Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH ORIENTASI DAN LUAS BUKAAN JENDELA TERHADAP

INTENSITAS PENCAHAYAAN ALAMI PADA STUDIO GAMBAR DI GEDUNG KULIAH


BERSAMA A19 UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KERANGKA PIKIR
Latar Belakang :
1. Pencahayaan merupakan salah satu komponen yang penting dalam menunjang kegiatan
yang ada dalam suatu bangunan.
2. Menurut SNI 03-6575-2001 pencahayaan ideal yang dibutuhkan sebuah ruangan untuk
menggambar adalah 750 lux.
3. Salah satu prasarana yang ada pada Gedung Kuliah Bersama A19 Universitas Negeri Malang
adalah studio gambar.
4. Pencahayaan pada studio gambar pada Gedung Kuliah Bersama A19 Universitas Negeri Malang
dianggap masih kurang dan ada juga yang cukup.
Rumusan Masalah :
1. Bagaimana pengaruh orientasi terhadap intensitas pencahayaan alami pada studio gambar di gedung
kuliah bersama a19 Universitas negeri malang?
2. Bagaimana pengaruh tinggi bukaan terhadap intensitas pencahayaan alami pada studio gambar di gedung
kuliah bersama a19 Universitas negeri malang?*opsional
3. Bagaimana pengaruh luas bukaan terhadap intensitas pencahayaan alami pada studio gambar di gedung
kuliah bersama a19 Universitas negeri malang?
Landasan Teori :
1. Pencahayaan
2. Pencahayaan alami
3. Intensitas pencahayaan
4. Kualitas pencahayaan
5. Strategi Desain Pencahayaan yang Optimal
6. Jendela (Fungsi, Bentuk, Ukuran)
Metode Penelitian :
Variabel bebas : - orientasi
- tinggi bukaan
- luas bukaan
Variabel terikat : intensitas cahaya

Analisa data dapat menggunakan software Autodesk Ecotect Analysis atau Dialux Evo.
Waktu yang ditetapkan untuk pengukuran pada aplikasi Dialux. Diambil pada pukul 08.00 WIB, 12.00 WIB,
dan 16.00 WIB.

Perkiraan hasil/saran : (kalau dikasih ke dosen hapus aja ini)


orientasi dan luas bukaan berpengaruh pada intensitas pencahayaan dalam ruangan. Kesimpulan dari
penelitian ini orientasi dan luas bukaan berpengaruh terhadap intensitas pencahayaan dalam studio gambar,
selain itu intensitas pencahayan juga dipengaruhi oleh adanya penghalang cahaya di sekitar bukaan.
Sumber : SNI 03-6575-2001 Tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung.
EVALUASI KENYAMANAN VISUAL PADA RUANG KELAS … PADA GEDUNG KULIAH
BERSAMA A19 UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KERANGKA PIKIR

Latar Belakang :
1. Pencahayaan merupakan salah satu komponen yang penting dalam menunjang kegiatan
yang ada dalam suatu bangunan.
2. Ruang perkuliahan sebagai ruang yang di dalamnya terdapat aktifitas belajar-mengajar yang
membutuhkan desain pencahayaan khusus. Dibutuhkannya penyeimbangan antara penggunaan sistem
pencahayaan alami dan buatan sehingga dapat diketahui kondisi yang nyaman secara visual bagi
pengguna.
3. Salah satu prasarana yang menggunakan fasilitas proyektor ada pada Gedung Kuliah Bersama A19
Universitas Negeri Malang adalah kelas .
Rumusan Masalah :
1. Bagaimana kenyamanan pengguna pada saat kondisi pencahayaan alami di kelas gedung kuliah bersama
a19 Universitas negeri malang?
2. Bagaimana kenyamanan pengguna pada saat kondisi pencahayaan buatan di kelas gedung kuliah bersama
a19 Universitas negeri malang?
3. Bagaimana kenyamanan pengguna pada saat kondisi pencahayaan alami dan buatan di kelas gedung
kuliah bersama a19 Universitas negeri malang?
Landasan Teori :
1. Pencahayaan
2. Pencahayaan alami dan buatan
3. Kenyamanan Visual dan faktor-faktornya
4. Dst kalo ada ya
Metode Penelitian :
Data Primer : - data pengukuran iluminasi cahaya ruang (lux meter)
- Nilai daylight factor
- Nilai kepuasan responden terhadap kenyamanan visual yang terjadi dalam ruang

Data yang didapat diolah menjadi diagram dan gambar kemudian dilakukan Analisa korelasi dilakukan
untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antara data pengukuran dan kenyamanan visual responden
berdasarkan hasil kuesioner. Eksperimen dilakukan dengan mengkondisikan pencahayaan buatan dan alami.
Kondisi pencahayaan yang diuji pada penelitian ini adalah (1) kondisi pencahayaan alami 100%; (2) kondisi
pencahayaan buatan 100% (tirai ditutup) dan (3) kondisi pencahayaan 50% alami dan 50% buatan. Data
diambil pada pukul 08.00 WIB, 12.00 WIB, dan 16.00 WIB.
Pada proses pengolahan data, dilakukan perhitungan Daylight Factor dengan menggunakan perhitungan
sebagai berikut
DF = (Ei/Eo) x 100% Dimana: Ei : Iluminasi cahaya ruang dalam Eo : Iluminasi cahaya ruang luar

Perkiraan hasil/saran : (kalau dikasih ke dosen hapus aja ini)


apabila tidak menggunakan proyektor pengguna lebih nyaman dengan kondisi pencahayaan alami; tingkat
kesilauan yang tinggi apabila ruangan menggunakan pencahayaan buatan dan gabungan pencahayaan alami
dan buatan; apabila proyektor dihidupkan pengguna lebih nyaman untuk ditutup tirai agar tidak ada pantulan
cahaya matahari langsung dari papan tulis. Berdasarkan hasil temuan tersebut dibutuhkan kajian lanjutan
berkaitan dengan posisi papan tulis terhadap bukaan, posisi dan besaran bukaan serta zonasi titik lampu
(lampu parallel) agar system pencahayaan yang digunakan lebih efektif.
OPTIMALISASI PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG STUDIO GAMBAR DI GEDUNG
KULIAH BERSAMA A19 UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KERANGKA PIKIR
Latar Belakang :
1. Pencahayaan merupakan salah satu komponen yang penting dalam menunjang kegiatan
yang ada dalam suatu bangunan.
2. Ruang perkuliahan sebagai ruang yang di dalamnya terdapat aktifitas belajar-mengajar yang
membutuhkan desain pencahayaan khusus.
3. Salah satu prasarana yang ada pada Gedung Kuliah Bersama A19 Universitas Negeri Malang
adalah studio gambar.
Rumusan Masalah :
1. Bagaimana persebaran pencahayaan alami di studio gambar gedung kuliah bersama a19 Universitas
negeri malang pada kondisi siang hari?
2. Bagaimana optimalisasi desain ruang studio gambar gedung kuliah bersama a19 Universitas negeri
malang sehingga mendapatkan pencahayaan alami yang lebih baik?
Landasan Teori :
1. Pencahayaan
2. Pencahayaan alami siang hari (daylight factor)
3. Standar pencahayaan
4. Tambahi lagi kalau ada wkwk

Metode Penelitian :
Tahapan awal : - Pengukuran ruang studio gambar
- Desain menggunakan software autocad dan sketchup
- Model disimulasikan di dialux evo

Simulasi dilakukan pada tiga periode waktu dengan pertimbangan tiga skenario posisi matahari, yaitu ketika
Garis Balik Utara (21 Juni, jam 12.00), tengah Khatulistiwa (21 Maret / 23 September, jam 12.00), dan Garis
Balik Selatan (21 Desember, jam 12.00). Sedangkan kondisi langit ketika simulasi berjalan diasumsikan
adalah kondisi langit cerah (clear sky). Kondisi yang menjadi pertimbangan dalam tahap evaluasi ataupun
tahap optimalisasi adalah hasil simulasi dengan kondisi pencahayaan terburuk.

Perkiraan hasil/saran : (kalau dikasih ke dosen hapus aja ini)


Peningkatan pencahayaan alami dalam ruangan dapat dicapai dengan optimalisasi area bukaan yang ada dan
optimalisasi perletakan furniture interior yang menutupi area bukaan. Permasalahan lain terkait silau dalam
ruangan dapat diatasi dengan penambahan elemen shading pada bukaan. Perekayasaan dan optimalisasi
sistem pencahayaan alami pada setiap kasus ruang atau bangunan akan selalu berbeda tergantung dari desain
bangunan, orientasi, desain bukaan, ataupun pewarnaan dalam ruangan.
OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN PADA RUANG STUDIO GAMBAR DI GEDUNG KULIAH
BERSAMA A19 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KERANGKA PIKIR
Latar Belakang :
1. Pencahayaan merupakan salah satu komponen yang penting dalam menunjang kegiatan
yang ada dalam suatu bangunan.
2. Ruang perkuliahan sebagai ruang yang di dalamnya terdapat aktifitas belajar-mengajar yang
membutuhkan desain pencahayaan khusus.
3. Salah satu prasarana yang ada pada Gedung Kuliah Bersama A19 Universitas Negeri Malang
adalah studio gambar.
Rumusan Masalah :
1. Bagaimana system pencahayaan alami di studio gambar gedung kuliah bersama a19 Universitas negeri
malang pada kondisi siang hari?
2. Bagaimana system pencahayaan buatan di studio gambar gedung kuliah bersama a19 Universitas negeri
malang pada kondisi siang hari?
3. Bagaimana optimalisasi desain ruang studio gambar gedung kuliah bersama a19 Universitas negeri
malang sehingga mendapatkan pencahayaan alami yang lebih baik?
Landasan Teori :
1. Pencahayaan
3. Optimasi Pencahayaan
4. Hubungan Cahaya dan Ruang
5. Pencahayaan Buatan
6. Sistem Pencahayaan Ruang Kelas
7. Tambahi lagi kalau ada wkwk

Metode Penelitian :
Tahapan awal : - Pengukuran ruang studio gambar
- Desain menggunakan software autocad dan sketchup
- Perhitungan lux pada ruangan tsb (jam 09.00, 12.00, 16.00) pada saat lampu padam
dan lampu menyala
- Model disimulasikan di dialux evo (kayaknya)

Simulasi dilakukan pada tiga periode waktu dengan pertimbangan tiga skenario posisi matahari, yaitu ketika
Garis Balik Utara (21 Juni, jam 12.00), tengah Khatulistiwa (21 Maret / 23 September, jam 12.00), dan Garis
Balik Selatan (21 Desember, jam 12.00). Sedangkan kondisi langit ketika simulasi berjalan diasumsikan
adalah kondisi langit cerah (clear sky). Kondisi yang menjadi pertimbangan dalam tahap evaluasi ataupun
tahap optimalisasi adalah hasil simulasi dengan kondisi pencahayaan terburuk.

Perkiraan hasil/saran : (kalau dikasih ke dosen hapus aja ini)


Peneliti mencoba merekomendasikan untuk mengganti jenis lampu eksisting dengan lampu TL dengan daya
36 watt, total fluxnya 2350 lumen dan jumlah lampu yang dipasang pada tiap titik lampu (luminer) sebanyak
2 buah. Jumlah titik lampu yang digunakan adalah jumlah titik lampu kondisi eksisting. Dll.
SISTEM PENCAHAYAAN MELALUI SID-LIGHTING PADA STUDIO GAMBAR DI GEDUNG
KULIAH BERSAMA A19 UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KERANGKA PIKIR
Latar Belakang :
1. Pencahayaan merupakan salah satu komponen yang penting dalam menunjang kegiatan
yang ada dalam suatu bangunan. – Pencahayaan alami
2. Menurut SNI 03-6575-2001 pencahayaan ideal yang dibutuhkan sebuah ruangan untuk
menggambar adalah 750 lux.
3. Salah satu prasarana yang ada pada Gedung Kuliah Bersama A19 Universitas Negeri Malang
adalah studio gambar.
4. Pencahayaan pada studio gambar pada Gedung Kuliah Bersama A19 Universitas Negeri Malang
dianggap masih kurang dan ada juga yang cukup.
Rumusan Masalah :
1. Bagaimana kondisi dan kinerja pencahayaan alami pada studio gambar di gedung kuliah bersama a19
Universitas negeri malang?
2. Bagaimana solusi rekayasa side-lighting pada studio gambar di gedung kuliah bersama a19 Universitas
negeri malang?
Tujuan :
1. Mengetahui kinerja pencahayaan alami.
2. Memberikan rekomendasi mengenai rekayasa side-lighting.
Landasan Teori :
1. Pencahayaan
2. Pencahayaan alami
3. Side-lighting
Metode Penelitian :
Membandingkan daylight factor pada pengukuran langsung dan pada saat simulasi komputer
Variabel bebas : warna interior, Partisi ruang, Material bukaan, Dimensi bukaan, Elemen pembayang,
Layout Furniture/Perabot, Ceilling
Variabel terikat : intensitas cahaya alami, daylight factor, zona nyaman
Variabel kontrol : kondisi geografis objek, orientasi jendela, lingkungan sekitar objek, bentuk bangunan

Data diambil pada pukul 08.00 WIB, 12.00 WIB, dan 16.00 WIB. Data yang diperoleh berupa titik-titik
tingkat pencahayaan yang tersebar pada seluruh ruangan, data ini disebut dengan grafik nilai atau
Value Charts. Sehingga dapat diketahui persebaran pencahayaan dalam ruang.
Analisa data menggunakan Dialux Evo.

Perkiraan hasil/saran : (kalau dikasih ke dosen hapus aja ini)


1. Pada kondisi eksisting, tingkat pencahayaan dalam ruang jauh dari standar pencahayaan,
terutama pada ruang yang berada di tengah bangunan, dimana pencahayaan dari luar ruang tidak
dapat masuk ke dalam ruang tersebut.
2. Untuk memenuhi tingkat pencahayaan dalam ruang, ditambahkan pula rekomendasi layout
pencahayaan buatan dimana digunakannya spot lingting pada area-area kerja sehingga,
penggunaannya berdasarkan pengguna area kerja tertentu saja.

*catatan:
- kalau variabel kebanyakan, bisa tidak seluruh variabel dimasukkan. Jadikan batasan masalah liiin huehehe.
- Sumber : http://arsitektur.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jma/article/view/535

Anda mungkin juga menyukai