Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN MESIN

QUIS 1
Nama Mata Kuliah : Standarisasi Dan Kontrol Kualitas Hari/Tgl : Rabu/13-09-2023
Kode Mata Kuliah : TKM4063 Waktu : (60 menit)
Dosen : Redi Bintarto, ST., M. Eng. Pract. Sifat : Take Home

1. Carilah 1 studi kasus tentang standarisasi dan control kualitas di


Perusahaan didunia. Silahkan Analisa menurut anda apa penyebabnya
dan apa solusi terbaiknya. (30 Poin)

2. Carilah sebuah perusahaan


dengan tingkat cacat produk.
Dan apa yang dilakukan
perusahaan tersebut untuk
mengurangi cacat produknya,
gunakan chart berikut! (30
Poin)

3. Apabila anda ditunjuk untuk


memulai sebuah usaha manufaktur,
buatlah sebuah contoh produk
dengan bahan plastic daur ulang
yang akan anda buat dengan
memperhatikan metode TQM Deming
berikut! (70 Poin)

Jangan Lupa Berdoa, Selamat Mengerjakan & Semoga Sukses…


1. Dari hasil perhitungan analisis statistik deskriptif untuk setiap pemantauan proses
produksi, kami mengambil 22 sampel setiap minggu pada akhir pekan. Dengan
menerapkan analisis Statistical Quality Control (SQC) untuk memantau tingkat kerusakan,
kami telah menetapkan Batas Kendali Atas (BKA/UCL) sebesar 0,035 dan Batas Kendali
Bawah (BKB/LCL) sebesar 0,008. Kualitas produk yang dihasilkan saat ini tetap berada
dalam Batas Kendali Atas (BKA/UCL) dan Batas Kendali Bawah (BKB/LCL),
menunjukkan bahwa penyimpangan-penyimpangan yang terjadi masih dapat dikendalikan.
Meskipun ada potensi kesalahan manusia yang mungkin terjadi berdasarkan hasil analisis
SQC, namun ini masih dapat dikelola. Kesalahan yang mungkin terjadi akibat kerusakan
mesin berpotensi menurunkan kualitas produk. Namun, kami dapat mengatasi hal ini
dengan melakukan penanganan dan perbaikan mesin secara cepat untuk memulihkan
stabilitas kualitas.
Sumber : Nastiti, Heni., “ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK
DENGAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL. Jurnal perusahaan pada
produk., 23 Nopember 2013
2.
No Pertanyaan Jawaban Penyebab
dari
terkendali
prospektif
1 Apa yang harus Ketika produksi Ya
dilakukan menghasilkan
perusahaan produk cacat,
dengan adanya maka tanggung
produk cacat? jawab terbesar
produsen adalah
mencegah
barang cacat
tersebut
mencapai pasar.
Demi
memastikan hal
ini, produk cacat
tersebut harus
segera ditarik
dari lini produksi
2 Bagaimana cara 1. Periksa Palet Ya
mengurangi di Gudang.
produk rusak dan Sebagian besar
cacat dalam waktu produk
gudang? akan dihabiskan
di dalam gudang
sebelum terjual
kepada
pelanggan.
2. Labelling
3. Pencahayaan.
4. Penggunaan
Rak Tinggi
5. Penggunaan
Tempat Khusus.
3 Siapa yang Ganti rugi pada Ya
bertanggung umumnya karena
jawab atas adanya cacat
produk yang barang itu
cacat? sendiri adalah
tanggung jawab
penjual. Hal ini
berarti kerugian
pada barang
yang dibeli,
konsumen dapat
mengajukan
tuntutan
berdasarkan
adanya
kewajiban
produsen untuk
menjamin
kualitas suatu
produk.
4 Faktor faktor apa Keempat jenis Ya
yang kecacatan
menyebabkan produk tersebut
produk cacat itu? disebabkan oleh
lima faktor
utama, yaitu:
manusia (man),
bahan baku
(material), mesin
(machine),
metode
(method), dan
lingkungan
(environment).
5 Mendeteksi Di Quality Assurance Ya
kecacatan dan (QA), kita mencari cara
kemudian yang paling efektif untuk
mencari cara menghindari cacat
perbaikan untuk sedangkan di Quality
membuat Control (QC) kita untuk
kualitas produk berusaha untuk
menjadi lebih mendeteksi kecacatan
baik ini dan kemudian mencari
merupakan cara perbaikan untuk
penjelasan membuat kualitas produk
tentang apa? menjadi lebih baik.
3.
A. Perencanaan (Plan):
• Tujuan: Tujuan utama dari produk ini adalah menciptakan sebuah wadah penyimpanan
serbaguna yang ramah lingkungan dan fungsional.
• Studi Pasar: Melakukan penelitian pasar untuk memahami kebutuhan konsumen dan
mengetahui tren terbaru dalam produk plastik daur ulang.
• Pemilihan Bahan: Memilih bahan plastik daur ulang berkualitas tinggi yang ramah
lingkungan dan sesuai dengan standar keamanan dan kualitas.
• Desain Produk: Merancang produk dengan fokus pada keamanan, kenyamanan pengguna,
dan kemudahan daur ulang kembali.
• Proses Produksi: Menentukan proses produksi yang efisien dan ramah lingkungan untuk
meminimalkan limbah dan konsumsi energi.
B. Pelaksanaan (Do):
• Pengadaan Bahan: Memastikan pasokan bahan plastik daur ulang yang memenuhi standar
kualitas dan keberlanjutan.
• Pembuatan Prototipe: Membuat prototipe produk untuk mengevaluasi desain, kekuatan,
dan fungsionalitasnya.
• Pengembangan Proses Produksi: Mengimplementasikan proses produksi yang telah
direncanakan, dengan memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas dan keamanan.
• Pengujian Kualitas: Melakukan pengujian kualitas untuk memastikan produk memenuhi
standar keamanan dan kualitas yang ditetapkan.
C. Pemeriksaan (Check):
• Pengujian Produk: Melakukan pengujian produk secara menyeluruh untuk memastikan
bahwa setiap item memenuhi spesifikasi dan standar kualitas yang telah ditetapkan.
• Pengukuran Kinerja: Melakukan pemantauan kinerja produksi dan mengidentifikasi
potensi perbaikan.
• Pendengaran Pelanggan: Mengumpulkan umpan balik dari pelanggan untuk
memahami kepuasan mereka terhadap produk dan mendeteksi area perbaikan yang
mungkin.
D. Tindakan Perbaikan (Act):
• Analisis Data: Menganalisis data dari hasil pemeriksaan dan umpan balik pelanggan
untuk mengidentifikasi area perbaikan yang diperlukan.
• Peningkatan Proses: Mengimplementasikan perbaikan pada proses produksi dan
desain produk berdasarkan temuan dari analisis data.
• Pelatihan Karyawan: Memberikan pelatihan kepada karyawan untuk memastikan
mereka memahami dan dapat menerapkan perubahan yang diperlukan.
• Pemantauan dan Evaluasi: Terus memantau kinerja produk dan proses produksi, serta
melakukan evaluasi rutin untuk memastikan keberlanjutan perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai