Anda di halaman 1dari 20

Pengendalian dan

Penjaminan Mutu

Identifikasi Konsep dan Sistem


Pengendalian Kualitas
“Usulan Perbaikan Kualitas Produk Sarung Tangan dengan Metode Six
Sigma di PT Kahatex” oleh Novia Calista Phang

13421026 - Husna Qotrunnada


13421027 - Owen Salomo Wiyendra
13421028 - Hafizhah Wahyu Pratiwi
13421029 - Albertus Ganendra Rakayudha

13416055 - Novia Calista Phang Tugas Sarjana Teknik Industri


Pengendalian dan
Penjaminan Mutu
1. Objek Kajian
2. Karakteristik Kualitas Produk
Tip: Use links to go to a different page inside
your presentation.
3. Variasi yang Bersifat Random
How: Highlight text, click on the link symbol
4. Variasi yang Bersifat Assignable

Outline
on the toolbar, and select the page in your
presentation you want to connect.

5. Cara Mengurangi Variabilitas


6. Fokus Pengendalian

7. Sistem Kendali dan Konsep Dominasi


8. Basic 7 Tools of QC

9. New 7 QC Tools
Objek Kajian
Objek Penelitian Cacat pada produk sarung tangan

area KK8J di PT Kahatex Cijerah yang memproduksi produk sarung


Subjek Penelitian
tangan

Paling banyak menghasilkan produk sarung tangan cacat dan cacat


Mengapa area KK8J? yang dihasilkan dari area ini sering ditemukan di area selanjutnya (area
jahit lipat dan area setting).

1. Mengidentifikasi jenis-jenis cacat pada produk sarung tangan PT


Kahatex di area KK8J
2. Mengevaluasi proses produksi sarung tangan PT Kahatex di area
KK8J
Tujuan Penelitian 3. Mengidentifikasi subfaktor penyebab cacat pada produk sarung
tangan di area KK8J
4. Memberikan usulan perbaikan yang dapat dilakukan untuk
mengurangi jumlah cacat pada produk sarung tangan yang
ditemukan di area KK8J
Sarung tangan yang diproduksi di area KK8J
Karakteristik dikelompokkan berdasarkan
1. Bentuk (normal, fingerless, dan mitten)
Kualitas Produk 2. Corak (Stripe, dan plain)
3. Ukuran
Produk utama yang diproduksi di area KK8J
adalah sarung tangan work in progress (WIP)
Berikut ini spesifikasi ukuran dan ukuran yang
menjadi fokus pengecekan kualitas yang ditandai
dengan QC

Sarung tangan yang masih panjang karena


proses di area KK8J belum termasuk proses
jahit lipat dan setting
Karakteristik
Kualitas Produk

Produksi sarung tangan di area KK8J masih


belum dapat memenuhi target kualitas dan
presentase cacat di area KK8J cukup tinggi.
Penyebab Variasi
Menurut operator QC, ada 7 jenis cacat beserta kategori cacat* yang terasosiasi
dengan jenis cacat tersebut
*Kategori cacat ditandai dengan perbedaan warna

1 2 3 4
Kotor Jaruman Bolong Benang Panjang

5 6 7
Kepala Karet Ukuran Platting

Minor Major Critical

1. Kotor : produk kotor akibat noda oli atau debu 5. Kepala karet : bagian karet pada sarung tangan
2. Jaruman : rajutan bergaris yang mengakibatkan bergelombang, keriting, atau berpinggang
rajutan menjadi lebih kendor 6. Ukuran : ukuran tidak sesuai dengan pola awal
3. Bolong : terdapat lubang pada produk 7. Platting : ketebalan produk tidak rata, menimbulkan corak
4. Benang panjang : lipatan panjang, corak keluar, tebal tipis pada permukaan
karet keluar
Penyebab Urutan persentase cacat sarung tangan

Variasi

Berdasarkan hasil analisis


pareto chart, jenis cacat
yang akan menjadi fokus Diagram pareto chart jumlah cacat
penelitian adalah ukuran,
jaruman, dan bolong
Penyebab Variasi
Pengelompokkan penyebab variasi secara random dan assignable:
R : Random
A : Assignable
A
A A
R A
A
R A
A
A A
A
A
A A
R
R
A
R A
Penyebab Penyebab variasi random:
1. Lingkungan produksi seperti debu yang dihasilkan

Variasi 2. Adanya kesalahan atau cacat bahan baku

Penyebab variasi assignable:


1. Kesalahan operator dalam menjalankan prosedur
operasional
Berdasarkan
2. Permasalahan mesin yang mungkin mengalami
pengelompokkan kerusakan akibat kurang maintanance ataupun
penyebab variasi secara ketidaktepatan setup mesin
random dan assignable,
berikut kesimpulan yang Ilustrasi ketiga jenis cacat
didapatkan
Ukuran Jaruman Bolong
Mengurangi Variasi
HOW RESULT
Pembobotan kembali subfaktor 5 Subfaktor (kesalahan teknisi menyetel
(FMEA & Pareto) tension, posisi feeder, debu, lupa reset,
brush tipis)

5W1H dari How terdapat 7 alternatif solusi

5 alternatif solusi: 1) tension dial dengan


indikator angka, 2) SOP pengecekan posisi
Pemilihan alternatif solusi feeder, 3) tempat pembuangan majun, 4)
sistem poka-yoke reset, 5) SOP
pencatatan brush

Detailing solusi flow, design, penanggung jawab,


keterangan
Mengurangi Variasi
berikut merupakan ulasan lebih lanjut tentang solusi:

Penggunaan tension dial Penetapan prosedur


1 2
dengan indikator angka pengecekan feeder

Tutup container knotter Perancangan sistem


3 4 sistem poka yoke 5
& holder plastik pencatatan jadwal brush
Fokus Pengendalian
adalah jenis pengendalian yang dilakukan sebelum suatu aktivitas atau
Forward proses dimulai. Tujuannya adalah untuk mencegah masalah atau
kesalahan sebelum terjadi. Pengendalian ini melibatkan perencanaan,
Control perumusan kebijakan, dan penetapan standar kinerja yang harus
dicapai.

Keterkaitan:

Pembuatan SOP, perancangan sistem, pemasangan holder

ketiga hal tersebut dilakukan di awal untuk mencegah terjadinya problem selanjutnya
Add Company Name
Dalam metodologi Six Sigma, fase control
memiliki komponen integral berupa sistem
kendali yang terdapat dalam metodologi DMAIC.

Sistem Kendali Pada tahap control yang dilakukan pada TA ini,


usulan perbaikan yang dipaparkan belum
diimplementasikan sepenuhnya. Pengendalian
dilakukan agar usulan perbaikan dapat
sepenuhnya diimplementasikan.
Dokumentasi Perbaikan
1) Pembuatan video instruksi penggunaan
USULAN SISTEM tension dial karena instruksi yang dijelaskan
melalui video lebih mudah untuk dipahami
KENDALI ketimbang melalui gambar
2) Dokumentasi dalam bentuk SOP yang
disahkan agar lebih mudah diingat pekerja.

Pembuatan Rencana
Pengukuran Proses
Pengukuran stabilitas proses menggunakan
Manajemen Proses
peta kendali dan pengukuran kapabilitas Mengusulkan tanggapan yang harus
proses melalui perhitungan level sigma diimplementasikan perusahaan bila hasil
sehingga dapat menghitung kapabilitas proses pengukuran langkah sebelumnya berada di luar
hasil perbaikan dan diketahui bahwa tingkat kendali dengan batasnya ditentukan
kecacatan menurun sebanyak 4.25% dari berdasarkan penurunan jumlah cacat per hari
kondisi existing sebesar 2%
Konsep Dominasi
Konsep dominasi yang digunakan adalah component dominant. Hal ini dapat diketahui
melalui bagaimana penulis memfokuskan pada perbaikan mutu melalui perbaikan
dengan memfokuskan masalah perbaikan mutu terkait komponen yang digunakan,
seperti penggunaan tension dial dengan indikator angka, penggunaan tutup container
knotter, dan penggunaan holder plastik.
Quality Control Tool
Quality Control tool yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pareto. Analisis pareto
dilakukan untuk membandingkan frekuensi dari jenis penyebab masalah. Pareto didasari
oleh prinsip dimana jika 20% masalah utama terselesaikan, maka 80% masalah lainnya
terselesaikan pula.
Pareto’s Diagram (1)

Diagram digunakan untuk menentukan prioritas


jenis cacat produk yang ingin diteliti secara lebih
lanjut. Hal ini dilakukan dengan menghitung
persentase cacat dari masing-masing jenis cacat
terlebih dahulu dan kemudian diurutkan dari
persentase terbesar ke terkecil dan
dikalkulasikan kumulatifnya. Hasil yang didapat
adalah sebagai berikut.

Dapat dikatakan bahwa jenis cacat yang


berkontribusi sebesar 80% dari total cacat
adalah ukuran, jaruman, dan bolong
Pareto’s Diagram (2)

Selain untuk menghitung jumlah cacat, diagram


Pareto juga digunakan untuk menentukan
subfaktor penyebab yang perlu difokuskan untuk
diselesaikan. Ditentukan terlebih dahulu nilai
severity (S), occurrence (O), dan detectability
(D). Kemudian dikalkulasikan untuk mendapat
nilai RPN. Diagram yang dihasilkan adalah sebagai
berikut.

Menggunakan prinsip 80/20, subfaktor yang


berkontribusi sebesar 80% dari total RPN adalah
subfaktor A, K, F, N, B, R, I, D, J. Penjelasan untuk
tiap subfaktor terdapat pada slide selanjutnya.
Pareto’s Diagram (2)
Penjelasan untuk tiap-tiap kode subfaktor pada diagram Pareto
sebelumnya adalah sebagai berikut.
Add Company Name

New Pada penelitian ini, 7 new quality control


tool tidak digunakan. New quality control

Quality
sendiri pada umumnya terdiri atas affinity
diagram, tree diagram, matrix diagram,
interrelationship diagram, dsb.

Control Meskipun tidak menggunakan new quality


control tools, penulis menggunakan tool

Tool
lain yang bernama Delphi

Anda mungkin juga menyukai