Anda di halaman 1dari 11

47

produk yang baik dan jelek, produk yang berkualitas jelek masih
berkemungkinan besar untuk lolos.
Good and Bad standard diletakkan pada papan visual control yang
terdapat pada masing-masing mesin. Dokumen good and bad standard tidak
berdiri sendiri, tetapi dirangkai menjadi satu dengan Work instruction Papan
Visual Kontrol yang memuat langkah-langkah yang harus diakukan operator
untuk mengisi papan visual kontrol kualitas yang berisi contoh produk atau
komponen yang baik dengan yang jelek (jika ada). Selain itu, papan visual kontrol
kualitas berisi:
a) Production Control Board (kecuali line element assy)
b) Good and Bad Sample Product
c) Good/Bad Standard dan Work instruction Papan Visual Kontrol Kualitas
d) Preventive Maintenance Checksheet
e) Machine History Card
f) Dies History Card (kecuali line yang tidak menggunakan dies pada mesin)
g) Quality Control Checksheet
h) Working Instruction Process
i) Laporan hasil Produksi
Berikut ini dapat dilihat contoh dokumen good and bad standard dan
Work instruction Papan Visual Kontrol Kualitas, dokumen lain dapat dilihat pada
lampiran 12.

Universitas Kristen Petra


48

Standart : FSCM - 9001 : 2000


PT FSCM MANUFACTURING
WORK INSTRUCTION Halaman : 1 dari 1 GAMBAR PAPAN VISUAL KONTROL KUALITAS
PLANT 4 - FILTER & CABLE DIVISION Level Revisi : 0
VISUAL KONTROL KUALITAS
KRIAN - SIDOARJO Ditetapkan : 10 Mei 2006
Direvisi :0 1. Production Control Bo
ELEMEN COVER No. DOK. :QM-FSCM-QAD-WI-013

1. TUJUAN
Menjelaskan prosedur pengisian dan pemeliharaan papan visual kontrol kualitas yang terdapat
pada setiap proses produksi.

2. PROSEDUR PENGISIAN PAPAN VISUAL KONTROL KUALITAS


2.1. Operator meletakkan produk OK pada Papan Visual Kontrol Kualitas yang diambil dari 2. Good and Bad Sample P
produk pertama yang dihasilkan setelah setting berhasil di awal produksi. Produk OK diberi
paraf dan keterangan waktu pembuatan oleh QC line, sebagai bukti setting berhasil dan
produksi boleh berjalan sudah di approve oleh QC. 3. Good/Bad Standard
2.2. Operator meletakkan produk NG pada Papan Visual Kontrol Kualitas dan memberi tanda pada 4. Preventive Maintenance
bagian yang cacat, produk tersebut merupakan produk cacat yang pertama kali ditemukan 5. Machine History Card
setelah produksi berjalan. 6. Dies History Card
Dies history card akan t
a) Bila jenis kecacatan sama dengan yang sebelumnya, letakkan produk cacat pada keranjang
ada dies yang digunaka
NG (merah). produksi. Bila tidak ada
b) Bila jenis kecacatan tidak sama dengan yang sebelumnya, tambahkan produk cacat pada digunakan, maka dies h
Papan Visual Kontrol Kualitas. dalam keadaan kosong
2.3. Operator mengosongkan tempat produk OK dan NG pada Papan Visual Kontrol Kualitas 7. Quality Control Checks
8. Working Instruction
jika mesin sedang off/tidak produksi.
9. Laporan Hasil Produksi
3. PEMELIHARAAN PAPAN VISUAL KONTROL KUALITAS
3.1. Operator membersihkan Papan Visual Kontrol Kualitas pada waktu melakukan 5 R untuk
linenya masing-masing.
3.2. Operator dan K.A. line produksi turut memperhatikan keutuhan dan posisi/letak Papan
Visual Kontrol Kualitas sesuai gambar Papan Visual Kontrol Kualitas.
3.3. Operator menjaga Papan Visual Kontrol Kualitas yang terletak disamping mesin sesuai
dengan nomor mesin yang dijalankan dan pada posisi nya dalam area berwarna hijau (Papan
Visual Kontrol Kualitas pada mesin ini tidak boleh tertukar/ditukar dengan papan visual kontrol
kualitas mesin lain).
GOOD STANDARD BAD STANDARD

3
1

2
1. Hasil tidak bergram, tidak penyok, dan tidak
sumbing Penyok Sumbing
2. Hasil harus flat
3. Hasil forming merata; Tidak boleh baling.
DISETUJUI DIKETAHUI D

Bahan tidak boleh berkarat, baret dan keriput

Production Engineering Quality

Gambar 4.8. Work Instruction Visual Kontrol Kualitas/Good and Bad


Standard

Universitas Kristen Petra


49

4.2.4. Standard Penomoran


Standard penomoran merupakan suatu standard yang dibuat untuk
departemen Quality Assurance agar dapat membantu untuk melakukan
pengontrolan dokumen-dokumen dengan lebih mudah. Selain dokumen,
penomoran juga perlu dilakukan pada sample desain inner box, alat ukur, laporan
atau form-form yang masih berhubungan dengan Quality Assurance dan
document control. Sampai dengan saat ini standar penomoran yang telah dibuat
oleh antara lain:
a) Standard Penomoran Dokumen (telah dibahas dalam subbab Sistem Distribusi
dan Kontrol Dokumen).
b) Standard Penomoran Non Conforming Report (akan dibahas pada subbab Non
Conforming Report).
c) Standard Penomoran Sample Desain Inner Box
d) Standard Penomoran Alat Ukur
e) Standard Penomoran Form Perubahan Spesifikasi
f) Standard Penomoran Sticker Acceptance
g) Standard Penomoran Laporan Test Laboratorium

Universitas Kristen Petra


50

4.2.4.1. Standard Penomoran Sample Desain Inner Box


Standard penomoran ini dibuat untuk menomori Sample Desain Inner
Box yang dikumpulkan pada perusahaan. Sample Desain ini berfungsi sebagai
pedoman bagi departemen Quality Assurance untuk melakukan approval desain
inner box yang berasal dari supplier. Kumpulan sample desain ini berhubungan
dengan spesifikasi inner box yang dibuat oleh penulis (akan dibahas lebih lanjut
dalam subbab Spesifikasi inner box).
Penulis mengelompokkan sample desain ini menjadi tiga jenis yaitu
untuk inner box oil filter, fuel filter, dan air filter. Hal ini berdasarkan macam
desain inner box untuk masing-masing customer berbeda-beda serta tulisan untuk
setiap jenis filter berbeda pula sehingga tidak sulit untuk mengidentifikasinya.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah penulis hanya mengumpulkan inner box
berdasarkan desainnya saja bukan ukuran, sebab setiap filter memiliki ukuran
inner box yang berbeda. Ukuran untuk masing-masing inner box telah
dicantumkan pula pada spesifikasi inner box.
Standard penomoran sample desain dibuat mengikuti pengelompokan
jenis filter yang dilakukan oleh penulis diatas, nama customer, serta engine (jenis
mesin kendaraan) dari setiap part filter (lihat lampiran 13).

4.2.4.2. Standard Penomoran Alat Ukur


Pada awalnya standard penomoran alat ukur ini telah dimiliki oleh
perusahaan, tetapi belum diterapkan serta sudah banyak alat ukur yang bertambah
maupun berkurang, oleh karena itu dilakukan penyusunan ulang standard
penomoran alat ukur ini dari Prosedur Calibration Serial Number yang telah
dimiliki perusahaan. Selain menyusun atau merevisi standard penomoran alat
ukur yang ada, penulis juga mendata dan mengidentifikasi seluruh alat ukur yang
dimiliki perusahaan.
Standard penomoran alat ukur dapat dilihat lebih detail pada lampiran
14. Setelah mendata dan mengidentifikasi seluruh alat ukur yang dimiliki oleh
perusahaan penulis membuat daftar departemen dan karyawan atau staff yang
bertanggung jawab untuk memegang dan memelihara alat ukur (lihat lampiran

Universitas Kristen Petra


51

15). Tujuan mendata, mengidentifikasi, dan membuat daftar departemen serta


personel yang bertanggung jawab yaitu untuk memudahkan perusahaan untuk
melakukan kalibrasi alat ukur sewaktu-waktu baik internal maupun eksternal. Hal
ini dilakukan karena sebelumnya perusahaan belum memiliki data mengenai alat
ukur yang telah dimiliki oleh perusahaan serta keberadaannya saat itu.

4.2.4.3. Standard Penomoran Form Perubahan Spesifikasi


Form Perubahan Spesifikasi merupakan form yang harus diisi oleh
department engineering atau PPIC apabila terjadi perubahan spesifikasi material
yang digunakan atau spesifikasi produk. Form ini tidak sama dengan form
Permohonan Revisi Dokumen, sebab form revisi dokumen hanya berlaku untuk
perubahan dokumen seperti Standard, SOP, Form, dan Work instruction. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penomoran form sehingga document control dapat
dengan mudah mengidentifikasi form bila suatu saat dibutuhkan sebagai bukti
adanya perubahan spesifikasi produk. Standard penomoran form Perubahan
Spesifikasi dapat dilihat lebih detail pada lampiran 16.

4.2.4.4. Standard Penomoran Sticker Acceptance


Sticker acceptance merupakan sticker yang digunakan pada incoming
inspection. Sticker ini akan ditempelkan pada material yang telah diperiksa dan
dinyatakan berkualitas baik sehingga dapat digunakan untuk proses produksi. Isi
dan desain sticker ini akan dijelaskan lebih lanjut pada subbab Quality Assurance
Form.
Tujuan dari penomoran pada sticker acceptance adalah untuk
memudahkan dalam mengidentifikasi kapan material datang, dan berasal dari
supplier mana., sehingga saat material baru ditemukan bermasalah pada lantai
produksi, Quality Assurance dapat langsung mengeluarkan komplain kepada
supplier sesuai prosedur Komplain Supplier. Oleh karena itu, untuk
mempermudah identifikasi penulis membuat standard penomoran sticker yang
memuat informasi nomor acceptance, bulan, dan tahun pemeriksaan (dapat dilihat
lebih detail pada lampiran 17).

Universitas Kristen Petra


52

4.2.4.5. Standard Penomoran Laporan Test Laboratorium


Pengujian yang ada dan dapat dilakukan pada laboratorium PT FSCM
ada beberapa macam yaitu:
Drain back test
Endurance test
Impulse test
Pressure loss test
Setiap melakukan pengujian produk di dalam laboratorium, penguji harus
mengisi form yang telah disediakan untuk masing-masing pengujian. Setelah itu,
penguji menyerahkan form laporan pengujian asli kepada document control,
sedangkan penguji akan mendapatkan controlled copy. Oleh karena itu, untuk
mempermudah document control dalam menyimpan dan mengidentifikasi laporan
pengujian di laboratorium perlu dibuat standard penomoran. Standard penomoran
laporan pengujian yang dibuat memuat jenis pengujian yang dilakukan, bulan dan
tahun pengujian, serta nomor pengujian, standard ini dapat dilihat lebih detail
pada lampiran 18.

4.2.5. Others Standard


a) Standard Pengambilan Sampling Material (akan dibahas pada subbab
Supplier Quality Manual)
b) Standard Lot Material (akan dibahas pada subbab Supplier Quality Manual)
c) Standard Tag System
d) Standard Type dan Warna Keranjang Produksi
e) Standard Type dan Warna Garis/Area Produksi

4.2.5.1. Standard Tag System


Standard tag system merupakan standard pemberian label pada material,
komponen, atau produk jadi, baik pada saat trial maupun mass production. Label
yang diberikan ada tiga macam yaitu OK, Hold, dan NG, dimana label OK
menyatakan status produk tersebut dapat langsung digunakan untuk produksi
ataupun dikirim ke customer. Label hold menyatakan status produk tersebut masih
ditahan menunggu keputusan selanjutnya, menjadi produk OK atau NG,

Universitas Kristen Petra


53

sedangkan label NG menyatakan produk tersebut tidak boleh digunakan kembali


harus dibuang sebagai reject.
Bentuk tag antara komponen atau produk trial dan mass production
berbeda, hal ini untuk memudahkan dalam mengidentifikasi atau membedakan
produk yang masih trial dan telah mass production. Standard Tag System yang
dapat dilihat lebih detail pada lampiran 19.

4.2.5.2. Standard Type dan Warna Keranjang Produksi


Selama ini keranjang produksi yang digunakan untuk meletakkan
komponen-komponen filter belum memiliki standard baik warna keranjang
maupun type keranjang. Keranjang yang digunakan di lantai produksi ada empat
warna yaitu biru, hijau, kuning, dan merah,sedangkan tipe keranjang ada beberapa
macam tergantung dari ukuran keranjang tersebut. Oleh karena itu, dibuat suatu
standard type dan warna keranjang produksi yang dapat dilihat dengan lebih
detail pada lampiran 20.

4.2.5.3. Standard Type dan Warna Garis/Area Produksi


Pada awalnya perusahaan telah memberikan garis batas dan area pada
lantai produksi, garis yang diberikan antara lain garis batas line, area meletakkan
keranjang komponen, area kerja, area penyimpanan dan lain-lain. Namun
perusahaan belum memiliki standard dalam memberikan garis pada setiap jenis
area, baik type garis maupun warna garis atau area. Hal ini menyebabkan
beberapa garis dalam lantai produksi belum seragam dan belum jelas
perbedaannya antara area kerja, penyimpanan, atau jalan umum. Sandard type dan
warna garis atau area produksi dibuat sebagai pedoman dalam memberikan garis
batas atau area dalam lantai produksi, standard tersebut dapat dilihat lebih detail
pada lampiran 21.

