Dalam rangka pelaksanaan National Slum Upgrading Project (NSUP) - Program Kota Tanpa
Kumuh (KOTAKU) Tahun Anggaran 2023, akan dilaksanakan kegiatan Optimalisasi Penataan
Infrastruktur Kawasan Kumuh berbasis skala kawasan. Penyelenggaraan kegiatan ini
mengacu pada Suplemen Pedoman Operasional Standar (POS) Perencanaan dan
Pelaksanaan Infrastruktur Skala Kawasan Tahun 2023. Program Kota Tanpa Kumuh
(KOTAKU)
Suplemen POS ini merupakan pelengkap dan bagian yang tidak terpisahkan dari POS
Perencanaan dan Pelaksanaan Infrastruktur Skala Kawasan Program Kota Tanpa Kumuh
(KOTAKU) Tahun 2021, untuk itu harus dibaca sebagai satu kesatuan pedoman.
Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku i
11. Pembayaran Uang Muka dan Prestasi Pekerjaan .......................................................... 12
12. Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi oleh Kontraktor ...................................................... 12
13. Pengawasan Pekerjaan Konstruksi............................................................................... 12
14. Rapat Evaluasi Kemajuan Pekerjaan Konstruksi ............................................................ 12
15. Pengendalian Mutu dan Cacat Mutu............................................................................ 12
16. Keselamatan Kerja...................................................................................................... 12
17. Perubahan Pekerjaan (Addendum) .............................................................................. 12
18. Pelaporan Hasil Pekerjaan........................................................................................... 12
19. Serah Terima Hasil Pekerjaan dan Masa Pemeliharaan ................................................. 12
20. Serah Terima Pengelolaan........................................................................................... 12
21. Tertib Administrasi ..................................................................................................... 13
XI. TAHAP KEBERLANJUTAN .................................................................................................... 13
XII. LAMPIRAN ........................................................................................................................ 14
ii Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku
DAFTAR SINGKATAN
Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku iii
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen
PUPR : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
RAB : Rencana Anggaran Biaya
RDTR : Rencana Detail Tata Ruang
RDTRK : Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan
RKP-KP : Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan
RP2KP-KP : Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan
RPLP : Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
RT/RW : Rukun Tetangga/ Rukun Warga
RTH : Ruang Terbuka Hijau
RTPLP : Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah
Satker : Satuan kerja
SIM : Sistem Informasi Manajemen
SK : Surat Keputusan
SP3 : Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan
SPM : Surat Perintah Membayar
SPK : Surat Perintah Kerja
SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja
SPP : Surat Permintaan Pembayaran
SPPL : Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan
TAPP : Tenaga Ahli Perencanaan Partisipatif
TPA : Tempat Pembuangan Akhir (Sampah)
TIPP : Tim Inti Perencanaan Partisipatif
TPS : Tempat Penampungan Sementara (Sampah)
TPS-3R : Tempat Pengelohan Sampah Reduce, Reuse, Recycle
TPST : Tempat Pengelohan Sampah Terpadu
UKL/UPL : Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup
UP : Unit Pengelola
UPL : Unit Pengelola Lingkungan
iv Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku
I. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Suplemen POS Perencanaan dan Pelaksanaan Infrastruktur Skala
Kawasan ini adalah sebagai petunjuk teknis bagi pemerintah pusat, pemerintah provinsi,
pemerintah kabupaten/kota, serta seluruh pelaku Program KOTAKU dalam pelaksanaan
kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Skala Kawasan pada Program
KOTAKU Tahun 2023.
Tujuan Suplemen POS ini yaitu untuk memberikan petunjuk dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Skala Kawasan
memenuhi ketentuan teknis dan administrasi sebagaimana dipersyaratkan dalam
Program KOTAKU Tahun 2023.
Suplemen POS ini merupakan pelengkap dari POS Perencanaan dan Pelaksanaan
Infrastruktur Skala Kawasan Tahun 2021 dan dibaca sebagai satu kesatuan pedoman.
Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku 1
III. PENGERTIAN
Infrastruktur Skala Kawasan adalah infrastruktur yang mempunyai fungsi layanan primer
atau sekunder, atau infrastruktur penghubung dari fungsi layanan tersier di permukiman
kumuh ke infrastruktur dengan layanan yang lebih besar dalam sistem kota.
Perencanaan infrastruktur skala kawasan mengacu pada indikator kumuh Program Kota
Tanpa Kumuh (KOTAKU), sesuai dengan konsep perencanaan kawasan dalam dokumen
RP2KP-KP/ SIAP/ RP2KPKPK yang telah disusun oleh pemerintah kabupaten/kota.
Dengan keterbatasan alokasi dana untuk pembiayaan kegiatan fisik dan ketersediaan
waktu dalam masa loan extension serta berdasarkan hasil pembahasan usulan kegiatan
bersama Pemda, BPPW, PIU Pusat, PMU dan Dit. PKP maka ditetapkan lokasi sebanyak
16 kab/kota dari lokasi sasaran 100 kabupaten/kota yang ditentukan dalam Project
Appraisal Document antara Pemerintah Pusat dengan pihak donor Program Kota Tanpa
Kumuh (KOTAKU).
1. Investasi ditujukan untuk untuk (1). Kegiatan Optimalisasi atau Rehabilitasi
terdampak bencana atas Infrastruktur Skala Kawasan NSUP terbangun sebelumnya,
seperti perbaikan konstruksi terdampak bencana, pemenuhan kelengkapan dan
estetika/lansecap, penerangan umum, street furniture; dan/atau (2). Kegiatan
peningkatan kualitas permukiman kumuh yang belum ditangani melalui paket skala
kawasan NSUP tahun 2019-2022 sebelumnya (merupakan lanjutan atau tahap II);
2. Infrastruktur skala kawasan meliputi jaringan jalan, drainase, sistem sanitasi, air
minum, dan pengelolaan persampahan.1 Penanganan dengan skala kawasan
diharapkan menuntaskan permasalahan kumuh secara komprehensif/menyeluruh
pada 7 aspek kekumuhan melalui skema kolaborasi dikerjakan oleh penyedia jasa
yang memiliki keahlian dalam pembangunan infrastruktur. Infrastruktur skala
kawasan meliputi jaringan jalan, drainase, sistem sanitasi, air minum, dan
pengelolaan persampahan.1 Penanganan dengan skala kawasan diharapkan
menuntaskan permasalahan kumuh secara komprehensif/menyeluruh pada 7 aspek
kekumuhan melalui skema kolaborasi.
1 Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya nomor 40 tahun 2016 tentang Pedoman Umum Program Kota Tanpa Kumuh.
2 Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku
4. Lahan disiapkan oleh Pemerintah Daerah. Lahan harus mempunyai peruntukan dan
fungsi sesuai dengan RTRW/RTDRK dan mempunyai status kepemilikan yang jelas.
Lahan yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan merupakan lahan yang siap
bangun (clean & clear).
5. Pengarusutamaan pengelolaan dampak lingkungan dan sosial, pengurangan risiko
bencana, dan kesetaraan gender (memaksimalkan peran dan keterlibatan kaum
perempuan, masyarakat dengan keterlibatan fisik, kaum lansia, dan masyarakat
marginal).
6. Pemerintah Kabupaten/Kota bersedia menyiapkan rencana induk dan rencana tapak
penataan kawasan permukiman kumuh, DED Infrastruktur Skala Kawasan, serta
dokumen pengelolaan dampak lingkungan (UKL/UPL, SPPL) dan dokumen
pengelolaan dampak sosial (LARAP, Rencana Penyiapan Lahan, atau dokumen
sejenis), mengacu pada kebijakan daerah dan Kerangka Kerja Pengelolaan Dampak
Lingkungan dan Sosial (ESMF) Program KOTAKU. Dokumen tersebut harus disetujui
dan disahkan oleh instansi atau pihak terkait.
V. KRITERIA USULAN SKALA KAWASAN
Kriteria usulan Infrastruktur Skala Kawasan yaitu:
1. Lokasi berada pada kawasan prioritas penanganan skala kawasan NSUP tahun 2019-
2022 sebelumnya;
2. Kegiatan Infrastruktur Skala Kawasan NSUP dapat merupakan:
a. Kegiatan Optimalisasi atau Rehabilitasi Infrastruktur Skala Kawasan NSUP yang
telah terbangun tahun 2019-2022, seperti perbaikan konstruksi terdampak
bencana, pemenuhan kelengkapan infrastruktur dan estetika berupa lansekap,
penerangan umum, street furniture, dsb;
b. Kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang belum ditangani melalui
paket skala kawasan NSUP sebelumnya (merupakan lanjutan atau tahap II)
3. Tidak membutuhkan Pengadaan Lahan dan Permukiman Kembali (LARAP) atau telah
tersedia dalam dokumen paket NSUP sebelumnya;
4. Pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan dalam waktu maksimal 100 hari kalender;
5. Dokumen teknis telah disediakan oleh pemerintah daerah atau BPPW Provinsi secara
lengkap, sesuai standar teknis dan peraturan yang berlaku.
Untuk memastikan setiap usulan skala kawasan memenuhi kriteria tersebut, akan
dilakukan pembahasan dengan instrumen checklist dalam 4 tahap: (A) Kesesuaian
Penentuan Lokasi, (B) Kesesuaian Usulan Infrastruktur, (C) Kesiapan Dokumen
Perencanaan Teknis, dan (D) Kesiapan Pelelangan.
A. Penentuan Lokasi
1. Aspek Kesesuaian dengan peruntukan dalam RTRW/RDTR
a. Lahan permukiman sesuai dengan peruntukan tataruang;
b. Mengacu pada RTRW yang telah diperdakan/dilegalkan.
2. Aspek Karakteristik lokasi/kawasan
a. Lokasi termasuk dalam SK Kumuh Bupati/ Walikota;
Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku 3
b. Lokasi berada pada kawasan prioritas penanganan skala kawasan NSUP tahun
2019-2022 sebelumnya;
3. Aspek Legalitas Kepemilikan Lahan
a. Lahan memiliki legalitas kepemilikan (SHM/ HGU/ Ijin Pakai).
b. Program KOTAKU tidak memberikan investasi infrastruktur skala Kawasan di
lahan yang belum clean & clear
B. Kesesuaian Usulan Infrastruktur
1. Aspek Ketersediaan Dokumen Perencanaan
a. RP2KPKP/SIAP/MP-RP2KPKP tersedia dan telah dilegalkan atau dalam proses
legalisasi;
b. Masterplan Kawasan;
c. Siteplan Sub-Kawasan.
2. Profil Kumuh Kawasan
a. Baseline Numerik Permasalahan Kumuh Kawasan;
b. Skoring Permasalahan Kumuh.
3. Analisis Kawasan
a. Analisis GAP kekumuhan antar aspek/sektor;
b. Analisis status kepemilikan tanah;
c. Analisis kebutuhan penanganan, cakupan layanan dan interkoneksi jaringan.
4. Desain Kawasan
a. Usulan kegiatan menangani permasalahan kekumuhan dengan outcome dapat
berupa berkurangnya numerik permasalahan kekumuhan atau berkurangnya
luas permukiman kumuh;
b. Sudah mempertimbangkan INTERKONEKSI jaringan dan layanan infrastruktur;
c. Mendukung PERUBAHAN WAJAH KAWASAN sebagaimana konsep/desain
kawasan sebelumnya yang disajikan dengan gambar 3D/animasi/ ilustrasi
before-after;
5. Dukungan Pemda
a. Kesiapan pendanaan APBD untuk penyusunan DED;
b. Kesiapan pendanaan APBD untuk penyusunan dokumen safeguard lingkungan
(SPPL/ UKL-UPL/ AMDAL) dan dokumen safeguard sosial (bila diperlukan);
c. Kesiapan pendanaan APBD jika terjadi penggantian kompensasi/relokasi
sementara/relokasi menetap jika terdapat WTP (opsional);
d. Surat Pernyataan Kesiapan Pemda menerima dan memelihara asset (format
terlampir).
4 Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku
c. Telah mempertimbangkan pilihan jenis konstruksi dan cakupan
pelayanan, serta menyertakan perhitungan teknis konstruksi;
d. Menggunakan teknologi/produk Balitbang PUPR untuk perumahan &
permukiman (contoh RCMS, RISHA, biofilter apung, dll) (opsional).
2. Kelengkapan Dokumen Teknis Konstruksi
a. Siteplan Sub-Kawasan skalatis;
b. Gambar kerja lengkap (mencakup gambar siteplan infrastruktur, denah,
tampak, potongan, gambar rencana struktur, rencana utilitas dan gambar
detail), dengan skala sesuai standar/ kebutuhan;
c. RAB sesuai permen PUPR No 1 tahun 2022, item pekerjaan (termasuk SMKK)
dan perhitungan volume pada RAB sesuai/sinkron dengan gambar;
d. Spesifikasi Teknis sesuai dengan gambar;
e. Master schedule/Kurva “S” Pelaksanaan Konstruksi;
f. Dokumen teknis telah disahkan/ditandatangani oleh pihak terkait.
3. Kelengkapan Dokumen Pengelolaan Dampak Sosial & Lingkungan, dan
dokumen pendukung lainnya
a. SPPL atau UKL-UPL dan ijin lingkungan yang masih berlaku;
b. Tidak disyaratkan Rencana Penyiapan Lahan, LARAP, Ijin Pakai baru dengan
asumsi kegiatan masih dalam delineasi/segmen kawasan yang sama dengan
paket sebelumnya. RPL/LARAP eksisting diharapkan sudah menjabarkan
pengelolaan dampak sosial pada lokasi yang diusulkan tahun 2023;
c. Dokumen pendukung lainnya (misal: SOP Operasional dan Pemeliharaan TPST,
dst).
Kriteria usulan kegiatan skala kawasan (Penentuan Lokasi, Kesesuaian Usulan
Infrastruktur, dan Kesiapan Dokumen Perencanaan Teknis) akan menjadi
pertimbangan penilaian dan persetujuan usulan oleh PMU.
Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku 5
7. Ruang terbuka publik dan bangunan pelengkap
Pembangunan fasilitas umum, fasilitas pelengkap dari infrastruktur utama yang
dibangun, antara lain meliputi:
a. Taman bermain, taman tematik, atau taman terbuka hijau yang berada pada
infrastruktur utama yang dibangun;
b. Jalur pedestrian atau jalur sepeda;
c. Street furniture atau hardscape berupa bangku taman, pot tanaman (built- in),
patio, dinding partisi, railing/pagar, kolam hias/water fountain, dan penerangan
jalan umum (PJU).
d. Pengadaan softscape berupa pohon peneduh, tanaman, rumput hias, atau
komposter. Hal ini mengingat bahwa kolaborasi yang semula diharapkan dari
pemda terkendala keterbatasan pembiayaan APBD sehingga perubahan wajah
permukiman yang diharapkan belum dapat dipenuhi;
6 Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku
VIII. TATA PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
Adapun peran dan tanggung jawab pelaku pelaksanaan kegiatan Infrastruktur Skala
Kawasan diuraikan sebagai berikut:
Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku 7
KORKOT KONSULTAN INDIVIDU (TIM NMC/KMP
SUPERVISI)
8 Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku
Pola Hubungan Kerja Korprov, KI Supervisi, Korkot dengan PIU Provinsi sebagaimana
diuraikan pada gambar berikut:
Penjelasan:
1) Tim pendamping NSUP - Program KOTAKU di tingkat Provinsi, tingkat Kota/Kabupaten dan
tingkat Kelurahan/Desa dikontrak oleh PPK PKP Provinsi dan bertanggungjawab atas hasil
pekerjaannya kepada Balai/Satker di tingkat Provinsi;
2) Balai PPW/Satker/PPK PKP Provinsi memiliki peran dan tanggung jawab yang signifikan untuk
memastikan tercapainya tujuan Program KOTAKU Tahun 2023, melalui pengelolaan Personel
pendamping yang mampu melaksanakan pendampingan NSUP - Program KOTAKU Tahun 2023
yang intensif dari semua tingkatan, baik di tingkat Provinsi, Kota/Kabupaten sampai tingkat
Kelurahan/Desa dan masyarakat;
3) KMP akan mengendalikan kinerja serta output pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Korprov,
Korkot sebagai mandatory dari Balai/Satker Provinsi dan PMU/PIU NSUP KOTAKU.
