PRODUK
Tujuan :
1. Mencari hubungan kimia dan fisika dasar terkait produk dan proses perusahaan sendiri.
2. Memperbaiki produk yang ada (yang diperbaiki dapat dari segi proses maupun
efektivitasnya)
3. Menemukan penggunaan-penggunaan baru (Contoh Apirin sekarang banyak digunakan
untuk obat jantung)
4. MENGEMBANGKAN PRODUK BARU
5. Mengurangi biaya produk melalui perbaikan operasi dan proses produksi
6. Mengembangkan pengujian dan spesifikasi (dalam hal ini harus dilakukan validasi metode
analisis)
7. Menganalisis produk kompetitor
8. Mengoptimalkan produk sampingan dari proses produksi
1. Internal (dapat berasal dari marketing, bidang penelitian dan pengembangan) dan eksternal.
2. Internal : Peran sistem saran (sugesti)
3. Ekternal : Membeli ide Mis : dari suatu perguruan tinggi
Desain Tiruan
1. Menjadi INOVATOR atau IMITATOR
- Mana yang menguntungkan ?
Dilihat dari segi Biaya: Imitator
Dilihat dari Image : Inovator
dengan adanya Imitator dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang lalu, teapi
biasanya tetap Inovator yang selangkah lebih maju.
2. Design by Imitator
a. Reverse engineering (beli, bongkar, tiru)
b. Spionase industrial
c. Pembajakan SDM
( merekrut anggota-anggota/pihak-pihak yang terlibat dalam perancangan dan
pengembangan produk tersebut. misal: bagian R&D)
89
Product Life Cycles
Volume
Penjualan Kejenuhan
Penurunan
Pertumbuhan
Pengenalan
Waktu
Tidak semua produk menjalani keempat fase di atas !
Ket Grafik : bila suatu kejenuhan tersebut tidak dipertahankan maka dapat berimbas produk
tersebut tidak dapat dipertahankan untuk itu pada saat fase pertumbuhan perlu dilakukan suatu
perubahan -perubahan supaya tetap statis (bertahan).
90
PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Teknologi
PASAR
PENCARIAN R&D
Seleksi Produk
Pengujian
Desain Proses
Desain Produk
Produk Perencanaan
1. Potensi Pasar
2. Kelayakan Finansial (modal dapat diperoleh dari pinjaman bank)
3. Kesesuaian operasi (berhubungan dengan fasilitas/alat)
91
Return on Investment (ROI)
PT X PC X AV X C X L
RoI = TDC
Keterangan :
Kendala
1. Kurangnya ide yang baik
(maksudnya ide yang tidak didukung dari suatu data/feasibility study, guna mengetahui
apakah produk tersebut benar yang utama atau produk mee too)
2. Kompetisi yang semakin ketat (ada 2 sisi dari mutu dan servis)
3. Batasan dari konsumen dan pemerintah
4. Biaya pengembangan yang semakin mahal
5. Tingkat kegagalan produk yang tinggi
6. Life Cycles yang pendek
Desain Modul
- Mengembangkan rangkaian komponen produk dasar (modul)
Diversifikasi
- Menambah/memperluas macam produk yang berbuat
- Untuk rugi diversifikasi: Marketing Vs Produksi Vs Finansial
Standardisasi
Konflik dalam desain
- Marketing Vs Produksi Vs Finansial
92
8 Dimensi Waktu
1. Aesthetics (mis : mengapa suatu tablet harus dicoating)
2. Conformance ( sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam FI)
3. Durability (daya tahan suatu produk)
4. Feature
5. Performance (kinerja: berhubungan dengan efektif/tidaknya)
6. Perceived guality (kualitas yang diterima)
7. Reliability (dapat dipercaya/tidak)
8. Serviceability
Drug Discovery
Formulation
Animal Studies
Assay Development
93
PENGEMBANGAN PRODUK
Pengembangan Produk
Pabrik
1. Praformulasi atau praformulation adalah pembuatan obat atau sediaan obat dalam
skala kecil.
2. Skala industri adalah pembuatan sediaan obat dalam skala besar dari sediaan yang
telah dibuat dan diuji melalui proses praformulasi.
Tujuan dari proses praformulasi adalah membuat sediaan yang mantap baik secara fisika,
kimia, mikrobiologi dan farmakologi.
rangka pembuatan suatu bentuk sediaan yang dipilih agar mantap, efektif
dan aman. bukan saja mengenai zat berkhasiatnya tetapi juga berkaitan
Dalam proformulasi terdapat perpaduan dari beberapa unsur yang terdiri dari :
Keempat unsur tersebut digunakan untuk membuat bentuk sedian yang direncanakan dan
diujinya. Namun dari 2 unsur wajib tersebut dapat diciptakan suatu bentuk sediaan obat.
