Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN

(T O R – Term of Reference)
EVALUASI DESAIN PENCAHAYAAN ALAMIAH DAN BUATAN

Tujuan

- Mahasiswa memahami prinsip kerja pencahayaan pada ruang dalam maupun


ruang luar
- Mahasiswa mampu melakukan evaluasi sederhana melalui metode
pengukuran, penghitungan sederhana dan simulasi
- Mahasiswa mampu memberikan penilaian terhadap kualitas pencahayaan serta
memberikan rekomendasi untuk perbaikan kualitas pencahayaan pada suatu
studi kasus

Metode Pelaksanaan Praktikum

- Setiap kelompok terdiri dari 3-4 mahasiswa.


- Setiap kelompok memilih jenis tipologi bangunan maupun ruangan yang akan
dievaluasi. Bangunan dapat berupa single building (bangunan tunggal) maupun
majemuk (multimassa).
- Usahakan luasan ruang/bangunan min. 20m2, serta memiliki 2 strategi
pencahayaan, yaitu pencahayaan alamiah dan buatan. Diutamakan untuk
pencahayaan buatan.
- Tipologi bangunan tidak ditentukan, bisa memilih tipe bangunan komersial mall,
toko buku, ruko, bakery, apotek, bangunan sekolah SD/TK/Playgroup,
bangunan klinik dokter, unit rawat inap rumah sakit/klinik, pasar, dll.
-

Gambar 2. Contoh interior apotek

- Tipe bangunan atau ruangan dapat berupa gabungan ruang dalam dan ruang
luar, namun pada pengukuran diutamakan mengambil data pada ruang dalam.
- Melakukan pengambilan data-data umum yaitu: nama bangunan, lokasi
bangunan, tanggal pengambilan data, foto-foto bangunan dan ruangan
dalam beberapa view, terutama terkait dengan titik-titik pemasangan lampu

1
serta penempatan jendela dan pintu-pintu yang nantinya akan diukur dan
digambar ulang.Buatlah sketsa ruang atau bangunan untuk memberikan
informasi lebih akurat.
- Mengukur ketinggian plafon dari meja, serta untuk posisi penempatan lampu.
- Mengukur dimensi jendela dan pintu, serta membuat denah sederhana atau
sketsa penempatan jendela dan pintu. Denah dapat dibuat menggunakan
sketsa, atau bisa juga disajikan dalam bentuk digital dengan CAD.

Metode Pengambilan Data

- Alat ukur menggunakan luxmeter atau aplikasi luxmeter smartphone.


- Tentukan titik-titik pengukuran pada ruangan yang akan diukur.
- Pengukuran intensitas pencahayaan lampu (dalam lux) dengan menentukan
penempatan luxmeter atau posisi pengukur pada titik ukur yang terletak pada
lantai atau meja.
- Pengukuran bukaan jendela
- Pengukuran luasan dinding (tinggi dan lebar dinding)
- Kemudian menentukan window wall ratio (WWR) pada masing-masing sisi
dinding

Analisis Data dan Hasil

- Hasil pengukuran titik lampu dibuat dalam bentuk grafis atau tabel.
- Hasil pengukuran WWR disajikan dalam bentuk hitungan tiap jenis bukaan
jendela/pintu dan berupa tabel.
- Melakukan pengecekan terhadap penggunaan jenis lampu pada studi kasus.
- Mencari referensi jenis lampu yang digunakan di lokasi studi kasus (LED, CFL/FL,
atau lampu pijar).
- Acuan standar kenyamanan ruang dapat dilihat pada buku Data Arsitek, atau SNI
(contoh: SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat
Kerja).
- Sesuaikan standar intensitas pencahayaan dengan tipologi ruang atau
bangunannya.
- Dengan menggunakan acuan standar intensitas pencahayaan pada ruang tertentu,
mahasiswa diminta untuk melakukan analisis perbandingan terhadap hasil
pengukuran.
- Hasil akhir evaluasi dari kualitas pencahayaan dapat disajikan dalam bentuk
deskripsi (berupa deskripsi kualitas pencahayaan yang baik, mencukupi, kurang
baik, atau buruk), disertai dengan data yang menunjukkan hal tersebut.
- Mahasiswa juga diminta untuk melakukan simulasi kondisi pencahayaan ruang atau
bangunan tersebut dengan menggunakan aplikasi software Dialux. Dengan
menggunakan Dialux, kelompok/tim dapat memberikan saran peningkatan kualitas

2
pencahayaan dengan mengubah pilihan jenis lampu, pengubahan tata layout ruang
atau kondisi fisik ruangan/bangunan.

Kesimpulan dan Rekomendasi Peningkatan Kualitas Pencahayaan

• Pada akhir kegiatan mahasiswa diharapkan memiliki kesimpulan terkait dari


hasil aktivitas yang telah dilakukan.
• Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan data yang telah diukur serta dari hasil
analisis atau simulasi.
• Kesimpulan yang diperoleh digunakan untuk memberikan rekomendasi
peningkatan kualitas pencahayaan. Pada bagian rekomendasi, ditujukan untuk
meningkatkan hasil dari kualitas pencahayaan agar lebih baik, mencukupi untuk
fungsi yang direncanakan serta lebih menarik sesuai dengan fungsinya.

Gambar 1. Simulasi desain pencahayaan dengan menngunakan Dialux


Pengumpulan Tugas

• Tugas dikumpulkan melalui eclass dalam bentuk grafis/ppt → pdf


• Setiap kelompok mengumpulkan cukup 1 file mewakili kelompok serta
menuliskan peran/tugas setiap anggotanya. Misal Aini → mencari data
spesifikasi lampu, Budi → melakukan simulasi Dialux, dstnya.
• Nama, NIM dan Grup kelas setiap anggota kelompok wajib dicantumkan pada
lembar depan laporan praktikum
• Pengumpulan melalui eclas pada tanggal 2 Oktober 2023, pukul 23.59 WIB

Selamat bekerja
11 September 2023

3
Lampiran

Link Referensi Penggunaan Dialux


https://youtu.be/NfnaniX0M5E?si=cjUDRhujQ4rAQMMm

https://youtu.be/to-wJ5bKYYc?si=_vXs4zELfr-2yf30

https://youtu.be/X_l-nU95hVc?si=FW_zvRpe5ryYq_3A

https://youtu.be/W1RVhNsYwc0?si=DU5sYI142xxgTJ98

https://youtu.be/d59OVuEeI-I?si=pX_ZwC1CYsmqQoqx

Link Daftar Kelompok Praktikum

https://bit.ly/DaftarKelompokPraktikumFisbang

Anda mungkin juga menyukai