Profit :
1. Low price Harga semurah murahnya agar barang
dapat sustain
2. Low cost untuk mendapatkan margin keuntungan
3. High output makin banyak output yg dibuat makin
murah biaya produksi
4. High quality semakin tinggi mutu atau kualitas
barang semakin senang konsumen pada barang kita
Price
Profit = Revenue – cost Cost
Revenue harga/jumlah produk.
Revenue = price/produk x total produk Untuk mendapatkan
Cost harga yang dikeluarkan untuk high quality
menghasilkan total produk atau produk yang
berkualitas.
Untuk meningkatan profit : tingkatkan revenue atau
turunkan cost output
Cost of quality :
- Cost of good quality biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi
- Cost of poor quality biaya yang dikeluarkan untuk produk
yang tidak memenuhi spesifikasi. Contoh : produk reject, atau
produk yang dimusnahkan
Delighter yang tidak dibutuhkan oleh
konsumen, tetapi dapat ditawarkan karena
memiliki nilai keunikan yang menambah Quality option
daya pikat konsumen Delighter
Satisfier prduk yang ingin dibeli sesuai
dengan kebutuhan dan fungsi yang
diinginkan satisfier Diagram kano
Diagram kano
• Early 19th century industryal revolution factory system tenaga uap untuk revolusi sitem. Kualitas
sudah mulai dikontrol, beberapa orang sudah mulai belajar. Craftmanship naik pangkat dan sudah
mempunyai tim untuk menilai suatu produk
• Late 19th century taylor sytem untuk meningkatkan jumlah pengrajin terampil, quality inspection,
supaya reject tidak banyak sehinnga dibuat training untuk meningkatkan skill (terbentuk training &
validasi)
• Early 20th century World War II QC, bagaimana membuat produk dan mengontrolnya untuk
mendapatkan produk yang diinginkan. Proses ditentukan oleh statistik. Karena pada saat perang
dunia banyak membuat senjata, tidak mengandalkan quality inspection tapi quality control atau
sampling.
• 1946 – Mid 20th century Then ASQ Formed, company wide QC in Japan
- Produk dan proses -Membuat produk sesuai dengan yang diinginkan konsumen
- QA
• Late 20th century Total quality management
• - Compan - Produk
• - Proses
• QBD Quality By design dari awal proses sampai akhir proses prosuk berkualitas
• Beda QBD dan QC?
QBD Proses
QC Produk Standar kualitas
• QFD Quality fuctional Design
Mendesain kualitas apa yang kita inginkan/ menterjemahkan apa yang diinginkan konsumen dan akan
bergerak menjadi spesifikasi, Seperti :
Kosmetik diinginkan packaging packaging yang diinginkan glossydilakukan pengujian glossy
Tidak ada iritasi diuji insitu dilakukan permease, permeasenya rendah
Manajemen Produksi
• Managemen produksi dan operasional adalah berbagai usaha pengelolaan secara optimal
penggunaan semua sumberdaya, tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan mentah menjadu
prosuk atau jasa
Suplier
Profitabilitas QFD SIPOC Manajemen
Proses
Pencemaran Silang (Cross Contamination)
Kontaminasi Cemaran pengotor atau bahan asing yang tidak diharapkan adanya, tidak ada
hubungannya dengan produk atau lainnya.
• Cross Perpindahan
• Cross contamination cemaran berpindah
• Cleaning validation untuk menilai indeks terapi, dll dari cross contamination
• Cara mencegah
• Man (mikroorganisme) Personal Hygiene & hygiene behavior, APD / gowning
• Environment (partikel) sistem tata udara (HVAC), cleaning & sanitasi
• Materiial (chemical/bahan kimia) incoming testing
Pencegahan Pencemaran Silang
Setiap unsur pencegahan pencemaran silang bersifat limitasi, artinya
tidak bisa hanya dilakukan satu unsur saja karena unsur tersebut
Incoming saling berkaitan untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
testing
Perbedaan tekanan
Suhu RH antar ruang
Pola aliran udara dll
Semakin rendah RH maka tubuh akan semakin Dengan adanya perbedaan tekanan
banyak menghasilkan keringat sbg reaksi antar ruang maka pola aliran udara
kesetimbangan, namun ada beberapa obat yang dapat diatur sesuai pola aliran udara
harus dijaga RH agar tetap rendah karena bersifat yg diinginkan
higroskopis
Ket :
- H13/H14 merupakan
penentuaan
berdasarkan MERV
yitu klasifikasi
berdasarkan
kemampuan/efisiensi
filtrasi.
