Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN

COMMON COLD/PILEK

Disusun oleh:
Nama : Yohanes C Toman
Npm :21201199

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIKA ST PAULUS RUTENG
2022/2023

Mahasiswa yang mengkaji CI Lahan

Yohanes C Toman
BAB I
PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Common cold merupakan salah satu jenis infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
atau infeksi virus.Common cold atau salesma, pada masyarakat sering didefinisikan
sebagai batuk pilek.Selesma adalah iritasi atau peradangan selaput lendir hidung akibat
infeksi dari suatu virus.Selaput lendir yang meradang memproduki banyak lendir
sehingga hidung menjadi tersumbat dan sulit bernafas.Tandanya diantara pilek, mata
mengeluarkan banyak air, kepala pusing dan seringkali demam ringan.Lendir yang
terbentuk mengakibatkan batuk dan bersin.Virus yang menyebabkan rhinovirus (dalam
bahasa Yunani, rhino adalah hidung, virus adalah jasad renik terkecil dengan ukuran 0,02-
0,3 mikron jauh lebih kecil dari bakteri biasa).
Common Cold adalah suatu infeksi virus pada selaput hidung, sinus dan saluran
udara yang besar. Common cold dikenal juga dengan istilah"pilek" Anak dan bayi sering
terjadi common cold dibandingkan orang dewasa. Bayi lebih rentan terkena common cold
dibandingkan anak yang lebih besar. Dalam 1 tahun bayi bisa terkena common cold
hingga 7 kali atau bahkan lebih.penyebabnya adalah bayi lebih mudah tertular oleh
saudaranya atau orang dewasa di sekitarnya selain itu daya tahan tubuh bayi relatif lebih
rendah. oleh karena itu,penting untuk mencegah penularan ke bayi dan anak ketika ada
orang dewasa di sekitarnya sedang sakit.

B. ETIOLOGI
Common cold sebagian besar (90%) diebabkan oleh virus saluran pernapaan
(umumnya rhinovirus), dan penderita dapat sembuh sendiri (self limiting diease)
bergantung pada daya tahan tubuhnya. Punjak gejala biasanya sekitar hari ke-3 atau hari
ke-4, dengan rhinorhea yang awalnya berupa cairan bening, kemudian dapat berubah
menjadi lebih kental, kemungkinan dapat didiagnosis keliru (misdiagnosed) sebagai
infeksi sinus bakteri.Belum diketahui apa yang menyebabkan seseorang lebih mudah
tertular pilek.
Berbagai virus yang menyebabkan terjadinya common cold:
1. Rhinovirus
2. Virus influenza A, B, C
3. Virus Parainfluenza
4. Virus sinsisial pernafasan
Semuanyanya mudah ditularkan melalui ludah yang dibatukkan atau dibersinkan
oleh penderita lewat udara,yang kemudian masuk melalui saluran pernapasan orang yang
ditularkan lalu menginfeksi pada bagian tubuh yang pertahanannya melemah. Common
cold biasanya tidak berbahaya dan kebanyakan dapat sembuh dengan sendirinya. pada
suatu saat dibandingkan waktu lain.Dalam keadaaan dingin tidak menyebabkan common
cold akan tetapi karena menghirup udara dingin tingkat produksi lendir naik secara
signifikan, dan menyebabkan beberapa lendir atau cairan keluar dari hidung anda. Ketika
udara dingin, tubuh akan memberi respon dengan meningkatkan suplai darah ke hidung
anda untuk menghangatkan area di sekitar hidung.Meningkatnya aliran darah ke hidung
ini tidak hanya membantu untuk menghangatkan udara yang dingin, namun juga secara
tidak langsung menyebabkan efek samping dimana kelenjar yang menghasilkan lendir di
hidung anda mendapatkan suplai darah yang lebih banyak dari biasanya. Hal ini akan
menyebabkan kelenjar-kelenjar tersebut memproduksi lendir atau cairan lebih banyak
dari keadaan normal dan sebagian cairan yang berlebihan tersebut akan meluber keluar
dari hidung.Setelah anda kembali ke lingkungan dengan udara yang hangat, pembuluh
darah kecil di hidung anda akan kembali menyempit dan kelenjar yang menghasilkan
lendir akan kembali memproduksi lendir dalam tingkat normal.Kedinginan tidak
menyebabkan pilek atau meningkatkan resiko untuk tertular penyakit common cold,
tetapi common cold bisa tertular jika kondisi tubuh kurang sehat sehingga rentan terhadap
penyakit.

