Anda di halaman 1dari 6

PT HUME SAKTI INDONESIA

BORONGLOE-GOWA

PROSEDUR MUTU

INSPEKSI, PENGUJIAN DAN STATUSNYA


Nomor Dokumen : HSI-P-QC-01 Nomor Revisi : 00
Tanggal Efektif : Halaman : 2 dari 7

DAFTAR ISI

JUDUL 3

TUJUAN ......................................................................................................................... 3

RUANG LINGKUP............................................................................................................. 3

RUJUKAN ....................................................................................................................... 3

DEFINISI ........................................................................................................................ 3

KETENTUAN UMUM ......................................................................................................... 3

PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB ................................................................................ 4

PENGECUALIAN .............................................................................................................. 5

REKAMAN MUTU ............................................................................................................. 5

LAMPIRAN (Contoh contoh) ............................................................................................. 5

Lampiran #1 CONTOH LABEL-LABEL QC ........................................................................ 6

LAMPIRAN #2 SEJARAH PERUBAHAN .............................................................................. 7


PT HUME SAKTI INDONESIA
BORONGLOE-GOWA

PROSEDUR MUTU

INSPEKSI, PENGUJIAN DAN STATUSNYA


Nomor Dokumen : HSI-P-QC-01 Nomor Revisi : 00
Tanggal Efektif : Halaman : 3 dari 7

1. JUDUL
Prosedur Umum Inspeksi dan Pengujian dan Statusnya.

2. TUJUAN
Untuk menjamin bahwa setiap material yang diterima, proses dan produk yang
dihasilkan selalu diperiksa kesesuaiannya dengan metoda inspeksi dan/atau
pengetesan yang telah ditetapkan.

3. RUANG LINGKUP
3.1. Prosedur ini digunakan untuk melakukan pemeriksaan penerimaan material
(incoming), proses produksi (in-process ), dan pengetesan produk
(outgoing).
3.2. Sistem ini diberlakukan untuk ISO 9001:2015 dan SMK3 sesuai dengan
PP 50/2012

4. RUJUKAN
4.1 HSI-PM-QC-02 : Prosedur Identifikasi dan keterlusuran produk
4.2 HSI-PM-MR-03 : Prosedur Penanganan Penyimpangan
4.3 HSI-PM-MR-04 : Prosedur Ketidak Sesuaian dan Tindakan
Perbaikan
4.4 HSI-PM-MR-02 : HSI-IK-QC-01-00 : Manual Instruksi
Kerja Inspeksi dan Pengujian Produk Beton
4.5 HSI-IK-DIS-02-00 : Manual Instruksi Kerja Inspeksi Kegiatan
Distribusi dan Pemancangan Tiang Listrik Beton
4.6 Tabel : Tegangan maximum yang terjadi pada Tiang
Beton

5. DEFINISI
Tidak ada

6. KETENTUAN UMUM
6.1 Inspeksi terhadap material pada saat penerimaan dan proses produksi serta
pengetesan atas produk dilakukan oleh Bagian QC.
6.2 Penerimaan Material
6.2.1 Inspeksi penerimaan material dilakukan dengan memperhatikan
jenis material yang diterima, yaitu;
6.2.2 Untuk material dalam bentuk bahan baku inspeksinya dilakukan
dengan cara melakukan pemeriksaan atas dokumen yang menyertai
material tersebut, keadaan fisik material (visual), atau
pengukuran/inspeksi dimensi/komposisi material dan sifat-sifat
mekanisnya.
6.2.3 Untuk material dalam bentuk larutan kimia, inspeksinya dilakukan
melalui kemasannya. Material yang diterima harus dalam kemasan
asli dari produsen.
PT HUME SAKTI INDONESIA
BORONGLOE-GOWA

PROSEDUR MUTU

INSPEKSI, PENGUJIAN DAN STATUSNYA


Nomor Dokumen : HSI-P-QC-01 Nomor Revisi : 00
Tanggal Efektif : Halaman : 4 dari 7

6.2.4 Cara inspeksi material pada butir a dan b ditentukan oleh Bagian
QC.
6.2.5 Setiap material yang masuk harus mendapat persetujuan
penerimaan terlebih dahulu dari Bagian Quality Control (QC)
sebelum material tersebut dapat digunakan.
6.2.6 Proses inspeksi dan pengujian mulai dari penerimaan sampai
dengan inspeksi final dilakukan secara sampling per batch atau
berkala sesuai dengan rencana mutu proses.
6.3 Kuat Tekan
6.3.1 Kuat tekan silinder umur 3 jam (dengan steam) atau minimal 12
jam (tanpa steam) sebagai dasar demolding dan
pengangkat/handling tiang dengan 2 titik angkat.
6.3.2 Kuat tekan silinder umur 28 hari sebagai dasar kekuatan tiang beton
100% (Finish Good)
6.3.3 Apabila didapat kuat tekan silinder umur 28 hari < 440 kg/cm2,
tetapimasih memenuhi syarat PBI, maka tiang beton masih dapat
diterima.
6.4. Setiap kegiatan inspeksi dan uji harus diperhatikan untuk Kegiatan K3
6.5. Pemakaian APD untuk pekerja lapangan pada saat melakukan inspeksi dan uji

7. PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB


7.1 Inspeksi Penerimaan Barang.
7.1.1 Supervisor gudang.
a. Menerima barang dari pemasok
b. Memberi identifikasi tanggal penerimaan dan supplier pada
barang dan menempatkan pada tempat tertentu.
c. Memberitahu petugas incoming inspection (QC) tentang
kedatangan material
7.1.2 Petugas incoming QC.
a. Mendapat pemberitahuan dari gudang tentang kedatangan barang
langsung yang harus dilakukan inspeksi dan pengujian.
b. Pemeriksa incoming material sesuai dengan standard
c. Menentukan status incoming material dan membuat tanda yang
jelas tentang status tersebut (OK, REJECT, atau PENDING)
d. Memberitahukan status incoming material kepada bagian
pengadaan, gudang dan keuangan.
7.1.3 Supervisor gudang
a. Menempatkan barang di gudang sesuai dengan statusnya.
7.2 Inspeksi dalam proses pabrik
7.2.1 Inspeksi dan pengetesan dilakukan secara per batch maupun berkala
sesuai Quality Plan produksi.
7.3 Inspeksi final
7.3.1 Petugas outgoing Inspection
PT HUME SAKTI INDONESIA
BORONGLOE-GOWA

PROSEDUR MUTU

INSPEKSI, PENGUJIAN DAN STATUSNYA


Nomor Dokumen : HSI-P-QC-01 Nomor Revisi : 00
Tanggal Efektif : Halaman : 5 dari 7

a. Mendapat pemberitahuan dari kepala gudang tentang produk


yang siap untuk dikirim yang harus dilakukan inspeksi dan
pengujian.
b. Memeriksa barang dan perlengkapan kemasan (label paking,
palet) barang sesuai dengan standard.
c. Menentukan status mutu barang dan memberi tanda yang jelas
tentang status tersebut disesuaikan dengan yang actual (Accept,
REJECT, atau PENDING)
d. Memberitahukan status barang kepada kepala gudang untuk
segera dipaking untuk pengiriman.
7.3.2 Supervisor Pancang
a. Setelah tiang beton berdiri dilakukan pengecekan fisik di lapangan
untuk memastikan apakah tiang yang didirikan sudah sesuai
dengan gambar dan persyaratan pemacangan.
b. Memberi laporan hasil cek fisik kepada Project Manager (Kepala
Bagian Erection).
7.4 Kuat Tekan Beton
Pengetesan kuat tekan silinder dilakukan oleh bagian QC.

8. PENGECUALIAN
8.1 Jika bagian produksi membutuhkan material yang belum di QC, maka
Bagian Produksi harus mengidentifikasi semua hasil produksi yang
menggunakan material yang belum lolos pengecekan tadi
8.2 Jika material belum lolos tadi ternyata gagal dalam pengetesan QC, maka
bagian produksi harus menarik semua barang yang diproduksi dengan
menggunakan material tadi.
8.3 Jika material gagal dalam pengetesan QC, maka bagian pembelian harus
memberitahu supplier untuk megambil barang yang di reject tadi.
8.4 Jika material dari supplier yang sama gagal dalam pengetesan QC tiga kali
berturut-turut, maka bagian QC akan mengeluarkan PTPP (Permintaan
Tindakan Perbaikan dan Pencegahan) untuk perbaikan.

9. REKAMAN MUTU
9.1 Sesuai dengan Instruksi Kerja yang berlaku

10. LAMPIRAN (CONTOH CONTOH)


10.1 Contoh label label dari QC
10.2 Sejarah Perubahan
PT HUME SAKTI INDONESIA
BORONGLOE-GOWA

PROSEDUR MUTU

INSPEKSI, PENGUJIAN DAN STATUSNYA


Nomor Dokumen : HSI-P-QC-01 Nomor Revisi : 00
Tanggal Efektif : Halaman : 6 dari 7

LAMPIRAN #1

CONTOH LABEL-LABEL QC
PT HUME SAKTI INDONESIA
BORONGLOE-GOWA

PROSEDUR MUTU

INSPEKSI, PENGUJIAN DAN STATUSNYA


Nomor Dokumen : HSI-P-QC-01 Nomor Revisi : 00
Tanggal Efektif : Halaman : 7 dari 7

LAMPIRAN #2

SEJARAH PERUBAHAN

TANGGAL REVISI POINT URAIAN PERUBAHAN

Anda mungkin juga menyukai