PENGOLAHAN DATA
QA membubuhkan
Start Dokumen tanda tangan pada Copy Distribusi
dokumen
End
satu orang dapat memiliki dokumen yang sama dengan isi yang berbeda. Hal
ini akan sangat fatal akibatnya bila terjadi pada spesifikasi produk, karena
dapat meningkatkan reject. Spesifikasi produk merupakan dokumen yang
berperan penting dalam proses produksi di perusahaan.
c) Sulit untuk memonitoring dan mengidentifikasi penerima distribusi. Belum
adanya bukti serah terima menjadi kendala untuk memonitor dan
mengidentifikasi siapa saja yang telah memperoleh distribusi dokumen baru
dan siapa saja yang belum sehingga distribusi dokumen tidak merata. Hal ini
akan fatal akibatnya bila terjadi pada dokumen spesifikasi produk, karena
dapat meningkatkan reject.
d) Belum ada suatu standar penomoran dokumen yang baku. Perusahaan belum
memiliki standar penomoran yang baku sehingga terdapat ketidakseragaman
penomoran dokumen pada masing-masing departemen. Adapun 4 (empat)
jenis penomoran lama pada dokumen yang digunakan antara lain:
• QM-XXX-YYY-ZZZ-A.BB
• QM-XXX-YYY-ZZZ-AAA
• YYY-ZZZ-A.BB
• YYY-ZZZ-AAA
Dimana pengertian untuk masing-masing kode penomoran adalah:
- QM adalah kependekan dari Quality Management.
- XXX diganti dengan kependekan nama perusahaan.
- YYY diganti dengan kependekan nama masing-masing departemen
seperti Quality Assurance (QAD), PPIC (PPC), Purchasing (PUR),
Produksi line Presshop (FPC), Produksi line Assembly (FAS), dan
Warehouse (WHD).
- ZZZ diganti dengan kependekan dari jenis dokumen yang diberi
nomor seperti Structure Organization (STC), Quality Objective
(QOB), Job Description (JOB), Flowcharts (FLC), Quality Plan
(QPL), Spesifikasi (SPC), Prosedur (PCD), Work instruction (WIN),
dan Standard (STD).
- A.BB diganti dengan nomor urut dokumen seperti 1.01, 2.01, dan
seterusnya
3. Nomor Dokumen
7. Alasan Revisi
START
TUJUAN :
Menjelaskan prosedur distribusi dan pengontrolan dokumen Standart Operation Procedure, Standart, Work In
SOP/STD/WI/FORM/ dan Drawing di PT FSCM Indonesia Plant 4.
DRAWING 1
PROSEDUR :
1. Departemen/divisi yang ada di PT FSCM membuat Standard Operation Procedure, Standard, Work Instructi
SOP/STD/WI/FORM/ atau Drawing.
Dokumen Ya 2. Standard Operation Procedure, Standard, Work Instruction, Form, atau Drawing yang dibuat oleh masing-m
2 DRAWING
baru? departemen/divisi merupakan dokumen baru atau lama. Bila dokumen tersebut merupakan dokumen baru,
departemen/divisi yang membuat, memberikan dokumen kepada departemen Qualiy Assurance.
Tdk 3. Quality Assurance meregistrasi dokumen dengan memberikan nomor dokumen dan status dokumen.
Registrasi
Form 4. Quality Assurance mencopy dokumen sebanyak yang dibutuhkan, membubuhkan stempel controlled copy, t
dokumen 3
Permohonan distribusi, dan paraf pada dokumen serta mendistribusikannya kepada departemen/divisi yang bersangkutan
Revisi 7 5. Departemen/divisi yang bersangkutan menerima dokumen baru dari Quality Assurance.
Distribusi 6. Departemen/divisi yang menerima dokumen menandatangani Daftar Distribusi Dokumen sebagai bukti bahw
dokumen 4 1 tersebut telah diterima dari Quality Assurance.
