Interpretasi Audit Checklist smk3 166 Kriteria
Interpretasi Audit Checklist smk3 166 Kriteria
Lokasi :
Tanggal :
PEMENUHAN
No.
BUKTI TIDAK KETIDAK
No. Kriteri KRITERIA INTERPRETASI
TEMUAN BERLAKU SESUAI SESUAIAN
a
M m
1 PEMBANGUNAN DAN
PEMELIHARAAN KOMITMEN
1.1 Kebijakan K3
1 1.1.1 Terdapat Kebijakan K3 yang Perusahaan membuat kebijakan K3
tertulis, bertanggal dan secara secara tertulis, bertanggal, isinya
jelas menyatakan tujuan dan mencakup tujuan dan sasaran K3
sasaran K3 serta komitmen serta pernyataan tertulis komitmen
perusahaan terhadap perusahaan mengenai
peningkatan K3 pelaksanaanK3 di tempat kerjanya
2 1.1.2 Kebijakan disusun oleh Proses konsultasi bisa dalam
pengusaha dan/atau pengurus bentuk rapat yang membahas
setelah melalui proses konsultasi perumusan isi kebijakan dimana
dengan wakil tenaga kerja peserta rapat dapat berasal dari
anggota P2K3 (wakil tenaga
kerja)/wakil departemen dan atau
serikat pekerja. Proses
konsutasikomunikasi dapat dilihat
pada notulensi rapat pembahasan
kebijakan ini.
3 1.1.3 Perusahaan mengkomunikasikan Bentuk komunikasi kebijakan ini
kebijakan K3 kepada seluruh dapat melalui: penempelan poster,
tenaga kerja, tamu, kontraktor, pembacaan saat briefing pagi,
pelanggan dan pemasok dengan kartu pengenal visitor, lampiran
tata cara yang tepat dalam kontrak, materi briefing bagi
tamu, papan pengumuman di pintu
masuk, pelatihan pengenalan
(induction training) dll.
4 1.1.4 Kebijakan khusus dibuat untuk Kebijakan K3 khusus dibuat sesuai
masalah K3 yang bersifat khusus kondisi tingkat resiko perusahaan
atau terkait dengan lintas
departemen (tidak wajib harus
ada), contoh kebijakan mengenai
penggunaan bahan peledak,
radiasi, alcohol & drug, dll.
5 1.1.5 Kebijakan K3 dan kebijakan Ada mekanisme untuk meninjau
khusus lainnya ditinjau ulang ulang isi kebijakan secara berkala
secara berkala untuk menjamin misal melalui rapat management
bahwa kebijakan tsb. review meeting tahunan, rapat
mencerminkan perubahan yang P2K3 atau rapat lainnya. Bila ada
terjadi dalam perusahaan dan perubahan nama perusahaan,
dalam peraturan perundang- manajemen, visi, dll. maka
undangan kebijakan juga harus direvisi.
Jadwal waktu tinjauan ulang
sebaiknya dicantumkan dalam
dokumen kebijakan.
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang
Untuk Bertindak
6 1.2.1 Tanggung jawab dan wewenang Ada dokumen yang menjelaskan
untuk mengambil tindakan dan tanggung jawab dan wewenang
melaporkan kepada semua seseorang yang disahkan oleh
personil yang terkait dengan pengurus perusahaan, seperti
perusahaan yang telah dalam hal ini penunjukan ahli K3
Update : 27/09/23 Interpratasi oleh: Pungky Widiatmoko (auditor) 1
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Pengendalia Dokumen
49 4.1.1 Dokumen K3 mempunyai Disini dapat dilihat dari acuan
identifikasi status, wewenang, prosedur pengendalian dokumen
tanggal pengeluaran dan tangggal yang telah ditetapkan, dimana
modifikasi status dokumen dapat berupa tata
cara penomoran (kodefikasi
dokumen), wewenang dapat
berupa siapa personil yang dapat
menyetujui dokumen, terdapat
tanggal pengeluaran dan modifikasi
dokumen bila terjadi perubahan.
50 4.1.2 Penerima distribusi dokumen Dalam dokumen tercantum
tercantum dalam dokumen kepemilikan dokumen tsb dengan
tersebut mengacu pada daftar distribusi
penerima dokumen (holder list)
51 4.1.3 Dokumen K3 edisi terbaru Dokumen edisi terbaru di unit kerja
disimpan secara sistimatis pada disimpan pada lokasi tertentu
tempat yang ditentukan (yang telah ditentukan) dan mudah
untuk diakses
52 4.1.4 Dokumen usang segera Perusahaan harus memastikan
disingkirkan dari penggunaannya bahwa dokumen K3 yang sedang
sedangkan dokumen usang untuk beredar adalah dokumen
keperluan tertentu diberi tanda terbaru/revisi terakhir. Bila
khusus disimpan maka diberi tanda
misalkan “absolute” atau
“superceded” untuk dokumen
usang yang masih disimpan.
Sekurang-kurangnya disimpan 2
revisi sebelumnya.
4.2 Perubahan dan Modifikasi
Dokumen
53 4.2.1 Terdapat sistem untuk membuat, Terdapat prosedur pengendalian
menyetujui perubahan terhadap dokumen yang mencakup tahapan
dokumen K3 proses pembuatan dan
persetujuan perubahan dokumen.
54 4.2.2 Dalam hal terjadi perubahan Pada dokumen yang telah berubah
diberikan alasan terjadinya biasanya dilampirkan
perubahan dan tertera dalam keterangan/alasan perubahan yang
dokumen atau lampirannya dan dilakukan, taggal
menginformasikan keoada pihak perubahan/modifikasi dan siapa
terkait yang menyetujui prubahan tsb.
atau daftar riwayat perubahan,
biasanya terletak di depan atau di
belakang dokumen tsb. (dalam
revision record)
55 4.2.3 Terdapat prosedur pengendalian Terdapat prosedur pengendalian
dokumen atau daftar seluruh dokumen dimana di dalamnya
yang mencantumkan status dari mempersyaratkan pembuatan
setiap dokumen tersebut, dalam masterlist dokumen atau suatu
upaya mencegah penggunaan daftar yang berisi semua judul
dokumen yang usang dokumen K3 yang digunakan
termasuk statusnya (misalkan revisi
terakhir beserta tanggal revisinya)
5 PEMBELIAN DAN
PENGENDALIAN PRODUK
5.1 Spesifikasi Dari Pembelian
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
82 6.4.3 Tersedianya fasilitas dan layanan Fasilitas dalam hal ini yaitu kamar
di tempat kerja sesuai dengan mandi, wastafel, shower,
standar dan pedoman teknis loker/ruangan ganti, mushola,
ruang makan, kantin, sarana olah
raga, poliklinik, alat bantu kerja
seperti tangga, lantai ruang,
transportasi, dll.
Layanan yaitu penyediaan air
minum bersih, layanan makan,
layanan kesehatan, dll.
83 6.4.4 Rambu-rambu K3 harus dipasang Rambu K3 (safety sign, warning
sesuai dengan standar dan sign, poster, rambu APD, rambu
pedoman teknis APAR, rambu parkir, dll) dan anda
pintu darurat dipasng sesuai
standar berdasarkan pedoan teknis
yang berlaku, mepunyai sinyal
penerangan minimal 10 lux dan
berwarna hijau serta tulisan putih
dan mempunyai tanda bertuliskan
“keluar” atau “exit” di atasnya dan
menghadap kekoridor.
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan
Perubahan Sarana Produksi
84 6.5.1 Penjadwalan pemeriksaan dan Perusahaan mempunyai dokumen
pemeliharaan sarana produksi berupa jadwal pemeliharaan
serta peralatan mencakup sarana produksi yang dipergunakan
verifikasi alat-alat pengaman dan di tempat kerja mencakup safety
persyaratan yang ditetapkan oleh device atau alat-alat pengaman.
peraturan , standar dan pedoman Verifikasi alat pengaman dapat
teknis yang relevan dilihat dari cheklist pemeriksaan
masing-masing saran produksi.
85 6.5.2 Semua catatan yang memuat Perusahaan menyimpan catatan-
data secara rinci dari kegiatan catatan pemeliharaan yang
pemeriksaan, pemeliharaan, dilakukan, berbentuk daftar
perbaikan dan perubahan yang riwayat ppemeriksaan alat baik
dilakukan atas sarana dan dalam bentuk soft copy atau hard
peralatan produksi harus copy.
disimpan dan dipelihara
86 6.5.3 Sarana dan perlatan produksi Perusahaan memiliki sertifikat
memiliki sertifikat yang masih (ijin/pengesahan pemakaian)
berlaku sesuai dengan sarana produksi yang masih
persyaratan peraturan dan berlaku. Beberapa sarana produksi
standar tsb antara lain bejana tekanan
(Permenaker No.Per.01/MEN/
1982), pesawat angkat dan angkut
(Permenaker No.Per.05/MEN/
1985), lift (Permenaker
No.Per.03/MEN/1999), pesawat
uap (UU dan Peraturan Uap 1930).
Untuk tepatnya mengacu pada
lembar obyek pengawasan dan
terdapat jadwal monitoring
penjadwalan terhadap peralatan
perusahaan yang masuk dalam
obyek pengawasan termasuk
jadwal kedaluwarsa sertifikat tsb
beserta jadwal resertifikat.
Update : 27/09/23 Interpratasi oleh: Pungky Widiatmoko (auditor) 14
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Per.13/MEN/X/2011 tentang
NAB Faktor Fisika dan Faktor
Kimia di Tempat Kerja dan
Kep.Menaker No.
Kep.187/MEN/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja
115 7.2.3 Pemantauan/pengukuran
lingkungan kerja dilakukan oleh
petugas atau pihak yang
berkompeten dan berwenang dar
dalam dan/atau luar perusahaan.
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi,
Pengukuran dan Pengujian
116 7.3.1 Terdapat prosedur yang Terdapat prosedur tertulis
terdokumentasi mengenai berkaitan dengan identifikasi,
identifikasi, kalibrasi, kalibrasi, pemeliharaan dan
pemeliharaan dan penyimpanan penyimpanan terhadap alat ukur,
untuk alat pemeriksaan, ukur dan misalnya noisemeter, luxmeter, gas
uji mengenai K3 detector, dll. Bila alat-alat
disediakan dari pihak luar, maka
penyedia/supplier/kontraktor
harus dapat menunjuk -kan hasil
pengujiannya. Hal ini dapat
diidentifikasi pada saat tahap
kontrak dan pembelian jasa ybs.
117 7.3.2 Alat dipelihara dan dikalibrasi Lihat kualifikasi petugas yang
oleh petugas atau pihak yang melakukan kalibrasi alat tsb atau
kompeten dan berwenang dari catatan pelatihannya.
dalam dan/atau luar perusahaan
7.4 Pemantauan Kesehatan
118 7.4.1 Dilakukan pemantauan Ada`kegiatan dan dokumentasinya
kesehatan tenaga kerja yang (daftar, jadwal, SOP, rekaman
bekerja pada tempat kerja yang pemeriksaan kesehatan) mengenai
mangandung bahaya tinggi sesuai kegiatan pemantauan kesehaan
dengan dengan peraturan tenaga kerja, terutama
perundang-undangan, pemeriksaan pemeriksaan
kesehatan khusus seperti misalnya
pengecekan darah untuk melihat
kontaminasi kadar bahan kimia,
audiometri untuk kebisingan,
rontgen untuk penyakit saluran
pernafasan, dll.
119 7.4.2 Pengusaha atau pengurus telah Hasil identifikasi dalam bentuk
melaksanakan identifikasi daftar program pemeriksaan
keadaan dimana pemeriksaan kesehatan pekerja yang dilakukan
kesehatan tenaga kerja perlu dan tata cara atau prosedur untuk
dilakukan dan telah pemeriksaan kesehatan tenaga
melaksanakan sistem untuk kerja ini
membantu pemeriksaan ini
120 7.4.3 Pemeriksaan kesehatan tenaga Pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja dilakukan oleh dokter kerja dilakukan oleh dokter
pemeriksa yang ditunjuk sesuai perusahaan yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan ketentuan Per.Menaker
yang berlaku No.Per.01/MEN/1976 tentang
Kewajiban Latihan Hyperkes Bagi
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
chek up.
147 10.1.4 Catatan kompensasi kecelakaan Contoh catatan peninjauan ulang
kerja dan catatan rahabilitasi dan pemeriksaan misalnya: notulen
kesehatan tenaga kerja dipelihara management review, notulen rapat
P2K3, hasil audit, medical record,
dll. dengan mengacu pada daftar
masa simpan catatan K3 yang
tersusun.
10.2 Data dan Laporan K3
148 10.2.1 Data K3 yang terbaru Data K3 perusahaan dapat berupa:
dikumpulkan dan dianalisa data kecelakaan minimal FR dan
SR, medical cost, laporan penyakit
akibat kerja, data % hasil inspeksi,
data pencapaian kinerja program
K3, data pemantauan lingkungan
kerja (misal kebisingan, NAB, dll)
yang mana semua data tsb
dianalisa.
Tabel, matriks atau grafik atau
yang lainnya adalah bentuk
pengolahan data, sedangkan
analisa data mencakup terhadap
analisa untuk mencari akar
masalah sampai dengan tindakan
koreksi maupun pencegahan yang
dilakukan.