4.3. Work instruction (WI)


4.3.1. Work instruction Trial
Work instruction (WI) trial yang dibuat hanya terbatas untuk material
rubber packing saja, sebab material ini termasuk material yang berpengaruh besar

Universitas Kristen Petra


54

terhadap kualitas produk. WI trial ini menjelaskan langkah-langkah yang akan


dilakukan oleh perusahaan untuk mencari supplier packing baru atau saat akan
mensubkontrakkan packing jenis baru. WI ini dapat dilihat lebih detail pada
lampiran 22.

4.3.2. Work instruction Papan Visual Kontrol


Work instruction (WI) papan visual kontrol memuat beberapa langkah
yang harus dilakukan oleh operator produksi dalam mengisi good and bad sample
product setiap komponen yang sedang diproduksi, serta kewajiban operator
terhadap papan visual kontrol yang ada pada masing-masing mesin atau operasi
kerja. Setiap operator mengganti part number komponen yang diproduksi, good
and bad sample product juga harus diganti sesuai dengan part number yang
sedang diproduksi. Papan visual kontrol berfungsi sebagai alat visualisasi yang
menunjukkan selama produksi berjalan, mana produk yang baik dan produk yang
jelek hasil produksi saat itu.
Work instruction papan visual kontrol tidak berdiri sendiri, namun
dirangkai menjadi satu dengan good and bad standard seperti yang telah dibahas
diatas. Alasan dirangkai menjadi satu, sebab WI dan standard tersebut saling
berkaitan untuk membuat visualisasi produk semakin jelas serta juga karena
keterbatasan tempat pada papan visual kontrol. WI papan visual Kontrol dapat
dilihat lebih detail pada lampiran 12 dan gambar 4.8.

4.3.3. Work instruction Pengisian Form


Work instruction (WI) pengisian form memuat langkah-langkah yang
dilakukan dalam mengisi form yang telah disediakan. Beberapa WI pengisian
form yang telah dibuat antara lain:
a) Work instruction pengisian form NCR QC-15 (akan dibahas pada subbab Non
Conforming Report)
b) Work instruction pengisian form Incoming Inspection Checksheet QC-38
(akan dibahas pada subbab Supplier Quality Manual)
c) Work instruction pengisian form Customer Complain QC-43 (akan dibahas
pada subbab Customer Complain)

Universitas Kristen Petra


55

d) Work instruction pengisian form Perubahan Spesifikasi QA-13


Perubahan Spesifikasi merupakan form perubahan spesifikasi yang harus
diisi oleh engineering atau PPIC setiap kali akan mengadakan perubahan
spesifikasi baik produk maupun material. Work instruction pengisian form ini
menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengisi form yang
telah disediakan oleh departemen Quality Assurance. Work instruction ini
dapat dilihat lebih detail pada lampiran 23.

4.4. Spesifikasi Produk


4.4.1. Keadaan Awal Perusahaan
Pada awalnya perusahaan telah memiliki spesifikasi produk (finish
goods) untuk setiap customer dan part numbernya, tetapi spesifikasi tersebut
belum lengkap dan ada beberapa yang mengalami perubahan spesifikasi. Quality
Assurance hanya bertindak sebagai document control untuk setiap spesifikasi
produk yang terbit baik yang baru maupun revisi. Dalam mengontrol dan
mendistribusikan spesifikasi produk, Quality Assurance masih mendapat beberapa
kesulitan antara lain:
Sulit untuk mengidentifikasi spesifikasi produk mana saja yang telah dibuat
oleh product development, dan mana yang belum.
Sulit untuk mengontrol status revisi dokumen.
Sulit untuk menyimpan dokumen spesifikasi produk karena tidak ada daftar
spesifikasi produk yang baku.

4.4.2. Perbaikan Kontrol Spesifikasi produk


Guna mempermudah dokumen kontrol untuk mengontrol dan
menyimpan spesifikasi produk maka dilakukan improvement dalam dua tahap
yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.3. Perbaikan Kontrol Spesifikasi Produk
Before Improvement 1 Improvement 2
Kontrol Tidak ada Daftar Master Buat Standard
dokumen Dokumen (lihat pada Penomoran Baku
lampiran 24).
Waktu Sampai dengan akhir Awal Maret 2006 s/d Masih dalam

Universitas Kristen Petra


56

implementasi Februari 2006 Akhir Juni 2006 perencanaan.


