Sejarah Mutu
Perkembangan mutu yang terjadi tidak lepas dari
perkembangan industri dimulai pada era industri dimana
dipergunakannya mesin-mesin untuk membantu proses
produksi.
Perkembangan atau evalusi mutu adalah sebagai berikut:
1. Tanpa mutu
2. Inspeksi
3. Pengendalian mutu
4. Jaminan mutu
5. Manajemen mutu terpadu
6. Sistem Manajemen Mutu (ISO)
PERKEMBANGAN MANAJEMEN/PENGENDALIAN MUTU
1970s
• Zero Defect (ZD)
• Quality Circle (QC)
Organization-wide QC
program
MUTU:
• “True”: pandangan konsumen tentang performansi produk
• “Substitute”: pandangan produsen tentang performansi produk dalam
bahasa teknis produsen
KEPUASAN KONSUMEN:
Kesesuaian antara “true and substitute quality”
LANGKAH-LANGKAH:
1. Memahami karakteristik “true quality”;
2. Menentukan metoda untuk mengukur & menguji karaktertistik “true quality”;
3. Menemukan karakteristik pengganti & mempunyai pemahaman yang benar
tentang hubungan antara “True Q” and “Substitute Q”
7 QC Tools:
Cause & effect diagram, Stratifikasi, Check Sheet, Histogram, Scatter
Diagram, Pareto, Peta-2 Kendali
TOKOH MUTU (2)
Kualitas didefinisikan sebagai konformasi
terhadap; Sistem untuk menjaga mutu: prevention
(Off-line Quality Control)
Standar perfomansi: bebas cacat (zero defect)
Pengukuran mutu: harga dari ketidaksesuaian.
TOKOH MUTU (4)
GENICHI TAGUCHI: QUALITY ENGINEERING
PENDEKATAN TAGUCHI:
Engineering approach: mencapai nilai target dengan variasi (noise) performasi produk
yang minimum dalam lingkungan konsumen.
Tools: teori & teknik optimasi, experimentasi design.
Tiga jenis ‘noise’:
1. External Noise: variabel dalam lingkungan atau kondisi penggunaan yang
mengganggu fungsi produk (contoh: temperatur, kelembaban, dan debu);
2. Deterioration Noise atau Internal Noise: perubahan yang terjadi akibat dari
penggunaan atau penyimpanan;
3. Unit-to-unit Noise: perbedaan antar produk yang dibuat dengan spesifikasi
tertentu.
Tujuan: minimasi noise melalui on-line QC (selama produksi) & off-line QC (sebelum &
setelah produksi) untuk meminimumkan kerugian masyarakat.
Tiga level desain:
1. Desain sistem (primer): desain fungsional dengan fokus pada teknologi dan
arsitektur produk yang relevan;
2. Desain parameter (sekunder): cara untuk mereduksi biaya dan sekaligus
meningkatkan performansi tanpa menghilangkan penyebab variasi.
3. Desain toleransi (tersier): cara untuk mereduksi variasi dengan mengendalikan
penyebab variasi tetapi tanpa meningkatkan biaya.
Aplikasi Konsep Bisnis
Dalam Pelayanan
Kesehatan
PERSAMAAN MUTU DI KESEHATAN
DENGAN INDUSTRI
1. Mutu dapat didefinisikan dan diukur sebagian besar
pelanggan (pasien) dapat menilai pelayanan yang bagus
dan menyatakan puas bila pelayanan (service) yang
diberikan seperti yang dilakukan di hotel, misalkan:
makanan dihidangkan hangat, tepat waktu, petugas
ramah, perhatian bagus, kamar bersih, namun pasien
kurang dapat menilai apakah tetesan infus sudah tepat,
kapan waktu yang tepat untuk mengganti cairan, apa
dampak bila tetesan lambat atau terlalu cepat bagi
dirinya.
Next…
2. Dinamis dikembangkan berkelanjutan
3. Melibatkan kompetisi tanpa batas
4. Mutu harus dilakukan dengan mengerjakan
sesuatu yang "benar" dengan cara benar pula.
5. Mutu berhubungan dengan hasil, fokus dari
semua usaha
6. Mutu menjadi tanggung jawab setiap orang
"Mutu adalah satu tugas".
Next…
7. Mutu & biaya sangat terkait, peningkatan mutu
dapat menjadi kunci untuk mengendalikan
pengeluaran dan peningkatan revenue, tetapi
proses dari peningkatan mutu itu sendiri dapat
memberikan kerugian yang hebat bila tidak dikontrol
atau bila organisasi meningkatkan proses yang salah.
Mutu" adalah tingkat dimana
pelayanan kesehatan pasen
ditingkatkan mendekati hasil yang
diharapkan dan mengurangi faktor-
faktor yang tidak diinginkan
(JCAHO 1993).
Mutu Kinerja (Performance) di RS
Kelayakan tingkat dimana perawatan atau tindakan yang
dilakukan relevan terhadap kebutuhan klinis pasien dan
memperoleh pengetahuan yang berhubungan dengan
keadaannya.
Kesiapan tingkat dimana kesiapan perawatan atau tindakan
yang layak dapat memenuhi kebutuhan pasien sesuai
keperluannya.
Kesinambungan tingkat dimana perawatan atau tindakan
bagi pasien terkoordinasi dengan baik setiap saat, diantara tim
kesehatan dalam organisasi .
Efektifitas tingkat dimana perawatan atau tindakan terhadap
pasen dilakukan dengan benar, serta mendapat penjelasan dan
pengetahuan sesuai dengan keadaannya, dalam rangka
memenuhi harapan pasien
Kemanjuran adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan
yang diterima pasen dapat diwujudkan atau ditunjukkan untuk
menyempurnakan hasil sesuai harapan pasen.
Efisiensi adalah ratio hasil pelayanan atau tindakan bagi
pasen terhadap sumber-sumber yang dipergunakan dalam
memberikan layanan bagi pasen..
Penghormatan dan perhatian tingkat dimana pasen dilibatkan
dalam pengambilan keputusan tentang perawatan dirinya.
Berkaitan dengan hal tersebut perhatian terhadap pemenuhan
kebutuhan pasen serta harapan-harapannya dihargai.
Keamanan tingkat dimana bahaya lingkungan perawatan
diminimalisasi untuk melindungi pasen dan orang lain,
termasuk petugas kesehatan.
Ketepatan waktu tingkat dimana perawatan atau tindakan
diberikan kepada pasen tepat waktu sangat penting dan
bermanfaat.
Tantangan yang dihadapi oleh praktisi
Menjaga keseimbangan antara nilai-nilai kemanusiaan
Sumber-sumber teknologi
Kualitas hidup
Inovasi dan kenyataan ekonomi, yang memungkinkan untuk
memberikan pelayanan terbaik.
Misalnya:
Makanan disajikan dingin
penusukan vena dalam kondisi normal 3-4 kali
terjadi decubitus atau infeksi post operatif
pasen jatuh
salah pemberian obat
Semua itu menunjukkan mutu yang rendah.
Dari Jaminan Mutu (Quality Assurance) Menuju
Peningkatan Mutu (Quality Improvement)
Jaminan mutu (QA) suatu proses untuk mengevaluasi
perawatan pada suasana khusus, dengan mengembangkan
standar pelayanan dan menerapkan mekanisme untuk menjamin
bahwa standar dapat terpenuhi (Coyne and Killien).
Merencanakan suatu produk atau pelayanan dan pengendalian
produknya yang tidak dapat dilepaskan dari mutu. Dalam
pelayanan kesehatan, aktifitas dan program dimaksudkan
menjamin atau memberi garansi terhadap mutu.
Pemahaman staf terhadap tingkat mutu pelayanan yang
ingin dicapai
Meningkatkan efektifitas pelayanan yang diberikan.
Mendorong serta meningkatkan efisiensi dalam
pengelolaan pelayanan kesehatan.
Melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari
gugatan hukum.
Tujuan akhir adalah semakin meningkatnya mutu
pelayanan
Langkah - Langkah Penerapan QA
Menentukan aspek pelayanan yang akan dimonitor.
Mengembangkan indikator yang sesuai untuk mengukur mutu pada
aspek pelayanan yang telah ditentukan
Mengumpulkan data untuk indikator yang terpilih dengan interval
dan waktu tertentu
Menetapkan standar hasil yang dapat dicapai untuk setiap indikator
Mengenali area yang tidak dapat mencapai standar
Meneliti faktor yang mempunyai kontribusi terhadap berkurangnya
mutu tersebut.
Mengembangkan dan melaksanakan perbaikan mutu dengan tepat.
Setelah jangka waktu tertentu, melakukan pemeriksaan ulang terhadap
data pada suatu area, apakah pada area tersebut telah terjadi
perbaikan.
ISO 9000:2000
many inputs to generate many outputs.
It is made up of at least 21 processes (22 if you recognize that the Quality Management
System as a whole is also a process).
21 processes:
1. Quality Management Process 11. Customer Communications Process
2. Resource Management Process 12. Internal Communications Process
3. Regulatory Research Process 13. Document Control Process
4. Market Research Process 14. Record Keeping Process
5. Product Design Process 15. Planning Process
6. Purchasing Process 16. Training Process
7. Production Process 17. Internal Audit Process
8. Service Provision Process 18. Management Review Process
9. Product Protection Process 19. Monitoring and Measuring Process
10. Customer Needs Assessment Process 20. Nonconformance Management Process
21. Continual Improvement Process
ISO 14000
• ISO 14000:
manajemen lingkungan;
Kumpulan standar yang menyajikan model uniform untuk sistem