149 10.2.2 Laporan rutin kinerja K3 dibuat Laporan rutin K3 misalnya laporan
dan disebarluaskan di dalam yang berhubungan dengan kinerja
tempat kerja K3 (FR, SR, LTI/LTA, ZA, dll)
termasuk di dalamnya monitoring
terhadap program K3
11 PEMERIKSAAN SMK3
11.1 Audit Internal SMK3
150 11.1.1 Audit internal SMK3 yang Perusahaan mempunyai jadwal
terjadwal diaksanakan untuk kegiatan audit internal SMK3 dan
memeriksa kesesuaian kegiatan telah dilaksanakan sesuai jadwal
perencanaan dan untuk tsb mengacu kepada prosedur
menentukan efektifitas kegiatan audit internal (lihat pada laporan
tsb audit internal yang ada). Bukti
harus dapa dipastikan 166 dari
kriteria telah diaudit dalam
setahun. Untuk mengukur
efektifitasnya dapat dilihat dari
prosentasinya secara kuantitatif
151 11.1.2 Audit internal SMK3 dilakukan Petugas atau auditor internal SMK3
oleh petugas yang independen, harus kompeten yakni telah
kompeten dan berwenang diberikan pelatihan mengenai isi
SMK3 dan standar audit SMK3
(lihat pada catatan pelatihan/
sertifikat auditor SMK3 dan
penunjukan sebagai auditor
internal yang ada). Petugas yang
kompeten juga dapat dilahat dari
contoh hasil laporan audit internal
yang telah dilakukan selama ini.
Indepeden yakni tidak mengaudit
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
di bagian/unitnya sediri.
152 11.1.3 Laporan audit didistribusi kan Tiap laporan hasil audit terdapat
kepada pengusaha atau penurus daftar distribusi penerimaan
dan petugas lain yang dokumen laporan tsb.
berkepentingan dan dipantau
untuk menjamin dilakukan
tindakan perbaikan
12 PENGEMBANGAN KETRAMPILAN
DAN KEMAMPUAN
12.1 Strategi Pelatihan
153 12.1.1 Analisa kebutuhan pelatihan K3 Adanya dokumen training need
sesuai persyaratan peraturan analysis (TNA) yang mencakup
perundang-undangan telah kebutuhan pelatihan K3 (hubungan
dilakukan antara kompetensi K3 dengan
pelatihan K3 yang perlu disiapkan/
direncanakan
154 12.1.2 Rencana pelatihan K3 bagi semua Dapat dilihat pada program
tingkatan telah disusun pelatihan tahunan perusahaan
kemudian komposisi peserta
pelatihannya
155 12.1.3 Jenis pelatihan K3 yang harus Lihat kembali pada matriks
dilakukan harus disesuaikan pelatihan K3 dengan disesuaikan
dengan kebutuhan untuk job qualification-nya. Perhatikan
pengendalian potensi bahaya untuk pelatihan khusus yang
dipersyaratkan oleh peraturan
perundangan seperti operator
forklift, crane, ketel uap, regu
kebakaran, sekretrais P2K3, dll.
156 12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang Kriteria ini terkait dengan pihak
atau badan yang berkompeten ketiga yang digunakan jasanya
dan berwenang seusi peraturan untuk mengadakan pelatihan. Ha
perundang-undangan ini diatur dalam Per.Menaker
No.Per.04/MEN/1995 tentang
Perusahaan Jasa K3. Penerapan
kesesuaian ini dapat dilihat dari
kontrak pembelian jasa.
157 12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumber Perusahaan menyediakan fasiitas
daya memadai untuk pelatihan dan sumber daya untuk
pelaksanaan pelatihan yang kegiatan pelatihan (khususnya bila
efektif pelatihan bersifat internal).
158 12.1.6 Pengusaha atau pengurus Catatan pelatihn seperti daftar
mendokumentsikan dan hadir, jadwal, dll disimpan dan
menyimpan catatan seluruh diarsipkan (flie) termasuk daftar
pelatihan riwayat pelatihan per pekerja.
159 12.1.7 Program pelatihan ditinjau secara Setiap selesei perogram pelatihan
teratur untuk menjamin agar sebaiknya dibuat lembar evaluasi
tetap relevan dan efektif terhadap pelaksanaan pelatihan
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan
Penyelia
160 12.2.1 Anggota manajemen eksekutif Manajemen senior terlibat dalam
dan pengurus berperan serta kegiatan pelatihan K3. Terlibat
dalam pelatihan yang mencakup disini termasuk ikut serta dalam
penjelasan tentang kewajiban pelatihan, minimal pelatihan
hukum dan prinsip-prinsip serta tentang penjelasan tentang
pelaksanaan K3 kewajiban hukum dan prinsip-
prinsp serta pelaksanaan K3.
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012
Auditee :
Lokasi :
Tanggal :
Sumber: Bahan Training Auditor SMK3, Kemenakertrans RI disesuaikan dengan lampiran II PP No.50 Tahun 2012