Anda di halaman 1dari 23

ATIKA DHIAH A

Sejarah Mutu

 Perkembangan mutu yang terjadi tidak lepas dari
perkembangan industri dimulai pada era industri dimana
dipergunakannya mesin-mesin untuk membantu proses
produksi.
Perkembangan atau evalusi mutu adalah sebagai berikut:
1. Tanpa mutu
2. Inspeksi
3. Pengendalian mutu
4. Jaminan mutu
5. Manajemen mutu terpadu
6. Sistem Manajemen Mutu (ISO)
PERKEMBANGAN MANAJEMEN/PENGENDALIAN MUTU

PERIODE KARAKTERISTIK  KETERANGAN


Pengendalian Mutu (PM oleh Fokus pada aktivitas PM.
~ Akhir
pekerja (merangkap pemilik & Metode/konsep2 yang berkembang:
1920s
inspektur) • Consumer’s/producer’s risks
PM oleh supervisor • Probability of acceptance
1920s PM oleh petugas khusus (QC • Operating charateristics (OC)
inspector) curve
1930s
Penerapan Acceptance • LTPD (Lot Tolerance Percent
Sampling Techniques Defect)
1940s Statistical Quality Control • Metode sampling: double, multi-
level, sequential, continuous
1950s Pengembangan standar PM • Sampling by attribute
• Cusum chart,etc.
PERIODE KARAKTERISTIK KETERANGAN
1960s • Total Quality Control (PM tidak Konsep ZD & QC:
hanya di lantai produksi) Employee motivation & involvement

1970s
• Zero Defect (ZD)
• Quality Circle (QC)
Organization-wide QC
 program

Ide: untuk dapat menghasilkan kualitas


Quality System produk yang baik secara ekonomis tidak
Quality Costs dapat hanya dilakukan pengecekan
defects.
Taguchi Method
1980s Slogan-slogan Quality Costs mencakup seluruh fasa
dalam daur hidup produk:
• Product planning
• Product design
• Production process design
• On-line productioon process control
• Market development
• Packaging
• Maintenance
• Product service
TOKOH MUTU (1)

KAORU ISHIKAWA: PENGENDALIAN & PERBAIKAN MUTU

MUTU: 
• “True”: pandangan konsumen tentang performansi produk
• “Substitute”: pandangan produsen tentang performansi produk dalam
bahasa teknis produsen
KEPUASAN KONSUMEN:
Kesesuaian antara “true and substitute quality”
LANGKAH-LANGKAH:
1. Memahami karakteristik “true quality”;
2. Menentukan metoda untuk mengukur & menguji karaktertistik “true quality”;
3. Menemukan karakteristik pengganti & mempunyai pemahaman yang benar
tentang hubungan antara “True Q” and “Substitute Q”
7 QC Tools:
Cause & effect diagram, Stratifikasi, Check Sheet, Histogram, Scatter
Diagram, Pareto, Peta-2 Kendali
TOKOH MUTU (2)

Yoseph M. Juran  konsep "Trilogy" mutu dan


mengidentifikasikannya dalam tiga kegiatan

 Perencanaan mutu : siapa pelanggan, apa kebutuhannya,
meningkatkan produk sesuai kebutuhan, dan
merencanakan proses untuk suatu produksi
 Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk
mengidentifikasi perbedaan antara kinerja aktual dan
tujuan.
 Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team
untuk melaksanakan peningkatan mutu. Setiap kegiatan
dijabarkan dalam langkah-Iangkah yang semuanya
mengacu pada upaya peningkatan mutu.
TOKOH MUTU (3)

PHILIP B. CROSBY: ZERO DEFECT


 Kualitas didefinisikan sebagai konformasi
terhadap; Sistem untuk menjaga mutu: prevention
(Off-line Quality Control)
 Standar perfomansi: bebas cacat (zero defect)
 Pengukuran mutu: harga dari ketidaksesuaian.
TOKOH MUTU (4)
GENICHI TAGUCHI: QUALITY ENGINEERING
PENDEKATAN TAGUCHI:
 Engineering approach: mencapai nilai target dengan variasi (noise) performasi produk


yang minimum dalam lingkungan konsumen.
 Tools: teori & teknik optimasi, experimentasi design.
 Tiga jenis ‘noise’:
1. External Noise: variabel dalam lingkungan atau kondisi penggunaan yang
mengganggu fungsi produk (contoh: temperatur, kelembaban, dan debu);
2. Deterioration Noise atau Internal Noise: perubahan yang terjadi akibat dari
penggunaan atau penyimpanan;
3. Unit-to-unit Noise: perbedaan antar produk yang dibuat dengan spesifikasi
tertentu.
 Tujuan: minimasi noise melalui on-line QC (selama produksi) & off-line QC (sebelum &
setelah produksi) untuk meminimumkan kerugian masyarakat.
 Tiga level desain:
1. Desain sistem (primer): desain fungsional dengan fokus pada teknologi dan
arsitektur produk yang relevan;
2. Desain parameter (sekunder): cara untuk mereduksi biaya dan sekaligus
meningkatkan performansi tanpa menghilangkan penyebab variasi.
3. Desain toleransi (tersier): cara untuk mereduksi variasi dengan mengendalikan
penyebab variasi tetapi tanpa meningkatkan biaya.
Aplikasi Konsep Bisnis
Dalam Pelayanan
 Kesehatan
PERSAMAAN MUTU DI KESEHATAN
DENGAN INDUSTRI

1. Mutu dapat didefinisikan dan diukur  sebagian besar
pelanggan (pasien) dapat menilai pelayanan yang bagus
dan menyatakan puas bila pelayanan (service) yang
diberikan seperti yang dilakukan di hotel, misalkan:
makanan dihidangkan hangat, tepat waktu, petugas
ramah, perhatian bagus, kamar bersih, namun pasien
kurang dapat menilai apakah tetesan infus sudah tepat,
kapan waktu yang tepat untuk mengganti cairan, apa
dampak bila tetesan lambat atau terlalu cepat bagi
dirinya.
Next…

2. Dinamis  dikembangkan berkelanjutan
3. Melibatkan kompetisi tanpa batas
4. Mutu harus dilakukan dengan mengerjakan
sesuatu yang "benar" dengan cara benar pula.
5. Mutu berhubungan dengan hasil, fokus dari
semua usaha
6. Mutu menjadi tanggung jawab setiap orang 
"Mutu adalah satu tugas".
Next…

7. Mutu & biaya sangat terkait, peningkatan mutu
dapat menjadi kunci untuk mengendalikan
pengeluaran dan peningkatan revenue, tetapi
proses dari peningkatan mutu itu sendiri dapat
memberikan kerugian yang hebat bila tidak dikontrol
atau bila organisasi meningkatkan proses yang salah.

8. Mutu dan kinerja merupakan kata sinonim atau


mempunyai makna yang hampir sama.
"Mutu" Dalam Pelayanan Kesehatan


Mutu" adalah tingkat dimana
pelayanan kesehatan pasen
ditingkatkan mendekati hasil yang
diharapkan dan mengurangi faktor-
faktor yang tidak diinginkan
(JCAHO 1993).
Mutu Kinerja (Performance) di RS

 Kelayakan  tingkat dimana perawatan atau tindakan yang
dilakukan relevan terhadap kebutuhan klinis pasien dan
memperoleh pengetahuan yang berhubungan dengan
keadaannya.
 Kesiapan  tingkat dimana kesiapan perawatan atau tindakan
yang layak dapat memenuhi kebutuhan pasien sesuai
keperluannya.
 Kesinambungan  tingkat dimana perawatan atau tindakan
bagi pasien terkoordinasi dengan baik setiap saat, diantara tim
kesehatan dalam organisasi .
 Efektifitas  tingkat dimana perawatan atau tindakan terhadap
pasen dilakukan dengan benar, serta mendapat penjelasan dan
pengetahuan sesuai dengan keadaannya, dalam rangka
memenuhi harapan pasien
 Kemanjuran  adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan
yang diterima pasen dapat diwujudkan atau ditunjukkan untuk
menyempurnakan hasil sesuai harapan pasen.

 Efisiensi  adalah ratio hasil pelayanan atau tindakan bagi
pasen terhadap sumber-sumber yang dipergunakan dalam
memberikan layanan bagi pasen..
 Penghormatan dan perhatian  tingkat dimana pasen dilibatkan
dalam pengambilan keputusan tentang perawatan dirinya.
Berkaitan dengan hal tersebut perhatian terhadap pemenuhan
kebutuhan pasen serta harapan-harapannya dihargai.
 Keamanan  tingkat dimana bahaya lingkungan perawatan
diminimalisasi untuk melindungi pasen dan orang lain,
termasuk petugas kesehatan.
 Ketepatan waktu  tingkat dimana perawatan atau tindakan
diberikan kepada pasen tepat waktu sangat penting dan
bermanfaat.
Tantangan yang dihadapi oleh praktisi


 Menjaga keseimbangan antara nilai-nilai kemanusiaan
 Sumber-sumber teknologi
 Kualitas hidup
 Inovasi dan kenyataan ekonomi, yang memungkinkan untuk
memberikan pelayanan terbaik.
Misalnya:
Makanan disajikan dingin
penusukan vena dalam kondisi normal 3-4 kali
terjadi decubitus atau infeksi post operatif
pasen jatuh
salah pemberian obat
Semua itu menunjukkan mutu yang rendah.
Dari Jaminan Mutu (Quality Assurance) Menuju
Peningkatan Mutu (Quality Improvement)


 Jaminan mutu (QA)  suatu proses untuk mengevaluasi
perawatan pada suasana khusus, dengan mengembangkan
standar pelayanan dan menerapkan mekanisme untuk menjamin
bahwa standar dapat terpenuhi (Coyne and Killien).