4) Tim Korprov bertanggungjawab langsung pada administrasi dan manajerial, sedangkan
pengendalian substantif program oleh Tim Korkot, KI Supervisi dan NMC;
5) Keseluruhan penugasan Tim KI Supervisi akan memberikan dukungan supervisi pelaksanaan
konstruksi skala tahun 2023. Dalam pelaksanaan tugasnya akan berkoordinasi dengan KMP,
Korprov dan Tim Korkot;
6) KI Supervisi untuk setiap paket skala kawasan, terdiri atas 4 personil yang mencakup Civil
Engineering (CE), Inspektor, Surveyor dan tenaga administrasi. CE akan mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas dan tanggungjawab KI Supervisi dibawahnya.
Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku 9
IX. TAHAP PERENCANAAN TEKNIS
Pada tahap perencanaan teknis, usulan konsep penanganan kumuh skala kawasan
disusun berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Untuk memastikan bahwa pembangunan
infrastruktur skala kawasan tidak berdampak negatif bagi masyarakat, dilaksanakan
kajian pengamanan dampak sosial dan lingkungan. Bersamaan dengan itu DED disusun,
lengkap dengan RAB, dan spesifikasi teknis/ RKS.
Produk utama kegiatan pada tahap ini yaitu:
(1) Masterplan kawasan dan siteplan sub-kawasan, dilengkapi dengan konsep
penataan kawasan yang disajikan dalam 3D animasi dan maket kawasan;
(2) Dokumen pengamanan dampak sosial berupa LARAP, Rencana Penyiapan Lahan,
atau dokumen sejenis (bila ada);
(3) Dokumen pengamanan dampak lingkungan berupa UKL/UPL atau SPPL (bila ada);
dan
(4) Dokumen Perhitungan Teknis, DED, RAB, Spesifikasi Teknis/ RKS dan Jadwal
Pelaksanaan Konstruksi (Kurva S).
10 Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku
pada Guidelines for Procurement of Good and Works under Islamic
Development Bank Financing;
• Wilayah pendanaan loan WB/AIIB: Shopping atau Request for Quotation
(RFQ) untuk pagu ≤ USD 200.000 setara Rp.3.000.000.000 (menggunakan
kurs IDR 15.000). SBD mengacu pada SBD Harmonisasi yang telah disepakati
bersama antara Bank Dunia, PMU dan Ditjen Bina Konstruksi.
2) Pokja Pemilihan sudah terbentuk dan di-SK-kan oleh BP2JK Provinsi;
Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku 11
pembangunan infrastruktur di tingkat Kabupaten/Kota.
Pokja PKP Kabupaten/Kota dibantu oleh Korkot menyelenggarakan sosialisasi
Kabupaten/Kota, pesertanya dari unsur Satker/PPK Satker BPPW Provinsi, wakil
pemerintah kabupaten/kota (OPD terkait), Kontraktor Pelaksana Pekerjaan,
Konsultan/KI Supervisi, Korkot, Camat, Lurah/Kepala Desa, Tim Fasilitator Kelurahan,
BKM dan tokoh masyarakat lokasi sasaran kegiatan pembangunan Infrastruktur Skala
Kawasan.
6. Penyusunan Program Mutu
(Tetap)
7. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (RPPK)
(Tetap)
8. Pembuatan Papan Nama Pekerjaan
(Tetap)
9. Mobilisasi
(Tetap)
10. Pemeriksaan Bersama
(Tetap)
11. Pembayaran Uang Muka dan Prestasi Pekerjaan
(Tetap)
12. Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi oleh Kontraktor
(Tetap)
12 Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku
(Tetap)
20. Serah Terima Pengelolaan
Setelah serah terima pertama pekerjaan dari pihak Kontraktor kepada KPA/PPK
selesai, selanjutnya KPA/PPK atas nama Pemerintah melakukan serah terima
Pengelolaan prasarana kepada Pemerintah Daerah untuk Operasional dan
Pemeliharaan.
Serahterima Pengelolaan Sementara kepada Pemerintah Daerah sebelum aset
dihibahkan dari BMN menjadi BMD. Lingkup pengelolaan sementara oleh
Pemerintah Daerah dapat berupa pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur akibat
kegiatan pemanfaatan dan kondisi force majeur yang menyebabkan kerusakan
seperti kejadian bencana, yang bukan menjadi tanggungjawab penyedia
jasa/kontraktor selama masa pemeliharaan.
Proses serah terima ini dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Operasional
(BASTO). Tatacara serah terima dilakukan sesuai aturan yang berlaku.
21. Tertib Administrasi
Dokumen-dokumen mengenai seluruh pelaksanaan pembangunan infrastruktur
harus diarsipkan dengan tertib dan baik, hal ini untuk memudahkan bila ada
pemeriksaan. Tertib Administrasi ini harus dilakukan oleh PPK dengan KI Supervisi
(salinannya).
Adapun dokumen-dokumen yang harus diarsipkan adalah sebagai berikut:
a. SK Pembentukan Pokja PKPKabupaten/Kota;
b. Dokumen-dokumen kegiatan perencanaan dan persiapan
yang mencakup dokumen RP2K-KP, Dokumen Perencanaan
Teknis/ DED dan RAB, Dokumen Lelang;
c. Berita Acara Pelelangan;
d. Keputusan Pemenang Lelang;
e. Dokumen perkembangan pelaksanaan proyek, meliputi:
(1) Buku Harian (kumpulan dari catatan harian),
(2) Laporan Mingguan dan Bulanan;
(3) Berita Acara Prestasi Pekerjaan Bulanan (Monthly Certificate);
(4) Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
(5) Surat Perintah Membayar (SPM);
f. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, termasuk Berita Acara Serah Terima Aset
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
g. Foto-foto perkembangan fisik proyek (0%, 25%, 50%, 75%, 100%).
Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku 13
Tata cara Hibah Asset dan rencana pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan yang
berlaku. Tahap keberlanjutan pembangunan infrastruktur atau pasca konstruksi
merupakan tahap pelaksanaan operasi/pemanfaatan dan pemeliharaan sarana
prasarana yang telah dibangun, termasuk pengembangan yang diperlukan.
Dengan dilaksanakannya serah terima Hibah Aset BMN menjadi BMD kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota maka diharapkan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat
memelihara infrastruktur termasuk pengembangan/peningkatan infrastruktur sehingga
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara berkesinambungan. Upaya Pengelolaan
O&P tersebut diharapkan dapat dilakukan secara rutin/periodik melalui dukungan APBD
Kab/Kota dan kelembagaan ditingkat kota/kabupaten baik bersifat bentukan baru
maupun melalui OPD terkait. Diharapkan pengelolaan O&P oleh pemda dapat
melibatkan partisipasi masyarakat seperti KPP yang telah ada dikelurahan/desa.
Pemantauan pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan kinerja infrastruktur akan
dilakukan oleh Tim Korkot sampai akhir Juni tahun 2023 sekaligus mengkonsolidasikan
laporannya kedalam SIM. Sedangkan pasca Juni 2023 tanggungjawab pemantauan
pemanfaatan dan pemeliharaan dilakukan oleh pemerintah daerah dan BPPW.
XII. LAMPIRAN
(Tetap)
14 Suplemen Prosedur Operasi Standar (POS) | Perencanaan dan Pelaksanaan Skala Kawasan Program Kotaku
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT
Jl. Pattimura No.20 Kebayoran baru - Jakarta Selatan - 12110