7. Bila dokumen yang dibuat oleh departemen/divisi adalah dokumen revisi dari dokumen lama maka departem
Form dahulu mengisi Form Permohonan Revisi Dokumen QA - 04.
Permohonan 8. Departemen/divisi memberikan Revisi dokumen dan Form Permohonan Revisi kepada Quality Assurance.
Revisi 9. Quality Assurance melakukan perubahan status dokumen.
+ 8 10. Quality Assurance mencopy dokumen sebanyak yang dibutuhkan, membubuhkan stempel controlled copy,
SOP/STD/WI/FORM/ distribusi, dan paraf pada dokumen serta menarik dokumen lama dan mendistribusikan dokumen yang tela
DRAWING 11. Departemen/divisi yang bersangkutan menerima revisi dokumen dan memberikan dokumen lama kepada Q
Assurance.
SOP/STD/WI/FORM/ 12. Departemen/divisi yang menerima revisi dan memberikan dokumen lama menandatangani Daftar Penarika
DRAWING 11 Ubah status revisi dan Daftar Distribusi Dokumen.
dokumen 9 13. Quality Assurance menyimpan dokumen lama sebagai Company History File yang sewaktu-waktu dapat di
sebagai referensi pembuatan dokumen baru maupun revisi dokumen.
Tanda tangan Daftar
Tarik dan distribusi
Penarikan Dokumen
dokumen 10
dan Daftar Distribusi
Dokumen 12
Simpan Dokumen lama
1 sebagai Company
History File 13
SOP/STD/WI/FORM/
DRAWING 5 END
END
QM = QUALITY MANAGEMENT
NAMA PERUSAHAAN
FSCM
DIVISI
ACD = Accounting departement
GAD = General affair departement
MKD = Marketing departement
MTD = Maintenance departement
PDD = Product development departement
PPD = PPIC departement
PRO = Production departement
PUR = Purchasing departement
PSD = Process Engineering departement
QAD = Quality assurance departement
QCD = Quality control document
JENIS DOKUMEN
SOP = Standart operation procedure
STD = Standart
WI = Work instruction
DRW = Drawing
DIKETAHUI DIBUAT
isinya setiap kali meregistrasi dokumen. Daftar Induk Dokumen dibuat pada
program excel secara sederhana, yang memuat kolom-kolom yang berisi nama
departemen, jenis dokumen, status dokumen, nomor dokumen beserta nama
dokumen yang dapat dilihat lebih detail pada lampiran 7.
Dari Daftar tersebut Quality Assurance akan mengetahui nomor terakhir
yang telah dipakai atau diterbitkan pada masing-masing departemen dan jenis
dokumen sehingga tidak sampai terjadi penggunaan dua nomor yang sama untuk
dokumen yang berbeda. Selain itu, dengan adanya informasi status dokumen,
Quality Assurance dapat dengan mudah mengontrol dokumen. Bila status
dokumen yang diregistrasi menunjukkan revisi ke 1, 2, dan seterusnya ,maka
Quality Assurance harus menarik dokumen yang lama.
4.1.2.4.Pembuatan daftar atau dokumen yang baku untuk Distribusi dan Penarikan
dokumen.
Dalam pembuatan daftar distribusi dan penarikan dokumen terjadi 2
(dua) kali perubahan, dimana kedua daftar tersebut telah diterapkan dalam
aktivitas rutin perusahaan. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 4.1. Pembuatan Daftar Distribusi dan Penarikan Dokumen
Before Improvement 1 Improvement 2
Daftar/Form:
a) Distribusi Tidak ada Lihat pada lampiran 8 Lihat gambar 4.5.
b) Penarikan Lihat gambar 4.6.
- Dibagi dalam 2 jenis - Form distribusi dan
form yaitu form penarikan dibagi
distribusi dan menurut nama
penarikan. departemen.
