Anda di halaman 1dari 2

HAND OVER

No. Dokumen : No. Revisi Halaman


1 of 2

RSUD BULUYE NAPOA’E


MOUTONG
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Direktur RSUD Buluye Napoae
Moutong
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. Sarlly Veronica
NIP. 19680126 200012 2 001
PENGERTIAN : Proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada
orang lain melalui suatu cara tersebut mengerti betul apa yang
dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi. Komunikasi
dapat efektif bila pesan yang diterima dapat dimengerti sebagaimana
yang dimaksud oleh pengirim pesan,pesan ditindaklanjuti dengan
sebuah perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan.
TUJUAN : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
1.Memastikan keakuratan semua informasi.
2.Memastikan semua informasi terkini tentang status kesehatan
pasien disampai-kan dengan tepat dan benar.
3.Menurunkan angka kesalahan.
4.Meningkatkan keselamatan pasien.

KEBIJAKAN : Keputusan Direktur RSUD Buluye Napoa’e Moutong


Nomor: ………………………………………………Tentang Pedoman
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PROSEDUR : 1.Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, hari
perawatan dan dokter yang merawat.
2.Sebutkan diagnosa medis dan masalah keperawatan yang
belum atau sudah teratasi.
3.Jelaskan keluhan utama, intervensi dan implementasi yang telah
dilakukan dan respon pasien dari setiap diagnosa keperawatan.
4.Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat
HAND OVER

No. Dokumen : No. Revisi Halaman


2 of 2

RSUD BULUYE NAPOA’E


MOUTONG
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Direktur RSUD Buluye Napoae
Moutong
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. Sarlly Veronica
NIP. 19680126 200012 2 001
invasive dan obat-obatan termasuk cairan infus yang digunakan.
5.Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosa
medis.
6.Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti
vital sign termasuk pain score, tingkat kesadaran, bradenscore,
status restrain, resiko jatuh, status nutrisi, kemampuan eliminasi,
dll.
7.Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung.
8.Rekomendasikan intervensi keperawatan yang perlu dilanjutkan
termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga.
9.Komunikasi di lakukan dengan tehnik SBAR ( Situation,
Background, Assesment dan Recomendation) dan di
dokumentasikan di formulir SBAR.
10. Tehnik SBAR ini digunakan saat serah terima pasien,
transfer antar ruangan, transfer antar rumah sakit, transfer
pasien untuk pemeriksaan diagnostik.

UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi kebidanan
4. Instalasi OK
5. Instalasi Poliklinik

Anda mungkin juga menyukai