 Jaminan mutu (QA) suatu proses yang obyektif dan sistematis


dalam memonitor dan mengevaluasi mutu dan kesiapan dalam
pelayanan terhadap pasen dalam meningkatkan pelayanan, dan
memecahkan masalah yang telah diidentifikasi (JCAHO).

 Kesiapan merujuk pada pengertian lebih luas dimana prosedur


khusus, kesesuaian dalam suasana khusus dan pelayanan yang
efisien, mengindikasikan kelebihan maupun kekurangannya.
Lexiton (JCAHO), mendefinisikan QA dalam
tiga kegiatan yang tidak terpisahkan;


 Merencanakan suatu produk atau pelayanan dan pengendalian
produknya yang tidak dapat dilepaskan dari mutu. Dalam
pelayanan kesehatan, aktifitas dan program dimaksudkan
menjamin atau memberi garansi terhadap mutu.

 Pengendalian mutu: adalah suatu proses dimana kinerja aktual


dinilai atau diukur, dan dibandingkan dengan tujuan, serta
perbedaan atau penyimpangan ditindak lanjuti dengan
menggunakan metoda statistik.

 Peningkatan mutu: proses pencapaian snatu tingkat kinerja


atau mutu barn yang lebih tinggi dari sebelunmya. Pencapaian
tingkat mutu bam. adalah yang terbaik dari pads tingkat mutu
sebelumnya.
Tujuan dan Manfaat QA


 Pemahaman staf terhadap tingkat mutu pelayanan yang
ingin dicapai
 Meningkatkan efektifitas pelayanan yang diberikan.
 Mendorong serta meningkatkan efisiensi dalam
pengelolaan pelayanan kesehatan.
 Melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari
gugatan hukum.
 Tujuan akhir adalah semakin meningkatnya mutu
pelayanan
Langkah - Langkah Penerapan QA


 Menentukan aspek pelayanan yang akan dimonitor.
 Mengembangkan indikator yang sesuai untuk mengukur mutu pada
aspek pelayanan yang telah ditentukan
 Mengumpulkan data untuk indikator yang terpilih dengan interval
dan waktu tertentu
 Menetapkan standar hasil yang dapat dicapai untuk setiap indikator
 Mengenali area yang tidak dapat mencapai standar
 Meneliti faktor yang mempunyai kontribusi terhadap berkurangnya
mutu tersebut.
 Mengembangkan dan melaksanakan perbaikan mutu dengan tepat.
 Setelah jangka waktu tertentu, melakukan pemeriksaan ulang terhadap
data pada suatu area, apakah pada area tersebut telah terjadi
perbaikan.
ISO 9000:2000

Pendekatan: a process approach to quality management.


 A quality management system can be thought of as a single large process that uses


many inputs to generate many outputs.
 It is made up of at least 21 processes (22 if you recognize that the Quality Management
System as a whole is also a process).
 21 processes:
1. Quality Management Process 11. Customer Communications Process
2. Resource Management Process 12. Internal Communications Process
3. Regulatory Research Process 13. Document Control Process
4. Market Research Process 14. Record Keeping Process
5. Product Design Process 15. Planning Process
6. Purchasing Process 16. Training Process
7. Production Process 17. Internal Audit Process
8. Service Provision Process 18. Management Review Process
9. Product Protection Process 19. Monitoring and Measuring Process
10. Customer Needs Assessment Process 20. Nonconformance Management Process
21. Continual Improvement Process
ISO 14000

• ISO 14000:

manajemen lingkungan; 
 Kumpulan standar yang menyajikan model uniform untuk sistem

 Model “continuous improvement”


• Famili ISO 14000:
 ISO 14001 : Spesifikasi untuk sistem manajemen lingkungan
 ISO 14010 – 14015 : Audit lingkungan dan aktivitas terkait
 ISO 14020 – 14024 : Environmental Labelity
 ISO Guide 64 : Spesifikasi produk
• Cakupan:
 Komitmen dan kebijakan
 Perencanaan
 Implementasi & operasi
 Pengukuran & evaluasi
 Review & perbaikan

Anda mungkin juga menyukai