Kelemahan - Sulit untuk identifikasi - Spesifikasi produk Saat ini kelemahan
spesifikasi produk. disimpan improvement 2 belum
- Sulit untuk mengontrol berdasarkan Daftar dapat diketahui.
status revisi dokumen. Master Dokumen.
- Sulit untuk - Spesifikasi produk
menyimpan dokumen belum memiliki
spesifikasi produk. nomor dokumen.

4.5. Form
4.5.1. Quality Assurance Form
Pada awalnya perusahaan belum memiliki form yang secara khusus
dibuat untuk kepentingan Quality Assurance. Departemen ini dipersepsikan sama
dengan departemen Quality Control, sehingga form untuk departemen ini diberi
nama yang sama dengan form Quality Control. Saat ini mulai dibuat suatu
pemisahan nama form, sebab tidak semua form Quality Assurance berkaitan dan
dipakai oleh Quality Control. Beberapa form yang telah dibuat untuk Quality
Assurance hingga saat ini antara lain:
a) Sticker Acceptance QA-01 (akan dibahas pada subbab Supplier Quality
Manual)
b) Form Hasil Periksa barang Complain QA-02 (akan dibahas pada subbab
Customer Complain)
c) Form Pemberitahuan Complain ke Supplier QA-03
Form ini digunakan oleh departemen Quality Assurance untuk
mengajukan complain kepada supplier melalui departemen purchasing.
Contoh form ini dapat dilihat lebih detail pada gambar 4.7.
d) Form Permohonan Revisi Dokumen QA-04 (telah dibahas pada subbab
Sistem Distribusi dan Kontrol dokumen)
e) Form Rapor Supplier Bulanan QA-05
Form ini digunakan oleh departemen Quality Assurance untuk membuat
laporan mengenai tingkat reject setiap supplier. Dalam Raport Supplier,
tingkat reject setiap supplier akan dibandingkan dengan supplier lain yang
menyuplai material yang sejenis pada perusahaan. Contoh form ini dapat
dilihat pada lampiran 26.

Universitas Kristen Petra


57

f) Form Daftar Penanggung Jawab Alat Ukur QA-06


Form ini berisi nomor alat ukur, departemen, nama, dan tanda tangan
penanggung jawab alat ukur tersebut. Fungsi form ini adalah untuk
mengidentifikasi jumlah alat ukur yang masih dimiliki oleh perusahaan serta
keberadaan alat ukur tersebut. Nomor yang diberikan pada alat ukur sesuai
dengan Standard Penomoran Alat ukur yang telah dibahas pada subbab
sebelumnya. Form Daftar Penanggung Jawab Alat Ukur dapat dilihat lebih
detail pada lampiran 27.
g) Form Daftar Distribusi Standard, Procedure, Spesifikasi, dan Drawing QA-07
(telah dibahas pada subbab Sistem Distribusi dan Kontrol dokumen)
h) Form Daftar Distribusi NCR QA-08 (akan dibahas pada subbab Non
Conforming Report)
i) Form Daftar Distribusi Customer Complain QA-09 (akan dibahas pada
subbab Customer Complain)
j) Form Daftar Penarikan Standard, Procedure, Spesifikasi, dan Drawing QA-
10 (telah dibahas pada subbab Sistem Distribusi dan Kontrol dokumen)
k) Form Daftar NCR yang Terbit untuk Supplier QA-11
Form ini merupakan rekap dari NCR yang terbit untuk supplier. NCR
yang terbit untuk supplier adalah NCR yang dibuat oleh incoming inspection
untuk dijadikan pedoman oleh Quality Assurance dalam mengajukan
complain kepada supplier. Supplier, selain menerima pemberitahuan complain
dari purchasing juga akan menerima NCR dari Quality Assurance (khusus
untuk supplier lokal). NCR tersebut harus dijawab oleh supplier dan
dikembalikan pada perusahaan maksimal dalam dua hari kerja (2 x 24 jam).
Contoh form ini dapat dilihat lebih detail pada lampiran 28.
l) Form Daftar NCR yang Terbit untuk Intern QA-12
Form ini fungsinya hampir sama dengan QA-11 sebagai rekap dari NCR,
tetapi rekap NCR yang terbit untuk intern perusahaan. NCR intern merupakan
NCR yang terbit dan ditujukan untuk salah satu departemen yang ada dalam
perusahaan. Departemen yang mendapat NCR juga harus menjawab NCR dan
mengembalikannya kepada departemen Quality Assurance maksimal dalam

Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai