UKMPPD – 1
2023
1. Seorang Wanita 28 tahun normal. Pemeriksaan leopold
pascamelahirkan 2 minggu dibawa didapatkan leopold 1 keras,
ke RS dengan keluhan keluar cairan ballottement (+), bundar, leopold 2
dari kemaluan yang terus-menerus. punggung fetus di sisi kanan, leopold
Keadaan umum pasien tampak 3 lunak, ballotement (-),
lemas, TD 100/70, HR 106x, RR 19x, pemeriksaan dalam didapatkan
T 37.8oC, Nyeri tekan fundus (+) dan pembukaan 7 cm. Pemeriksaan USG
pemeriksaan ginekologi didapatkan didapatkan kepala fetus di fundus
lokia berbau bercampur darah. Tidak uteri, kedua panggul fetus menekuk,
ditemukan adanya robekan pada kedua lutut ekstensi dengan kedua
jalan lahir. lengan fetus fleksi di siku.
Tata laksana yang sesuai pada Presentasi fetus pada kasus tersebut
pasien ini adalah? adalah?
A. Kompresi bimanual interna A. Complete breech
B. Uterotonika dan antibiotik B. Incomplete breech
C. Antipiretik dan antibiotik C. Frank breech
D. Observasi keadaan umum dan D. Vertex
tanda vital E. Footling
E. Tokolitik dan antibiotik
4. Seorang Wanita Usia 28 tahun
2. Seorang wanita usia 29 tahun G1P0A0 dibawa ke IGD untuk
G1P0A0 dibawa suaminya ke bersalin. Persalinan janin tunggal
puskesmas dengan keluhan dengan BBL 3000 gram. Dilakukan
perdarahan dari jalan lahir disertai manajemen aktif kala III dan
nyeri. Keluhan dirasakan sejak 2 jam plasenta lahir lengkap dalam 30
yang lalu. Pasien mengaku tidak haid menit. Setelah itu didapatkan
sejak 2 bulan yang lalu. Pada perdarahan aktif dari jalan lahir.
keadaan umum didapatkan pasien Pada pemeriksaan didapatkan TFU 2
tampak sakit berat, pemeriksaan jari di bawah umbilicus, tonus
tanda vital TD 90/60, RR 22x, HR adekuat, perineum intak.
101x/menit, T Penyebab perdarahan yang paling
36.0 ˚C. Pada pemeriksaan fisik mungkin adalah
obstetric didapatkan perut tegang, A. Ruptur perineum
portio licin dan tertutup, serta B. Ruptur cervix
cavum douglas menonjol. C. Ruptur uteri
Tatalaksana awal yang D. Sisa plasenta
dapat diberikan pada E. Atonia Uter
pasien adalah?
A. Stabilkan keadaan 5. Seorang wanita usia 22 tahun
umum, konservasi G1P0A0 datang untuk memeriksakan
B. Stabilkan keadaan umum, rujuk kehamilan. Pasien tidak ingat HPHT,
C. Stabilkan keadaan umum, kuret namun pasien merasa terakhir haid
D. Stabilkan tanda sekitar sebulan yang lalu.
umum, uterotonika Pemeriksaan plano test (+). Oleh
E. Stabilkan tanda umum, vakum dokter akan dilakukan pemeriksaan
USG pada pasien.
3. Seorang perempuan 27 tahun
G1P0A0 UK 38 minggu dibawa ke RS
untuk bersalin. TTV dalam batas
Perhitungan usia kehamilan yang untuk konsultasi
paling akurat dilakukan pada masa
kehamilan ini adalah?
A. Gestational sac
B. Humerus length
C. Crown-Rump Length (CRL)
D. Biparietal Diameter (BPD)
E. Femur length
9. Seorang perempuan
berusia 23 tahun datang
ke poli kandungan dengan
keluhan pembengkakan
pada bibir kemaluan yang
disadari 2 hari yang lalu.
Pasien juga mengeluh
nyeri saat duduk dan
berjalan. Beberapa hari ini
pasien mengeluh terdapat
nyeri saat berhubungan
seksual dengan
pasangannya. Pada
pemeriksaan tanda vital
TD 120/80 HARI 90 RR 18
S 38. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan massa
kistik pada labia minor
sinistra dengan edema
dan eritema, fluktuasi dan
nyeri tekan massa (+).
Apakah diagnosis yang
paling tepat pada kasus ini?
A. Kista Nabothi
B. Kista Bartholin
C. Kista Gartner
D. Abses bartholin
E. Fibroma vulva
64. Seorang laki-laki usia 25 tahun datang 66. Seorang pria usia 65 tahun datang ke
dengan keluhan demam sejak 3 hari, IGD dibawa keluarganya dengan
lemas, dan nyeri kepala. Selain itu keluhan penurunan kesadaran sejak 1
pasien juga mual muntah. Pasien hari ini. Pasien sebelumnya memiliki
sempat mimisan tapi sudah berhenti. riwayat DM tipe 2 sejak 20 tahun
Keluhan BAB BAK disangkal. yang lalu. Menurut keluarga, pasien
Pemeriksaan tanda vital didapatkan sempat tidak mengkonsumsi OAD nya
RR 22, N 110 , TD 110/70, T 38,70. karena lupa. Pada pemeriksaan tanda
Pada pemeriksaan fisik didapatkan vital dijumpai Sens Somnolen TD
ruam (-) tourniquette test (+). 100/70, HR 94, RR 20. Pada
Pemeriksaan lab didapatkan Hb 12, pemeriksaan lab dijumpai GDS 620,
Hct 36, trombosit 140.000, leukosit pH 7,38.
5000. Dokter mendiagnosis dengan Apakah tatalaksana awal yang paling
dengue fever. tepat?
Dasar diagnosis dokter sehingga A. Segera berikan Insulin 0,1 U/kgBB
memilih diagnosis dengue fever B. Rehidrasi dengan NaCl 0,9%
adalah? sebanyak 1,5 L
A. Demam hari ke-3 C. Berikan KCl 75 mEq/L/6 jam
B. Mimisan D. Berikan KCl 50 mEq/L/6 jam
C. Tourniquet test (+) E. Koreksi pH dengan Bikarbonat
D. Ruam negative
E. Nilai trombosit 67. Seorang perempuan usia 38 tahun
datang dengan keluhan sering merasa
65. Seorang anak laki-laki usia 8 tahun gelisah. Keluhan disertai dengan
datang dengan keluhan ada yang jantung berdebar, sulit tidur, mudah
menonjol dibagian anus pasien. lelah dan berkeringat serta BAB cair.
Pasien juga terlihat lemas dan BAB Pada pemeriksaan tanda vital
cair sejak kemarin. BAB kurang lebih dijumpai TD 135/85, HR 121, RR 20, T
10 kali per hari. Pemeriksaan tanda- 36,7. Pada pemeriksaan fisik tampak
tanda vital didapatkan RR 20, N 90 , mata exoftalmus (+), dijumpai
TD 100/70, T benjolan pada leher yang difus serta
37.4. Pada pemeriksaan fisik, bergerak saat menelan.
konjungtiva anemis +/+, bising usus Apakah pemeriksaan penunjang awal
meningkat, nyeri tekan abdomen yang dapat dilakukan? A. FT4
kuadran kiri bawah, prolaps anus. B. FT3
Dokter akan melakukan pemeriksaan C. TSH
miokroskopis feses. Temuan dalam D. Aspirasi Sitologi
E. Biopsi
68. Seorang pria usia 55 tahun datang desmopresin dijumpai osmolalitas
untuk melakukan checkup rutin. Hasil urin meningkat.
MCU menunjukkan Chol total 270, Hormon yang terkait dengan
LDL 170, TG 200, HDL 35, GDS 120. gangguan yang dialami pasien diatas
Pasien diketahui baru mengalami adalah
serangan jantung sekitar 2 bulan yang A. Hormon prolaktin
lalu dan telah dilakukan pemasangan B. Hormon ADH
ring. Riwayat penyakit lain disangkal C. Hormon insulin
oleh pasien. D. Hormon tiroid
Target dari penurunan LDL untuk E. Hormon kortisol
kondisi pasien diatas adalah
A. LDL < 150 71. Seorang wanita berusia 28 tahun,
B. LDL < 130 dibawa oleh keluarga ke IGD dengan
C. LDL < 100 penurunan kesadaran sejak 2 jam
D. LDL < 70 yang lalu. Keluhan disertai dengan
E. LDL < 55 demam tinggi. Pasien sebelumnya
memiliki riwayat benjolan di bagian
69. Seorang perempuan usia 18 tahun leher yang semakin membesar.
datang dengan keluhan sering haus Pasien juga sempat mengeluhkan
dan BAK pada malam hari. Pasien jantung berdebar-debar, mudah
juga mengaku menjadi mudah lapar. merasa panas dan banyak makan
Diketahui orang tua pasien memiliki namun BB tidak meningkat. Pasien
riwayat DM tipe II. Pada pemeriksaan selama ini rutin konsumsi obat untuk
fisik dijumpai TD 110/70, HR 82, RR penyakit tersebut, namun 3 hari yang
20, T 36,8. Dokter kemudian lalu pasien lupa meminum obat
mencurigai adanya gangguan pada karena tidak membawa obatnya saat
hormon insulin. Pada pemeriksaan perjalanan ke kampung halamannya.
lab dijumpai GDS 230, GDP 140, Pada pemeriksaan fisik: kesadaran
GD2PP 220. Parameter apakah yang somnolen, tanda vital didapatkan TD
dapat dijadikan acuan untuk 90/60, HR 120, RR 24, T 40, dijumpai
membedakan DM tipe I dengan eksoftalmus.
MODY? Berikut adalah etiologi dari penyakit
A. GDP pada kasus di atas, kecuali
B. GDS A. Obat-obatan seperti amiodarone
C. HbA1C B. Tiroidektomi saat masih hipertiroid
D. C-Peptide C. Ca Tiroid
E. Usia D. Penyakit graves yang
tidak terkontrol
70. Seorang pria datang dengan keluhan E. Penggunaan PTU dosis tinggi
sering BAK hingga 15x. Keluhannya ini
membuat kualitas tidur pasien 72. Seorang perempuan usia 60 tahun
menjadi terganggu. Pasien juga datang dengan keluhan lemas disertai
mengaku menjadi mudah merasa nyeri pada tulang panggul. Menurut
haus. Pada pemeriksaan fisik pengakuan pasien dijumpai riwayat
dijumpai TD 100/60, HR 90, RR 20, T opreasi pengangkatan massa tiroid 1
36,7. Pada pemeriksaan water tahun yang lalu. Pada pemeriksaan
deprivation test dijumpai osmolalitas fisik dijumpai TD 110/80, HR 90, RR
urin tidak meningkat. Setelah 20,
dilakukan tes
T 36,6. Pada saat dilakukan 75. Seorang laki-laki berusia 65 tahun
pemeriksaan tekanan darah dijumpai datang dengan keluhan kedua
fleksi pada tangan. Hasil EKG juga tungkai bengkak sejak 1 bulan yang
menunjukkan adanya pemanjangan lalu. Keluhan disertai dengan lemas
QT interval. dan penurunan nafsu makan. Pasien
Apa penyebab kondisi yang dialami mengatakan BAK berbuih. Pasien
perempuan tersebut? memiliki hipertensi dan diabetes
A. Hipofosfatemia sejak 10 tahun lalu namun jarang
B. Hiperkalsemia kontrol. Pada pemeriksaan fisik
C. Hiperkalemia didapatkan TD 160/90, HR 88, RR 22,
D. Hipokalemia T 37.2, edema tungkai bawah (+).
E. Hipokalsemia Pada pemeriksaan lab didapatkan Hb
8.1, ureum 100 mg/dl, kreatinin 4.0
73. Seorang anak laki-laki, usia 8 tahun mg/dl. Tatalaksana anemia yang
datang ke IGD RS dengan keluhan paling tepat pada kasus tersebut
wajah sembab sejak 2 hari yang lalu. adalah?
Pada pemeriksaan tanda vital TD A. Sulfas ferosus
100/80, HR 90, RR 24, T 36.7. B. Transfusi PRC
Pemeriksaan fisik ditemukan pitting C. Eritropoietin
edema. Hasil laboratorium ditemukan D. Asam folat
kadar kolesterol 250 mg/dl, albumin E. Kortikosteroid
1,5 mg/dl, dengan proteinuria +3.
Apa diagnosis yang tepat? 76. Seorang perempuan berusia 57 tahun
A. Sindrom nefritik datang ke puskesmas dengan keluhan
B. Sindrom nefrotik bengkak pada jempol kaki kanan
C. Nefritis lupus disertai nyeri sejak 5 hari lalu. Pada
D. GNAPS tanda vital didapatkan TD 160/95, RR
E. Nefropati IgA 20, HR 90, T 36.5. Pada pemeriksaan
fisik, status lokalis didapatkan pada
74. Seorang perempuan berusia 35 tahun sendi MTP-1 kanan nampak
datang dengan keluhan nyeri hiperemis, edema, nyeri tekan (+).
pinggang kanan sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan lab didapatkan
Keluhan disertai dengan demam. asam urat 11 mg/dl.
Keluhan mual dan muntah disangkal. Apakah obat antihipertensi yang
Pada tanda vital didapatkan TD tidak disarankan untuk pasien?
120/80, HR 90, RR 20, T 38.7. Pada A. Propranolol 1x10 mg
pemeriksaan fisik ditemukan nyeri B. Captopril 2x25 mg
ketok CVA kanan (+), pada urinalisis C. Amlodipine 1x10 mg
ditemukan eritrosit (+), nitrit (+), D. Hidrocholorothiazide 1x25 mg
leukosit (+). Pasien diputuskan untuk E. Clonidine 1x0.15 mg
rawat jalan karena kondisinya stabil.
Apa tatalaksana yang paling tepat? 77. Seorang bayi perempuan usia 14 hari,
A. Levofloxacin 500 mg/12 jam lahir dengan berat badan lahir 1500
B. Ciprofloxacin 500 mg/12 jam gram pada usia kandungan 31
C. Nitrofurantoin 100 mg/12 jam minggu. Ibu merupakan penderita
D. Gentamisin 150 mg/24 jam hipertensi, bayi dilahirkan secara
E. Ceftriaxone 1 gr/24 jam normal. Setelah 15 menit pasca
kelahiran, bayi tampak sesak. Setelah
itu bayi di rawat di
ruang NICU diberikan terapi oksigen pemeriksaan laboratorium Hb 11,
dan terapi lainnya. Kondisi pasien Trombosit 160.000, leukosit 30.000.
sekarang TTV RR 60 HR 142 T 36.5, Apakah tatalaksana yang paling tepat
retraksi intercostal, SpO2 dengan pada kasus ini?