Sistem Tidak ada - Menjalankan - Dokumentasi form
aktivitas penarikan distribusi dan
dokumen lama setiap penarikan
dokumen baru terbit dipisahkan.
(dokumen sama).
Waktu Sampai dengan Awal Maret 2006 s/d Juni 2006 s/d
implementasi Februari 2006. Mei 2006. sekarang.
4.2. Standard
4.2.1. Keadaan Awal Perusahaan
Awalnya perusahaan telah memiliki beberapa standar yang, tetapi hampir
seluruh standar tersebut telah out of date. Pada umumnya dokumen tersebut dibuat
saat perusahaan masih dibawah nama PT Intipelangi Drumasindo, sedangkan
sekarang perusahaan dibawah naungan PT FSCM Manufacturing Indonesia yang
tentunya memiliki sistem manajemen yang berbeda. Adapun beberapa dokumen
khususnya standar yang telah out of date adalah berbagai macam Standard
Operation Procedure (SOP) dengan format lama seperti SOP sampling
pemeriksaan produk, SOP pengisian form, SOP penomoran alat ukur, SOP
kalibrasi, dan lain-lain.
Saat ini perusahaan telah memiliki Standar Komponen, Manufacturing
Process & Quality Planning yang akan selalu direvisi bila ada yang kurang sesuai
dengan kondisi lapangan. Menurut pengamatan, perlu dilakukan revisi dokumen
standar yang sudah tidak sesuai dengan kondisi di perusahaan untuk mencapai
sertifikasi ISO 9001. Satu hal yang mendukung perlunya revisi dokumen standar
adalah sebagian besar standar kecuali standar komponen, MPQP, dan spesifikasi
produk terakhir dibuat atau direvisi antara tahun 1997 s/d 2001. Oleh karena itu,
dilakukan revisi pada beberapa standard dan membuat beberapa standar baru yang
diperlukan oleh perusahaan.
NG) yang akan dibahas pada Standard Tag Systems, serta SOP Penanganan
Komplain kepada Supplier. SOP penanganan barang cacat dapat dilihat lebih
detail pada lampiran 9.
Diketahui, Dibuat,
produk yang baik dan jelek, produk yang berkualitas jelek masih
berkemungkinan besar untuk lolos.
Good and Bad standard diletakkan pada papan visual control yang
terdapat pada masing-masing mesin. Dokumen good and bad standard tidak
berdiri sendiri, tetapi dirangkai menjadi satu dengan Work instruction Papan
Visual Kontrol yang memuat langkah-langkah yang harus diakukan operator
untuk mengisi papan visual kontrol kualitas yang berisi contoh produk atau
komponen yang baik dengan yang jelek (jika ada). Selain itu, papan visual kontrol
kualitas berisi:
a) Production Control Board (kecuali line element assy)
b) Good and Bad Sample Product
c) Good/Bad Standard dan Work instruction Papan Visual Kontrol Kualitas
d) Preventive Maintenance Checksheet
e) Machine History Card
f) Dies History Card (kecuali line yang tidak menggunakan dies pada mesin)
g) Quality Control Checksheet
h) Working Instruction Process
i) Laporan hasil Produksi
Berikut ini dapat dilihat contoh dokumen good and bad standard dan
Work instruction Papan Visual Kontrol Kualitas, dokumen lain dapat dilihat pada
lampiran 12.
1. TUJUAN
Menjelaskan prosedur pengisian dan pemeliharaan papan visual kontrol kualitas yang terdapat
pada setiap proses produksi.
3
1
2
1. Hasil tidak bergram, tidak penyok, dan tidak
sumbing Penyok Sumbing
2. Hasil harus flat
3. Hasil forming merata; Tidak boleh baling.
DISETUJUI DIKETAHUI D
4.5. Form
4.5.1. Quality Assurance Form
Pada awalnya perusahaan belum memiliki form yang secara khusus
dibuat untuk kepentingan Quality Assurance. Departemen ini dipersepsikan sama
dengan departemen Quality Control, sehingga form untuk departemen ini diberi
nama yang sama dengan form Quality Control. Saat ini mulai dibuat suatu
pemisahan nama form, sebab tidak semua form Quality Assurance berkaitan dan
dipakai oleh Quality Control. Beberapa form yang telah dibuat untuk Quality
Assurance hingga saat ini antara lain:
a) Sticker Acceptance QA-01 (akan dibahas pada subbab Supplier Quality
Manual)
b) Form Hasil Periksa barang Complain QA-02 (akan dibahas pada subbab
Customer Complain)
c) Form Pemberitahuan Complain ke Supplier QA-03
Form ini digunakan oleh departemen Quality Assurance untuk
mengajukan complain kepada supplier melalui departemen purchasing.
Contoh form ini dapat dilihat lebih detail pada gambar 4.7.
d) Form Permohonan Revisi Dokumen QA-04 (telah dibahas pada subbab
Sistem Distribusi dan Kontrol dokumen)
e) Form Rapor Supplier Bulanan QA-05
Form ini digunakan oleh departemen Quality Assurance untuk membuat
laporan mengenai tingkat reject setiap supplier. Dalam Raport Supplier,
tingkat reject setiap supplier akan dibandingkan dengan supplier lain yang
menyuplai material yang sejenis pada perusahaan. Contoh form ini dapat
dilihat pada lampiran 26.
dua hari kerja (2 x 24 jam). Contoh form ini dapat dilihat lebih detail pada
lampiran 29.
m) Form Perubahan Spesifikasi QA-13
Form ini disediakan oleh departemen Quality Assurance untuk
departemen engineering atau PPIC yang akan mengubah spesifikasi material,
komponen, atau produk jadi. Perubahan spesifikasi yang dilakukan harus
disertai dengan bukti yang kuat, selain mengisi form ini perlu disertakan pula
hasil test atau trial yang membuktikan bahwa spesifikasi baru tidak
berbahaya, tidak membuat kualitas produk menurun, serta tidak menambah
production cost. Contoh form ini dapat dilihat lebih detail pada lampiran 30.
Konsesi
Return To Supplier
Repaire / Rework
Degrade
Reject (Waste)
- Mengadakan
pembahasan NCR
dengan departemen
lain (mingguan).
Waktu Sampai dengan Bulan April 2006 s/d Bulan Juni 2006 s/d
implementasi Maret 2006. Mei 2006 saat ini.
Kelemahan - Belum ada standar - Belum ada konfirmasi Saat ini kelemahan
penomoran dari supplier atas improvement 2
- Format problem penyimpangan yang belum dapat
sheet sudah tidak terjadi. diketahui.
sesuai. - Ruang lingkup
- Jalur distribusi problem sheet hanya
tidak jelas. pada Quality
Departemen.
Note : Pembuatan pie chart, top problem, dan pembahasan dengan departemen
lain baru diimplementasikan pada akhir Juni 2006.
Standar penomoran NCR pada improvement 1 dapat dilihat pada lampiran 33, dan
Work instruction pengisian form pada lampiran 34.
Berikut ini merupakan form NCR improvement 2 yang digunakan pada
perusahaan.
PT. FSCM MANUFACTURING INDONESIA
PLANT 4 - FILTER & CABLE DIVISION QC-15
KRIAN - SIDOARJO REV : 2
NON CONFORMING REPORT (NCR)
Incoming No.Surat Jalan/Tgl dtg Supplier
1. Penyimpangan
In Process Lokasi Kode Prod.
*)
Final Inspection Lokasi Kode Prod.
Customer Lokasi Kode Prod.
………….. Lokasi Kode Prod.
2. Diterbitkan oleh Departemen
3. No. NCR 7. Total Quantity yang diperiksa
4. Tanggal Dibuat Disetujui
5. Nama Barang
6. Part No.
No. Quantity 8. Masalah / jenis kerusakan
SUPPLIER CONFIRMATION
2. Penyebab
3. Action/Tindakan Langsung
Tanggal Pelaksanaan :
4. Improvement/Preventive Action
Tanggal Planning :
Lampiran :
Disetujui, Dibuat,
SUPPLIER CONFIRMATION
2. Penyebab
3. Action/Tindakan Langsung
Tanggal Pelaksanaan :
4. Improvement/Preventive Action
Tanggal Planning :
Lampiran :
Disetujui, Dibuat,
5. JALUR DISTRIBUSI
Non Conforming Report didistribusikan kepada :
a) Semua bagian yang bertindak selaku supplier, baik intern maupun ekstern PT FSCM
b) Pelaksana disposisi NCR
c) Pembuat NCR
d) Semua bagian yang berkaitan
Press Shop
Incoming Material
Material Assembly
Inspection Warehouse
Finish Goods
Packaging
Sampling Warehouse
produksi per part number. beraneka ragam. Oleh karena itu, pihak warehouse
harus menghitung kembali material yang akan dikirim pada lantai produksi.
Menurut kesulitan yang ditemui diatas, maka dibuat suatu standar lot
material untuk diberikan pada masing-masing supplier. Standar lot yang dibuat
penulis digunakan untuk material packing (rubber), dan inner box. Dasar yang
digunakan untuk membuat standard lot material adalah data rencana produksi
PPIC dalam satu bulan (bulan April). Berdasarkan perhitungan, rata-rata rencana
produksi setiap item/hari adalah 311 pcs untuk spin on dan 122 pcs untuk element.
Tabel perhitungan rata-rata rencana produksi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.6. Rata-rata Rencana Produksi.
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IIII TOTAL AVERAGE AVERAGE
Filter A B A B A B A B A B (1 minggu) (1 hari)
Spin On 30 39958 35 68725 37 54221 40 57937 142 220841 1,555.22 311.04
Element 29 14850 27 23767 56 18031 43 38455 155 95103 613.57 122.71
Note :
A : Jumlah jenis produk yang diproduksi dalam 1 minggu.
B : Jumlah rencana produksi 1 minggu.
Standar lot untuk material packing terbagi menjadi tiga macam yaitu:
(standar lot material packing dapat dilihat lebih detail pada lampiran 37)
a) Untuk packing spin on (diameter < 70 mm), 1 bungkus berisi 200 pcs dengan
penataan tipe 1.
b) Untuk packing element sebagian besar (diameter > 70 mm), 1 bungkus berisi
50 pcs dengan penataan tipe 2.
c) Untuk packing set, 1 bungkus berisi 200 pcs dengan penataan tipe 3.
Standar lot untuk material inner box terbagi menjadi 3 macam yaitu: (standar lot
material inner box dapat dilihat lebih detail pada lampiran 38).
a) Untuk inner box yang berukuran kecil (< 150 x 100 x 150 mm), 1 bungkus
berisi 300 pcs dengan penataan tipe 2.
b) Untuk inner box yang berukuran besar (150 x 100 x 150 mm < x < 200 x 150
x 200 cm), 1 bungkus berisi 150 pcs dengan penataan tipe 1.
c) Untuk inner box yang berukuran lebih besar, 1 bungkus berisi 100 pcs.
Berdasarkan ukuran standar lot material packing dan inner box diatas,
diperoleh ketidaksesuaian ukuran lot dengan rata-rata rencana produksi. Hal ini
dapat terjadi karena terdapat beberapa pertimbangan antara lain:
b) Material Lem
Material lem yang digunakan oleh perusahaan saat ini disupply oleh tiga
supplier yaitu PT Henkel Indonesia, PT Kani Chemical, dan PT Mikatasa Agung.
Dua supplier awal menyuplai lem untuk proses perakitan elemen, sedang supplier
terakhir menyuplai lem rajawali untuk merekatkan packing pada line packaging
element. Spesifikasi material lem dapat dilihat lebih detail pada lampiran 40.
Material yang satuannya pail, drum, atau roll akan dilakukan inspeksi
100% sebab inspeksi dilakukan dengan membandingkan label/tag produk dengan
packing list/certificate delivery. Menurut tabel 4.9. lot atau batch size untuk
kedatangan material pada PT FSCM Manufacturing berkisar antara 1 s/d 110.000.
Berdasarkan data tersebut, dilakukan pembagian range untuk menentukan sample
size yang diambil untuk bermacam-macam jumlah kedatangan barang. Berikut ini
pembagian range lot atau batch size kedatangan material, sample size yang
diambil, serta bilangan penerimaan dan penolakan untuk masing-masing level
inspeksi dengan menggunakan General Inspection Level Normal.
Tabel 4.10. Sampling Plan untuk Normal Inspection (Single Sampling Plan)
Range Batch/lot size menurut Range Batch/lot AQL : 0.25%
No. No. Code Letter Sample Size
sample size code letter size actual Accept Reject
1 2 to 8
2 9 to 15
3 16 to 25
1 0 to 150 F 20 0 1
4 26 to 50
5 51 to 90
6 91 to 150
7 151 to 280
2 151 to 500 H 50 0 1
8 281 to 500
9 501 to 1200
3 501 to 3200 K 125 1 2
10 1201 to 3200
11 3201 to 10000
4 3201 to 35000 M 315 2 3
12 10001 to 35000
13 35001 to 150000 5 35001-150000 N 500 3 4
Tabel 4.11. Sampling Plan untuk Tightened Inspection (Single Sampling Plan)
Range Batch/lot size menurut Range Batch/lot AQL : 0.25%
No. No. Code Letter Sample Size
sample size code letter size actual Accept Reject
1 2 to 8
2 9 to 15
3 16 to 25
1 0 to 150 F 20 0 1
4 26 to 50
5 51 to 90
6 91 to 150
7 151 to 280
2 151 to 500 H 50 0 1
8 281 to 500
9 501 to 1200
3 501 to 3200 K 125 1 2
10 1201 to 3200
11 3201 to 10000
4 3201 to 35000 M 315 1 2
12 10001 to 35000
13 35001 to 150000 5 35001-150000 N 500 2 3
Tabel 4.12. Sampling Plan untuk Reduced Inspection (Single Sampling Plan)
Range Batch/lot size menurut Range Batch/lot AQL : 0.25%
No. No. Code Letter Sample Size
sample size code letter size actual Accept Reject
1 2 to 8
2 9 to 15
3 16 to 25
1 0 to 150 F 8 0 1
4 26 to 50
5 51 to 90
6 91 to 150
7 151 to 280
2 151 to 500 H 20 0 1
8 281 to 500
9 501 to 1200
3 501 to 3200 K 50 0 2
10 1201 to 3200
11 3201 to 10000
4 3201 to 35000 M 125 1 3
12 10001 to 35000
13 35001 to 150000 5 35001-150000 N 200 1 4
PT FSCM - PLANT 4
ACCEPTANCE
QUALITY CONTROL SECTION
INSP. NO :……………….….….…….
:……………….….….…….
Gambar 4.14. Desain Sticker Acceptance Awal.
ACCEPTANCE
QUALITY CONTROL SECTION
TGL. DATANG :……………….….….…….….
INSP. NO :……../ICI/FSCM/….…/…….
KETERANGAN :……………….….….…….….
:……………….….….…….….
Gambar 4.15. Desain Sticker Acceptance
Form Incoming Inspection Checksheet dapat dilihat pada gambar berikut ini.
