Anda di halaman 1dari 5

50

4.2.4.1. Standard Penomoran Sample Desain Inner Box


Standard penomoran ini dibuat untuk menomori Sample Desain Inner
Box yang dikumpulkan pada perusahaan. Sample Desain ini berfungsi sebagai
pedoman bagi departemen Quality Assurance untuk melakukan approval desain
inner box yang berasal dari supplier. Kumpulan sample desain ini berhubungan
dengan spesifikasi inner box yang dibuat oleh penulis (akan dibahas lebih lanjut
dalam subbab Spesifikasi inner box).
Penulis mengelompokkan sample desain ini menjadi tiga jenis yaitu
untuk inner box oil filter, fuel filter, dan air filter. Hal ini berdasarkan macam
desain inner box untuk masing-masing customer berbeda-beda serta tulisan untuk
setiap jenis filter berbeda pula sehingga tidak sulit untuk mengidentifikasinya.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah penulis hanya mengumpulkan inner box
berdasarkan desainnya saja bukan ukuran, sebab setiap filter memiliki ukuran
inner box yang berbeda. Ukuran untuk masing-masing inner box telah
dicantumkan pula pada spesifikasi inner box.
Standard penomoran sample desain dibuat mengikuti pengelompokan
jenis filter yang dilakukan oleh penulis diatas, nama customer, serta engine (jenis
mesin kendaraan) dari setiap part filter (lihat lampiran 13).

4.2.4.2. Standard Penomoran Alat Ukur


Pada awalnya standard penomoran alat ukur ini telah dimiliki oleh
perusahaan, tetapi belum diterapkan serta sudah banyak alat ukur yang bertambah
maupun berkurang, oleh karena itu dilakukan penyusunan ulang standard
penomoran alat ukur ini dari Prosedur Calibration Serial Number yang telah
dimiliki perusahaan. Selain menyusun atau merevisi standard penomoran alat
ukur yang ada, penulis juga mendata dan mengidentifikasi seluruh alat ukur yang
dimiliki perusahaan.
Standard penomoran alat ukur dapat dilihat lebih detail pada lampiran
14. Setelah mendata dan mengidentifikasi seluruh alat ukur yang dimiliki oleh
perusahaan penulis membuat daftar departemen dan karyawan atau staff yang
bertanggung jawab untuk memegang dan memelihara alat ukur (lihat lampiran

Universitas Kristen Petra


51

15). Tujuan mendata, mengidentifikasi, dan membuat daftar departemen serta


personel yang bertanggung jawab yaitu untuk memudahkan perusahaan untuk
melakukan kalibrasi alat ukur sewaktu-waktu baik internal maupun eksternal. Hal
ini dilakukan karena sebelumnya perusahaan belum memiliki data mengenai alat
ukur yang telah dimiliki oleh perusahaan serta keberadaannya saat itu.

4.2.4.3. Standard Penomoran Form Perubahan Spesifikasi


Form Perubahan Spesifikasi merupakan form yang harus diisi oleh
department engineering atau PPIC apabila terjadi perubahan spesifikasi material
yang digunakan atau spesifikasi produk. Form ini tidak sama dengan form
Permohonan Revisi Dokumen, sebab form revisi dokumen hanya berlaku untuk
perubahan dokumen seperti Standard, SOP, Form, dan Work instruction. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penomoran form sehingga document control dapat
dengan mudah mengidentifikasi form bila suatu saat dibutuhkan sebagai bukti
adanya perubahan spesifikasi produk. Standard penomoran form Perubahan
Spesifikasi dapat dilihat lebih detail pada lampiran 16.

4.2.4.4. Standard Penomoran Sticker Acceptance


Sticker acceptance merupakan sticker yang digunakan pada incoming
inspection. Sticker ini akan ditempelkan pada material yang telah diperiksa dan
dinyatakan berkualitas baik sehingga dapat digunakan untuk proses produksi. Isi
dan desain sticker ini akan dijelaskan lebih lanjut pada subbab Quality Assurance
Form.
Tujuan dari penomoran pada sticker acceptance adalah untuk
memudahkan dalam mengidentifikasi kapan material datang, dan berasal dari
supplier mana., sehingga saat material baru ditemukan bermasalah pada lantai
produksi, Quality Assurance dapat langsung mengeluarkan komplain kepada
supplier sesuai prosedur Komplain Supplier. Oleh karena itu, untuk
mempermudah identifikasi penulis membuat standard penomoran sticker yang
memuat informasi nomor acceptance, bulan, dan tahun pemeriksaan (dapat dilihat
lebih detail pada lampiran 17).

Universitas Kristen Petra


52

4.2.4.5. Standard Penomoran Laporan Test Laboratorium


Pengujian yang ada dan dapat dilakukan pada laboratorium PT FSCM
ada beberapa macam yaitu:
Drain back test
Endurance test
Impulse test
Pressure loss test
Setiap melakukan pengujian produk di dalam laboratorium, penguji harus
mengisi form yang telah disediakan untuk masing-masing pengujian. Setelah itu,
penguji menyerahkan form laporan pengujian asli kepada document control,
sedangkan penguji akan mendapatkan controlled copy. Oleh karena itu, untuk
mempermudah document control dalam menyimpan dan mengidentifikasi laporan
pengujian di laboratorium perlu dibuat standard penomoran. Standard penomoran
laporan pengujian yang dibuat memuat jenis pengujian yang dilakukan, bulan dan
tahun pengujian, serta nomor pengujian, standard ini dapat dilihat lebih detail
pada lampiran 18.

4.2.5. Others Standard


a) Standard Pengambilan Sampling Material (akan dibahas pada subbab
Supplier Quality Manual)
b) Standard Lot Material (akan dibahas pada subbab Supplier Quality Manual)
c) Standard Tag System
d) Standard Type dan Warna Keranjang Produksi
e) Standard Type dan Warna Garis/Area Produksi

4.2.5.1. Standard Tag System


Standard tag system merupakan standard pemberian label pada material,
komponen, atau produk jadi, baik pada saat trial maupun mass production. Label
yang diberikan ada tiga macam yaitu OK, Hold, dan NG, dimana label OK
menyatakan status produk tersebut dapat langsung digunakan untuk produksi
ataupun dikirim ke customer. Label hold menyatakan status produk tersebut masih
ditahan menunggu keputusan selanjutnya, menjadi produk OK atau NG,

Universitas Kristen Petra


53

sedangkan label NG menyatakan produk tersebut tidak boleh digunakan kembali


harus dibuang sebagai reject.
Bentuk tag antara komponen atau produk trial dan mass production
berbeda, hal ini untuk memudahkan dalam mengidentifikasi atau membedakan
produk yang masih trial dan telah mass production. Standard Tag System yang
dapat dilihat lebih detail pada lampiran 19.

4.2.5.2. Standard Type dan Warna Keranjang Produksi


Selama ini keranjang produksi yang digunakan untuk meletakkan
komponen-komponen filter belum memiliki standard baik warna keranjang
maupun type keranjang. Keranjang yang digunakan di lantai produksi ada empat
warna yaitu biru, hijau, kuning, dan merah,sedangkan tipe keranjang ada beberapa
macam tergantung dari ukuran keranjang tersebut. Oleh karena itu, dibuat suatu
standard type dan warna keranjang produksi yang dapat dilihat dengan lebih
detail pada lampiran 20.

4.2.5.3. Standard Type dan Warna Garis/Area Produksi


Pada awalnya perusahaan telah memberikan garis batas dan area pada
lantai produksi, garis yang diberikan antara lain garis batas line, area meletakkan
keranjang komponen, area kerja, area penyimpanan dan lain-lain. Namun
perusahaan belum memiliki standard dalam memberikan garis pada setiap jenis
area, baik type garis maupun warna garis atau area. Hal ini menyebabkan
beberapa garis dalam lantai produksi belum seragam dan belum jelas
perbedaannya antara area kerja, penyimpanan, atau jalan umum. Sandard type dan
warna garis atau area produksi dibuat sebagai pedoman dalam memberikan garis
batas atau area dalam lantai produksi, standard tersebut dapat dilihat lebih detail
pada lampiran 21.

4.3. Work instruction (WI)


4.3.1. Work instruction Trial
Work instruction (WI) trial yang dibuat hanya terbatas untuk material
rubber packing saja, sebab material ini termasuk material yang berpengaruh besar

Universitas Kristen Petra


54

terhadap kualitas produk. WI trial ini menjelaskan langkah-langkah yang akan


dilakukan oleh perusahaan untuk mencari supplier packing baru atau saat akan
mensubkontrakkan packing jenis baru. WI ini dapat dilihat lebih detail pada
lampiran 22.

4.3.2. Work instruction Papan Visual Kontrol


Work instruction (WI) papan visual kontrol memuat beberapa langkah
yang harus dilakukan oleh operator produksi dalam mengisi good and bad sample
product setiap komponen yang sedang diproduksi, serta kewajiban operator
terhadap papan visual kontrol yang ada pada masing-masing mesin atau operasi
kerja. Setiap operator mengganti part number komponen yang diproduksi, good
and bad sample product juga harus diganti sesuai dengan part number yang
sedang diproduksi. Papan visual kontrol berfungsi sebagai alat visualisasi yang
menunjukkan selama produksi berjalan, mana produk yang baik dan produk yang
jelek hasil produksi saat itu.
Work instruction papan visual kontrol tidak berdiri sendiri, namun
dirangkai menjadi satu dengan good and bad standard seperti yang telah dibahas
diatas. Alasan dirangkai menjadi satu, sebab WI dan standard tersebut saling
berkaitan untuk membuat visualisasi produk semakin jelas serta juga karena
keterbatasan tempat pada papan visual kontrol. WI papan visual Kontrol dapat
dilihat lebih detail pada lampiran 12 dan gambar 4.8.

4.3.3. Work instruction Pengisian Form


Work instruction (WI) pengisian form memuat langkah-langkah yang
dilakukan dalam mengisi form yang telah disediakan. Beberapa WI pengisian
form yang telah dibuat antara lain:
a) Work instruction pengisian form NCR QC-15 (akan dibahas pada subbab Non
Conforming Report)
b) Work instruction pengisian form Incoming Inspection Checksheet QC-38
(akan dibahas pada subbab Supplier Quality Manual)
c) Work instruction pengisian form Customer Complain QC-43 (akan dibahas
pada subbab Customer Complain)

Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai