Anda di halaman 1dari 3

Nama : Choirul Anwar

NIM : 111810279

Kelas : 17.B1 PDK

LEMBAR JAWABAN UAS SUSULAN M. PERENCANAAN PRODUK

1. Beberapa perusahaan dilaporkan meninggalkan praktik melakukan tes pelanggan dengan


prototipe awal produk mereka, lebih memilih untuk langsung dan cepat ke pasar untuk
mengamati respons pelanggan yang sebenarnya. Untuk jenis produk dan pasar apa praktik ini
masuk akal?
Jawab : menurut saya, jenis produk yang biasanya turun langsung ke pasar tanpa prototype
adalah produk yg sudah ada di pasar, sehingga mereka hanya meniru dan memodifikasi sedikit
agar membedakan dengan produk yg sudah eksis di pasar. Hal ini bisa kita jumpai terhadap
produk makanan instan seperti contohnya mie instan. Mereka meluncurkan produk ke pasar
tanpa membuat prototype nya terlebih dahulu, melainkan langsung meluncurkan ke pasar &
langsung melihat respon penjualan produknya.

2. Dalam desain dan pengembangan produk yang kontemporer pelaku desain bukan hanya bagian
teknik atau engineer yang mengerti teknik produk tetapi juga melibatkan bagian lain seperti
marketing, purchasing, PPIC, produksi, QC, QA, Finance, IT, HRD, supplier dan calon
pelanggan, kenapa demikian? Coba jelaskan!
Jawab : Dalam dunia bisnis, semua elemen stake holder di suatu perusahaan harus memahami
product knowledge itu sendiri, terutama mengenai core bisnis perusahaan yg bersangkutan. Hal
ini sangat diperlukan guna menghindari adanya kesalahan-kesalahan yang ditimbulkan oleh
masing-masing stakeholder tersebut.
>. Marketing : Wajib mengetahui teknis product knowledge, karena merekalah ujung tombak
dalam penjualan ke customer. Tanpa ada pengetahuan terkait teknis product knowledege,
maka akan sulit untuk meyakinkan kepada customer untuk membeli produk kita.
>. Team purchasing : mereka harus mengetahui teknis terkait produk yg mereka beli yg
berkaitan dengan core bisnis, karena jika ada masalah terkait kualitas produk yg mereka beli /
datangkan maka team purchasing bisa memberi arahan dalam hal improvementnya agar produk
yang dikirimkan oleh supplier tidak bermasalah / OK.
>. PPIC : bertugas untuk mengatur planning produksi mulai dari kapan harus mendatangkan
material sampai produk itu sampai ke pihak customer. Dengan mengetahui teknis terhadap
produk yg diproduksi, maka team PPIC dapat mengetahui dengan pasti berapa lama produk itu
dibuat (leadtime). Sehingga planning yg dibuat PPIC bisa lebih cermat, efekstif & efisien.
>. Team Produksi : Bagian produksi harus mengetahui teknis karena merekalah yg menjalankan
proses produksi agar menghasilklan barang OK. Tanpa mengetahui teknis terkait produk, maka
team produksi akan kesulitan dalam mensetting toolling-tooling yg ada di lapangan agar
menghasilkan produk OK.
>. QC Team : Quality team wajib mengetahui teknis produk yg dihasilkan, karena merekalah
yang memverifikasi produk yg dihasilkan oleh team produksi, apakah produk yg dihasilkan bisa
dilanjutkan ke next proses / part tersebut harus dilakukan improvement terlebih dahulu.
>. Finance Team : mereka harus tau mengenai teknis terkait product knowledge, hal itu
bertujuan agar pencatatan / pembukuan perusahaan bisa lebih tepat & detail, karena jika ada
kesalahan dalam pencatatan, maka akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan secara
keseluruhan (pencatatan cashflow).
>. IT Team : pengetahuan teknis terhadap proses produksi / bisnis proses perusahaan dapat
membuat team IT membuat system terintegrasi yg dapat memudahkan urusan semua seksi /
departemen terkait, karena perusahaan yg besar bisa dilihat seberapa kuat Team IT nya,
semakin besar perusahaan , maka akan semakin kompleks mengenai sistemnya yg berkaitan
dengan IT.
>. HRD Team : harus memiliki wawasan terkait teknis product knowledge agar dalam
perekrutan karyawan dapat memilih karyawan yg sesuai & tepat terhadap kebutuhan
perusahaan.
>. Supplier : wajib mengetahui teknis mengenai produk yg akan mereka supply, harus tau
dimana partnya akan dipakai/diassembly sehingga supplier akan menjaga poin2 krusial & selalu
menjaga agar produk yg mereka supply sesuai dengan spesifikasi.
>. Calon Customer : mereka harus tau teknis produk yg akan mereka beli, sehingga ketika ada
suatu maslah yang tidak berkaitan dengan produk kita, mereka tidak akan menyalahkan produk
kita.

3. Dalam perencanaan dan pengembangan produk biasanya dilakukan beberapa uji terkait dengan
masalah kehandalan dan keselamatan. Misalnya drop test, temperature test, humidity test dan
test-test lainnya. Kenapa harus dilakukan test bukankah produk yang sudah ditest tersebut
harus dibuang (tidak bisa dijual lagi ke pasar). Kemukakan alasan anda.
Jawab : Pengetesan merupakan salah satu elemen terpenting dalam tahapan perencanaan &
pengembangan produk. Proses pengetesan ini diperlukan untuk memberikan keyakinan kepada
calon konsumen bahwa produk yg diproduksi sudah diuji sedemikian rupa sehingga aman untuk
digunakan oleh konsumen. Pengujian produk juga bertujuan untuk mengetahui ketahanan
produk, mulai dari seberapa kuat, seberapa lama, seberapa tahan produk tersebut digunakan
dalam kondisi ekstrim. Selain itu, nilai dari hasil uji akan mempengaruhi nilai jual suatu produk
& dapat menambah kepercayaan calon konsumen untuk memilikinya jika memang produk
tersebut handal.
4. Dengan cara bagaimana DFE (desain for environment) dapat meningkatkan mutu terkait dengan
fungsi, kehandalan, daya tahan dan kemudahan dalam servis. Coba jelaskan!
Jawab : DFE dimulai dengan mempelajari dan menguji semua aspek produksi dari komoditas
tertentu, termasuk didalamnya sumber bahan mentah (material), perakitan, distribusi,
penggunaan, dan pembuangan akhir. Pada setiap tahapan tersebut, dampak pada lingkungan
dan kesehatan manusia diperhatikan. Tahap selanjutnya adalah mempertimbangkan pilihan
untuk mengurangi dampak lingkungan tersebut dengan memperbaiki disain produk. Contoh
-contoh pilihan tersebut antara lain :

>. Penggunaan material yang lebih tidak berbahaya pada lingkungan, seperti kandungan energi
lebih rendah, dapat didaur ulang, tidak beracun, tidak merusak ozon, merupakan limbah hasil
sampingan dari proses manufaktur yang lain.
>. Menggunakan sumberdaya yang dapat diperbaharui, seperti material dari tumbuhan atau
sumber hewan yang diambil dengan cara memperhatikan konservasi, dan memperbaharui
sumber- sumber energi bagi produksi.
>. Menggunakan material dengan sedikit input termasuk energi dan air.
>. Meminimalkan dampak distribusi melalui mengurangi berat produk.
>. Meminimalkan sumberdaya, seperti air dan energi, yang akan digunakan produk tersebut
selama hidupnya.
>. Memaksimalkan daya tahan dan masa pakai produk.
>. Memperbaiki pilihan pembuangan akhir bagi produk final, seperti desain bagi produk atau
komponennya yang dapat didaur ulang, memastikan bahwa setiap bagian tidak dapat didaur
ulang dapat secara aman dibuang.

5. Variasi produk bagus karena menyediakan banyak pilihan buat konsumen. Tetapi apa saja
keuntungan dengan kerugian dari variasi produk yang terlalu banyak? (kaitkan jawaban anda
dengan aspek pabrikasi).
Jawab : Keuntungan variasi produk yg banyak dalam hal pabrikasi diantaranya ialah operator
tidak terlalu jenuh dengan produk yg berulang, sehingga tercipta susana yg cenderung selalu
segar, tidak monoton secara waktu lama. Akan tetapi kerugian yg timbul akibat variasi produk
yg banyak ini juga banyak, diantaranya : losstime yg terjadi akibat dandori / pergantian tool
dari produk 1 ke produk lainnya menimbulkan tidak efisien produksinya. Hal ini bisa berakibat
tingginya harga produk yg tidak efisien tersebut.

Anda mungkin juga menyukai