ATTACHMENT QC - 38
Referensi No. :
Tgl. Terima :
Nama Barang :
Supplier :
DIMENSI
ITEM STANDARD HASIL PERIKSA KETERANGAN
(mm) 1 2 3 4 5 X R
P
PLATE L
T
J
-Alat ukur : No. Coil : * P : Panjang * J : Jenis plate
* L : Lebar
* T : Tebal
Diketahui Diperiksa
incoming apabila suatu saat dilakukan penggantian personel. Work instruction ini
dapat dilihat lebih detail pada lampiran 44.
90000 80470
80000
REJECT RATE
70000
60000
50000
40000
30000
20000 15590
10000 4700
0
CAHAYA CITRA MANNA STERINE OFFSET
CEMERLANG PERCETAKAN
SUPPLIER
60000
50000
REJECT RATE
40000
32260
30000
20000
11030 9680
10000 8070 6730
2730 2690
900
0 CAHAY INDOPRI M ANNA CAHAY PANJI PRIM A WARNA INKOTE KALIM A HENGTR WIND INDO SATRIA M IKATA KANI TACHIM I ADIWIR IRC SUKSES CHEM IT INDUST TONDI M IRA
ABADI GRACIA STERINE INTAN M ANDIR SURYA M ITRA M UJUR KARYA INDO
A CITRA NT PERCET A M ULIA SATRIO KENCAN SKI ARPS TAM A INDONE S ACO LAND M URTI KARYA SA CHEM IC TA A INOOC EXPAM ACO RIAL RAYA CIPTA
AKSARA JAYA OFFSET USTRIX I JAYA KEM AS CM B JAYA INDAH SANTA
CEM ERL ABADI AKAN ABADI NUSANT A CEM ERL SIA PUTRA TEKNIK WIRE M ULYA ADI AGUNG AL HOKA PLASTIC INDONE ET SENTOS CHEM IT SENTOS PERKAS
REJECT 0 2730 11030 0 900 0 0 0 8070 0 0 9680 6730 0 0 0 32260 0 0 2690 0 65330 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUPPLIER
60.0%
6 GRACIA JAYA 75.6% 21,000.00 5,125.00 - 50.0%
Keterangan : 40.0%
Menurut prosentase kualitas supplier duplex diatas, diperoleh supplier GRACIA JAYA 30.0%
20.0%
berada di rangking terendah. Hal-hal yang mempengaruhi penilaian tersebut adalah
10.0%
adanya kesalahan pada warna desain. 0.0%
INDOPRINT STERINE MANDIRI MANNA CAHAYA GRACIA
OFFSET JAYA Percetakan CITRA JAYA
Supplier CEMERLANG
SUPPLIER PACKING
Jml NG Prosentase Penilaian
No. Supplier Packing Prosentase Jml Kedatangan
Quality Dokumen Supplier Packing Bulan Mei 2006
1 CMB 100.0% 49,400.00 - - 100.0%
2 SKI 92.2% 216,460.00 16,850.00 - 100.0% 92.2%
Keterangan :
Menurut prosentase kualitas supplier packing diatas, diperoleh suplier SKI berada di rangking 80.0%
terendah. Hal-hal yang mempengaruhi penilaian terhadap supplier tersebut adalah 60.0%
% OK
bentuk tidak sesuai standart dan banyak yang cacat dan berlubang
40.0%
20.0%
0.0%
CMB SKI
Supplier
SUPPLIER DOOS
No. Supplier Prosentase Jml Kedatangan Jml NG Prosentase Penilaian
1 INTAN USTRIX 100.0% 10,780.00 - Supplier Doos Bulan Januari 2006
2 CAHAYA MULIA ABADI 100.0% 5,544.00 -
100.0% 100.0% 96.4%
3 SURYA KEMAS 96.4% 3,350.00 120.00 1
Keterangan :
Menurut prosentase kualitas supplier doos diatas, diperoleh suplier SURYA KEMAS berada di rangking 0.8
terendah. Hal-hal yang mempengaruhi penilaian terhadap supplier tersebut adalah kesalahan ukuran
% OK
0.6
material doos yang dikirim.