oksigen 95 tanpa oksigen 89. Kadar A. Vankomisin 240
oksigen pasien naik bila mg/hari+ amoksisilin 500
menggunakan oksigen dan kembali mg/hari
turun bila oksigen dilepas. Pada CXR B. Ampicilin 300/hari + Gentamisin 15
didapatkan atelectasis dan mg/hari
hiperaerasi. C. Klindamisin 60 mg/hari +
Diagnosis yang mungkin pada pasien amoksisilin 500 mg/hari
adalah ? D. Sefepim 150 mg/hari +
A. Meconium Aspiration Syndrome Gentamisisn 30 mg/hari
B. Transient Tachypneu of Newborn E. Azitromisin 60 mg/ hari +
C. Hyaline Membrane Disease Gentamisisn 30 mg/hari
D. Bronchopulmonary Displasia
E. Pneumonia 80. Seorang anak perempuan berusia 24
bulan dibawa ke IGD karena BAB cair
78. Seorang bayi perempuan berusia 1 lebih ari 10 x dalam satu hari ini. BAB
hari tampak kuning sejak lahir namun cair warna kekuningan, lendir (-),
semakin memberat. Anak lahir di darah (-), demam (-), muntah (-).
tolong bidan secara spontan Anak juga dikeluhkan kecil disbanding
pervaginam, dengan berat badan anak seusianya dan sering lemas. BB
lahir 3000 gram dan apgar skor 7/8/9. 6 kg, TB 75 cm RR 20 HR 95 T 36.7,
Pemeriksaan TTV didapatkan HR 110 anak tampak pucat dan kurus, mata
RR 22 T 36.5, kramer 3, anak tampak cekung, turogor lambat, anak masih
lemah. Pemeriksaan laboratorium mau minum, akral hangat, GDS 80.
didapatkan total biiliruin 15. Setelah Apakah tatalaksana awal pada pasien?
dianamsesis lebih lanjut diketahui ibu A. F-75
bergolongan darah O rhesus (+) dan B. Resomal 5cc/kgBB
ayah bergolongan darah B rhesus (+). C. F-100
Apa kemungkinan diagnosis pasien D. Vitamin A
tersebut? E. Zinc 2mg/kgBB
A. Inkompatibilitas Rhesus
B. Inkompatibilitas ABO 81. Seorang bayi laki-laki berusia 7 bulan
C. Atresia bilier dibawa ke puskesmas karena BAB cair
D. Breast milk jaundice 3x sehari sejak kemarin. BAB cair
E. Kern Icterus berwarna kuning berbau asam, darah
lendir disangkal. Pasien baru saja
79. Anak laki-laki, usia 8 hari, dibawa ganti merek susu formula kemarin ini.
orang tuanya ke IGD dengan keluhan Berdasarkan pemeriksaan fisik HR
demam. Pasien tidak mau minum ASI, 100 RR 25 T 36.8 , mata cowong -/-,
lemas, tampak sesak. Berat badan abdomen distensi, turgor kulit baik,
anak 3 kg. Ibu riwayat KPD 2 hari. bising usus meningkat, ruam pada
Pada pemeriksaan fisik anak tampak tubuh tidak ada, ada kemerahan pada
sakit, letargi, HR 150, RR 65, T 39.0, anus bayi.
fontanele bulging, retraksi Apakah pemeriksaan penunjang yang
intercostal, perut kembung. Dari tepat pada kaasus tersebut?
hasil
A. Feses rutin 84. Seorang anak laki-laki berusia 1.5
B. USG tahun diantar oleh ibunya ke
C. Lab darah rutin poliklinik dengan keluhan ruam
D. Hidrogen breath test kemerahan tadi pagi, awalnya di
E. Skin prick test badan tetapi siang ini menyebar ke
tangan dan kaki. Sebelumnya pasien
82. Seorang anak laki laki berusia 6 tahun demam mendadak
datang ke IGD karena kejang, kejang 2 hari yang lalu kemudian demam
hanya sebentar beberapa detik, turun juga mendadak tadi malam
pasien lupa untuk menyuntikkan obat padahal belum diberikan obat
hari ini karena sedang asyik bermain apapun hanya diberi cukup cairan
outbond sekolah. Pasien merupakan dan dikompres saja . Pada
penderita DM tipe 1 dengan terapi pemeriksaan fisik didapatkan HR 98
insulin sejak usia 2 tahun. Pada RR 22 T 37.5, ruam di leher badan dan
pemeriksaan fisik didapatkan pasien ekstremitas. Hasil pemeriksaan lab
tampak lemas, dengan GCS E4V3M4, dalam batas normal.
HR 100, RR 23, T Tatalaksana yang diberikan
36.7. Pemeriksaan fisik lainnya pada pasien yang tepat
dalam batas normal. adalah?
Pemeriksaan awal yang A. Antibiotik
dilakukan adalah? B. Antivirus
A. Gula darah 2 PP C. Kortikosteroid
B. Gula darah sewaktu D. Vitamin A
C. Gula darah puasa E. Terapi simptomatis
D. Ketonuria
E. Elektrolit 85. Anak perempuan berusia 10 tahun
dibawa ke puskesmas karena demam
83. Seorang anak laki-laki berusia 3 bulan dan pipi bengkak sejak 1 hari yang
datang dibawa ibunya ke Puskesmas lalu. Teman bermain pasien juga
dengan keluhan anak lemas. Anak mengalami hal yang sama. Pada
juga belum bisa mengangkat pemeriksaan tanda vital didapatkan
kepalanya. Pemeriksaan tanda-tanda HR 100, RR 22, T 38,0. Pada
vital didapatkan HR 100, RR 20, T 36,8 pemeriksaan fisik dijumpai edema
C. Pemeriksaan fisik pada pipi kanan mulai dari bawah
dijumpai makroglossia, kulit yang lobus aurikularis hingga angulus
kering, serta bagian perut dekat mandibularis, benjolan teraba
umbilicus menonjol. Pasien rencana hangat, dan nyeri ketika ditekan,
dilakukan pemeriksaan laboratorium fluktuasi -. Penyebaran penyakit pada
lebih lanjut. pasien melalui?
Kemungkinan hasil laboratorium a. Fekal oral
pada anak adalah? b. Droplet airborne
A. TSH normal, FT4 meningkat c. Sentuhan pada cairan tubuh
B. TSH normal, FT4 menurun d. Melalui vektor
C. TSH menurun, FT4 normal e. Sentuhan kulit ke kulit
D. TSH meningkat, FT4 menurun
E. TSH menurun, FT4 meningkat 86. Seorang anak berusia 4 tahun datang
dibawa orang tuanya ke IGD RS
karena anak mengalami kejang
seluruh badan sekitar 15 menit
SMRS. Kejang terjadi
selama kurang lebih tiga menit, dengan minus 3 dan sering
seluruh tubuh, dan selama kejang menggunakan lensa kontak. Pada
anak tidak merespon rangsangan, pemeriksaan mata, didapatkan ODS
setelah kejang pasien sadar. visus ODS 2/60; OS 1/~. Pada
Sebelumnya anak demam sejak pemeriksaan fisik dijumpai edema
kemarin siang. Tidak ada riwayat palpebra (+), blefarospasme (+),
kejang sebelumnya. Pemeriksaan fisik injeksi siliar (+), injeksi konjungtiva
didapatkan anak CM, HR 100 RR 20 T (+), reflek cahaya (+).
39,9 C, kaku kuduk-, reflek patologis-, Diagnosis yang mungkin?
pemeriksaan lain dalam batas A. Skleritis OS
normal. Diagnosis pasien adalah? B. Konjungtivitis OS
A. Epilepsi C. Keratitis OS
B. Meningitis D. Endoftalmitis OS
C. Kejang demam kompleks E. Uveitis anterior OS
D. Kejang demam simpleks
E. Status epileptikus 89. Anak perempuan, 5 tahun, datang
dibawa ibunya ke puskesmas dengan
87. Laki-laki, 38 tahun, datang ke keluhan sering menabrak apabila
puskesmas dengan berialan pada sore hari. Ibu
keluhan penglihatan mulai kabur mengatakan bahwa anak jarang
akhir-akhir ini terutama saat makan sayur dan buan, kulit kering.
membaca koran. Pasien merupakan Visus dbn. Pada pemeriksaan fisik
seorang petani. Pada pemeriksaan mata dijumpai adanya bitot’s spots.
TTV didapatkan dalam batas normal. Tata laksana yang tepat?
Pemeriksaan visus ODS didapatkan A. Vitamin A 200.000 IU tiap tahun
6/6 dan 5/60. Pada pemeriksaan fisik B. Vitamin A 200.000 IU per 6 bulan
dijumpai OS: (+) injeksi konjungtiva di C. Vitamin A 200.000 IU tiap bulan
bagian nasal dan jaringan D. Vitamin A 200.000 IU pada hari 1, 2
fibrovaskuler yang berbentuk dan 14
triangular dengan ujung puncaknya E. Vitamin A 200.000 IU pada nari ke
sudah melewati 1/3 limbus kornea; 1 dan 2
OD: dbn.
Patomekanisme keluhan 90. Wanita, 50 tahun, datang ke praktek
utama pasien? dokter dengan keluhan penglihatan
A. Ketidakteraturan kornea terasa kabur. Hal ini sudah dirasakan
B. Kekeruhan lensa sejak 3 tahun yang lalu namun akhir-
C. Infeksi pada kelenjar mata akhir ini pasien semakin merasa
D. Penurunan daya akomodasi terganggu. Keluhan silau, mata berair
E. Menurunnya refleks pupil maupun mata merah disangkal.
Pemeriksaan visus ODS didapatkan
88. Perempuan, 25 tahun, datang ke 4/30 dan tidak membaik dengan
poliklinik mata dengan keluhan mata pinhole. Pemeriksaan fisik dalam
kiri terasa nyeri sejak dua hari yang batas normal. TIO ODS 21 mmHg.
lalu. Keluhan disertai mata merah, Refleks fundus (+), papil N. Il batas
penurunan tajam penglihatan dan tegas dengan CDR 0,5.
juga rasa silau. Pasien juga mengaku Diagnosis?
sulit membuka kelopak mata. Pasien A. Normotension glaucoma
selama ini menggunakan kacamata
B. Glaucoma simplex pemeriksaan fisik dijumpai injeksi
C. Katarak siliar (+), erosi kornea (+) .
D. Retinopati Penanganan pertama yang dilakukan
E. Glaucoma absolute adalah?
A. Diberi salep antibiotik dengan
91. Laki-laki, 70 tahun, datang ke bebat tekan
puskesmas dengan keluhan mata B. Irigasi dengan normal saline
terasa kabur sejak 1 tahun terakhir. selama 30 menit
Pasien merasa penglihatannya seperti C. Diberi salep antibiotic
tertutupi kabut. TTV dbn. Visus ODS D. Diberi salep kortikosteroid
1/300. Pada pemeriksaan fisik E. Irigasi dengan cairan steril
ditemukan nukleus lensa berada di
bawah. 94. Seorang wanita, 50 tahun, datang ke
Diagnosis? RS dengan keluhan mata kabur
A. Katarak senilis imatur mendadak sejak 1 hari yang lalu.
B. Katarak senilis matur Tidak nyeri, tidak merah, riwayat
C. Katarak senilis hipermatur hipertensi (+) tidak kontrol rutin dan
D. Katarak senilis absolut hiperkolesterolemia.
E. Katarak senilis insipien Pada pemeriksaan TTV didapatkan TD
160/90 mmHg, RR 16, N 80, T 36,5.
92. Anak laki-laki, 9 tahun, datang Pada pemeriksaan funduskopi
dibawa ibunya ke puskesmas dengan dijumpai flame hemorrhage pada
keluhan mata merah sejak 2 hari yang keempat kuadran, hard exudate dan
lalu. Anak juga mengeluhkan adanya cotton wool spot.
rasa gatal dan mata berair. Teman Patomekanisme terjadinya
sebangkunya di sekolah juga flame
mengalami hal yang sama. TTV dbn. hemorrhage?
Pemeriksaan visus didapatkan ODS A. Iskemia retina
6/6. Pemeriksaan fisik dijumpai B. Infiltrasi lipid ke dalam retina
injeksi konjungtiva (+), sekret serosa, C. Mikroaneurisma
dan folikel (+) pada konjungtiva D. Dilatasi vena
tarsal. Penyebab tersering dari E. Edema retina
kondisi pasien tersebut?
A. Staphylococcus 95. Seorang laki-laki datang ke
B. Streptococcus Puskesmas dengan keluhan benjolan
C. Adenovirus yang terasa nyeri di daun telinga
D. Chlamydia trachomatis sebelah kiri. Keluhan diawali dari
E. Herpes simplex virus benjolan yang berisi darah di daun
telinga kiri setelah pasien tertinju
93. Anak laki-laki, 7 tahun, datang oleh temannya. Pada pemeriksaan
dibawa ibunya ke IGD RS dengan status lokalis auricula sinistra:
keluhan mata kanan anak tersiram didapatkan pinna edema, hiperemis,
cairan pewangi pakaian saat sedang nyeri pada perabaan. Pemeriksaan
mencoba membuka tutup botol. TTV otoskopi: meatus accusticus ekstena
didapatkan TD 120/80, RR 30, N 110, dalam batas normal. Membran
T 36,5. Pada pemeriksaan visus timpani dalam batas normal.
didapatkan OD 6/60; OS 6/6. Pada Diagnosis yang mungkin pada pasien
diatas adalah...
A. Perikondritis berenang. Pada pemeriksaan TD
B. Abses auricular 120/70 HR 95 RR 22 38,0. Pada
C. Othematoma pemeriksaan otoskopi telinga kiri :
D. Wrestler’s ear terdapat massa
E. Mastoiditis kecoklatan, membrane
timpani tidak dapat dinilai. Telinga
96. Seorang laki-laki datang ke kanan: liang telinga edema dan
puskesmas dengan keluhan nyeri hiperemis, nyeri tekan tragus,
pada telinga kanan sejak 3 hari yang membrane timpani sulit dinilai.
lalu. Tanda vital TD 110/70 HR 78 RR Apakah diagnosa yang tepat pada
22 37.C. Didapatkan nyeri tekan telinga kiri pasien ?
tragus (+), nyeri tekan tragus(+), pada A. Otitis eksterna sirkumskripta
pemeriksaan otoskop tampak B. Otitis eksterna difusa
gambaran bisul pada liang telinga C. Serumen prop
kanan, Membran timpani intak. D. Otitis media stadium hiperemis
Diagnosis yang tepat adalah… E. Keratosis Obturans
A. Otitis eksterna difusa
B. Otitis eksterna sirkumkripta 99. Seorang anak dibawa oleh
C. Otitis eksterna maligna orangtuanya ke RS dengan keluhan
D. Otitis media efusi nyeri pada telinga kiri sejak 3 hari
E. Otitis media akut yang lalu. Diketahui pasien memiliki
demam disertai batuk pilek sejak 1
97. Seorang anak datang ke Puskesmas minggu yang lalu. Pemeriksaan tanda
dengan keluhan telinga terasa sangat vital anak tampak gelisah, HR 112 RR
gatal sejak 3 hari yang lalu. Pasien 22 39,C. Pada otoskopi auricula
jarang mandi dan jarang sinistra didapatkan membrane
membersihkan telinganya. Diketahui timpani buldging.
pasien hobi berenang. Keluhan Tatalaksana yang tepat untuk kasus
demam maupun keluar cairan dari tersebut adalah?
