SOAL I
Gaji Pokok sebulan Rp 25.000.000,
Tunjangan Kemahalan Rp. 5.000.000,
Tunjangan Pajak Rp. 1.000.000,
Premi JKK 0,50% Rp. 125.000
Premi JK 0,30% Rp, 75.000+
Rp. 31.200.000
(-)
Biaya jabatan 5%xgapok Rp. (500.000) Maks. 500.000 (5%x25 juta=1,25 jt)
Iuran Pensiun Rp. (150.000)
Iuran JHT 2% Rp. (500.000)
Penghasilan Neto per bulan Rp. 30.050.000
PPh 21 per bulan penghasilan teratur = 43.275.000 : 12 = Rp. 3.606.250 per bulan
SOAL II
Selama bekerja :
Gaji Pokok sebulan Rp 25.000.000,
Tunjangan Kemahalan Rp. 5.000.000,
Tunjangan Pajak Rp. 1.000.000,
Premi JKK 0,50% Rp. 125.000
Premi JK 0,30% Rp, 75.000+
Rp. 31.200.000
(-)
Biaya jabatan 5%xgapok Rp. (500.000) Maks. 500.000 (5%x25 juta=1,25 jt)
Iuran Pensiun Rp. (150.000)
Iuran JHT 2% Rp. (500.000)
Penghasilan Neto per bulan Rp. 30.050.000
Asumsi : Bulan April Terakhir Akbar bekerja. Jadi Mulai Bulan Mei Akbar
Pensiun. Seandainya ada yang berasumsi April sudah pensiun, berarti bulan
Maret terakhir bekerja/. Maka tahun itu Akbar hanya bekerja 3 bulan Jadi
Penghasilan Netto per bulan nya dikali 3
Pensiun :
Penghasilan Bruto pensiun per bulan Rp. 5.000.000
Biaya pensiun per bulan maks. 200.000 Rp. 200.000 -
Penghasilan Netto pensiun per bulan Rp. 4.800.000
s/d hari ke 11 bekerja, Paijo TIDAK dipotong PPh 21, karena per hari upahnya < 450,000
dan kumulatifnya belum melebihi 4.500.000.
Pada hari ke 12 Total akumulasi upah Paijo = 12 x 380.000 = 4.560.000 (sudah melebihi
4.500.000) maka Paijo harus dipotong PPh 21.
PPh 21 hari ke 13, 14, 15, 16. 17, 18 cara ngitungnya sama yaitu ;
Upah per hari 380.000
PTKP/hari 162.500-(58.500.000 : 360hari)
PKP per hari 217.500
BEJO TIDAK PUNYA NPWP JADI AKAN DIKENAKAN SANKSI TARIF TINGGI 20%
MAka PPh 21 s/d hari 12 = Rp., 130.500 x 120% = Rp. 156.600
PPh 21 per hari ( hari ke 13, 14,15,16, 17. 18) = Rp. 10.875 x 120% = Rp. 13.050
SOAL IV
PPh 24 yang boleh dikreditkan di Indonesia atas pajak yang telah dibayar di luar negeri
PPh yang dibayar Negara Singapore = 17% x Rp. 500.000.000 = Rp. 85.000.000
Jumlah tertentu yang dihitung menurut perbandingan antara penghasilan yang diterima atau
diperoleh dari sumber penghasilan di luar negeri terhadap Penghasilan Kena Pajak dikalikan
dengan Pajak Penghasilan yang terutang atas Penghasilan Kena Pajak, paling tinggi sebesar
Pajak Penghasilan yang terutang tersebut
Yaitu :
Jumlah PPh terhutang : Rp. 1.732.500.000 (mulai tahun 2018 ini tidak dipakai lagi sebagai
perbandingan: yang dipakai yang pertama diatas yang P3B)
Jadi : dari 3 poin diatas yang paling rendah adalah Rp. 85.000.000, maka angka inilah yang boleh
dikreditkan di Indonesia. Artinya untuk pajak yang sudah dibayar di Negara Singapore sebesar 85
Juta semuanya bisa dikreditkan di Indonesia.
B. Negara Hongkong
Jumlah pajak penghasilan yang seharusnya terutang, dibayar, atau dipotong di luar negeri
dengan memperhatikan ketentuan dalam P3B, dalam hal terdapat P3B yang telah berlaku efektif;
Tidak ada KArena SOAL ini tahun 2017 jadi ketentuan : “Jumlah pajak penghasilan yang
seharusnya terutang, dibayar, atau dipotong di luar negeri dengan memperhatikan ketentuan dalam
P3B, dalam hal terdapat P3B yang telah berlaku efektif”– ini belum ada
Jumlah tertentu yang dihitung menurut perbandingan antara penghasilan yang diterima atau
diperoleh dari sumber penghasilan di luar negeri terhadap Penghasilan Kena Pajak dikalikan
dengan Pajak Penghasilan yang terutang atas Penghasilan Kena Pajak, paling tinggi sebesar
Pajak Penghasilan yang terutang tersebut
Yaitu :
Jumlah PPh terhutang : Rp. 1.732.500.000 (mulai tahun 2018 ini tidak dipakai lagi sebagai
perbandingan: yang dipakai yang pertama diatas yang P3B)
Jadi : dari 3 poin diatas yang paling rendah adalah Rp. 19.500.000, maka angka inilah yang boleh
dikreditkan di Indonesia. Artinya untuk pajak yang sudah dibayar di Negara Hongkong sebesar 19,5
juta semuanya bisa dikreditkan di Indonesia.
JADI TOTAL PPh PASAL 24 YANG BOLEH DIKREDITKAN DI INDONESIA ADALAH : Rp.
85.000.000 + 19.500.000 = 104.500.000
SOAL V
Dipotong/dipungut Sifat Yang jadi Yang Besarnya PPh
pasal pemotongan Pemotong dipotong/dipungut
pemungut
b. Dipotong PPh pasal Final PT Cahaya Pak Toni PPh pasal 4 ayat 2
4 ayat 2 = 10%x 120juta
= 12juta
Pak Nadhif bukan pemotong Pajak JAdi PPh pasal 4 ayat 2 harus disetor sendiri oleh
perusahaan ke Bank sebesar Rp. 10% x 110 juta -= 11 juta
c Pak Nadhif sebanyak Final PT. Tigo Mato Pak Nadhif PPh pasal 4 ayat 2
100.000 lembar Ati = 10% 200 juta
Dapat dividen = 20 juta
100.000/500.000 x
1M = 200 juta
DIPOTONG PPh
Pasal 4 ayat 2
CV. Abadi 50.000 Tidak Final PT. Tigo Mato CV. Abadi PPh pasal 23
lembar Ati = 15% x 100 juta
Dapat dividen = 15 juta
50.000/500.000 x 1M
= 100 juta
DIPOTONG PPh
Pasal 23
PT. Makmur - - - -
sebanyak 300.000
lembar
Dapat dividen
300.000/500.000 x
1M = 600 juta
TIDAK DIPOTONG
PPh Pasal 23
KArena yang
menerima adalah PT
dalam negeri dan
kepemilikannya
diatas 25% (300rb
lbr :500rb lbr =60%
Ibu Nabila 50.000 Final PT. Tigo Mato Ibu NAbila PPh pasal 4 ayat 2
lembar Ati = 10% 100 juta
Dapat dividen = 10 juta
50.000/500.000 x 1M
= 100 juta
DIPOTONG PPh
Pasal 4 ayat 2
d. Sewa pengangkutan Final PT. Sinar terang PT Lautan Indah PPh pasal 15
hasil produksi dari = 1,2% x 150 juta
pelabuhan tj. Priok = 1.800.000
ke pelabuhan
maluku
dipotong PPh pasal
15
Menyewa 10 truk Tidak Final PT. Sinar terang PT. Maluku Ekspress Pph pasal 23
dipotong PPh pasal = 2% x (10x5jt)
23 =1.000.000
e.
1). Menerima Royalti adalah objek PPh pasal 23
PPh 26 = 20% x 100.000.000 = 20.000.000 (tariff nya 20% karena menurut P3B Hak pemajakan ada
pada Indonesia jadi kita pakai tariff PPh pasal 26 menurut atiran Indonesia)
Sifat : Final
Pemotong : PT . Semarak Internasional
Yang dipotong : Mr. John
Karena barangnya bukan barang dalam lampiran I dan II maka tariff nya kita lihat apakah importer nya
punya API atau tidak. Di soal tidak disebut apakah punya API atau tidak berarti kita Asumsi TIDAK
PUNYA API. Maka tariff PPh 22 nya adalah 7,5% x Nilai Impor
Cost $ 25.000
Insurance & Freight 3%x $25.000 = $ 750
CIF dalam $ $25.750
5) Bunga Deposito adalah Objek PPh Pasal 4 ayat 2 (nilai depositonya sdh diatas 7,5 juta)
PPh pasal 4 ayat 2 = 20% x 3.000.000 = 600.000
Bersifat : Final,
Pemotong : Bank ABC,
Yang dipotong : PT. Semarak Indonesia