Contoh :
Prokain Penisilin G atau BenzilProkain Penisilin dikemas dalam vial dan
disajikan dalam bentuk serbuk, karena Prok. penisilin G jika dilarutkan dalam air dapat
terurai, khususnya pada gugus beta laktam.
Kecuali jika disajikan dalam bentuk suspensi dengan pembawa minyak.
94
Minyak yang dapat digunakan adalah minyak nabati (contoh: minyak kacang atau oleum
arachidis) dan minyak sintetik dalam proformulasi dari masing-masing unsur harus diuji
mutunya:
PenCampuran
(bentuk sediaan yang direncanakan)
Uji mutu
Apakah Berinteraksi/Tidak?
Jika Bagus
Uji mutu
95
ad 1. ZAT BERKHASIAT
beredar namun tetap masih laku belum ada. hanya ada ekstrak
produk.
Contoh : Ekstrak daun katuk (ibu
menyusui), Batugin(cair)
96
Zat berkhasiat sebelum digunakan membuat sediaan obat harus ditetapkan mutunya:
Contoh :
Cara pembuatan air bebas pirogen : panaskan air dalam erlenmeyer, lalu didihkan. Masukan
carbo adsorben ke dalam erlemeyer, lalu biarkan mendidih +/_ 15 menit, lalu saring dalam
keadaan panas, agar carbo adsorben tidak mengendap.
3. Adrenalin
Dalam monografi tidak dituliskan bahwa sediaan harus steril atau tidak. contoh sediaan
yang harus steril adalah adrenalin.
Adrenalin HCl
Biasanya dikemas dalam ampul yang bawahnya bulat, agar jika akan diambil dengan alat
suntik maka semua serbuk yang terdapat didalamnya terambil seluruhnnya dan tidak ada
yang tertinggal. biasanya ampul ini digunakan juga pada wadah vaksin.
97
Fungsi :
FUNGSI dari adrenalin adalah sebagai vasokonstriktor, yaitu untuk mengecilkan pembuluh
darah (anastesi lokal) sehingga dapat menghilangkan atau mengurangirasa sakit.
Misal : menghilangkan rasa sakit pada saat pencabutan gigi. karena adrenalin yang disuntikan
akan tetap berada dibawah gigi, sehingga pada saat gigi dicabut, tidak terasa sakit.
98
ZAT BERKHASIAT
Baru : zat yang belum pernah diproduksi oleh suatu Industri Farmasi pun.
- (Semi) Sintetis
Uji Mutu dilakukan dengan pedoman: - FI IV/III, Farmakope lain, pedoman khusus
- Certificate of analysis.
Contoh: zat berkhasiat yang tidak boleh dipakai atau dikonsumsi adalah Borax (teknis)
minimal Pharmaceutical grade karena dapat dipergunakan dalam proses pengelasan.
99
- Sterilitas / bebas pirogen : - (kecuali obat suntik)
Monografi zat yang tertulis yaitu : tidak ada uji sterilitas tetapi harus tahu kalau untuk obat
suntik harus steril.
Contoh:
Adrenalin dikombinasi dengan anestetik lokal dikemas dalam ampul 10gr, 5gr
(harus steril, walaupun dalam monografi tidak steril)
Norit
Untuk menghilangkan pirogen dengan kadar 0,1-0,3 %
Caranya : dikocok dengan larutan infus yang terjadi pirogen, ada diserap kemudian
disaring. Norit juga dipengaruhi oleh lembab, dengan adanya lembab maka
aktifitasnya menurun.
Cara penentuan :
Carbo adsorben + Antipirin (g) + H2O Antipirin larut dalam air dan diserap
oleh carbo dan disaring dalam filtrat terdapat antipirin berlebih dititrasi dengan iod
atau metode Iodimetri.
kemudian dapat ditentukan kadar carbo yang diserap.
1. Larutan Sejati ( zat yang terlarut sempurna dalam cairan pembawanya dan terlihat jernih
tanpa partikel-partikel).
Non-parentral Oral
(Minyak/Air)
Obat luar
Parenteral
- Parenteral
3. Bentuk Suspensi (Zat padat yang terdispersi homogen dan halus dalam cairan pembawa
dengan penambahan zat pengental).
4. Bentuk Emulsi (Zat cairan yang tidak tercampur dengan penambahan emulgator)
100
catatan : Emulsi dalam bentuk sedian untuk parentral adalah untuk tujuan makanan bagi
orang yang tidak sadar/tidak makan contoh : licitin, polostalo.
- Salep mata/kulit
- Krim
Contoh lain : parafin cair dan paraffin kuning (Vaselin kuning 1 gram disterilkan oven
150˚ selama 1 jam (farmakope III)
Krim
Terdiri dari : Asam stearat, TEA dan Minyak (paraffin cair bila dicampur menghasilkan krim
yang putih (Tipe o/w) tercucikan.
Bila krim dioleskan pada mata ; bila mata dikedipkan adanya air mata krim akan melarut dan
obat atau krim hilang.
Bila salep mata dioleskan pada mata : maka bila mata kedipkan maka salep mata akan ikut
sesuai arah mata kemudian tidak larut dengan/ dalam air mata.
C C CH3
H
H N CH3
Efedrin merupakan golongan alkaloid yang bersifat basa, yang larut dalam pelarut organik
dan tidak larut dalam air. dengan penambahan HCl maka efedrin akan larut dalam air karena
pembentukan garamnya. H+ yang terikat oleh sepasang e- sunyi dengan ikatan kovalen.
OH H OH H
H+CL-
101
Ada 3 (tiga) Teori Ion :
1. Arrhenius
Asam = Menghasilkan H+ (Proton) Dalam Air.
Basa = Menghasilkan OH-
2. Bronsted- Lowry
Contoh : Botol HCl pekat didekatkan dengan botol Amoniak maka akan terjadi kabut putih
yang masing-masing sebelumnya kabutnya tidak berwarna,
Kabut putih terbentuk :
H N H+
NH4OH
3. Lewis
Contoh :
F H F H
F B + N H F B N H
F H F H
N N
O
+ NaOH
O
C C
OH ONa
Cinchophen dalam obat suntik, tidak larut dalam air sehingga larut dalam pelarut organik
dengan penambahan NaOH maka akan terbentuk garamnya yang larut dalam air.
102
C. Fenobarbital = obat tidur (hipnotikum) lemah
O O
C NH + NaOH C NH Na+
C C O C C O
C2H5 C NH C2H5 C NH
O O
Tidak Larut
Fenobarbital tidak larut dalam air, yang larut adalah fenobarbital Na tidak dapat diberikan
dalam sediaan terlarut karena akan terurai menjadi :
C OH NH2 H NH2
C C O C C O
C2H5 C NH C2H5 C NH
O O
Fenil-etil-asetil-Ureum
103
II. Terjadi deaminasi (gugus amina hilang)
O O
C NH2 C OH
C C
O O
Fenobarbital Na tidak akan terurai walaupun ada kandungan air pada sol. petit karena
kepolaran/polaritas sol petit lebih kecil dari kepolaran air murni.
- Gliserin
- Etanol 95%
- Air
O
CH3
Vitamin K yang larut dalam air lebih cepat kerjanya dari pada vitamin K yang larut dalam
minyak.
O
SO3Na
CH3
104
III. Pembentukan Senyawa Na. Suksinat
- Kloramfenikol H O
OH N C CHCl2
NO2 C C CH2OH
H H
Sifat fisik : Tidak larut dalam air, Pahit dan hasil dari jasad renik
Kloramfenikol yang mengandung NO2 Tidak bisa dititrasi secara Nitrimetri jika dicampur
dengan H s.n (status Nascendi) maka NO2 diubah menjadi NH2 sehingga dapat ditentukan
secara Nitrimetri.
Pemerian :
O
C (CH2)14 CH3 Asam Palmitat
HO
O
C (CH2)16 CH3 Asam Stearat
HO
Setelah diesterifikasi
H O
OH N C CHCl2
NO2 C C CH2OH
H H
Kloramfenikol
105
O
C (CH2)14 CH3 Asam Palmitat
+
HO
O
C (CH2)16 CH3 Asam Stearat
+
HO
H O
OH N C CHCl2
NO2 C C CH2OH
H H O
C
HO
CH2
CH2
O
C
NaO
Kloramfenikol Na. Suksinat
106
ZAT BANTU
Guna : Mempertahankan sifat kimia, fisika, farmakologi, mikroba dan lain-lain yang dimiliki
zat berkhasiat.
Syarat :
- Tidak berkhasiat, tidak beracun, tersatukan dengan zat berkhasiat, tidak mengubah khasiat
dan daya kerja farmakologi zat berkhasiat.
