Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN JAMINAN RASA AMAN TERHADAP MINAT

MENABUNG NASABAH BANK PASCA MERGER BSI


(STUDI KASUS EX MANDIRI SYRIAH PULO BRAYAN)

Proposal Skripsi

Oleh :
Ihsan Ghufran
(1705161014)

Program studi D IV Keuangan dan Perbankan Syariah


JurusanAkuntansi
Politeknik Negeri Medan
Bab 1
Pendahuluan

Perkembangan industri perbankan dan jasa keuangan syariah mengalami kemajuan yang pesat
beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah terbaru yang dirilis
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Januari 2021 menunjukkan bahwa setahun terakhir aset
perbankan syariah tumbuh lebih kurang 14,2%. Total Aset tahun 2019 menunjukkan angka Rp
500 triliun tumbuh menjadi Rp 571 triliun pada 2020. Pertumbuhan ini memberikan harapan
karena setahun sebelumnya aset perbankan syariah hanya tumbuh sebesar 7%. Perkembangan
yang cukupsignifikan ini ditandai dengan bergabungnya tiga bank syariah milik BUMN.

Mergernya ketiga bank syariah ini melibatkan PT BRI Syariah Tbk, PT BNI Syariah dan PT
Bank Syariah Mandiri menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk yang terbentuk pada 1 februari
2021. latar belakang penggabungan tiga bank syariah ini merupakan bagian dari upaya dan
komitmen Pemerintah dalam memajukan ekonomi syariah sebagai pilar baru kekuatan ekonomi
nasional yang juga secara jangka panjang akan mendorong Indonesia sebagai salah satu pusat
keuangan syariah dunia.

Dengan berdirinya bank Syariah Indonesia menjadikannya sebagai bank peringkat ketujuh di
Indonesia ini merupakan pencapaian besar untuk bank yang baru saya berdiri. Namun beberapa
dari kalangan masyarakat memiliki keraguan atas mergernya tiga bank syariah tersebut. Salah
satunya adalah organisasi besar Muhammadiyah menyatakan akan mengkaji kemungkinan
menarik semua dananya yang ada di ketiga bank syariah tersebut. Terlepas dari berapa besar
jumlah dana yang akan ditarik, pernyataan Muhammadiyah tersebut tentu akan memiliki dampak
besar bagi BSI karena Muhammadiyah merupakan organisasi massa yang kuat serta memiliki
pengaruh bukan hanya secara ekonomi tetapi juga secara sosial, hukum dan politik.

Akibat hal tersebut pihak BSI dan juga pemerintah perlu meresponnya secara serius.. Pemerintah
harus mempertimbangkan ekosistem karena jumlah bank syariah BUMN tidak banyak. Merger
itu bisa memicu kecenderungan ke arah monopoli, mengingat dominasi ketiga bank di segmen
perbankan syariah. Praktik ke arah monopoli pada ujungnya akan rawan merugikan nasabah
karna tidak ada jaminan rasa aman dari potensi kerugian. Sebab, dominasi atas kompetitor
membuat bank hasil merger punya kemampuan lebih kuat untuk memengaruhi pasar. Masyarakat
dapat memiliki minat menabung atau tidak sama sekali di Bank Syariah dapat dipengaruhi oleh
sikap masyarakat terhadap karakteristik perbankan itu sendiri.

Salah satu faktor yang paling mendasar di dalam masyarakat terhadap minat menabung yakni
factor pendapatan masyarakat itu sendiri. Banyak masyarakat memiliki tingkat pendapatan yang
berbeda sehingga minat menabung setiap individu juga berbeda.

Peter dan Olson (2013:19) menyatakan tentang Minat menabung, yakni perilaku nasabah sendiri
merupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh,
menggunakan produk dan jasa, termasuk proses pengembalian keputusan yang mengakui dan
mengikuti tindakan-tindakan tersebut.

Untuk meningkatkan minat menabung pada masyarakat maka bank harus dapat menciptakan
kepercayaan. Membangun kepercayaan yang tinggi terhadap nasabah adalah sangat diutamakan
bagi terciptanya rasa kepercayaan nasabah terhadap bank, pihak bank syariah harus memberikan
kepercayaan kepada nasabah agar nasabah selalu merasa puas dengan menabung di bank syariah,
dan nasabah akan memilih bank syariah yang dapat dipercaya sebagai tempat menyimpan dana
mereka. Semakin tinggi kepercayaan nasabah maka minat menabung juga akan mengalami
peningkatan.

