Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SEMPOL
Jl. Wisata Kawah Ijen No.01  08113511431 Sempol
Website: http://puskesmassempol.blogspot.com, Email: puskesmassempol@gmail.com
KECAMATAN IJEN
BONDOWOSO
Kode Pos 68288

KERANGKA ACUAN KERJA UGD


TAHUN 2021

A. PENDAHULUAN
UGD merupakan kepanjangan dari Unit Gawat Darurat. Gawat Darurat adalah keadaan
klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan
pencegahan kecacatan. Pelayanan Gawat Darurat adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
Korban/Pasien Gawat Darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan
pencegahan kecacatan.
UGD dilakukan di Puskesmas induk dengan pengawasan dokter. Petugas kesehatan
yang boleh memberikan pelayanan yaitu Tenaga Kesehatan yang sudah terlatih Penanganan
Gawat Darurat (dokter, Bidan dan perawat). UGD dapat dilayani oleh Puskesmas yang
memiliki fasilitas atau kemampuan untuk penanganan kegawat daruratan obstetric dan neonatal
dasar.
UGD puskesmas menerima rujukan dari Desa di wilayah kerja dan sekitarnya. apabila
kasus emergency sudah dapat diatasi, dapat meminimalkan rujukan ke Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjut / RS Rujukan. Untuk itu UGD harus mampu melakukan pertolongan pertama
gawat darurat.
B. LATAR BELAKANG
Wilayah Puskesmas Sempol terletak di dataran tinggi Pegunungan Ijen Kecamatan
Ijen Kabupaten Bondowoso pada ketinggian 1050 meter di atas permukaan laut ( dpl ) dengan
jarak dari kota Bondowoso 56 Km.
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Sempol 217,2 Km2 terdiri dari hutan – hutan ( 30% ),
Perkebunan Kopi ( 45 % ) dengan areal pegunungan ketinggian antara 800 sampai dengan 1500
m dpl.
Wilayah Kecamatan Ijen terbagi menjadi 6 desa dengan Dusun / Afdeling yang berpisah
– pisah dan saling berjauhan satu dengan yang lainnya. Selain Pemerintahan Kecamatan, di
Wilayah Kerja Puskesmas Sempol juga ada Wilayah Perkebunan PTPN XII Kebun Kalisat
Jampit dan PTPN XII Kebun Blawan yang masing – masing juga terbagi menjadi beberapa
Afdeling – Afdeling yang juga terpisah – pisah dan berjauhan.
Wilayah Kecamatan Ijen juga berada di lereng Gubung Berapi yang masih aktif ( Gunung
Ijen ) sehingga merupakan wilayah yang rawan bencana alam Gunung Meletus dan Gas
Beracun. Selain Gunung Ijen masih banyak Gunung - Gunung lain yang mengelilingi Wilayah
Kecamatan Ijen dengan hutan – hutan yang sangat luas.
Berdasarkan Kondisi diatas perlu kiranya disusun sebuah mekanisme perbaikan terus
menerus sehingga didapatkan peningkatan kompetensi petugas, meminimalisir rujukan,
mengurangi angka kematian pasien. Sehingga tercapai 3 T : tepat diagnose, tepat tindakan dan
tepat rujukan.
 Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian pada pasien gawat darurat
 Tujuan Khusus
Untuk mencapai tujuan umum, petugas juga memiliki kemampuan untuk:
Mengidentifikasi tanda dan gejala serta mendiagnosis kasus emergency, Tepat laksana
sesuai prosedur baku, Mengevaluasi masalah UGD, Melakukan upaya perbaikan secara
terus menerus.
C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Penyelengaraan pelayanan kesehatan Unit Gawat Darurat dalam beberapa aspek sebagai
berikut :
I. Aspek Regulasia.
a) Undang-undang Nomor 36 tahun 2009
b) Permenkes Republik Indonesia nomor 43 Tahun 2019
c) Petunjuk Teknis Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pada Masa Pandemi Covid
19 Jilid 2 Tahun 2021, Dirjen Pelayanan, Kementerian Kesehatan RI
II. Aspek Manajemen pelayanan Unit Gawat Darurat terdiri dari perencanaan (Rencana
Usulan Kegiatan/ RUK dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan/ RPK), pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Beberapa hal penting yang
perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan manajemen pelayanan UGD adalah:
a) Tahap perencanaan : Inventarisasi sarana, prasarana dan alat pelayanan UGD,
Jenis dan jumlah bahan penunjang yang dibutuhkan.
b) Tahap pelaksanaan dan pengendalian : Monitoring per bulan Tim pelaksana
pelayanan UGD, Pengadaan sarana dan prasarana. Uraian tugas dan Standar
Pelayanan Operasional (SOP), Sosialisasi dan koordinasi
c) Tahap pengawasan dan pertanggung jawaban Pencatatan : Penilaian kerja,
Pelaporan, Bimbingan teknis.
III. Aspek Sumber Daya meliputi : Tenaga Kesehatan Pelayanan UGD di puskesmas
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (Dokter, Perawat dan Bidan), Sarana dan Prasarana
Ruang pelayanan UGD telah tersedia, Peralatan dan bahan. Fasilitas pelayanan Unit
Gawat Darurat.
Komunikasi dan koordinasi yang baik antar tim UGD sangat menentukan
keberhasilan penanganan kasus UGD. Peningkatan komunikasi dan koordinasi dilakukan
secara berkesinambungan dan sinergi dua arah. Anggota tim saling memberikan
masukan dan komunikasi tiga arah petugas-dokter-masyarakat.
D. SASARAN
Sasaran dari pedoman ini adalah tim UGD yang terdiri dari : dokter terlatih UGD, bidan
terlatih UGD dan bidan atau perawat jaga pada khususnya dan bidan pada umumnya sewilayah
kerja UPTD Puskesmas Sempol
E. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dan pelaksanaan kegiatan melalui pembinaan tim UGD. Pertemuan rutin
dilakukan 3 bulan sekali dan jika ada kejadian khusus, pertemuan internal ini bersamaan dengan
rapat UKP membahas tentang kasus UGD dan kasus lain yang terjadi di wilayah kerja, keluhan
pelanggan, evaluasi pelaksanaaan, dan tindak lanjut.
F. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Setiap kasus UGD dicatat dibuku UGD dan dilaporkan ke penanggung jawab UGD pada
saat pembinaan dengan data sebagai berikut :
 Nama istri/ suami
 Tempat/ tanggal lahir
 Tanggal MRS
 Tanggal partus
 Diagnose kerja
 Penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai