Anda di halaman 1dari 1

RS.

BAPTIS BATU KEBIJAKAN PASIEN TIDAK AKUT DAN GAWAT


Jl. Raya Tlekung No. 1 No Dokumen No. Revisi Halaman
Batu 39.01.07 0 1/1

Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Baptis Batu
Tanggal
21 Mei 2013
STANDAR
PROSEDUR dr. Arhwinda Pusparahaju A,Sp. KFR, MARS.
OPERASIONAL
Menerangkan sistem pelayanan terhadap pasien yang datang berobat
di IGD diutamakan kepada pasien yang mengalami kasus
PENGERTIAN
kegawatdaruratan medis dengan tidak mengabaikan pasien yang
tidak tergolong akut dan gawat atau ”False Emergency”.
TUJUAN Memberikan prioritas pelayanan kepada pasien yang datang ke IGD.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat.
KEBIJAKAN
6. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
7. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan.
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
9. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia
Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah
Sakit Baptis Batu.
1. Instalasi Gawat Darurat memberikan pelayanan 24 jam kepada
pasien akut dan gawat.
2. Pasien tidak akut dan gawat dilayani setelah kasus akut dan
gawat terlayani.
PROSEDUR 3. Kriteria pasien akut dan gawat :
 Terganggu sistem parnapasan
 Terganggu sistem aliran darah
 Terganggu sistem kesadaran
4. Kasus-kasus kecelakaan
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat.

Anda mungkin juga menyukai