TER B: PTKP TK/2 & K/1 (Rp63 juta), TK/3 & K/2 (Rp67,5 juta)
TER C: PTKP K/3 (Rp72 juta)
Dengan rumus tersebut, bagaimana cara menghitung pajak karyawannya? Berikut contoh
perhitungan sederhananya untuk karyawan tetap.
Desember
Di Desember, perhitungan PPh 21 kembali menggunakan tarif Pasal 17.
Pegawai tidak tetap ( BURUH / HARIAN LEPAS )
Tuan A sebagai akuntan publik yang mendapatkan project untuk mengaudit keuangan PT GGG dan
mendapatkan imbalan sebesar Rp350 juta.
Sehingga perhitungan PPh Pasal 21 atas penghasilan yang diterima Tuan A tersebut sebesar:
1. Dasar pengenaan/pemotongan
= Pasal 17 UU PPh x (50% x Penghasilan bruto)
= Pasal 17 x (50% x Rp350 juta)
= Pasal 17 x Rp175 juta
2. Besar PPh 21
= 5% x Rp60 juta = Rp3 juta
= 15% x Rp115 juta = Rp17,250 juta
= Rp3 juta + Rp17,250 juta
= Rp20,250 juta
Contoh hitung PPh 21 Bukan Pegawai (Akuntan)
Tuan G berprofesi sebagai pengacara di Kantor Advokat AAA dengan perjanjian setiap jasa konsultasi
hukum yang dibayarkan oleh pengguna jasanya akan dipotong 10% oleh pihak kantor advokat AAA
sebagai bagian penghasilan kantor advokat tersebut.
Kemudian 80% dari jasa konsultasi hukum yang dibayarkan pengguna jasa tersebut akan dibayarkan
pada Tuan G setiap akhir bulan.
Selama 2024, rincian jasa konsultasi hukum yang dibayarkan oleh klien dari pemberian jasa Tuan G
di Kantor Advokat AAA sebagai berikut:
Januari 35 juta
Februari 25 juta
Maret 40 juta
April 38 juta
Mei 45 juta
Juni 27 juta
Juli 50 juta
Agustus 42 juta
September 34 juta
Oktober 55 juta
November 46 juta
Desember 30 juta