Contoh:
Uji Mutu
- Zat bantu akan mengalami perubahan kadarnya selama penyimpanan setelah dipakai
Contoh :
Azasnya: Pirogen yang ada dalam air apabila ditambahkan carbo adsorben diadsorbsi
(diserap) sehingga filtrat akan pirogen.
Penetapan Aktivitasnya :
Dalam erlenmeyer ada air, carbo adsorben + Antipirine (g) lalu di kocok akibatnya antipirine
akan diserap lalu disaring, dalam filtrat ada antipirine yang tidak diserap/ berlebih, lalu
ditentukan penetapan kadar antipirine secara iodimetri.
107
Peran Zat Bantu
0,9 % NaCl
Isotonis
Sel darah merah/eritrosit didalam lingkungan yang hipertonis, akibatnya air yang ada didalam
eritrosit keluar, kemudian akan mengkerut(crenation), apabila eritrosit kembali kesuasana
isotonis maka akan kembali seperti semula.
Eritrosit pecah
Eritrosit dalam lingkungan hipotonis, air yang diluar masuk kedalam eritrosit akibatnya
eritrosit pecah dan tidak dapat kembali seperti semula hal ini disebut Hemolisis.
Bobot NaCl dalam gram yang mempunyai tekanan osmosis yang sama dengan tekanan
osmosis 1 gram zat tertentu
L
E = 17 . keterangan: BM = Bobot maksimum
BM
L = Nilai yang menunjukan pecahan larutan + dan -
Contoh :
E = 0,20 gram (0,20 gram NaCl mempunyai tekanan osmosis zat A 1 gram)
108
Ditanya : Berapa NaCl yang dibutuhkan ?
Jawab :
0,9
0,9 %
100
x 10 = 0,09 gram NaCl
V = W x e x 111,1
Contoh : V = W x e x 111,1
= 5,555 ml air
= 4,445 ml
0,9
dibuat isotonis = x 4,445=0 ,04 gram NaCl
100
3. BPC ( FI IV)
0 ,52−a
W=
b
Kelemahan : Nilai a terdapat dalam daftar PTB zat, sehingga apabila zat tersebut tidak
terdapat dalam tabel, rumus ini tidak dapat dipakai.
109
4. Cara Grafik ( Ph. Int, FI I)
Bobot
Nacl 0,4
Bobot zat
diharga dan NaCl yang dibutuhkan untuk isotonis lebih mudah digunakan, tetapi tidak semua
zat memiliki grafik sehingga tidak semua zat dapat menggunakan cara ini.
Kapan NaCl diganti Glukosa, dan lain-lain adalah apabila salah satu zat yang akan
diisotoniskan dengan NaCl menghasilkan endapan dengan zat berkhasiat.
- Semua suntikan yang dilakukan pada sumsum tulang belakang = intra pkular.
110
PEMBAWA
Pembawa = - Air
- Non air
Pembuatan :
1. Destilasi
Cara : Air dipanaskan Menguap kemudian uap air yang dihasilkan
dilewatkan pada alat pendingin sehingga uap air akan mengembun menghasilkan
tetesan air dan ditabung dalam wadah.
H2O H2O
Na+ H2O
Cl-
Membran Semipermeable
Berdasarkan sifat koligatif air yaitu : sifat alami air dari kanan ke kiri dengan
penambahan tekanan dari arah kiri kekanan maka air akan berpindah kembali
(terjadi osmosis balik) melalui membran semi permiable, hanya H2O yang dapat
menembus membran ini sedang Na+, Cl- tidak dapat menembus.
3. Penukar Ion
Cara :
+ Na + (K+, Ca+2) + H+
111
Penukar Anion
OH- Cl-
Maka akan terjadi H2O yang disebut Aguademineralisasi/Aguadem yang memiliki arti air
yang tidak ada meneralnya.
1. PAM (tergantung dari letak pabrik) Kebanyakan tidak dipakai karena mengandung flour.
Alat yang digunakan dalam pembuatan air dari penukaran ion yaitu :
1. Two Bed
H+ OH-
Jika alat two bed sudah jenuh maka akan diregenerasi dengan HCl Dan NaOH Maka
Na+ H+
+ HCl + Na+
Cl- OH-
+ NaOH + Cl-
112
2. Mixed bed
- Aquadem hasil dari penukaran ion tidak boleh untuk sedian suntik karena terdapat :
1. Zat yang tidak terionisasi : yang lewat dalam penukar ion karena zat tersebut tidak
mempunyai muatan.
2. Jasad Renik
3. Debu.
- Aquadem bisa digunakan, asal ke 3 (tiga) zat pengganggu tersebut dihilangkan dengan cara:
2. Zat yang tidak terionisasi Disaring dengan karbo atau arang aktif
- Yang dapat menjadi pembawa obat suntik adalah air hasil dari :
1. Destilasi
2. Osmosis Balik.
113
2. Pembawa Non-Air
Minyak adalah Ester trigliserin dengan asam lemak bebas dan ikatan rangkap.
O
CH2 O C (CH2)14 CH3 O
O CH3 (CH2)16 C
CH O C (CH2)16 CH3 Asam Lemak Bebas
OH
O
CH2 O C (CH2) : Oleat
H2 H
O
CH3 C C C C
OH
Ikatan Rangkap
1. Bilangan Asam : Bilangan yang menyatakan jumlah asam organik yang terdapat
dalam minyak tersebut.
2. Bilangan penyabunan
Minyak + NaOH berlebih (volume tertentu) Diatas nya ada refluk, setelah
refluk dingin NaOH berlebih dititrasi kembali dengan HCl Indikator pp Biru-
ungu.
NaOH berlebih dikembalikan pada NaOH yang bereaksi pada asam lemak bebas
yang tersabunkan.
114
O
CH2OH R-(CH2)14 C
OH
O
CHOH R-(CH2)16 C
OH
CH2OH
Gliserin
Cara :
KBrO3 (V.N tertentu) + KBr Br2 + KI I2 dititrasi dengan tiosulfat
hanya Br2 yang bisa masuk kedalam ikatan rangkap, sedang I tidak bisa.
H2 H O H H
Br2 + CH3 C C C C Subtitusi C C
OH Br Br
Minyak sintesis
- Lebih mahal dari pada minyak alami atau nabati dipakai untuk penyuntikan hormon-
hormon.
Contoh : Etiloleat, propil oleat, metil oleat, Isopropil miristat
115
WADAH
Wadah obat :
1. Kaca (Ampul, Vial, Botol tetes, Botol untuk cairan, dan sebagainya)
2. Plastik (Untuk Infus, Tablet, Cairan tetes, setengah padat, dan lain-lain)
1. Kaca
- Ujud Kaca
Rumus Kaca
(Alkali)2 O.CaO.6SiO2
dan dengan penambahan (B2O3, Al2O3) Agar menambah kualitasnya, koefisien mulai kecil,
mempunyai daya tahan terhadap perbedaan suhu dan risistensi terhadap zat kimia.
Rumus:
Tipe Uji :
Kaca serbuk 1
116
II. Tipe II : Kaca Soda Kapur Terolah
Rumus :
2(Na gelas-) + SO2 (gas) + 1/2O2 + H2O(uap) 500˚C 2(H+ gelas-) + Na2SO4
Tipe Uji :
Batas ukuran (ml) : 100 atau kurang, diatas 100 ml 0,020N asam = 0,7 (100/krg) : 0,2 (diatas
100)
Rumus :
Tipe Uji :
Kaca Serbuk
ml 0,020N : 8,5
Tipe III adalah tipe kaca yang paling jelek kualitasnya untuk dibuat ampul karena banyak
Na+ yang dilepaskan dan tidak memenuhi syarat.
Tipe Uji :
Kaca Serbuk
117
2. Plastik
Ujud Plastik :
- Senyawa polimer sintetik berbobot molekul tinggi
- Cair bila dipanaskan, padat pada suhu kamar.
Guna :
- Wadah larutan infus ( blow-fill-seal)/ampul
- Kantung penampung darah asal transfusi
- Alat suntik ("disposable syringe")
- Botol Plastik (tablet, dan lain-lain)
- Tube krim/Salep
- Selang plastik (I.V)
- Strip dan blister packing.
Uji Mutu :
Ekstraksi : - Amoniak, sulfat, logam berat, sisa penguapan reduktor
- Kejernihan, sisa pemijaran
- Bau, rasa dan pH
- Uji basa
Uji Biologi : - Wadah diisi dengan larutan NaCl, Etanol + NaCl (PEG 400,
Minyak Nabati disuntikkan pada tikus : IV, IC dan IP
- Strip Plastik ditanam dalam otot kelinci.
118
3. Aluminium
Guna :
- Tube untuk sediaan setengah padat (salep/krim) tebal.
- Tutup vial aluminium
yang memakai 3 spesifik dalam tutup vial aluminium
1. Garis Tengah
2. Tebal (harus sedemikian, tidak tebal/tidak tipis)
3. Panjang Kaki
- Strip dan blister packing (Aluminium foil)
- Sachet (serbuk atau cairan)
- Menutup lubang alat gelas sebelum disetrilkan (erlemeyer)
119