berdoa, membaca Alkitab, dan beribadah di kalangan remaja SMP dan keluarga Kristen 7.2. Menjabarkan hal-hal penting yang tercakup dalam Doa Bapa Kami 7.5. Menceritakan sikap yang baik dan benar dalam beribadah 7.7. Menulis doa permohonan supaya Allah Pertemuan 1 membimbing untuk setia membaca Alkitab, berdoa, beribadah, serta menjadikan seluruh hidupnya sebagai ibadah kepada Allah
Kegiatan Pembuka (20 menit)
• Guru menyapa peserta didik, mengisi daftar hadir, dan menghadirkan suasana kelas yang aman dan nyaman. • Guru mengajak peserta didik untuk menyanyikan “Apalah Arti Ibadahmu” dan berdoa. Guru dapat memilih lagu lain yang sesuai dengan tema pelajaran. • Guru melakukan apersepsi dengan meminta peserta didik memaknai lagu yang dinyanyikan dan mempresentasikannya. • Guru memberi apresiasi terhadap hasil kerja peserta didik.
Kegiatan Inti (80 menit)
• Guru meminta peserta didik untuk melakukan wawancara terhadap dua orang temannya tentang kesetiaan berdoa, membaca Alkitab, dan beribadah. Untuk siswa berpendidikan tinggi: Guru menugaskan peserta didik untuk melakukan wawancara terhadap dua orang teman dan orangtua tentang kesetiaan berdoa, membaca Alkitab, dan beribadah. Untuk siswa dengan ketunaan: Guru melakukan tanya jawab tentang kesetiaan berdoa, membaca Alkitab, dan beribadah. • Guru menjelaskan tentang fokus pelajaran adalah doa dan ibadah. Lagu yang dinyanyikan pada awal pelajaran memperlihatkan bahwa ibadah yang sejati adalah ketika kita mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang Kristen yang berpikir bahwa jika ia rajin beribadah, maka ia sudah memenuhi perintah Tuhan. Bahkan, ada yang beranggapan bahwa semakin sering mengikuti ibadah maka ia akan mendapatkan banyak berkat. Ibadah yang sejati bukan seberapa seringnya kita mengikuti ibadah, tetapi ibadah yang sejati adalah mengasihi sesama, menolong sesama, dan hidup menurut perintah Tuhan. Sebagai pengikut Kristus, kita belajar untuk setia dan tekun melakukan aktivitas keagamaan kita secara rutin, misalnya beribadah, berdoa, dan membaca
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas 7 32
Alkitab. Dalam beribadah, perlu dilakukan dengan sikap yang baik dan benar. Sikap yang baik dan benar, misalnya: duduk dengan baik, tidak mengobrol, tidak bermain ponsel, dan memusatkan perhatian kita pada ibadah yang sedang berlangsung. Di dalam ibadah, salah satu unsur yang kita lakukan adalah berdoa. Ada satu doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus yang terdapat dalam Matius 6:9-13 • Guru meminta peserta didik membaca Matius 6:9-13. Setelah itu, peserta didik mendiskusikan teks Alkitab tersebut. Doa dalam Matius 6:9-13 dikenal dengan nama “Doa Bapa Kami”. Doa Bapa Kami terdiri atas empat bagian, yaitu: 1. Ayat 9-10: Pujian terhadap Allah karena karya-Nya bagi dunia ini. Allah bukan hanya kudus tetapi juga penuh kasih. Oleh sebab itu, kita perlu memuji dan menghormati-Nya. 2. Ayat 11: Allah memberkati dan mencukupkan kebutuhan kita. Perhatikan kata “secukupnya”. Doa ini mengajarkan kita untuk tidak serakah, menghargai berkat makanan yang diberikan, dan mau berbagi dengan sesama kita. 3. Ayat 12: kita adalah manusia berdosa, yang sering kali tidak taat pada perintah Tuhan. Oleh sebab itu, kita diingatkan untuk memiliki sikap jujur, mengakui dosa-dosa kita, dan memohon pengampunan dari-Nya. Allah telah mengampuni dosa-dosa kita dan kita pun diingatkan untuk mengampuni kesalahan orang lain kepada kita. 4. Ayat 13: Allah tidak mencobai kita tetapi terkadang Allah menguji imat dan ketaatan kita kepada-Nya. Oleh sebab itu, kita memohon kepada-Nya untuk menguatkan iman kita dan menolong kita menghdapai godaan-godaan tersebut karena Ia berkuasa atas segalanya.
Kegiatan Penutup (20 menit)
• Guru menugaskan peserta didik untuk menulis doa permohonan supaya Allah membimbing untuk setia membaca Alkitab, berdoa, beribadah, serta menjadikan seluruh hidupnya sebagai ibadah kepada Allah. • Guru memberi kesimpulan tentang materi pelajaran. • Guru meminta peserta didik untuk memimpin doa penutup.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas 33