telinga disangkal. Tanda vital A. H2O2 3% + antibiotic topical
didapatkan tekanan darah 110/80 B. Oksimethazolin 0,05% + antibiotic
mmHg, nadi 70 kali/menit, RR 18 oral
kali/menit, suhu 37,0C. Pada C. Oksimethazolin 0,05% + analgetik
pemeriksaan otoskopi ditemukan D. Antibiotik oral + Miringoplasti
kotoran seperti kapas berwarna E. Antibiotik oral + Miringotom
putih. Apakah kemungkinan diagnosa
pada pasien tersebut ? 100. Seorang perempuan 35 tahun datang
A. Otitis Media Akut ke RS dengan keluhan keluar cairan
B. OMSK dari telinga yang hilang timbul sejak 1
C. Otitis Eksterna Sirkumskripta tahun yang lalu. Pasien juga
D. Otitis Eksterna Difusa mengeluhkan
E. Otomikosis penurunan pendengaran, demam (+),
nyeri telinga (+). Tanda vital: TD
98. Seorang datang ke Puskesmas dengan 120/80 HR 90 RR 19 S 38,2. Pada
keluhan penurunan pendengaran pemeriksaan otoskopi tampak
pada telinga kiri sejak 2 hari yang perforasi marginal membrane
lalu. Pasien memiliki ekstrakulikuler timpani, cairan (+), kolesteatoma (+).
Apakah terapi yang tepat pada pasien
tersebut ?
A. Mastoidektomi D. Sumbatan Serumen E.
B. Ear toilet + Ab sistemik dan Kolesteatoma
topikal
C. Antibiotic sistemik 103. Seorang pria berusia 69 tahun dibawa
D. Miringotomi ke IGD setelah ditabrak sepeda 1 jam
E. Konservatif yang lalu. Pasien mengalami
penurunan kesadaran. TD 110/70, HR
101. Seorang laki-laki berusia 55 tahun 80x, RR 19x, suhu afebris. Pada
bekerja di pabrik besi sejak 10 tahun pemeriksaan tampak luka lecet pada
yang lalu. 3 bulan ini pasien daerah kepala. Pasien membuka
mengeluhkan pendengaran menurun. mata saat dipanggil. Saat diberikan
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan rangsangan nyeri pada kuku, pasien
TD 139/90 HR 72 x/menit RR 18 menarik tangannya dan terdengar
x/menit S 36.2C. Pemeriksaan garpu suara yang tidak jelas.
tala Rinne (+) kedua telinga, Weber Berapakah skor GCS pada pasien di
tidak ada lateralisasi. Audiometri: atas?
peningkatan ambang dengar nada A. GCS 7
tinggi, terutama pada 4000 Hz. B. GCS 8
Mekanisme yang C. GCS 9
menyebabkan D. GCS 10
keluhan pada pasien ? E. GCS 11
A. Kekakuan pada tulang stapes
B. Robekan pada membrane 104. Seorang pria berusia 25 tahun datang
timpani ke IGD dengan keluhan nyeri hebat
C. Radang pada labirin pada buah zakarnya setelah
D. Hidrops cairan endolimfe tertendang saat berlatih kick boxing.
E. Kerusakan sel rambut koklea Keluhan dialami sejak 2 jam SMRS.
Pasien mengeluhkan mual dan
102. Seorang perempuan usia 48 tahun muntah. Demam disangkal. Pada
datang ke puskesmas dengan keluhan pemeriksaan genital tampak testis kiri
penurunan pendengaran sejak 1 lebih horizontal dibandingkan testis
tahun yang lalu. Pendengaran sebelahnya.
menurun secara perlahan pada kedua Apakah diagnosis pada pasien di atas?
telinga. Telinga kanan lebih berat A. Varikokel
daripada telinga kiri. Pasien B. Torsio testis
cenderung berbicara pelan. Pasien C. Spermatokel
dapat mendengar lebih baik daripada D. Epididimitis
orang normal pada situasi ramai. E. Torsio appendix
Pasien mengeluh telinga berdenging
dan pusing. Tanda vital didapatkan 105. Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun
TD 130/80 HR 90 RR 18 S 37,0. Pada dibawa orang tuanya ke poliklinik
pemeriksaan otoskopi didapatkan karena disadari anaknya kencing
membran timpani utuh dan refleks tidak keluar dari ujung penisnya
cahaya normal. melainkan dari sisi punggung
Apakah diagnosa yang dialami pada penisnya. Orang tuanya tidak tahu
pasien tersebut ? sejak kapan keluhan ini terjadi karena
A. Timpanosklerosis baru disadari sejak 1 tahun yang
B. Otosklerosis lalu. Riwayat trauma
C. Presbiaskusis
disangkal. Pada pemeriksaan berwarna kemerahan.
didapatkan OUE pada sisi dorsum Pada pemeriksaan
corpus penis tanda vital TD 130/70, nadi 80x,
Apakah diagnosis pada pasien di pernapasan 18x dan suhu afebris.
atas? Pada pemeriksaan fisik didapatkan
A. Hipospadia glanular massa padat pada daerah lumbal
B. Hipospadia subcoronal kanan, berbatas tegas, permukaan
C. Hipospadia midshaft rata.
D. Epispadia penile Apakah pemeriksaan awal pada kasus
E. Epispadia glanular di atas?
A. CT scan abdomen
106. Seorang perempuan berusia 36 tahun B. USG renal
dibawa ke IGD setelah kecelakaan C. Foto thorax
lalu lintas. Pasien ditemukan D. Biopsi
terhimpit diantara kursi dan setir E. MRI Abdomen
mobil. Pasien mengeluhkan nyeri
pada daerah suprapubik serta sulit 108. Seorang pria usia 65 tahun
untuk BAK. Pada pemeriksaan mengeluhkan sulit berkemih. Pasien
didapatkan hematom pada juga mengeluhkan sering terbangun
suprapubic, nyeri tekan (+). Pada malam hari untuk kencing tetapi
pemeriksaan sistografi didapatkan sedikit dan rasa tidak lampias. Terjadi
gambaran berikut : penurunan berat badan drastis
dalam
4 bulan terakhir. Pasien merupakan
seorang perokok aktif berat hingga
saat ini. Riwayat kencing berwarna
merah (+). Tanda vital diperoleh TD
120/80, RR 20x, HR 85x, suhu afebris.
Pemeriksaan colok dubur didapatkan
konsistensi prostat padat, keras,
permukaan berdungkul-
dungkul, asimetris, nyeri (+).
Di manakah kelainan pada pasien di
Apakah tatalaksana yang tepat pada atas sering terjadi?
kasus di atas? A. Zona transisional
A. Observasi B. Zona perifer
B. Hecting situasional C. Zona sentral
C. Pemasangan kateter foley 7-14 D. Zona fibromuscular
hari E. Zona periuretral
D. Pelvic binder
E. Laparotomi 109. Seorang anak laki-laki usia 10 tahun
dibawa ke poliklinik oleh orangtuanya
107. Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun karena pada skrotum anaknya hanya
datang dibawa orang tuanya ke didapatkan 1 buah testis. Keluhan ini
poliklinik dengan keluhan benjolan baru disadari 2 bulan yang lalu pada
pada perut yang dirasakan sejak 3 saat anaknya akan disirkumsisi. Dari
bulan yang lalu. Keluhan disertai anamnesis ibu pasien mengatakan
dengan perut kembung dan berat pada saat lahir, bidan yang menolong
badan sulit naik. Ibu pasien persalinan mengatakan tidak ada
mengatakan kencing anaknya
kelainan pada anaknya. Pada B. Asam urat
pemeriksaan tanda vital dalam batas C. Magnesium ammonium fosfat
normal. Pemeriksaan fisik didapatkan D. Kalsium fosfat
testis di daerah inguinal kiri, pada E. Kalsium oksalat
saat dilakukan reposisi dengan teknik
milking, testis dapat berada di 111. Seorang perempuan berusia 35 tahun
skrotum. diantar ke IGD RS setelah ditabrak
Apakah penyebab kondisi pada truk 1 jam yang lalu. Pasien
pasien ini? mengeluhkan nyeri pada paha kanan.
A. Insersi abnormal GCS E3M6V5, pemeriksaan tanda vital
gubernaculum testis TD 100/70, RR 21, HR 105, suhu
B. Hiperaktivitas musculus cremaster afebris, SpO2 95%. Pada pemeriksaan
C. Pertumbuhan spermatic cord tidak status lokalis tampak luka terbuka
adekuat pada femur dextra dengan panjang
D. Defisiensi hormon testosterone luka 10 cm, jaringan kulit tidak intak,
E. Paten prosesus vaginalis tampak segmen tulang, pulsasi arteri
dorsalis pedis melemah.
110. Seorang pria usia 40 tahun datang ke Apakah diagnosis pada pasien di atas?
poliklinik dengan keluhan nyeri pada A. Open fraktur grade 1
pinggang atas kanan yang dirasakan B. Open fraktur grade 2
sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan nyeri C. Open fraktur grade 3A
yang dirasakan tidak menjalar. Selain D. Open fraktur grade 3B
itu, pasien mengeluhkan kencing E. Open fraktur grade 3C
berpasir dan terkadang kencingnya
berwarna kemerahan. Dari anamnesis 112. Seorang anak perempuan berusia 0
diketahui pasien memiliki riwayat hari dibawa ke IGD setelah lahir di
infeksi saluran kemih berulang. puskesmas 1 jam yang lalu karena
Pasien kebanyakan menghabiskan tampak usus diluar perutnya. Dari
waktunya duduk di depan komputer anamnesis anak lahir aterm, BBL 2500
dan hanya minum 3 gelas dalam gr, ditolong oleh bidan, dan tidak
sehari. Tanda vital dalam batas pernah melakukan pemeriksaan USG.
normal. Pada pemeriksaan Bayi tampak lemas dan pada
didapatkan nyeri ketok CVA (+), pemeriksaan abdomen tampak usus
ballotemen (-). Dilakukan yang keluar dari sebelah kanan
pemeriksaan X-Ray didapatkan umbilicus.
gambaran berikut : Apakah tatalaksana yang tepat pada
kasus di atas?
A. Observasi sampai usia 6 bulan
B. Tindakan operasi usia minimal 10
minggu
C. Bungkus dengan kassa basah steril
D. Pemberian ASI sebanyak mungkin
E. Bungkus dengan plastic wrap steril
kondisi yang dialami mayat disebut tubuh korban didapatkan jam tangan dan
dengan? cincin yang sulit untuk dilepaskan. Pada
A. Livor mortis pemeriksaan didapatkan luka
B. Rigor mortis
C. Cadaveric spasm
D. Stiffening
E. Pugilistic attitude