“Kepercayaan merupakan keyakinan seseorang untuk menemukan apa yang diinginkan.


Kepercayaan melibatkan seseorang bersedia untuk melakukan tindakan tertentu karena yakin
bahwa mitranya akan memberikan apa yang diaharapkan dan suatu harapan yang umumnya
dimiliki seseorang bahwa perkataan, janji, atau pernyataan orang lain dapat dipercaya.”
(Andriani & Halmawati 2019, 1325)

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Khotimah, 2018, 47) menyatakan bahwa kepercayaan
berpengaruh terhadap minat nasabah untuk menabung di bank syariah.

Jaminan rasa aman juga merupakan salah satu hal terpenting yang harus diperoleh nasabah
ketika menitipkan dananya kepada bank. Jaminan rasa aman menyangkut evalausi nasabah
terhadap berbagai risiko yang bisa dialami oleh nasabah terkait dengan uang yang ditabung pada
bank syariah tersebut. Dengan adanya jaminan rasa aman, nasabah akan percaya bahwa dananya
aman jika disimpan pada bank serta mereka juga akan merasa aman dalam melakukan berbagai
transaksi keuangan pada bank tersebut (Prihatno, 2017,12). Rasa aman dalam menabung di bank
syariah maka minat menabung nasabah akan semakin meningkat.

“Kebutuhan rasa aman merupakan motif yang kuat untuk menghadapi sejumlah ketidakpastian
yang cukup besar dalam kehidupan.” (Yuliati dan Ignatius, 2017:19)

Dalam penelitian yang dilakukan Setyawan & Japarianto (2014, 13) menyatakan bahwa jaminan
rasa aman berpengaruh terhadap minat menabung.

Kepercayaan konsumen dan jaminan rasa aman yang diberikan terhadap nasabah akan menjadi
salah satu alasan yang bisa meningkatkan minat menabung. Jaminan rasa aman dan kepercayan
yang diberikan oleh bank haruslah menjadi salah satu daya tarik bagi nasabah dalam memilih
bank yang benar-benar dapat dipercaya sebagai tempat menabung dan mampu meningkatkan
minat menabung nasabah.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indah Safitri (2018) menunjukkan bahwa secara simultan
kepercayaan dan jaminan rasa aman memiliki berpengaruh signifikan terhadap minat menabung,
secara parsial variabel kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung dan
variabel jaminan rasa aman berpengaruh signifikan terhadap minat menabung.

Kemungkinan merger ini juga dapat menghambat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah
dalam satu ekositem bahkan dapat merugikan para pemangku kepentingan seperti UMKM,
perguruan tinggi dan BPKH setidaknya dalam jangka pendek, sementara dampak covid-19
terhadap dunia usaha termasuk perbankan masih penuh dengan ketidak pastian baik dalam
jangka pendek maupun panjang.

Karena kemungkinan tersebut Muhammadiyah yang merupakan salah satu organisasi massa
terbesar yang memiliki berbagai aktifitas dibidang pendidikan, rumah sakit dana amal-amal
usaha lainnya, menyampaikan keraguannya terhadap merger tersebut terutama dalam upaya
menjadikan UMKM sebagai prioritas.

Berdasarkan wawancara singkat yang dilaksanakan pada maret 2021 terhadap 2 nasabah Bank
Syariah Indonesia, mereka berpendapat menurunya kepercayaan dan jaminan rasa aman terhapat
bank BSI dikarenakan kurangnya bank dalam memberitahukan nasabah terhadap proses marger
dan pembekuan mobile banking pasca merger yang menyebabkan terhambatnya proses transaksi
nasabah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Kepercayaan Dan Jaminan Rasa Aman Terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Pasca
Merger Bank Syariah Indonesia (Studi Kasus Ex Mandiri Syriah Pulo Brayan)”

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kepercayaan berpengaruh secara parsial terhadap minat menabung nasabah bank
pada pasca merger bank syariah indonesia ?
2. Bagaimana jaminan rasa aman berpengaruh secara parsial terhadap minat menabung nasabah
pada bank pasca merger bank syariah indonesia ?
3. Apakah kepercayaan dan jaminan rasa aman berpengaruh secara simultan terhadap minat
menabung nasabah pada bank pasca merger bank syariah indonesia?

Anda mungkin juga menyukai