- H14 artinya 99,995%
akan menahan
partikel yang
berukuran ≥ 0,3 µm
- Make up air : udara
yang diproses
kembali
- Fesh air : udara baru,
agar operator tidak
kehabisan oksigen
Contoh tipe pengaturan pola aliran udara
Tipe Cascade paling banyak digunakan yaitu pola aliran udara A=>B=>C, tipe Bubble dan
Sink digunakan bila pola aliran udara tipe cascade tidak cukup untuk digunakan pada
kondisi tertentu
4. Cleaning & Sanitasi 5. Incoming Testing
01 Supermixing 04 Tumbling
Tempat terjadinya granulasi Tempat proses pencampuran granul
dengan fasa luar
Fase minyak di dalam tangki besar yang terdapat jacket vessel dan
heater/pemanas kemudian dimasukkan hot liquid atau cairan panah
=> didistribusikan ke fasa terlarut (divakum) => tangki kecil yang berisi
bahan fase air yang telah dilarutkan dengan air => disirkulasi, fase
minyak ikut tertarik dan bercampur dengan fase air => filling tubu
(IWK) => pengemasan dan pelabelan serta pengambilan sampling
untuk diuji oleh QC
Produksi sediaan steril
Kondisi steril :
- Metode aseptik
SAL (Sterility Assurance
Limit) = 9
- Biobarden
Kondisi alternatif jika bahan
aktif tidak dapat dilakukan
sterilisasi akhir. Contoh
sediaan paracetamol steril
yang disterilkan dengan
autoclaf pada suhu 110 C 30
menit atau 115 C 20 menit
- Sterilisasi akhir
SAL = 12
Kondisi terbaik untuk produk
steril, namun tidak banyak
bahan aktif yg tahan terhadap
pemanasan untuk sterilisasi
akhir. Sterilisasi dengan
autoclaf suhu 121 C 15 menit
Pengawasan selama proses (IPC)
IPC harus termuat dalam BPR (Batch Packing Record) dengan disetujui oleh QA.
Tujuan IPC :
- Untuk memastikan selama proses produksi berjalan setiap parameter yang ada di dalamnya
terkontrol dengan baik dan memenuhi spesifikasi kontrol yang ada di dalamnya
- Mengontrol atribut kuliatas yang diharapkan selama proses
- Untuk mengetahui apakah selama proses produk yang dihasilkan masih memenuhi spesifikasi
kualitas yang diharapkan di awal
IPC dilakukan dengan pengambilan samping persatuan waktu tertentu dan sejumlah tertentu
IPC dapat dilakukan oleh QC/operator produksi yang telah ditetapkan.
Jika sampling IPC yang telah diuji memenuhi standar maka QC akan menyetuji perelease dan
menyerahkan ke QA
Jenis produk yg tidak sesuai standart selama IPC :
- Critical : jika ada 1 produk yg termasuk critical maka stop produksi dan lakukan proses kontrol
mundur terhadap produk yang sudah dibuat
- Major : > 1 produk yang tidak lulus IPC
- Minor : > 1 produk yang tidak lulus IPC namun tidak terlalu berpengaruh terhadap pengguna, produk
masih bisa jalan
Penanganan produk yang ditolak dan atau
diolah
Eject : segala sesuatu yan g dikeluarkan oleh kembali
mesin karena gagal memenuhi spesifikasi oleh
mesin, eject belum tentu produk reject
Eject => rework => re-introduce atau dimasukkan ke dalam mesin jika persyaratan kondisi, jika
tidak persyaratan kondisi maka akan dimusnahkan
Produk reject termasuk ke dalam biaya poor goods, jika masih bisa di olah kembali maka produk
akan diolah kembali, namun jika sudah tidak memenuhi spesifikasi maka akan dimusnahkan