0.4
0.2
0
INTAN USTRIX CAHAYA MULIA ABADI SURYA KEMAS
Supplier
SUPPLIER CAT
No. Supplier Prosentase Jml Kedatangan Jml NG Prosentase Penilaian Supplier Cat Bulan Mei 206
1 INKOTE 100.0% 14.00 -
2 WARNATAMA 95.2% 21.00 1.00
3 KALIMAS PUTRA M. 0.0% - - 120.0%
100.0% 95.2%
Keterangan : 100.0%
Menurut prosentase kualitas supplier cat diatas, diperoleh suplier Warnatama Cemerlang berada
di rangking terendah. Hal-hal yang mempengaruhi penilaian terhadap supplier tersebut adalah Warna cat 80.0%
% OK
yang ada di dalam pail tidak sesuai dengan sertifikat cat yang diberikan. Sedangkan untuk Kalimas 60.0%
Putra M, selama bulan Mei tidak menyuplai naterial cat ke PT FSCM.
40.0%
20.0%
0.0%
0.0%
INKOTE WARNATAMA KALIMAS PUTRA M.
Supplier
customer complain. Prosedur Customer Complain dapat dilihat lebih detail pada
lampiran 46.
CUSTOMER :
NO. BPD :
Diketahui, Dibuat,
Form ini akan diapproved oleh Quality Control, Quality Assurance dan
Marketing. Contoh form ini dapat dilihat lebih detail pada lampiran 47.
Dalam melakukan pengisian form customer complain, staff Quality akan
dibantu dengan Work Instruction pengisian form Customer Complain yang
memuat langkah-langkah pengisian form dan jalur distribusi form ini secara intern
perusahaan. Work instruction ini dapat dilihat lebih detail pada lampiran 48.
CUSTOMER COMPLAIN
MEI 2006
700
Complain Terhadap Sales Per Customer (PPM)
650 630
600
550
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50 30
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
KIA FORD UNIT ED
ANUGER INDOMO KIA IND. DIRGAP BHAKT I MEGAH PRIMA S HYUND UNICOR T OPIND SUN ARUYA
AOP JUMBO MOBIL KYMCO OSU MOT OR ADM SMASH T RACT O
AH IL BIL MOT OR UT RA E PN PM U AI IND. PM OAA MOT OR MOT OR
IND. IND. R
CUSTOMER
Oil Filter Fuel Filter Air Filter
1250
1200
1150
1100
1050
1000
950
900
850
800
750
700
650
600
550
500
450 420
400 350
350
300
250 220
200
150
100 4000.000% 20
20 10 20
50 0
0
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
2006
e) Customer Complain.
Tabel 5.5. Perbandingan Customer Complain.
Before After Advantages
1. Belum memiliki Ada prosedur yang jelas a. Prosedur penerimaan,
prosedur customer dalam menerima, pemeriksaan, dan
complain. memeriksa, dan membuat menjawab customer
jawaban customer complain menjadi lebih
complain (dalam form jelas.
customer complain). b.Dapat dijadikan dokumen
pedoman untuk
melakukan training pada
karyawan baru.
2. Belum memiliki Ada standard penomoran Penomoran form customer
standard penomoran form customer complain. complain menjadi lebih
form customer seragam.
complain.
3. Hasil laporan a. Hasil laporan customer a. Perusahaan dapat
customer complain complain telah diolah mengetahui tingkat
belum diutilisasikan menjadi data complain customer complain yang
dengan baik. setiap customer yang diterima.
diterima dalam satu b. Dapat mendorong
bulan dan data complain karyawan untuk
total setiap bulan dalam menghasilkan produk
satu tahun. dengan kualitas yang
b. Data tersebut dipasang baik untuk menurunkan
pada papan customer complain.
complain pada
warehouse finish goods.