Desember 2020
MANUAL MANAJEMEN PROGRAM
(PROGRAM MANAGEMENT MANUAL/PMM)
AMANDEMEN 2
PROGRAM HIBAH JALAN DAERAH (PHJD)
DESEMBER 2019
ii
5.5.3. Evaluasi ......................................................................................................... 76
6. PRASYARAT PROGRAM ............................................................................................ 77
6.1. Aspek Lingkungan dan Sosial ............................................................................... 77
6.1.1. Kesetaraan Gender........................................................................................ 78
6.1.2. Penanganan Penyandang Disabilitas ............................................................ 79
6.1.3. Perlindungan Anak (Child Protection) ............................................................ 80
6.2. Keselamatan Jalan ............................................................................................... 81
6.3. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) (Khususnya Dalam Pengadaan
Barang dan Jasa) ............................................................................................................ 81
6.4. Rencana Tindak Anti Korupsi ................................................................................ 83
6.5. Standar Perencanaan Desain ............................................................................... 89
6.6. Pengadaan Barang dan Jasa ................................................................................ 89
6.7. Penilaian Teknis dan Pengadaan/Technical and Procurement Assessment ......... 90
6.7.1. Prosedur Penilaian Teknis ............................................................................. 90
6.7.2. Tindak Lanjut Hasil Penilaian Teknis ............................................................. 90
6.7.3. Penilaian Hasil Pelaksanaan Pekerjaan ......................................................... 91
7. PENUTUP.................................................................................................................... 92
8. LAMPIRAN Volume 1 Lampiran 1-31 ........................................................................... 93
iii
DAFTAR SINGKATAN
3A : Aksesibilitas, Amenitas, Atraksi
ACAP : Anti Corruption Action Plan
AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
AMP : Asphalt Mixing Plan
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APIP : Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
AWCAS : All Weather Coarse Aggregate Surface
Bappeda : Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Bappenas : Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional
BI : Bank Indonesia
BBPJN : Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
BMW : Backlog Minor Works (Rutin Kondisi)
BPJN : Balai Pelaksanaan Jalan Nasional
BPKAD : Badan Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah
BPS : Biro Pusat Statistik
BUN : Bendahara Umum Negara
CoST : Construction Sector Transparency Initiative
CSE : Civil Society Enggagement/ Pelibatan Masyarakat Sipil
DED : Detailed Engineering Design
DELH : Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup
DFAT : Department of Foreign Affairs and Trade
DJBM : Direktorat Jenderal Bina Marga (Kementerian PUPR)
DJPK : Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (Kementerian Keuangan)
DIPA : Daftar Isian Penggunaan Anggaran
DPA : Dokumen Pelaksanaan Anggaran
DPLH : Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
DPU : Dinas Pekerjaan Umum
Dispar : Dinas Pariwisata
ESAL : Equivalent Standard Axle Load
ESS : Environment and Social Safeguards
FLLAJ : Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
FTKP : Forum Tata Kelola Pariwisata
GESI : Gender Equality Social Inclusion/Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial
HPS : Harga Perkiraan Sendiri
ISO : International Organisation for Standardisation
KEK : Kawasan Ekonomi Khusus
KI : Kawasan Industri
KIAT : Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur
KLB : Kabupaten Lombok Barat
KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
KSN : Kawasan Strategis Nasional
KSPN : Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
KUA-PPAS : Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas Plafon Anggaran Sementara
LARAP : Land Acquisition and Resettlement Action Plan
iv
LKPP : Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
LPSE : Layanan Pengadaan Secara Elektronik
MC : Monthly Certificate
Musrenbang : Musyawarah Perencaan dan Pembangunan
NTB : Nusa Tenggara Barat
OPD : Organisasi Perangkat Daerah
PA/KPA : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
PBJ : Pengadaan Barang dan Jasa
PFID : Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah
PHD : Perjanjian Hibah Daerah
PHJD : Program Hibah Jalan Daerah
PHO : Provision Hand Over
PIU : Program Implementation Unit
PIC : Program Implementation Consultant
PMK : Peraturan Menteri Keuangan
PMM : Program Management Manual
PMU : Program Management Unit
Pokdarwis : Kelompok Sadar Wisata
PPBP : Planning Programing Budgeting Procedure
PPK: : Pejabat Pembuat Komitmen
PPKD : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
PPRG : Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender
PRIM : Provincial Road Improvement and Maintenance
P/KRMS : Provincial/Kabupaten Road Management System
PUG : Pengarusutamaan Gender/ Gender Mainstreaming
PUPR : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
RAB : Rencana Anggaran Biaya
RIPPDA : Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah
RKP : Rencana Kerja Pemerintah
RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah
RKS : Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
RKUD : Rekening Kas Umum Daerah
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RUC : Reference Unit Cost/Nilai Acuan Pekerjaan (NAP)
Rumaja : Ruang Manfaat Jalan
Satker : Satuan Kerja
SEC : Standard Environment Clause
Sekjen : Sekretaris Jenderal (Kementerian PUPR)
Setjen : Sekretariat Jenderal (Kementerian PUPR)
SIG : Sistem Informasi Geografis
SK : Surat Keputusan
SKKLH : Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
SPIP : Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
SPJD : Simpul Pengetahuan Jalan Daerah
SPPH : Surat Persetujuan Pemberian Hibah
SPPL : Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup
v
SPM : Surat Perintah Membayar
SPSE : Sistem Pengadaan Secara Elektronik
SPTJM : Surat Penyataan Tanggung Jawab Mutlak
SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
SMK3 : Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
SMS : Short Message Service
TP3J : Tim Pengendali Percepatan Pemeliharaan Jalan
TT : Tim Teknis Sekretaris Jenderal, Kementerian PUPR
UKL-UPL : Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup – Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup
UKPBJ : Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa
VTASC : Verification and Technical Assessment Support Consultant
vi
KETENTUAN UMUM
Pemerintah : Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah (Pemda) : Pemerintah Provinsi/Kabupaten sesuai ketentuan PP
No. 2 tahun 2012
Kawasan Strategis Nasional : Wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional
terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan
keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau
lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai
warisan dunia.
Perjanjian Hibah Daerah : Perjanjian hibah antara Pemerintah Pusat c.q. Menteri
Keuangan atau kuasanya selaku Pemberi Hibah dan
Kepala Daerah selaku Penerima Hibah untuk
pelaksanaan kegiatan yang didanai dari APBN.
Hibah : Adalah pemberian dengan pengalihan hak atas
sesuatu dari Pemerintah kepada Pemerintah
Provinsi/Kabupaten yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukkannya dan dilakukan melalui
perjanjian. Selanjutnya, pelaksanaan hibah daerah
agar dilakukan secara professional, berpedoman pada
ketentuan peraturan perundang-undangan,
memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan
daerah yang kredibel, transparan dan akuntabel, bersih
dari praktik korupsi dan tidak ada konflik kepentingan.
Sumber Dana Hibah : APBN (Rupiah Murni)
Gender : Perbedaan sifat, peranan, fungsi, dan status antara
perempuan dan laki-laki yang bukan berdasarkan pada
perbedaan biologis, tetapi berdasarkan relasi sosial
budaya yang dipengaruhi oleh struktur masyarakat
yang lebih luas. (sumber: Petunjuk Pelaksanaan PPRG
untuk Pemerintah Daerah Lampiran 2 Tahun 2012).
Kesetaraan Gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-
laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan
dan hak-haknya sebagai manusia agar mampu
berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan
pembangunan dan kesamaan dalam menikmati hasil
pembangunan.
Responsif gender adalah seluruh
kebijakan/program/kegiatan bidang infrastruktur PUPR
yang memeperhatikan perbedaan kebutuhan,
hambatan, kesulitan, permasalahan, dan aspirasi
kelompok perempuan dan laki-laki termasuk anak-
anak, pemuda, lansia, penyandang disabilitas,
mayarakat berpenghasilan rendah (MBR), dan
kelompok rentan lainnya secara adil dan merata (road
map PUG PUPR).
vii
pelebaran, rekonstruksi jalan, rehabilitasi jalan,
pemeliharaan preventif jalan/rutin kondisi/backlog,
pemeliharaan rutin jalan, rehabilitasi jembatan,
pemeliharaan berkala jembatan, dan pemeliharaan
rutin jembatan.
viii
1. GAMBARAN SINGKAT KEGIATAN
1.1. Umum
Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) adalah pemberian hibah dari Pemerintah kepada
Pemerintah Provinsi/Kabupaten yang bersumber dari APBN Rupiah murni. PHJD sebagai
suatu upaya percepatan pencapaian target kondisi jalan mantap di KSN.
PHJD ini dimaksudkan juga sebagai insentif kepada Pemerintah Provinsi/Kabupaten untuk
dapat melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan penyediaan
pelayanan sektor jalan kepada masyarakat. Program ini didasarkan pada prinsip-prinsip yang
telah dilakukan dalam program percontohan yaitu Provincial Road Improvement and
Maintenance (PRIM) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kabupaten Lombok Barat
(KLB). Beberapa prinsip, yang telah berhasil diterapkan, antara lain:
1
f) Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
g) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
h) Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Tugas dan
Wewenang Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat
i) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
j) Peraturan Menteri Keuangan PMK No. 224/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Hibah
dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
k) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan No. 13 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementrian PUPR
l) Peraturan Menteri PUPR No. 16 Tahun 2020 Organisasi dan tata kerja UPT
m) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 1/PRT/M/2012 tentang Pedoman Peran
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Jalan
n) Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
o) Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
p) Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2020 tentang Akses Disabilitas Terhadap
Pemukiman, Pelayanan Publik, dan Perlindungan Bencana
• Pemeliharaan rutin jalan termasuk Backlog and Minor Works (BMW)/Rutin Kondisi,
Backlog Minimum/Holding Treatment;
• Pemeliharaan berkala jalan;
• Rehabilitasi dan peningkatan jalan.
Kegiatan non fisik atau peningkatan institusi/tata kelola mencakup:
2
• Peningkatan pemenuhan kriteria jalan yang berkeselamatan;
• Peningkatan kapasitas penyelenggara jalan (Dinas PU/Bina Marga, Bappeda, dan
instansi terkait lainnya) termasuk penyedia jasa;
• Peningkatan tata kelola melalui kerjasama dan partisipasi pemangku kepentingan,
misalnya pembentukan dan peningkatan peran FLLAJ, Pokdarwis, Simpul
Pengetahuan Jalan Daerah (SPJD); termasuk penerapan prinsip kesetaraan gender
dan inklusi sosial dalam kegiatan pengelolaan jalan, dll.
1.4.1. Tahap Persiapan
a) Pusat
i. Pembentukan Tim Koordinasi Persiapan PHJD untuk Pemerintah
Provinsi/Kabupaten calon penerima hibah;
ii. Penentuan kriteria umum dan pendataan daerah calon penerima hibah.
iii. PHJD melaksanakan kegiatan koordinasi kepada pihak-pihak terkait tentang
pelaksanaan proses seleksi, mulai dari penentuan kebijakan prioritas program
sampai dengan usulan calon daerah penerima hibah;
iv. Penyiapan alokasi dana hibah di APBN dan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) DJPK Kemenkeu;
v. Sosialisasi PHJD kepada Pemerintah Provinsi/Kabupaten;
vi. Penyiapan kriteria penilaian (selection criteria);
vii. Melakukan proses seleksi calon daerah penerima hibah;
viii. Melakukan penilaian terhadap proposal Pemerintah Provinsi/Kabupaten
dengan mempertimbangkan sumber pendanaan;
ix. Penyiapan dokumen penilaian;
x. Penilaian dokumen usulan kegiatan dari Pemerintah Provinsi/Kabupaten yang
akan dibiayai oleh program hibah, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
dan kinerja Pemerintah Provinsi/Kabupaten;
xi. Memberikan rekomendasi teknis atas proposal PHJD yang diusulkan oleh
calon penerima hibah;
xii. Memberikan rekomendasi hasil seleksi calon penerima hibah kepada Sekjen,
Kementerian PUPR untuk diusulkan kepada Bappenas dan DJPK, Kemenkeu.
b) Daerah
i. Penyampaian surat minat dan usulan program (yang harus dikoordinasikan
dengan badan pengelola KSN setempat) dari Pemerintah Provinsi/Kabupaten
kepada Sekjen Kementerian PUPR, Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas
dan tembusan kepada Dirjen Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian
Keuangan;
ii. Penyiapan dokumen usulan kegiatan dan kelengkapan persyaratan penerima
hibah;
iii. Menyusun rencana anggaran tahunan sesuai dengan rencana penerimaan
hibah;
iv. Menyusun dokumen perencanaan program - Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD);
v. Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) berupa pengalokasian
dana untuk membiayai semua kegiatan hibah terlebih dulu (pre-financing);
vi. Pembentukan Program Implementation Unit (PIU).
3
1.4.2. Tahap Pelaksanaan
a) Pusat
i. Penetapan Pemerintah Provinsi/Kabupaten penerima hibah;
ii. Penyampaian surat usulan nama daerah calon penerima hibah dan rincian
jumlah dana hibah;
iii. Penetapan alokasi hibah terhadap Pemerintah Provinsi/Kabupaten;
iv. Penyusunan dan pengusulan kebutuhan anggaran tahunan;
v. Penyiapan Manual Manajemen Program (PMM) PHJD;
vi. Penyediaan dokumen teknis terkait, termasuk melakukan survey atas ruas
jalan yang diusulkan untuk ditangani dalam PHJD, P/KRMS, dll.
vii. Memeriksa kelengkapan dokumen usulan dari aspek teknis bidang jalan;
viii. Menerbitkan dokumen Surat Penetapan Pemberian Hibah (SPPH) dan
Perjanjian Hibah Daerah (PHD);
ix. Melaksanakan verifikasi dengan bantuan Konsultan berdasarkan permintaan
dari Pemerintah Provinsi/Kabupaten atas pencapaian hasil kegiatan;
x. Penerbitan Surat Pertimbangan Penyaluran sebagai dasar pembayaran atas
hasil verifikasi yang disampaikan kepada Pemerintah Provinsi/Kabupaten dan
ditembuskan kepada DJPK Kemenkeu;
xi. Melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi secara berkala oleh Tim Teknis.
b) Daerah
i. Menetapkan tim Program Implementation Unit (PIU) yang membantu kepala
daerah dalam pelaksanaan PHJD;
ii. Menyiapkan dokumen kesiapan proyek/readiness criteria (antara lain Detail
Engineering Design/DED), dokumen lingkungan dan sosial, serta dokumen
pengadaan barang dan jasa;
iii. Penyiapan Surat Pernyataan Komitmen Pemda Terhadap Kesetaraan Gender
dan Rencana Aksi GESI (GAP) yang ditandatangani oleh Kepala Daerah untuk
kelengkapan persyaratan penerima hibah
iv. Harus mengalokasikan dana pelaksanaan kegiatan pengawasan pekerjaan
fisik (minimum 3% dari nilai pagu hibah fisik).
v. Proses pengadaan barang dan jasa;
vi. Melaksanakan kegiatan fisik dan non fisik dengan cara swakelola dan kontrak;
vii. Pembentukan dan peningkatan peran FLLAJ sebagai upaya mendorong
keterlibatan masyarakat dan meningkatkan kesetaraan gender;
viii. Pelaksanaan pengawasan, kegiatan monitoring evaluasi secara berkala oleh
Tim Teknis;
ix. Menyiapkan surat permintaan verifikasi atas pencapaian hasil kegiatan fisik
dan non fisik kepada Tim Teknis;
x. Mendampingi Tim Teknis dalam pelaksanaan verifikasi;
xi. Menyiapkan surat permintaan penyaluran dana hibah dilampiri dengan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dan dokumen terkait kepada DJPK
Kementerian Keuangan.
1.4.3. Tahap Pencairan Dana
Proses pencairan dana diajukan oleh Kepala Daerah kepada DJPK Kemenkeu berdasarkan
hasil verifikasi dengan menyertakan Surat Pertimbangan Penyaluran (surat rekomendasi
teknis) dari Sekjen, Kementerian PUPR, Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat Perintah
4
Pencairan Dana (SP2D), Surat Tanggung Jawab Mutlak Kepala Daerah, dan dokumen
persyaratan lain sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
5
2. KRITERIA DAERAH PENERIMA PHJD
Dalam pelaksanaan PHJD, Pemerintah Provinsi/Kabupaten yang ingin ikut serta dalam
program ini harus memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai dasar dalam
penetapan peserta program. Selanjutnya, Pemerintah Provinsi/Kabupaten dapat mengikuti
proses seleksi jika telah memberikan Surat Pernyataan Minat untuk mengikuti PHJD.
Proses seleksi dilakukan berdasarkan beberapa kriteria yang intinya untuk mengukur
kesiapan dan tingkat komitmen Pemerintah Provinsi/Kabupaten dalam melaksanakan PHJD.
a) Termasuk dalam Kawasan Strategis Nasional (KSN) dengan prioritas yang ditetapkan
oleh Pemerintah misal melalui Rencana Kerja Pemerintah (RKP);
b) Kepala Daerah yang berminat untuk partisipasi mengajukan Surat Minat dan bersedia
mengikuti persyaratan program sebagaimana tertulis dalam bab tentang Persyaratan
Program dalam PMM ini;
c) Tidak ada masalah dengan pembebasan lahan;
d) Tidak ada isu lingkungan dan sosial;
e) Menyatakan kesiapan untuk menanggung seluruh pembiayaan terlebih dahulu (pre-
financing) guna pelaksanaan kegiatan hibah, yaitu peningkatan kinerja institusi dan
pemeliharaan jalan (kegiatan fisik);
f) FLLAJ sudah terbentuk atau dalam proses pembentukan.
6
o) Adanya data yang mendukung bahwa Pemerintah Provinsi/Kabupaten memiliki
potensi untuk bertumbuh, misalnya untuk KSPN tersedia data potensi pertumbuhan
pariwisata dari sisi 3A (Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi), jumlah wisatawan, dll;
p) Pengalaman ikut serta dalam program hibah jalan.
7
3. PERUNTUKAN DANA HIBAH
PHJD merupakan program berbasis output, maka Pemerintah Provinsi/Kabupaten harus
mengalokasikan terlebih dahulu di APBD (pre-financing) untuk membiayai pelaksanaan
kegiatan fisik dan insentif institusi. Dana yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah
Provinsi/Kabupaten untuk membiayai program hibah berhak mendapat penggantian setinggi-
tingginya sebesar nilai hibah yang telah ditetapkan dalam Surat Penetapan Pemberian Hibah
(SPPH) dan Perjanjian Hibah Daerah (PHD).
Dana hibah yang diberikan digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Fisik Jalan
1. Kegiatan pemeliharaan rutin jalan termasuk rutin kondisi (backlog and minor works),
backlog minimum dan holding treatment;
• Pemeliharaan/pembersihan bahu jalan;
• Pemeliharaan sistem drainase;
• Pemeliharaan/pembersihan ruang manfaat jalan (rumaja);
• Pemeliharaan pemotongan tumbuhan/tanaman liar di dalam ruang manfaat
jalan (rumaja);
• Pemeliharaan perkerasan jalan (sealing, laburan, penambalan);
• Pemeliharaan bangunan pelengkap;
• Pemeliharaan perlengkapan jalan;
• Grading operation/reshaping atau pembentukan kembali permukaan untuk
perkerasan jalan tanpa penutup dan jalan tanpa perkerasan;
• Pemeliharaan lereng;
• Pekerjaan darurat;
8
• Penanganan tanggap darurat;
• Pekerjaan galian;
• Pekerjaan timbunan;
• Penyiapan tanah dasar;
• Pekerjaan struktur perkerasan;
• Perbaikan/pembuatan drainase;
• Pemarkaan;
• Pengkerikilan kembali (regraveling) untuk perkerasan jalan tidak berpenutup
dan jalan tanpa perkerasan;
• Pemeliharan/pembersihan rumaja;
• Pelebaran jalan dalam rangka pemenuhan standar dengan syarat tanah sudah
dibebaskan.
9
5% dana insentif ditujukan untuk kegiatan non fisik:
a) Peningkatan kepedulian atas isu keselamatan dan kesehatan kerja (Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja/SMK3);
b) Peningkatan pemenuhan kriteria jalan yang berkeselamatan antara lain untuk fasilitas
keselamatan jalan, edukasi tentang keselamatan di sekolah/perguruan tinggi dan
kelompok masyarakat;
c) Peningkatan kapasitas penyelenggara jalan (Dinas PU/Bina Marga, Bappeda, dan
instansi terkait lainnya) termasuk penyedia jasa, melalui pelatihan, on the job training,
studi banding yang terkait dengan PHJD, dll;
d) Peningkatan tata kelola melalui kerjasama dan partisipasi seluruh pemangku
kepentingan, misalnya pembentukan dan peningkatan peran FLLAJ, Pokdarwis,
FTKP; termasuk dukungan terhadap kesetaraan gender dan pemberian kesempatan
bagi perempuan dan kelompok disabililitas dalam kegiatan pengelolaan jalan, dll.
e) Pengadaan peralatan/fasilitas kantor yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
PHJD.
f) Kegiatan lainnya yang menunjang pengelolaan jalan yang diusulkan oleh OPD kepada
Konsultan Verifikasi dan disetujui oleh Tim Teknis.
Penggunaan dana insentif hanya bisa dilakukan oleh OPD yang bertanggung jawab atas
pencapaian output dalam PMM ini. Rincian penggunaan dana insentif tersebut yang akan
diverifikasi sebagaimana terlampir dalam Lampiran 30. Penggunaan dana insentif harus
memperhatikan azas efektifitas, efisiensi dan manfaat. Penggunaan anggaran insentif dari
masing-masing OPD direkomendasikan untuk dianggarkan ke DPA masing-masing OPD
yang bertanggung jawab pencapaian output.
10
4. ORGANISASI PENGELOLA
4.1. Pemerintah
11
Dalam pelaksanaan PHJD, dibentuk tim pengelola di tingkat pusat, yaitu:
1. Steering Committee (Tim Pengarah) yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan
Kementerian PPN/Bappenas dengan anggota yang berasal dari unsur-unsur 6 (enam)
kementerian di atas. Tim Pengarah bertugas untuk memberikan arahan terkait
kebijakan dan strategi pelaksanaan PHJD secara keseluruhan.
2. Tim Teknis dibentuk dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Sekretaris Jenderal
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tugas utama Tim Teknis
adalah membantu Tim Pengarah, memberikan arahan, dan melakukan kegiatan
perencanaan, pemantauan dan verifikasi dalam pelaksanaan PHJD. Tim Teknis terdiri
atas Tim Pengarah Teknis dan Tim Pelaksana dengan keanggotaan dari unsur-unsur
pemerintah terkait. Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional merupakan bagian
dari Tim Teknis yang melaksanakan verifikasi output.
12
iii. Tim Fasilitator (Pemerintah Provinsi/Kabupaten) bertugas untuk:
1) Membuat surat permohonan verifikasi kepada Tim Teknis;
2) Menyiapkan bahan-bahan administrasi verifikasi untuk insentif institusi
dan konstruksi sesuai dengan dokumen PMM;
3) Melakukan pendampingan Tim Verifikasi dalam proses verifikasi
administrasi dan insentif institusi dan konstruksi.
13
3. Membantu penyiapan rencana jangka menengah (3-5 tahun) dan rencana
tahunan pelaksanaan kegiatan program hibah untuk disampaikan kepada
Sekjen Kementerian PUPR dan DJPK Kemenkeu.
4. Memfasilitasi kegiatan verifikasi yang dilaksanakan oleh Tim Teknis;
5. Mempersiapkan proses pencairan dana hibah;
6. Melakukan pengawasan terkait dengan PHJD;
7. Menyusun dan menyampaikan laporan kemajuan fisik dan keuangan bulanan
atas pelaksanaan program kepada Tim Teknis melalui PMU;
8. Menyusun dan menyampaikan laporan kemajuan fisik dan keuangan triwulan
dan akhir tahun atas pelaksanaan program kepada DJPK Kementerian
Keuangan dan Sekjen Kementerian PUPR melalui PMU.
14
Struktur organisasi pengelolaan program adalah sebagaimana terlihat pada Gambar 1
sebagai berikut:
Gambar 1 Struktur Organisasi Pengelolaan Program
15
5. RINCIAN MEKANISME PROGRAM
Mekanisme yang digunakan dalam pelaksanaan PHJD mengacu pada peraturan sebagai
berikut:
16
k) Tim Teknis membuat berita acara hasil verifikasi dan menyampaikan kepada Sekjen
Kementerian PUPR;
l) Sekjen Kementerian PUPR menyampaikan Surat Pertimbangan Penyaluran yang
berisi rekomendasi dilengkapi berita acara verifikasi Tim Teknis kepada Kepala
Daerah Penerima Hibah dan ditembuskan kepada DJPK Kementerian Keuangan;
m) Pemerintah Provinsi/Kabupaten menyampaikan Surat Permohonan Pencairan Hibah
kepada DJPK Kementerian Keuangan dengan melengkapi dokumen yang
dipersyaratkan PMK No.224 tahun 2017;
n) DJPK Kementerian Keuangan melakukan penilaian dokumen administrasi
persyaratan pencairan hibah dan melakukan pencairan dana hibah.
Mekanisme permintaan pencairan dan penyaluran hibah ini dimulai dari pelaksanaan kegiatan
oleh Pemerintah Provinsi/Kabupaten, verifikasi oleh Tim Teknis hingga
penggantian/penyaluran hibah kepada Pemerintah Provinsi/Kabupaten oleh Kementerian
Keuangan.
5.2.1. Mekanisme Verifikasi
17
5.2.1.2. Pemenuhan Proses Pengadaan Barang dan Jasa
Pemenuhan proses pengadaan barang dan jasa sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya serta
peraturan turunan terkait dan yang akan diverifikasi adalah :
a) Tersedianya Pakta Integritas yang ditanda tangani oleh PPK, Unit Kerja Pengadaan
Barang dan Jasa (UKPBJ);
b) Tersedianya Berita Acara Pemberian Penjelasan;
c) Tersedianya Berita Acara Evaluasi Hasil Pelelangan dan Laporan Hasil Evaluasi
Pelelangan;
d) Dokumen Pengumuman Pemenang Pelelangan;
e) Dokumen tentang Penyelesaian dan Jawaban Sanggahan/Sanggah Banding (jika
ada);
f) Prosedur e-katalog sesuai dengan Peraturan Kepala (Perka) LKPP Nomor 11 Tahun
2018 tentang Katalog Elektronik.
g) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 14 Tahun 2020
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
h) Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 22/SE/M/2020
Tentang Persyaratan Pemilihan dan Pemilihan Evaluasi Dokumen Penawaran
Pengadaan Jasa Konstruksi sesuai PERMEN PUPR No.14 Tahun 2020 Tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstuksi Melalui Penyedia
5.2.1.3. Pemenuhan Atas Spesifikasi Teknis
Pemenuhan output atas spesifikasi teknis harus sesuai dengan dokumen kontrak termasuk
kuantitas dan kualitas pekerjaan. Pemeriksaan akan dilakukan pada jenis pekerjaan yang
meliputi:
i. Verifikasi untuk pemeliharaan rutin jalan dengan mekanisme swakelola:
a) Inspeksi visual;
b) Dokumentasi foto;
c) Identifikasi lokasi pekerjaan termasuk pekerjaan yang cacat dan kekurangan;
d) Pemeriksaan laporan harian mengenai jumlah pekerja (dikelompokkan jumlah
perempuan dan pria) yang terkait dengan dokumen gaji, bahan dan peralatan
yang digunakan;
e) Jika termasuk pekerjaan bencana alam, maka prosedur verifikasi sama
dengan proses tersebut diatas.
ii. Verifikasi untuk pemeliharaan rutin jalan, rutin kondisi (back log and minor works)
dengan mekanisme kontrak:
a) Inspeksi visual;
b) Dokumentasi foto;
c) Identifikasi lokasi pekerjaan termasuk pekerjaan yang cacat dan kekurangan;
d) Verifikasi hasil pekerjaan, apakah sesuai dengan dokumen kontrak termasuk
spesifikasi teknik;
e) Jika termasuk pekerjaan bencana alam, maka prosedur verifikasi sama
dengan proses tersebut diatas.
iii. Verifikasi untuk pemeliharaan berkala dan rehabilitasi jalan dengan mekanisme
kontrak:
a) Periksa hasil pekerjaan apakah sesuai dengan kontrak;
18
b) Periksa ketebalan, lebar dan panjang untuk pekerjaan aspal, bahu jalan
dan/atau trotoar;
c) Cek visual permukaan atas kualitas dan kuantitas pekerjaan;
d) Verifikator akan melakukan inspeksi visual, mengambil foto dan
mengidentifikasi hasil pekerjaan yang cacat dan kurang (jika ada).
19
iv. Fotokopi DPA OPD;
v. Surat Pernyataan Kesediaan Untuk Diverifikasi dari Kepala Daerah (format
pada Lampiran 1 di bagian 8 PMM);
vi. Fotokopi SPM dan SP2D;
vii. Fotokopi Rekening Koran dalam rangka pencairan hibah dan dokumen
pendukung terkait;
viii. Fotokopi Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas PU Provinsi/Kabupaten yang
berisi penunjukkan PPK untuk pelaksana kegiatan hibah;
ix. Laporan atas Rencana dan Realisasi Kegiatan Fisik PHJD (format pada
Lampiran 7 di bagian 8 PMM);
x. Copy Laporan Konsultan Supervisi untuk Kemajuan Fisik dan Sertifikat
Bulanan (Monthly Certificate);
xi. Laporan atas Realisasi Kegiatan Non Fisik/Insititusi (format pada Lampiran 8
di bagian 8 PMM);
xii. Laporan atas Rencana Penggunaan Dana Insentif institusi (format pada
Lampiran 9 di bagian 8 PMM);
xiii. Untuk progres fisik 100% dilampirkan dokumen PHO 100% sedangkan bagian
pekerjaan telah selesai dan berfungsi secara substansial (segmen jalan
dengan pekerjaan selesai untuk perkerasan aspal, bahu jalan, saluran, gorong-
gorong/culvert, timbunan tanah) dilampirkan dokumen PHO Parsial dan
Laporan Hasil Technical Assessment dari Sekjen Kementerian PUPR dan
konsultan verifikasi;
xiv. Dokumen pendukung lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang
terkait (jika diperlukan).
5) Tim Teknis melakukan verifikasi paling lambat 14 hari kerja setelah tanggal
penerimaan surat permohonan verifikasi dari Pemerintah Provinsi/Kabupaten dan
dokumen yang dipersyaratkan lengkap. Dalam melakukan verifikasi Tim Teknis
dibantu oleh Konsultan Verifikasi/VTASC.
6) Hasil verifikasi dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh Tim Teknis.
Tim Teknis menyampaikan hasil rekomendasi atas verifikasi hasil perkerjaan paling
lambat 14 hari kerja kepada Sekjen Kementerian PUPR. Selanjutnya, Sekjen
Kementerian PUPR menyampaikan Surat Pertimbangan Penyaluran sebagai dasar
pembayaran atas hasil verifikasi yang disampaikan kepada Pemerintah
Provinsi/Kabupaten dan ditembuskan kepada DJPK Kemenkeu dengan
memperhatikan batas akhir penyampaian permohonan pencairan hibah ke DJPK
Kemenkeu (seluruh dokumen diterima paling lambat tanggal 15 Desember pada tahun
anggaran berjalan).
7) Dokumen Berita Acara Verifikasi Hasil Pekerjaan dari Tim Teknis tidak
menghilangkan/menghapuskan dan mengurangi tanggung jawab atas fisik dan
keuangan oleh PIU/Satker/PPK.
Dalam hal kejadian luar biasa (force majeur), antara lain bencana alam, huru-hara, dll., Tim
Teknis dan konsultan dapat melakukan kegiatan verifikasi berdasarkan laporan kegiatan dari
Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional dan Pemerintah Provinsi/Kabupaten atau
melakukan penyesuaian jadwal verifikasi jika kondisi telah kondusif/memungkinkan untuk
datang langsung ke lokasi.
5.2.1.6. Evaluasi atas Hasil Pekerjaan yang Tidak Memenuhi Persyaratan Verifikasi
Pada prinsipnya verifikasi dilakukan atas pekerjaan yang telah selesai dikerjakan secara
penuh/tuntas, sehingga pencairan hibah juga bisa dilakukan secara penuh jika hasil pekerjaan
tersebut memenuhi syarat/ketentuan yang telah ditetapkan dengan uraian sebagai berikut:
20
1) Untuk hasil pekerjaan tidak sesuai dengan ketentuan kontrak/tidak memenuhi
persyaratan spesifikasi. Tim Verifikasi akan melakukan pengujian dan penelitian yang
lebih lanjut serta memberikan rekomendasi kepada PIU untuk memperbaiki hasil
pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan dengan diberikan waktu untuk perbaikan
sesuai waktu yang diperlukan secara teknis namun tidak boleh melampaui batas akhir
waktu pelaksanaan konstruksi di dalam kontrak;
2) Dalam hal perbaikan pekerjaan telah dilaksanakan, maka akan dilakukan verifikasi
kembali untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut telah sesuai ketentuan, dan
pekerjaan tersebut berhak mendapat pembayaran;
3) Dalam hal perbaikan tidak dilaksanakan maka pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan verifikasi dan kontrak tidak akan mendapat pembayaran senilai output
yang tidak memenuhi syarat;
4) Jika PIU/Satker/PPK memutuskan untuk tidak melaksanakan perbaikan pekerjaan
yang tidak memenuhi syarat dan memilih untuk pengurangan nilai penggantian dari
porsi hibah, maka hal tersebut bisa dilakukan dan segala konsekuensi merupakan
tanggung jawab Pemerintah Provinsi/Kabupaten;
5) Kinerja terhadap hasil verifikasi I, II, III yang tidak diperbaiki/ tidak dipenuhi maka dapat
berpengaruh kepada alokasi dana hibah pada tahun berikutnya.
5.2.2. Nilai Acuan Pekerjaan (NAP)/Reference Unit Cost (RUC)
21
8. Untuk Pemeliharaan Berkala tidak termasuk Pemeliharaan Rutin dan Rutin Kondisi
(On dan Off-Carriageway).
9. Untuk ketebalan aspal pada Pemeliharaan Berkala tidak sesuai dengan tabel akan
dilakukan konversi.
10. Untuk lebar Perkerasan Aspal diatas 7 meter dilakukan konversi terhadap NAP/RUC
Pelebaran Jalan dan Full Rekonstruksi Lebar Perkerasan 6-7 meter.
11. Asumsi rencana umur perkerasan lentur badan jalan untuk rehabilitasi/rekonstruksi
adalah 15 tahun. Jika perhitungan perkerasan lentur badan jalan di DED berbeda atau
kurang dari 15 tahun, maka nilai RUC akan diperhitungkan secara proporsional
12. Untuk perhitungan nilai reimbursement disarankan BOQ untuk masing-masing
penanganan jalan dibuat terpisah dan kemudian ada BOQ yang sifatnya gabungan
sesuai dengan ketentuan kontrak
13. Untuk pekerjaan yang sudah di rencanakan masing-masing jenis penanganan
(Pemeliharaan Rutin dan BMW) tidak dapat dirubah menjadi pekerjaan Major Work
(Rehabilitasi dan Berkala), kecuali sebaliknyaNilai NAP/RUC dalam tabel dibawah ini,
berbeda untuk masing-masing provinsi dan jenis penanganannya.
Tabel 2 Bangka Belitung: NAP/RUC (Rp/km/tahun) untuk Pemeliharaan Rutin dengan Cara
Swakelola
Tabel 3 Bangka Belitung: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Kontrak
Tabel 4 Bangka Belitung: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Swakelola
22
Tabel 5 Bangka Belitung: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Kontrak
Tabel 6 Bangka Belitung: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Swakelola
Tabel 7 Bangka Belitung: NAP/RUC (Rp/m2 dari area perkerasan) untuk Pemeliharaan
Berkala pada Permukaan Jalan Aspal dengan Kontrak
Tabel 8 Bangka Belitung: NAP/RUC (Rp/km) untuk Full Rekonstruksi Perkerasan untuk
Permukaan Jalan Aspal
Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Kategori Desain
Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m
Lalu Lintas
1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan 1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 3.479.177.000 4.469.696.000 3.683.156.000 4,673,676,000
0,5 - 4 MESA 4.112.058.000 5.296.028.000 4.316.037.000 5.500.008.000
4 - 7 MESA 5.459.984.000 7.139.660.000 5.663.963.000 7.343.639.000
7 - 10 MESA 5.853.776.000 7.664.716.000 6.057.756.000 7.868.695.000
> 10 MESA 6.483.844.000 8.504.806.000 6.687.823.000 8.708.785.000
23
Tabel 9 Bangka Belitung: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Full Rekonstruksi
Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 4.492.839.000 5.771.947.000 4.696.818.000 5.975.926.000
0,5 - 4 MESA 5.310.111.000 6.839.031.000 5.514.090.000 7.043.011.000
4 - 7 MESA 7.050.756.000 9.219.807.000 7.254.735.000 9,423,786.000
7 - 10 MESA 7.559.280.000 9.897.839.000 7.763.259.000 10.101.818.000
> 10 MESA 8.372.918.000 10.982.690.000 8.576.897.000 11.186.669.000
Tabel 11 Bangka Belitung: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Sebagian
Rekonstruksi Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 3.755.947.000 4.845.135.000 3.959.926.000 5.049.114.000
0,5 - 4 MESA 4.558.025.000 5.897.025.000 4.762.004.000 6.101.005.000
4 - 7 MESA 6.359.445.000 8.338.576.000 6.563.425.000 8.542.555.000
7 - 10 MESA 6.867.969.000 9.016.607.000 7.071.948.000 9.220.587.000
> 10 MESA 7.681.607.000 10.101.458.000 7.885.587.000 10.305.438.000
24
Tabel 13 Bangka Belitung: NAP/RUC (Rp/km) untuk Holding Treatments untuk Jalan Rusak
Berat dengan Cara Kontrak
Jumlah Grading Operation per
Pemeliharaan Rp/km
Tahun
Grading Operation pada tahun
4 409.681.000
pertama
Grading Operation pada tahun
4 96.561.000
berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m
Tabel 14 Bangka Belitung: NAP/RUC (Rp/km) untuk Jalan AWCAS dengan Cara Kontrak
Jumlah Grading Operation per
Pemeliharaan Rp/km
Tahun
Grading Operation pada tahun
4 847.925.000
pertama
Grading Operation pada tahun
4 110.552.000
berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m dengan ketebalan Agregat Klas A 10
cm
Tabel 16 Jawa Timur: NAP/RUC (Rp/km/tahun) untuk Pemeliharaan Rutin dengan Cara
Swakelola
Tabel 17 Jawa Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-Carriageway
dengan Cara Kontrak
25
Tabel 18 Jawa Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-Carriageway
dengan Cara Swakelola
Tabel 19 Jawa Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-Carriageway
dengan Cara Kontrak
Tabel 20 Jawa Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-Carriageway
dengan Cara Swakelola
Tabel 21 Jawa Timur: NAP/RUC (Rp/m2 dari area perkerasan) untuk Pemeliharaan Berkala
pada Permukaan Jalan Aspal dengan Kontrak
26
Tabel 22 Jawa Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Full Rekonstruksi Perkerasan untuk
Permukaan Jalan Aspal
Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Kategori Desain
Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m
Lalu Lintas
1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan 1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 4.231.067.000 5.422.152.000 4.462.755.000 5.653.841.000
0,5 - 4 MESA 5.022.003.000 6.451.832.000 5.253.691.000 6.683.520.000
4 - 7 MESA 6.103.012.000 7.959.193.000 6.334.701.000 8.190.881.000
7 - 10 MESA 6.481.416.000 8.463.731.000 6.713.104.000 8.695.419.000
> 10 MESA 7.086.862.000 9.270.992.000 7.318.550.000 9.502.680.000
Tabel 23 Jawa Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Full Rekonstruksi
Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 5.463.792.000 7.001.902.000 5.695.481.000 7.233.590.000
0,5 - 4 MESA 6.485.168.000 8.331.579.000 6.716.857.000 8.563.268.000
4 - 7 MESA 7.881.131.000 10.278.112.000 8.112.819.000 10.509.800.000
7 - 10 MESA 8.369.783.000 10.929.648.000 8.601.471.000 11.161.336.000
> 10 MESA 9.151.626.000 11.972.105.000 9.383.314.000 12.203.793.000
Tabel 24 Jawa Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Sebagian Rekonstruksi Perkerasan untuk
Permukaan Jalan Aspal
Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Kategori Desain
Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m
Lalu Lintas
1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan 1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 3.419.203.000 4.401.046.000 3.650.892.000 4.632.734.000
0,5 - 4 MESA 4.193.400.000 5.413.986.000 4.425.088.000 5.645.674.000
4 - 7 MESA 5.341.367.000 6.988.305.000 5.573.056.000 7.219.993.000
7 - 10 MESA 5.719.771.000 7.492.843.000 5.951.459.000 7.724.531.000
> 10 MESA 6.325.217.000 8.300.104.000 6.556.905.000 8.531.792.000
27
Tabel 25 Jawa Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Sebagian Rekonstruksi
Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 4.415.392.000 5.683.295.000 4.647.080.000 5.914.983.000
0,5 - 4 MESA 5.415.151.000 6.991.356.000 5.646.840.000 7.223.044.000
4 - 7 MESA 6.897.580.000 9.024.354.000 7.129.268.000 9.256.042.000
7 - 10 MESA 7.386.232.000 9.675.890.000 7.617.920.000 9.907.578.000
> 10 MESA 8.168.075.000 10.718.347.000 8.399.763.000 10.950.036.000
Tabel 26 Jawa Timur: NAP/RUC (Rp/km) - Pembayaran tambahan untuk perbaikan mayor
atas penampang melintang, perbaikan geometri, bahu dan drainase yang disetujui untuk
pekerjaan utama
Ringan Sedang Berat
(< 3 m3/m) (3 - 6 m3/m) (> 6 m3/m)
264.184.000 792.552.000 1.320.921.000
Tabel 27 Jawa Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Holding Treatments untuk Jalan Rusak
Berat dengan Cara Kontrak
Jumlah Grading Operation per
Pemeliharaan Rp/km
Tahun
Grading Operation pada tahun
4 465.333.000
pertama
Grading Operation pada tahun
4 109.679.000
berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m
Tabel 28 Jawa Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Jalan AWCAS dengan Cara Kontrak
Jumlah Grading Operation per
Pemeliharaan Rp/km
Tahun
Grading Operation pada tahun
4 963.110.000
pertama
Grading Operation pada tahun
4 125.569.000
berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m dengan ketebalan Agregat Klas A 10
cm
28
NAP/RUC Sulawesi Tenggara
Tabel 29 Sulawesi Tenggara: NAP/RUC (Rp/km/tahun) untuk Pemeliharaan Rutin dengan
Cara Kontrak/E-Katalog
Tabel 31 Sulawesi Tenggara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Kontrak
Tabel 32 Sulawesi Tenggara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Swakelola
Tabel 33 Sulawesi Tenggara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Kontrak
29
Tabel 34 Sulawesi Tenggara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Swakelola
Tabel 35 Sulawesi Tenggara: NAP/RUC (Rp/m2 dari area perkerasan) untuk Pemeliharaan
Berkala pada Permukaan Jalan Aspal dengan Kontrak
Tabel 36 Sulawesi Tenggara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Full Rekonstruksi Perkerasan untuk
Permukaan Jalan Aspal
Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Kategori Desain
Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m
Lalu Lintas
1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan 1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 7.164.884.000 9.189.357.000 7.562.031.000 9.586.504.000
0,5 - 4 MESA 8.461.435.000 10.878.187.000 8.858.582.000 11.275.334.000
4 - 7 MESA 10.489.335.000 13.690.364.000 10.886.482.000 14.087.511.000
7 - 10 MESA 11.168.118.000 14.595.408.000 11.565.265.000 14.992.555.000
> 10 MESA 12.254.170.000 16.043.477.000 12.651.317.000 16.440.625.000
Tabel 37 Sulawesi Tenggara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Full
Rekonstruksi Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 9.252.380.000 11.866.685.000 9.649.528.000 12.263.832.000
0,5 - 4 MESA 10.926.682.000 14.047.558.000 11.323.829.000 14.444.705.000
4 - 7 MESA 13.545.413.000 17.679.065.000 13.942.561.000 18.076.213.000
7 - 10 MESA 14.421.960.000 18.847.794.000 14.819.107.000 19.244.941.000
> 10 MESA 15.824.435.000 20.717.760.000 16.221.582.000 21.114.908.000
30
Tabel 38 Sulawesi Tenggara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Sebagian Rekonstruksi Perkerasan
untuk Permukaan Jalan Aspal
Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Kategori Desain
Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m
Lalu Lintas
1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan 1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 5.837.803.000 7.520.244.000 6.234.950.000 7.917.392.000
0,5 - 4 MESA 7.106.991.000 9.181.712.000 7.504.139.000 9.578.860.000
4 - 7 MESA 9.244.342.000 12.103.340.000 9.641.489.000 12.500.487.000
7 - 10 MESA 9.923.125.000 13.008.383.000 10.320.272.000 13.405.530.000
> 10 MESA 11.009.177.000 14.456.453.000 11.406.324.000 14.853.600.000
Tabel 39 Sulawesi Tenggara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Sebagian
Rekonstruksi Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 7.538.653.000 9.711.275.000 7.935.800.000 10.108.422.000
0,5 - 4 MESA 9.177.620.000 11.856.814.000 9.574.768.000 12.253.961.000
4 - 7 MESA 11.937.690.000 15.629.660.000 12.334.837.000 16.026.807.000
7 - 10 MESA 12.814.237.000 16.798.389.000 13.211.384.000 17.195.536.000
> 10 MESA 14.216.711.000 18.668.355.000 14.613.859.000 19.065.502.000
Tabel 41 Sulawesi Tenggara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Holding Treatments untuk Jalan
Rusak Berat dengan Cara Kontrak
Jumlah Grading Operation per
Pemeliharaan Rp/km
Tahun
Grading Operation pada tahun
4 797.649.000
pertama
Grading Operation pada tahun
4 188.005.000
berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m
31
Tabel 42 Sulawesi Tenggara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Jalan AWCAS dengan Cara Kontrak
Jumlah Grading Operation per
Pemeliharaan Rp/km
Tahun
Grading Operation pada tahun
4 1.650.909.000
pertama
Grading Operation pada tahun
4 215.244.000
berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m dengan ketebalan Agregat Klas A 10
cm
Tabel 45 Nusa Tenggara Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Kontrak
Tabel 46 Nusa Tenggara Timur NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Swakelola
32
Tabel 47 Nusa Tenggara Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Kontrak
Tabel 48 Nusa Tenggara Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Swakelola
Tabel 49 Nusa Tenggara Timur: NAP/RUC (Rp/m2 dari area perkerasan) untuk
Pemeliharaan Berkala pada Permukaan Jalan Aspal dengan Kontrak
Tabel 50 Nusa Tenggara Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Full Rekonstruksi Perkerasan
untuk Permukaan Jalan Aspal
Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Kategori Desain
Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m
Lalu Lintas
1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan 1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 4.797.000.000 6.158.000.000 5.079.000.000 6.439.000.000
0,5 - 4 MESA 5.742.000.000 7.388.000.000 6.023.000.000 7.670.000.000
4 - 7 MESA 7.534.000.000 9.843.000.000 7.815.000.000 10.124.000.000
7 - 10 MESA 8.059.000.000 10.543.000.000 8.340.000.000 10.824.000.000
> 10 MESA 8.900.000.000 11.664.000.000 9.181.000.000 11.945.000.000
33
Tabel 51 Nusa Tenggara Timur: NAP/RUC (RP/km) untuk Pelebaran Jalan dan Full
Rekonstruksi Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 6.195.000.000 7.952.000.000 6.476.000.000 8.233.000.000
0,5 - 4 MESA 7.414.000.000 9.541.000.000 7.696.000.000 9.822.000.000
4 - 7 MESA 9.729.000.000 12.711.000.000 10.010.000.000 12.992.000.000
7 - 10 MESA 10.407.000.000 13.615.000.000 10.688.000.000 13.896.000.000
> 10 MESA 11.492.000.000 15.062.000.000 11.774.000.000 15.343.000.000
Tabel 53 Nusa Tenggara Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Sebagian
Rekonstruksi Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 5.150.000.000 6.637.000.000 5.431.000.000 6.918.000.000
0,5 - 4 MESA 6.347.000.000 8.207.000.000 6.629.000.000 8.488.000.000
4 - 7 MESA 8.748.000.000 11.462.000.000 9.029.000.000 11.744.000.000
7 - 10 MESA 9.426.000.000 12.367.000.000 9.707.000.000 12.648.000.000
> 10 MESA 10.512.000.000 13.814.000.000 10.793.000.000 14.095.000.000
34
Tabel 55 Nusa Tenggara Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Holding Treatments untuk Jalan
Rusak Berat dengan Cara Kontrak
Jumlah Grading Operation per
Pemeliharaan Rp/km
Tahun
Grading Operation pada tahun
4 564.774.000
pertama
Grading Operation pada tahun
4 133.117.000
berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m
Tabel 56 Nusa Tenggara Timur: NAP/RUC (Rp/km) untuk Jalan AWCAS dengan Cara
Kontrak
Jumlah Grading Operation per
Pemeliharaan Rp/km
Tahun
Grading Operation pada tahun
4 1.168.925.000
pertama
Grading Operation pada tahun
4 152.403.000
berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m dengan ketebalan Agregat Klas A 10
cm
Tabel 58 Sumatera Barat: NAP/RUC (Rp/km/tahun) untuk Pemeliharaan Rutin dengan Cara
Swakelola
Tabel 59 Sumatera Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Kontrak
35
Tabel 60 Sumatera Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Swakelola
Tabel 61 Sumatera Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Kontrak
Tabel 62 Sumatera Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Swakelola
Tabel 63 Sumatera Barat: NAP/RUC (Rp/m2 dari area perkerasan) untuk Pemeliharaan
Berkala pada Permukaan Jalan Aspal dengan Kontrak
36
Tabel 64 Sumatera Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Full Rekonstruksi Perkerasan untuk
Permukaan Jalan Aspal
Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Kategori Desain
Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m
Lalu Lintas
1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan 1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 3.748.424.790 4.809.020.990 3.950.153.608 5.010.749.808
0,5 - 4 MESA 4.432.709.981 5.700.629.372 4.634.438.799 5.902.358.190
4 - 7 MESA 5.522.510.513 7.208.762.666 5.724.239.331 7.410.491.484
7 - 10 MESA 5.522.510.513 7.208.762.666 5.724.239.331 7.410.491.484
> 10 MESA 5.879.040.790 7.684.136.368 6.080.769.608 7.885.865.186
Tabel 65 Sumatera Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Full Rekonstruksi
Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 4.840.532.016 6.210.133.956 5.042.260.834 6.411.862.774
0,5 - 4 MESA 5.724.184.367 7.361.513.311 5.925.913.184 7.563.242.129
4 - 7 MESA 7.131.499.349 9.309.042.714 7.333.228.167 9.510.771.532
7 - 10 MESA 7.131.499.349 9.309.042.714 7.333.228.167 9.510.771.532
> 10 MESA 7.591.905.070 9.922.917.009 7.793.633.888 10.124.645.827
37
Tabel 67 Sumatera Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Sebagian
Rekonstruksi Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 3.841.321.772 5.440.392.531 4.043.050.590 5.642.121.348
0,5 - 4 MESA 4.677.670.696 6.774.044.989 4.879.399.514 6.975.773.807
4 - 7 MESA 6.107.081.169 9.269.782.748 6.308.809.986 9.471.511.566
7 - 10 MESA 6.551.917.614 9.961.750.553 6.753.646.432 10.163.479.371
> 10 MESA 6.551.917.614 9.961.750.553 6.753.646.432 10.163.479.371
Tabel 69 Sumatera Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Holding Treatments untuk Jalan Rusak
Berat dengan Cara Kontrak
Jumlah Grading Operation per
Pemeliharaan Rp/km
Tahun
Grading Operation pada tahun
4 409.985.105
pertama
Grading Operation pada tahun
4 96.633.367
berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m
Tabel 70 Sumatera Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Jalan AWCAS dengan Cara Kontrak
Jumlah Grading Operation per
Pemeliharaan Rp/km
Tahun
Grading Operation pada tahun
4 848.553.789
pertama
Grading Operation pada tahun
4 110.633.982
berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m dengan ketebalan Agregat Klas A 10
cm
38
NAP/RUC Sulawesi Selatan
Tabel 71 Sulawesi Selatan: NAP/RUC (RP/km/tahun) untuk Pemeliharaan Rutin dengan
Cara Kontrak/E-Katalog
Tabel 73 Sulawesi Selatan: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Kontrak
Tabel 74 Sulawesi Selatan: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Swakelola
Tabel 75 Sulawesi Selatan: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Kontrak
39
Tabel 76 Sulawesi Selatan: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Swakelola
Tabel 77 Sulawesi Selatan: NAP/RUC (Rp/m2 dari area perkerasan) untuk Pemeliharaan
Berkala pada Permukaan Jalan Aspal dengan Kontrak
Tabel 78 Sulawesi Selatan: NAP/RUC (Rp/km) untuk Full Rekonstruksi Perkerasan untuk
Permukaan Jalan Aspal
Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Kategori Desain
Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m
Lalu Lintas
1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan 1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 3.409.909.356 4.374.724.474 3.593.420.304 4.558.235.422
0,5 - 4 MESA 4.032.397.630 5.185.812.847 4.215.908.577 5.369.323.795
4 - 7 MESA 5.023.779.674 6.557.748.558 5.207.290.621 6.741.259.506
7 - 10 MESA 5.023.779.674 6.557.748.558 5.207.290.621 6.741.259.506
> 10 MESA 5.348.112.159 6.990.191.872 5.531.623.106 7.173.702.819
Tabel 79 Sulawesi Selatan: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Full Rekonstruksi
Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 4.403.389.781 5.649.304.726 4.586.900.728 5.832.815.673
0,5 - 4 MESA 5.207.240.621 6.696.704.489 5.390.751.568 6.880.215.436
4 - 7 MESA 6.487.462.793 8.468.355.011 6.670.973.740 8.651.865.958
7 - 10 MESA 6.487.462.793 8.468.355.011 6.670.973.740 8.651.865.958
> 10 MESA 6.906.289.864 9.026.791.106 7.089.800.811 9.210.302.053
40
Tabel 80 Sulawesi Selatan: NAP/RUC (Rp/km) untuk Sebagian Rekonstruksi Perkerasan
untuk Permukaan Jalan Aspal
Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Kategori Desain
Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m
Lalu Lintas
1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan 1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 2.706.016.406 3.832.480.672 2.889.527.354 4.015.991.619
0,5 - 4 MESA 3.295.181.815 4.771.971.203 3.478.692.762 4.955.482.150
4 - 7 MESA 4.302.129.011 6.530.091.903 4.485.639.959 6.713.602.851
7 - 10 MESA 4.615.493.731 7.017.548.134 4.799.004.678 7.201.059.081
> 10 MESA 4.615.493.731 7.017.548.134 4.799.004.678 7.201.059.081
Tabel 81 Sulawesi Selatan: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Sebagian
Rekonstruksi Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0,5 MESA 3.494.416.932 4.949.077.662 3.677.927.879 5.132.588.609
0,5 - 4 MESA 4.255.236.258 6.162.289.677 4.438.747.204 6.345.800.624
4 - 7 MESA 5.555.558.504 8.432.640.562 5.739.069.451 8.616.151.509
7 - 10 MESA 5.960.222.341 9.062.117.642 6.143.733.288 9.245.628.589
> 10 MESA 5.960.222.341 9.062.117.642 6.143.733.288 9.245.628.589
Tabel 83 Sulawesi Selatan: NAP/RUC (Rp/km) untuk Holding Treatments untuk Jalan Rusak
Berat dengan Cara Kontrak
Jumlah Grading Operation per
Pemeliharaan Rp/km
Tahun
Grading Operation pada tahun
4 372.959.876
pertama
Grading Operation pada tahun
4 87.906.531
berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m
41
Tabel 84 Sulawesi Selatan: NAP/RUC (Rp/km) untuk Jalan AWCAS dengan Cara Kontrak
Jumlah Grading Operation per
Pemeliharaan Rp/km
Tahun
Grading Operation pada tahun
4 771.921.985
pertama
Grading Operation pada tahun
4 100.642.769
berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m dengan ketebalan Agregat Klas A 10
cm
Tabel 86 Sumatera Utara: NAP/RUC (Rp/km/tahun) untuk Pemeliharaan Rutin dengan Cara
Swakelola
Kategori Kontur
Pemeliharaan
Datar Perbukitan Pegunungan
Rutin 54.850.586 79.784.344 115.574.905
Tabel 87 Sumatera Utara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Kontrak
Nilai Kondisi dengan Kerusakan
(1) < 5% 5 ≤ (2) < 15% 15 ≤ (3) < 30% 30 ≤ (2) < 50% ≥ 50%
32.341.986 50.097.786 75.558.886 75.558.886 75.558.886
Tabel 88 Sumatera Utara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Swakelola
Nilai Kondisi dengan Kerusakan
(1) < 5% 5 ≤ (2) < 15% 15 ≤ (3) < 30% 30 ≤ (2) < 50% ≥ 50%
31.126.122 48.214.410 72.718.326 72.718.326 72.718.326
Tabel 89 Sumatera Utara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Kontrak
Jenis Bahu Nilai Kondisi dengan Kerusakan
(1) < 5% 5 ≤ (2) < 15% 15 ≤ (3) < 30% 30 ≤ (2) < 50% ≥ 50%
Agregat 36.796.907 62.278.345 105.405.391 178.397.424 301.935.609
Beton/Aspal (lebar 256.034.465 281.515.904 324.642.949 397.634.982 521.173.167
1m satu sisi)
42
Tabel 90 Sumatera Utara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Swakelola
Jenis Bahu Nilai Kondisi dengan Kerusakan
(1) < 5% 5 ≤ (2) < 15% 15 ≤ (3) < 30% 30 ≤ (2) < 50% ≥ 50%
Agregat 35.413.564 59.937.054 101.442.782 171.690.754 290.584.647
Beton/Aspal (lebar 254.651.122 279.174.612 320.680.340 390.928.312 509.822.205
1m satu sisi)
Tabel 91 Sumatera Utara: NAP/RUC (Rp/m2 dari area perkerasan) untuk Pemeliharaan
Berkala pada Permukaan Jalan Aspal dengan Kontrak
Tipe Penanganan Ringan Sedang Berat
Tebal Perkerasan Aspal 50 mm 75 mm 100 mm
Agregat Bahu 304.997 474.562 660.774
Ketentuan Tambahan per m2 109.619 109.619 109.619
untuk Bahu Beton/Aspal
Tabel 92 Sumatera Utara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Full Rekonstruksi Perkerasan untuk
Permukaan Jalan Aspal
Kategori Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Desain Lalu Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x
Lintas 1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan 1.5m Bahu Jalan 2m Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0.5 MESA 4.953.634.719 6.350.177.316 5.172.872.277 6.569.414.874
0.5 - 4 MESA 5.854.668.889 7.524.204.796 6.073.906.448 7.743.442.354
4 - 7 MESA 7.289.666.361 9.510.042.937 7.508.903.919 9.729.280.495
7 - 10 MESA 7.759.128.460 10.135.992.403 7.978.366.018 10.355.229.961
> 10 MESA 8.510.267.819 11.137.511.548 8.729.505.377 11.356.749.106
Tabel 93 Sumatera Utara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Full Rekonstruksi
Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0.5 MESA 6.396.881.035 8.200.307.683 6.616.118.593 8.419.545.241
0.5 - 4 MESA 7.560.432.393 9.716.389.218 7.779.669.951 9.935.626.776
4 - 7 MESA 9.413.517.779 12.280.803.242 9.632.755.337 12.500.040.800
7 - 10 MESA 10.019.758.120 13.089.123.696 10.238.995.678 13.308.361.254
> 10 MESA 10.989.742.665 14.382.436.423 11.208.980.223 14.601.673.981
43
Tabel 94 Sumatera Utara: NAP/RUC (Rp/km) untuk Sebagian Rekonstruksi Perkerasan
untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m
1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan 1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0.5 MESA 4.061.918.770 5.228.637.669 4.281.156.328 5.447.875.227
0.5 - 4 MESA 4.944.567.045 6.384.279.254 5.163.804.603 6.603.516.812
4 - 7 MESA 6.453.108.099 8.443.660.978 6.672.345.658 8.662.898.536
7 - 10 MESA 6.922.570.199 9.069.610.444 7.141.807.757 9.288.848.002
> 10 MESA 7.673.709.558 10.071.129.589 7.892.947.116 10.290.367.147
Tabel 95 Sumatera Utara : NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Sebagian
Rekonstruksi Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0.5 MESA 5.245.362.773 6.752.006.364 5.464.600.331 6.971.243.922
0.5 - 4 MESA 6.385.171.486 8.244.345.254 6.604.409.044 8.463.582.812
4 - 7 MESA 8.333.227.451 10.903.729.857 8.552.465.009 11.122.967.415
7 - 10 MESA 8.939.467.792 11.712.050.311 9.158.705.350 11.931.287.869
> 10 MESA 9.909.452.337 13.005.363.038 10.128.689.895 13.224.600.596
Tabel 97 Sumatera Utara : NAP/RUC (Rp/km) untuk Holding Treatments untuk Jalan Rusak
Berat dengan Cara Kontrak
Pemeliharaan Jumlah Grading Operation Rp/km
per Tahun
Grading Operation pada 4 582.846.247
tahun pertama
Grading Operation pada 4 137.376.686
tahun berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m
44
Tabel 98 Sumatera Utara : NAP/RUC (Rp/km) untuk Jalan AWCAS dengan Cara Kontrak
Pemeliharaan Jumlah Grading Operation per Rp/km
Tahun
Grading Operation pada 4 1.206.327.708
tahun pertama
Grading Operation pada 4 157.280.352
tahun berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m dengan ketebalan Agregat Klas A 10
cm
Tabel 100 Jawa Tengah: NAP/RUC (RP/km/tahun) untuk Pemeliharaan Rutin dengan Cara
Swakelola
Kategori Kontur
Pemeliharaan
Datar Perbukitan Pegunungan
Rutin 36.359.088 52.887.056 76.611.728
Tabel 101 Jawa Tengah: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Kontrak
Nilai Kondisi dengan Kerusakan
(1) < 5% 5 ≤ (2) < 15% 15 ≤ (3) < 30% 30 ≤ (2) < 50% ≥ 50%
21.438.697 33.208.575 50.086.105 50.086.105 50.086.105
Tabel 102 Jawa Tengah: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Swakelola
Nilai Kondisi dengan Kerusakan
(1) < 5% 5 ≤ (2) < 15% 15 ≤ (3) < 30% 30 ≤ (2) < 50% ≥ 50%
20.632.731 31.960.132 48.203.168 48.203.168 48.203.168
Tabel 103 Jawa Tengah: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Kontrak
Jenis Bahu Nilai Kondisi dengan Kerusakan
(1) < 5% 5 ≤ (2) < 15% 15 ≤ (3) < 30% 30 ≤ (2) < 50% ≥ 50%
Agregat 24.391.753 41.282.765 69.870.610 118.255.212 200.145.600
Beton/Aspal (lebar 169.718.873 186.609.885 215.197.730 263.582.332 345.472.720
1m satu sisi)
45
Tabel 104 Jawa Tengah: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Swakelola
Jenis Bahu Nilai Kondisi dengan Kerusakan
(1) < 5% 5 ≤ (2) < 15% 15 ≤ (3) < 30% 30 ≤ (2) < 50% ≥ 50%
Agregat 23.474.770 39.730.781 67.243.895 113.809.527 192.621.329
Beton/Aspal (lebar 168.801.890 185.057.901 212.571.015 259.136.647 337.948.449
1m satu sisi)
Tabel 105 Jawa Tengah: NAP/RUC (Rp/m2 dari area perkerasan) untuk Pemeliharaan
Berkala pada Permukaan Jalan Aspal dengan Kontrak
Tipe Penanganan Ringan Sedang Berat
Tebal Perkerasan Aspal 50 mm 75 mm 100 mm
Agregat Bahu 143.003 217.511 299.333
Ketentuan Tambahan per 72.664 72.664 72.664
m2 untuk Bahu Beton/Aspal
Tabel 106 Jawa Tengah: NAP/RUC (Rp/km) untuk Full Rekonstruksi Perkerasan untuk
Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Lebar
Lalu Lintas Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m Perkerasan Perkerasan
1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x
1.5m Bahu Jalan 2m Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0.5 MESA 3.283.641.150 4.209.374.475 3.428.968.270 4.354.701.595
0.5 - 4 MESA 3.880.914.273 4.987.608.068 4.026.241.393 5.132.935.188
4 - 7 MESA 4.832.138.377 6.303.970.740 4.977.465.497 6.449.297.860
7 - 10 MESA 5.143.333.117 6.718.897.060 5.288.660.237 6.864.224.180
> 10 MESA 5.641.244.700 7.382.779.172 5.786.571.820 7.528.106.292
Tabel 107 Jawa Tengah: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Full Rekonstruksi
Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Aspal Lebar Lebar
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m 6-7m Perkerasan Perkerasan
Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0.5 MESA 4.240.333.208 5.435.779.842 4.385.660.328 5.581.106.962
0.5 - 4 MESA 5.011.622.440 6.440.752.553 5.156.949.560 6.586.079.673
4 - 7 MESA 6.239.986.616 8.140.638.777 6.385.313.736 8.285.965.897
7 - 10 MESA 6.641.848.247 8.676.454.285 6.787.175.367 8.821.781.405
> 10 MESA 7.284.826.857 9.533.759.099 7.430.153.977 9.679.086.219
46
Tabel 108 Jawa Tengah: NAP/RUC (Rp/km) untuk Sebagian Rekonstruksi Perkerasan untuk
Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m
1.5m Bahu Jalan 2m Bahu Jalan 1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0.5 MESA 2.692.544.843,68 3.465.933.759,97 2.837.871.964 3.611.260.880
0.5 - 4 MESA 3.277.630.414,53 4.231.979.800,43 3.422.957.535 4.377.306.920
4 - 7 MESA 4.277.604.729,05 5.597.092.683,70 4.422.931.849 5.742.419.804
7 - 10 MESA 4.588.799.468,88 6.012.019.003,47 4.734.126.589 6.157.346.123
> 10 MESA 5.086.711.052,62 6.675.901.115,12 5.232.038.173 6.821.228.235
Tabel 109 Jawa Tengah: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Sebagian
Rekonstruksi Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Aspal Lebar Lebar
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m 6-7m Perkerasan Perkerasan
Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0.5 MESA 3.477.020.415 4.475.736.948 3.622.347.536 4.621.064.068
0.5 - 4 MESA 4.232.571.239 5.464.971.251 4.377.898.359 5.610.298.371
4 - 7 MESA 5.523.889.048 7.227.811.107 5.669.216.168 7.373.138.227
7 - 10 MESA 5.925.750.679 7.763.626.616 6.071.077.799 7.908.953.736
> 10 MESA 6.568.729.289 8.620.931.430 6.714.056.409 8.766.258.550
Tabel 110 Jawa Tengah: NAP/RUC (Rp/km) - Pembayaran tambahan untuk perbaikan
mayor atas penampang melintang, perbaikan geometri, bahu, dan drainase yang disetujui
untuk pekerjaan utama
Ringan Sedang Berat
(< 3 m3/m) (3 - 6 m3/m) (> 6 m3/m)
Tabel 111 Jawa Tengah: NAP/RUC (Rp/km) untuk Holding Treatments untuk Jalan Rusak
Berat dengan Cara Kontrak
Pemeliharaan Jumlah Grading Rp/km
Operation per Tahun
Grading Operation pada 4 386.354.269
tahun pertama
Grading Operation pada 4 91.063.586
tahun berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m
47
Tabel 112 Jawa Tengah: NAP/RUC (Rp/km) untuk Jalan AWCAS dengan Cara Kontrak
Pemeliharaan Jumlah Grading Operation per Rp/km
Tahun
Grading Operation pada 4 799.644.610
tahun pertama
Grading Operation pada 4 104.257.230
tahun berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m dengan ketebalan Agregat Klas A 10
cm
Tabel 114 Kalimantan Barat: NAP/RUC (RP/km/tahun) untuk Pemeliharaan Rutin dengan
Cara Swakelola
Kategori Kontur
Pemeliharaan
Datar Perbukitan Pegunungan
Rutin 43.258.104 62.922.199 91.148.548
Tabel 115 Kalimantan Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Kontrak
Nilai Kondisi dengan Kerusakan
(1) < 5% 5 ≤ (2) < 15% 15 ≤ (3) < 30% 30 ≤ (2) < 50% ≥ 50%
25.506.619 39.509.792 59.589.776 59.589.776 59.589.776
Tabel 116 Kalimantan Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works On-
Carriageway dengan Cara Swakelola
Nilai Kondisi dengan Kerusakan
(1) < 5% 5 ≤ (2) < 15% 15 ≤ (3) < 30% 30 ≤ (2) < 50% ≥ 50%
24.547.723 38.024.461 57.349.559 57.349.559 57.349.559
48
Tabel 117 Kalimantan Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Kontrak
Jenis Bahu Nilai Kondisi dengan Kerusakan
(1) < 5% 5 ≤ (2) < 15% 15 ≤ (3) < 30% 30 ≤ (2) < 50% ≥ 50%
Agregat 29.020.007 49.116.032 83.128.326 140.693.745 238.122.561
Beton/Aspal (lebar 201.922.465 222.018.490 256.030.783 313.596.202 411.025.019
1m satu sisi)
Tabel 118 Kalimantan Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Backlog and Minor Works Off-
Carriageway dengan Cara Swakelola
Jenis Bahu Nilai Kondisi dengan Kerusakan
(1) < 5% 5 ≤ (2) < 15% 15 ≤ (3) < 30% 30 ≤ (2) < 50% ≥ 50%
Agregat 27.929.030 47.269.565 80.003.200 135.404.506 229.170.585
Beton/Aspal (lebar 200.831.487 220.172.022 252.905.658 308.306.964 402.073.043
1m satu sisi)
Tabel 119 Kalimantan Barat: NAP/RUC (Rp/m2 dari area perkerasan) untuk Pemeliharaan
Berkala pada Permukaan Jalan Aspal dengan Kontrak
Tipe Penanganan Ringan Sedang Berat
Tebal Perkerasan Aspal 50 mm 75 mm 100 mm
Agregat Bahu 196.403 301.868 417.687
Ketentuan Tambahan per m2 86.451 86.451 86.451
untuk Bahu Beton/Aspal
Tabel 120 Kalimantan Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Full Rekonstruksi Perkerasan untuk
Permukaan Jalan Aspal
Kategori Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Desain Lalu Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m
Lintas 1.5m Bahu Jalan 2m Bahu Jalan 1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0.5 MESA 3.906.701.133,19 5.008.089.276,76 4.079.603.591 5.180.991.734
0.5 - 4 MESA 4.617.304.844,82 5.933.990.105,08 4.790.207.302 6.106.892.563
4 - 7 MESA 5.749.020.557,55 7.500.128.215,16 5.921.923.015 7.673.030.673
7 - 10 MESA 6.119.263.463,93 7.993.785.423,67 6.292.165.921 8.166.687.881
> 10 MESA 6.711.652.114,15 8.783.636.957,29 6.884.554.572 8.956.539.415
49
Tabel 121 Kalimantan Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Full
Rekonstruksi Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0.5 MESA 5.044.922.326,60 6.467.200.982 5.217.824.784 6.640.103.440
0.5 - 4 MESA 5.962.561.124,14 7.662.863.922 6.135.463.582 7.835.766.379
4 - 7 MESA 7.424.003.315,86 9.685.297.901 7.596.905.773 9.858.200.359
7 - 10 MESA 7.902.116.854,88 10.322.782.620 8.075.019.312 10.495.685.077
> 10 MESA 8.667.098.517,31 11.342.758.170 8.840.000.975 11.515.660.627
Tabel 122 Kalimantan Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Sebagian Rekonstruksi Perkerasan
untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan
Desain Lalu Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x 2m Aspal 4.5m & 2 x Aspal 6m & 2 x
Lintas 1.5m Bahu Jalan Bahu Jalan 1.5m Bahu Jalan 2m Bahu Jalan
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0.5 MESA 3.203.446.269,79 4.123.583.159,91 3.376.348.727 4.296.485.617
0.5 - 4 MESA 3.899.549.881,15 5.034.983.887,95 4.072.452.339 5.207.886.346
4 - 7 MESA 5.089.265.994,98 6.659.122.399,13 5.262.168.453 6.832.024.857
7 - 10 MESA 5.459.508.901,36 7.152.779.607,65 5.632.411.359 7.325.682.065
> 10 MESA 6.051.897.551,58 7.942.631.141,27 6.224.800.009 8.115.533.599
Tabel 123 Kalimantan Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Pelebaran Jalan dan Sebagian
Rekonstruksi Perkerasan termasuk BMW untuk Permukaan Jalan Aspal
Kategori Desain Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan Aspal Lebar Lebar
Lalu Lintas Aspal 4.5-6m 6-7m Perkerasan Perkerasan
Aspal 4.5-6m Aspal 6-7m
Jenis Bahu Agregat Agregat Aspal/Beton Aspal/Beton
< 0.5 MESA 4.136.773.471 5.324.993.144 4.309.675.929 5.497.895.601
0.5 - 4 MESA 5.035.687.550 6.501.931.365 5.208.590.008 6.674.833.822
4 - 7 MESA 6.572.028.617 8.599.264.218 6.744.931.074 8.772.166.676
7 - 10 MESA 7.050.142.156 9.236.748.937 7.223.044.613 9.409.651.395
> 10 MESA 7.815.123.818 10.256.724.487 7.988.026.276 10.429.626.945
Tabel 124 Kalimantan Barat: NAP/RUC (Rp/km) - Pembayaran tambahan untuk perbaikan
mayor atas penampang melintang, perbaikan geometri, bahu, dan drainase yang disetujui
untuk pekerjaan utama
Ringan Sedang Berat
(< 3 m3/m) (3 - 6 m3/m) (> 6 m3/m)
50
Tabel 125 Kalimantan Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Holding Treatments untuk Jalan
Rusak Berat dengan Cara Kontrak
Pemeliharaan Jumlah Grading Rp/km
Operation per Tahun
Grading Operation pada 4 459.663.706
tahun pertama
Grading Operation pada 4 108.342.598
tahun berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m
Tabel 126 Kalimantan Barat: NAP/RUC (Rp/km) untuk Jalan AWCAS dengan Cara Kontrak
Pemeliharaan Jumlah Grading Rp/km
Operation per Tahun
Grading Operation pada 4 951.374.514
tahun pertama
Grading Operation pada 4 124.039.693
tahun berikutnya
*Asumsi nilai berdasarkan lebar perkerasan jalan 4,5 m dengan ketebalan Agregat Klas A 10
cm
5.2.3. Verifikasi Pekerjaan Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) oleh Tim Teknis
• Tahap I, bulan Maret-April – pencairan dana setinggi-tingginya 15% dari nilai hibah.
Pemenuhan output insentif institusi di tahap ini akan diverifikasi dan mempengaruhi
besaran pencairan insentif institusi di Tahap II;
• Tahap II, bulan Juli – pencairan dana hibah setinggi-tingginya sesuai pengeluaran
SP2D dan pencairan setinggi-tingginya 50% dari insentif institusi;
• Tahap III bulan November – Pencairan dana hibah setinggi-tingginya sesuai sisa dana
hibah dan pencairan setinggi-tingginya 50% insentif institusi.
Verifikasi Hibah PHJD Tahun I
Verifikasi pekerjaan PHJD dilakukan sebagai syarat untuk pencairan hibah. Besaran alokasi
dana hibah untuk konstruksi dan insentif institusi sesuai dengan yang tercantum di dalam
SPPH dan PHD.
Tahapan verifikasi sebagai berikut:
Verifikasi Tahun I – Tahap I bulan Maret-April – Pencairan dana setinggi-tingginya 15%
dari nilai hibah
51
A. Verifikasi untuk Insentif institusi dilakukan atas pencapaian output:
1. Bappeda
i) Telah dibentuk Program Implementation Unit (PIU) yang diketuai
Sekretaris Daerah dengan anggota dari unsur-unsur yang terkait
dengan PHJD yang ditetapkan berdasarkan SK Kepala Daerah;
ii) telah melaksanaan integrasi ke dalam dokumen perencanaan daerah
iii) Surat Kepala Bappeda terkait kesanggupan untuk mengalokasikan
anggaran untuk kegiatan PHJD di OPD terkait dengan
mempertimbangkan surat minat Kepala Daerah dan surat Sekjen
Kementerian PUPR tentang usulan alokasi pagu PHJD
iv) APBD tahun anggaran telah disahkan paling lambat Desember tahun
n-1.
v) Bappeda telah melakukan koordinasi dan kesepakatan penggunaan
insentif sesuai ketentuan yang tercantum dalam PMM dengan OPD
terkait PHJD dan ada berita acara atas rencana penggunaan insentif..
3. Dinas PU Provinsi/Kabupaten
i) Setiap paket konsultan supervisi untuk menangani pengawasan paket
PHJD telah terkontrak;
ii) Usulan program pemeliharaan rutin tahun berjalan di luar penanganan
berkala dan rehabilitasi telah tercantum di dalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), ada Rencana Anggaran Biaya (RAB)
dan dokumen anggaran APBD telah ditetapkan dan disahkan sesuai
ketentuan;
iii) Informasi Tahun Anggaran yang sedang berjalan, untuk alokasi dana
dan lokasi untuk penanganan jalan telah diumumkan di website resmi
Pemerintah Provinsi/Kabupaten atau website Dinas PU;
iv) Penandatanganan kontrak untuk paket PHJD tahun berjalan atas
pekerjaan rehabilitasi dan berkala sudah terkontrak 100% dari jumlah
paket dan telah dilaksanakan dengan pihak ketiga;
v) PPK, konsultan supervisi, dan kontraktor telah menandatangani Pakta
Integritas untuk setiap kontrak paket dalam satu halaman yang sama;
52
vi) Telah mengikuti pelatihan tentang tender untuk pekerjaan konstruksi
dan seleksi konsultan yang telah dilaksanakan oleh tim Setjen
Kementerian PUPR sebelum proses pelaksanaan tender/seleksi
dimulai;
vii) Penambahan klausul dalam dokumen kontrak yaitu: Pembayaran
Prestasi Pekerjaan Pemeliharaan Berkala, Rehabilitasi dan
Peningkatan Jalan tidak dapat dilaksanakan (ditangguhkan) jika
pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Rutin (PR), Rutin Kondisi (RK)
dan Backlog Minimum/Holding Treatment/Penunjangan (HT)
tidak/belum dilaksanakan sesuai Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang
telah disetujui oleh PPK dan Direksi Teknik. Batas keterlambatan
maksimum 5% terhadap Jadwal Pelaksanaan dari masing-masing
lingkup penanganan untuk semua segmen (PR, RK dan HT).
viii) Tabel identifikasi rawan bencana alam di lokasi KSPN (contohnya
banjir, longsor, dan abrasi pantai) yang berisi koordinat lokasi, jenis
bencana, foto, sejarah penanganan (jika ada).Foto dilengkapi dengan
koordinat/ STA, tanggal pengambilan, nama paket dengan interval
maksimal 100 meter yang menggambarkan kondisi 0% sebelum
pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi, pemeliharaan berkala, BMW dan
pemeliharaan rutin.
ix) Dinas PU telah mencantumkan di dalam dokumen tender ketentuan
sebagai berikut :
• Penyedia jasa mempunyai kinerja atau performance baik, tidak
pernah terkena rapat pembuktian Tingkat III (show cause meeting)
dan denda keterlambatan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir
selama menangani paket-paket proyek jalan provinsi/kabupaten
• Penyedia jasa telah memberikan data yang benar tentang kontrak
yang sedang berjalan, kapasitas cash flow, jenis dan kapasitas
peralatan, perhitungan kapasitas produksi untuk peralatan utama
yang akan digunakan untuk kontrak tunggal/multi kontrak,
kualifikasi minimum untuk personel utama.Xii) Dokumen lingkungan
dan izin lingkungan untuk kontrak paket pemeliharaan berkala dan
rehabilitasi tahun berjalan telah disetujui oleh instansi yang
berwenang;
53
ii) Penambahan klausul dalam dokumen lelang dan draft kontrak yaitu:
Pembayaran Prestasi Pekerjaan Pemeliharaan Berkala, Rehabilitasi
dan Peningkatan Jalan tidak dapat dilaksanakan (ditangguhkan) jika
pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Rutin (PR), Rutin Kondisi (RK)
dan Backlog Minimum/Holding Treatment/Penunjangan (HT)
tidak/belum dilaksanakan sesuai Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang
telah disetujui oleh PPK dan Direksi Teknik. Batas keterlambatan
maksimum 5% terhadap Jadwal Pelaksanaan dari masing-masing
lingkup penanganan untuk semua segmen (PR, RK dan HT).
54
keluhan, musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), dan
telah dipublikasikan di website FLLAJ;
vii) Website FLLAJ telah dimutakhirkan untuk status bulan Juni;
viii) FLLAJ/Pokja telah melaksanakan rapat bulanan sesuai dengan tugas
dan fungsi (PP 37/2011) untuk bulan April, Mei, Juni; tersedia daftar
hadir, agenda dan notulen rapat.
3. Dinas PU Provinsi/Kabupaten
i) Pemerintah Provinsi/Kabupaten telah melaksanakan kewajiban untuk
pembayaran uang muka atas kontrak paket PHJD kepada pihak ketiga;
ii) Surat pernyataan tertulis dari Kepala Dinas PU Provinsi/Kabupaten
menyatakan DPU menuntut hasil kualitas yang memenuhi syarat
sesuai ketentuan dokumen kontrak. Kegagalan memenuhi hasil
kualitas yang memenuhi syarat, akan menyebabkan sanksi kepada
PPK, konsultan supervisi, dan kontraktor;
iii) Telah melaksanakan konsultasi publik dengan mengundang kelompok
masyarakat (termasuk perempuan dan disabilitas) untuk semua proyek
PHJD yang telah terkontrak dan beberapa swakelola dengan disertai
laporan;
iv) Surat pernyataan dari Sekretaris Daerah Pemerintah
Provinsi/Kabupaten, menyatakan bahwa Pemerintah
Provinsi/Kabupaten akan memenuhi kebutuhan staf teknik Dinas PU
Provinsi/Kabupaten sesuai hasil analisa independen dengan rencana
pemenuhan paling lambat sebelum Verifikasi I di bulan Maret pada
Tahun Anggaran berikutnya;
v) PPK, Staf Dinas PU, kontraktor dan konsultan supervisi telah mengikuti
pelatihan bidang pengawasan dan pelaksanaan sebelum pekerjaan
jalan dimulai;
vi) Melakukan survei kondisi dan inventori jalan provinsi/kabupaten
sebagai masukan program P/KRMS tahun berikutnya yang
dilaksanakan oleh staf DPU dibuktikan dengan adanya laporan
kegiatan;
vii) Konsultan Supervisi, Kontraktor dan PPK telah melaksanakan
pertemuan lapangan (site meeting) bulanan dengan bukti notulen rapat;
viii) PPK telah menerbitkan penyerahan delegasi kewenangan kepada
konsultan supervisi paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal mulai
kerja.
55
B. Verifikasi usulan rencana penggunaan dana insentif I untuk peningkatan kinerja
institusi meliputi:
i) Verifikasi atas usulan rencana penggunaan dana hibah untuk insentif
institusi Bagian 1 yang telah dicapai sesuai persyaratan untuk Institusi
sesuai uraian butir A.1 - A.4 Verifikasi Tahun I-Tahap I dan II.
ii) Nilai insentif institusi dapat diajukan setinggi-tingginya 50% dari nilai
hibah untuk insentif institusi dan akan dikurangi satu per jumlah output
yang tercantum dalam bagian A dari nilai Insentif yang diajukan untuk
setiap output Verifikasi Tahun I - Tahap I dan II yang tidak
terpenuhi/tercapai.
56
iv) FLLAJ/Pokja telah melaksanakan rapat bulanan untuk bulan Juli -
Oktober tersedia agenda dan notulen rapat;
v) FLLAJ telah melaksanakan review dan memberikan masukan atas
hasil P/KRMS untuk Usulan Program Tahun Anggaran berikutnya dan
tersedia laporan pelaksanaan review;
vi) Program kerja FLLAJ untuk tahun berikutnya telah tersedia dan telah
diusulkan kepada Bappeda;
vii) FLLAJ bersama Dinas Perhubungan, Kepolisian, dan DPU menyiapkan
dan melakukan analisa lokasi rawan kecelakaan/lokasi blackspot
sesuai data kecelakaan 2-3 tahun sebelumnya periode Januari-
Desember dari Kepolisian Resor.
viii) Menyajikan hasil analisa blackspot dalam peta berbasis Sistem
Informasi Geografis sesuai kewenangan penyelenggaraan status jalan
dan wilayah administrasi Provinsi/Kabupaten terkait.
3. Dinas PU Provinsi/Kabupaten
i) Staf Dinas PU Provinsi/Kabupaten, FLLAJ, serta staf konsultan bidang
perencanaan dan program telah mengikuti pelatihan P/KRMS;
ii) Telah melaksanakan survei kondisi jalan provinsi/kabupaten sebagai
masukan program P/KRMS tahun berikutnya;
iii) Hasil P/KRMS sebagai dasar Usulan Program Tahun Anggaran
berikutnya telah tersedia serta telah dikonsultasikan dengan Bappeda
dan FLLAJ. Hasil P/KRMS tersebut dipublikasikan di website resmi
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Dinas PU dan FLLAJ;
iv) Hasil P/KRMS sebagai dasar Usulan Program Tahun Anggaran
berikutnya telah disetujui oleh Bappeda;
v) Desain Teknik Terinci/Detailed Engineering Design (DED) dan
dokumen lingkungan untuk program tahun anggaran berikutnya telah
dimulai paling lambat bulan September di tahun program berjalan
termasuk rencana penggunaan tambalan cepat mantap untuk
digunakan tahun n+1;
vi) Informasi kegiatan PHJD dan non PHJD, alokasi dana, lokasi untuk
penanganan jalan tahun berjalan dan progres fisik dan keuangan telah
dimutakhirkan di website resmi Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Dinas
PU dan FLLAJ;
vii) Setiap perubahan kontrak harus ada dokumen justifikasi teknis melalui
Panitia Peneliti Kontrak;
viii) Telah dibentuk Tim Pengendali Percepatan Pemeliharaan Jalan (TP3J)
oleh Kepala Daerah (gubernur/bupati) yang beranggotakan unsur
teknis terkait perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan FLLAJ;
ix) Konsultan supervisi, kontraktor dan PPK telah melaksanakan
pertemuan lapangan (site meeting) bulanan dengan bukti notulen rapat;
x) PPK telah mengeluarkan surat peringatan/sanksi kepada konsultan
supervisi dan kontraktor terkait kinerja pekerjaan yang kurang
memuaskan, terlambat atau yang menyimpang dari ketentuan yang
berlaku/dokumen kontrak;
xi) Membuat peta lokasi rawan bencana alam disertai peta jaringan jalan
sesuai kewenangannya di wilayah Provinsi/ Kabupaten berbasis
aplikasi SIG .
xii) Foto dilengkapi dengan koordinat/ STA, tanggal pengambilan, nama
paket dengan interval maksimal 100 meter yang menggambarkan
57
kondisi 100% sebelum pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi,
pemeliharaan berkala, BMW dan pemeliharaan rutin.
xiii) PPK telah menerima, mengevaluasi laporan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan yang dibuat oleh penyedia jasa dan telah
menyampaikan kepada Dinas LH
4. Dinas Pariwisata
i) Telah melakukan kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja Pembinaan
Pokdarwis dibuktikan dengan dokumentasi dan laporan sesuai dengan
format pada Lampiran 20 di bagian 8 PMM;
ii) Usulan Rencana Kerja Pembinaan Pokdarwis tahun n+1.
B. Verifikasi usulan pencairan sisa dana insentif atas usulan rencana penggunaan
dana insentif Bagian 2 untuk peningkatan kinerja institusi meliputi:
i) Verifikasi atas usulan rencana penggunaan dana hibah untuk insentif
institusi Bagian 2 yang telah dicapai sesuai persyaratan untuk institusi
sesuai uraian butir A.1 - A.4.;
ii) Nilai insentif institusi dapat diajukan setinggi-tingginya 50% dana hibah
untuk insentif institusi dan akan dikurangi satu per jumlah output yang
tercantum dalam bagian A dari nilai Insentif yang diajukan untuk setiap
output yang tidak terpenuhi/tercapai;
iii) Verifikasi atas realisasi penggunaan uang insentif Bagian 1.
58
Verifikasi Hibah PHJD Tahun II
Verifikasi Pekerjaan PHJD dilakukan sebagai syarat untuk pencairan hibah yang dilakukan 3
(tiga) tahap dalam kurun waktu pelaksanaan program hibah tahun kedua dengan alokasi
dana hibah untuk konstruksi dan insentif institusi yang tercantum di dalam PHD dengan
tahapan verifikasi sebagai berikut:
Verifikasi Tahun II – Tahap I bulan Maret-April – Pencairan hibah setinggi-tingginya 15%
dari dana hibah
A. Verifikasi untuk insentif institusi dilakukan atas pencapaian output:
1. Bappeda
i) Telah melaksanaan integrasi perencanaan program tahunan di dalam
forum OPD yang dibuktikan dengan berita acara/notulen. Khusus untuk
program penyelenggaraan jalan harus memperhatikan usulan program
n sampai dengan n+3;
ii) APBD tahun anggaran telah disahkan paling lambat Desember tahun
n-1.
iii) Bappeda telah melakukan koordinasi dan kesepakatan penggunaan
insentif sesuai ketentuan yang tercantum dalam PMM dengan OPD
terkait PHJD dan ada berita acara atas rencana penggunaan insentif..
59
ditindaklanjuti paling sedikit 60% dari jumlah keluhan dan telah
dipublikasikan di website FLLAJ.
3. Dinas PU Provinsi/Kabupaten
i) PPK konsultan supervisi dan konstruksi paket PHJD dan non PHJD
berbasis kewilayahan, telah digabung dan ditetapkan melalui Surat
Keputusan Kepala Dinas atau pejabat yang berwenang;
ii) Setiap paket konsultan supervisi untuk menangani pengawasan paket
PHJD telah terkontrak;
iii) Usulan program pemeliharaan rutin tahun berjalan di luar penanganan
berkala dan rehabilitasi telah tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran/DPA, ada Rencana Anggaran Biaya dan dokumen anggaran
APBD telah ditetapkan dan disahkan sesuai ketentuan;
iv) Informasi Tahun Anggaran yang sedang berjalan, untuk alokasi dana
dan lokasi untuk penanganan jalan telah diumumkan di website resmi
Pemerintah Provinsi/Kabupaten dan FLLAJ;
v) Dinas PU Provinsi/Kabupaten telah mengikuti kegiatan pelatihan tahun
berjalan yang dilaksanakan oleh tim Setjen Kementerian PUPR c.q.
Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah (PFID) sesuai jadwal yang
ditentukan;
vi) Penandatanganan kontrak untuk paket PHJD tahun berjalan atas
pekerjaan rehabilitasi dan berkala sudah terkontrak 100% dari jumlah
paket;
vii) PPK, konsultan supervisi, dan kontraktor telah menandatangani Pakta
Integritas untuk setiap kontrak paket dalam satu halaman yang sama;
viii) Konsultan supervisi, kontraktor dan PPK telah melaksanakan
pertemuan lapangan (site meeting) bulanan dengan bukti notulen rapat;
ix) Telah mengikuti pelatihan tentang tender untuk pekerjaan konstruksi
dan seleksi konsultan yang telah dilaksanakan oleh tim Setjen
Kementerian PUPR c.q. Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah (PFID)
sebelum proses pelaksanaan tender/seleksi dimulai;
x) Anggaran pemeliharaan rutin Jalan dengan cara swakelola telah bisa
dicairkan pada bulan Februari pada tahun berjalan dibuktikan dengan
SP2D, bukti lainnya yang sah (sesuai ketentuan);
xi) Pelaksanaan pemeliharaan rutin jalan dengan cara swakelola (jika ada)
telah dimulai pelaksanaanya pada bulan Maret pada tahun berjalan
dengan dibuktikan ada laporan pelaksanaan kegiatan dan foto yang
bertanggal;
xii) Telah merencanakan Tambalan Cepat Mantap hasil penelitian
Pusjatan (Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan Ditjen Bina
Marga) minimal 5% dari Panjang jalan untuk pekerjaan pemeliharaan
rutin PHJD
xiii) Penambahan klausul dalam dokumen kontrak yaitu: Pembayaran
Prestasi Pekerjaan Pemeliharaan Berkala, Rehabilitasi dan
Peningkatan Jalan tidak dapat dilaksanakan (ditangguhkan) jika
pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Rutin (PR), Rutin Kondisi (RK)
dan Backlog Minimum/Holding Treatment/Penunjangan (HT)
tidak/belum dilaksanakan sesuai Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang
telah disetujui oleh PPK dan Direksi Teknik. Batas keterlambatan
maksimum 5% terhadap Jadwal Pelaksanaan dari masing-masing
lingkup penanganan untuk semua segmen (PR, RK dan HT).
60
xiv) Dinas PU Provinsi telah menyampaikan usulan E-Katalog Daerah untuk
pekerjaan “Pemeliharaan Rutin Jalan” kepada Sekretaris Daerah dan
UKPBJ Provinsi;
xv) Surat Pernyataan Kepala Daerah tentang Komitmen Pemerintah
Provinsi/Kabupaten untuk menerapkan pendekatan kesetaraan gender
dalam program PHJD dan Rencana Aksi GESI (GAP), dengan
berkoordinasikan dengan Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan
Perempuan (format pada Lampiran 16 dan 17 di bagian 8 PMM);
xvi) Laporan kegiatan rapat bulanan Januari-Februari tahun berjalan dari
Tim Pengendali Percepatan Pemeliharaan Jalan (TP3J) sesuai bidang
tugasnya;
xvii) Pemenuhan minimal 5 staf teknik Dinas PU dengan 3 staf tidak
merangkap di jabatan struktural dan khusus menangani PHJD dan
mulai aktif paling lambat 2 bulan sejak tanggal SPPH diterbitkan oleh
Kemenkeu sesuai surat pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda).
xviii) Anggaran konsultan supervisi untuk pengawasan pelaksanaan
pekerjaan fisik PHJD minimal 3% dari nilai konstruksi telah dianggarkan
dan ada bukti DPA/bukti pengumuman di SPSE untuk tahun berjalan.
xix) Dokumen lingkungan dan izin lingkungan untuk kontrak paket
pemeliharaan berkala dan rehabilitasi tahun berjalan telah disetujui
oleh instansi yang berwenang;Foto dilengkapi dengan koordinat/ STA,
tanggal pengambilan, nama paket dengan interval maksimal 100 meter
yang menggambarkan kondisi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan
rehabilitasi, pemeliharaan berkala, BMW dan pemeliharaan rutin.
xx) Dinas PU telah mencantumkan di dalam dokumen tender ketentuan
sebagai berikut :
• Penyedia jasa mempunyai kinerja atau performance baik, tidak
pernah terkena rapat pembuktian Tingkat III (show cause meeting)
dan denda keterlambatan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir
selama menangani paket-paket proyek jalan provinsi/kabupaten
• Penyedia jasa telah memberikan data yang benar tentang kontrak
yang sedang berjalan, kapasitas cash flow, jenis dan kapasitas
peralatan, perhitungan kapasitas produksi untuk peralatan utama
yang akan digunakan untuk kontrak tunggal/multi kontrak,
kualifikasi minimum untuk personel utama.
4. Dinas Pariwisata
i) Data untuk jumlah wisatawan yang berkunjung di lokasi KSPN tahun
lalu (data terbaru setahun sebelum tahun berjalan pelaksanaan PHJD);
ii) Data tentang pendapatan bidang pariwisata dari restribusi masuk ke
lokasi wisata, pajak hotel, restoran, dll tahun yang lalu (data terbaru
setahun sebelum tahun berjalan pelaksanaan PHJD);
iii) Pembuatan Rencana Kerja Pembinaan Pokdarwis secara terinci.
iv) FTKP yang terdiri dari unsur OPD terkait, swasta dan masyarakat
sudah dibentuk oleh Kepala Daerah, ada SK dan tersedianya program
kerja.
61
5. Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ)
i) Telah mengikuti pelatihan tentang tender untuk pekerjaan konstruksi
dan seleksi konsultan yang telah dilaksanakan oleh tim Setjen
Kementerian PUPR sebelum proses pelaksanaan tender/seleksi
dimulai
ii) Penambahan klausul dalam dokumen lelang dan draft kontrak yaitu:
Pembayaran Prestasi Pekerjaan Pemeliharaan Berkala, Rehabilitasi
dan Peningkatan Jalan tidak dapat dilaksanakan (ditangguhkan) jika
pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Rutin (PR), Rutin Kondisi (RK)
dan Backlog Minimum/Holding Treatment/Penunjangan (HT)
tidak/belum dilaksanakan sesuai Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang
telah disetujui oleh PPK dan Direksi Teknik. Batas keterlambatan
maksimum 5% terhadap Jadwal Pelaksanaan dari masing-masing
lingkup penanganan untuk semua segmen (PR, RK dan HT).
iii) UKPBJ Provinsi telah mendapatkan SK Pokja untuk proses E-Katalog
Daerah untuk pekerjaan “Pemeliharaan Rutin Jalan” dari Sekretaris
Daerah.
B. Verifikasi usulan atas usulan rencana penggunaan dana insentif Bagian 3 untuk
peningkatan kinerja institusi meliputi:
i) Verifikasi atas capaian yang dipersyaratkan untuk institusi sesuai
uraian butir A.1-A.4.;
ii) Verifikasi atas rencana penggunaan uang insentif Bagian 3 untuk
peningkatan kinerja institusi/governance;
iii) Verifikasi atas realisasi penggunaan uang insentif Bagian 2.
62
iii) Laporan Triwulan II (April-Juni) berisi: notulen rapat bulanan, laporan
layanan keluhan masyarakat termasuk klasifikasi gender dengan
sarana media sosial, telepon, SMS atau sarana lainnya telah
ditindaklanjuti paling sedikit 70% dari jumlah keluhan, Musrenbang dan
telah dipublikasikan di website FLLAJ;
iv) Website FLLAJ telah operasional secara mandiri dan tidak digabung
atau menginduk dengan OPD lain serta telah dimutakhirkan untuk
status bulan Juni;
v) FLLAJ/Pokja telah melaksanakan rapat bulanan untuk bulan April, Mei,
Juni, tersedia agenda dan notulen rapat;
vi) Website FLLAJ telah menampilkan minimal 40 data terkait informasi
proyek (1 paket untuk setiap PPK) sebagaimana mengacu pada
panduan Construction Sector Transperency (CoST) dan
mensosialisasikannya kepada masyarakat pada saat konsultasi publik
yang dibuktikan dengan adanya laporan kegiatan.
3. Dinas PU Provinsi/Kabupaten
i) Pemerintah Provinsi/Kabupaten telah melaksanakan kewajiban untuk
pembayaran uang muka atas kontrak paket PHJD kepada pihak ketiga;
ii) Surat pernyataan tertulis dari Kepala Dinas PU Provinsi/Kabupaten
menyatakan DPU menuntut hasil kualitas yang memenuhi syarat
sesuai ketentuan dokumen kontrak. Kegagalan memenuhi hasil
kualitas yang memenuhi syarat, akan menyebabkan sanksi kepada
PPK, konsultan supervisi, dan kontraktor;
iii) Telah melaksanakan konsultasi publik untuk semua pekerjaan kontrak
PHJD, beberapa swakelola, dan minimum 2 (dua) non PHJD dengan
nilai kontrak terbesar yang telah terkontrak dan disertai laporan;
iv) PPK, staf Dinas PU, kontraktor dan konsultan supervisi telah mengikuti
pelatihan bidang pengawasan dan pelaksanaan sebelum pekerjaan
jalan dimulai;
v) Melakukan survei kondisi dan inventori jalan provinsi/kabupaten
sebagai masukan program P/KRMS tahun berikutnya yang
dilaksanakan oleh staf DPU dibuktikan dengan adanya laporan
kegiatan;
vi) Konsultan supervisi, kontraktor, dan PPK telah melaksanakan
pertemuan lapangan (site meeting) bulanan dengan bukti notulen rapat;
vii) PPK telah menerbitkan penyerahan delegasi kewenangan kepada
konsultan supervisi paling lambat 7 hari sejak tanggal mulai kerja;
viii) Surat Keputusan Gubernur untuk penetapan Tim Katalog dan Tim
Kelompok Kerja (Pokja) Katalog dari unsur DPU Provinsi, UKPBJ dan
unsur terkait lainnya untuk melaksanakan proses E-Katalog telah
diterbitkan (untuk Dinas PU Provinsi);
ix) Laporan kegiatan rapat bulanan April-Juni tahun berjalan dari Tim
Pengendali Percepatan Pemeliharaan Jalan (TP3J) sesuai bidang
tugasnya.
x) Peraturan Gubernur/Bupati tentang Penggunaan P/KRMS telah
ditetapkan
63
ii) Dinas Pariwisata melakukan pertemuan dengan Pokdarwis dalam
rangka pembinaan minimum 1 (satu) kali pada semester pertama,
dibuktikan dengan notulen rapat dan daftar hadir;
iii) Pokdarwis telah melakukan pertemuan minimum triwulan yang
dibuktikan dengan notulen rapat dan daftar hadir.
64
iii) Telah dilaksanakan sosialisasi Pedoman Standar Operasil kepada
seluruh anggota FLLAJ dan tersedia laporan pelaksanaan kegiatan
sosialisasi;
iv) FLLAJ/Pokja telah melaksanakan rapat bulanan untuk bulan Juli-
Oktober tersedia agenda dan notulen rapat;
v) FLLAJ telah melaksanakan review dan memberikan masukan atas
hasil P/KRMS untuk Usulan Program Tahun Anggaran berikutnya dan
ada laporannya;
vi) Program kerja FLLAJ untuk Tahun berikutnya telah tersedia dan telah
diusulkan kepada Bappeda;
vii) FLLAJ, sebagai independen asesor, telah melaksanakan monitoring
atas paket kontrak PHJD termasuk pemeliharaan rutin dengan
swakelola dan tersedia laporan;
viii) Pemuktahiran website FLLAJ yang independen terkait penayangan
minimal 40 data terkait informasi proyek (1 paket untuk setiap PPK)
sebagaimana mengacu pada panduan Construction Sector
Transparency (CoST) dan mensosialisasikannya kepada masyarakat
pada saat konsultasi publik yang dibuktikan dengan adanya laporan
kegiatan (bila ada);
ix) FLLAJ bersama Dinas Perhubungan, Kepolisian, dan DPU menyusun
rencana penanganan lokasi rawan kecelakaan/lokasi blackspot sesuai
data kecelakaan 2-3 tahun sebelumnya (data terkini) dan akan
diusulkan ke Musrenbang pada tahun berikutnya
3. Dinas PU Provinsi/Kabupaten
i) Monitoring keberadaan staf teknik Dinas PU sesuai surat pernyataan
Sekda masih bertugas di Dinas PU;
ii) Staf Dinas PU Provinsi/Kabupaten, FLLAJ staf Konsultan bidang
perencanaan dan program telah mengikuti pelatihan P/KRMS;
iii) Telah melaksanakan survey kondisi jalan di seluruh jaringan jalan
provinsi/kabupaten sebagai masukan program P/KRMS tahun
berikutnya;
iv) Operasional P/KRMS untuk perencanaan, program dan anggaran
sudah sepenuhnya di laksanakan oleh staf DPU yang dibuktikan
dengan adanya laporan kegiatan;
v) Hasil P/KRMS sebagai dasar Usulan Program Tahun Anggaran
berikutnya telah tersedia serta telah dikonsultasikan dengan Bappeda
dan FLLAJ. Hasil P/KRMS tersebut dipublikasikan di website resmi
Pemerintah Provinsi/Kabupaten dan FLLAJ;
vi) Hasil P/KRMS sebagai dasar Usulan Program Tahun Anggaran
berikutnya telah disetujui oleh Bappeda;
vii) Desain Teknik Terinci/Detailed Engineering Design (DED) dan
dokumen lingkungan untuk program tahun anggaran berikutnya telah
dimulai paling lambat September di tahun program berjalan dan
hasilnya telah disampaikan di konsultasi publik dalam masa
pelaksanaan DED ;
viii) Informasi kegiatan PHJD dan non PHJD, alokasi dana, lokasi untuk
penanganan jalan tahun berjalan dan progres fisik dan keuangan telah
dimutakhirkan di website resmi Pemerintah Provinsi/Kabupaten dan
FLLAJ;
65
ix) Setiap perubahan kontrak harus ada dokumen justifikasi teknis melalui
Panitia Peneliti Kontrak;
x) Kontrak payung untuk “Pemeliharaan Rutin Jalan” sudah
ditandatangani oleh Sekda Provinsi dan tercantum dalam E-Katalog
(untuk Dinas PU Provinsi);
xi) Laporan kegiatan bulan Juli-Oktober tahun berjalan dari Tim
Pengendali Percepatan Pemeliharaan Jalan (TP3J) sesuai bidang
tugasnya;
xii) Konsultan supervisi, kontraktor dan PPK telah melaksanakan
pertemuan lapangan (site meeting) bulanan dengan bukti notulen rapat;
xiii) PPK telah mengeluarkan surat peringatan/sanksi kepada konsultan
supervisi dan kontraktor terkait kinerja pekerjaan yang kurang
memuaskan, terlambat atau yang menyimpang dari ketentuan yang
berlaku/dokumen kontrak;
xiv) Pemantauan Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial/Gender Equality
and Social Inclusion (GESI) PHJD untuk kegiatan sosialisasi,
penyadaran atau konsultasi publik PHJD yang dibuktikan dengan
adanya laporan kegiatan (format pada Lampiran 18 di bagian 8 PMM),
dengan berkoordinasikan dengan Dinas Sosial dan Dinas
Pemberdayaan Perempuan ;
xv) Melaksanakan sosialisasi lokasi dan mitigasi bencana alam kepada
masyarakat di lokasi rawan bencana alam bersama Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) dan OPD terkait lainnya.
xvi) Telah menyusun Rencana Umum Jaringan Jalan Jangka Menengah (5
Tahun) Provinsi/Kabupaten dan telah disahkan oleh Kepala Daerah.
xvii) Foto dilengkapi dengan koordinat/ STA, tanggal pengambilan, nama
paket dengan interval maksimal 100 meter yang menggambarkan
kondisi 100% sebelum pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi,
pemeliharaan berkala, BMW dan pemeliharaan rutin.
xviii) Telah menggunakan Tambalan Cepat Mantap hasil penelitian Pusjatan
(Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan Ditjen Bina Marga) minimal
5% dari Panjang jalan untuk pekerjaan pemeliharaan rutin PHJD
4. Dinas Pariwisata
i) Telah melakukan kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja Pembinaan
Pokdarwis dibuktikan dengan dokumentasi dan laporan sesuai dengan
format pada Lampiran 20 di bagian 8 PMM;
ii) Usulan Rencana Kerja Pembinaan Pokdarwis tahun n+1.
iii) Telah disusun draft Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Daerah (RIPPDA) dan telah diusulkan ke dalam Program Legislasi
Daerah (Prolegda) tahun n+1.
B. Verifikasi usulan pencairan sisa dana insentif atas usulan rencana penggunaan
dana insentif Bagian 4 untuk peningkatan kinerja institusi meliputi:
i) Verifikasi atas usulan rencana penggunaan dana hibah untuk insentif
institusi Bagian 4 yang telah dicapai sesuai persyaratan untuk institusi
sesuai uraian butir A.1-A.4.;
ii) Nilai insentif institusi dapat diajukan setinggi-tingginya 50% dana hibah
untuk insentif institusi dan akan dikurangi satu per jumlah output yang
tercantum dalam bagian A dari nilai Insentif yang diajukan untuk setiap
output yang tidak terpenuhi/tercapai;
66
iii) Verifikasi atas realisasi penggunaan uang insentif Bagian 3.
67
pemilik utilitas umum) dengan jumlah personil yang ramping dan efektif
sudah disahkan. Ketua Kelompok Kerja/Pokja FLLAJ dari unsur non-
pemerintah dan anggota Kelompok Kerja/Pokja berasal dari anggota
FLLAJ;
ii) Program kerja FLLAJ untuk tahun berjalan telah diumumkan di website
FLLAJ;
iii) FLLAJ/Pokja telah melaksanakan rapat bulanan untuk bulan Januari,
Februari dan Maret tahun berjalan, tersedia agenda dan notulen rapat;
iv) Laporan Triwulan I (Januari-Maret) berisi: notulen rapat bulanan,
laporan layanan keluhan masyarakat termasuk klasifikasi gender
dengan sarana media sosial, telepon, SMS atau sarana lainnya telah
ditindaklanjuti paling sedikit 90% dari jumlah keluhan dan telah
dipublikasikan di website FLLAJ.
3. Dinas PU Provinsi/Kabupaten
i) PPK konsultan supervisi dan konstruksi paket PHJD dan non PHJD
berbasis kewilayahan, telah digabung dan ditetapkan melalui Surat
Keputusan Kepala Dinas atau pejabat yang berwenang;
ii) Setiap paket konsultan supervisi untuk menangani pengawasan paket
PHJD telah terkontrak;
iii) Usulan program pemeliharaan rutin tahun berjalan di luar penanganan
berkala dan rehabilitasi telah tercantum didalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran/DPA, ada Rencana Anggaran Biaya dan
dokumen anggaran APBD telah ditetapkan dan disahkan sesuai
ketentuan;
iv) Informasi Tahun Anggaran yang sedang berjalan, untuk alokasi dana
dan lokasi untuk penanganan jalan telah diumumkan di website resmi
Pemerintah Provinsi/Kabupaten dan FLLAJ;
v) Dinas PU Provinsi/Kabupaten telah mengikuti kegiatan pelatihan tahun
berjalan yang dilaksanakan oleh tim Setjen Kementerian PUPR c.q.
Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah (PFID) sesuai jadwal yang
ditentukan;
vi) Penandatanganan kontrak untuk paket PHJD tahun berjalan atas
pekerjaan rehabilitasi dan berkala sudah terkontrak 100% dari jumlah
paket;
vii) PPK, konsultan supervisi, dan kontraktor telah menandatangani Pakta
Integritas untuk setiap kontrak paket dalam satu halaman yang sama;
viii) Konsultan supervisi, kontraktor dan PPK telah melaksanakan
pertemuan lapangan (site meeting) bulanan dengan bukti notulen rapat;
ix) Telah mengikuti pelatihan tentang tender untuk pekerjaan konstruksi
dan seleksi konsultan yang telah dilaksanakan oleh tim Setjen
Kementerian PUPR c.q. Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah (PFID)
sebelum proses pelaksanaan tender/seleksi dimulai;
x) Penambahan klausul dalam dokumen kontrak yaitu: Pembayaran
Prestasi Pekerjaan Pemeliharaan Berkala, Rehabilitasi dan
Peningkatan Jalan tidak dapat dilaksanakan (ditangguhkan) jika
pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Rutin (PR), Rutin Kondisi (RK)
dan Backlog Minimum/Holding Treatment/Penunjangan (HT)
tidak/belum dilaksanakan sesuai Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang
telah disetujui oleh PPK dan Direksi Teknik. Batas keterlambatan
68
maksimum 5% terhadap Jadwal Pelaksanaan dari masing-masing
lingkup penanganan untuk semua segmen (PR, RK dan HT).
xi) Pemeliharaan rutin jalan dengan menggunakan E-Katalog telah dimulai
pada bulan Januari yang dibuktikan dengan laporan pelaksanaan;
xii) Dinas PU Provinsi dan Kabupaten telah menggunakan E-Katalog
Daerah sebagai kontrak payung untuk “Pemeliharaan Rutin Jalan”;
xiii) Telah merencanakan Tambalan Cepat Mantap hasil penelitian
Pusjatan (Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan Ditjen Bina
Marga) minimal 10% dari Panjang jalan untuk pekerjaan pemeliharaan
rutin PHJD;
xiv) Laporan kegiatan rapat bulanan Januari-Februari tahun berjalan dari
Tim Pengendali Percepatan Pemeliharaan Jalan (TP3J) sesuai bidang
tugasnya.
xv) Dokumen lingkungan dan izin lingkungan untuk kontrak paket
pemeliharaan berkala dan rehabilitasi tahun berjalan telah disetujui
oleh instansi yang berwenang;
xvi) Surat Pernyataan Kepala Daerah tentang Komitmen Pemerintah
Provinsi/Kabupaten untuk menerapkan pendekatan kesetaraan gender
dalam program PHJD dan Rencana Aksi GESI (GAP), dengan
berkoordinasikan dengan Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan
Perempuan (format pada Lampiran 16 dan 17 di bagian 8 PMM);
Kecuali Provinsi Jawa Timur mengikuti butir B.ivFoto dilengkapi dengan
koordinat/ STA, tanggal pengambilan, nama paket dengan interval
maksimal 100 meter yang menggambarkan kondisi 0% sebelum
pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi, pemeliharaan berkala, BMW dan
pemeliharaan rutin.
xvii) Dinas PU telah mencantumkan di dalam dokumen tender ketentuan
sebagai berikut :
• Penyedia jasa mempunyai kinerja atau performance baik, tidak
pernah terkena rapat pembuktian Tingkat III (show cause meeting)
dan denda keterlambatan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir
selama menangani paket-paket proyek jalan provinsi/kabupaten
• Penyedia jasa telah memberikan data yang benar tentang kontrak
yang sedang berjalan, kapasitas cash flow, jenis dan kapasitas
peralatan, perhitungan kapasitas produksi untuk peralatan utama
yang akan digunakan untuk kontrak tunggal/multi kontrak,
kualifikasi minimum untuk personel utama.
4. Dinas Pariwisata
i) Data untuk jumlah wisatawan yang berkunjung di lokasi KSPN tahun
lalu (data terbaru setahun sebelum tahun berjalan pelaksanaan PHJD);
ii) Data tentang pendapatan bidang pariwisata dari restribusi masuk ke
lokasi wisata, pajak hotel, restoran, dll tahun yang lalu (data terbaru
setahun sebelum tahun berjalan pelaksanaan PHJD);
iii) Pembuatan Rencana Kerja Pembinaan Pokdarwis secara terinci.
69
5. Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ)
i) Telah mengikuti pelatihan tentang tender untuk pekerjaan konstruksi
dan seleksi konsultan yang telah dilaksanakan oleh tim Setjen
Kementerian PUPR sebelum proses pelaksanaan tender/seleksi
dimulai.
ii) Penambahan klausul dalam dokumen lelang dan draft kontrak yaitu:
Pembayaran Prestasi Pekerjaan Pemeliharaan Berkala, Rehabilitasi
dan Peningkatan Jalan tidak dapat dilaksanakan (ditangguhkan) jika
pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Rutin (PR), Rutin Kondisi (RK)
dan Backlog Minimum/Holding Treatment/Penunjangan (HT)
tidak/belum dilaksanakan sesuai Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang
telah disetujui oleh PPK dan Direksi Teknik. Batas keterlambatan
maksimum 5% terhadap Jadwal Pelaksanaan dari masing-masing
lingkup penanganan untuk semua segmen (PR, RK dan HT).
iii) Kontrak payung E-Katalog Daerah untuk “Pemeliharaan Rutin Jalan”
telah diterbitkan oleh Gubernur.
B. Verifikasi usulan atas usulan rencana penggunaan dana insentif Bagian 5 untuk
peningkatan kinerja institusi meliputi:
i) Verifikasi atas capaian atas persyaratan untuk Institusi sesuai uraian
butir A.1-A.4.;
ii) Verifikasi atas rencana penggunaan uang insentif Bagian 5 untuk
peningkatan kinerja institusi/governance;
iii) Verifikasi atas realisasi penggunaan uang insentif Bagian 4.
iv) Khusus untuk lokasi pilot PPRG yaitu Provinsi Jawa Timur telah
menyusun PPRG.
70
iv) Laporan Triwulan II (April-Juni) berisi: notulen rapat bulanan, laporan
layanan keluhan masyarakat termasuk klasifikasi gender dengan
sarana media sosial, telepon, SMS atau sarana lainnya telah
ditindaklanjuti paling sedikit 90% dari jumlah keluhan, musrenbang dan
telah dipublikasikan di website FLLAJ;
v) Website FLLAJ operasional secara mandiri dan tidak digabung atau
menginduk dengan OPD lain serta telah dimutakhirkan untuk status
bulan Juni;
vi) FLLAJ/Pokja telah melaksanakan rapat bulanan untuk bulan April, Mei,
Juni, terdapat agenda dan notulen rapat;
vii) Website FLLAJ telah menampilkan minimal 40 data terkait informasi
proyek (1 paket untuk setiap PPK) sebagaimana mengacu pada
panduan Construction Sector Transperency (CoST) dan
mensosialisasikannya kepada masyarakat pada saat konsultasi publik
yang dibuktikan dengan adanya laporan kegiatan.
3. Dinas PU Provinsi/Kabupaten
i) Pemerintah Provinsi/Kabupaten telah melaksanakan kewajiban untuk
pembayaran uang muka atas kontrak paket PHJD kepada pihak ketiga;
ii) Surat pernyataan tertulis dari Kepala Dinas PU menyatakan DPU
menuntut hasil kualitas yang memenuhi syarat sesuai ketentuan
dokumen kontrak. Kegagalan memenuhi hasil kualitas yang memenuhi
syarat, akan menyebabkan sanksi kepada PPK, konsultan supervisi,
dan kontraktor;
iii) Telah melaksanakan konsultasi publik untuk pekerjaan kontrak PHJD,
beberapa swakelola, dan minimum 3 (tiga) non PHJD dengan nilai
kontrak terbesar yang telah terkontrak dan disertai laporan;
iv) PPK, Staf Dinas PU, kontraktor, dan konsultan supervisi telah
mengikuti pelatihan bidang pengawasan dan pelaksanaan sebelum
pekerjaan jalan dimulai;
v) Melakukan survei kondisi dan inventori jalan provinsi/kabupaten
sebagai masukan program P/KRMS tahun berikutnya yang
dilaksanakan oleh staf DPU dibuktikan dengan adanya laporan
kegiatan;
vi) Konsultan supervisi, kontraktor dan PPK telah melaksanakan
pertemuan lapangan (site meeting) bulanan dengan bukti notulen rapat;
vii) PPK telah menerbitkan penyerahan delegasi kewenangan kepada
konsultan supervisi paling lambat 7 hari sejak tanggal mulai kerja;
viii) Laporan kegiatan rapat bulanan April-Juni tahun berjalan dari Tim
Pengendali Percepatan Pemeliharaan Jalan (TP3J) sesuai bidang
tugasnya.
71
B. Verifikasi usulan rencana penggunaan dana insentif Bagian 5 untuk peningkatan
kinerja institusi meliputi:
i) Verifikasi atas usulan rencana penggunaan dana hibah untuk insentif
institusi Bagian 5 yang telah dicapai sesuai persyaratan untuk Institusi
sesuai uraian butir A.1-A.4 Verifikasi Tahun III – Tahap I dan II.
ii) Nilai insentif institusi dapat diajukan setinggi-tingginya 50% dari nilai
hibah untuk insentif institusi dan akan dikurangi satu per jumlah output
yang tercantum dalam bagian A dari nilai Insentif yang diajukan untuk
setiap output Verifikasi Tahun III – Tahap I dan II yang tidak
terpenuhi/tercapai.
iii) Khusus untuk lokasi pilot PPRG yaitu Provinsi Jawa Timur telah mulai
melaksanakan PPRG.
72
iv) FLLAJ telah memberikan masukan atas hasil P/KRMS untuk Usulan
Program Tahun Anggaran berikutnya dan tersedia laporan dengan
substansi yang relevan;
v) Program kerja FLLAJ untuk tahun berikutnya telah tersedia dan telah
diusulkan kepada Bappeda;
vi) Dokumen RKPD dan KUA/PPAS berikutnya untuk kegiatan FLLAJ
telah disetujui Bappeda;
vii) FLLAJ telah melaksanakan monitoring atas paket kontrak PHJD
termasuk pemeliharaan rutin dengan swakelola dan tersedia laporan;
viii) Pemuktahiran website FLLAJ yang independen terkait penayangan
minimal 40 data terkait informasi proyek (1 paket untuk setiap PPK)
sebagaimana mengacu pada panduan Construction Sector
Transparency (CoST) dan mensosialisasikannya kepada
masyarakat/masyarakat adat pada saat konsultasi publik yang
dibuktikan dengan adanya laporan kegiatan (bila ada);
ix) FLLAJ telah menyusun draft rencana aksi keselamatan jalan.
3. Dinas PU Provinsi/Kabupaten
i) Monitoring keberadaan staf teknik Dinas PU sesuai surat pernyataan
Sekda masih bertugas di Dinas PU;
ii) Staf Dinas PU Provinsi/Kabupaten, FLLAJ staf konsultan bidang
perencanaan dan program telah mengikuti pelatihan P/KRMS;
iii) Telah melaksanakan survey kondisi jalan di seluruh jaringan jalan
provinsi/kabupaten sebagai masukan program P/KRMS tahun
berikutnya;
iv) Operasional P/KRMS untuk perencanaan, program dan anggaran
sudah sepenuhnya di laksanakan oleh staf DPU yang dibuktikan
dengan adanya laporan kegiatan;
v) Hasil P/KRMS sebagai dasar Usulan Program Tahun Anggaran
berikutnya telah tersedia serta telah dikonsultasikan dengan Bappeda
dan FLLAJ. Hasil P/KRMS tersebut dipublikasikan di website resmi
Pemerintah Provinsi/Kabupaten dan FLLAJ;
vi) Hasil P/KRMS sebagai dasar Usulan Program Tahun Anggaran
berikutnya telah disetujui oleh Bappeda;
vii) Dokumen RKPD dan KUA/PPAS berikutnya untuk kegiatan DPU telah
disetujui Bappeda;
viii) Desain Teknik Terinci/Detailed Engineering Design (DED) dan
dokumen lingkungan untuk program tahun anggaran berikutnya telah
dimulai paling lambat September di tahun program berjalan dan
hasilnya telah disampaikan di konsultasi publik dalam masa
pelaksanaan DED;
ix) Telah menggunakan Tambalan Cepat Mantap hasil penelitian Pusjatan
(Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan Ditjen Bina Marga) minimal
10% dari Panjang jalan untuk pekerjaan pemeliharaan rutin PHJD;
x) Informasi kegiatan PHJD dan non PHJD, alokasi dana, lokasi untuk
penanganan jalan tahun berjalan dan progres fisik dan keuangan telah
dimutakhirkan di website resmi Pemerintah Provinsi/Kabupaten dan
FLLAJ;
xi) Setiap perubahan kontrak harus ada dokumen justifikasi teknis melalui
Panitia Peneliti Kontrak;
73
xii) Laporan kegiatan bulan Juli-Oktober tahun berjalan dari Tim
Pengendali Percepatan Pemeliharaan Jalan (TP3J) sesuai bidang
tugasnya;
xiii) Konsultan supervisi, kontraktor dan PPK telah melaksanakan
pertemuan lapangan (site meeting) bulanan dengan bukti notulen rapat;
xiv) PPK telah mengeluarkan surat peringatan/sanksi kepada konsultan
supervisi dan kontraktor karena kinerja buruk dan/atau pekerjaan yang
menyimpang dari ketentuan dokumen kontrak;
xv) Pemantauan Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial/Gender Equality
and Social Inclusion (GESI) PHJD untuk kegiatan sosialisasi,
penyadaran atau konsultasi publik PHJD yang dibuktikan dengan
adanya laporan kegiatan (format pada Lampiran 18 di bagian 8 PMM),
dengan berkoordinasikan dengan Dinas Sosial dan Dinas
Pemberdayaan Perempuan ; Kecuali Provinsi Jawa Timur mengikuti
butir B.iv
xvi) Foto dilengkapi dengan koordinat/ STA, tanggal pengambilan, nama
paket dengan interval maksimal 100 meter yang menggambarkan
kondisi 100% sebelum pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi,
pemeliharaan berkala, BMW dan pemeliharaan rutin.
4. Dinas Pariwisata
i) Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPDA) telah
disahkan dalam bentuk Peraturan Daerah.
B. Verifikasi usulan pencairan sisa dana insentif atas usulan rencana penggunaan
dana insentif Bagian 6 untuk peningkatan kinerja institusi meliputi:
i) Verifikasi atas usulan rencana penggunaan dana hibah untuk Insentif
institusi Bagian 6 yang telah dicapai sesuai persyaratan untuk Institusi
sesuai uraian butir A.1-A.4.
ii) Nilai insentif institusi dapat diajukan setinggi-tingginya 50% dana hibah
untuk insentif institusi dan akan dikurangi satu per jumlah output yang
tercantum dalam bagian A dari nilai Insentif yang diajukan untuk setiap
output yang tidak terpenuhi/tercapai;
iii) Verifikasi atas realisasi penggunaan uang insentif Bagian 5.
iv) Khusus untuk lokasi pilot PPRG yaitu Provinsi Jawa Timur telah selesai
melaksanakan PPRG.
74
iii) Perhitungan nilai penggantian hibah insentif setinggi-tingginya
berdasarkan alokasi hibah insentif
iv) Nilai penggantian hibah sesuai hasil rekomendasi Tim Teknis dan
setinggi-tingginya adalah sejumlah nilai hibah yang tercantum dalam
SPPH dan PHD.
Mekanisme Pencairan untuk Insentif Peningkatan Kinerja Institusi adalah sebagai berikut:
1. Rencana penggunaan dana insentif intitusi;
2. Dokumen dan laporan yang harus dihasilkan sesuai ketentuan;
3. Surat rekomendasi dari Tim Teknis Setjen Kementerian PUPR untuk hasil verifikasi
pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan;
4. Dokumen pendukung lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang terkait dan
telah diuraikan di atas.
Tata cara penyaluran dana hibah PHJD dilakukan melalui mekanisme APBN dan APBD dan
akan diatur dalam PHD, sesuai denagn PP No.2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah dan PMK
224/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah, atau peraturan terkait yang berlaku.
Mekanisme pelaporan, pemantauan evaluasi hibah dilakukan melalui mekanisme yang diatur
dalam PHD dan sesuai peraturan perundang-undangan terkait hibah daerah dan tata cara
penyaluran hibah kepada Pemerintah Provinsi/Kabupaten.
75
5.5.1. Pelaporan
DJPK c.q. Direktorat Dana Transfer Khusus dan/atau Setjen Kementerian PUPR melakukan
pemantauan atas pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana hibah yang dilakukan
Pemerintah Provinsi/Kabupaten. Selain itu, Tim Teknis akan melakukan pemantauan pada
waktu-waktu tertentu.
Kegiatan monitoring akan dilakukan oleh Tim Pemerintah yang antara lain mencakup:
• Kemajuan pekerjaan dan kualitas hasil pekerjaan sesuai skema PHJD setiap enam
bulan sekali;
• Evaluasi tahunan setiap akhir tahun, untuk melihat dampak kegiatan;
• Pelaporan hasil pelaksanaan program hibah.
5.5.3. Evaluasi
• DJPK c.q. Direktorat Dana Transfer Khusus dan/atau Setjen Kementerian PUPR
melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan dan penggunaan
dana hibah yang dilakukan Pemerintah Provinsi/Kabupaten.
• Pemerintah juga melakukan evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan kegiatan (mid-
term review) yang akan dilaksanakan pada setiap bulan, untuk digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk penyesuaian besaran dana Hibah. Kegiatan evaluasi
antara lain mencakup:
a) Kinerja FLLAJ dan perannya dalam kegiatan pengelolaan jalan serta
mendorong tingkat partispasi/keterlibatan masyarakat;
b) Jumlah wisatawan yang datang, lama waktu tinggal, dll yang bermuara pada
peningkatan pendapatan Pemerintah Provinsi/Kabupaten dari sektor
pariwisata;
c) Panjang ruas jalan/koridor dan tingkat kemantapan jalan yang sudah dicapai
oleh Pemerintah Provinsi/Kabupaten dibandingkan dengan jumlah panjang
jalan/koridor yang harus ada dan target kemantapan jalan yang ingin dicapai
oleh Pemerintah Provinsi/Kabupaten.
d) Kemajuan yang dicapai Pemerintah Provinsi/Kabupaten berkenaan dengan
pinjaman perbankan, baik melalui skema Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2009 atau skema perbankan umum;
e) Kemajuan yang dicapai Pemerintah Provinsi/Kabupaten berkenaan dengan
rencana kerja sama dengan swasta.
76
6. PRASYARAT PROGRAM
Untuk mendapatkan suatu hasil program yang berdaya guna, berkesinambungan, akuntabel,
transparan, efektif, dan efisien, untuk itu PHJD mempersyaratkan adanya beberapa ketentuan
dan kerangka/framework antara lain seperti diuraikan dibawah ini:
Setiap kegiatan penanganan jalan (pemeliharaan berkala, rehabilitasi, dan peningkatan jalan)
memerlukan dokumen lingkungan (Amdal/ UKL-UPL/ DELH/DPLH) mengacu kepada UU No.
32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Permen LH No.
16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, Permen LHK Nomor P
102/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang telah Memiliki Izin Usaha dan/atau
Kegiatan tetapi belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup,
Untuk menentukan perlunya dokumen lingkungan dapat dilihat pada alur proses penyaringan
lingkungan di Gambar 2.
Gambar 2 Alur Proses Penyaringan Lingkungan
Setiap kegiatan penanganan jalan yang diusulkan tidak memerlukan pembebasan tanah atau
tanah sudah tersedia.
Jika terdapat utilitas pada RUMAJA (Ruang Manfaat Jalan) rencana kegiatan tahun
berikutnya, agar dikoordinasikan dan ditangani segera supaya tidak mengganggu pekerjaan
77
konstruksi dan tidak berpotensi menimbulkan kecelakaan dan meningkatkan keparahan
korban.
Dalam mendukung Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA) maka akan
ditanam pohon di sepanjang kiri kanan jalan 40 pohon per kilometer di daerah efektif dan
dapat ditanam di lokasi lain di ruas paket kontrak tersebut dan jenis pohon sesuai Permen PU
Nomor 05/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penanaman Pohon pada Sistem Jaringan Jalan.
Apabila diperlukan pembebasan tanah, pelaksanannya harus mengikuti Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum dan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Surat Edaran Menteri
PUPR Nomor 12/SE12/M/2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengelolaan
Lingkungan, Pengadaan Tanah, dan/atau Relokasi, dan Penanganan Masyarakat Adat (MA).
Selain itu tanah sudah harus tersedia sebelum program penanganan jalan diusulkan.
6.1.1. Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki laki dan perempuan untuk memperoleh
kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi
dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan serta kesamaan
dalam menikmati hasil pembangunan.
Di dalam PHJD perihal kesetaraan gender dilakukan sejak tahap perencanaan sampai
dengan pelaksanaan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang
Pengarus Utamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan Nasional dan Keputusan Menteri
PUPR No.134/KPTS/M/2011 tentang Pembentukan PUG Kementrian PUPR, serta peraturan
terkait lainnya. Strategi yang dibangun sudah memasukan aspek gender dalam tahapan
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan.
Pengarusutamaan Gender (PUG) diartikan sebagai strategi yang dibangun untuk
mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional
yang memperhatikan kualitas hidup, pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan
laki-laki dan perempuan termasuk anak-anak, pemuda, lansia, penyandang disabilitas,
kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, serta kelompok rentan lainnya secara adil dan
setara. (Sumber: Renstra Kementerian PUPR 2020-2024).
Selain itu, Kementerian PUPR telah memperhatikan dan menerapkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 119/PMK.02/2009 tentang Perencanaan dan Penganggaran Responsif
Gender (PPRG). PUPR sedang mengembangkan Road Map Pelaksanaan Pengarusutamaan
Gender (PUG) 2020-2024.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain sebagai berikut:
• Memberikan kesempatan yang sama untuk pekerja tanpa melihat perbedaan gender
dimana hal ini akan dicantumkan dalam dokumen lelang, kontrak dan swakelola dan
diimplementasikan.
• Memberikan upah dan gaji yang sama bagi pekerja tanpa melihat perbedaan gender
untuk jenis pekerjaan dan jabatan yang sama/setara.
• Mendorong Konsultasi Publik dan kegiatan FLLAJ untuk dihadiri oleh 30% peserta
perempuan dan konsultasi ini melibatkan penyandang disabilitas.
78
• Meningkatkan kesadaran kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam pelaksanaan
proyek dan kegiatan PHJD, contohnya pada saat sebelum serah terima pekerjaan
melibatkan penyandang disabilitas untuk uji coba menggunakan prasarana.
Kegiatan tersebut diatas dicantumkan ke dalam Rencana Aksi GESI PHJD (Lampiran 17 –
Format Rencana Aksi GESI PHJD).
Untuk lokasi pilot PPRG di Provinsi Jawa Timur mengikuti panduan yang ada dalam Lampiran
34.
6.1.2. Penanganan Penyandang Disabilitas
Program PHJD mencakup untuk penanganan dan penyediaan fasilitas bagi orang yang
mempunyai keterbatasan untuk dapat mengakses ke infrastruktur jalan khususnya bagi
penyandang disabilitas. Kegiatan untuk hal tersebut meliputi:
1. Konsultasi publik dengan kelompok disabilitas. Pertemuan dengan pemangku
kepentingan dengan melibatkan penyandang disabilitas guna penyiapan konsep
manual fasilitas penyandang disabilitas (tunanetra dan tunadaksa).
2. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia penyelenggara jalan terkait konsep
fasilitas penyandang disabilitas, antara lain:
a) Implementasi prinsip desain yang ramah terhadap kebutuhan penyandang
disabilitas mengacu kepada ketentuan Kementerian PUPR.
b) Pelatihan peningkatan kapasitas tentang prinsip desain dan fitur desain
fasilitas penyandang disabilitas bagi pemangku kepentingan terkait
(Pemerintah, sektor swasta, penyandang disabilitas dan masyarakat umum).
3. Implementasi dan percontohan atas aplikasi desain standar, antara lain:
a) Jalan perkotaan tertentu menjadi percontohan aplikasi desain standar yang
untuk berikutnya dapat di replikasi ditempat lainnya.
b) Indentifikasi permasalahan akses di jalan antarkota dimana desain desain
standar dapat diterapkan.
4. Monitoring untuk aplikasi desain standar, mencakup:
a) Pengawasan yang intens atas pekerjaan swakelola dan kontrak untuk
memastikan desain desain standar dan spesifikasi diterapkan.
79
b) Verifikasi hasil pekerjaan akan dilakukan pengecekan apakah desain dan
spesifikasi sudah diterapkan dalam proyek yang terkait.
Regulasi terkait penyandang disabilitas, sebagai berikut:
Semua pekerjaan dan jasa yang didanai melalui PHJD harus mematuhi peraturan yang ada
di Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Sebagaimana dimaksud dalam peraturan
ini, anak adalah orang dengan umur di bawah 18 (delapan belas) tahun. Semua konsultan,
kontraktor, konsultan supervisi, sub-kontraktor, pemasok atau pihak lain yang terlibat dalam
kegiatan yang dilakukan melalui PHJD karena itu harus memastikan bahwa semua staf yang
dipekerjakan, baik secara permanen atau sementara, yang berusia 18 (delapan belas) tahun
atau lebih. Tidak ada pengecualian yang bisa dipertimbangkan (zero tolerance).
Tindakan-tindakan berikut harus dilaksanakan untuk melindungi anak-anak dari eksploitasi
ekonomi:
• PIU akan melaksanakan desimenasi atas ketentuan yang relevan dari undang-undang
yang berkaitan dengan perlindungan anak di semua pertemuan pra-kontrak konstruksi
yang melibatkan PPK, kontraktor dan konsultan supervisi.
• PIU harus menjamin ketentuan perlindungan anak dan langkah-langkah yang harus
dilaksanakan dengan memastikan desimenasi di semua kegiatan konsultasi publik.
• Dinas PU melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak di
tingkat provinsi/kabupaten dalam melaksanakan pelatihan tentang perlindungan anak
kepada PPK, kontraktor dan konsultan supervisi sebelum dimulainya pekerjaan untuk
setiap kontrak.
• Semua dokumen tender/kontrak yang dikeluarkan oleh Dinas PU mencantumkan
persyaratan tentang tenaga kerja adalah umur 18 (delapan belas) tahun atau lebih.
• Konsultan Supervisi memiliki tanggung jawab utama untuk memantau kepatuhan
terhadap peraturan Perlindungan Anak di lapangan, dan semua yang terlibat dalam
PHJD memiliki kewajiban untuk melaporkan setiap masalah perlindungan anak jika
ada.
• Dinas PU atau instansi terkait akan menjatuhkan sanksi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku untuk pelanggaran peraturan perlindungan anak.
• Pelanggaran terhadap ketentuan perlindungan anak, dikenakan sanksi sesuai
ketentuan perundangan yang berlaku.
80
6.1.4. Pelibatan Masyarakat Sipil
Sesuai Peraturan Menteri PU No.1/PRT/M/2012 tentang pedoman peran masyarakat dalam
penyelenggaraan jalan maka Pelibatan Masyarakat Sipil/Civil Society Engagement (CSE)
penting dalam pembangunan jalan dan konsultasi publik agar hasil lebih efektif, responsif,
transparan dan akuntabel. Khususnya kelompok masyarakat sipil lokal di wilayah proyek
pembangunan dilaksanakan. Pelibatan organisasi masyarakat sipil dapat membantu
masyarakat menyuarakan kebutuhannya, sehingga pembangunan lebih responsif
mengakomodir kebutuhan mereka-termasuk kebutuhan gender yang berbeda dan
pembangunan lebih inklusif. Pelibatan masyarakat termasuk namun tidak terbatas dalam :
- Sosialisasi dan Konsultasi Publik dalam pemeliharaan berkala dan rehabilitasi.
- Partisipasi masyarakat dan organisasi masyarakat sipil dalam kegiatan Forum Lalu
Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ), hal-hal lain yang terkait dengan lingkungan, sosial,
gender.
81
No Unsur/Sub-Unsur SPIP Parameter Contoh Penerapan
• Pimpinan/pelaku PBJ menilai
risiko dan memahami tujuan
pengendalian intern PBJ.
Struktur organisasi • Pemerintah Provinsi/Kabupaten • Penyusunan dan
sesuai kebutuhan, membentuk Unit Kerja implementasi Perkada
Pengadaan Barang/Jasa tentang pembentukan
(UKPBJ) mandiri dengan UKPBJ sesuai dengan
pegawai yang tidak merangkap Perka LKPP No 14 Tahun
dengan jabatan atau tugas lain 2018 tentang UKPBJ
Delegasi wewenang dan • Ada kebijakan yang mengatur • Peraturan Kepala Daerah
tanggung jawab, terkait pendelegasian wewenang tentang pendelegasian
dan tanggung jawab wewenang dan tanggung
jawab terkait PHJD
Kebijakan pembinaan • Ada kebijakan pembinaan SDM • Pola rekruitment SDM
SDM, yang dilaksanakan dan pelaku PBJ harus
dievaluasi secara berkala mempertimbangkan
syarat-syarat yang diatur
dalam peraturan dan
kompetensi jabatan, serta
integritas SDM.
• Adanya SOP dan
transparansi proses
recruitment SDM pelaku
PBJ
Peran APIP yang efektif, • Aparat Pengawasan Intern • Peran serta Itjen,
dan Pemerintah ikut berperan dalam Inspektorat
mengawal keberhasilan program Provinsi/Kota/Kab
Hubungan kerja yang • Terjalin hubungan kerja yang • Rekonsilasi data
baik. baik dengan instansi yang ada keuangan yang dilakukan
kaitannya dengan secara berkala.
penganggaran, keuangan dsb
2 Penilaian Risiko
Identifikasi risiko • Terdapat peta risiko dan rencana Contoh Risiko PBJ:
Analisis risiko tindak pengendaliannya • Mark-up anggaran PBJ
• Risiko PBJ ada pada setiap • Penentuan anggaran PBJ
tahapannya, yaitu pada tahap tidak didasarkan pada
Perumusan kebijakan (PK), perhitungan teknis yang
Perencanaan pengadaan (PU), memadai
Persiapan pengadaan dan • Penyusunan Harga
persiapan pemilihan (PDP), Perkiraan Sendiri (HPS)
Pelaksanaan pemilihan penyedia yang tidak profesional
(PPP), Pelaksanaan kontrak
(PK), Penyelesaian dan serah
terima barang/jasa (PSB),
Pemanfaatan hasil PBJ (PHP)
3 Kegiatan Pengendalian
Review kinerja, • Pengendalian yang diperlukan • SOP/manual atas review
Pembinaan SDM, untuk mengatasi risiko pada spesifikasi teknis
Pengendalian Sistem tahap Perumusan Kebijakan • Penyusunan SOP/manual
Informasi, (PK), Perencanaan Pengadaan HPS
Pengendalian fisik aset, (PU), Persiapan Pengadaan dan • Penyusunan dokumen
Penetapan dan Review Persiapan Pemilihan (PDP), pengadaan (penetapan
indikator kinerja, Pelaksanaan Pemilihan spesifikasi teknis/KAK,
Pemisahan fungsi, Penyedia (PPP), Pelaksanaan HPS, rancangan kontrak)
Otorisasi, Kontrak (PK), Penyelesaian dan
Pencatatan, Serah Terima Barang/Jasa
Pembatasan akses, (PSB), Pemanfaatan Hasil PBJ
(PHP)
82
No Unsur/Sub-Unsur SPIP Parameter Contoh Penerapan
Akuntabilitas,
Dokumentasi SPI.
4 Informasi dan Komunikasi
Informasi • Pengkomunikasian setiap • Hubungan kerja dan
Komunikasi yang efektif pengendalian yang dilakukan komunikasi yang sehat
kepada para pihak yang terkait antar pihak yang terkait
dan bertanggung jawab atas dalam PHJD
PHJD
5 Pemantauan
Pemantauan • Pemantauan secara periodik • Adanya pemantauan
berkelanjutan, baik oleh Konsultan secara periodik dan tindak
Evaluasi terpisah. Verifikasi/VTASC, tim teknis lanjut segera saat ada
maupun oleh verifikator/auditor permasalahan.
independen
• Evaluasi terpisah yang dilakukan
oleh APIP maupun external
auditor.
PHJD melaksanakan Rencana Tindak Anti Korupsi yang diuraikan di dalam Tabel 127 meliputi
hal-hal sebagai berikut:
• Penunjukan penguji independen yang dibiayai oleh KIAT, untuk melakukan monitoring
dan evaluasi terhadap implementasi pelaksanaan Rencana Tindak Anti Korupsi.
• Peningkatan peran dari forum Lalulintas untuk konsolidasi dan simplifikasi tentang
keterbukaan informasi, termasuk tersedianya informasi di website FLLAJ terkait
transparansi data sektor bidang konstruksi telah tersedia (40 jenis data) sesuai dengan
mekanisme Construction Sector Transparancy (CoST).
• Pemberlakuan secara penuh Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018.
Tabel 127 Rencana Tindak Anti Korupsi/Anti Corruption Action Plan (ACAP)
Uraian Langkah Kerja Penanggung Jawab
A. PENGUJI INDEPENDEN (INDEPENDENSI)
1. Penunjukan 1. Perwakilan yang diberitugaskan untuk memonitor Konsultan yang
Penguji dan melakukan pengujian terhadap pelaksanaan membantu Tim
Independen/ proyek. Teknis/FLLAJ
Independent
Assessor
B. KETERBUKAAN INFORMASI (TRANSPARANSI)
1. Penyediaan Situs/ 1. PIU mempunyai kewajiban untuk penyediaan DPU, PIU (sejak awal
Website untuk situs/website PHJD paling lambat 6 bulan sejak pembuatan/desain
PHJD, termasuk tanggal penanda tanganan Perjanjian Hibah awal sampai dengan
poin-poin CoST Daerah perkembangan
2. Semua informasi di website dibuat dalam Bahasa informasi secara
Indonesia dan Inggris. Program dan informasi berkelanjutan)
PHJD di tayangkan di website dan dimutakhirkan
setiap bulan dan data tersebut minimal memuat
hal-hal sebagai berikut:
• Program Management Manual
• Rencana tahunan untuk pengadaan barang
dan jasa
• Dokumen lelang untuk semua paket pekerjaan
83
Uraian Langkah Kerja Penanggung Jawab
• Pengumuman yang rinci untuk kontrak yang
sudah ditandatangani (nama perusahaan, nilai
kontrak, target fisik dan lokasi pekerjaan)
• Laporan kemajuan bulanan untuk konstruksi
dan kegiatan konsultan
• Informasi tentang mekanisme penyampaian
pengaduan/keluhan/sanggahan termasuk no
kontak telepon/HP/email untuk penguji
independen
• Untuk pengaduan tanpa nama/anonymous,
tetap harus di tindaklanjuti sesuai dengan
prosedur yang berlaku, maka bisa
menggunakan emaildan dengan cara ini kami
tetap bisa berhubungan untuk menindaklanjuti
pengaduan tersebut.
• Laporan triwulan tentang penyelesaian
pengaduan/keluhan/sanggahan
• Laporan tentang sanksi yang dikenakan
kepada kontraktor dan konsultan sesuai Seksi
F dari ACAP ini
84
Uraian Langkah Kerja Penanggung Jawab
2. Dokumen lelang dalam bentuk hardcopy disiapkan
di Unit Layanan Pengadaan/UKPBJ di Dinas PUPR
dan PPK.
3. Pengumuman lelang untuk semua paket pekerjaan
PHJD yang mendapatkan hibah, di dalam dokumen
lelang harus mencantumkan ketentuan/informasi
“Pekerjaan konstruksi PHJD akan dilaksanakan
verifikasi teknik dan finansial oleh Tim Teknis
Setjen Kementerian PUPR, sebagai persyaratan
pencairan dana hibah”. Pencantuman ketentuan
tersebut dicantumkan di dokumen Instruksi Kepada
Peserta Lelang; Data Lelang dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak.
C. PEMANTAUAN DAN MONITORING
1. Peningkatan 1. Dokumen untuk pekerjaan konstruksi dan DPU
Kewenangan pekerjaan konsultansi yang digunakan adalah edisi Provinsi/Kabupaten
Konsultan terakhir untuk Standar Dokumen Lelang yang
Supervisi untuk dikeluarkan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Pekerjaan Barang/Jasa Pemerintah/LKPP atau yang
Konstruksi dikeluarkan oleh Kementerian PUPR
2. Sesuai dengan delegasi kewenanganan dari
pemilik proyek kepada Direksi Teknik, maka Direksi
Teknik konsultan supervisi memiliki kewenangan
penuh untuk melaksanakan pekerjaan dan
sekaligus menandatangani MC.
3. Surat Perintah Mulai Kerja untuk pekerjaan
konstruksi diterbitkan setelah konsultan supervisi
telah dimobilsasi secara penuh/lengkap.
4. PIU dibantu oleh konsultan PIU, akan melakukan
penjelasan/briefing kepada tim inti konsultan
supervisi yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
• Peran dan tanggung jawab Tim Teknis
• Peran dan tanggung jawab konsultan
pengawas lapangan
• Proses verifikasi yang dilaksanakan untuk
PHJD termasuk konsekuensinya yang akan
diterapkan
• Rencana Tindak Anti Korupsi PHJD termasuk
sanksi dan sebagainya
2. Pengujian Teknik 1. Konsultan yang membantu Tim Teknis, melakukan Sekjen Kementerian
dan Finansial pengujian teknik dan finansial untuk kegiatan PUPR, PIU, FLLAJ
konstruksi selama pelaksanaan program PHJD
sebagai bahan pertimbangan bagi Tim Teknis
Setjen Kementerian PUPR untuk melakukan
pengecekan dan evaluasi dalam tahap verifikasi.
2. Kerangka Acuan Kerja/KAK untuk Pengujian
Teknik dan Finansial mengacu kepada tujuan,
metode dan pengambilan contoh untuk pengujian
dengan KAK yang disetujui oleh Sekjen
Kementerian PUPR.
3. KIAT akan menyiapkan dan melakukan seleksi
konsultan yang akan melaksanakan Pengujian
Teknik dan Finansial untuk jangka waktu 2 tahun
awal pelaksanaan PHJD.
4. Semua pihak sepakat dan konsisten untuk
melakukan tugas yang terkait dengan kualitas
konstruksi:
85
Uraian Langkah Kerja Penanggung Jawab
• Manajemen kualitas dilaksanakan oleh
kontraktor
• Supervisi pekerjaan dilaksanakan oleh
Pengawas Teknik/Engineer
• Verifikasi hasil pelaksanaan pekerjaan
dilaksanakan oleh Tim Teknis Setjen
Kementerian PUPR dan dibantu oleh
konsultan verifikasi
• Monitoring dan Evaluasi untuk program
dilaksanakan oleh Tim Pokja/Tim Teknis
D. MITIGASI ATAS RISIKO KECURANGAN DAN KOLUSI
1. Prosedur 1. Pengadaan kontraktor atas paket pekerjaan Dinas PU, UKPBJ
Pengadaan konstruksi dilaksanakan dengan mengacu
Barang dan Jasa Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
2. Peraturan Kepala LKPP dan Kepala Lembaga
terkait turunan dari Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang dan Jasa Peringatan
tertulis tentang “Hal-hal yang menggugurkan dan
tidak menggugurkan atas dokumen penawaran dari
kontraktor” harus diuraikan secara jelas dan
lengkap untuk mengurangi risiko penawaran
kontraktordigugurkan/tidak memenuhi syarat.
Peringatan tertulis tersebut di letakkan di halaman
pertama setelah sampul Instruksi Kepada Peserta
Lelang; Data Lelang dan Berita Acara Penjelasan
Pelelangan.
2. Peningkatan 1. UKPBJ harus mempunyai sertifikasi pengadaan Dinas PU, Sekjen
Kapasitas untuk barang dan jasa dari LKPP Kementerian PUPR,
Dinas PUPR 2. Dalam masa pelaksanaan program, PIC dan PIC
tentang Sekjen Kementerian PUPR c.q. PFID akan
Pengadaan melakukan pelatihan dalam rangka peningkatan
Barang dan Jasa kapasitas pengadaan barang dan jasa.
3. PIC melaksanakan monitoring untuk
mengindentifikasi, mendeteksi kemungkinan
adanya kolusi dalam proses pengadaan yang akan
dilaporkan kepada Tim Teknis
4. PIC harus memantau secara intens atas
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa untuk
menghindari atau mengurangi keterlambatan atas
kegiatan pengadaan barang dan jasa.
3. Langkah-langkah 1. Pada prinsipnya semua kegiatan pengadaan Dinas PU,
Anti-korupsi dalam barang dan jasa menggunakan Pasca Kualifikasi Kementerian PUPR,
Pelaksanaan 2. UKPBJ memberikan penjelasan pekerjaan dan PIC
Pengadaan (aanwijzing) pada tempat, hari, tanggal, dan waktu
Barang dan Jasa yang ditentukan dalam Dokumen Pengadaan
3. UKPBJ wajib memberikan salinan Berita Acara
Pemberian Penjelasan dalam waktu yang sama
kepada seluruh peserta yang menghadiri rapat
penjelasan (aanwijzing) dan memberitahukan
kepada seluruh peserta yang tidak menghadiri
rapat penjelasan (aanwijzing) untuk mengambil
salinan BAPP selambat-lambatnya 1 (satu) hari
sebelum batas akhir pemasukan Dokumen
Penawaran
4. Pakta Integritas sudah ditandatangani oleh semua
pihak yang terkait dan disampaikan bersamaan
pada saat penyampaian dokumen kualifikasi
86
Uraian Langkah Kerja Penanggung Jawab
5. Pemenuhan atas pelaksanaan Pakta Integritas
akan dilaksanakan TT Kementerian PUPR, Dinas
PUPR, dan PIC
6. PPK membuat dan menetapkan HPS paling lama
28 (dua puluh delapan) hari kerja sebelum batas
akhir pemasukan penawaran untuk
pemilihan/pengadaan dengan Pasca Kualifikasi
7. HPS diumumkan bersamaan pada saat
Pengumuman Pelelangan Umum
4. Peningkatan 1. Program Management Manual menguraikan aspek Pemerintah
Kapasitas Aspek finansial, pengaturan dan prosedur manajemen Provinsi/Kabupaten,
Finansial untuk keuangan. Tim Pokja/Tim teknis,
PIU 2. Mekanisme verifikasi dan tata cara perhitungan dan PIU
prosedur pencairan hibah.
5. Pengungkapan Dalam masa pelaksanaan tender: Pokja UKPBJ dan
Data Pra Kontrak 1. Semua anggota UKPBJ dan PPK wajib peserta tender
memberikan informasi kepada peserta tender
tentang hal-hal yang akan menimbulkan risiko
terjadinya korupsi
2. Semua peserta tender harus menyampaikan
secara lengkap dan benar atas semua keterangan,
data tentang pemilik dan direksi perusahaan
termasuk data-data pengalaman, kemampuan, staf
dan peralatan
6. Komitmen Anti 1. Setiap Institusi Pemerintah yang terkait dengan Dinas PU, Sekjen
Korupsi Program PHJD dan mempunyai kewenangan untuk Kementerian PUPR,
penerbitan izin, lisensi, persetujuan pencaiaran kontraktor dan
dana harus mengambil langkah-langkah untuk konsultan
mencegah pungutan liar oleh lembaga tersebut.
Intitusi tersebut wajib mempublikasikan daftar biaya
dan skala waktu yang berlaku untuk prosedur atas
hal tersebut diatas.
2. Setiap perusahaan konsultan dan kontraktor yang
terkait dengan program, dilaksanakan oleh wakil
perusahaan dalam rangkameningkatkan kesadaran
di kalangan staf mereka atas risiko korupsi dan
komitmen anti korupsi misalnya dalam Rapat Pra-
Pelaksanaan dan briefing secara internal oleh
kontraktor dan konsultan dengan: menempel/
memajang aturan anti-korupsi di semua kantor.
7. Prosedur Sesuai kebutuhan akan ada pertemuan antara Sekjen Sekjen dan Irjen
Koordinasi dan Kementerian PUPR (PFID), DJPPR dan DJPK Kementerian PUPR,
Komunikasi Antar Kementerian Keuangan (direktur terkait), Dinas PUPR DJPK dan DJPPR
Instansi yang dan DFATuntuk mendiskusikan laporan atas temuan, Kemenkeu, dan
Terkait dengan verifikasi dan penilaian yang termasuk yang berkaitan Dinas PUPR
Kasus Korupsi dengan penipuan dan korupsi. Pertemuan akan
mengevaluasi atas tindakan yang telah diambil dalam
menanggapi temuan tersebut dan jika diperlukan
tindak lanjut tindakan yang diperlukan, termasuk:
1. Perubahan atas prosedur PHJD;
2. Tindakan disipliner kepada kontraktor/konsultan
dan/atau pejabat pemerintah yang terlibat;
menyampaikan kasus tersebut kepada auditor
independen dan/atau badan pemerintah yang
relevan untuk ditindak lanjuti sesuai ketentuan
hukum yang berlaku.
87
Uraian Langkah Kerja Penanggung Jawab
E. PENANGANAN KELUHAN
1. Aspek Pelaporan Harus ada mekanisme yang aman dan efektif untuk Dinas PU, konsultan
melaporkan dugaan atau tindakan korupsi terkait dan kontraktor, PIC,
dengan Program PHJD. FLLAJ, RPMU
1. Keluhan masyarakat disampaikan kepada Pusat
Informasi Daerah dan FLLAJ yang dapat dilakukan
secara tertulis (surat, sms, dll) dan tidak tertulis
(laporan langsung, telepon, dll).
2. Semua laporan harus ditindaklanjuti dalam waktu 7
hari kerja dan identitas pelapor dijamin
kerahasiaannya.
3. Semua laporan yang masuk akan dicatat dalam
pusat data yang dilengkapi dengan nomor referensi
dan perkembangan dari tindak lanjut.
4. Tindak lanjut atas keluhan yang dilaporkan
masyarakat harus disampaikan kepada pihak
terkait selambat-lambatnya dalam jangka waktu 7
hari kerja sejak keluhan tersebut diterima.
F. SANKSI DAN TINDAK LANJUT
1. Langkah 1. Didalam kontrak kerja harus tercantum Dinas PU, semua
Penegakan kewenangan pemilik proyek untuk mengambil perusahaan
tindakan disipliner yang tepat terhadap pejabat konsultan dan
atau karyawan yang terlibat dalam korupsi, dan kontraktor
mengeluarkan karyawan tersebut dari lokasi
pekerjaan. Syarat-syarat kontrak harus
mencantumkan hal-hal sebagai berikut:
• Dinas PUPR dan/atau UKPBJ dapat
mendiskualifikasi setiap pesertatender yang
ditemukan telah terlibat dalam tindakan
korupsi terkait dengan kontrak.
• Peserta tender yang menarik diri dari proses
tender, baik yang terlibat korupsi maupun
yang tidak terlibat korupsi dalam proses
tender; maka Dinas PUPR tidak
mengembalikan jaminan penawaran kepada
peserta tender yang mengundurkan diri
tersebut.
• Pemutusan kontrak dengan penalti untuk
kontraktor yang melakukan tindak korupsi.
• Pencairan jaminan pelaksanaan untuk
kontraktor yang melakukan tindak korupsi.
• Jika yang melakukan tindak korupsi adalah
pihak pemilik proyek (setelah ada keputusan
oleh Kementerian PUPR dananggota Tim
Koordinasi) dan kontraktor tersebut tidak
melakukan tidakan korupsi, maka kontraktor
berhak meminta untuk putus kontrak tanpa
penalti dan pencairan jaminan pelaksanaan.
• Pihak yang tidak melakukan tindak korupsi,
dapat melakukan upaya hukum untuk
mendapatkan kompensasi atas kerugian yang
telah terjadi.
• Setiap peserta tender harus diberitahu dalam
syarat-syarat kontrak tentang tindakan
kriminal dan hukuman lain yang akan
diberlakukan dalam kaitannya dengan korupsi
dalam PHJD.
88
6.5. Standar Perencanaan Desain
Ketentuan yang digunakan adalah standar perencanaan yang dikeluarkan oleh DJBM meliputi
hal-hal sebagai berikut:
a) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tanggal 15 Desember 2011 Nomor:
19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis
Jalan
b) Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga Nomor: 22.2 /KPTS/Db/2012 tanggal 30
Maret 2012 tentang Manual Desain Perkerasan Jalan direvisi dengan Surat Edaran
Direktur Jenderal Bina Marga (SE Dirjen BM) Nomor 04/SE/Db/2017 tanggal 22 Juni
2018 tentang Penyampaian Manual Desain Perkerasan Revisi 2017 di Lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Marga.
c) Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 16.1/SE/Db/2020 Tanggal 27
Oktober 2020 tentang Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Untuk Pekerjaan
Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2)
d) Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997 atau perubahan yang
berlaku.
89
6.7. Penilaian Teknis dan Pengadaan/Technical and Procurement
Assessment
Konsultan yang membantu Tim Teknis akan melaksanakan Penilaian Teknis dan
Pengadaan/Technical and Procurement Assessment di dalam masa pelaksanaan konstruksi
untuk memastikan persyaratan kualitas telah dipenuhi sesuai spesifikasi di dalam kontrak.
Tim Teknis mempunyai hak untuk menahan/mengurangi/membatalkan porsi hibah atas
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat karena kualitas pekerjaan yang tidak memenuhi
kualitas yang ditetapkan.
Penilaian Teknis dan pengadaan oleh konsultan akan dilaksanakan sebelumTim Teknis
melakukan verifikasi. Untuk pemeliharaan rutin jalan dengan cara swakelola, tidak ada
Penilaian Teknis namun hanya pengujian finansial untuk kemajuan fisik mencapai 100%
kecuali untuk pekerjaan major.
6.7.1. Prosedur Penilaian Teknis
Untuk melaksanakan tugas Penilaian Teknis, Konsultan Penilaian Teknis diberikan akses
secara penuh di semua lokasi pekerjaan, kontraktor dan konsultan. Aspek Penilaian Teknis
meliputi sebagai berikut:
i. Metode kerja dan evaluasi prosedur yang dilaksanakan
Evaluasi dan pengujian dalam tahap ini melakukan review terhadap tata cara metode
kerja yang telah dilaksanakan termasuk kelayakan dan efektifitas sistem yang
diaplikasikan. Melakukan review atas proses yang diterapkan untuk konstruksi,
pengujian kualitas, pengukuran dan jaminan kualitas. Cek pencatatan, perbaikan
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, program dan sebagainya. Pengujian tahap ini
dilaksanakan baik kepada kontraktor dan konsultan
ii. Keakuratan, sertifikasi dan pembayaran nilai kontrak
Evaluasi tahap ini untuk aspek finansial dari proyek yang dievaluasi. Kegiatan evalusi
meliputi tata cara perhitungan untuk pembayaran, sertifikasi dan pencairan
pembayaran. Konsultan Verifikasi/VTASC melaksanakan review dan pengujian atas
kebenaran laporan finansial untuk setiap kontrak pekerjaan dan termasuk pengecekan
alur pembayaran sejak tagihan disampaikan oleh kontraktor kepada konsultan
supervisi sampai dengan pembayaran yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah
Provinsi/Kabupaten kepada kontraktor.
iii. Input material dan peralatan, mencakup evaluasi bahan dan peralatan. Fasilitas, dan
staf
Evaluasi tahap ini meliputi kecukupan fasilitas pengujian, kompetensi staf dan tingkat
efektif prosedur dengan fokus pada bahan yang diuji di lapangan, termasuk review
dan inspeksi peralatan Asphalt Mixing Plant/AMP, Concrete Bathcing Plant, lokasi
penyimpanan material, tambang material/quarry, peralatan pemecah batu dan
peralatan screening material. Evaluasi terhadap prosedur pengujian kualitas untuk
material aspal, semen, pre-cast beton dll.
iv. Hasil terkini pekerjaan konstruksi pada tahap pemeriksaan
Pengujian tahap ini meliputi inspeksi, pengecekan dilapangan, pengukuran dan
pengambilan sampel.
6.7.2. Tindak Lanjut Hasil Penilaian Teknis
90
serta kesepakatan antara Konsultan Verifikasi/VTASC, PPK, kontraktor dan konsultan
tentang hasil Penilaian Teknis dan perbaikannya kepada Tim Teknis Setjen
Kementerian PUPR c.q PFID dan KIATuntuk kemudian menjadi dasar petunjuk untuk
tindak lanjut kepada institusi yang terkait
ii. Dari hasil temuan Penilaian Teknis yang belum disepakati akan menjadi bahan
pertimbangan Tim Teknis Setjen Kementerian PUPR untuk melakukan tindak lanjut
sebagai berikut:
• Melakukan pengujian lebih lanjut dan detail
• Melakukan penyelesaian sesuai ketentuan kontrak
6.7.3. Penilaian Hasil Pelaksanaan Pekerjaan
91
7. PENUTUP
Dana PHJD ini direncanakan akan bersumber dari Penerimaan Dalam Negeri APBN yang di
hibahkan kepada Pemerintah Provinsi/Kabupaten. Pemerintah Provinsi/Kabupaten
melakukan alokasi belanja modal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan
dalam program, baru kemudian dana tersebut digantikan oleh dana hibah. PHJD ini
dimaksudkan sebagai insentif bagi Pemerintah Provinsi/Kabupaten agar bersedia
meningkatkan alokasi APBD untuk urusan penyelenggaraan jalan yang selama ini dirasakan
masih kurang optimal. Dengan mengikuti program ini diharapkan Pemerintah
Provinsi/Kabupaten penerima hibah dapat memanfaatkan dan melanjutkan kebijakan dalam
pemanfaatan aplikasi perencanaan yang memadai (P/KRMS) sebagai dasar untuk justifikasi
teknis penentuan program yang akan dilakukanan di daerahnya dan menemukan formula
yang optimal untuk melakukan kegiatan penyelenggaraan jalan secara efektif dan efisien,
agar dapat meningkatkan kinerja pengelolaan dan pelayanan Pemerintah Provinsi/Kabupaten
kepada masyarakat pengguna jalan.
Pada akhirnya, dengan mengikuti PHJD ini Pemerintah Provinsi/Kabupaten penerima hibah
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan kualiatas jalan daerah dalam rangka
pencapaian target tingkat mantap jalan dan peningkatan konektivitas origin – destination
corridor link di wilayah KSN untuk mendukung pencapaian prioritas nasional dan peningkatan
tata kelola penyelenggaraan jalan daerah.
92
8. LAMPIRAN
Volume 1 Lampiran 1-31
LAMPIRAN 1 – FORMAT SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DIVERIFIKASI
93
LAMPIRAN 20 – FORMAT SURAT MINAT GUBERNUR/BUPATI TENTANG HIBAH
JALAN DAERAH
94
LAMPIRAN 1 – FORMAT SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DIVERIFIKASI
KOP SURAT
Dinas ………………………….
SURAT PERNYATAAN
……………………………… ………………………………
(NAMA) (NAMA)
95
LAMPIRAN 2 – FORMAT SURAT PERMINTAAN PENYALURAN HIBAH
KOP SURAT
Kepada:
Yth. Direktur Dana Transfer Khusus, DJPK
Kementerian Keuangan RI
selaku Kuasa Pengguna Anggaran Hibah
Jln. Wahidin No. 1
di Jakarta
Demikian disampaikan, dan atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.
Stempel .............................................(16)
.............................................(17)
NIP. .....................................(18)
Tembusan Yth.:
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Pengelolaan Kas Negara
2. Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR c.q. Tim Teknis PHJD
3. Ketua PIU PHJD Provinsi/Kabupaten
Keterangan:
(1) Diisi nomor urut surat
(2) Diisi berkas yang dilampirkan
96
(3) Diisi nomor Perjanjian Penerusan Hibah
(4) Diisi tanggal Perjanjian Penerusan Hibah
(5) Diisi nama kegiatan hibah
(6) Diisi tahun anggaran permintaan penyaluran hibah
(7) Diisi nilai permintaan penyaluran hibah (dalam angka)
(8) Diisi nilai permintaan penyaluran hibah (dalam huruf)
(9) Diisi nama pemerintah daerah
(10) Diisi nama bank tujuan penyaluran hibah
(11) Diisi nama rekening bank pemerintah daerah
(12) Diisi nomor rekening bank pemerintah daerah
(13) Diisi dokumen lain yang dipersyaratkan dalam perjanjian hibah
(14) Diisi tempat, tanggal, bulan, tahun pembuatan surat
(15) Diisi jabatan yang bertanda tangan (Gubernur/Bupati atau pejabat yang diberi kuasa)
(16) Diisi tanda tangan (Gubernur/Bupati atau pejabat yang diberi kuasa)
(17) Diisi nama penanda tangan (Gubernur/Bupati/ atau pejabat yang diberi kuasa)
(18) Diisi Nomor Induk Pegawai penandatangan (Gubernur/Bupati atau pejabat yang diberi
kuasa)
*) Tidak diperlukan untuk Verifikasi I – Maret-April
97
LAMPIRAN 3 – FORMAT SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
KOP SURAT
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Materai
.............................................(12)
Stempel
Rp 6.000,-
.............................................(13)
NIP. .....................................(14)
Tembusan Yth.:
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR
Keterangan:
(1) Diisi nama pengguna dana hibah (Gubernur/Bupati atau pejabat yang diberi Kuasa)
(2) Diisi jabatan pengguna dana hibah (Gubernur/Bupati atau pejabat yang diberi Kuasa)
(3) Diisi nama Pemerintah Provinsi/Kabupaten yang menerima hibah
(4) Diisi nama kegiatan hibah
(5) Diisi nomor Perjanjian Hibah Daerah
(6) Diisi tanggal, bulan, tahun Perjanjian Hibah Daerah
(7) Diisi tahap penyaluran hibah
(8) Diisi nilai permintaan penyaluran hibah (dalam angka)
(9) Diisi nilai permintaan penyaluran hibah (dalam huruf)
(10) Diisi tempat, tanggal, bulan, tahun pembuatan surat
(11) Diisi jabatan penandatangan (Gubernur/Bupati atau pejabat yang diberi Kuasa)
(12) Diisi tanda tangan (Gubernur/Bupati atau pejabat yang diberi Kuasa)
(13) Diisi nama penandatangan (Gubernur/Bupati atau pejabat yang diberi Kuasa)
(14) Diisi Nomor Induk Pegawai penandatangan jika ada (Gubernur/Bupati atau pejabat
yang diberi Kuasa)
98
LAMPIRAN 4 – FORMAT BUKTI PENERIMAAN HIBAH/KUITANSI
KOP SURAT
Telah terima dari : Direktur Dana Transfer Khusus , DJPK, Kemenkeu selaku Kuasa
Pengguna Anggaran Hibah
Untuk keperluan : Penyaluran Belanja Hibah untuk kegiatan ………………………… (1)
Dengan rincian :
JUMLAH TERBILANG
TAHAP TANGGAL TERIMA
(Rp) (dengan huruf)
(2) (3) (4) (5)
Materai
.............................................(11)
Stempel
Rp 6.000,-
.............................................(12)
NIP. .....................................(13)
Tembusan
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR
Keterangan:
(1) Diisi nama kegiatan hibah
(2) Diisi tahapan penyaluran hibah
(3) Diisi tanggal dana diterima
(4) Diisi jumlah dana yang diterima (dalam angka)
(5) Diisijumlah dana yang diterima (dalam huruf)
(6) Diisi nomor rekening penerima dana
(7) Diisi nama rekening penerima dana
(8) Diisi nama bank penerima dana
(9) Diisi tempat, tanggal, bulan, tahun pembuatan surat
(10) Diisi jabatan penandatangan (Gubernur/Bupati atau Bendahara Umum Daerah)
(11) Diisi tanda tangan (Gubernur/Bupati atau Bendahara Umum Daerah)
(12) Diisi nama penandatangan (Gubernur/Bupati atau Bendahara Umum Daerah)
(13) Diisi Nomor Induk Pegawai penandatangan jika ada (Gubernur/Bupati atau Bendahara
Umum Daerah)
99
LAMPIRAN 5 – FORMAT LAPORAN TRIWULAN PELAKSANAAN KEGIATAN
KOP SURAT
JUMLAH
STEMPEL (12)
……………………………............. (13)
NIP ............................................. (14)
Keterangan:
(1) Diisi nama kegiatan
(2) Diisi periode laporan
(3) Diisi tahun anggaran
(4) Diisi nomor urut
(5) Diisi nama kegiatan hibah
(6) Diisi tanggal pelaksanaan kegiatan mulai
(7) Diisi tanggal pelaksanaan kegiatan selesai
(8) Diisi total biaya
(9) Diisi keterangan
(10) Diisi tempat, tanggal, bulan, tahun pembuatan laporan
(11) Diisi jabatan penanda tangan (Kepala Dinas)
(12) Diisi tanda tangan (Kepala Dinas)
(13) Diisi nama penanda tangan (Kepala Dinas)
(14) Diisi nomor induk pegawai penanda tangan jika ada (Kepala Dinas)
100
LAMPIRAN 6 – FORMAT SURAT PERMOHONAN VERIFIKASI HASIL PEKERJAAN
PERMOHONAN VERIFIKASI HASIL PEKERJAAN
KOP OPD
Berdasarkan Perjanjian Hibah Daerah No ..........., tanggal ........ 20...., bersama ini kami
mengajukan Permohonan Verifikasi Tahap …… untuk kegiatan PHJD untuk
Provinsi/Kabupaten .............................. Tahun Anggaran 20.... sebesar Rp. .....................
(............................. Rupiah) dengan uraian dan data kegiatan/kontrak sesuai terlampir.
Sesuai ketentuan Program Management Manual PHJD serta untuk mendukung Permohonan
Verifikasi Pekerjaan PHJD tersebut, dengan ini kami lampirkan:
1. Laporan atas Rencana dan Realisasi Kegiatan Fisik PHJD
2. MC 1 sd MC ……
3. Laporan Bulanan Konsultan Supervisi (Kemajuan pelaksanaan kegiatan/progress
report) dari bulan.............. 201... sd bulan .............. 201....
4. Dokumen SP2D dan Dokumen SPM
5. Dokumen Pelaksanaan Anggaran/DPA Tahun ..........
6. Laporan Atas Realisasi Kegiatan Non Fisik PHJD (Insitusi)
7. Laporan Atas Rencana Penggunaan Dana Insentif institusi
8. Serta dokumen pendukung terkait/apabila diperlukan (sebutkan judul dokumen)
Dengan permohonan dan pendukung dokumen tersebut diatas, mohon kiranya Tim Teknis
PHJD Setjen Kementerian PUPR dapat melaksanakan verifikasi hasil pekerjaan dalam waktu
dekat ini.
Demikian, dan atas perhatian serta kerjasamanya, diucapkan terima kasih.
Nama .............................
NIP ………………………
Tembusan: Yth,
(1) Gubernur/ Bupati ........................ (sebagai laporan)
(2) Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan c.q. Direktur Dana Transfer Khusus
(3) Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, c.q. Kepala Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah,
Kementerian PUPR
(4) Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR
(5) Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten ................... selaku Ketua PIU PHJD
(6) Kepala Biro Keuangan Pemerintah Provinsi/Kabupaten ....................
101
LAMPIRAN 7 – FORMAT LAPORAN ATAS RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN FISIK PROGRAM HIBAH JALAN DAERAH (PHJD)
NAMA NILAI KONTRAK *) / ANGGARAN **) RENCANA PENCAIRAN TAHAP INI RENCANA PELAKSANAAN
KONTRAKTOR
URAIAN DANA DANA
NO NO. & TGL TANGGAL TANGGAL KEMAJUAN KETERANGAN
KEGIATAN HIBAH PENDAMPING JUMLAH HIBAH PENDAMPING JUMLAH
KONTRAK (SPK) MULAI BERAKHIR (%)
***) ***)
*)
1 2 3 4 5 6=4+5 7 8 9=7+8 10 11 12 13
I. Paket Kontrak PT/CV ………
JUMLAH
DIBULATKAN
Keterangan
*) Jika dilaksanakan oleh pihak ketiga ………………………, ……….. 20……
**) Jika dilaksanakan oleh pihak ketiga KEPALA DINAS
***) Jika dilpersyaratkan
……………………….
NIP. …………………
102
LAMPIRAN 8 – FORMAT LAPORAN ATAS REALISASI KEGIATAN NON FISIK PHJD INSENTIF (INSTITUSI)
TAHAP : …………………
PPH/PHD : No ……………… Tanggal ………………
KEGIATAN :
NOMOR DPA-OPD :
TAHUN :
JUMLAH
……………………….
NIP. …………………
103
LAMPIRAN 9 – FORMAT LAPORAN ATAS RENCANA PENGGUNAAN DANA INSENTIF INSTITUSI PROGRAM HIBAH JALAN DAERAH
(PHJD)
TAHAP : …………………
PPH/PHD : No ……………… Tanggal ………………
KEGIATAN :
NOMOR DPA-OPD :
TAHUN :
RENCANA JADWAL
URAIAN KEGIATAN/ USULAN
NO DPA TOR RAB KEGIATAN/
PENGADAAN ANGGARAN (Rp)
PENGADAAN
1 2 3 4 5 6 7
JUMLAH
……………………….
NIP. …………………
104
LAMPIRAN 10 – FORMAT BERITA ACARA HASIL VERIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KOP Setjen Kementerian PUPR
Tim Teknis PHJD, yang dibentuk berdasarkan Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian
PUPR nomor ..................... tanggal ..................... tentang Pembentukan Tim Teknis Program
Hibah Jalan Daerah (PHJD) dengan salah satu tugas melakukan verifikasi teknis atas hasil
pekerjaan PHJD.
Tim Teknis telah melaksanakan verifikasi teknis di lapangan atas hasil pelaksanaan pekerjaan
pada tanggal ..................... sampai dengan ..................... dan kunjungan kedua untuk
verifikasi atas perbaikan hasil pelaksanaan pekerjaan pada tanggal ..................... sampai
dengan ..................... Berdasarkan verifikasi teknis atas hasil pekerjaan PHJD, diperoleh
kesimpulan hasil verifikasi sebagai berikut:
• Nilai total pekerjaan sesuai hasil verifikasi adalah Rp ..................... dengan nilai
penggantian dari hibah sebesar Rp ..................... dengan kemajuan fisik kumulatif
…… % (detail uraian terlampir di dalam Berita Acara ini).
• Nilai Insentif untuk Institusi yang dapat dicairkan dalam Tahap ini adalah sebesar Rp
..................... dengan rencana penggunaan dana insentif sebagaimana terlampir di
dalam Berita Acara ini.
• Berita Acara Verifikasi Hasil Pekerjaan dari Tim Teknis tidak
menghilangkan/menghapuskan dan atau mengurangi tanggung jawab atas fisik dan
keuangan oleh PIU/Satker/PPK
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenanrnya dan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya sesuai ketentuan yang berlaku.
105
LAMPIRAN 11 – FORMAT REKAPITULASI VERIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PHJD
REKAPITULASI VERIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PHJD
PEKERJAAN :
PROVINSI :
TAHAP VERIFIKASI :
2 Swakelola
• Paket ……………. Balai
• Paket …………….
• dst
JUMLAH
DIBULATKAN
106
LAMPIRAN 12a – FORMAT SURAT PETIMBANGAN PENYALURAN (SURAT
REKOMENDASI TEKNIS) DARI SEKJEN KEMENTERIAN PUPR
(Untuk Verifikasi I)
KOP SURAT
Kepada Yth.
Gubernur/Bupati atau pejabat yang diberi kuasa
di tempat
Berdasarkan surat Saudara No. ...............(1), tanggal ...............(2) perihal ...............(3) sesuai
dengan Perjanjian Hibah Daerah No. ...............(4), tanggal ...............(5), setelah dilakukan
verifikasi secara teknis dan substantif, maka kami nyatakan bahwa dokumen yang Saudara
kirimkan telah layak dan dapat digunakan untuk lampiran surat permintaan penyaluran hibah
kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp. ...............(6) (............... rupiah) (7).
Selanjutnya Saudara dapat memproses lebih lanjut sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Sekretaris Jenderal
Kementerian PUPR
Stempel
..............................
Tembusan Yth.:
1. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan
2. Kepala Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR
3. Ketua Tim Teknis PHJD Setjen Kementerian PUPR
4. Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten ..................... selaku Ketua PIU PHJD
Keterangan:
(1) Diisi nomor surat dari Pemerintah Daerah
(2) Diisi tanggal surat dari Pemerintah Daerah
(3) Diisi perihal surat
(4) Diisi nomor Perjanjian Hibah Daerah
(5) Diisi tanggal Perjanjian Hibah Daerah
(6) Diisi nilai permintaan penyaluran hibah (dalam angka)
(7) Diisi nilai permintaan penyaluran hibah (dalam huruf)
107
LAMPIRAN 12b – FORMAT SURAT PETIMBANGAN PENYALURAN (SURAT
REKOMENDASI TEKNIS) DARI SEKJEN KEMENTERIAN PUPR
(Untuk Verifikasi II dan III)
KOP SURAT
Kepada Yth.
Gubernur/Bupati atau pejabat yang diberi kuasa
di tempat
Berdasarkan surat Saudara No. ...............(1), tanggal ...............(2) perihal ...............(3) sesuai
dengan Perjanjian Hibah Daerah No. ...............(4), tanggal ...............(5), setelah dilakukan
verifikasi secara teknis dan substantif, maka kami nyatakan bahwa dokumen yang Saudara
kirimkan telah layak dan dapat digunakan untuk lampiran surat permintaan penyaluran hibah
kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp. ...............(6) (............... rupiah) (7) dengan hasil
verifikasi sebagai berikut:
• Nilai total pekerjaan sesuai hasil verifikasi adalah Rp ..................... dengan nilai
penggantian dari hibah sebesar Rp ..................... dengan kemajuan fisik kumulatif
…… % (detail uraian terlampir di dalam surat ini)
• Nilai Insentif untuk Institusi yang dapat dicairkan dalam Tahap ini adalah sebesar Rp
..................... dengan rencana penggunaan dana insentif sebagaimana terlampir di
dalam surat ini.
Selanjutnya Saudara dapat memproses lebih lanjut sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Sekretaris Jenderal
Kementerian PUPR
Stempel
..............................
Tembusan Yth.:
1. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan
2. Kepala Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR
3. Ketua Tim Teknis PHJD Setjen Kementerian PUPR
4. Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten ..................... selaku Ketua PIU PHJD
Keterangan:
(1) Diisi nomor surat dari Pemerintah Daerah
(2) Diisi tanggal surat dari Pemerintah Daerah
(3) Diisi perihal surat
(4) Diisi nomor Perjanjian Hibah Daerah
(5) Diisi tanggal Perjanjian Hibah Daerah
(6) Diisi nilai permintaan penyaluran hibah (dalam angka)
(7) Diisi nilai permintaan penyaluran hibah (dalam huruf)
108
LAMPIRAN 13 – TIPE DAN FREKUENSI PENILAIAN YANG AKAN MENJADI PEDOMAN
PENILAIAN TEKNIS OLEH KONSULTAN VERIFIKASI/VTASC
1. Pendahuluan
Konsultan Verifikasi/VTASC akan melakukan Penilaian Teknis untuk memastikan hasil
pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor sudah memenuhi pesyaratan di dalam kontrak.
Konsultan supervisi dan kontraktor berkewajiban untuk menyiapkan data-data yang
diperlukan untuk pelaksanaan Penilaian Teknis serta memberikan akses secara
penuh kepada Konsultan Verifikasi/VTASC agar dapat melaksanakan tugas Penilaian
Teknis sesuai ketentuan dalam kerangka acuan kerja Konsultan Verifikasi/VTASC.
Penilaian Teknis akan fokus ke pekerjaan utama serta hal-hal yang sering terjadi
kegagalan mutu seperti berikut ini:
• Persiapan sub-grade/tanah dasar yang memenuhi syarat
• Sub-standard bahan aggregate base (tidak sesuai spesifikasi)
• Pemadatan badan jalan yang tidak memenuhi syarat
• Campuran aspal tidak sesuai spesifikasi
• Job Mix Formula (JMF) dengan kadar aspal tidak sesuai spesifikasi
• Kualitas aspal tidak sesuai spesifikasi (titik leleh tinggi)
• Kualitas campuran aspal dari AMP tidak memenuhi syarat kualitas karena
akibat overheating
• Segregasi lapisan aspal panas akibat penghamparan yang tidak memenuhi
persyaratan
• Kurang perhatian terhadap pengecekan kualitas
• Peralatan dan staf laboratorium tidak memadai
• Mengabaikan peraturan dan kendala
• Kegagalan untuk memenuhi persyaratan sesuai batas toleransi dan ketentuan
spesifikasi
109
b. Memeriksa Prosedur Kontraktual dan Dokumentasi
Pemeriksaan tentang pemenuhan korespondensi kontraktual, aktifitas dan
kewajiban sudah dilaksanakan dan hal-hal yang akan diperiksa adalah sebagai
berikut:
• Review dokumen kontrak
• Apakah gambar dan dokumen lainnya sesuai kontrak telah disiapkan
oleh kontraktor secara lengkap dan sesuai batas waktu
• Memeriksa dokumen serah terima lapangan dari pemilik proyek kepada
kontraktor
• Memeriksa bukti polis asuransi pekerjaan, peralatan yang disediakan
oleh kontraktor
• Memeriksa Jaminan Pelaksanaan
• Memeriksa apakah Anggaran Pemilik Proyek sudah ada
• Review Program Kerja
• Memeriksa dan memastikan bahwa pelimpahan tugas dan wewenang
sudah didelegasikan secara tertulis
• Memeriksa dokumen kesehatan dan keselamatan kerja
• Memeriksa data pengukuran
• Memeriksa pembayaran kontrak
110
Frekuensi:
• Pemeriksaan visual minimal 20% dari total drainase yang terbangun.
• Pengukuran dimensi minimal 5%.
• Periksa saluran air (1 pemeriksaan untuk setiap 200 meter segmen jalan).
111
• Periksa Laporan Hasil Pengujian CBR material di lokasi pekerjaan (Klas A
90%, Klas B 60%, Klas S 50%).
• Periksa kadar air untuk material di lokasi pekerjaan dengan speedy moisture
meter.
• Periksa kerataan dan hasil akhir dengan toleransi sesuai spesifikasi.
• Periksa gradasi material timbunan dengan analisa saringan.
• Periksa hasil pengujian “fracture faces”.
• Periksa hasil pengujian P.I dan LL.
• Periksa keberadaan material organik, lempung dan material yang tidak
memenuhi syarat dengan inspeksi visual di lokasi proyek dan lokasi
pengambilan material.
Frekuensi:
Dengan trial pit – satu untuk setiap 1000 meter material terpasang.
Frekuensi
• Coring-2 core untuk setiap 1.000 m (tanpa membedakan perbedaan ukuran
lebar).
• Periksa lebar dan panjang minimum 5% dari luas yang dihampar.
• Ukur ketebalan lapis aspal minimal 1 kali untuk setiap 500 m.
• Periksa kelaikan dan kelayakan AMP.
112
• Periksa fasilitas laboratorium sudah memenuhi persyaratan standar (BSI,
AASHTO, BS).
• Evaluasi AMP untuk pelaksanaan ketentuan lingkungan.
Inspeksi AMP, evaluasi pembuatan JMF dan AMP serta hasil pencampuran
Pemeriksaan dan Pengujian di AMP
• Periksa kelayakan cold bins dan material.
• Periksa temperature campuran material.
• Periksa uji coba campuran/trial mix dan actual mix apakah masih konsisten.
• Periksa gradasi atas material agregat.
• Periksa prosedur pengisian bahan dan penimbangan.
• Periksa kondisi dump truck.
• Periksa temperatur di dalam bins dan diatas truk.
Persyaratan:
• Periksa prosedur dan checklist untuk pekerjaan struktur apakah tersedia serta
apakah sudah digunakan.
• Periksa Manajemen Konstruksi dari kontraktor yang mencakup proses dan
prosedur untuk pengecekan pelaksanaan pekerjaan beton dan struktur.
• Periksa hasil pekerjaan beton di lapangan.
• Pastikan bahwa pemenuhan persyaratan telah dilaksanakan.
• Periksa dimensi aktual dan ketebalan atas struktur yang sudah dibangun.
• Evaluasi pengujian beton di lapangan, periksa jumlah frekuensi serta
pemenuhan apakah sudah sesuai spesifikasi.
• Periksa design mix beton dan pencatatan di lapangan.
• Periksa kekuatan tekan beton.
• Periksa dimensi dan cek dengan toleransi untuk hasil pekerjaan
beton/termasuk hasil akhir permukaan beton.
• Periksa keberadaan dan kondisi mesin pencampur beton, penggetar, space
bars, formworks dsb.
113
11. Spesifikasi Divisi 10 – Pekerjaan Pemeliharaan
Pekerjaan:
• Agregat Klas A, Klas B, Klas C dan Klas S.
• Bahu beton
• Pasangan batu mortar dan pasangan batu
• Campuran Aspal Panas
Persyaratan:
• Pengujian mengacu ke divisi terkait
114
LAMPIRAN 14 – PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019
TENTANG JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG
WAJIB MEMILIKI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
HIDUP
Alasan
Alasan Ilmiah Kategori Ilmiah
No Jenis Kegiatan Skala/Besaran
Khusus Amdal Kategori
Amdal
1..8
9 Pembangunan dan/atau
peningkatan jalan dengan
pelebaran yang
membutuhkan pengadaan
lahan (diluar rumija) :
115
gangguan
pandangan,
gangguan
jaringan
prasarana
sosial (gas,
listrik, air
minum,
telekomunikasi)
dan dampak
sosial disekitar
kegiatan
tersebut
116
DAFTAR KAWASAN LINDUNG
Kawasan Lindung yang dimaksud dalam Peraturan Menteri ini sebagai berikut:
1. Kawasan hutan lindung;
2. Kawasan bergambut; dan
3. Kawasan resapan air;
4. Sempadan pantai;
5. Sempadan sungai;
6. Kawasan sekitar danau atau waduk;
7. Suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut;
8. Cagar alam dan cagar alam laut;
9. Kawasan pantai berhutan bakau;
10. Taman nasional dan taman nasional laut;
11. Taman hutan raya;
12. Taman wisata alam dan taman wisata alam laut;
13. Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan;
14. Kawasan cagar alam geologi;
15. Kawasan imbuhan air tanah;
16. Tempadan mata air;
17. Kawasan perlindungan plasma nuftah;
18. Kawasan pengungsian satwa;
19. Terumbu karang;
20. Kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil
21. Kawasan konservasi maritim
22. Kawasan konservasi perairan; dan
23. Kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindungi
Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan 23 adalah
wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang
mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Penetapan kawasan tersebut
dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
117
LAMPIRAN 15 – CONTOH PETA PIPPIB
Sumber : http://webgis.dephut.go.id:8080/kemenhut/index.php/id/peta/pippib/61-pippib/335-
pippib2020-periode1
118
LAMPIRAN 16 – FORMAT SURAT PERNYATAAN KOMITMEN TERHADAP
KESETARAAN GENDER
Kepada Yth.
Sekretaris Jenderal
cq Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Sosial
Budaya dan Peran Masyarakat
Kementerian Pekerjaan Umum
Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110
Dengan hormat,
Berkaitan dengan ketentuan pengelolaan program hibah PHJD, maka dengan ini kami,
Pemerintah Provinsi/Kabupaten ……………., berkomitmen dan bersedia untuk melaksanakan
pendekatan kesetaraan gender dalam perencanaan dan pelaksanaan program hibah PHJD
di Provinsi/Kabupaten kami.
Komitmen ini akan kami buktikan melalui kegiatan-kegiatan yang kami lakukan dengan
mengacu pada PMM PHJD.
Gubernur/Bupati …………….
119
LAMPIRAN 17 – FORMAT RENCANA AKSI GESI PHJD
Pemerintah Provinsi/Kabupaten …………….
Rencana Aksi GESI ini minimal menguraikan informasi seperti matriks berikut:
Rencana
Jenis Kegiatan Penanggung Lokasi
No Waktu Sasaran
Kegiatan (yang akan Jawab
dilakukan)
1 Komunikasi
dan Persiapan: Waktu, Perlu ditetapkan INDIKATOR
Sosialisasi Dilaksanakan rencana lokasi AKSES, dan
(dibuat yang dengan penyelenggaraan PARTISIPASI
spesifik), Memastikan Dinas PU dan kondisi new- Sub kegiatan ini Perlu dituliskan
untuk routine target sasaran Penataan Ruang normal siapa saja yang
maintenance bahwa undangan (Covid-19), akan menjadi
atau sampai kepada dengan sasaran
kontrak? kelompok metode training/workshop
- perempuan, online ini: (berapa orang
Penyusunan disabilitas, dan laki-laki,
Program kelompok rentan perempuan,
Kegiatan (lansia, MBR) disabilitas, atau
termasuk organisasi
mendorong /kelompok
mereka untuk masyarakat
datang dan (PWD, Adat,
berpartisipasi agama, dll) yang
aktif. diharapkan hadir
1. Penyusunan dan berpartisipasi
program kegiatan dalam kegiatan
di tingkat di tersebut.
FLLAJ FLLAJ/DPU
2a. Kegiatan
Pemeliharaan
Rutin Jalan
(Blacklog &
minor works) DPU
2b. Kegiatan
Pemeliharaan
Berkala
(contractual
works) DPU
2c. Kegiatan
Rehabilitasi
(termasuk
bangunan
pelengkap jalan) DPU
Memastikan Jika penyebutan (perlu
pemilihan waktu nama Dinas PU dituliskan
dan tempat yang dan Penataan dengan jelas
sesuai bagi Ruang berbeda kapan
kelompok - antara harinya,
kelompok provinsi/kabupaten tanggal, jam)
tersebut lokasi PHJD,
maka dituliskan
sesuai dengan
penyebutan
setempat
Memastikan Siapa nara (perlu
pembicara/nara sumber yang dituliskan
sumber yang paling relevan dengan jelas
hadir terdapat untuk sub kegiatan kapan
perwakilan dari ini? Agar dapat harinya,
kelompok dituliskan dalam tanggal, jam)
perempuan dan rencana ini
120
penyandang
disabilitas
2 Penguatan INDIKATOR
kapasitas AKSES,
FLLAJ PARTSIPASI,
KONTROL,
MANFAAT
1) Penyusunan harus dituliskan
Organisasi dan rencana siapa
Pengelolaan saja yang akan
Program hadir yang
Keterwakilan menjadi sasaran
perempuan, penyelenggaraan
penyandang training/workshop
disabilitas, dan sesuai dengan
kelompok rentan kebutuhan untuk
lain dalam sub kegiatan ini
organisasi
pengelola
program (perlu
ditambahkan
kegiatan ini akan
dilaksanakan
dalam bentuk
apa? Training
atau workshop?)
2) Pelaksanaan
Training/Capacity
Building
3) Monitoring Anggota FLLAJ
evaluasi terwakili oleh
pelaksanaan kelompok
kegiatan perempuan dan
disabilitas
3 Dituliskan juga Tolong harus dituliskan INDIKATOR
Pelaksanaan siapa penanggung dilengkapi rencana lokasi AKSES,
Kegiatan jawabnya/unsur dengan penyelenggaraan PARTSIPASI,
Peranan mana saja yang waktu (apakah training, KONTROL
(partisipasi) Melibatkan akan bertanggung workshop/perbaikan Keterlibatan setiap
perempuan perempuan dan jawab pada dokumen/ lini kegiatan yang
dan penyandang kegiatan ini pemantauan sesuai dengan
penyandang disabiltas, serta kemampuan dan
disabilitas di kelompok rentan upah yang tidak
bidang lainnya dalam membedakan
teknik atau setiap jenis dengan pekerja
lainnya kegiatan: normal. (biasa
dalam disebut dengan
kegiatan upah yang sama
PHJD. atas pekerjaan
dan tanggung
jawab yang sama)
1)Pemeliharaan
Rutin;
2)Pemeliharaan
Berkala;
3) Rehabilitasi.
4 CONTOH: Agar dituliskan Dokumen lelang
Memasukkan juga siapa dan dokumen
klausul tentang penanggung kontrak proyek
pemberian jawabnya PRIM
kesempatan mengakomodir
yang sama untuk GESI.
kepada Sehingga ada
kelompok dasar-dasar
perempuan dan hukum yang
penyandang memadai untuk
121
disabilitas melaksanakannya.
berdasarkan Untuk itu jika
kapasitas dan belum ada
kemampuan (jika diperlukan
ada lokasi yang perbaikan
LG nya belum dokumen.
mencantumkan
pernyataan
seperti ini,
mohon untuk
dilengkapi)
Memberikan
upah yang sama
untuk perkerjaan,
tanggung
jawab/tupoksi
yang sama untuk
setiap orang
(pada setiap
pekerjaan, dan
keahlian, serta
tanggung jawab
yang sama)
Perbaikan
dokumen lelang
dan kontrak
Kepala DPU ……………. Kepala PPPA ……………. Kepala Dinas Sosial …………….
(Nama dan Tanda Tangan) (Nama dan Tanda Tangan) (Nama dan Tanda Tangan)
122
LAMPIRAN 18—FORMAT PEMANTAUAN GESI PHJD
Nama Kegiatan : Sosialisasi dan Komunikasi penyusunan program (sesuai heading dalam
matrik)
Tanggal : ..............................................................................................
Tempat : ..............................................................................................
Provinsi/Kabupaten : ..............................................................................................
123
B. Indikator Partisipasi (Lampiran 18)
C. Indikator Kontrol
Apakah masukan-masukan peserta dipertimbangkan dan ditindaklanjuti dalam keseluruhan tahapan
proses kegiatan?
Jelaskan .......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Jelaskan .......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Note: Notulen Kegiatan dan Absen harus dilampirkan. Daftar hadir/absen memasukkan asal
organisasi/lembaga/perwakilan masyarakat.
Pemeliharaan Berkala
Rehabilitasi
Lainnya…….
Kepala DPU ……………. Kepala PPPA ……………. Kepala Dinas Sosial …………….
(Nama dan Tanda Tangan) (Nama dan Tanda Tangan) (Nama dan Tanda Tangan)
124
LAMPIRAN 19 – FORMAT SURAT PERSETUJUAN ATAS SPPH/KESEDIAAN
MENGIKUTI PHJD
KOP SURAT
Nomor : …………………………………
Tanggal : …………………………………
Lampiran : …………………………………
Perihal : Kesediaan Mengikuti Program Hibah Jalan Daerah TA ………
Kepada Yth.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Kementerian Keuangan RI
Jalan Dr. Wahidin No.1, Gedung Radius Prawiro
di
Jakarta
Menunjuk surat Menteri Keuangan RI c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Nomor
…………… tanggal …………… perihal Persetujuan atas Pemberian Hibah PHJD serta
memperhatikan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 224/PMK.07/2017 tentang
Pengelolaan Hibah dari Pemerintah kepada Pemerintah Provinsi/Kabupaten, bersama ini
disampaikan bahwa Pemerintah Provinsi/Kabupaten …………… menyatakan kesediaan
mengikuti kelanjutan PHJD Tahun Anggaran …………… dengan jumlah hibah setinggi-
tingginya Rp ……………
Sehubungan dengan hal tersebut, rencana penggunaan dana hibah sebesar Rp ……………
telah dialokasikan pada APBD Provinsi/Kabupaten …………… Tahun Anggaran ……………
untuk pekerjaan konstruksi fisik, penyiapan readiness criteria, kegiatan supervisi, dan
pengembangan institusi sesuai kebutuhan.
Gubernur/Bupati ……………
125
LAMPIRAN 20 – FORMAT SURAT MINAT GUBERNUR/BUPATI TENTANG HIBAH
JALAN DAERAH
Nomor : …………………………………
Lampiran : …………………………………
Perihal : Pernyataan Minat untuk Mengikuti Program Hibah Jalan Daerah
(PHJD) Bersumber dari APBN untuk Pemeliharaan Jalan
Provinsi/Kabupaten
Kepada Yth.
1. Sekretaris Jenderal, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas
Menindaklanjuti Sosialisasi Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) yang dilaksanakan pada
tanggal …………, surat usulan dari Dinas PU ………… no ………… tanggal ………… perihal
Pernyataan Minat untuk mengikuti PHJD Pemeliharaan Jalan di Provinsi …………/Kabupaten
………… pada KSPN ………… dan mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan
pendanaan infrastruktur jalan di wilayah kami, dengan ini Pemerintah Provinsi
…………/Kabupaten ………… menyatakan minat untuk mengikuti program PHJD yang
bersumber dari APBN Rupiah Murni dan bersedia untuk memenuhi ketentuan dan
berkomitmen untuk:
1. Melakukan pembiayaan pendahuluan (pre-financing) dan menerima hasil verifikasi
independen sebagai syarat untuk proses penggantian/pencairan dana konstruksi dan
insentif;
2. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui
pemberdayaan/pembentukan atau akan membentuk Forum Lalu Lintas Angkutan
Jalan (FLLAJ) yang berperan aktif dalam konsultasi publik dan proses perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan monitoring penyelenggaraan jalan;
3. Meningkatkan kualitas pekerjaan konstruksi fisik infrastruktur jalan;
4. Menyusun program tahunan dan tahun jamak menggunakan Provincial/Kabupaten
Road Management System (P/KRMS);
5. Menyiapkan program dan anggaran pemeliharaan rutin jalan melalui APBD dalam
kurun waktu 3 tahun (2019-2021) untuk semua ruas jalan di wilayah
Provinsi/Kabupaten …………;
6. Penyiapan program, yang dibuktikan dengan adanya desain teknik terinci (Detailed
Engineering Design/DED) dan menyediakan minimal 5 orang staf teknik yang
berpengalaman di bidang jalan untuk menangani PHJD pada Dinas Pekerjaan
Umum/Bina Marga terkait;
7. Menyiapkan biaya konsultan supervisi untuk pengawasan pelaksanaan pekerjaan fisik
PHJD minimal 3% dari nilai konstruksi;
8. Melaksanakan Pekerjaan Konstruksi dan Pemeliharaan Jalan dengan menggunakan
long segment kecuali swakelola dan e-katalog
9. Melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam Manual Manajemen Program
(Program Management Manual/PMM);
126
10. Mengusulkan program penanganan ruas jalan dengan hibah PHJD Tahun 2019-2021
sebagaimana rincian terlampir.
Demikian Surat Pernyataan Minat ini kami buat dengan sesungguhnya dan untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Gubernur/Provinsi* …………
Bupati/Kabupaten* …………
…………………………………
Tembusan Yth.:
1. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan;
2. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Kementerian Pariwisata;
3. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri;
4. Ketua DPRD Provinsi/Kabupaten …………
5. Kepala Bappeda Provinsi/Kabupaten …………
6. …………
Catatan:
* Coret yang tidak perlu
127
LAMPIRAN 21 – FORMAT LAPORAN POKDARWIS
Pokdarwis :
Tanggal dan Tempat :
Sasaran/Target
Peserta
(termasuk rincian
Jenis
Tujuan Kegiatan peserta laki-laki dan Rincian Kegiatan Catatan
Kegiatan
perempuan,
kelompok
disabilitas, dll)
Contoh:
Pelatihan - Pengenalan - Anggota Pokdarwis - Pelajaran Bahasa - Jumlah peserta
Bahasa bahasa asing di daerah/desa/ Inggris sebanyak yang hadir
Inggris kepada anggota lokasi wisata …… …… sesi selama pelatihan
Pokdarwis dan - Karang taruna di - Praktek di tidak sesuai
masyarakat/ …… lapangan …… target yang
masyarakat adat - Masyarakat/ - Dan seterusnya diharapkan
sekitar untuk masyarakat adat di …… karena ……
meningkatkan …… - Peserta pelatihan
pelayanan yang - Dengan total mengharapkan
lebih baik kepada jumlah peserta laki- adanya kegiatan
wisatawan laki …… dan lain yang sejenis
mancanegara perempuan …… mengingat jumlah
- Dan seterusnya - Kelompok wisatawan
…… disabiitas …… mancanegara
- Dan seterusnya terus bertambah
…… - Dan seterusnya
……
(…………………………………)
Tembusan:
1. ………………
2. ………………
3. ………………
128
LAMPIRAN 22 – FORM VERIFIKASI PENINGKATAN INSTITUSI
129
LAMPIRAN 23 – FORM VERIFIKASI PEKERJAAN FISIK PEMELIHARAAN RUTIN (KONTRAK)
130
LAMPIRAN 24 – FORM VERIFIKASI PEKERJAAN FISIK PEMELIHARAAN RUTIN (SWAKELOLA)
131
LAMPIRAN 25 – FORM VERIFIKASI PEKERJAAN FISIK RUTIN KONDISI (KONTRAK)
132
LAMPIRAN 26 – FORM VERIFIKASI PEKERJAAN FISIK RUTIN KONDISI (SWAKELOLA)
133
LAMPIRAN 27 – FORM VERIFIKASI PEKERJAAN FISIK PENANGANAN BACKLOG MINIMUM/HOLDING TREATMENT (KONTRAK)
134
LAMPIRAN 28 – FORM VERIFIKASI PEKERJAAN FISIK PEMELIHARAAN BERKALA, REHABILITASI, PENINGKATAN JALAN, DAN
JEMBATAN (2 HALAMAN)
135
C VERIFIKASI LINGKUNGAN DAN SOSIAL Hasii Verifikasi Dokumen yang disyaratkan
Ya Tidak
1. Pemenuhan persyaratan lingkungan
1) Kontraktor sudah menyerahkan RKPPL Fotokopi RKPPL
2) Laporan bulanan pengelolaan dan pemantauan lingkungan untuk bulan lalu sudah tersedia Fotokopi laporan
………….………, …………………………
…………………………………… ……………………………………
NIP ...…………………………… NIP ...……………………………
……………………………………
NIP ...…………………………… …………………………………… …………………………………………………….
136
LAMPIRAN 29 – FORMAT RENCANA TAHUNAN SEBAGAIMANA DIMINTA OLEH KEMENTERIAN KEUANGAN
RENCANA TAHUNAN PROGRAM HIBAH JALAN DAERAH TAHUN ANGGARAN ……………
Provinsi/Kabupaten ……………
Harga Rencana Penyerapan APBD (Rp)
Total
No Kegiatan Satuan Satuan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Keterangan
Harga
Rp 1 2 3 4
Fisik
1 Paket kontrak ……… Km
2 Paket kontrak dst ……… Km
3 Paket swakelola ……… Km
4 Paket swakelola dst ……… Km
5 dst
Sub Total 1
Non Fisik
Insentif untuk persiapan (5%)
1 DED ……… Km
2 Survey kondisi jalan ……… Km
3 dst
Sub Total 2
Insentif untuk institusi (5%)
1 Peningkatan kapasitas ……… Kegiatan
2 Peningkatan FLLAJ/Pokdarwis ……… Kegiatan
3 dst
Sub Total 3
Total 1+2+3
Nama ……………
NIP ……………
1. Gubernur/Bupati …………… (sebagai laporan)
2. Sekretaris Jenderal, c.q. Kepala Pusat Fasilitasi Infrstruktur Daerah Kementerian PUPR
3. Ketua Tim Teknis PHJD Setjen Kementerian PUPR
4. Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten …………… selaku Ketua PIU PHJD
5. Kepala Biro Keuangan Pemerintah Provinsi/Kabupaten ……………
137
LAMPIRAN 30 – DAFTAR PENGGUNAAN DANA INSENTIF
DISHUB/ OPD Lainnya
No Uraian Kegiatan DPU Dispar Bappeda BPKAD UKPBJ Keterangan
FLLAJ ***
5% Dana Insentif untuk persiapan
1 Penerapan P/KRMS; * Terdiri dari:
• Pelatihan P/KRMS* V V V o Tempat untuk
• Pembelian software resmi MS V melaksanakan
Access** kegiatan
• Pengadaan computer desktop** V direkomendasikan
• Pengadaan computer laptop** V untuk semaksimal
• Pengadaan server** V mungkin
• Sewa konsultan untuk input V memanfaatkan
data, pembuatan data base, gedung/ ruangan
analisa data, costing, index milik Pemerintah
prioritas, pemaketan termasuk Provinsi/
iterasi, mapping dan pelaporan Kabupaten
o Cetak materi
pelatihan dan ATK
o Detail biaya untuk
pelaksanaan
penerapan
P/KRMS antara
lain termasuk
konsumsi,
transportasi,
narasumber, uang
harian, dan
penginapan (jika
diperlukan)
o Sewa peralatan
pelatihan
138
DISHUB/ OPD Lainnya
No Uraian Kegiatan DPU Dispar Bappeda BPKAD UKPBJ Keterangan
FLLAJ ***
• GPS Garmin, GPS Holder V *** OPD lainnya terdiri
and GPS antena Cable** dari : Dinas Lingkungan
• Blackvue camera** V Hidup, Dinas
• Measuring Tape Meter V Pemberdayaan
minimum 5 meter** Perempuan dan
• SD Card minimum 128 GB** V Perlindungan Anak dan
• External hard disc minimum V Dinas Sosial
2 TB**
• USB (Flash Disk) minimum V
32 GB**
• Distometer digital** V
• Alat pelindung diri** V
• Alat bantu yang V
diperlukan** V
• Roughometer** V
• Rotator warna orange** V
• Kendaraan roda 2** V
• Perlengkapan bantu V
lainnya**
139
DISHUB/ OPD Lainnya
No Uraian Kegiatan DPU Dispar Bappeda BPKAD UKPBJ Keterangan
FLLAJ ***
• Flat Bed Truck with Crane V
kap 3,5 ton**
• Pick-up Truck kap 0,75 V
ton**
• Concrete Mixer kap 125 V
liter**
• Air Compressor with V
Breaker kap 61 ltr/detik**
• Generator Set untuk V
penerangan kap 3 KVA**
• Lampu penerangan 4 buah V
@ 400 watt atau dengan
LED dengan lumen yang
sama
• Chain Saw Panjang bar V
90cm/36”**
• Pan mixer** V
• Three wheel motorcycle 200 V
cc**
• Concrete cutter** V
• Alat Pelindung Diri (safety
helmet, sepatu boot, safety V
shoes, sarung tangan,
safety vest/rompi, jas
hujan**
• Rambu sementara (traffic
cone, rambu stop & jalan, V
rampu multi pesan, rambu
peringatan dan rambu
lainnya sesuai kebutuhan)**
• Pengadaan camera digital** V
140
DISHUB/ OPD Lainnya
No Uraian Kegiatan DPU Dispar Bappeda BPKAD UKPBJ Keterangan
FLLAJ ***
• Sewa konsultan survey V
• Survey kondisi Jalan V
dengan swakelola
• Biaya operasional survey V
meliputi BBM, SPPD
petugas survey dan sopir,
uang harian, penginapan
• Sewa peralatan survey V
kondisi Jalan untuk Dinas
yang tidak punya peralatan
survey dan konsultan
survey
• Pelatihan survey kondisi V
Jalan
• Tiket angkutan darat, laut V
dan udara
• Biaya mobilisasi peralatan V
survey antar pulau
• Pembuatan laporan dan V
penggandaan
• Pengadaan ATK untuk V
kebutuhan survey dan hasil
survey
c. Uji mutu
• Sewa kendaraan V
• Sewa konsultan V
pelaksanaan uji mutu
• Biaya operasional uji mutu V
meliputi BBM, SPPD
141
DISHUB/ OPD Lainnya
No Uraian Kegiatan DPU Dispar Bappeda BPKAD UKPBJ Keterangan
FLLAJ ***
petugas dan sopir, uang
harian, penginapan
• Sewa peralatan uji mutu V
untuk Dinas yang tidak
punya peralatan survey dan
konsultan survey
142
DISHUB/ OPD Lainnya
No Uraian Kegiatan DPU Dispar Bappeda BPKAD UKPBJ Keterangan
FLLAJ ***
• Kontrak untuk tenaga ahli dan V
staf pendukung (Non PNS)
• Penyediaan dan operasional V
website
• Biaya konsultasi publik V
• Biaya monev paket PHJD V
• Biaya rapat bulanan (8x), rapat V
triwulan (4x)
• Sosialisasi CoST, SOP FLLAJ,
prosedur keluhan dari V
masyarakat melalui media
massa dan sosial yang ada
• Pembuatan peta lokasi rawan V
kecelakaan/ blackspot berbasis
SIG
• Pengembangan apps untuk V
keluhan masyarakat, informasi
CoST, informasi untuk kegiatan
kontrak PHJD dari OPD dan
umpan balik/feedback dari
masyarakat
• Kegiatan Independen Assesor V
• Penyusunan rencana V
penanganan blackspot
• Penyusunan rencana aksi V
keselamatan jalan
143
DISHUB/ OPD Lainnya
No Uraian Kegiatan DPU Dispar Bappeda BPKAD UKPBJ Keterangan
FLLAJ ***
wisatawan (lokal, asing) yang
berkunjung di KSPN,
pendapatan bidang pariwisata
dari retribusi, pajak hotel dan
restoran di lokasi KSPN untuk 3
tahun terakhir
• Pertemuan, pembinaan V
Pokdarwis*
• Pendataan, pengumpulan data V
untuk jumlah wisatawan (local,
asing) yang berkunjung di
KSPN, pendapatan bidang
pariwisata dari retribusi, pajak
hotel dan restoran di lokasi
KSPN untuk tahun yang lalu
• Kegiatan sosialisasi yang V
dilaksanakan oleh Pokdarwis di
lokasi KSPN
144
DISHUB/ OPD Lainnya
No Uraian Kegiatan DPU Dispar Bappeda BPKAD UKPBJ Keterangan
FLLAJ ***
• Fasilitas kantor (sewa internet, V V V V V V
sewa kendaraan, pembelian
software original, sewa foto
copy, pengadaan ATK).
*) Terdiri dari:
o Tempat untuk melaksanakan kegiatan direkomendasikan untuk semaksimal mungkin memanfaatkan gedung/ruangan milik Pemerintah
Provinsi/Kabupaten
o Cetak materi pelatihan dan ATK
o Detail biaya untuk pelaksanaan antara lain termasuk konsumsi, transportasi, narasumber, uang harian, dan penginapan (jika diperlukan)
o Sewa peralatan pelatihan
**) Setiap pembelian barang (belanja modal) sesuai PP 27/2014 Pengelolaan BMN/BMD harus dicatatkan. Diperlukan Keputusan Kepala Daerah
tentang inventarisasi BMN/BMD tersebut pada SKPD sesuai Permendagri 19/2016 Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah
***) Apabila kegiatan untuk dana insentif terdapat sisa dana, maka dapat digunakan antara lain untuk fasilitas keselamatan jalan, edukasi tentang
keselamatan di sekolah dan perguruan tinggi, serta kegiatan lainnya yang menunjang pengelolaan jalan. Kegiatan tersebut dapat diusulkan
oleh OPD kepada Konsultan Verifikasi/VTASC dan disetujui oleh Tim Teknis.
145
LAMPIRAN 31 – PETA LOKASI KSPN PROGRAM HIBAH JALAN DAERAH
146