C. PATOFISIOLOGI
Rhinovirus mengikat molekul intraseluler 1 reseptor yang melekat pada sel-sel
ephitelial pernapasan dihidung dan nasofaring sehingga dapat bereplikasi dan menyebar.
Sel yang terinfeksi melepaskan chemokine “sinyal bahaya” dan sitokin yang
mengaktifkan mediator inflamasi dan refleks neurogentik, sehingga ada tambahan
mediator inflamasi, vasodilatasi, transudasi plasma, sekresi kelenjar, stimulasi saraf nyeri,
reflek bersin dan batuk.Rhinovirus berada dalam nasofaring selama 16 sampai 18 hari
setelah infeksi awal. Ifeksi viru berakhir dengan antibodi penetral (sekretori
imunoglobulin A atau serum imunoglobin G) masuk kedalam mukosa sampai akhir
replikasi virus.

D. TANDA DAN GEJALA


Gejala mulai timbul dalam waktu 1-3 hari setelah terinfeksi.
Biasanya gejala awal berupa:
1. Batuk
2. Sesak nafas
3. Tenggorokan gatal-gatal
4. Rasa tidak enak di hidung
Biasanya tidak timbul demam, tetapi demam yang ringan bisa muncul pada saat
terjadinya gejala.Hidung mengeluarkan cairan yang encer dan jernih dan pada hari-hari
pertama jumlahnya sangat banyak sehingga mengganggu penderita. Selanjutnya sekret
hidung menjadi lebih kental, berwarna kuning-hijau dan jumlahnya tidak terlalu
banyak.Gejala biasanya akan menghilang dalam waktu 4-10 hari, meskipun batuk dengan
atau tanpa dahak seringkali berlangsung sampai minggu kedua.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah dilakukan apabila gejala sudah berlangsung selama lebih 10
hari atau dengan demam > 37,8°C.Pemeriksaan darah ini dilakukan untuk melihat
leukositis.

F. PENATALAKSANAAN
Pengobatan:
1. Usahakan untuk beristirahat dan selalu dalam keadaan hangat dan
nyaman, serta diusakahan agar tidak menularkan penyakitnya kepada
orang lain.
2. Jika terdapat demam atau gejala yang berat, maka penderita harus
menjalani tirah baring di rumah.
3. Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung
sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan/dibuang.
4. Untuk meringankan nyeri atau demam dapat diberikan asetaminofen
atau ibuprofen.
5. Pada penderita dengan riwayat alergi, dapat diberikan antihistamin.
6. Menghirup uap atau kabut dari suatu vaporizer bisa membantu
mengencerkan sekret dan mengurangi sesak di dada.
7. Mencuci rongga hidung dengan larutan garam isotonik bisa membantu
mengeluarkan sekret yang kental
8. Batuk merupakan satu-satunya cara untuk membuang sekret dan debris
dari saluran pernafasan. Oleh karena itu sebaiknya batuk tidak perlu
diobati, kecuali jika sangat mengganggu dan menyebabkan penderita
susah tidur. Jika batuknya hebat, bisa diberikan obat anti batuk
9. Antibiotik tidak efektif untuk mengobati common cold, antibiotik hanya
diberikan jika terjadi suatu infeksi bakteri.
10. Terapi Komplementer
Terapi komplementer adalah bidang ilmu kesehatan yang bertujuan untuk
menangani berbagai penyakit dengan teknik tradisional, yang juga dikenal
sebagai pengobatan alternatif. Terapi komplementer tidak dilakukan
dengan tindakan bedah dan obat komersial yang diproduksi secara masal,
namun biasanya menggunakan berbagai jenis terapi dan obat herbal.
Berikut beberapa terapi komplementer yang dapat digunakan untuk
mengobati common Cold.
G. KOMPLIKASI
Common cold di sebabkan infeksi virus. Antibiotic tidak bermanfaat dalam
pengobatan common cold. Anti biotic hanya berfungsi pada infeksi bakteri. efektif
mempercepat penyembuhan. Pemberian obat batuk pilek pada bayi justru mempunyai
resiko timbulnya efek samping obat.Common cold dapat sembuh dengan sendirinya
sehingga tidak memerlukan pengobatan khusus,yang lebih penting di perlukan anak dan
bayi adalah pemberian cairan atau imun lebih banyak dan pemantauan kondisi
emergensiKomplikasi bisa memperpanjang terjadinya gejala:
1. Infeksi saluran udara (trakea) disertai sesak di dada dan rasa terbakar
2. Gangguan pernafasan yang lebih berat terjadi pada penderita bronkitis
atau asma yang menetap
3. Infeksi bakteri pada telinga, sinus atau saluran udara (infeksi
trakeobronkial).
4. Otitis media (infeksi telinga). Sekitar 5-15% anak yang terkena common
cold terjadi infeksi pada telinga bagian tengah.penyebabnya adalah
adanya saluran yang menghubungkan antara tenggorokan dan rongga
telinga.
5. Komplikasi tersebut lebih sering terjadi pada anak atau bayi dengan factor
resiko tertentu :
a. Anak berusia kurang dari 2 tahun, karena daya tahan tubuh
rendah
b. Anak menderita penyakit immunodefisiensi (daya tahan tubuh
rendah)
c. Anak mendapatkan pengobatan kortikosteroid jangka panjang
d. Anak menderita penyakit kronik seperti jantung
H. PATHWAY
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA COMMON COLD

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Identitas klien meliputi nama, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status
perkawinan, agama, suku / bangsa, alamat, tanggal dan jam masuk rumah sakit,
diagnosa medik.
2. Keluhan utama
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan oleh klien pada saat
dilakukan pengkajian. Keluhan utama juga dapat diartikan sebagai keluhan yang
paling dirasakan mengganggu oleh klien pada saat perawat mengkaji
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengalami batuk pilek sejak kapan, dan obat apa yang telah di berikan.
4. Riwayat penyakit dahulu
Apakah sebelumnya anak pernah menderita sakit seperti ini, berapa lama, selain
itu sakit apa yang pernah di derita anak
5. Riwayat penyakit keluarga
Adakah anggota keluarga yang menderita sakit seperti ini, atau menderita
penyakit lain yang bisa menular, contohnya TBC.
6.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas b.d peningkatan atau akumulasi secret.
2. Kelemahan b.d oksigen jaringan menurun.;

C.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


D. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tindakan pelaksanaan dari intervensi yang telah dibuat
untuk mengatasi diagnosa keperawatan yang telah ada.

E. EVALUASI
S : Berisi keluhan pasien, berasal dari pasien sendiri atau orang tua pasien
O : Data yang diambil dari hasil observasi
A : Pernyataan masalah sudah teratasi atau sebagian atau belum teratasi
P : Rencana tindakan untuk mengatasi keluhan pasien

DAFTAR PUSTAKA

Santo,j(2015). standar auhan keperawatan dan prosedur tetap dalam dalam praktik
keperawatan.jakarta:salemba medika.
Putra, D. S. H. (2014). keperawatan anak dan tumbuh kembang.yogyakarta:nuha medika.
Ridha, H, N. (2014).buku ajar keperawatan anak. Yogyakarta:pustaka belajar.
Marni (2016). Asuhan keperawatan anak pada penyakit tropis. Semarang:erlangga

Anda mungkin juga menyukai