaman;
-. Permanenan;
-. Pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan/atau perhutanan;
-. Dekorasi;
-. Pencetakan/penerbitan;
-. Penerjemahan;
-. Pengangkutan/ekspedisi kecuali yang telah diatur dalam Pasal 15 Undang-Undang Pajak Penghasilan;
-. Pelayanan pelabuhan;
-. Pengangkutan melalui jalur pipa;
-. Pengelolaan penitipan anak;
-. Pelatihan dan/atau kursus;
-. Pengiriman dan pengisian uang ke ATM;
-. Sertifikasi;
-. Survey;
-. Tester;
-. Jasa selain jasa-jasa tersebut di atas yang pembayarannya dibebankan pada APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja
akukan oleh Badan Usaha Tetap (BUT);

an gas bumi (migas);

tral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI);

an, pemeliharaan dan perbaikan.


n yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengus
TV kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi s

untuk penyampaian informasi, dan/atau jasa periklanan;

ikan dalam rangka penelitian akademis;


n Pendapatan dan Belanja Negara) atau APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;
i izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/kotabumi/id/informasi/perpajakan/pph-pasal-4-ayat-2.html

Anda mungkin juga menyukai